• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RESIKO PROYEK DAN FAKTOR PENGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN RESIKO PROYEK DAN FAKTOR PENGA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN RESIKO PROYEK DAN FAKTOR PENGARUH INVESTASI Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Proyek Pembangunan

Oleh :

Muhammad Abdul Rhokim 130810101123

Kiki Hariyono 130810101124

Galih Enggarini 130810101136

Zein Arrahman 130810101158

Lina Ariani 130810101183

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

TUGAS I

Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi di Indonesia !

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Investasi di Indonesia

Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan. Terdapat beberapa faktor faktor yang mempengaruhi investasi di Indonesia yaitu :

1. Suku Bunga

Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi

2. Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota

Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.

3. Kondisi sarana dan prasarana

(3)

jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.

4. Birokrasi perijinan

Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.

5. Kualitas sumberdaya manusia

Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.

6. Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan

Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.

7. Stabilitas politik dan keamanan

Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

8. Pengaruh Nilai tukar

(4)

domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.

Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.

9. Tingkat Inflasi

(5)

TUGAS II

1. Definisi MRP ( Manajemen Resiko Proyek )

2. Manfaat MRP ( Manajemen Resiko Proyek )

3. Macam – Macam MRP ( Manajemen Resiko Proyek )

Jawaban :

1. Definisi Manajemen Resiko Proyek

Manajemen resiko pada proyek meliputi langkah memahami dan mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi, mengevaluasi, memonitoring dan menangani resiko. Manajemen resiko yang proaktif artinya menjawab bagaimana orang secara aktif berusaha mengurangi resiko serta memperbaiki tingkat probabilitas keberhasilan pelaksanaan proyek. Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami didalam suatu situasi (Fisk, 1997). Risiko adalah ancaman terhadap kehidupan, properti atau

keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi (Duffield & Trigunarsyah, 1999). Secara umum risiko dikaitkan dengan kemungkinan (probabilitas) terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan (Soeharto, 1995). Jadi risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan yang merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi. Secara umum risiko dapat diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang tergantung dari dari kebutuhan dalam penanganannya (Rahayu, 2001) :

(6)

2) Risiko terhadap benda dan manusia, dimana risiko terhadap benda adalah risiko yang menimpa benda seperti rumah terbakar sedangkan risiko terhadap manusia adalah risiko yang menimpa manusia seperti risiko hari tua, kematian dsb.

3) Risiko fundamental dan risiko khusus (fundamental risk and particular risk) Risiko fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya, contoh risiko fundamental: bencana alam, peperangan. Risiko khusus adalah risiko yang bersumber dari peristiwa - peristiwa yang mandiri dimana sifat dari risiko ini adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat diasuransikan. Contoh risiko khusus: jatuhnya kapal terbang,

kandasnya kapal dsb.

Per definisi resiko merupakan suatu kesempatan atau peluang yang secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut:

Risk exposure = risk likelihood x risk impact

Risk likelihood adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa yang dikuantifisir menjadi angka probabilitas, risk impact adalah dampak dari peristiwa tersebut yang biasanya diukur dengan satuan moneter misalnya rupiah, sedang tingkat kepentingan resiko disebut risk exposure, yang dalam analisis biaya-manfaat akan mencerminkan besarnya biaya. Risk exposure inilah yang nantinya akan diperbandingkan dengan risk exposure suatu pekerjaan lainnya dan menjadi acuan bagi orang untuk memilih pekerjaan mana yang akan dilakukan.

Jenis-Jenis Resiko

Menurut IRM (2002), ada setidaknya 4 jenis resiko yang selama ini sudah dikenal orang, yakni:

1. Resiko Operasional, yakni resiko yang berhubungan dengan operasional organisasi, antra lain misalnya resiko yang mencakup sistem organisasi, proses kerja, teknologi dan sumber daya manusia.

2. Resiko Finansial, yakni resiko yang berdampak pada kinerja keuangan organisasi seperti kejadian resiko akibat dari fluktuasi mata uang, tingkat suku bunga termasuk resiko pemberian kredit, likuiditas dan kondisi pasar.

(7)

4. Resiko stratejik, yaitu resiko yang ada hubungannya dengan strategi perusahaan, politik, ekonomi, hukum. Resiko ini juga terkait dengan reputasi kepemimpinan organisasi dan perubahan selera pelanggan.

Manajemen Resiko Proyek

Secara umum, tujuan manajemen resiko yang utama adalah mencegah atau meminimalisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga melalui penghindaran resiko atau persiapan rencana kontingensi yang berkaitan dengan resiko tersebut. Dalam manajemen proyek resiko proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, dan jika terjadi mempunyai pengaruh positif atau bisa juga negatif pada tujuan proyek. Suatu resiko mempunyai sebab dan bila terjadi akan membawa dampak, oleh karena itu resiko dapat dinyatakan sebagai fungsi dari kemungkinan dan dampak.

Lebih jauh, dalam konteks manajemen proyek, manajemen resiko proyek dipahami sebagai seni dan ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis dan merespon resiko selama umur proyek dan tetap menjamin tercapainya tujuan proyek.. Manajemen resiko proyek yang baik akan mampu memperbaiki tingkat keberhasilan proyek secara signifikan.

Bagaimanapun, manajemen resiko proyek akan memberikan suatu pengaruh positif dalam hal memilih proyek, menentukan lingkup proyek, membuat jadwal yang realistis dan estimasi biaya yang baik.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen resiko proyek yakni:

1. Identifikasi, analisis dan penilaian resiko di awal proyek secara sistematis serta mengembangkan rencana untuk mengantisipasi resiko.

2. Mengalokasikan tanggungjawab kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola resiko

3. Memastikan bahwa biaya penanganan resiko adalah cukup kecil dibanding nilai proyek. Artinya bahwa biaya yang diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari suatu resiko relatif lebih rendah atau sama dengan besaran manfaat dari terhindarnya/ berkurangnya resiko tersebut.

Ketidakpastian Resiko

Pengambilan keputusan secara umum bisa masuk ke dalam tiga kategori, yaitu

(8)

Perbandingan dari berbagai alternatif keputusan dapat dilakukan secara langsung karena semua informasi terkait alternatif keputusan dapat diketahui dengan pasti 2. Pengambilan keputusan di bawah resiko. Artinya bahwa bahwa keputusan diambil

dengan kondisi tersedianya informasi yang pasti tentang kemungkinan dan dampak sehingga nilai harapan dapat diketahui.

3. Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian. Artinya keputusan diambil dengan kondisi dimana informasi tentang kemungkinan dan dampak tidak dapat diperoleh sehingga orang tidak dapat memperkirakan apapun tentang

kemungkinan-keumngkinan.

Proses Manajemen Resiko

Proses manajemen resiko memberikan gambaran kepada kita bahwa untuk mengelola resiko ada beberapa tahapan yakni:

1. Perencanaan

Perencanaan meliputi langkah memutuskan bagaimana mendekati dan merencanakan kegiatan manajemen resiko untuk sebuah proyek. Dengan mempertimbangkan lingkup proyek, rencana manajemen proyek, faktor lingkungan perusahaan, maka tim proyek dapat mendiskusikan dan menganalisis aktivitas manajemen resiko untuk proyek-proyek tertentu. Untuk membuat perencanan manajemen resiko, ada beberapa hal yang diperlukan yakni:

1. Project Charter, yakni dokumen yang dikeluarkan oleh manajemen senior yang secara formal menyatakan adanya suatu proyek. Dokumen ini memberi otorisasi kepada manajer proyek untuk menggunakan sumberdaya organisasi untuk melaksanakan aktivitas proyek.

2. Kebijakan manajemen resiko,

3. Susunan peran dan tanggung jawab

4. Toleransi stakeholder terhadap resiko

5. Tamplate untuk rencana manajemen resiko organisasi

(9)

Output dari perencanaan manajemen resiko adalah Risk Management Plan yang berisi:  Metodologi yang menguraikan definisi alat, pendekatan, sumber data yang mungkin

digunakan dalam manajemen resiko proyek tertentu

 Peran dan Tanggung Jawab yang menguraikan tanggung jawab dan peran utama serta pendukung berikut keanggotaan tim manajemen resiko untuk setiap tindakan

 Budget yang berisi rencana anggaran untuk manajemen resiko proyek

 Waktu yang berisi rencana waktu pelaksanaan proses manajemen resiko di sepanjang siklus proyek

 Scoring dan Intepretasi yang menguraikan metode skoring dan intepretasi yang sesuai tipe dan waktu analisis resiko kualitatif maupun kuantitatif.

2. Identifikasi Resiko

Sebagai suatu rangkaian proses, identifikasi resiko dimulai dengan memahami apa sebenarnya yang disebut sebagai resiko. Berikutnya adalah pendefinisian resiko yang mungkin mempengaruhi tingkat keberhasilan proyek dan mendokumentasikan karakteristik dari tiap-tiap resiko dengan melakukan Hasil utama dari langkah ini adalah risk register.

Identifikasi resiko dapat dilakukan dengan analisis sumber resiko dan analisis masalah Analisis sumber resiko yaitu analisis resiko dengan melihat darimana resiko berasal. Ada tiga sumber resiko yang sudah banyak dikenal yakni Resiko internal yakni resiko yang bersumber dari internal organisasi yang dapat dikategorikan dalam non technical risk (manusia, material, keuangan) dan technical risk (disain, konstruksi dan operasi). Analisis masalah adalah

analisis resiko yang terkait dengan kekawatiran/ rasa khawatir.

Untuk dapat mengidentifikasi resiko setidaknya ada empat metode yang digunakan, yakni :

 Identifikasi resiko berdasarkan tujuan Yaitu resiko diidentifikasi berdasarkan sejauh mana suatu peristiwa dapat membahayakan pencapaian tujuan secara perbagian atau secara keseluruhan pekerjaan proyek.

(10)

 Identifikasi resiko berdasarkan Taksonomi. Yakni resiko dibreakdown berdasarkan sumber resiko dengan menggunakan pengetahuan praktek yang ada melalui daftar pertanyaan yang telah disusun yang jawabannya akan menunjukkan resiko yang ada.

 Common risk check. Yakni resiko yang sudah biasa terjadi didaftar dan dilakukan pemilihan mana resiko yang sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan.

3. Analisis Resiko Kualitatif

Analisis kualitatif salam manajemen risiko adalah proses menilai dampak dan kemungkinan risko yang sudah diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan dampaknya terhadap tujuan proyek. Analisis ini merupakan cara prioritisasi risiko sehingga membentuk gambaran risiko yang harus mendapat perhatian khusus dan cara merespon risiko tersebut seandainya terjadi.

4. Analisis Resiko Kuantitatif

Analisis risiko secara kuantitatif merupakan metode untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis ini dilakukan dengan mengaplikasikan formula matematis yang dikaitkan dengan nilai finansial. Secara matematis penghitungan risiko dilajkukan dengan mengalikan tingkat kemungkinan kejadian dengan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengambil langkah strategis dalam mengatasi risiko yang teridentifikasi.. Meskipun analisis kuantitatif ini menggunakan pendekatan matematis, namun pada prinsipnya analsisi ini merupakan tindak lanjut yang mengikuti hasil analisis kualitatif. Kesulitan utama dalam analisis risiko kuantitatif adalah pada saat menentukan tingkat kemungkinan karena data-data statistik belum tentu tersedia untuk semua peristiwa.

5. Penanganan Resiko

(11)

teknik yang digunakan untuk menangani resiko dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu:

 Menghindari resiko yakni dengan tidak melakukan aktivitas yang beresiko dan memilih melakukan kegiatan yang tidak memiliki resiko.

 Mitigasi/ Reduksi/ Mengurangi resiko yakni dengan melakukan tindakan untuk mengurangi peluang terjadinya peristiwa yang tidak diharap. Misalnya dengan memilih orang-orang yang kompeten untuk dipekerjakan di proyek.

 Menerima resiko yakni tetap melakukan pekerjaan yang mengandung resiko dengan tidak melakukan perubahan apapun namun menyiapkan rencana kontingensi jika resiko terjadi.

 Tranfer Resiko yakni dengan mengalihkan resiko ke pihak lain misalnya dengan membeli asuransi.

6. Perencanaan Manajemen Resiko.

Analisis kualitatif salam manajemen resiko adalah proses menilai dampak dan

kemungkinan risko yang sudah diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun resiko berdasarkan dampaknya terhadap tujuan proyek. Analisis ini merupakan cara prioritisasi resiko sehingga membentuk gambaran resiko yang harus mendapat perhatian khusus dan cara merespon resiko tersebut seandainya terjadi.

(12)

2. Manfaat Manajemen Risiko

Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko antara lain (Mok et al., 1996) Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.

- Memudahkan estimasi biaya.

- Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.

- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.

- Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.

- Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan. - Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.

- Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.

Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu :

a. Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan. b. Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.

c. Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.

d. Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.

e. Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung

menolong meningkatkan public image.

(13)

3. MACAM-MACAM RESIKO

Resiko dapat dibedakan dengan berbagai cara (Djojosoedarso, 2003) antara lain :

1. Resiko yang tidak disengaja (resiko muni) yaitu resiko yang apabila terjadi menimbulkan kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya resiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, penggelapan dan pengacauan.

2. Resiko yang disengaja (Resiko spekulatif) yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, misalnya resiko utang piutang, perjudian dan perdagangan berjangka.

3. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya seseorang tetapi banyak orang misalnya banjir dan angin topan.

4. Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabanya seperti kapal kandas, pesawat jatuh dan tabrakan mobil.

5. Resiko Dinamis adalah resiko yang timbul akibat perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi kebalikannya disebut resiko statis seperti kematian dan hari tua.

Dari sisi sumber/penyebab resiko dapat dibedakan kedalam 2 bagian :

1. Resiko intern yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti kesalahan kerja, korupsi dan kesalahan manajemen.

2. Resiko Ekstern resiko yang berasal dari luar perusahaan seperti resiko pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga dan perubahan kebijakan pemerintah.

Dapat tidaknya resiko yang dialihkan ke pihak lain :

(14)

2. Resiko yang tidak dapat dialihkan ke pihak lain (tidak dapat diasuransikan), umumnya meliputi semua jenis resiko spekulatif.

PENANGANAN RESIKO

Hal yang harus diperhatikan dalam manajemen resiko adalah sebagai berikut:

1. Kerugian : Kerugian adalah perbedaan yang terjadi antara pendapatan dan beban yang terjadi. Dimana beban yang terjadi melebihi pendapatan yang diterima. Sehingga beban sangat terkait dengan pendapatan. Tidak ada yang ingin merugi adalah hal utama dan pasti berusaha diminimalisir namun tidak dibenarkan juga meraup untung sebesar-besarnya dalam pembuatan suatu proyek. Ketika kita mulai membuat suatu proyek, kerugianlah yang pertama kali dipikirkan itu sebabnya kerugian menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Kerugian terbagi menjadi dua yaitu:

 Kerugian Finansial Kerugian finansial adalah kerugian yang berasal berpengaruh terhadap nominal. Kerugian ini mungkin kerugian yang paling nyata dan harus dibayarkan dengan materi.

 Kerugian Waktu Penyelesaiannya Ketika kita memulai sebuah proyek kita tak pernah tahu pastinya berapa lama proyek ini akan selesai dibuat. Jika kita tidak mempertimbangkan waktu pengerjaan ini akan menjadi suatu kerugian yang tidak dibayar dengan materi tetapi merugikan segala aspek termasuk keuangan.

2. Faktor Penyebab Resiko : Dua faktor penyebab resiko adalah bencana dan bahaya. Banjir, tanah longsor, gempa, gelombang laut tinggi merupakan contoh-contoh bencana yang secara langsung dapat menimbulkan kerugian. Kita tak pernah tahu kapan terjadinya bencana dan ketika bencana itu terjadi kita tak bisa mencegahnya dan itu diluar perhitungan kita dan itulah penyebab kerugian.

3. Sumber Penyebab Resiko Sumber resiko dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis :

(15)

 Resiko Fisik, berasal dari fenomena alam dan sebagian tingkah laku manusia. Kebakaran adalah penyebab utama cidera fisik, kematian maupun kerusakan harta.

 Resiko ekonomi, misalnya inflasi, resesi, fluktuasi dan harga.

Jenis Resiko Resiko dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni :

1. Resiko nonsistematis, yakni resiko yang dapat dihilangkan atau dikurangi melalui suatu diversifikasi atau tindakan pencegahan dan penanggulangan resiko.

2. Resiko sistematis, resiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi melalui diversifikasi, biasanya berhubungan dengan pasar atau kejadian yang dapat secara sistematis akan mempengaruhi posisi pasar (Iban Sofyan, 2004)

Selain itu, Kasidy (2010) membagi jenis resiko menjadi dua yakni :

1. Resiko spekulatif, yakni resiko yang mengandung dua kemungkinan, baik yang menguntungkan mupun merugikan. Contohnya : perjudian, pembelian saham atau valuta asing.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa perhitungan dana pensiun berdasarkan Usia pegawai saat diangkat menjadi PNS (y),Usia pegawai saat perhitungan dilakukan

Judul Tesis : Studi Fenomenologi : Karakteristik Caring Dosen Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas.. Swasta

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi temuan prasasti baru, serta mengidentifikasi peran Komunitas

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 08 Nusa Kenyikap selama 4 hari dalam kurun waktu 1 minggu, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah

Berdasarkan hasil pernyataan pada dimensi ini, diketahui bahwa mayoritas responden dengan total persentase 76,8% masuk kedalam kategori tinggi (9-12) yang menyatakan

Keywords: novel, the complexity of the idea, the complexity of the activity, the complexity of the results of culture, anthropology literature, the value of character education

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka kami dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini memfokuskan pada peningkatan ketrampilan menulis wara-waradalam

Pada percobaan dengan sumber cahaya Bohlam, LED polychromatic,dan Neon terlihat ada lebih dari satu titik puncak dengan Δλ lebar sehingga dapat disimpulkan bahwa