KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN PENGAWASAN PENGENDALIAN
TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN
USAHA/KEGIATAN
I keh
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SUMATERA BARAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah yang penting untuk
dikendalikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan
manusia di masa sekarang dan akan datang. Penyelesaian masalah
pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan pencegahan dan
pengendalian. Langkah pencegahan pada intinya mengurangi pencemar
dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat,
misalnya dengan melakukan daur ulang (recycle), menggunakan kembali
(reuse), maupun dengan pemulihan (recovery). Sedangkan langkah
pengendalian sangat penting supaya lingkungan tetap bersih dan sehat.
Upaya pengendalian dalam rangka mengatasi masalah lingkungan
dapat dilakukan dengan membuat standar baku mutu lingkungan,
monitoring penggunaan teknologi, pemantauan kualitas lingkungan dan
upaya-upaya lainnya. Selain itu juga diperlukan kerjasama dari semua
pihak terkait dalam usaha pengendalian pencemaran lingkungan tersebut.
Salah satu upaya untuk meningkatkan penaatan dalam
pengelolaan lingkungan adalah melalui pengawasan yang dilakukan
terhadap kegiatan/usaha. Bentuk pengawasan dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Pengawasan yang dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung ini diharapkan mendorong peningkatan
kinerja pengelolaan lingkungan yang berarti akan menurunkan tingkat
Agar pencemaran lingkungan hidup tidak berlanjut, maka sesuai
dengan pasal 7, Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa Menteri, Gubernur
atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya, WAJIB melakukan
pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan kegiatan
atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Disamping itu dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dinyatakan
bahwa Pemerintah Provinsi berwenang melakukan pembinaan terhadap
pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota (bagi jenis usaha/kegiatan yang
wajib dilengkapi AMDAL dan UKL/UPL dalam wilayah provinsi).
Kegiatan pengawasan pengendalian (wasdal) diarahkan pada
kegiatan pembinaan terhadap pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan,
serta melakukan pembinaan wasdal berupa implementasi dokumen
lingkungan (AMDAL/UKL-UPL), yang untuk tahun 2017 ini ditargetkan
sebanyak 12 (dua belas) objek/kegiatan. Kegiatan/usaha yang menjadi
objek pembinaan wasdal adalah usaha/kegiatan yang telah diberikan izin
lingkungan berdasarkan dokumen AMDAL/UKL-UPL seperti rumah sakit
dan kegiatan lainnya. Untuk itu, perlu dilakukan pembinaan wasdal karena
dari hasil evaluasi terhadap dokumen lingkungan, pengelolaan limbah cair
dan limbah B3 terdapat peringkat hitam dan merah (berdasarkan hasil
penilaian PROPER/PROPERDA) dari peserta/pelaku objek usaha/kegiatan
yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
Diharapkan dari hasil pembinaan ini, dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan bagi personil pengelola lingkungan yang akan
usaha/kegiatan sehingga dapat meminimalisir pencemaran lingkungan di
masa yang akan datang.
1.2. Maksud dan Tujuan
A. Maksud
Maksud kegiatan pembinaan pengawasan pengendalian terhadap
pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui ketaatan usaha/kegiatan terhadap kesesuaian dokumen
lingkungan, baik operasional kegiatan maupun non teknis lainnya.
2. Mengetahui langkah dan tindakan pengelolaan lingkungan hidup
pada lokasi usaha/kegiatan terkait pengelolaan limbah cair, udara
dan limbah B3 yang dilakukan oleh usaha/kegiatan, baik aspek teknis
maupun perizinan.
3. Mengkoordinasikan hasil kegiatan pengawasan dan pengendalian
dengan instansi pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota dan
SKPD terkait guna pengendalian pencemaran limbah cair, udara dan
limbah B3 usaha/kegiatan.
B. Tujuan
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan adalah:
1. Tersedianya data pengawasan untuk usaha/kegiatan yang memiliki
izin lingkungan, serta pengendalian pencemaran terhadap
pengelolaan limbah cair, udara emisi, dan limbah B3 sebagai bahan
pertimbangan pengembangan kebijakan pembinaan pengawasan
dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
2. Meningkatnya pemahaman tentang pengelolaan limbah cair, udara
Daerah dan instansi terkait baik di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota.
3. Terkelolanya limbah cair, udara emisi, dan limbah B3 di lingkungan
usaha/kegiatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;
5. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
7. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Hidup;
9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 02 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun;
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 33 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 19 dan 20 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal di Bidang Lingkungan Hidup;
14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah;
15. Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP-01/BAPEDAL/09/1995 ugtentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
16. Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP-02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
17. Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP-03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
18. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat;
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat;
20. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 10 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
21. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit d Propinsi Sumatera Barat;
22. Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 75 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
BAB II
DATA PERENCANAAN
2.1.
Data DasarPada kegiatan Pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan dibutuhkan data-data berupa :
Data dokumen yaitu: jenis dan ruang lingkup kegiatan, luasan lahan, kapasitas dan semua hal yang menyangkut kegiatan termasuk
pengaruh kegiatan dengan lingkungan sekitar.
Data pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya yaitu: Jenis LB3 yang dihasilkan, jumlah LB3 yang dihasilkan, perlakuan/
pengelolaan LB3, ketaatan terhadap peraturan (kewajiban) yang
tercantum dalam perizinan.
Data pengelolaan Limbah Cair yaitu : sumber limbah cair, volume, perlakuan/pengelolaan limbah cair (dengan IPAL/tanpa IPAL),
perizinan (IPLC), ketaatan terhadap kewajiban dalam perizinan.
Data pengendalian teknis cerobong dari sumber udara tidak bergerak, serta hasil pemantauan udara emisi (sumber tidak
bergerak) yang dilakukan oleh objek usaha/kegiatan.
2.2.
StandarSampel limbah cair diambil pada outlet IPAL Kegiatan/usaha,
kemudian dianalisis di laboratorium BLK Provinsi Sumatera Barat. Untuk
data limbah cair yang bersumber dari rumah sakit akan dibandingkan
dengan baku mutu berdasarkan Keputusan Gubenur Sumatera Barat No.
6 tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Rumah Sakit di Provinsi Sumatera Barat sedangkan untuk kegiatan/usaha
lainnya berdasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 5
Untuk pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada dokumen yang
ada, sedangkan untuk pedoman pengelolaan limbah B3 pada Peraturan
Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
2.3.
Teknis PelaksanaanTeknis pelaksanaan kegiatan pengawasan pengendalian terhadap
pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan tebagi dalam beberapa tahapan
yaitu :
1. Tahap Persiapan
a. Penyusunan petunjuk operasional (PO) dan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) kegiatan.
b. Pembentukan tim pelaksanaan kegiatan melalui Keputusan
Gubernur Provinsi Sumatera Barat.
c. Rapat koordinasi tim yang terlibat dalam pelaksanaan
pembinaan.
d. Menyiapkan kelengkapan administrasi seperti: Surat Tugas,
pemberitahuan ke Kabupaten/Kota, format-format yang akan
diisi di lapangan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya.
e. Koordinasi dan konsultasi kegiatan ke Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan di Jakarta.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan
a. Pelaksanaan pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
Pengawasan langsung ke usaha/kegiatan bersama dengan institusi pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota
Pengawasan tidak langsung, dengan melakukan evaluasi pelaporan.
Membuat surat follow-up/tindak lanjut terkait dengan hasil pengawasan pengendalian yang telah dilakukan terhadap
usaha/kegiatan.
b. Rapat koordinasi dengan instansi terkait dan instansi
lingkungan hidup Kabupaten/Kota
Tahapan dalam pelaksanaan rapat:
Membuat dan mendistribusikan undangan kepada peserta rapat
Pelaksanaan rapat Notulensi rapat
Rapat dilaksanakan sebelum tim turun ke lapangan dan
dilanjutkan dengan rapat-rapat berikutnya sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan.
3. Tahap Evaluasi dan Penyusunan Laporan
a. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan
pengendalian terhadap pengelolaan lingkungan
usaha/kegiatan
BAB III
RUANG LINGKUP
3.1. Capaian Tujuan
Capaian kegiatan pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan ini adalah:
Terlaksananya proses kegiatan dan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh usaha/kegiatan seperti rumah sakit, hotel,
perusahaan/pabrik dan kegiatan lainnya sesuai dengan dokumen
lingkungan yang ada.
Terlaksananya teknis pengelolaan limbah cair, mulai dari bangunan IPAL, pengoperasian, pemeliharaan dan kinerja IPAL sesuai dengan
persyaratan teknis yang telah ditetapkan, serta pemenuhan
terhadap baku mutu.
Terlaksananya rangkaian pengelolaan Limbah B3 mulai dari sumber LB3, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan LB3
dan perizinannya.
3.2. Keluaran yang dihasilkan
Output kegiatan adalah berupa laporan hasil pelaksanaan
pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan lingkungan
usaha/kegiatan yang dilakukan terhadap rumah sakit, hotel,
perusahaan/pabrik dan kegiatan lainnya serta meningkatnya ketaatan
usaha/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan mulai dari dokumen
lingkungan, pengelolaan limbah cair, limbah B3 dan udara jika kegiatan
tersebut masih ada kegiatan pembakaran seperti genset, incinerator dan
3.3. Lingkup Kewenangan
- Kewenangan Pemerintah Provinsi adalah melakukan pengawasan
pengendalian terhadap pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Cair
usaha/kegiatan serta kesesuaian dengan dokumen kegiatan.
- Pengambilan sampel yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan BLK merupakan uji petik terhadap beberapa usaha/kegiatan.
D. Objek Kegiatan
Kegiatan pembinaan pengawasan pengendalian (wasdal) pengelolaan
lingkungan terhadap usaha/kegiatan untuk tahun 2017 ini dilakukan pada
objek usaha/kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan/objek yang tidak termasuk dalam objek PROPER/PROPERDA. 2. Kegiatan hasil pembinaan hukum dan/atau penegakan hukum
lingkungan.
E. Asal Sumber Pendanaan
Segala biaya yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kegiatan ini
berasal dari APBD yang disediakan dalam DPA-OPD Dinas Lingkungan
Hidup Propinsi Sumatera Barat Tahun 2017 pada Kegiatan Pengawasan
Pengendalian terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan Tahun
2017, dengan jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp 140.000.000,-
(Seratus empat puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah : Rp. 140.000.000
(Seratus empat puluh juta rupiah)
F. Organisasi Pengguna Jasa
Kegiatan Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan
Lingkungan Usaha/Kegiatan dilaksanakan Tim Pengawasan dan
Pengendalian dengan melibatkan instansi teknis yaitu Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat dan Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Provinsi
Sumatera Barat sebagai penyedia Jasa Laboratorium yang akan
melaksanakan sampling air limbah pada outlet IPAL usaha/kegiatan dan
BAB IV
OUTPUT
4.1. Jenis Laporan
Kegiatan pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan menghasilkan output berupa laporan, yang
terdiri dari :
- Laporan perjalanan dinas setiap uji petik dilakukan.
- Loparan kegiatan tahunan yang dilakukan pada saat akhir tahun
anggaran.
4.3. Frekuensi Laporan
Frekuensi pelaporan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan,
kecuali laporan kegiatan tahunan dilakukan 1 (satu) tahun sekali setelah
semua kegiatan selesai dilaksanakan baik realisasi fisik maupun keuangan
telah tercapai.
BAB V
PENUTUP
Demikian Kerangka acuan Kerja (KAK) ini dibuat, untuk dijadikan
pedoman dan panduan dalam melakukan kegiatan. Apabila terdapat kekeliruan,
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Diketahui oleh:
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA BARAT
Drs. ASRIZAL ASNAN, MM Pembina Utama Madya NIP. 19570803 198503 1 005
Padang, 2017
KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN, KERUSAKAN DAN PENTAATAN HUKUM LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Ir. SITI AISYAH, M.Si Pembina Tk I