• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN EVAPORATOR PADA MESIN PENDINGIN MENGGUNAKAN SIKLUS ABSORPSI MEMANFAATKAN PANAS

BUANG MOTOR BAKAR DENGAN PASANGAN REFRIJERAN-ABSORBEN AMONIA-AIR

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

DEDY PUTRA MANURUNG NIM : 100401099

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

ABSTRAK

Mesin pendingin siklus absorpsi ini menggunakan panas buang untuk memisahkan larutan ammonia air. Mesin pendingin absorpsi yang dirancang memperoleh panjang evaporator 0.4 m dengan jumlah pipa adalah 5 laluan. Di mana beban pendingin nya adalah sebesar 50 W. Yang mana mesin pendingin ini akan digunakan untuk mendinginkan udara lingkungan pada temperatur 32 °C. Adapun tujuan penelitian ini untuk melihat besarnya laju perpindahan panas dan COP mesin pendingin absorpsi. Percobaan penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali. Dari hasil penelitian diperoleh besarnya laju perpindahan panas adalah 43,19 W sedangkan besarnya COP adalah 0,45.

(11)

ABSTRACT

This absorption refrigeration cycle using waste heat to separate the water

ammonia solution . Absorption refrigerator designed evaporator obtain 0.4 m long

with a number of pipes is 5 passes . Where its cooling load is 50 W. Which

cooling machine will be used to cool the ambient air at a temperature of 32 ° C .

The research aimed to see the magnitude of the rate of heat transfer and

absorption refrigeration machine COP . This research experiment is performed

three times . The result showed the magnitude of the heat transfer rate is 43.19 W

while the amount of COP is 0.45.

Keywords : waste heat, absorption, refrigerator, evaporator

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat, kasih, kekuatan dan kesehatan yang diberikan selama pengerjaan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan untuk mencapai gelar sarjana di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun yang menjadi judul skripsi ini yaitu “ Rancang bangun Evaporator pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi Memanfaatkan

Panas Buang Motor Bakar dengan Pasangan Refrijeran-Absorben Amonia-Air. “

Penulis berterima kasih kepada banyak pihak yang telah banyak membantu penulis di berbagai hal dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis Bapak S. Manurung dan Ibunda N. Hasibuan yang tidak pernah putus-putusnya memberikan dukungan materil dan doa serta kasih sayangnya yang tak terhingga kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Farel H. Napitupulu, D.E.A selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, dan masukan yang positif kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. M. Syahril Gultom, MT. selaku Sekretaris Departemen Teknik Mesin Universitas Sumatera.

5. Seluruh staf pengajar dan pegawai administrasi Departemen Teknik Mesin di Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu penulis dan memberikan bimbingan selama perkuliahan.

6. Rekan satu tim skripsi yaitu Rido, Lamhot dan Absaliok yang terus saling menyemangati.

(13)

dari berbagai pihak. Penulis juga mengharapkan skripsi ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi pembaca dan bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.

Medan, Juli 2016

Penulis,

Dedy Putra Manurung NIM. 100401099

(14)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR NOTASI ... xii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latarbelakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Batasan Masalah Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...4

2.1 Siklus Absorbsi ... 4

2.1.1 Teori Umum Siklus Absorbsi ... 5

2.1.2 Komponen Siklus Absorbsi ... 8

2.1.3 Perbedaan Sistem Absorbsi dengan Sistem Kompresi Uap...9

2.2 Absorben ... 9

2.3 Refrijeran ... 10

2.3.1Amonia ... 12

(15)

2.5 Perpindahan Panas ... 15

2.5.1 Perpindahan Panas Konduksi ... 16

2.5.2 Perpindahan Panas Konveksi ... 18

2.6 Parameter dalam Perhitungan Nilai Perpindahan Panas APK ... 21

2.6.1 Sifat-sifat termodinamika fluida ... 22

2.6.2 Sifat Aliran Fluida ... 22

2.6.3 Laju perpindahan Kalor pada Alat Penukar Kalor ... 24

2.6.4 Penukar Panas dalam Aliran Paralel ... 27

2.6.5 Penukar Panas dalam Aliran Berlawanan... 29

2.7 Faktor Pengotoran Absorber ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 32

3.2 Alat dan Bahan Baku ... 32

3.2.1 Alat ... 32

3.2.2 Bahan ... 37

3.3 Eksperimental set up ... 38

3.4 Prosedur Pengujian ... 39

3.5 Proses Pembuatan Mesin Pendingin Absorpsi ... 40

3.6 Metode Pengolahan Data ... 43

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN...44

4.1 Desain Instalasi Pendingin Siklus Absorbsi ... 44

4.1.1 Desain Evaporator ... 44

4.1.2 Dimensi Utama Evaporator ... 46

(16)

4.1.3 Sifat-sifat Fluida dan Luas Penampang ... 47

4.1.4 Koefisien Perpindahan Panas Konveksi... 49

4.1.5 Koefisien Perpindahan Panas Total ... 52

4.1.6 Panjang Pipa ... 53

4.2 Data Hasil Pengujian Evaporator ... 54

4.3 Menghitung Laju Perpindahan Panas Aktual... 58

4.4 Menghitung Koefisien of Performancy (COP) Absorpsi ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

(17)

DAFTAR GAMBAR

Komponen utama siklus absorpsi sederhana .…..…... Diagram p-h Siklus Absorpsi dan komponen siklus kedua...………… Bare Tube Evaporator………...

Finned Evaporator………

Plate Surface Evaporator……….

Tahanan termal pada permukaan silinder….…………...…………... Konveksi paksa aliran menyilang………... Konveksi paksa aliran dalam ………..…..…... Penukar panas dalam arah parallel ………...…… Penukar panas dengan aliran fluida berlawanan …………... Pompa Air ……….……… Pressure Gauge ...………...

Termometer digital ………...……...………... Pompa Vakum ….………..………. Stop watch ...………....……..………

Anemometer ..………...……… Tube Bender...……….

Penyambung Pipa dan kran...…………...….. Rockwool ……...…… Sterofoam…………... Busa eva...……… Triplek...………...…………... ammonium hydroxide (NH4OH)………...……...……… Titik-titik pengukuran evaporator………. Skema pengujian ……….. Pembuatan rangka mesin pendingin ..………. Proses pengelasan generator………...……… Buffel atau sekat Generator ...………...…………

(18)

3.20 Pembuatan evaporator ...………...……… Diagram alir rancang bangun siklus absorbsi………. Desain instalasi pendingin siklus absorbsi………. Desain Evaporator bare tube …... Diagram P-h ……….. Jarak antara pipa ………... Aliran refrigran dan aliran udara di evaporator. ……….. Distribusi temperature udara dan refrijeran ammonia………. Evaporator bare tube………. Grafik pengujian pertama temperatur vs waktu ...…….….. Grafik pengujian kedua temperatur vs waktu ………..………. Grafik pengujian ketiga temperatur vs waktu………... Grafik pengujian laju perpindahan panas terhadap waktu ... Grafik pengujian kedua laju perpindahan panas terhadap waktu …... Grafik pengujian ketiga laju perpindahan panas terhadap waktu... Grafik COP Absorpsi Pengujian pertama………... Grafik COP pengujian kedua………. Grafik COP pengujian ketiga………...

(19)

DAFTAR TABEL Faktor pengotoran beberapa fluida ……….. Persamaan bilangan Nu menurut Zukauskas……….. Faktor koreksi untuk menentukan bilangan Nu menurut Zukauskas…… Data pengujian evaporator pertama ………...………..…………...……… Data pengujian evaporator kedua ……..……….…..…... Data pengujian evaporator ketiga ……… Laju perpindahan panas pada pengujian pertama ... Laju perpindahan panas pada pengujian kedua …...…. Laju perpindahan panas pada pengujian ketiga....………..……. COP Absorpsi pengujian pertama………... COP Absorpsi pengujian kedua……… ……... COP Absorpsi pengujian ketiga………...

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tabel sifat fisik refrigran ammonia R-717………..………... xvi

Lampiran 2. Tabel sifat fisik udara………...………... xvii

Lampiran 3. Tabel sifat stainless steel ………... xviii

Lampiran 4. Gambar Teknik ……… xix

Lampiran 5. Data hasil pengujian pertama ………...………... .xx

Lampiran 6. Data hasil pengujian kedua ………... xxi

Lampiran 7. Data hasil pengujian ketiga……… xxii

Lampiran 8. Data pengujian Generator pertama……….. xxiii

Lampiran 9. Data pengujian Generator kedua………. xxiv

Lampiran 10. Data pengujian Generator ketiga……… xxv

Lampiran 11.Tabel Ukuran standar Tube……… xxvi

(21)

DAFTAR NOTASI

Simbol Keterangan Satuan

Q Laju perpindahan panas Watt

A Luas Penampang Pelat Evaporator (m2)

ṁ Laju aliran massa kg/s

ρ massa jenis kg/m3

Nu Bilangan Nusselt ( tak bersatuan ) Re Bilangan Reyold ( tak bersatuan )

h Koefisien Konveksi W/m2

K

d Diamter pipa m

T Temperatur °C µ Viskositas Ns/m2

k Koefisien Konduksi W/mK

Cp Panas Jenis J/kgK

Pr Bilangan Prandtl (tak bersatuan)

V Kecepatan udara m/s

U Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh W/m2 K

Gambar

Grafik pengujian pertama temperatur vs waktu ....................…….…..

Referensi

Dokumen terkait

keyakinan sesuai dengan kandungan isi dan ajaran yang terdapat dalam isi Al quran, khususnya kepercayaan dan ke yakinan terhadap kekuasaan Tuhan, na bi nabi,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi KNO3 berpengaruh nyata terhadap laju perkecambahan, kecambah normal, benih yang belum tumbuh, indeks vigor, bobot

meningkatkan terjadinya risiko penyakit saluran pernafasan seperti asma (Hanene et al ., 2007; Ivaschenko et al ., 2002; Tamer et al., 2004). 2009) Perbedaan hasil penelitian

Dormansi benih adalah ketidakmampuan benih hidup untuk berkecambah pada lingkungan yang optimum.Dormansi dapat disebabkan oleh keadaan fisik dari kulit benih, keadaan fisiologis

Instansi Instruktur Modul Suplemen : Politeknik Kelautan Perikanan Bone. Kelas

Pertumbuhan akar yang terbaik adalah jika suhu tanah tetap berada di atas 15,5°C.. dan menurun di bawah

When Laurie has to face the incidents that can remind her to the traumatic experience, she becomes powerless, frightened, and bewildered. In such situation, Debbie

(1) Beberapa kegiatan yang harusnya dilakukan di awal tahun harus tertunda krn adanya pemblokiran; (2) Proses identifikasi yang agak terlambat karena belum siapnya masyarakat