KAPASITAS PENGGUNA BUSWAY
Nama Kelompok : Cindy Fransisca 32120046
Indriana Putri 32120048
Ari Prabowo 32120066
Prabowo Renaldy 32120077
Fina Debora Hermawan 32120078
DOSEN : Agus Sulaiman, S.Kom., MM
METODE PENELITIAN UNIVERSITAS BUNDA MULIA FAKULTAS TEKNIK DAN DESAIN
Topik
Topik kelompok kami pada tugas metode penelitian saat ini adalah pembuatan sensor pada setiap pintu masuk yang akan masuk kedalam bus transJakarta. Pada umumnya kita tahu bahwa sering kali melihat banyak bus trans Jakarta yang membawa penumpang lebih dari kapasitas. Maka dari itu, kita merencanakan adanya sensor untuk mengetahui banyaknya penumpang dan penumpang menggunakan public transportation card untuk memperlancar penertiban para penumpang bus transJakarta. Tujuan sensor ini adalah untuk mengatur kapasitas penumpang bus transJakarta. Jadi didalam sensor itu sudah di atur berapa banyak penumpang yang dapat masuk ke dalam bus transJakarta tersebut disamping dapat mendeteksi banyak penumpang sensor ini juga dapat mendeteksi setiap bus transJakarta terhadap pintu single box yang kami rencanakan akan di gunakan untuk antrian sebelum penumpang naik kedalam bus transJakarta.
Kita mengambil contoh saja, bila bus transJakarta koridor 1 jurusan Blok M – Kota mempunyai kapasitas 85 penumpang , dan di halte kota, bus tersebut mengangkut penumpang sebanyak 50 penumpang, lalu bus berjalan menuju halte glodok, di halte glodok tersebut memiliki sensor untuk memberitahu para penumpang berapa banyak jumlah penumpang yang dapat masuk ke dalam halte tersebut, dan single box tersebut berfungsi agar tidak ada penumpang yang menerobos masuk ke dalam bus, karena sensor yang ada di bus dan di halte saling berhubungan sehingga bila kapasitas penumpang pada bus tersebut sudah penuh maka penumpang tidak bisa mentapping public transportation card-nya ke single box, karena single box tersebut sudah otomatis terkunci bila bus sudah melebihi kapasitas.
Ruang Lingkup Penelitian
Supaya pembahasan ini tidak menyimpang, maka penulis membatasi masalah ini hanya pada para pengguna bus transjakarta.
Latar Belakang Masalah
Sekarang ini kebutuhan akan transportasi sangat di perlukan masyarakat. Kebutuhan yang tinggi harus di dukung oleh sarana dan prasarananya. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan bus transjakarta sebagai salah satu sarana umum untuk memenuhi kebutuhan transportasi tersebut. Pada pelaksanaanya armada ini menimbulkan masalah baru. banyak masalah yang timbul dari bus trasjakarta, seperti, adanya tindak asusila, tindak kejahatan, kapasitas penumpang yang melebihi batas, dan lain-lain. Untuk itu sarana bus transjakarta tersebut memerlukan sistem yang memadai untuk mengurangi permasalah yang sering terjadi di bus transjakarta.
di sini kita membuat sebuah teknologi yang dapat meminimalis sebuah permasalahan dalam bus transjakarta yang selama ini ada. teknologi yang kita kembangkan ini kita dapat kan karena, setelah kita membeli tiket, kita akan melewati single box atau pintu putar yang mana seharusnya pintu tersebut ada di dekat pintu ketika akan menaiki bus transjakarta. karena sebagaimana kita ketahui, setelah melewati single box, pasti antrian panjang dan sedikit mendesak atau tidak beraturan. karenanya tindak-tindak kejahatan dan kapasitas yang berlebihan ketika semua penumpang hendak naik ke armada tersebut, membuat kita untuk ber-inovasi tentang teknologi ini.
teknologi ini membuat setiap orang yang menaiki armada bus transjakarta dapat lebih teratur dan dapat meminimalis tindak kejahatan yang terjadi. walaupun banyak dalam masyarakat yang menjadi permasalahan dalam teknologi yang kita kembangkan ini, tetapi kita ingin menghindari masalah busway yang sudah ada sebelumnya.
Untuk melakukan proses penelitian, agar penelitian yang dilakukan tidak keluar dari jalur pembahasan maka peneliti membatasinya dalam hal sebagai berikut:
1. Bagaimana caranya agar para pengguna bus transjakarta dapat tertib dalam menunggu antrian bus transjakarta?
2. Bagaimana caranya agar bus transjakarta tidak melebihi kapasitas?
3. Bagaimana caranya mengurangi tindakan kriminal yang ada di dalam transportasi transjakarta? dapat lebih nyaman dalam menggunakan armada transportasi tersebut.
Manfaat Penelitian
A. Manfaat teoritis penelitian
1. Secara teoritis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih jelas mengenai bagaimana solusi dalam menangani para penumpang yang tidak tertib dalam menggunakan armada bus transjakarta.
2. Mengetahui berapa banyak para pengguna busway yang tidak dapat mematuhi tata tertib dalam menggunakan bus transjakarta.
B. Manfaat praktis penelitian
2. Mengingatkan para pengguna bus transjakarta, supaya dapat lebih berhati – hati dalam menghindari tindakan kejahatan yang dapat terjadi dimana saja, terutama didalam transportasi umum.
3. Supaya adanya ketegasan untuk melatih kesabaran para pengguna bus transjakarta agar lebih sabar dalam menunggu armada.
Teknik Sampling
Untuk mendukung metode penelitian kami, kami memutuskan untuk mengambil random sampling dari 1.000 pengguna busway di berbagai koridor. Dari 1.000 pengguna bus transJakarta yang kami wawancarai, 30% dari mereka mengaku bahwa solusi yang kami tawarkan belum dapat mengurai masalah yang terjadi dalam penggunaan bus transjakarta. Mereka beralasan bukan hal yang mudah untuk mengubah suatu kebiasaan manusia dan diperlukan waktu untuk mengenal teknologi baru. Mereka beranggapan bahwa solusi yang tepat apabila pemprov DKI Jakarta menambah armada bus transjakarta dan mengurangi penggunaan kendaraan roda dua dan empat. Apabila pemprov DKi Jakarta menambah armada bus transjakarta maka pengguna bus transjakarta tidak perlu kemacetan yang ada di Jakarta. Mayarakat dapat diajar untuk tertib dalam menggunakan bus transjakarta dengan adanya alat kontrol seperti pintu single box, public transportation card dan sensor pada pintu masuk. Hal ini untuk membatasi jumlah penumpang yang dapat masuk ke dalam bus transjakarta.
menambahkan security di dalam bus transjakarta sehingga para penumpang dapat merasa aman di dalam bus transjakarta dan para pencopet dan penindak asusila merasa segan apabila ingin melakukan tindak kejahatan. Selain itu management juga dapat mengatur jumlah armada pada waktu tertentu. Contoh: pada waktu pergi dan pulang kerja. Pada saat ramai seperti ini, management seharusnya menambah jumlah armada bus transjakarta sedangkan pada saat siang hari dimana tidak banyak orang menggunakan bus transjakarta, management dapat mengurangi jumlah armada bus transjakarta yang digunakan.
Tapi yang terutama adalah mengubah mind set dari masyarakat Jakarta untuk dapat lebih tertib dalam penggunaan bus transjakarta. Contoh: pemprov DKI dapat memberikan denda kepada para pengguna busway yang tidak tertib sehingga para pengguna bus transjakarta menjadi tidak berani melanggar dan mau tidak mau akan berubah menjadi tertib dalam menggunakan bus TransJakarta. Kita dalam mengambil contoh dari kebijakan pemprov DKI untuk memberikan denda sebesar Rp. 500 ribu untuk pengguna motor dan Rp. 1 juta untuk pengguna mobil apabila mereka menerobos masuk ke jalur busway. Para pengendara motor dan mobil mau tidak mau akan mematuhi peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
Hipotesis
Sebagaimana dengan penelitian-penelitian yang sudah ada, banyaknya kesalahan dalam suatu penelitian yang terjadi. Seperti penelitian kami tentang kapasitas penumpang busway, dengan adanya single row, ada juga kendala yang akan di terima oleh setiap penumpang busway.
Terkadang ada pengguna busway yang sedang terburu-buru dan ingin segera menaiki busway, tetapi ketika menggunakan single row, pengguna tersebut tidak bisa menyelinap supaya dapat cepat naik ke busway.
Dan busway yang sekarang selalu terlambat datangnya, akan menjadi lebih lama datang karena menunggu penumpang yang masuk satu-satu dengan cara tapping di single row.