• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Iklim Organisasi dan Keadilan Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Iklim Organisasi dan Keadilan Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi dan pasar bebas yang semakin dinamis, setiap perusahaan dituntut untuk semakin menunjukkan kinerja yang handal agar dapat mempertahankan eksistensinya. Kesuksesan perusahaan dalam hal ini berkaitan dengan sumber daya yang tersedia, terutama sumber daya manusia sebagai

intangible asset perusahaan. Produktivitas pegawai bagi perusahaan merupakan alat ukur keberhasilan dalam menghasilkan barang atau jasa secara efektif dan efisien (Aylitalia, 2014).

Efektifitas suatu perusahaan sangat ditentukan oleh perilaku para individu di dalamnya. Perilaku tersebut tidak hanya mencakup perilaku in-role saja, tetapi diharapkan dapat lebih memunculkan perilaku extra-role dari individu tersebut. Perilaku extra-role sering disebut pula sebagai organizational citizenship behavior. Organizational citizenship behavior sebagai perilaku yang menguntungkan bagi perusahaan karena perilaku ini termasuk perilaku prososial yang dapat meningkatkan kinerja dan efektivitas perusahaan.

Organizational citizenship behavior merupakan perilaku pegawai yang bekerja tidak hanya pada apa yang menjadi tugasnya (in-role), tetapi melebihi tugas formalnya (Sahertian, 2010).

(2)

karena perilaku tersebut mampu meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan. Contoh perilaku organizational citizenship behavior adalah membantu rekan kerja, menghargai peraturan yang berlaku di dalam perusahaan, toleransi pada situasi yang tidak menyenangkan, memberi saran-saran yang membangun di tempat kerja, serta tidak membuang-buang waktu ditempat kerja (Robbins & Judge, 2015).

Menurut Soegandhi, Sutanto & Setiawan (2013), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi organizational citizenship behavior yaitu iklim organisasi, persepsi terhadap dukungan organisasional dan persepsi terhadap kualitas interaksi atasan-bawahan, masa kerja dan jenis kelamin. Berdasarkan penelitian terdahulu, ditemukan bahwa iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Iklim organisasi akan menentukan apakah seseorang dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai prosedur atau tidak (Saleh 2015).

(3)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wisnu (2017), ditemukan bahwa iklim organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap

organizational citizenship behavior, dimana semakin positif kualitas iklim organisasi, maka akan meningkatkan organizational citizenship behavior anggota organisasi. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ukkas (2017) yang menyimpulkan iklim organisasi yang semakin positif akan semakin meningkatkan organizational citizenship behavior pegawai.

Selain iklim organisasi, terdapat faktor lain yang dapat berpegaruh terhadap organizational citizenship behavior. Menurut Jahangir, Akbar & Haq (2004), faktor - faktor yang berpengaruh organizational citizenship behavior

antara lain, keadilan organisasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi, hubungan atasan-bawahan, motivasi, dan usia pegawai. Shweta & Srirang (2010), mengemukakan sebab munculnya organizational citizenship behavior, yaitu kohesivitas kelompok, sikap pegawai, kepemimpinan, dan keadilan organisasi. Dari penelitian sebelumnya terkait dengan pengaruh keadilan organisasi terhadap

organizational citizenship behavior, ditemukan bahwa keadilan organisasi berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior (Pasca, 2015).

Keadilan organisasi diartikan sebagai suatu tingkat di mana seorang

individu merasa diperlakukan sama di dalam organisasi tempat dia bekerja (Gibson et al, 2012). Menurut Greenberg & Baron (2003), keadilan organisasi

(4)

merata bagi seluruh pegawai. Keadilan interaksional diartikan sebagai tingkat kesamarataan persebaran informasi dan interaksi antar rekan kerja maupun antara atasan dan bawahan di perusahaan (Greenberg & Baron, 2003).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jafari dan Bidarian (2012) ditemukan bahwa keadilan organisasi memiliki pengaruh terhadap organizational citizenship behavior. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeinabadi dan Salehi (2011) yang menunjukkan bahwa keadilan organisasi memiliki pengaruh terhadap organizational citizenship behavior, dimana ketika perusahaan berbuat adil kepada pegawai, pegawai akan menunjukkan

organizational citizenship behavior.

Fenomena organizational citizenship behavior pegawai sangat tergambar di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan fenomena yang terlihat dan dari data yang didapat, ditemukan bahwa para pegawai menunjukkan

(5)

Berdasarkan hasil observasi, para pegawai saling tolong menolong dalam melaksanakan pekerjaan dan bahkan saling membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi termasuk permasalahan di luar masalah pekerjaan seperti masalah keluarga. Begitu pula pimpinan atau pihak manajemen yang peduli terhadap para pegawai yang mengalami permasalahan dengan membantu menyelesaikan masalah yang menjadi kendala bagi pegawai sehingga tidak menganggu kinerjanya terhadap perusahaan.

Di sisi lain, pegawai menunjukkan organizational citizenship behavior

karena keadilan organisasi yang dimiliki oleh PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. Dari hasil wawancara, pegawai merasa bahwa perusahaan telah memperlakukan pegawai dengan adil. Perusahaan telah memberikan berbagai imbalan dari hasil kerja pegawai sehingga pegawai lebih terdorong untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi hingga mencapai target kerja. Di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, setiap pegawai diperlakukan sama atas timbal balik dari kinerjanya. Pegawai dengan kinerja bagus diapresiai dengan penghargaan dan jika berpotensi akan dipromosikan, sedangkan pegawai yang melakukan kesalahan akan diberi peringatan atau hukuman. Setiap pegawai memiliki kesempatan untuk melakukan pengembangan diri melalui pelatihan sesuai kompetensinya dan berbagai kebijakan yang mendukung efektivitas pegawai.

Fenomena di atas menunjukkan bahwa organizational citizenship behavior

(6)

pegawai di PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap organizational citizenship behavior pegawai. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh Iklim Organisasi dan Keadilan Organisasi Terhadap

Organizational Citizenship Behavior”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah iklim organisasi berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior?

2. Apakah keadilan organisasi berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior?

3. Apakah iklim organisasi dan keadilan organisasi berpengaruh terhadap

organizational citizenship behavior?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap organizational citizenship behavior

2. Menganalisis pengaruh keadilan organisasi terhadap organizational citizenship behavior

3. Menganalisis pengaruh iklim organisasi dan keadilan organisasi terhadap

(7)

1.4. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu psikologi, khususnya di bidang psikologi industri

dan organisasi terkait iklim organisasi, keadilan organisasi, dan organizational citizenship behavior pegawai PLN sebagai perusahaan BUMN.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan 2 manfaat, yaitu: a. Menjadi masukan bagi perusahaan untuk memperhatikan aspek yang dapat

berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior berupa iklim organisasi dan keadilan organisasi.

b. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai gambaran iklim organisasi dan keadilan organisasi di perusahaan dan memberikan gambaran

organizational citizenship behavior pegawai.

1.5. Sistematika Penulisan

Penelitian ini dibagi atas lima bab, dan masing-masing bab dibagi atas beberapa sub bab. Sistematika penulisan penelitian ini adalah:

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini akan disajikan uraian singkat mengenai latar belakang masalah, pertanyaan, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Bagian ini berisi tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam penelitian ini.

(8)

Bab III: Metode Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dan

dalam hal ini adalah metode kuantitatif, metode pengumpulan data, subjek penelitian, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan.

Bab IV: Hasil Penelitian dan Analisis

Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil dari data yang telah dikumpulkan, gambaran subjek penelitian, uji asumsi data penelitian, hasil utama penelitian, hasil tambahan penelitian dan pembahasan hasil penelitian yaitu evaluasi antara hasil yang didapat dengan hipotesa penelitian.

Bab V: Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Tampilan antarmuka dalam sistem pakar berbasis web untuk pembagian harta warisan menurut hukum Islam terdiri dari:. Antarmuka Beranda

Kondisi website Desa Sepahat cukup intensif dalam penyajian informasi berita terkait dengan seputar kegiatan desa. Namun, pada saat ini kurangnya kekuatan jaringan internet yang

Bilangan bulat kurang dari 10 harus ditulis dengan huruf, sedangkan untuk bilangan sepuluh atau lebih ditulis dengan angka kecuali penulisan bilangan pada nomor tabel, gambar dan

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

nilai Sig. Dengan demikian hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi khususnya materi pasar modal dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe active debate pada

Chriso Juanda , “Penambahan Sabut Kelapa Pada Media Tanam Dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq. ) Di Main Nursey” ,

Peraturan yang dibuat oleh pihak sekolah berfungsi sebagai latihan siswa dalam menumbuhkan rasa kedisiplinan terhadap aturan yang berlaku. Peraturan sekolah

berpengaruh terhadap variabel Y. Sig/Significance 0,009 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an