• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN INDONESIA"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

METODA PELAKSANAAN

METODA PELAKSANAAN

JEMBATAN

JEMBATAN

METODA PELAKSANAAN

METODA PELAKSANAAN

JEMBATAN

(2)

JEMBATAN

JEMBATAN

Bangunan Atas

Bangunan Atas

Landasan

Landasan

Bangunan Bawah

Bangunan Bawah

Pondasi

Pondasi

Jalan Pendekat (oprit)

Jalan Pendekat (oprit)

(3)

BANGUNAN ATAS

BANGUNAN ATAS

Rangka Baja

Rangka Baja

Gelagar Baja - Komposit

Gelagar Baja - Komposit

Gelagar Beton Bertulang

Gelagar Beton Bertulang

Gelagar Beton Prategang

Gelagar Beton Prategang

Gantung

Gantung

Cable Stayed

Cable Stayed

(4)

LANDASAN

LANDASAN

SENDI

SENDI

ROL

ROL

GESER.

GESER.

HAL HAL YG. PERLU DIPERHATIKAN :

HAL HAL YG. PERLU DIPERHATIKAN :

Perencanaan Teknik ( Gayagaya hori

Perencanaan Teknik ( Gayagaya hori

-zontal, vertikal dan putaran sudut)

zontal, vertikal dan putaran sudut)

- Spesifikasi

(5)

LANDASAN

LANDASAN

PERLU PERHATIAN PADA MANUAL

PERLU PERHATIAN PADA MANUAL

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

Dipasang sebelum atau sesudah

Dipasang sebelum atau sesudah

bangunan atas menumpu

bangunan atas menumpu

Temperatur

Temperatur

Persiapan pemasangan - baut angker

Persiapan pemasangan - baut angker

posisi, elevasi

(6)

Sistim perletakan

Sistim perletakan

ROL

KARET

SENDI

(7)
(8)

BANGUNAN BAWAH

BANGUNAN BAWAH

KEPALA JEMBATAN (ABUTMENT,

KEPALA JEMBATAN (ABUTMENT,

LANDHOOF), pada umumnya berfungsi

LANDHOOF), pada umumnya berfungsi

sebagai tembok penahan tanah untuk

sebagai tembok penahan tanah untuk

(9)
(10)

BANGUNAN PENGAMAN

BANGUNAN PENGAMAN

PADA JEMBATAN

PADA JEMBATAN

TERHADAP GERUSAN (SCOURING) PADA ARAH :

HORIZONTAL DAN VERTIKAL

TERHADAP LONGSORAN (SLIDING)

TERHADAP TUMBUKAN BENDA-BENDA HANYUTAN

(KAYU, POHON DSB)

TERHADAP TUMBUKAN KENDARAAN

(GUARD RAIL)

(11)

BANGUNAN PENGAMAN

BANGUNAN PENGAMAN

PADA SUNGAI

PADA SUNGAI

KRIB - sebagai pengarah aliran air

KRIB - sebagai pengarah aliran air

BOTTOM CONTROLLER (CHECK-DAM),

BOTTOM CONTROLLER (CHECK-DAM),

untuk menaikkan dasar sungai, biasanya

untuk menaikkan dasar sungai, biasanya

diakibatkan karena adanya galian C

diakibatkan karena adanya galian C

(12)

JALAN PENDEKAT

JALAN PENDEKAT

(OPRIT)

(OPRIT)

PERHATIKAN KONDISI TANAH DASARPERHATIKAN KONDISI TANAH DASAR

(13)

JALAN PENDEKAT (OPRIT)

patkan kondisi tanah dasar yang baik)

patkan kondisi tanah dasar yang baik)

(14)

JALAN PENDEKAT (OPRIT)

JALAN PENDEKAT (OPRIT)

PENANGANAN OPRIT YANG TANAHNYA JELEK:

PENANGANAN OPRIT YANG TANAHNYA JELEK:

Diperhitungkan terhadap pondasi abutment

Diperhitungkan terhadap pondasi abutment

Dipikul oleh cerucuk, tiang pancang

Dipikul oleh cerucuk, tiang pancang

Ditanggulangi dengan turap, bronjong dll.

Ditanggulangi dengan turap, bronjong dll.

Digunakan material timbunan ringan - abu sekam,

Digunakan material timbunan ringan - abu sekam,

abu terbang dll.

abu terbang dll.

Dengan sistem counterweight

Dengan sistem counterweight

Berat material timbunan dikurangi dengan armco,

Berat material timbunan dikurangi dengan armco,

gorong-gorong

gorong-gorong

(15)

JALAN PENDEKAT (OPRIT)

(16)

JALAN PENDEKAT (OPRIT)

Perbaikan tanah dasar

TURAP ABUTMENT

(17)

JALAN PENDEKAT (OPRIT)

Mengurangi gaya lateral

ABUTMENT

(18)

JALAN PENDEKAT (OPRIT)

(19)

POLA KERUNTUHAN SLIDING PADA OPRIT

Q’LL lapisan

tanah lembek

Timbunan oprit

lapisan lempung kenyal Bidang longsor

HL

(20)

Check gaya lateral yang terjadi :

 Tinggi timbunan rencana = H

Tinggi timbunan kritis = Hkr

Hkr = (CU’ . NC) / t

CU’ = krc . CU  krc = ( 0,5 -- 0,7)

NC = 5,14 ( factor daya dukung)

t = berat volume tanah timbunan CU = kuat geser tanah dasar.

 Tinggi timbunan rencana harus diperhitungkan sebesar : H = Hkr / 3

Indikasi : H Hkr tanah dasar runtuh

 Tahanan lateral tiang pancang (RPL’)

 Tahanan lateral 1 tiang dalam kelompok yang tertahan oleh

(21)

Tanah non kohesif

R

PL

’ = 54 . Kp’ .

. d3

dimana : Kp’ = (1 + sin Ø’) / (1 - sin Ø’)

d = diameter tiang pancang

= berat volume tanah

Tiang

L

6d d

(22)
(23)

JENIS-JENIS PEKERJAAN STRUKTUR

JENIS-JENIS PEKERJAAN STRUKTUR

Pematokan

Pematokan

Kayu

Kayu

Pondasi

Pondasi

Jembatan sementara

Jembatan sementara

Beton

Beton

Cofferdam

Cofferdam

Beton prategang

Beton prategang

Perancah

Perancah

Struktur baja

Struktur baja

Perbaikan beton

Perbaikan beton

(24)

PEMATOKAN

PEMATOKAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Titil kontrol

Titil kontrol

Cara pengukuran horizontal, vertikal

Cara pengukuran horizontal, vertikal

Penentuan titik-titik elemen struktur seperti

Penentuan titik-titik elemen struktur seperti

letak pondasi – tiang pancang, sumuran dan

letak pondasi – tiang pancang, sumuran dan

landasan

landasan

(25)

PENENTUAN TITIK ELEMEN

PENENTUAN TITIK ELEMEN

PONDASI : letak titik pancang tdk. sesuai desain

PONDASI : letak titik pancang tdk. sesuai desain

perlu recek stabilitas pondasi

perlu recek stabilitas pondasi

DESAIN

(26)

PENENTUAN TITIK ELEMEN

PENENTUAN TITIK ELEMEN

PONDASI :

PONDASI :

letak sumuran tidak sesuai desain jika

letak sumuran tidak sesuai desain jika

terlalu extreem perlu recek stabilitas

terlalu extreem perlu recek stabilitas

DESAIN

(27)

JENIS PONDASI

JENIS PONDASI

PONDASI DANGKAL (SHALLOW FOUNDATION)

PONDASI DANGKAL (SHALLOW FOUNDATION)

PONDASI DALAM (DEEP FOUNDATION)

PONDASI DALAM (DEEP FOUNDATION)

(28)

PONDASI LANGSUNG

PONDASI LANGSUNG

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Termasuk pondasi dangkal

Termasuk pondasi dangkal

Dipergunakan bila tanah pondasi cukup keras & padat

Dipergunakan bila tanah pondasi cukup keras & padat

Daya dukung izin tanah > 2,0 kg/cm2

Daya dukung izin tanah > 2,0 kg/cm2

Kedalaman > 3 m dari dasar sungai / tanah dasar

Kedalaman > 3 m dari dasar sungai / tanah dasar

Bebas dari pengaruh scouring vertikal

Bebas dari pengaruh scouring vertikal

Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal

Perlu diperhatikan terhadap scouring horizontal

Bentangan jembatan sedemikian sehingga tidak

Bentangan jembatan sedemikian sehingga tidak

mengurangi luas profil basah sungai

mengurangi luas profil basah sungai

Perlu diperhatikan pada bagian kepala jembatan,

Perlu diperhatikan pada bagian kepala jembatan,

mungkin perlu diberi pengamanan (protection)

(29)

PONDASI LANGSUNG

PONDASI LANGSUNG

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Diusahakan agar pada pilar tidak digunakan

Diusahakan agar pada pilar tidak digunakan

pondasi langsung, dan apabila tidak dapat

pondasi langsung, dan apabila tidak dapat

dihindari maka perlu dipasang pengamanan

dihindari maka perlu dipasang pengamanan

untuk melindungi pondasi

untuk melindungi pondasi

Penggunaan jenis pondasi langsung/dangkal

Penggunaan jenis pondasi langsung/dangkal

pada jembatan TIDAK DISARANKAN

pada jembatan TIDAK DISARANKAN

,

,

pada

pada

sungai-sungai yang tidak dapat diperkirakan

sungai-sungai yang tidak dapat diperkirakan

perilakunya pada waktu musim banjir yaitu :

perilakunya pada waktu musim banjir yaitu :

- Perilaku gerusan

- Perilaku gerusan

(30)

PONDASI LANGSUNG

PONDASI LANGSUNG

PERSYARATAN :

PERSYARATAN :

Cukup kuat (d. dukung ada < d. dukung izin)

Cukup kuat (d. dukung ada < d. dukung izin)

Aman terhadap geser n > 1,5

Aman terhadap geser n > 1,5

Aman terhadap guling n > 1,5

Aman terhadap guling n > 1,5

D > kedalaman scouring max.

D > kedalaman scouring max.

h > tinggi timbunan izin

h > tinggi timbunan izin

D

htimbunan

(31)
(32)
(33)
(34)

PONDASI SUMURAN

PONDASI SUMURAN

Termasuk pondasi dangkal

Termasuk pondasi dangkal

Dipergunakan bila tanah pondasi

Dipergunakan bila tanah pondasi

- Bebas dari pengaruhi scouring vertikal

- Bebas dari pengaruhi scouring vertikal

Perlu diperhatikan adanya pengaruh scouring

Perlu diperhatikan adanya pengaruh scouring

horizontal

horizontal

Bentang jembatan ditetapkan sedemikian rupa

Bentang jembatan ditetapkan sedemikian rupa

sehingga tidak mengurangi profil basah sungai

sehingga tidak mengurangi profil basah sungai

Kemungkinan diperlukan pengamanan

Kemungkinan diperlukan pengamanan

(35)

PONDASI SUMURAN

PONDASI SUMURAN

Bila tanah pondasi berpasir, hati-hati dalam pengga-

Bila tanah pondasi berpasir, hati-hati dalam pengga-

lian sumuran. Pengambilan tanah jangan sampai

lian sumuran. Pengambilan tanah jangan sampai

ter-bawa airnya. Hal ini untuk menghindari longsornya

bawa airnya. Hal ini untuk menghindari longsornya

tanah masuk dari luar sumuran ke dalam sumuran

tanah masuk dari luar sumuran ke dalam sumuran

Usahakan dipergunakan pondasi sumuran dengan

Usahakan dipergunakan pondasi sumuran dengan

diameter > 3 m untuk lebih menjamin kemudahan

diameter > 3 m untuk lebih menjamin kemudahan

pengambilan tanah dari dalam sumuran dan lebih

pengambilan tanah dari dalam sumuran dan lebih

mudah penanganannya bila terjadi penyimpangan

mudah penanganannya bila terjadi penyimpangan

dalam pelaksanaan penurunan sumuran

dalam pelaksanaan penurunan sumuran

Tidak dianjurkan pelaksanaan penurunan sumuran

Tidak dianjurkan pelaksanaan penurunan sumuran

dengan cara penggalian terbuka (seperti pada

dengan cara penggalian terbuka (seperti pada

pelak-sanaan pondasi langsung). Ini berarti akan merusak

sanaan pondasi langsung). Ini berarti akan merusak

struktur tanah di sekitar sumuran. Gaya geser hilang

struktur tanah di sekitar sumuran. Gaya geser hilang

(36)

PONDASI SUMURAN

PONDASI SUMURAN

PERSYARATAN : Cukup kuat utk faktor : - Daya dukung < daya dukung izin

- D > 3 m

- h < hizin timbunan

- D > scouring max (smax) - Jika D < s < D’, maka perlu protection

D

htimbunan

tanah asli

(37)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Termasuk pondasi dalamTermasuk pondasi dalam

Jenis tiang pancang yang'umum dipakaiJenis tiang pancang yang'umum dipakai

Umumnya bulat dan bermutu tinggi, diameter > 30 cmUmumnya bulat dan bermutu tinggi, diameter > 30 cm

- Tiang pancang baja- Tiang pancang baja

Yang sering dipergunakan berbentuk pipaYang sering dipergunakan berbentuk pipa

Ukuran diameter 40, 50, 60, 75, 100 (cm)Ukuran diameter 40, 50, 60, 75, 100 (cm)

Secara garis besar daya dukung tiang ada 2 macamSecara garis besar daya dukung tiang ada 2 macam

- Tiang Pancang Tumpu (Point Bearing Pile)- Tiang Pancang Tumpu (Point Bearing Pile)

(38)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Dipergunakan bila lapisan Dipergunakan bila lapisan tanah pondasi cukup dalam

tanah pondasi cukup dalam

(>8 m) dari dasar sungai atau

(>8 m) dari dasar sungai atau

(39)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Agar dipegunakan konstruksi bangunan bawah

Agar dipegunakan konstruksi bangunan bawah

yang berbentuk pile cap, atau bangunan bawah

yang berbentuk pile cap, atau bangunan bawah

yang bebas dari pengaruh air normal dan

yang bebas dari pengaruh air normal dan

bangu-nan atas tetap di atas clearance yang diperlukan

nan atas tetap di atas clearance yang diperlukan

MAB

MAN

MAB

MAN

(40)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Posisi clearance terhadap muka air banjair (MAB)Posisi clearance terhadap muka air banjair (MAB)

clearance MAB

Slope

(41)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Pada waktu pemancangan, selalu dicatat kalende -

Pada waktu pemancangan, selalu dicatat kalende -

ringnya. Dipergunakan alat pancang yang memadai

ringnya. Dipergunakan alat pancang yang memadai

Pada umumnya dipergunakan alat pancang

Pada umumnya dipergunakan alat pancang

dengan berat hammer minimal 2,2 ton

dengan berat hammer minimal 2,2 ton

Pada point bearing, kalendering terakhir

Pada point bearing, kalendering terakhir

untuk : - T. Pancang Baja (1 – 3) cm / 10 pukulan

untuk : - T. Pancang Baja (1 – 3) cm / 10 pukulan

- T. Pancang Beton (3 – 5) cm / 10 pukulan

- T. Pancang Beton (3 – 5) cm / 10 pukulan

Pada friction pile, kalendering hauya sebagai kontrol

Pada friction pile, kalendering hauya sebagai kontrol

Bila basil pemancangan meragukan dapat dicek

Bila basil pemancangan meragukan dapat dicek

dengan loading test

(42)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Loading test dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

Pembebanan langsung

Pembebanan dengan jack

(43)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Bila pada lapisan atas terdapat lapisan cukup keras

Bila pada lapisan atas terdapat lapisan cukup keras

(N.S. = 80 kg/cm

(N.S. = 80 kg/cm

22

) sebelum pemancangan dapat

) sebelum pemancangan dapat

dibantu dengan penggalian lebih dulu.

dibantu dengan penggalian lebih dulu.

Penggalian

(44)

PONDASI TIANG PANCANG

(45)

 Rumus daya dukung tiang berdasarkan kalendering sangatRumus daya dukung tiang berdasarkan kalendering sangat

banyak, mungkin mendekati 500 rumusbanyak, mungkin mendekati 500 rumus

(46)
(47)
(48)
(49)

HAMMER EFFICIENCY, ef

a

Hammer Type

ef

- Drop hammer released by trigger

- Drop hammer actuated by rope and

friction winch

- McKiernan-Terry single-acting hammers

- Warrington-Vulcan single-acting hammers

- Differential-acting hammers

- McKiernan-Terry, Industrial Brownhoist,

National & Union double acting hammers

- Diesel hammers

(50)

VALUES OF C

1

FOR HILEY FORMULA

Material to Which

Blow is Applied

- Head of timber pile 0,05 0,10 0,15 0,20 - 3-4 in. pack. Inside cap on

- head of prec. conc. Pile

0,05+0,07b 0,05+0,07b 0,05+0,07b 0,05+0,07b

- 0,5-1 in. mat only on head

of precast conc.pile 0,025 0,05 0,075 0,10 - Steel-covered cap,

(51)

VALUES OF C

2

& C

3

FOR HILEY FORMULA

Value of C2 C2 = RuL / Aep (include additional value for followers)

Value of C2 C2 is temp. compression allow. for quake of ground

Nominal value = 0,1 inches

(52)

Formula

Upper & lower Limits of SF = Ru / Rdb

Nominal Range of Ru (kips)

0 - 200 200 - 400 400 - 700

SAFETY FAKTOR RANGE FOR EQUATIONS

(53)

VALUES OF COEFFISIENT OF RESTITUTION,n

Pile Type Head Conditon

Drop, Single

Helmet with comp.plastic or greenheart dolly and packing

on top of pile 0,4 0,5

Helmet with timber dolly &

packing on top of pile 0,25 0,4

Hammer direct on pile with

pad only -

-Steel

Driving cap with standart

plastic or greenheart dolly 0,5 0,5

Driving cap with timber dolly 0,3 0,3

Hammer direct on pile - 0,5

(54)

PEMILIHAN TYPE ALAT PANCANG

Berdasarkan mesin Kobelco

Description

Hammer Model

K-13 K-25 K-35 K-45

Weight of pile (ton) 1,0 - 2,5 1,5 - 4,5 2,5 - 6,5 3,5 - 8,5

(55)

Pondasi tiang pancang

Pondasi tiang pancang

Untuk menambah kekuatan dan kekakuan,

Untuk menambah kekuatan dan kekakuan,

maka di dalam tiang pancang baja perlu diisi

maka di dalam tiang pancang baja perlu diisi

beton bertulang

beton bertulang

Pengisian beton bertulang sampai pada batas

Pengisian beton bertulang sampai pada batas

(56)

PONDASI TIANG PANCANG

PONDASI TIANG PANCANG

Pelaksanaan pemancangan dengan sepatu tiang

Pelaksanaan pemancangan dengan sepatu tiang

sebaiknya dengan percobaan dulu (bandingkan

sebaiknya dengan percobaan dulu (bandingkan

dengan tanpa sepatu). Bila hasilnya sama, lebih baik

Cara penyambungan tiang sebaiknya lihat pada

Cara penyambungan tiang sebaiknya lihat pada

standar-standar yang sudah ada

standar-standar yang sudah ada

Hal-hal yang menyangkut bentang dan protection

Hal-hal yang menyangkut bentang dan protection

jembatannya, sama dengan pondasi sumuran dan

jembatannya, sama dengan pondasi sumuran dan

pondasi langsung

(57)

TIANG PANCANG BAJA

Dalam pembayaran dibagi sebagai berikut:

Pengadaan bahan tiang pancang pipa baja

masuk sambungan, sepatu tiang kalau perlu dan

sesuai dengan ukurannya dalam meter panjang

Beton isian (K-225) dalam meter kubik

Baja tulangan dalam kilogram

(58)

TIANG PANCANG BETON

Dalam pembayaran dibagi menjadi :

 Pengadaan tiang pancang beton (furnished)

termasuk sambungan serta sesuai dengan

ukurannya dalam meter panjang

 Furnished disini diartikan tiang pancang

beton tersebut sudah jadi di mana

didalamnya terma - suk beton dan baja

tulangan

(59)

TIANG PANCANG

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Jenis alat pancang harus sesuai dengan jenis,

berat serta panjang tiang pancang dan disetujui

oleh Direksi Teknik

Percobaan pembebanan diperlukan apabila tiang

pancang tersebut merupakan tiang pancang

yang bersifat friction

Untuk jenis tiang pancang yang sifatnya point

(60)
(61)

SPESIFIKASI JEMBATAN

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam spe-sifikasi jembatan (yang berbeda dengan spesifikasi jalan) adalah :

Pemeliharaan dan pengaturan lalu lintas

Pengumpulan, pengangkutan dan pengiriman material

bangunan atas jembatan Galian Konstruksi

Pembongkaran

(62)

PEMELIHARAAN DAN PENGATURAN

LALU LINTAS

JEMBATAN SEMENTARA

JALAN SEMENTARA

JALAN SIMPANG

(63)

JEMBATAN SEMENTARA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Waktu pelaksanaan - Jenis dan material jem -

Waktu pelaksanaan - Jenis dan material jem -

batan sementara harus sesuai dengan umur

batan sementara harus sesuai dengan umur

jembatan itu sendiri

jembatan itu sendiri

MST

MST

-

-

Muatan sumbu terberat, tinjau MST yg.

Muatan sumbu terberat, tinjau MST yg.

ada pada ruas jalan tersebut, karena MST ini

ada pada ruas jalan tersebut, karena MST ini

menentukan jenis dan kekuatan jembatan

menentukan jenis dan kekuatan jembatan

sementara yang akan dibangun

sementara yang akan dibangun

(64)

GALIAN KONSTRUKSI

ADALAH GALIAN UNTUK LANTAI PONDASI KEPALA JEMBATAN, PILAR, GORONG-GORONG, TEMBOK

PENAHAN TANAH, TEMBOK SAYAP

(65)

GALIAN KONSTRUKSI

PENGUKURAN HASIL KERJA

Adalah volume prisma yang dibatasi oleh bidang

Bidang atas, yaitu bidang horizontal seluas bidang

pondasi yang melewati titik terendah dari terain tanah

asli, bagian di atas ini merupakan galian batu atau

galian tanah biasa

Bidang bawah, yaitu bidang dasar pondasi

Bidang tegak, adalah bidang vertikal keliling pondasi

Galian di bawah bidang dasar pondasi atau di bawah

bidang batas bawah yang ditentukan oleh Direksi tidak

dibayar, juga yang diakibatkan oleh pengembangan

(66)

GALIAN KONSTRUKSI DAN

TIMBUNAN, PEMADATAN

Pembayaran dilakukan pada mata pembiayaan

Galian Konstruksi untuk 0 s/d 2 meter, 2 s/d 4 meter,

4 s/d 6 meter dan galian di bawah permu-kaan air,

yang dihitung dalam meter kubik

Timbunan dan Pemadatan yaitu pekerjaan

mengu-rug/menimbun tanah guna keperluan badan jalan

sesuai dengan gambar rencana. Jenis tanah yang

dipakai untuk keperluan ini harus sesuai dengan

persyaratannya masing-masing.

Pada penimbunan jalan pendekat harus memakai

(67)

PENIMBUNAN DAN PEMADATAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Pekerjaan ini diukur setelah dipadatkan dan

dihitung berdasarkan meter persegi

Bagian yang tidak dapat dipadatkan dengan alat

berat, maksimuin tiap lapisannya 10 cm dan

di-stamper

Pada penimbunan dan pemadatan jalan pendekat,

(68)

PEMBONGKARAN

PEMBONGKARAN JEMBATAN LAMA yaitu peker

jaan pembongkaran jembatan baja, beton, kayu atau

komposit yang dibayar secara lump sum

PEMBONGKARAN PASANGAN BATU/BATA yaitu

pekerjaan pembongkaran pasangan bata/batu,

beton tak bertulang/beton bertulang, untuk segala

macam jenis konstruksi yang dibongkar dan

dibayar secara meter kubik

(69)

STRUKTUR

Beton

Tiang Pancang

Tulangan

Baja Bangunan

Sumuran

(70)

BETON (spesifikasi)

Yang termasuk dalam pekerjaan beton ini adalah

penyelesaian pekerjaan beton, rangka beton,

beton komposit, beton bertulang sesuai

dengan gambar rencana

BETON BERTULANG

K-175, untuk gorong-gorong pipa, bang. pelimpah

K-225, untuk gorong-gorong persegi (box culvert),

tiang pancang, struktur bangunan bawah,

bangunan atas bila disyaratkan demikian

K-350, untuk lantai jembatan baja

(71)

BETON (Spesifikasi)

Beton tak bertulang

K-125 - untuk lantai kerja

Beton siklop

Untuk isian sumuran

JUMLAH SEMEN & AIR PER KUBIK BETON (Hanya sebagai perkiraan)

Beton kelas Jumlah semen (kg) Jumlah air(lt) K-350 425 180

(72)

BETON (Spesifikasi)

PENGADUKAN

CENTRAL MIXING PLANT

- Kapasitas tidak dilampaui

- Putaran mesin harus kontinyu

- Adukan lama harus sudah dikeluarkan semua

SAAT PENGANGKUTAN (TRUCK MIXER)

- Kecepatan putaran > 4 rpm

- Maksimum < 150 putaran (6 rpm)

- Aduk setelah maksimum mencapai 30 menit semen masuk (bila perlu 15 menit)

KONDISI DARURAT - Mixer mekanis

(73)

PERANCAH BETON

(saat pengecoran)

Pengecoran di atas perancah dan formwork dilakukan

setelah perancah dan formwork disetujui oleh Direksi

Perancah harus cukup kuat untuk menahan gaya ver-tikal

(beban beton basah) sebelum beton mengering

Hubungan-hubungan yang menahan gaya horizontal sangat penting, karena dalam hal ini perancah harus bekerja sama antara satu tiang dengan tiang yang lain

Usahakan hubungan pada perancah yang cukup ko-koh

(74)

TULANGAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMASANGAN TULANGAN

Batang tulangan tidak boleh diluruskan kembali atau dibengkokkan kembali tanpa persetujuan direksi teknik.

Pelurusan atau pembengkokan kembali baja tulangan harus dalam keadaan dingin

Baja tulangan yang telah dibengkokkan kembali lebih dari satu kali pada tempat yang sama, tidak boleh dipa-kai dan harus diganti dengan yang baru.

Penggantian ukuran batang baja tulangan yang ber-beda

harus diperhatikan luas tulangan rencana yang ada, dan luas tulangan harus sama atau lebih besar dan harus disetujui oleh Direksi

(75)

BAJA BANGUNAN

YANG TERMASUK DALAM BAGIAN INI

Baja profil yang berfungsi sebagai pengaku

pada tiang pancang baja

Pekerjaan baja bangunan seperti pembuatan

gelagar baja untuk jembatan

(76)

SUMURAN

 PENGADAAN SILINDER atau bentuk khusus

pon- dasi sumuran sesuai dengan yang

diperlukan dalam meter panjang

 PENURUNAN SILINDER atau bentuk khusus

pon -

(77)

SUMURAN

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Silinder sumuran harus masuk ke dalam tanah keras

minimum 1 meter

Bagian dasar sumuran harus diberi beton kedap air

terlebih dulu sebelum dicor beton siklop

Tulangan stek untuk menghubungkan antara sumu - ran

dengan bagian bawah abutment, pilar tidak ma-suk dalam perhitungan kuantitas berat tulangan, me-lainkan sudah diperhitungkan dalam pengadaan sumuran

Beton siklop mempunyai mata pembiayaan tersendiri

(78)

KESALAHAN UMUM PONDASI

GALIAN UNTUK PONDASI LONGSOR karena :

- Cara penggalian yang salah

- Terlalu dekat ke jembatan / jalan darurat - Cofferdam kurang kuat dan kedap air

MENURUNKAN PONDASI SUMURAN dilakukan secara

terbuka mengakibatkan :

- Fungsi pondasi sumuran tidak tercapai

- Sifat pondasi sumuran menjadi pondasi langsung

PEMANCANGAN TIDAK SESUAI KEMIRINGANNYA

dapat mengakibatkan abutment bergeser ke depan, hal tsb.disebabkan oleh :

- Salah memancang

(79)

KESALAHAN YANG SERING TERJADI

PADA PELAKSANAAN PONDASI

Kedalaman tiang pancang geser tidak sesuai

desain

Kalendering pada tiang yang terlalu kecil

Salah penanganan, penempatan dan

pemanca-ngan tiang beton

Selimut beton kurang pada tiang beton yang

dicor di tempat

Letak dasar pondasi yang tidak

(80)

KESALAHAN UMUM PADA

BANGUNAN BAWAH

MUTU BETON TIDAK SESUAI mungkin

disebab-kan oleh :

Kecerobohan dalam pelaksanaan, baik dalam

pengecoran campuran maupun kualitas agregat

SETTING OUT YANG TIDAK TEPAT

mengakibat-kan bentang jembatan menjadi tidak sesuai, hal

tersebut diakibatkan oleh :

- Peralatan pengukuran yang kurang akurat

(81)

KESALAHAN UMUM PADA

BANGUNAN ATAS

TIDAK SESUAINYA JENIS BANGUNAN ATAS ANTARA DESAIN DAN PELAKSANAAN

yang disebabkan :

Tidak adanya konsultasi atau koordinasi antara proyek/pemilik proyek dengan Dit.Jen.Bina Marga

Kesalahan setting out di lapangan

Desain yang tidak akurat

(82)

KESALAHAN UMUM PADA

BANGUNAN ATAS

PEMASANGAN BANGUNAN ATAS TIDAK SEMPURNA disebabkan oleh :

Manual pemasangan yang digunakan tidak sesuai dengan jenis bangunan atas yang dipasang

Manual pemasangan tidak dibaca dengan baik

Tidak mengerti cara membaca manual atau gambar

rencana

Dinding backwall dicor dulu sehingga terjadi kesuli-tan

pemasangan bangunan atas

Celah expansion joint tidak sesuai dengan manual Tidak mengerti cara pelaksanaan pemasangan ba

(83)

KESALAHAN UMUM PADA

ERECTION BANG. ATAS

Camber yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan

camber yang sudah disyaratkan dalam buku manual,

hal ini disebabkan

Pengencangan baut yang tidak sesuai urutan

pema-sangan tidak sesuai manual

Contoh : pada lantai jembatan rangka yang

menggu-nakan lantai baja gelombang, baja geloinbang

terse-but berfungsi sebagai pengaku, sehingga wajib

dipa-sang bers,amaan dengan rangka batangnya

Pemasangan batang yang tertukar, mengakibatkan

(84)

KESALAHAN UMUM PADA

PENYELESAIAN AKHIR

JALAN PENDEKAT - amblas disebabkan oleh:

- Bahan timbunan tidak menggunakan jenis material pilihan

- Pemadatan yang tidak sempurna

- Tinggi lapisan yang dipadatkan tidak sesuai de - ngan jenis alat pemadat yang digunakan

BETON LANTAI - retak, keropos disebabkan oleh: - Mutu beton tidak sesuai dengan persyaratan

- Jumlah tulangan tidak sesuai - Cara pengecoran salah

(85)

AKIBAT KESALAHAN PADA

PELAKSANAAN BETON

SEGREGASI

BLEEDING

RETAK

(86)

SEGREGASI

Adalah pemisahan agregat kasar dari adukannya

Penyebab segregasi adalah:

Pembatasan slump yang terlalu rendah

Gradasi yang kurang memadai

Berat jenis agregat kasar terlalu tinggi dibandingkan

dengan agregat halus

Jumlah agregat halus terlalu sedikit

Tinggi jatuh pengecoran terlalu tinggi

Penggunaan alat penggetar yang terlampau lama

(87)

BLEEDING

ADALAH BENTUK LAIN DARI SEGREGASI, DIMANA PARTIKEL AGREGAT KASAR TURUN KE BAWAH KARENA KETIDAK

MAMPUAN MENGIKAT CAMPURAN AIR DARI ADUKAN MORTAR, SEHINGGA AIR KELUAR KEATAS

PERMUKAAN BETON

SEBAB-SEBAB BLEEDING :

- Campuran beton terlalu basah

- Temperatur terlalu tinggi pada saat pengecoran - Rancangan campuran beton kurang baik

(88)

PERAWATAN (CURING) BETON

TUJUAN :

Mencegah penguapan / pelepasan air yang

ber -lebihan, karena penguapan / pelepasan

air yang berlebihan akan meriyebabkan

hambatan dalam proses hidrasi

 Beton harus dipelihara agar berada dalam

suhu tertentu sedemikian rupa sehingga

terhindar dari perbedaan suhu yang

(89)

METODA PERAWATAN

WATER CURING

Dengan ponding, spraying, sprinkling dan

satu-rated covering

SEALED CURING

Dengan kertas waterproof, lembaran plastik dan

curing membrane

STEAM CURING

(90)

JANGKA WAKTU CURING

TERGANTUNG PADA BEBERAPA FAKTOR

Jenis semen

Kekuatan beton yang dibutuhkan / direncanakan

Perbandingan antara luas permukaan terhadap volume beton

Kondisi dan keadaan cuaca sekeliling

Biasanya minimum 7 hari dan tidak kurang dan 14 hari untuk beton masif

Perbedaan temperatur diusahakan antara luar dan dalam beton tidak lebih dari 20 derajat

(91)

KESALAHAN UMUM PADA

PENYELESAIAN AKHIR

GAP EXPANSION JOINT terlalu besar

Salah setting out

Tidak dilakukan penyesuaian pada bagian ujung

lantai

Dapat mengakibatkan retak pada panel ujung

Iantai beton jembatan

Bila digunakan jenis expansion joint tertentu

menjadi mahal

(92)

PERBAIKAN KESALAHAN

PONDASI TIANG PANCANG - mengalami eksentrisitas

akibat kesalahan pemancangan

- Hitung kembali momen yang terjadi - Kalau perlu diberi tambahan tiang

PONDASI SUMURAN MIRING - karena salah pelaksa-naan penurunan silinder

- Usahakan agar silinder sumuran tegak, dan apabila tidak dapat, angkat kembali cincin sumuran dan

dilakukan penggalian terbuka

- Kemudian lakukan pengecekan kestabilan pondasi sesuai dengan pondasi langsung

(93)

PERBAIKAN KESALAHAN

SETTING YANG SALAH

Apabila jarak tidak terlampau besar, bagian ke -

pala abutment atau pilar dapat diberi tambahan

dengan konsol pendek, dan

penyesuaian-penye-suaian lainnya.

Apabila sudah tidak mungkin, maka bentangan

dan mungkin tipe bangunan atas perlu

penye-suaian

Cek kembali terhadap kestabilan pondasi,

(94)

PERBAIKAN BETON

RETAK

Perbaikan retak dapat dilakukan dengan cara

ting, penyuntikan bahan epoxy

Apabila tulangan kurang, adanya retak struktur perlu

perkuatan dengan menambahkan plat penguat

Untuk gelagar beton bertulang atau beton pratekan

dapat menggunakan perkuatan dengan cara external stressing

(95)

LAUNCHING OF PRESTRESSED GIRDER

LAUNCHING OF PRESTRESSED GIRDER

BASIRIH BRIDGE

BASIRIH BRIDGE

Prestressed Girder Span = 40 m’

Temporary Steel Frame

(96)

MID SPAN OF BASIRIH BRIDGE

MID SPAN OF BASIRIH BRIDGE

Prestressed Girder Span = 40 m’

(97)
(98)
(99)
(100)

PELAKSANAAN PEMASANGAN

PELAKSANAAN PEMASANGAN

JEMBATAN RANGKA

JEMBATAN RANGKA

Metoda yang sesuai tergantung dari :

Lokasi jembatan

Kondisi sungai

Kondisi jalan penghubung (oprit)

Kondisi jembatan lama

Kemajuan pekerjaan bangunan bawah

Peralatan yang tersedia

(101)

METODA PEMASANGAN JEMBATAN

METODA PEMASANGAN JEMBATAN

RANGKA BAJA

RANGKA BAJA

Ada 3 macam

Kantilever

Kombinasi Perancah + Kantilever

(semi kantilever)

(102)

KANTILEVER

KANTILEVER

Dilakukan pada kondisi

Keadaan aliran sungai buruk dan berbahaya bila

dipasang perancah ditengah sungai (sering banjir)

Profil sungai dalam.

Mempunyai bentang jembatan lebih besar atau sama

dengan jembatan yang dipasang.

Jalan penghubung (oprit) yang tersedia cukup untuk menempatkan jembatan pemberat

Dan timbunan / galian tanah dibelakang kepala jembatan

memungkinkan untuk konstruksi jembatan pemberat.

(103)

SEMI KANTILEVER

SEMI KANTILEVER

Dilakukan pada kondisi

Jembatan terdiri dari satu bentang dan

kesulitan peminjaman jembatan pemberat

Sebagian profil sungai masih dimungkinkan

untuk pemasangan perancah (dangkal).

Tempat untuk jembatan pemberat pada oprit

(104)

PERANCAH

PERANCAH

Dilakukan pada kondisi :

Kondisi profil sungai datar/tidak dalam

Arus tidak besar jika banjir

(tidak membahayakan)

Biaya pembuatan perancah relatif

lebih murah

(105)

ERECTION

(Metoda Kantilever)

Pemberat

(106)

DETAIL BALLAST

DETAIL BALLAST

TYPE BALLAST TYPE BALLAST

40 A 18 Ton 40 B 16 Ton

45 A 17 Ton 45 B 16 Ton

50 A 20 Ton 50 B 16 Ton

55 A 22 Ton 55 B 16 Ton

(107)

PENGGUNAAN ALAT BANTU KHUSUS

PENGGUNAAN ALAT BANTU KHUSUS

(Special Lingking Steel)

(108)

PENGGUNAAN ALAT BANTU BATANG ATAS

(Uppercord Component)

(109)

JEMBATAN PEMBERAT DIATAS

JEMBATAN PEMBERAT DIATAS

TUMPUAN SEMENTARA

(110)
(111)

ERECTION JEMBATAN RANGKA

ERECTION JEMBATAN RANGKA

METODA SEMI KANTILEVER

METODA SEMI KANTILEVER

PEKERJAAN SEDANG BERLANGSUNG

YOKE BALLAST

(112)

ERECTION JEMBATAN RANGKA

ERECTION JEMBATAN RANGKA

METODA SEMI KANTILEVER

METODA SEMI KANTILEVER

PEKERJAAN ERECTION SELESAI

(113)

ERECTION JEMBATAN RANGKA

ERECTION JEMBATAN RANGKA

METODA PERANCAH

METODA PERANCAH

(114)

ERECTION JEMBATAN RANGKA

ERECTION JEMBATAN RANGKA

METODA PERANCAH

METODA PERANCAH

(115)

ERECTION JEMBATAN RANGKA

ERECTION JEMBATAN RANGKA

METODA PERANCAH

METODA PERANCAH

PEKERJAAN ERECTION SELESAI

(116)
(117)
(118)

COMPACT BAILEY

(119)

COMPACT BAILEY

COMPACT BAILEY

(120)

Referensi

Dokumen terkait

%ambu gapit dipasang sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk !ireksi, bahan bambu yang digunakan harus kualitas baik dengan diameter -01 cm. Pekerjaan bambu

Pembongkaran Jembatan Rangka Baja (Bangunan Atas) dengan Metode Manual antara meliputi : Pekerjaan pembongkaran sandaran/pagar (Handrail), Pekerjaan pembongkaran

Sebelum dipasang batu dibasahi sampai jenuh air agar tidak menyerap air pada spesi pada saat pemasangan. Batu disusun dengan rapi dan rapat, ruang yang ada diantara batu diisi

Galian tanah untuk pemasangan pipa dilaksanakan dengan galian tanah biasa dengan kedalaman disesuaikan dengan diameter pipa yang akan dipasang,

Setelah pekerjaan pembesian selesai kami laksanakan selanjutnya Proses pembuatan mal dan pemasangan mal kerja dengan memperhatikan kekuatan mal sehingga tidak mengalami pembenggakan

Galian tanah untuk pemasangan pipa dilaksanakan dengan galian tanah biasa dengan kedalaman disesuaikan dengan diameter pipa yang akan dipasang,

(1) Pada bangunan yang tidak mempunyai instalasi penyalur petir, pemasangan penyalur tegangan lebih antara antena dengan elektroda bumi harus dipasang diluar bangunan; (2)

Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan bekisting yang diawali dengan mengadakan pengukuran dan penandaan/marking posisi bekisting yang akan dipasang untuk pile cap sesuai