• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan secara Komunikatif dalam Pemb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pendekatan secara Komunikatif dalam Pemb"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Makalah ini akan membahas tentang “Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia secara Komunikatif” yang disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia SD 3.

Tidak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. H. Khairil Anwar, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah atas bimbingannya, juga untuk anggota kelompok 4 semester VI kelas A yang telah bekerjasama dalam pengumpulan data dan penyusunan makalah ini.

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini agar kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat membantu dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan komunikatif.

(2)

DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISIii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan Penulisan 2 BAB II PEMBAHASAN 4

A. Pengertian Pendekatan Komunikatif 4 B. Ciri-ciri Pendekatan Komunikatif 5 C. Tujuan Pendekatan Komunikatif 7

D. Aspek-aspek yang Berkaitan dengan Pendekatan Komunikatif 7 E. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Komunikatif 9

1. Kelebihan Pendekatan Komunikatif...9 2. Kekurangan pendekatan komunikatif...9 F. Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Pendekatan Komunikatif

10

G. Penerapan Pendekatan Komunikatif 13 BAB III PENUTUP 16

A. Kesimpulan 16 B. Saran 17

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan.

Pendekatan merupakan teori, konsep, kepercayaan, paham, hukum, rumus, dan sebagainya yang diyakini kebenarannya, yang dipakai sebagai dasar memilih dan menentukan cara-cara (metode, teknik) pembelajaran, termasuk perencanaan kegiatan belajar mengajar, pemberian tugas, penyusunan tes proses dan hasil belajar. Pendekatan pembelajaran harus diterapkan pada seluruh mata pelajaran, tak terkecuali pembelajaran bahasa khususnya bahasa Indonesia. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu pendekatan kontekstual, pendekatan komunikatif, pendekatan proses, dan lain-lain. Di antara beberapa pendekatan tersebut pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

(5)
(6)

komunikatif, kelebihan dan kekurangan pendekatan komunikatif, teknik-teknik pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat digunakan dalam pendekatan komunikatif, serta penerapan pendekatan komunikatif di dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan komunikatif? 2. Apa saja ciri dari pendekatan komunikatif?

3. Apa tujuan dari pendekatan komunikatif?

4. Apa saja aspek yang berkaitan dengan pendekatan komunikatif? 5. Apa saja kelebihan dari pendekatan komunikatif?

6. Apa saja kekurangan dari pendekatan komunikatif?

7. Apa saja teknik yang dapat digunakan dalam pendekatan komunikatif? 8. Bagaimana penerapan pendekatan komunikatif?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan komunikatif. 2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari pendekatan komunikatif. 3. Untuk mengetahui tujuan pendekatan komunikatif.

4. Untuk mengetahui aspek-aspek yang berkaitan dengan pendekatan komunikatif.

(7)

7. Untuk mengetahui teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pendekatan komunikatif.

(8)
(9)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Komunikatif

Pendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa dan mengembangkan prosedur-prosedur bagi empat keterampilan berbahasa, yang mencakup menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

(10)

Pendekatan komunikatif di Indonesia muncul pada tahun 1980 karena adanya ketidakpuasan akan beberapa teori bahasa (tradisional, struktural, dan mentalistik) yang hanya menekankan pembelajaran bahasa pada teori saja, tanpa memperhatikan bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Brown (2007) (dalam Nurdin, Muhammad Harjum, 2015, http://harjumnurdin.blogspot.co.id/2015/04/hakikat-dan-penerapan-pendekatan.html, 1 April 2017) mendefinisikan pembelajaran komunikatif sebagai pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan pada otentisitas, interaksi, pembelajaran yang terpusat pada siswa, aktivitas berbasis tugas, komunikasi untuk kehidupan nyata, dan tujuan-tujuan bermakna.

Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan pembelajaran berbasis komunikasi yang memungkinkan siswa agar mampu untuk membaca dan menulis dengan baik, belajar dengan orang lain, menggunakan media pembelajaran, menerima informasi, serta menyampaikan informasi (Huda, 2013). Pendekatan komunikatif didasarkan pada pandangan bahwa bahasa adalah sarana berkomunikasi. Karena itu tujuan utama pembelajaran bahasa dalam pendekatan komunikatif adalah meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, bukan kepada pengetahuan tentang bahasa, pengetahuan bahasa diajarkan untuk menunjang pencapaian keterampilan bahasa.

B. Ciri-ciri Pendekatan Komunikatif

Ciri-ciri pendekatan komunikatif sebagai salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu:

1. Mengutamakan makna sebenarnya daripada tata gramatikalnya. 2. Acuan berpijaknya adalah membimbing siswa dan fungsi bahasa.

3. Tujuan belajar bahasa adalah membimbing siswa agar mampu berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya.

(11)

5. Peran guru sebagai pengelola kelas dan pembimbing siswa dalam berkomunikasi diperluas,

6. Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan.

Kegitan komunikasi fungsional terdiri atas empat hal, yaitu: a. Berbagi informasi

b. Mengolah informasi

c. Berbagi informasi dengan kerja sama terbatas d. Berbagi informasi dengan kerjasama tak terbatas

Sedangkan kegiatan interaksi sosial terdiri atas enam hal, yaitu: a. Improvisasi

b. Lakon-lakon pendek yang lucu c. Simulasi

d. Dialog dan bermain peran

e. Sidang-sidang konversasi dan diskusi f. Debat

7. Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal (pemahaman untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari).

8. Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan peningkatan siswa dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa (learning by doing). 9. Materi pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa

(12)

C. Tujuan Pendekatan Komunikatif

Tujuan utama pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif adalah meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, yang mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan tentang bahasa tetapi juga mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa dapat menguasai kompetensi komunikatif dengan baik.

Kompetensi komunikatif memiliki beberapa karakteristik, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Bersifat dinamis karena bergantung pada negosiasi makna antara dua penutur atau lebih yang sama-sama mengetahui kaidah pemakaian bahasa. 2. Meliputi pemakaian bahasa yang bersifat lisan dan tulis.

3. Bersifat kontekstual karena komunikasi terjadi dalam konteks tertentu. 4. Meliputi kompetensi bahasa (gramatika dan kemampuan membuat tuturan

gramatika) dan performansi bahasa (mewujudkan pengetahuan dan kemampuan membuat tuturan yang gramatika dalam berbahasa).

5. Bersifat relatif bergantung pada aspek lain yang terkait, baik internal maupun eksternal.

D. Aspek-aspek yang Berkaitan dengan Pendekatan Komunikatif

David Nunan (1989) (dalam Santosa, dkk. 2011) mengemukakan delapan aspek yang berkaitan erat dengan pendekatan komunikatif, yaitu: 1. Teori Bahasa

(13)

ciri-ciri gramatikal bahasa. Oleh karena itu, yang perlu ditonjolkan adalah interaksi dan komunikasi bahasa, bukan pengetahuan tentang bahasa. 2. Teori Belajar

Teori belajar yang cocok untuk pendekatan ini adalah teori pemerolehan bahasa kedua secara alamiah. Teori ini beranggapan bahwa proses belajar lebih efektif apabila bahasa diajarkan secara alamiah sehingga proses belajar bahasa yang lebih efektif dilakukan melalui komunikasi langsung dalam bahasa yang dipelajari.

3. Tujuan

Kebutuhan siswa yang utama dalam belajar bahasa berkaitan dengan kebutuhan berkomunikasi maka tujuan umum pembelajaran bahasa adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi (kompetensi dan performansi komunikatif).

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif, siswa dihadapkan pada situasi komunikasi yang nyata, seperti tukar menukar informasi, negosiasi makna atau kegiatan lain yang sifatnya nyata.

6. Peranan Guru

(14)

7. Peranan Siswa

Siswa berperan sebagai pemberi dan penerima, negosiator, dan interaktor. Siswa tidak hanya menguasai bentuk-bentuk bahasa, tetapi juga bentuk dan maknanya dalam kaitannya dalam konteks pemakaiannya.

8. Peranan Materi

Materi harus disusun dan disajikan dalam peranan sebagai pendukung usaha meningkatkan kemahiran berbahasa dalam tindak komunikasi nyata.

E. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Komunikatif 1. Kelebihan Pendekatan Komunikatif

Kelebihan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu:

a. Siswa termotivasi untuk mengembangkan keterampilan berbahasanya setelah mengetahui bahwa ada kaitannya dengan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Siswa akan lebih mudah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sosialnya.

c. Siswa tidak hanya memiliki pengetahuan tentang kebahasaan, tetapi juga memiliki kompetensi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kekurangan pendekatan komunikatif

Kekurangan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu:

(15)

b. Bila siswa tidak memiliki pengatahuan interaksi dan komunikasi yang cukup baik atau siswa cenderung pasif, maka siswa akan kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran.

F. Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Pendekatan Komunikatif Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif adalah kemahiran berkomunikasi. Kemahiran tersebut meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan asumsi tersebut, dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif terdapat empat teknik yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa. Teknik pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat digunakan dengan pendekatan komunikatif yang disarikan oleh Tarigan (dalam Santosa, dkk., 2011), yaitu: 1. Teknik Pembelajaran Menyimak

Beberapa teknik dalam pembelajaran menyimak yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif, yaitu:

(16)
(17)

a. Teknik lihat baca b. Menyusun kalimat

c. Menyempurnakan paragraf d. Mencari kalimat topik e. Menceritakan kembali f. Parafrase

g. Melanjutkan cerita h. Mempraktikkan petunjuk i. Membaca sekilas

j. Membaca sepintas k. Membaca SQ3R

4. Teknik Pembelajaran Menulis

Beberapa teknik dalam pembelajaran menulis yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif, yaitu:

a. Menyusun kalimat

b. Memperkenalkan karangan c. Meniru model

d. Karangan bersama e. Menyusun kembali f. Menyelesaikan cerita g. Memerikan

(18)

k. Menulis surat l. Menyusun dialog m. Menyusun wacana

G. Penerapan Pendekatan Komunikatif

Langkah-langkah pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sebagai berikut:

1. Tahap persiapan, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran dan menyiapkan berbagai strategi yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diajarkan.

2. Tahap pelaksanaan, guru menyajikan materi pelajaran dengan memanfaatkan pendekatan komunikatif, sehingga menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.

3. Tahap evaluasi, guru mengadakan evaluasi materi pelajaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif dan afektif.

Garis besar kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan komunikatif yang dikemukakan oleh Finocchiaro dan Brumfit (dalam Santosa, dkk., 2011), sebagai berikut:

1. Penyajian Dialog Singkat

(19)

2. Pelatihan Lisan Dialog yang Disajikan

Kegiatan ini biasanya dapat diawali dengan contoh yang diberikan guru, yang tentu saja dilakukan secara lisan. Siswa kemudian mengulang apa yang dilisankan guru, baik secara lisan maupun tulis.

3. Penyajian Tanya-Jawab

Kegiatan ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yakni tanya-jawab berdasarkan topik dan situasi dialog serta tanya-jawab berdasarkan topik yang dikaitkan dengan pengalaman pribadi siswa.

4. Penelaahan dan Pengkajian

Kegiatan ini dilakukan dengan mengajak siswa untuk mengkaji salah satu ungkapan yang terdapat dalam sebuah dialog. Setelah itu, siswa diberi tugas untuk memberikan contoh ungkapan lain yang fungsi kekomunikatifannya sama.

5. Penarikan Kesimpulan

Kegiatan ini diharapkan mampu mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan tentang kaidah tata bahasa dalam sebuah dialog yang ditampilkan dalam pembelajaran tersebut.

6. Aktivitas Interpretatif

Kegiatan ini merupakan suatu aktivitas yang mengarahkan siswa agar dapat menginterpretasikan beberapa dialog yang dilisankan.

7. Aktivitas Produksi Lisan

Kegiatan ini merupakan kegiatan aktivitas produksi lisan yang dimulai dari aktivitas komunikasi terbimbing sampai dengan aktivitas yang bebas.

(20)

9. Pelaksanaan Evaluasi

(21)
(22)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan komunikatif didasarkan pada pandangan bahwa bahasa adalah sarana berkomunikasi. Tujuan utama pembelajaran bahasa dengan pendekatan komunikatif adalah meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, yang mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan tentang bahasa tetapi juga mampu untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai pendekatan pembelajaran, pendekatan komunikatif memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan pendekatan-pendekatan yang lain. Ciri utama dari pendekatan komunikatif yaitu lebih mengutamakan kemampuan berkomunikasi siswa dalam situasi yang sebenarnya daripada tata gramatikal yang hanya menunjang kemampuan berbahasa siswa.

David Nunan (1989) mengemukakan delapan aspek di dalam pembelajaran yang berkaitan dengan pendekatan komunikatif, yaitu: teori bahasa, teori belajar, tujuan, silabus, tipe kegiatan, peran guru, peran siswa, dan peran materi.

(23)
(24)

cenderung pasif dan kesulitan dalam pembelajaran bila siswa tidak memiliki pengatahuan interaksi dan komunikasi yang baik.

Di dalam penerapannya, pendekatan komunikatif memiliki beberapa garis besar kegiatan, yaitu penyajian dialog singkat, pelatihan lisan dialog yang disajikan, penyajian tanya-jawab, penelaahan dan pengkajian, penarikan kesimpulan, aktivitas interpretatif, aktivitas produksi lisan, pemberian tugas, dan pelaksanaan evaluasi.

B. Saran

(25)
(26)

DAFTAR PUSTAKA

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pembelajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Latifah, Euis. (2014). Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. (Online). (http://euislatifah.blogspot.co.id/2014/06/pendekatan-komunikatif-dalam.html), diakses 30 Maret 2017.

Nisbah, Faisal. (2013). Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. (Online). (http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/pendekatan-komunikatif-dalam.html), diakses 1 April 2017.

Nurdin, Muhammad Harjum. (2015). Hakikat dan Penerapan Pendekatan Komunikatif. (Online). (http://harjumnurdin.blogspot.co.id/2015/04/hakikat-dan-penerapan-pendekatan.html), diakses 1 April 2017.

Santosa, Puji, dkk. (2011). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sutriani. (2012). Pendekatan Komunikatif Pembelajaran Bahasa Indonesia (Online). (http://sutrie.blogspot.co.id/2012/11/pendekatan-komunikatif.html), diakses 1 April 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Prediksi perolehan genetik dihitung berdasarkan data pengukuran umur 24 bulan setelah tanam dengan variabel berupa tinggi tanaman, diameter setinggi dada (dbh) dan

Dengan adanya Sistem Informasi Tugas Akhir Mahasiswa pada Program Studi STMIK Palangkaraya ini, diharapkan dapat membantu program studi STMIK Palangkaraya dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan gaya kognitif Field Independent mampu melakukan koneksi internal dan koneksi eksternal pada tiap tahap

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan cara pemberian dengan perendaman dan penyiraman air kelapa terhadap pertumbuhan setek buah naga, konsentrasi air

Sesuatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif

$igesti%a adalah obatobat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan lambung $igesti%a adalah obatobat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan lambung usus terutama

Tadap selanjutnya pengembang melakuakn uji coba kelompok kecil di SMA Negeri 13 Surabaya dengan memilih siswa secara acak. Setelah siswa terpilih maka pengembang

(Maksum, 2012: 97) Sesuai dengan judul penelitian ini maka dapat diketahui dua jenis variabel. Pertama yaitu variabel bebas yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif TGT.