• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Sistem Pelatihan Dan Pengembangan Keterampilan Kinerja Karyawan PT. Garuda Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian Sistem Pelatihan Dan Pengembangan Keterampilan Kinerja Karyawan PT. Garuda Indonesia"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1

Pengertian Pariwisata

Secara etimologi pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dua

kata yaitu “pari” yang berarti banyak atau berkeliling, sedangkan pengertian

wisata berarti “pergi”. Didalam Kamus Besar Indonesia pariwisata adalah

suatu

kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan

pengertian umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan

seseorang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat

ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu

perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang

dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan

pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka

ragam.Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada sektor

pariwisata karena industri pariwisata merupakann sumber pajak dan

pendapatan.

Menurut

Undang-Undang

Nomor

9

Tahun

1990

Tentang

(2)

wisata termasuk objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di

bidang ini.

Dengan demikian menurut WTO ( World Tourism Organization ) adalah

berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang mengadakan perjalanan

untuk dan tinggal di luar kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun

berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain.

Pariwisata adalah suatu konsep umum yang sejarahnya balik ke tahun 1811,

atau sebelumnya, dan definisinya terus berubah. Istilah “tourism”

(kepariwisataan) mencakup orang-orang yang melakukan perjalanan pergi dari

rumahnya dan perusahaan-perusahaan yang melayani mereka dengan cara

memperlancar atau mempermudah perjalanan yang lebih menyenangkan.

Fandeli (1995:3) pariwisata menurut daya tariknya dapat dibedakan menjadi 3

bagian, yaitu:

1.

Daya Tarik Alam

Pariwisata daya tarik alam yaitu wisata yang dilakukan dengan mengunjungi

ddaerah tujuan wisata yang memiliki keunikan daya tarik alamnya, seperti

laut, pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan dan objek wisata yang

masih alami.

2.

Daya Tarik Budaya

Pariwisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang dilakukan dengan

(3)

seperti kampung naga, tanah toraja, kampung adat banten, kraton kasepuhan

Cirebon, kraton Yogyakarta, dan objek wisata budaya lainnya.

3.

Daya Tarik Minat Khusus

Pariwisata ini merupakan pariwisata yang dilakukan dengan mengunjungi

objek wisata yang sesuai dengan minat seperti wisata olahraga, wisata rohani,

wisata kuliner, wisata belanja, dengan jenis-jenis kegiatannya antara lain

bunge jumping.

Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subjek wisata yaitu

orang-orang yang melakukan perjalanan wisata yang merupakan tujuan

wisatawan.

Bermacam-macam pendapat para ahli mengenai pengertian pariwisata

dalam buku Wahab (1992:15) diantaranya:

1.

Menurut Gamal Suwartono, SH

Kepariwisataan adalah suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih

menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya

adalah karena berbagai kepentingan baik karenaa kepentingan ekonomi,

sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.

2.

E. Guyer Freuler

Pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas

kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan

menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan

(4)

sebagai hasil dari pada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta

penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.

3.

A.J. Burkart dan S. Malik

Dalam bukunya yang berjudul “

Tourism, Past, Present, and Future

”,

berbunyi bahwa pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan

dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka

biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di

tempat tujuan itu.

2.1.1

Jenis Pariwisata

Seorang wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena didorong oleh

berbagai motif yang tercermin dalam berbagai macam jenis pariwisata. Bagi

daerah sangat perlu mempelajari motif ini karena berhubungan dengan fasilitas

yang perlu disiapkan dan program-program promosinya.

Menurut Pendit (1994:14) jenis-jenis pariwisata sebagai berikut:

1.

Wisata Budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk

memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan

ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan

adat istiadat, kebudayaan dan seni mereka.

2.

Wisata Kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan

untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal

(5)

3.

Wisata Olahraga, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan

untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian aktif dalam

pesta olahraga di suatu tempat atau negara.

4.

Wisata Komersial, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5.

Wisata Industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa

atau pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan

maksud dan tujuan untuk mengadakan penilitian.

6.

Wisata Bahari, yaitu perjalanan yang banyak dilakukan dengan olahraga air

seperti danau, pantai, atau laut.

7.

Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya banyak diselenggarakan

oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan

mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, dan hutan

daerah pegunungan, yang kelestariannya dilindungi oleh Undang-Undang.

8.

Wisata Bulan Madu, yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan

pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus

(6)

2.1.2

Tujuan Pariwisata

Tujuan pariwisata telah dijabarkan oleh para ahli di bidang

pariwisatasebagai optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber-sumber

daya pariwisata. Daerah tujuan wisata menurut Surjanto (dalam A. hari Karyono,

1997:11) yaitu daerah-daerah yang berdasarkan sarana dan prasarana dinyatakan

siap menerima kunjungan wisatawan di Indonesia. Daerah tujuan wisata

diharuskan memiliki objek wisata dan daya tarik wisata (atraksi wisata) sebagai

media untuk menarik minat wisatawan.

Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan membawa perubahan

pada daerah tersebut. Perubahan yang dimaksud dapat bernilai positif jika

pengembangan pariwisata dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang benar,

yakni melalui perencanaan yang cermat dan matang supaya sesuai dengan kondisi

setempat. Namun demikian, jika pelaksanaanya tidak direncanakan dengan baik

maka justru akan membawa kerugian atau berdampak negatif bagi daerah tempat

pariwisata berkembang.

2.2

Pengertian Wisatawan, Pengunjung, dan Karakteristik

2.2.1

Wisatawan

Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan

wisata(Undang-undang nomor 10 tahun 2009). Jadi menurut pengertian ini, semua orang yang

(7)

penting perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah

ditempat yang dikunjungi.

Pasific Area Travel Association

memberi batasan bahwa wisatawan

sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu 24

jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negeri yang bukan negeri di mana

biasanya ia tinggal.

Menurut Pendit (1994:38) mereka ini meliputi:

1.

Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang,

untuk keperluan pribadi atau untuk keperluan kesehatan.

2.

Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bisnis, pertemuan,

konferensi, musyawarah atau sebagai utusan berbagai badan atau organisasi.

3.

Pejabat dan pemerintahan militer beserta keluarganya yang di tempatkan di

negara lain tidak termasuk kategori ini, tetapi bila mereka mengadakan

perjalanan ke negeri lain, maka dapat digolongkan wisatawan.

Menurut Pendit (1994:39) Wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi:

1.

Wisatawan Internasional (

Mancanegara

) adalah orang yang melakukan

perjalanan wisata diluar negerinya dan wisatawan didalam negerinya.

2.

Wisatawan Nasional (

Domestic

) adalah penduduk Indonesia yang melakukan

perjalanan di wilayah Indonesia diluar tempatnya berdomisili, dalam jangka

waktu sekurang-kurangnya 24 jam atau menginap kecuali kegiatan yang

(8)

2.2.2

Pengunjung dan Karakteristik

Bila diperhatikan, orang-orang yang datang berkunjung disuatu tempat

atau negara, biasanya mereka disebut sebagai pengunjung yang terdiri dari

beberapa orang dengan bermacam-macam motivasi kunjungan termasuk

didalamnya adalah wisatawan, sehingga tidak semua pengunjung termasuk

wisatawan.

Menurut

International Union of Official Travel Organization

(IUTO),

pengunjung yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal

lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan

yang menerima upah.

Pengunjung digolongkan dalam dua kategori, yaitu:

1.

Wisatawan (

Tourist

)

Pengunjung yang tinggal sementara sekurang-kurangnya selama 24 jam di

negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan

kedalam klasifikasi sebagai berikut:

a.

Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi,

keagamaan dan olahraga.

b.

Hubungan dagang (business), keluarga, konferensi, misi dan lain

(9)

2.

Pelancong (

exursionist

)

Pengunjung sementara yang tinggal di suatu negara yang dikunjungi dalam

waktu kurang dari 24 jam.

Dari beberapa pengertian tersebut, dalam penilitian ini yang dimaksud

dengan pengunjung adalah seseorang yang melakukan kunjungan pada objek dan

daya tarik wisata.

Karakteristik pengunjung dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu

karakteristik sosial-ekonomi dan karakteristik perjalanan wisata menurut Smith

(1989:13).

Dalam hal ini karakteristik pengunjung memberikan pengaruh yang tidak

langsung terhadap pengembangan pariwisata. Tidak dapat diterapkan secara

langsung langkah-langkah yang harus dilakukan hanya dengan melihat

karakteristik pengunjung, melainkan perlu melihat keterkaitan dengan persepsi

pengunjung.

Pengunjung pada suatu objek wisata memiliki karakteristik dan pola

kunjungan, kebutuhan ataupun alasan melakukan kunjungan ke suatu objek

wisata masing-masing berbeda hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi penyedia

pariwisata sehingga dalam menyediakan produk dapat sesuai dengan minat dan

(10)

2.3

Pengertian Kinerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:570) kinerja adalah sesuatu

yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Kinerja merupakan

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Pengertian kinerja menurut beberapa ahli :

1.

Bambang Kusriyanto dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9)

kinerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga

kerja per satuan waktu (lazimnya per jam).

2.

Faustino Cardosa Gomes dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 9)

mengemukakan definisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi

serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas.

3.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9), kinerja karyawanadalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja,

atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per

(11)

jawab yang diberikan kepadanya.Penilaian prestasi kerja merupakan usaha yang

dilakukan pimpinan untuk menilai hasil kerja bawahannya.

2.3.1

Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian

dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang

bersifat efaluation harus menyelesaikan:

1.

Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi

2.

Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision

3.

Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi.

Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan:

1.

Prestasi riil yang dicapai individu

2.

Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja

(12)

2.3.2

Kriteria Kinerja

Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut

(Mangkunegara, 2002:68):

1.

Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

2.

Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

3.

Memiliki tujuan yang realistis.

4.

Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi

tujuannya.

5.

Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang

dilakukannya.

6.

Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

2.3.3

Indikator Kinerja Karyawan

Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam

(13)

1.

Kualitas

. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan

dan kemampuan karyawan.

2.

Kuantitas

. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah

seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3.

Ketepatan waktu

. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu

yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4.

Efektivitas

. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,

uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil

dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5.

Kemandirian.

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan

dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat

dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung

jawab karyawan terhadap kantor.

2.3.4

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

a.

Efektifitas dan Efisiensi

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan

(14)

kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan

kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.Sebaliknya, bila akibat yang

dicari-cari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien

(Prawirosentono, 1999:27).

b.

Otoritas (wewenang)

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah

dalamsuatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada

anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan

kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27).

c.

Disiplin

Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku

(Prawirosentono, 1999:27).Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang

bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia

bekerja.

d.

Inisiatif

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam

membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan

(15)

2.4

Pengertian Maskapai Penerbangan Bandar Udara

Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa

penerbangan bagi penumpang atau barang. Mereka menyewa atau memiliki

pesawat terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja

sama atau aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.

Bandar Udara adalah Sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas

landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki

sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai

fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi

penggunanya.

Menurut Annex 14 dari ICAO

(International Civil Aviation Organization)

:

Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan,

instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian

untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

Sedangkan definisi bandar udara menurut PT.Angkasa Pura adalah lapangan

udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan

minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk

(16)

Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang

berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin.

Pada masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring

meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti

sekarang.Setelah perang berakhir, bandar udara mulai ditambahkan

fasilitas-fasilitas komersial untuk melayani penumpang.

Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun

pesawat.Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti

toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di

bandara-bandara baru.

Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia/

penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah

bandar udara yang berstatus bandar udara internasional ditempatkan

petugas-petugas bea cukai.

Gerbang bandar udara, ruang-ruang dibandar udara yang sebagian besar di

kontrak sewakan kepada perusahaan penerbangan oleh otoritas bandar udara

untuk memuat atau menurunkan penumpang bisa jadi suatu aset yang berharga.

Tergantung dari pemilik bandar udara, gerbang-gerbang itu dapat di sewa

(17)

celahwaktu selama sebuah pesawat mendarat tetap berada digerbang, dan

berangkat dapat memberi kepada suatu airline posisi yang menonjol disuatu

bandar udara.

Perusahaan penerbangan harus membeli atau melakukan kontrak sewa

peswat-pesawat yang seusai dengan rute dan jadwal. Pesawat Boeing 747, besar

dan berbadan lebar, diperlukan untuk rute-rute perjalanan yanag ramai, biasanya

penerbangan jarak jauh. Perusahaan penerbangan dengan pesawat yang lebih baru

beroperasi dengan keunggulan biaya meskipun harga pesawat-pesawat itu

meningkat terus.

Bandar udara terdiri dari 3 bagian yaitu :

1.

Bandar Udara Domestik

Bandar Udara yang hanya menangani penerbangan domestik atau

penerbangan di negara yang sama. Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea

cukai dan imigrasi, tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari

bandara luar negeri.

Bandara tersebut umumnya memiliki landasan pendek yang hanya dapat

menangani pesawat jarak pendek atau menengah dan lalu lintas regional.Di

(18)

atau detektor logam, tetapi pemeriksaan seperti itu telah diadakan beberapa tahun

belakangan ini.

2.

Bandar Udara Internasional

Bandar Udara yang dilengkapi dengan fasilitas bea cukai dan imigrasi untuk

menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Bandara

sejenis itu umumnya lebih besar, memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas

untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan

internasional.

Bandara internasional sering menangani penerbangan domesticjuga

penerbangan internasional.Di beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara

merupakan internasional, sehingga konsep suatu "bandara internasional" memiliki

makna kecil.Di negara-negara tersebut, terdapat sebuah subkategori bandar udara

internasional terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas

pada tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran

(19)

2.4.1

Fasilitas Bandar Udara

a.

Sisi Udara (Air Side)

1.

Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas

pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar

udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari

rumputataupun tanah diperkeras. Panjang landasan perintis umumnya 1.200

meter dengan lebar 20 meter. Pesawat kecil berbaling-baling dua umumnya

cukup 600-800 meter saja. Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai

dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter.

Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27,

Tetuko 234, dan Fokker-28. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan

konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat

yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules.

Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi

ramainya lalu lintas.

2.

Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building,

sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron

umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari

(20)

3.

Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa

menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.

4.

Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit

penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan

pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam

kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.

5.

Ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.

b.

Sisi Darat (Land Side)

1.

Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang

datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter

check-in, custom immigration quarantine (CIQ) untuk bandar udara

internasional, dan ruang tunggu serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan

penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui

garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat

melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.

2.

Curb adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam

bangunan terminal.

3.

Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar atau

(21)

2.4.2 Penentuan Harga pada Perusahaan Penerbangan

Deregulasi dari perusahaan penerbangan AS telah diikuti dengan suatu

konsolidasi besar perusahaan penerbangan yang utama dan dimulainya berlusin

penerbangan baru. Timbulnya perusahaan penerbangan baru dan bangkrutnya

perusahaan penerbangan lain telah merusak bisnis angkutan udara dan membantu

menekan biaya angkutan udara tetap rendah. Untuk mendapatkan tempat berpijak

dipasar perjalanan udara, perusahaan penerbangan baru harus memberikan harga

lebih rendah daripada pesaing-pesaingnya. Suatu taktik yang penuh risiko dan

mahal, oleh karena perusahaan penerbangan yang yang sudah mapan biasanya

menandingi biaya angkutan udara yang lebih rendah.

Perusahaan penerbangan mempunyai suatu kebijaksanaan harga yang

sangat tergantung dari penumpang-penumpang dalam perjalanan bisnis untuk

mendapatkan keuntungan. Sekitar separo dari wisatawan penerbangan udara

dalam negri dilakukan karena alassan-alasan bisnis. Wisatawan bisnis yang tidak

fleksibel dibebankan biaya perjalanan penuh (full fare), wisatawan santai yang

fleksibel diberi potongan harga yang besar.

2.5

Pengertian Staf Maskapai Penerbangan

Ground Staff atau staf maskapai penerbangan yang bertugas didarat untuk

memberikan pelayanan kepada customer baik pelayanan sebelum keberangkatan (Pre

(22)

pramugari dan pramugara, airline staff adalah komponen penting dalam operasi

penerbangan sebuah maskapai.

Sedangkan untuk tugas staff penerbangan atau staff bandara adalah profesi yang

tugasnya melayani penumpang pesawat dari sebelum keberangkatan dan setelah tiba

dibandara tujuan atau kedatangan.

Jenis-jenis pekerjaan di bandara sebagai Ground Staff Airline sebagai berikut :

a.

Tiketing Officer

Tugas-tugas pokok sebagai “Ticketing Reservation”.

1.

Menangani penjualan tiket

2.

Menangani booking tiket (menghitung rencana rute biaya tiket)

3.

Memastikan, menandai tiket, dan memberikan boarding pass

b.

Check in Counter

Check in Counter adalah tempatnya melapornya penumpang yang ingin

menggunakan jasa penerbangan.

1.

Mengecek validity tiket, tanggal penerbangan, rute penerbangan dan class

2.

Mencocokkan dokumen penumpang seperti KTP, PASPORT atau SIM yang akan

dicocokkan dengan tiket

(23)

4.

Mengecek bagasi, menimbang bagasi, dan menempelkan label bagasi serta

memberikan claim tag kepada penumpang

5.

Menangani excees bagage

6.

Menentukan sheet number penumpang serta menerbitkan boarding pass

7.

Menangani penumpang GO SHOW

8.

Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan unit lain.

c.

Gate Officer atau Boarding Gate

1.

Menyobek flight coupon

2.

Menginformasikan boarding time

3.

Mengecek kondisi penumpang

4.

Mengecek apakah penumpang sudah benar-benar bearada didalam pesawat.

5.

Memandu penumpang menuju pesawat sesuai penerbangannya.

d.

Staff Kargo Handling

1.

Melayani pengiriman barang

2.

Menangani lalu lintas barang yang akan dikirim via pesawat

3.

Melakukan packing barang bawaan penumpang sesuai dengan jenis dan

bentuknya

Referensi

Dokumen terkait

Prospek usaha abon ikan gabus untuk menghasilkan keuntungan dengan cara mengelolah sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien yang dapat dilihat pada ruang

(4) Dalam hal Gubernur tidak memberikan persetujuan atau tidak memberikan penolakan terhadap Rancangan Peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 15 dalam jangka

Demikian untuk salinitas minimum massa air South Pacific Intermediate Water (SPIW) rata-rata pada kedalaman ~750m, dimulai dari pantai utara Pulau Papua yaitu salinitas

Untuk mendeskripsikan jenis- jenis kata serapan bahasa Melayu Desa Penuba Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga, adapun informan dalam penelitian ini adalah penduduk

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul penelitian “PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PUSAT PENDAPATAN DAN PUSAT BIAYA

kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan yang sesuai dengan fakta dengan yang tidak, sederhana maka hal ini berarti bahwa semua teori

Sebagai suatu alat pertukaran, jual beli mempunyai rukun dan syarat yang harus dipenuhi sehingga jual beli tersebut dapat dikatakan sah menurut syara’. Menurut pendapat jumhur

Adapun indikator yang penulis gunakan untuk mengukur variabel ini adalah indikator yang digunakan oleh Tita Djuitaningsih (2012), yaitu proporsi dewan komisaris independen