BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era modern saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, tidak hanya terpusat pada satu bidang saja melainkan hampir semua bidang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satunya adalah mesin pendingin, mesin yang satu ini merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Di sekitar kita sehari-hari ada banyak bidang yang menjadi lapangan kerja karena dengan kemampuan mesin pendingin bisa mendapatkan kondisi temperatur di bawah temperatur lingkungan. Beberapa bidang yang menjadi lapangan kerja dengan memanfaatkan mesin pendingin antara lain : Industri makanan, industri pengeringan, industri manufaktur, industri konstruksi, industri olahraga, industri kimia, industri farmasi, industri pariwisata dll. Akan tetapi mesin pendingin yang banyak digunakan saat ini masih menggunakan energi listrik yang cukup besar. Penelitian yang telah dilaksanakan oleh JICA (Japan International Cooperation Agency Electric Power Development CO. Ltd. 2009) pada tahun 2009 terhadap gedung-gedung di kota-kota besar seperti mall, rumah sakit, hotel, dan perkantoran swasta di dapatlah bahwa penggunaan listrik terbesar berada pada pemakaian mesin pengkondisian udara, mesin pendingin.
Selain itu perkembangan mutakhir dibidang refrigerasi menyoroti pada permasalahan kerusakan ozon yang disebabkan oleh bahan refrigerasi yang mengandung chlorine yang dapat mengakibatkan radiasi sinar UV sehingga dapat menyebabkan kulit terbakar bahkan kanker kulit. Dan juga isu lingkungan yang sudah dibahas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun terakhir ini juga menunjukkan bahwa dunia telah menghadapi masalah yang serius. Mesin pendingin yang sering digunakan belakangan ini menggunakan refrijeran yang tidak ramah lingkungan seperti CFC dan HCFC dan ini juga merupakan sumber masalah yang harus di atasi.
Berdasarkan data statistik produksi energi Indonesia hanya bertumbuh 1,4 % bahkan menurun hingga level terendah sejak tahun 1969 sementara konsumsi energi nasional meningkat 3,1 % atau dua kali lipat selama 16 tahun terakhir (Bp statistical review, 2015). Memperhatikan isu krisis energi dan isu lingkungan, mesin pendingin siklus absorpsi merupakan solusi yang tepat untuk melakukan pengkondisian udara. Energi surya dan panas buang pada mesin dirasa bisa dimanfaatkan untuk mesin
pendingin siklus absorpsi.. Mengingat siklus absorpsi adalah siklus termodinamika yang dapat digunakan sebagai siklus refrigerasi dan digerakkan oleh energi dalam bentuk panas. Dan salah satu keistimewaan siklus ini adalah panas yang digunakan untuk menjalankan siklus dapat berupa sumber panas yang temperaturnya kurang dari 200 ⁰C (Cengel, 1989). Panas seperti ini dapat secara gratis seperti panas buang knalpot dan energi matahari.
Tabel 1.1 Potensi sumber energi panas di Indonesia
Sumber Energi
Potensi
Kapasitas terpasang
Energi Panas Bumi
27 GW
807 MW
Energi Panas matahari
4,8 kWh/m
2/hari
8 MW
(Sumber : Statistik ekonomi Indonesia, 2004)
Pada penelitian mesin pendingin siklus absorpsi ini digunakan absorbate
yang bertindak sebagai fluida kerja yang melakukan pendinginan yaitu Amonia.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian skripsi ini yaitu : merancang dan membuat model fisik kondensor sebagai salah satu komponen dari mesin pendingin siklus absorbsi. Menganalisa kerja dari kondensor dengan pasangan refrijeran-absorben adalah amonia - air
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada : 1. Perancangan, pembuatan dan pengujian kondensor
2. Pasangan refrijeran dan absorben yang dipakai adalah amonia dan air
3. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah temperatur amonia masuk kondensor, temperatur amonia keluar kondensor, temperatur udara keluar dan kecepatan udara dari kipas angin
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan skripsi ini adalah :
1. Menghasilkan rekomendasi sistem pendingin yang hemat energi 2. Memberikan sumbangan data yang diperlukan penelitian selanjutnya
3. Menghasilkan rekomendasi pemanfaatan energi yang terbuang dalam hal ini panas gas buang.
1.5. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab dengan garis besar tiap bab sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan, manfaat, dan ruang lingkup pengujian.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan landasan teori yang digunakan yaitu mengenai siklus absorpsi, pengertian kondensor, dan perpindahan panas yang terjadi.
Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini memberikan informasi mengenai tempat pelaksanaan pengujian, bahan dan peralatan yang dipakai, serta tahapan dan prosedur pengujian.
Bab IV : Hasil dan Analisa Pengujian
Bab ini membahas tentang hasil perancangan, pengumpulan data yang diperoleh dari setiap pengujian melalui pembahasan perhitungan dan analisa dengan menuangkan ke dalam bentuk tabel dan grafik.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini sebagai penutup yang berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisikan literatur yang digunakan untuk menyusun laporan.
Lampiran
Pada lampiran dapat dilihat hasil data yang diperoleh dari pengujian dalam bentuk tabel dan gambar. Penggunaan berbagai sumber untuk perancangan.