• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP PTM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP PTM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) Pokok Pembahasan : Masalah Kesehatan penyakit tidak menular (PTM) Sasaran : komunitas dewasa pekerja di RT 3 dan 5

Jam : 16.00 WIB

Waktu : 20 menit

Tanggal : 18 Maret 2016

Tempat : Asrama Sekodam Jl. Kesatrian No. G16

A. Latar Belakang

Saat ini di negara berkembang telah terjadi pergeseran penyebab kematian utama yaitu dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Kecenderungan transisi ini dipengaruhi oleh adanya perubahan gaya hidup, urbanisasi dan globalisasi. Penyakit yang tergolong dalam penyakit tidak menular (degeneratif) yaitu : Neoplasma (Kanker), Diabetes Mellitus, Gangguan mental, Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, dan lain-lain. Upaya penanggulangan PTM akan lebih efektif dan efisien jika faktor resiko dapat dikendalikan. Dampak dari PTM dan risikonya selalu berpengaruh pada ketahanan hidup manusia dan penurunan produktifitas tenaga kerja juga menambah beban pelayanan kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya, keberadaan faktor risiko PTM pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak merasa perlu mengatasi faktor risiko dan mengubah gaya hidupnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis PTM cukup baik, dan sebagian besar masyarakat mengetahui bagaimana penderitaan pasien PTM seperti Jantung Koroner, Kanker, Stroke dan Diabetes melitus, gangguan akibat kecelakaan dan cidera. Namun mereka umumnya belum memahami pengaruh faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat ditimbulkan PTM. Pada umumnya mereka menganggap bahwa PTM disebabkan faktor genetik, penyakit orang tua atau penyakit orang kaya B. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan peserta mampu memahami dan mengerti tentang masalah kesehatan penyakit tidak menular (PTM).

(2)

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang masalah kesehatan panyakit tidak menular (PTM), diharapkan peserta dapat:

1. Menjelaskan pengertian tentang masalah kesehatan penyakit tidak menular (PTM)

2. Menyebutkan faktor risiko penyakit tidak menular 3. Menyebutkan jenis-jenis penyakit tidak menular 4. Menjelaskan tentang bahaya penyakit tidak menular 5. Menjelaskan tentang pencegahan penyakit tidak menular

C. Materi penyuluhan (Terlampir) 1. Pegertian masalah kesehatan

2. Factor resiko penyakit tidak menular 3. Jenis-jenis penyakit tidak menular 4. Bahaya penyakit tidak menular 5. Pencegahan penyakit tidak menular D. Metode Penyuluhan 1. Ceramah 2. Tanya jawab E. Kegiatan Penyuluhan No Tahap Kegiatan

Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media

1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam b. Memperkenalkan diri c. Menyampaikan

tentang tujuan pokok materi d. Meyampakaikan pokok pembahasan e. Kontrak waktu Menjawab salam Mendengarkan dan menyimak Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang kurang jelas Kata-kata/ kalimat 2. Pelaksanaan 20 menit a. Penyampaian Materi b. Menjelaskan tentang pengertian masalah kesehatan penyakit Mendengarkan dan menyimak

Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

(3)

tidak menular (PTM). c. Menjelaskan tentang

factor resiko penyakit tidak menular

d. Menjelaskan jenis-jenis penyakit tidak menular e. Menjelaskan tentang Bahaya penyakit tidak menular f. Menjelaskan Pencegahan penyakit tidak menular g. Mengobservasi respon klien selama kegiatan berlangsung

h. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya ulang materi yang belum jelas.

dan dimengerti,

3. Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi b. Menyampaikan kesimpulan materi c. Mengakhiri pertemuan dan menjawab salam Sasaran dapat menjawab tentang pertanyaan yang diajukan Mendengar Memperhatikan Menjawab salam Kata-kata/ kalimat G. Evaluasi

Diharapkan peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian tentang masalah kesehatan penyakit tidak menular (PTM) 2. Menjelaskan faktor risiko penyakit tidak menular

3. Menjelaskan jenis-jenis penyakit tidak menular 4. Menjelaskan tentang bahaya penyakit tidak menular

(4)
(5)

Lampiran

MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) 1. PENGERTIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit menahun/kronis yang diakibatkan oleh pola gaya hidup yang tidak sehat seperti perilaku mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang beraktivitas fisik serta kebiasaan merokok setiap hari. Pengendalian penyakit tidak menular diartikan sebagai pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.

2. PENGERTIAN DETEKSI DINI

Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit/kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan.

3. FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR

Sesuatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan, minum minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik/olahraga, kurang makan buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat & lemak, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan stres.

4. JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR a. Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140mmHg dan teknan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare, 2002).

b. Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan

(6)

serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.

c. Diabetes Mellitus

Diabetes atau yang sering disebut dengan Diabetes Mellitus merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan kurangnya produksi insulin,zat yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas.Bisa pula karena adanya gangguan pada fungsi insulin,meskipun jumlahnya normal. Seseorang dikatakan menderita Diabetes jika kadar glukosa dalam darahnya di atas 120mg/dl (dalam kondisi berpuasa) dan di atas 200mg/dl (dua jam setelah makan).

d. Penyakit Paru Obstruktif kronik e. Kanker

Penyakit Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker adalah istilah yang mencakup sekelompok kompleks lebih dari berbagai jenis penyakit kanker. Kanker dapat mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh manusia.

f. Osteoporosis

Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porous berarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang (Tandra, 2009)

g. Stroke

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak.

Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggarisbawahi betapa seriusnya stroke ini, beberapa tahun belakangan ini telah

(7)

semakin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, “serangan jantung”. stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara

5. BAHAYA PENYAKIT TIDAK MENULAR a. Menurunnya produktivitas

b. Mengakibatkan kecacatan c. Ketidakmampuan beraktivitas d. Komplikasi berbagai penyakit e. Beban ekonomi keluarga f. Kematian

(8)

6. PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR a. Beraktifitas fisik paling tidak 30 menit setiap hari

b. Tidak merokok atau mengkonsumsi tembakau dan tidak minum alcohol

c. Hindari minuman mengandung pemanis, batasi konsumsi makanan energi padat (terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau tinggi kadar lemak).

d. Perbanyak makan beraneka ragam sayuran, buah-buahan, semua biji-bijian dan kacang-kacangan seperti buncis.

e. Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan f. Batasi konsumsi makanan yang asin

g. Capai berat badan ideal

h. Berikan ASI Ekslusif 6 bulan pada bayi

Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat dilakukan melalui 4 tingkatan pencegahan, yaitu sebagai berikut:

1. Pencegahan Premordial (Pencegahan Tingkat Awal)

Upaya pencegahan pada masyarakat yang biasanya masih sehat namun memiliki kebiaasaan dan gaya hidup yang kurang baik serta factor resiko lainnya.

Adapun contoh pencegahan premordial ini, yaitu sebagai berikut:  Menghindari obesitas

 Menghindari rokok

 Perilaku hidup bersih dan sehat  Mengindari bahan pengawet, pewarna  Makan bergizi seimbang

 Istirahat cukup  Olah raga teratur

PencegahanTingkat Pertama, yang meliputi: Promosi kesehatan masyarakat, misalnya:  Kampanye kesadaran masyarakat

 Promosi kesehatan

 Pendidikan kesehatan masyarakat  Pencegahan khusus, misalnya:  Pencegahan keterpaparan  Pemberian kemopreventif

(9)

2. Pencegahan Tingkat Kedua, yang meliputi:

a. Diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening. Memeriksa tekanan darah, memeriksa kadar gula darah, mengontrol berat badan.

b. Pengobatan, misalnya kemoterapi atau tindakan bedah.

3. Pencegahan Tingkat Ketiga

Meliputi rehabilitasi, misalnya perawatan rumah jompo atau perawatan rumah orang sakit.

Selain itu, pencegahan penyakit tidak menular dapat dilakukan dengan cara menghilangkan atau mengurangi faktor resiko PTM dan memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan. Departemen kesehatan, melalui Pusat promosi kesehatan memfokuskan pada :

1. Meningkatkan upaya kesehatan melalui promotif dan preventif baik Pusat maupun Propinsi dan Kabupaten.

2. Melakukan intervensi secara terpadu pada 3 faktor resiko yang utama yaitu : rokok, aktifitas fisik dan diet seimbang.

3. Melakukan jejaring pencegahan dan penanggulangan PTM.

4. Mencoba mempersiapkan strategi penanganan secara nasional dan daerah terhadap diet(makanan seimbang), aktivitas fisik, dan rokok.

5. Mengembangkan System Surveilans Perilaku Beresiko Terpadu (SSPBT) PTM. 6. Kampanye pencegahan dan penanggulangan PTM tingkat nasional maupun local

spesifik.

Untuk di masa datang upaya pencegahan PTM akan sangat penting karena hal ini dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu rokok, diet seimbang dan aktivitas fisik. Pencegahan PTM perlu didukung oleh para semua pihak terutama para penentu kebijakan baik nasional maupun local.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. 2010. Rencana Operasional Promosi Kesehatan Dalam

Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta. Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI.

Kementrian Kesehatan RI, Pusat promosi kesehatan 2011. Rencana Operasional Promosi Kesehatan Dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular Tahun 2010-2014. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan. 2011. Buku Paket Pelatihan Kader

Kesehatan dan Tokoh Masyarakat dalam Pengembangan Desa Siaga (untuk kader). Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah beban ekonomi dan sosial

Sinkronisasi kegiatan Program Promosi Kesehatan dengan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular juga disebutkan dalam pasal 160 berisi tentang Pemerintah,

Seperti yang telah diketahui, tingginya kadar gula merupakan kondisi yang berbahaya, karena dapat memicu berat badan berlebih (obesitas), serta penyakit jantung. Beberapa

Untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan pencegahan pengendalian penyakit tidak menular, yaitu terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna

Pada tahun 2015, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular memiliki 1 Indikator Kinerja Utama, yaitu Persentase penurunan prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun dengan

Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit tidak menular PTM diharapkan masyarakat sadar akan bahaya penyakit tidak menular PTM dengan melakukan tindakan/perilaku

Pada pengelolaan penanggulangan masalah penyakit menular potensial KLB dan wabah yang memiliki kelompok kerja dengan kinerja kualitas unggul akan terdapat kelompok-kelompok kerja

Adapun masalah penyakit tidak menular saat ini yaitu masyarakat kurang menyadari tentang penyakit tidak menular dan factor resiko penyakit tidak menular hal kurang menyadari tentang