LAPORAN TAHUNAN
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DI PUSKESMAS PURABAYA TAHUN 2015
Disusun Oleh : WULANDARI, AMKG
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI UPTD PUSKESMAS PURABAYA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratNya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tahunan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).
Laporan tahunan ini telah kami susun dengan dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan makalah ini.untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telahberkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tahunan tentang pengendalian penyakit tidak menular ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Sukabumi, januari 2016
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan
BAB II : GAMBARAN UMUM
A. Gambaran umum puskesmas purabaya B. Gambaran umum program PPTM BAB III : URAIAN KEGIATAN PROGRAM PPTM A. Pendataan sasaran program PPTM B. Kegiatan Program PPTM
BAB IV : PEMBAHASAN
A. Hasil kegiatan pendataan sasaran PPTM B. Hasil kegiatan program PPTM
BAB V : PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Saat ini pola penyakit telah mengalami transisi epidemiologi yang ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula di dominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi , social ekonomi dan social budaya, kecenderungan ini juga telah terjadi di Indonesia sehingga menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan kesehatan.
Penyakit tidak menular (PTM) yang utama adalah kardiovaskuler, stroke, diabetes mellitus,hipertensi dan penyakit kronik obstruktif telah mengalami peningkatan jumlah kasus, sehingga ini berdampak pada peningkatan angka kematian.
WHO memperkirakan pada tahun 2020 penyakit tidak menular akan menyebabkan 73 % kematian. 90% kematian akibat penyakit tidak menular yang terjadi di Negara berkembang termasuk Indonesia. Lebih dari 70% penderita penyakit tidak tahu kalau dirinya sakit dan 30% tidak berobat secara teratur. Adapun masalah penyakit tidak menular saat ini yaitu masyarakat kurang menyadari tentang penyakit tidak menular dan factor resiko penyakit tidak menular hal ini bisa terlihat dari pola hidup masyarakat yang tidak sehat, fasilitas yang belum memadai untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
Peyakit tidak menular dapat dicegah dengan mengendalikan factor risikonya, yaitu meokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan
konsumsi beralkhohol.mencegah dan mengendalikan factor risiko relative lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan.
Berdasarkan masalah diatas maka hal ini lah yang melatar belakangi adanya program pengendalian penyakit tidak menular di puskesmas, dengan adanya program ini diharapkan masalah penyakit tidak menular bisa terdeteksi sedini mungkin, factor resikonya bisa dikendalikan pola hidup sehat dimasyarakat dapat ditingkatkan dan penderita penyakit tidak menular bisa ditanggulangi dengan tepat dan cepat. Salah satu strategi pengendalian yg efisien dan efektif adalah memperdayakan dan peningkatan peran serta masyarakat. masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan untuk melakukan deteksi dini, pemantauan factor risiko PTM serta tindak lanjutnya.kegiatan ini disebut dengan pos binaan terpadu (posbindu) PTM.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular untuk menurunkan kejadian penyakit tidak menular dan meningkatkan kwalitas hidup sehat pada masyarakat yang berada disemua tatanan.
2. Tujuan khusus
a. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang PTM b. Melakukan deteksi dini factor risiko PTM
c. Mengendalian Factor risiko PTM d. Penanganan pada penderita PTM
BAB II
GAMBARAN UMUM A. Gambaran umum puskesmas purabaya
Puskesmas Purabaya merupakan salah satu puskesmas di kabupaten sukabumi tepatnya berada di wilayah kecamatan purabaya yang mempunyai luas wilayah 10.500 Ha dengan batas – batas wilayah :
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan nyalindung
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan sagaranten dan kec curugkembar
Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten cianjur
Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan jampang tengah dan kecamatan pabuaran
Puskesmas purabaya mempunyai wilayah kerja terdiri dari 7 desa, yaitu : 1. Desa purabaya : 1.376 Ha 2. Desa cimerang : 1.308 Ha 3. Desa citamiang : 1.001 Ha 4. Desa margaluyu : 1.291 Ha 5. Desa cicukang : 1.775 Ha 6. Desa pagelaran : 1.017 Ha 7. Desa neglasari : 2.732 Ha Distribusi tanah menurut luas sawah dan darat :
1. Sawah : 1.357,81 Ha
2. Darat : 9.137,97 Ha
3. Tanah kehutanan : 1.699 Ha
5. Tanah milik : 5.494,68 Ha
6. Lain – lain :165,23 Ha
Diantara ke tujuh desa tersebut diatas terdapat satu desa terpencil dan sulit ditempuh yaitu desa cicukang, sedangkan desa lainnya mudah dijangkau.hampir semua wilayah kerja puskesmas purabaya dapat dicapai dengan menggunakan transportasi roda dua, terkecuali pada musim hujan dimana jalan menuju daerah tersebut belum diaspal bahkan masih tanah sehingga sulit untuk dilewati oleh kendaraan roda dua.
Diantara ke 7 (Tujuh) desa yang ada diwilayah puskesmas purabaya, desa neglasari dan desa cicukang merupakan desa dengan jarak terjauh dari fasilitas kesehatan puskesmas purabaya yakni kurang lebih 2 Jam bila ditempuh dengan kendaraan roda dua, sedangkan desa dengan jarak terdekat adalah desa purabaya dan desa cimerang.
2. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kecamatan purabaya akhir tahun 2015 adalah 41.051 jiwa, terdiri dari 20.819 jiwa laki – laki dan 20.232 jiwa perempuan dengan rata –rata pertumbuhan penduduk 2 % Pertahun. Tingkat pendidikan umumnya SD (55%), SLTP ( 25 %), SLTA (15 %) dan PT (5 %)
3. Social ekonomi
Mata pencaharian penduduk kecamatan purabaya sebagian besar adalah petani (45%), dan yang lainnya adalah buruh (15%),pedagang (15%),PNS (10 %) dan sisanya belum bekerja (15 %)
4. Lingkungan fisik
Puskesmas purabaya merupakan puskesmas induk santun lansia yang memiliki 3 pustu yaitu : pustu cimerang, citamiang dan cicukang.dan Pustu margaluyu.memiliki 1 polindes yaitu : desa pagelaran.
Dari 7 desa baru tersedia 4 pustu dan 1 polindes, untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan perlu dibangun 1 puskesmas pembantu di tiap desa, terutama yang jangkauan wilayahnya sulit dan jauh sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Sarana penunjang transportasi puskesmas purabaya memiliki satu mobil pusling yang kondisinya masih baik, 8 kendaraan roda dua, dimana ada 2 dalam kondisi sudah rusak berat.
5. Data ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan / SDM yang ada di puskesmas purabaya sampai desember 2015 adalah sebagai berikut :
Table 01
Data tenaga kesehatan puskesmas purabaya Tahun 2015
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN STATUS
1 H.Mudrikah,SKM, MM S1 Ka puskesmas PNS
2 Suratdi, SKM S1 Ka TU PNS
3 Dr. pande Dokter umum Dr puskesmas DHL
4 Drg winny rakhmiliani Dokter gigi Drg puskesmas PNS
5 Yanti supiati, amd S1 Retribusi PNS
6 Aas Santana, Am.Kep DIII perawat PNS
7 Nabhan sugiwa, SKM S1 Perawat /surveilans PNS 8 Tsalits sulaeman, Am.Kep DIII Perawat/promkes PNS
9 Nurlina Apriani, SKM S1 Bidan poned PNS
10 Erna DIII Bidan koordinator PNS
11 Tina Adriani, Am.Keb DIII Bidan poned PNS
12 Soniangsih.N, Am.Keb DIII Bidan desa PTT
13 Sri ermawati, Am.Keb DIII Bidan desa PTT
14 Putri indah, Am.Keb DIII Bidan desa PTT
15 Lasmi nurhasbulah, Am.Keb
DIII Bidan desa PTT
1\6 Mutiara hati, Am.Keb DIII Bidan desa PTT
17 Leni rustiana, Am.Keb DIII Bidan desa BHL
18 Fevi, Am.Keb DIII Bidan desa BHL
19 Dede entik, Am.Keb DIII Bidan Poned BHL
20 Siti nurbaya, AM.Keb DIII Bidan desa Bidan PNPM
21 Rifa nurwahidah, Am.Keb DIII Bidan desa BHL
22 Neng nuraeni, Am.Keb DIII Bidan desa Bidan PNPM
23 Neng siti humaeroh, Am.Keb
DIII Bidan desa Bidan PNPM
25 Anggi DIII Bidan poned BHL
26 Lisna DIII Bidan poned BHL
27 Wasri sudamulya, Am.Kep DIII Perawat PHL
28 Cecep eka salida, Am.Kep DIII Perawat PHL
29 Sofandi, Am.Kep DIII Perawat PHL
30 Eneng ruri mahardhika, Am.Kep
DIII Perawat PHL
31 Wulandari, AMKG DIII Perawat gigi PHL
32 Asep DIII perawat PHL
33 Taufiq DIII Perawat PHL
34 Asep ramdani DIII Perawat PHL
35 Agus S1 Farmasi TKS
36 Dewi ferawati SMP apoteker TKS
37 Rizal fahlevi SMA pendaftaran TKS
38 Irfan SMA Staf Tu TKS
39 Esep SMA supir TKS
40 Nanang moskow SMA Security TKS
41 Agus Petuga kebersihan TKS
42 Ading Petugas kebersihan TKS
B. Gambaran umum program PPTM 1. Tinjau pustaka
a. Pengertian penyakit tidak menular (PTM)
Penyakit tidak menular merupakan penyakit menahun atau kronis yang di akibatkan oleh pola gaya hidup manusia yang tidak sehat
seperti perilaku mengkonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak, dan kurang aktifitas fisik serta kebiasaan merokok setiap hari. Pengendalian penyakit tidak menular diartikan sebagai pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular.
b. Pengertian deteksi dini
Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit / kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang – orang yang kelihatannya sehat, benar – benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan.
c. Factor risiko penyakit tidak menular (PTM)
Factor risiko PTM merupakan suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu, yaitu merokok (aktif & pasif), kegemukan, minum minuman beralkohol, kurang aktivitas fisik / olahraga, kurang makan buah dan sayur, makanan tinggi karbohidrat dan lemak , tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan stres.
d. Jenis – jenis penyakit tidak menular 1). Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare,2002).
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal tersebut antara lain otot jantung yang lemah (kelainan atau bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serabi kanan dan serabi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkanantara kedua serabi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan kotor tercampur.
3). Diabetes melitus
Diabet atau yang sering disebut diabetes mellitus merupakan penyakit kelainan metabolism yang menyebabkan kurangnya produksi insulin, zat yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas. Bisa pula adanya gangguan pada fungsi insulin , meskipun jumlahnya normal. Seseorang dikatakan diabetes jika kadar gula dalam darahnya di atas 120mg/dl (dalam kondisi berpuasa), dan diatas 200mg/dl ( dua jam setelah makan).
4). Penyakit paru obstruktif kronik 5). Kanker
Penyakit kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel – sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel sel kanker ini dapat menyebar kebagian tubuh lainsehingga dapat menyebabkan kematian.
6). Osteoporosis
Berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang dan porous berarti berlubang – lubang atau keropos. Jadi osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu penyakit yang mempunyai sifat khas yang
masa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kwalitas jaringan tulang (tandra, 2009).
7). Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba – tiba terganggu dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia yang dapat merusak atau mematikan sel otak.
Kematian jaringan otak menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ke tiga di Amerika Serikat dan banyak Negara industry di Eropa (jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan kadang si penderitamengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicara.
e. Bahaya penyakit tidak menular (PTM) 1). Menurunnya produktivitas
2). Mengakibatkan kecacatan 3). Ketidakmampuan beraktivitas 4). Komplikasi berbagai penyakit 5). Beban ekonomi keluarga 6). Kematian
f. Pencegahan penyakit tidak menular
1). Beraktivitas fisik paling tida 30 menit setiap hari
2). Tidak merokok atau tidak konsumsi tembakau dan tidak minum alkhohol
3). Hindari minuman mengandung pemanis batasi makanan energy padat (terutama makanan olahan tinggi kadar gula, atau rendah serat, atau tinggi kadar lemak).
4). Perbanyak makan beraneka ragam sayuran , buah – buahan semua biji – bijian dan kacang – kacangan seperti buncis.
5). Batasi konsumsi daging merah dan hindari daging olahan. 6). Capai berat badan ideal
7). Berikan ASI Eksklusif 6 bulan pada bayi
g. Cara untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular 1). Memeriksakan tekanan darah
2). Memeriksakan kadar gula darah 3). Control berat badan
h. Posbindu PTM
1). Pengertian posbindu PTM
Posbindu adalah suatu bentuk pelayanan yang melibatkan peran serta masyarakat melalui upaya promotif dan preventif untuk mendeteksi dan mengendalikan secara dini keberadaan factor risiko PTM.
Posbindu PTM ada dua yaitu : a). posbindu PTM dasar
meliputi pelayanan deteksi dini factor risiko sederhana, yang dilakukan dengan wawancara terarah melaluipenggunaan instrument untuk mengidentifikasi riwayat PTM dalam keluarga sebelumnya, perilaku beresiko. Pengkuran tinggi badan, berat
badan, tensi darah, lingkar perut, index masa tumbuh (IMT) serta penyuluhan mengenai pemeriksaan payudara sendiri.
b). posbindu PTM utama
pelayanan posbindu PTM dasar ditambah pemeriksaan gula darah, kolesterol, trigiselida , pemeriksaan klinis payudara, pemeriksaan IVA dan pemeriksaan kadar alcohol pernafasan.
2) .tujuan posbindu PTM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini factor risiko PTM.
3). Manfaat posbindu PTM a). mawas diri
b). membudayakan gaya hidup sehat c). mudah dijangkau
d). murah dilaksanakan 4). Sasaran posbindu PTM
Kegiatan posbindu PTM ditunjukan untuk masyarakat mulai usia 15 tahun ke atas baik yang memiliki factor risiko PTM (merokok pola makan tidak seimbang, kegemukan, hipertensi kadar kolesterol tinggi kurang aktifitas fisik, riwayat keluarga dengan penyakit tidak menular, ddl) maupum orang dewasa yang tidak memiliki risiko PTM.
5). Pelaksana Kegiatan
Pelaksaan posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang dilatih secara khusus dibina dan difasilitasi untuk melakukan pemantauan factor risiko PTM.
Para kader ini berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan posbindu PTM dan sudah mempunyai fungsi dan tugas masing – masing yaitu :
a). koordinator penyelenggara posbindu PTM
b). penggerak masyarakat untuk mengikuti posbindu PTM c). pemantau pengukuran factor risiko PTM
d). konselor peserta posbindu PTM
e). pencatat hasil kegiatan posbindu PTM. 6). Bentuk kegiatan posbindu PTM
a). kegiatan penggaian informasi factor risiko PTM dengan wawancara sederhana tentang riwayat PTM pada keluarga dan diri peserta.
b). kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, IMT, lingkar perut, analisa lemak tubuh dan tekananan darah sebak – baiknya dilakukan sebulan sekali.
c). kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana dilaksanakan 1 tahun sekali bagi yg sehat, 3 bulan sekali bagi yang beresiko dan sebulan sekali bagi penderita gangguan paru – paru.kegiatan pemeriksaan gula darah.
e). kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida. f). kegiatan pemeriksaan IVA (Inpeksi visual asam asetat).
g). kegiatan pemeriksaan kadar alkhohol pernafasan dan tes amfemin urin bagi kelompok pengemudi umum.
h). kegiatan konseling dan penyuluhan, dilakukan setiap pelaksanaan posbindu.
j). kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar diwilayahnya. 2. Gambaran program pengendalian PTM Di puskesmas
Puskesmas purabaya adalah suatu puskesmas yang program pengendalian penyakit tidak menularnya baru saja berjalan pada tahun 2015 ini. Mengingat program PPTM ini sangat penting maka program ini mau tidak mau harus tetap berjalan dengan sarana dan prasarana yg sangat minim sekali.adapun kondisi program PPTM di puskesmas purabaya adalah sebagai berikut :
1). Petugas pelaksana program PPTM
Program PPTM di puskesmas purabaya di pegang oleh perawat gigi yang sudah mengikuti pelatihan program pengendalian PTM.
2). Posbindu PTM
Puskesmas purabaya mempunyai 3 posbindu PTM
Tabel 1 : data posbindu PTM puskesmas purabaya tahun 2015
No Posbindu PTM Strata Jumlah
Pratama Madya Purnama mandiri
1 Posbindu PTM cimerang √ - -- 1 2 Posbindu PTM Citamiang √ - -- 1 3 Posbindu PTM Neglasari √ - -- 1 3). Kader posbindu PTM
No Posbindu PTM Nama kader Tugas / peran 1 Posbindu cimerang 1. Deuis
2. Teti 3. Astir 4. Hayati 5. cahyani 1. coordinator 2. kader penggerak 3. kader pemantau 4. kader konselor 5. kader pencatat
2 Posbindu citamiang 1. uan suangsih 2. piah 3. ai rina 4. isum sumiyati 5. siti nurrahmah 1. coordinator 2. kader penggerak 3. kader pemantau 4. kader konselor 5. kader pencatat 3 Posbindu Neglasari 1. yeti
2. yani 3. intan 4. ida 5. nina 1. coordinator 2. kader penggerak 3. kader pemantau 4. kader konselor 5. kader pencatat 4). Kader remaja
Jumlah kader remaja 5 anak dari sekolah MAN 1 Purabaya
5). Kegiatan – kegiatan program pengendalian PTM di puskesmas Purabaya.
Table 4: kegiatan program pengendalian PTM di puskesmas purabaya tahun 2015
No kegiatan waktu Sumber dana
1 Pendataan sasaran posbindu PTM Maret 2015 BOK
2 Pembentukan posbindu PTM Maret 2015 BOK
3 Pembentukan kader posbindu PTM Maret 2015 BOK 4 Bimbingan tekhnik pelaksanaan
posbindu PTM
Maret 2015 BOK
BAB III URAIAN KEGIATAN A. Uraian kegiatan program pengendalian PTM
1. Pelatihan system informasi untuk petugas puskesmas dan kader dengan system WEB pengendalian PTM.
Pelaksananaaan kegiatan ini dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten sukabumi yang di ikuti oleh 1 orang programer PTM dan 1 orang kader posbindu PTM.
Table 5 : kegiatan pelathan system WEB Programer PTM
NO Tanggal pelaksanaan Tempat materi
1 Hari ke 1
31 agustus 2015
Prima resort salabintana
1. pembukaan dan sambutan 2. review kegiatan PPTM 3. surveilans Faktor Risiko PTM 4. Pemanfaatan surveilans FKTP
tingkat posbindu PTM dan puskesmas
2 Hari ke 2
1 september 2015
Prima resort salabintana
1. Praktek WEB PPTM pkm dan kader PTM
2. Entri data FKTP
3. Persamaan data jumlah posbindu PTM
3 Hari ke 3 Prima resort 1. Praktek entri data 2. Praktek FKTP
2 september 2015 salabintana 3. Pembutan RTL 4. Penutupan
2. Peningkatan kapasitas petugas puskesmas dalam tatalaksana penyakit PTM Kegiatan pelatihan ini di ikuti oleh programer PTM puskesmas. Adapun hasil dr kegiatan pelatihan ini yaitu :
Table 6 : peningkatan kapasitas programmer PTM puskesmas N
o
Tanggal pelaksanaan tempat Materi
1 Hari ke 1
27 oktober 2015
Prima resort salabintana
1. Pembukaan
2. Materi tentang penyakit tidak menular
3. pembuatan 10 penyakit PTM berbasis wilayah 4. penurunan asap rokok
dipuskesmas
5. advokasi ke desa untuk mendata penyebab kematian.
6. Penurunan angka diabet dan obesitas
7. Penurunan konsumsi alcohol
8. Aktifitas fisik yang kurang harus turun 10 % 9. Penurunan angka hipertensi 2 Hari ke 2 28 oktober 2015 Prima resort salabintana 1. Materi tentang hipertensi
2. Materi tentang penyakit jantung dan pembuluh darah
3. Materi tentang stroke 4. Perhitungan tentang
penurunan penyakit PTM 5. Upaya penurunan
prevalensi perokok dan obesits
3. On Job Treaning Pengendalian factor risiko bagi remaja disekolah
Pelatihan bagi kader remaja dilaksanakan pada bulan desember 2015 dengan mengikut sertakan 1 programer PTM, 5 siswa SMA/SMK, dan 1 guru.
Kegiatan ini meliputi antara lain: a. Materi tentang penyakit PTM b. Materi tentang posbindu PTM c. Faktor risiko bagi remaja disekolah d. Praktek cara penggunaan alat KIT PTM 4. Pendataan sasaran program PPTM
Petugas melakukan pendataan penduduk yang berumur mulai dari 15 tahun ke atas, semua Penduduk yang ber umur 15 th ke atas di data dan dicatat di tiap desa, baik penduduk yang mempunyai factor risiko maupun tidak. Data penduduk yg sudah tercatat dipakai sebagai dasar data sasaran pelaksanaan posbindu PTM.
5. Pembentukan posbindu PTM
Posbindu PTM dibentuk di puskesmas purabaya pada bulan maret 2015, dari hasil kesepakatan antara kecamatan puskesmas dan desa yang sudah disepakati bahwa 3 desa sudah setuju bahwa akan adanya posbindu PTM.yaitu desa cimerang citamiang dan neglasari.
6. Pembentukan kader posbindu PTM
a. Mengirimkan surat pemberitahuan pembentukan kader posbindu PTM ke desa yang mempunyai Posbindu PTM
b. Mengundang 15 Orang yang akan di jadikan kader posbindu masing – masing desa mengirimkan 5 orang.
c. Pelaksanaan pembentukan kader posbindu PTM dilaksanakan di puskesmas purabaya yang diketahui oleh camat dan kepala puskesmas serta kepala desa masing-masing.
d. Kader diberikan materi tentang tugas dan fungsinya sebagai kader posbindu PTM.
e. Kader dibentuk dan diberi pembagian tugas masing-masing yaitu sebagai :
a). kader coordinator b). kader penggerak c). kaderpemantau d). kader konselor e). kader pencatat
f. kader yang sudah terbentuk membuat kesepakatan tentang tempat dan waktu pelaksanaan posbindu PTM.
g. puskesmas membuat SK kader posbindu PTM Yang diketahui oleh kecamatan dan selanjutnya akan dikirim SK tersebut ke desa masing – masing.
h. penguatan dan kesepakatan kepala puskesmas dan camat terhadap kepala desa tentang biaya transport kader tiap bulannya,
6. bimbingan tekhnis pelaksanaan posbindu PTM a. tujuan
memberikan pengetahuan tentang PTM, factor risiko, dampak dan pengendalian PTM.
Memberikan kemampuan dan ketrampilan dalam memantau factor risiko PTM
Memberikan keterampilan dalam melakukan konseling serta tindak lanjut lainnya.
b. materi yang disampaikan a). PTM dan factor risiko
b). posbindu PTM dan pelaksanaannya c). tahapan kegiatan posbindu PTM
d). cara pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, IMT, tekanan darah.
e). pemeriksaan glukosa darah f). pemeriksaan kolesterol g). pencatatan
h). rujukan dan respon cepat sederhana keterangan :
untuk praktek cara pengukuran kadar alcohol pernafasan tes amfetamin dan pemeriksaan uji fungsi paru sederahana tidak dilaksanakan pada pelatihan
kader ini karena tidak adanya alat posbindu PTM kit..
7.Pelaksanaan posbindu PTM a. tahap persiapan pada H-1
menentukan tempat dan waktu pelaksanaan posbindu PTM
menyiapkan peralatan posbindu dasar seperti buku register, timbangan, pengukur tinggi badan, alat meteran untung lingkar perut.
b. tahap pelaksanaan
a). tahap pertama sebelum peserta posbindu ini diperiksa biasanya petugas kesehatan membuka pertemuan posbindu dengan sedikit memberikan informasi kesehatan.
b). peserta melaksanakan senam bersama terlebih dahulu dengan gerakan yang ringan.
c). Selesai senam selanjutnya satu persatu peserta ini menuju meja pendaftaran.
posbindu PTM dilaksanakan dengan system 5 meja, namun dalam situasi kondisi tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.
Adapun urutannya adalah sebagai berikut : Pendaftaran
registrasi peserta serta pemberian no urut,pencatatan data peserta posbindu
wawancara oleh kader
riwayat PTM keluarga dan riwayat PTM sendiri, kebiasaan meroko dan kurang makan buah dan sayur.kurangnya aktifitas fisik serta kurang istirahat.
Pengukuran
TB, BB, IMT, Lingkar perut dan Analisa lemak tubuh
Pemeriksaan tekanan darah
Identifikasi factor risiko PTM, konseling dan rujukan
Meja 1
Meja 2
Meja 3
Meja 4
Kegiatan posbindu yang dilaksanakan masih sangat sederhana karena hanya pemeriksaan dasar saja, untuk pelaksanaan penunjang belum bisa dilaksanakan karena tidak adanya peralatan yg dibutuhkan.
c. tahap evaluasi
menilai kehadiran kader dan peserta posbindu meninjak lanjuti masalah yang ditemukan
BAB IV PEMBAHASAN A. Data penduduk sasaran program PPTM
Table 6 : data penduduk umur 15 th ke atas diwilayah kecamatan purabaya tahun 2015
N
o Puskesmas umur 15 th keastasLaki-laki umur 15 th keatasPerempuan Jumlah
Purabaya 15.443 15.196 30.639
Dari table tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang berusia 15 th ke atas antara laki – laki dan perempuan jumlahnya sama meskinpun terlihat jumlah laki-laki sedikit lebih banyak.
Grafik 1 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas puskesmas purabaya tahun 2015
laki-laki perempuan 15050 15100 15150 15200 15250 15300 15350 15400 15450 15443 15196
jumlah penduduk 15 th ke atas
jumlah penduduk 15 th ke atas
B. Data hasil kegiatan program PTM
1. Data jumlah pasien umur 15 th keatas yang dilayani di puskesmas dan di posbindu PTM puskesmas purabaya tahun 2015
No Jenis kelamin puskesmas posbindu jumlah
1 Laki – laki 650 219 869
2 perempuan 631 346 977
jumlah 1281 565 1846
2. Jumlah kasus PTM di puskesmas purabaya tahun 2015
Table 7 : kasus PTM diwilayah puskesmas purabaya tahun 2015 N
O Penyakit PTM Laki-lakiJenis kelaminperempuan jumlah
1 Hipertensi 401 492 893
2 Penyakit jantung koroner 15 20 35
3 stroke 1 - 1
4 Diabetes mellitus 69 95 164
5 Kanker leher rahim - -
-6 Kanker payudara - 1 1
7 PPOK 1 1 2
8 Asthma 162 171 333
9 osteoporosis - -
-10 Gagal ginjal kronik - -
-11 Kecelakaan lalu lintas 66 32 98
TOTAL 715 745 1460
Dari table diatas dapat dilihat bahwa kasus hipertensi adalah kasus terbanyak di puskesmas purabaya yaitu berjumlah 893 kasus hipertensi kasus baru, dan urutan terbanyak kedua adalah penyakit tidak menular asma yaitu sejumlah 333 orang. Untuk penyakit diabetes berada diurutan ke tiga yaitu 164 orang, disusul oleh kecelakaan lalulintas yaitu 98 orang dan sisanya penderita jantung sejumlah 35 orang, stroke 1 orang , kanker payudara 1 orang dan PPOK 2 orang. Sementara ini kasus gagal ginjal dan kanker leher rahim serta osteoporosis belum ditemukan.
Grafik 2 kasus penyakit tidak menular (PTM) Di puskesmas purabaya tahun 2015 hipert ensi penya kit ja ntung strok e diabe tes m elitus kank er leh er rah im kank er pa yuda ra PPOK asthma osteo poros isi gaga l ginj al kecela kaan lalu lintas 0 100 200 300 400 500 600 492 20 0 95 0 1 1 171 0 0 32 laki-laki perempuan
3. Data kunjungan posbindu PTM
Table 8 : data kunjungan peserta posbindu PTM puskesmas purabaya tahun 2015 No Nama Posbindu BaruJumlah kunjunganlama Jumlah
1 Posbindu cimerang 86 148 234
2 Posbindu citamiang 53 114 167
3 Posbindu neglasari 37 127 164
Grafik 3 : data kunjungan peserta posbindu PTM puskesmas purabaya 2015 posbindu cimerang posbindu citamiang posbindu neglasari 0 20 40 60 80 100 120 140 160 86 53 37 148 114 127 baru lama
4. Distribusi responden menurut jenis kelamin pemeriksaan hipertensi dan gula darah
No Jenis kelamin hipertensi Gula darah
1 Laki – laki 401 69
2 perempuan 492 95
jumlah 893 164
`
5. Hasil cakupan program PTM
Table 9 : hasil cakupan program PTM di puskesmas purabaya tahun 2015
No uraian target pencapaian cakupan Target
1 Prevalensi tekanan
darah tinggi 7751 893 11,5% 25,3%
2 Prevalensi gula
Dari table diatas terlihat bahwa prevalensi tekanan darah tinggi masih sedikit yaitu hanya 893 dri jumlah penduduk 30.639.sedangkan target prevalensi tekanan darah tinggi adalah 25,3% dari jumlah penduduk sehingga pencapaiannya masih sangat rendah yaitu 11,5 %. sedangkan untuk prevalensi gula darah tinggi yaitu 164 orang dari target 6,73% sehingga pencapaian melebihi target yaitu 7,8%.
Grafik 4 persentase cakupan hasil program PTM di wilayah kerja puskesmas purabaya tahun 2015
prevalensi tekanan darah tinggi
prevalensi gula darah tinggi 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 7751 2077 893 164 0 0 target pencapaian persentase
C. Rencana kerja tahun 2016
Table 10 :rencana kerja program PTM di puskesmas purabaya tahun 2016 No Rencana kegiatan sasaran Tempat danwaktu biaya 1 Sosialisasi posbindu PTM Kecamatan
desa dan kader posbindu PTM Puskesmas purabaya januari 2016 BOK
2 Bimbingan tehknis cara
pelaksanaan FKTP Kader posbindu PTM PuskesmasJanuari 2016 BOK 3 Posbindu PTM Usia 15 th
keatas DesaJanuari 2016 BOK 4 Posbindu PTM remaja Anak sekolah Sekolah
Februari 2016 BOK 5 Penyuluhan pada
penderita hipertensi dan diabetes Orang hipertensi dan diabetes Puskesmas purabaya Maret 2016 BOK
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan program PPTM ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Prevalensi tekanan darah tinggi pencapaiannya baru 11,5% dari target 25,3% 2. Prevalensi gula darah tinggi pencapaiannya 7,8% dari target 6,78%
3. Masih banyak masyarakat yang belum menyadari tentang kesehatannya 4. Jumlah kunjungan masyarakt keposbindu masih sangat sedikit
5. Tingginya factor risiko penyakit tidak menular di wilayah puskesmas purabaya
6. Tidak adanya fasilitas sarana dan prasarana untuk kegiatan posbindu
B. Saran
1. Perlu adanya alat penunjang untuk kegiatan posbindu PTM krn kegiatan masih sangat dasar hanya sebatas pemeriksaan BB dan tekanan darah 2. Harus ada kegiatan sosialisasi ke kecamatan desa dan kader agar kegiatan
posbindu bisa terlaksana dengan baik