• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Pengendalian Persediaan Produk AMDK Dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size (Studi Kasus Di PT.Agronesia BMC).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Pengendalian Persediaan Produk AMDK Dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size (Studi Kasus Di PT.Agronesia BMC)."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Bandoengsche Melk Centrale (BMC) adalah sebuah perusahaan yang

bergerak di berbagai bidang yaitu pastry, karet, plastik dan minuman. Saat ini pada divisi minuman sedang menghadapi permasalahan. Masalah yang dihadapi adalah penumpukan persediaan produk cup 240 ml dan botol 600 ml di gudang

supplier. Supplier yang dimaksud adalah perusahaan. Hal ini disebabkan karena

adanya ketidaksesuaian antara ukuran lot pemesanan distributor dengan ukuran lot produksi supplier. Oleh karena itu, timbul biaya persediaan yang besar.

Untuk mencoba menyelesaikan masalah tersebut, penulis memberikan usulan perhitungan dengan menggunakan metode Joint Economic Lot Size. Pengolahan data pada metode ini dimulai dari uji kenormalan data permintaan masa lalu dari periode Oktober 2011 sampai dengan September 2012, yang dilanjutkan dengan peramalan data masa lalu tersebut. Setelah itu menghitung biaya-biaya persediaan pada supplier dan distributor. Selanjutnya menghitung biaya persediaan saat ini dan usulan dengan data biaya-biaya yang sudah dihitung sebelumnya.

Hasil perhitungan menunjukkan total biaya pengendalian persediaan saat ini untuk produk cup 240 ml sebesar Rp 799.110,00/bulan, untuk metode Joint

Economic Lot Size sebesar Rp 735.433,072/bulan. Sedangkan biaya saat ini untuk

produk botol 600 ml sebesar Rp 486.057,00/bulan dan pada metode usulan sebesar Rp 432.290,864/bulan. Penerapan metode Joint Economic Lot Size untuk produk cup 240 ml dan botol 600 ml ini dapat menghemat total biaya pengendalian persediaan sebesar Rp 117.443,064/bulan atau sebesar 9,138%/bulan.

Kata kunci: joint economic lot size, supplier, distributor, biaya persediaan,

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1-1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-2 1.3.1 Pembatasan Masalah ... 1-2 1.3.2 Asumsi ... 1-2 1.4 Perumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 1-3 1.5.1 Tujuan ... 1-3 1.5.2 Manfaat Penelitian ... 1-3 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-4

(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha 2.8 Pengendalian Persediaan Metode P ... 2-12 2.9 Model Joint Economic Lot Size ... 2-17

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 3-1

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Metodologi Penelitian ... 3-3 3.2.1 Keterangan Langkah-langkah Pengolahan Data ... 3-6

BAB 4 PENGUMPULAN DATA ... 4-1

4.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 4-2 4.3 Data Permintaan Masa Lalu ... 4-6 4.4 Biaya Persediaan Supplier ... 4-6 4.4.1 Data untuk Perhitungan Biaya Set Up ... 4-6 4.4.2 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Supplier ... 4-6 4.5 Persediaan Rata-rata Supplier dan Distributor ... 4-7 4.6 Kapasitas Produksi dan Harga Pokok Produksi ... 4-8 4.7 Biaya Persediaan Distributor ... 4-8 4.7.1 Data untuk Perhitungan Biaya Simpan Distributor ... 4-8 4.7.2 Data untuk Perhitungan Biaya Pesan ... 4-9 4.7.3 Data untuk Perhitungan Biaya Backorder ... 4-9 4.7.4 Aliran Distribusi ... 4-9 4.7.5 Harga Pokok dan Harga Jual Distributor ... 4-10

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ... 5-1

(4)

ix 5.2.1 Analisis Kelemahan Metode Pengendalian Persediaan

Saat Ini ... 5-21 5.2.2 Analisis Metode Pengendalian Persediaan yang

tepat untuk diterapkan Supplier Saat Ini ... 5-21 5.2.3 Analisis Besar Penghematan Total Biaya Persediaan

(5)
(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha 5.23 Rangkuman Biaya Metode Joint Economic Lot Size 5-20 5.24 Rangkuman Biaya Persediaan Saat Ini 5-20

5.25 Perbandingan Metode Usulan 5-20

(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Flowchart Metodologi Penelitian 3-1

3.2 Flowchart Pengolahan Data 3-5

4.1 Struktur Organisasi BMC 4-2

4.2 Grafik Permintaan 4-6

(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

A Uji Kenormalan Data A-1

B Peramalan Permintaan B-1

C Pengendalian Persediaan Supplier dan Distributor Saat Ini C-1 D Pengendalian Persediaan Usulan Dengan Joint Economic D-1

(9)
(10)

A-1

Normal Parametersa Mean 49062.5000

Std. Deviation 2132.34026

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .108

Negative -.152

Kolmogorov-Smirnov Z .525

Asymp. Sig. (2-tailed) .946

a. Test distribution is Normal.

 Produk Botol 600 ml

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

demandd

N 12

Normal Parametersa Mean 18375.0000

Std. Deviation 932.37234

Most Extreme Differences Absolute .177

Positive .156

Negative -.177

Kolmogorov-Smirnov Z .613

Asymp. Sig. (2-tailed) .846

(11)

B-1

PERAMALAN PERMINTAAN

1. Produk Cup 240 ml

(12)

Lampiran B B-2

Laporan Tugas Akhir Moving Average

(13)

Lampiran B B-3

(14)

Lampiran B B-4

Laporan Tugas Akhir

2. Produk Botol 600 ml

(15)

Lampiran B B-5

Laporan Tugas Akhir Moving Average

(16)

Lampiran B B-6

(17)

C-1

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUPPLIER DAN

DISTRIBUTOR SAAT INI

Pengendalian persediaan supplier saat ini:

Pengendalian persediaan pada supplier saat ini menggunakan metode Q karena supplier memiliki safety stock di gudang setiap harinya. Lead time selama 1 hari atau 0,0033 tahun.

Tabel C.1 Data Supplier

Langkah-langkah perhitungan biaya persediaan pada supplier untuk produk cup adalah sebagai berikut:

Karena |Qnew − Qold| > toleransi, maka kembali menghitung F(K).

Keterangan Jumlah

Kebutuhan Cup (D1) 52.500 karton Kebutuhan Botol (D2) 18.750 karton Standar deviasi Cup (d1) 2.132,340

Standar deviasi Botol (d2) 932,372 Biaya Pesan (C) Rp 3.503 /pesan Biaya Simpan (H) Rp 68 /unit/bln

(18)

Lampiran C C-2

Menghitung ongkos pengadaan per bulan: Op = A = p . . x . = Rp 77.993,00 TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

= Rp 77.993,00 + Rp 317.458,00 + Rp 12.359,00 = Rp 407.810,00

(19)

Lampiran C C-3

Karena |Qnew − Qold| > toleransi, maka kembali menghitung F(K). F(K) = (πR − HQ /πR

(20)

Lampiran C C-4

Laporan Tugas Akhir TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

= Rp 46.028,00 + Rp 164.843,00 + Rp 7.031,00 = Rp 217.902,00

Pengendalian persediaan distributor saat ini:

Pengendalian persediaan pada distributor saat ini menggunakan metode periodik. Interval pemesanan produk tetap yaitu setiap 1 hari sekali (t = 0.0033 tahun) dengan lead time pengiriman 1 hari sama dengan 0.0033 tahun dan permintaan yang bervariasi setiap harinya.

Tabel C.2 Data Distributor

Langkah-langkah perhitungan biaya persediaan pada distributor untuk produk cup adalah sebagai berikut:

μL+t= R L + t = 52.500 x (0,0033+0,0033) = 346,50 unit

Kebutuhan Cup (D1) 52.500 karton Kebutuhan Botol (D2) 18.750 karton Standar deviasi Cup (d1) 2.132,340

(21)

Lampiran C C-5

Laporan Tugas Akhir Menghitung ongkos pengadaan per bulan:

Op = t = p ., = Rp 1.061.515,152/tahun = Rp 88.460,00/bulan

Ongkos simpan = H E −μL− .t

= Rp , − , − . x ,

= Rp 250.870,00

Ongkos kekurangan persediaan= πt Nk = p .. ∗ . = Rp 51.970,00 TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

= Rp 88.460,00 + Rp 250.870,00 + Rp 51.970,00 = Rp 391.300,00

Perhitungan biaya persediaan pada distributor untuk produk botol adalah sebagai berikut:

Menghitung ongkos pengadaan per bulan: Op =

t = p .

. = Rp 1.061.515,152/tahun = Rp 88.460,00/bulan

Ongkos simpan = H E −μL− .t

= Rp , − , − . x ,

(22)

Lampiran C C-6

Laporan Tugas Akhir Ongkos kekurangan persediaan= πt Nk = p .. ∗ . = Rp 46.137,00 TC = O. Pengadaan + O. Simpan + O. Kekurangan Persediaan

(23)

D-1

PENGENDALIAN PERSEDIAAN USULAN DENGAN

JOINT ECONOMIC LOT SIZE

Pengendalian persediaan produk cup 240 ml:

Tabel D.1

Data Produk Cup untuk Metode Joint Economic Lot Size

Langkah 1 : Menetapkan m=1 dengan TC(Q*m-1, k*m-1, m-1) =

Langkah 2 : Menghitung lot pengiriman

Q = √ D { An + F } +

Langkah 3 : Menggunakan nilai Q untuk mendapatkan nilai k pada persamaan F(k) = 1 - ℎ��

�� = 1 –

x . ,

. x . = 0,9993

Dari tabel distribusi normal standar, diperoleh nilai k= 3,216 f(k) = Langkah 4 : Menghitung Q*.

Keterangan Notasi Jumlah Satuan Permintaan tahunan D 52.500 unit/bln Kec produksi tahunan P 75.000 unit/bln S.dev permintaan σ 2132,340 unit/bln B. Kirim F 73.535 per kirim B. Pesan A 3.503 per pesan B. Simpan Supp hv 68 unit/bln

(24)

Lampiran D D-2

Berikut adalah rangkuman dari langkah 3 sampai langkah 5: Tabel D.2

Rangkuman Langkah 3-5 Produk Cup

Diperoleh nilai Q*5 = Q = 6.400,2026 pada m = 1, maka dilanjutkan dengan

1 6400,2026 3,234 6400,2026 ya 984.962,045

2 6055,9139 3,250 5741,4572 tidak

2 5741,4572 3,265 5736,8754 tidak

2 5736,8754 3,265 5736,8082 tidak

2 5736,8082 3,265 5736,8072 tidak

2 5736,8072 3,265 5736,8072 ya 735.433,072

3 5512,5423 3,276 5257,8718 tidak

3 5257,8718 3,290 5254,6240 tidak

3 5254,6240 3,290 5254,5824 tidak

3 5254,5824 3,290 5254,5818 tidak

(25)

Lampiran D D-3

Pengendalian persediaan produk botol 600 ml:

Tabel D.2

Data Produk Botol untuk Metode Joint Economic Lot Size

Langkah 1 : Menetapkan m=1 dengan TC(Q*m-1, k*m-1, m-1) =

Langkah 2 : Menghitung lot pengiriman

Q = √ D { An + F } +

Langkah 3 : Menggunakan nilai Q untuk mendapatkan nilai k pada persamaan F(k) = 1 - ℎ��

�� = 1 –

x . ,

. x . = 0,9990

Dari tabel distribusi normal standar, diperoleh nilai k= 3,087 f(k) = Langkah 4 : Menghitung Q*.

Keterangan Notasi Jumlah Satuan

Permintaan tahunan D 18.750 unit/th

Kec produksi tahunan P 21.250 unit/th

S.dev permintaan σ 932,372 unit/th

B. Kirim F 73.535 per kirim B. Pesan A 3.503 per pesan

B. Simpan Supp hv 68 /unit/th

B. Simpan Dist hb 144 /unit/th

B. Setup K 1277,167 per setup

(26)

Lampiran D D-4

1 3599,1276 3,102 3599,1276 ya 564.653,275 2 3619,1008 3,100 3449,3151 tidak

2 3449,3151 3,114 3446,8606 tidak 2 3446,8606 3,115 3446,8250 tidak 2 3446,8250 3,115 3446,8244 tidak

2 3446,8244 3,115 3446,8244 ya 432.290,864 3 3477,8647 3,112 3322,3177 tidak

3 3322,3177 3,126 3320,1903 tidak 3 3320,1903 3,126 3320,1610 tidak 3 3320,1610 3,126 3320,1606 tidak

(27)

Lampiran D D-5

Laporan Tugas Akhir

Langkah 6 : Jika TC(Q*m,k*m,m) ≤ TC(Q*m-1,k*m-1,m-1) ulangi langkah 1 sampai

5 dengan m = m+1, dan jika TC(Q*m,k*m,m) ≤ TC(Q*m-1,k*m-1,m-1) diperoleh

nilai Q*, k* dan m* yang optimal.

(28)

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama : Bella regina

NRP : 0923046

Judul Tugas Akhir : Usulan Pengendalian Persediaan Produk AMDK Dengan Menggunakan Metode Joint Economic Lot Size

Komentar-Komentar Dosen Penguji:

1. Saran dijabarkan lebih jelas untuk dapat dimengerti perusahaan. 2. Teori persediaan perlu ditingkatkan.

3. Pada abstrak masih banyak space yang dapat dimanfaatkan untuk mengungkap hasil penelitian.

(29)

DATA PENULIS

Nama : Bella Regina

Alamat di Bandung : Jalan Babakan Jeruk Indah 1 no. 10 Alamat Asal : Jalan Rangga Gede no 131 Karawang No. Telp. Asal : (0267) 400846

No. HP : 089650005750

Alamat email : reginabellaa@gmail.com Pendidikan : SMA Yos Sudarso Karawang

Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A

(30)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan industri yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dengan cepat. Salah satunya adalah melalui pengadaan persediaan produk di gudang, sehingga ketika permintaan diterima langsung dapat dipenuhi. Pengadaan persediaan produk dalam jumlah yang banyak di gudang belum tentu menguntungkan perusahaan. Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan persediaan dalam jumlah besar. Selain itu dapat menimbulkan biaya-biaya persediaan dengan jumlah yang besar pula. Untuk itu diperlukan sistem pengendalian persediaan yang tepat agar perusahaan dapat meminimasi biaya persediaan tersebut.

Bandoengsche Melk Centrale (BMC) merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak di berbagai bidang yaitu pastry, karet, plastik dan minuman. Divisi minuman berlokasi di Jalan Raya Tangkuban Perahu nomor 133-135 Lembang, Bandung. Saat ini divisi minuman tersebut sedang mengalami permasalahan. Masalah yang dihadapi adalah penumpukan persediaan untuk produk cup 240 ml dan botol 600 ml di gudang. Dengan adanya penumpukan persediaan kedua produk tersebut mengakibatkan space penyimpanan kedua produk tersebut terpakai lebih banyak. Space penyimpanan kedua produk tersebut dapat memperkecil ruang gerak karyawan pada saat mengangkut produk untuk dikirim ke distributor. Selain itu, penumpukan persediaan di gudang mengakibatkan munculnya biaya simpan yang tinggi.

Faktor penyebab terjadinya penumpukan persediaan adalah proses produksi yang dilakukan secara massal sehingga jumlah produk yang disimpan bertambah banyak setiap harinya. Penyebab lain adalah adanya

safety stock di gudang yang bertujuan untuk memenuhi permintaan

(31)

Bab I Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, masalah yang dialami

supplier berasal dari ketidaksesuaian ukuran lot pemesanan distributor

dengan ukuran lot yang diinginkan perusahaan sebagai supplier dari distributor tersebut. Ukuran lot distributor yang lebih kecil dari ukuran lot produksi supplier membuat supplier menyimpan persediaan barang yang banyak setiap harinya. Hal ini juga belum ditambah oleh safety stock barang yang ada di gudang. Oleh karena itu, menimbulkan biaya simpan yang tinggi pada supplier disertai biaya lain-lain yang bersangkutan dengan persediaan. Metode yang digunakan supplier dalam mengendalikan persediaan di gudang adalah metode Q, sedangkan distributor menggunakan metode P. Oleh sebab itu, penulis tergerak untuk memberikan usulan metode pengendalian persediaan pada supplier dan distributor agar keduanya dapat meminimasi total biaya persediaan saat ini.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

1.3.1 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih fokus dan baik karena permasalahan yang dibahas mungkin akan luas. Pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penulis akan mengamati produk cup 240 ml dan botol 600 ml yang memang dikhususkan untuk distributor ini.

2. Data penjualan yang digunakan adalah data periode Oktober 2011 sampai September 2012.

1.3.2 Asumsi

Berikut adalah asumsi yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini, yaitu:

(32)

Bab I Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Biaya pengiriman diasumsikan sama untuk metode perusahaan dan

metode usulan.

3. Harga produk yang akan diteliti konstan selama periode waktu penelitian.

4. Pola data permintaan masa yang akan datang mengikuti pola data permintaan masa lalu.

5. Tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%.

1.4Perumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apa kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini?

2. Apa metode pengendalian persediaan yang tepat untuk diterapkan

supplier saat ini?

3. Berapa besar penghematan total biaya persediaan yang diperoleh supplier dengan menerapkan metode usulan?

1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1. Mengidentifikasi kelemahan metode pengendalian persediaan saat ini. 2. Memberikan usulan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk

diterapkan supplier saat ini.

3. Menghitung besar penghematan total biaya persediaan yang akan diperoleh supplier dari penerapan metode pengendalian persediaan usulan.

1.5.2 Manfaat

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan

(33)

Bab I Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi penulis:

Mampu menerapkan teori pengendalian persediaan yang sudah dipelajari dalam kasus nyata pada suatu perusahaan manufaktur.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam penelitian dan pembuatan Tugas Akhir ini.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang flow chart (prosedur penelitian) dari penelitian pendahuluan hingga kesimpulan dan saran. Selain itu pula dijelaskan keterangan dari masing-masing prosedur dari flowchart tersebut.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang berkaitan dengan perusahaan seperti: sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data permintaan dan data lain yang diperlukan sebagai bahan penelitian Tugas Akhir.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(34)

Bab I Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(35)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode perusahaan pada saat ini terdapat kelemahan yaitu ukuran lot pemesanan yang kecil dari distributor kepada supplier dimana supplier sudah mempunyai ukuran lot produksi sendiri sehingga menimbulkan total biaya persediaan yang tinggi.

2. Metode yang tepat untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan adalah metode joint economic lot size karena total biaya pengendalian persediaan lebih kecil dari total biaya pengendalian persediaan saat ini. 3. Penghematan total biaya persediaan yang diperoleh supplier dengan

menerapkan metode joint economic lot size adalah sebesar Rp 117.443,064 atau sebesar 9,138% per bulan.

6.2Saran

6.2.1 Untuk Perusahaan

1. Perlu meyakinkan supplier dan distributor mengenai pentingnya membangun informasi yang terbuka, cepat, dan akurat mengenai hal-hal yang menyangkut penyediaan produk, supaya dapat tercipta

win-win solution.

2. Pemakaian software atau program untuk mempermudah kegiatan produksi dan pengendalian persediaan di gudang.

(36)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.2.2 Untuk Penelitian Selanjutnya

(37)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Arvianto, Ary., Hartini, Sri., dan Pardiyana, Opan.; “Evaluasi Kebijakan Strategi Bisnis Menggunakan Model Joint Economic Lot Size (JELS) Dengan Permintaan Probabilistik”, Jurnal Teknik Industri Universitas Diponegoro, Vol V, 2010.

2. Bahagia, Senator Nur.; “Sistem Inventori”, Penerbit ITB, Bandung, 2006. 3. Cachon, Terwiesch.; Matching Supply with Demand, McGraw-Hill

International Edition, New York, 2006.

4. Chopra, S., and Meindl, P.; Supply Chain Management: Strategy,

Planning and Operation, Prentice Hall, Singapore, 2001.

5. Jauhari, Wakhid Ahmad.; “Model Joint Economic Lot Size Pada Kasus Pemasok-Pembeli Dengan Permintaan Probabilistik”, Jurnal Teknik Industri Universitas Sebelas Maret, Vol 11, 2009, pp.1-14.

6. Smith, Spencer B.; Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall International, Inc., USA, 1989.

7. Tersine, Richard J.; Principles of Inventory and Material Management, Prentice-Hall International, Inc., USA, 1994.

Gambar

Tabel C.1 Data Supplier
Tabel C.2 Data Distributor
Tabel D.2 Rangkuman Langkah 3-5 Produk Cup
Tabel D.3 Rangkuman Langkah 3-5 Produk Botol

Referensi

Dokumen terkait

sehlngga kami turut bertanggung jawab bahwa karya ilmiah tersebut telah memenuhi syarat kaidah ilmiah, norma akademik, dan norma hukum, sesuai dengan Peraturan Menten

Keadilan, dengan mengutamakan hak atau kepentingan seluruh warga desa tanpa membeda-bedakan. Kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan kepentingan desa yang lebih

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah,

sehubungan dengan hal tersebut huruf a di atas, dan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja, maka perlu menetapkan

kelengkapan materi , dan tingkat pemahaman materi (yang ditunjukkan dengan ulasan atau pendapat tentang kaitan antara materi kuliah/ presentasi dengan buku acuan yang dibaca),serta

Pada penelitian ini diagnosis dilakukan dengan mengaplikasikan metode Naïve Bayes terhadap data tes darah yang dilakukan di Coimbra, Portugal untuk membuat

Sebelum melakukan pembubaran koperasi, Dinas Koperasi dan UMKM terlebih dahulu melakukan penelitian dengan cara melakukan pemeriksaan kesehatan koperasi sesuai