• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Lean Manufacturing untuk Mengurangi Waste pada Lantai Produksi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendekatan Lean Manufacturing untuk Mengurangi Waste pada Lantai Produksi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry (PT. KCRI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku untuk industri ban vulkanisir. PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri ini adalah perusahaan milik keluarga bapak Irwansyah dan didirikan pada tangal 6 September tahun 1994. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah compound, dan precured liner. Produk-produk ini digunakan oleh industri ban vulkanisir sebagai bahan baku utama. Pendirian perusahaan ini didasarkan pada peluang pasar dari compound dan precured liner yang sangat besar dan semakin banyaknya berdiri industri ban vukanisir di Indonesia.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry adalah penghasil Compound dan Precured Liner.

2.3. Lokasi Perusahaan

(2)

berlokasikan di Jl. Pulau Irian No. 8/3 Kawasan Industri Medan I, Sumatera Utara.

Gambar 2.1. Lokasi Pabrik

Sumber: https://www.google.com/maps

2.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasarann PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri yaitu P.Jawa dan P. Sumatera.

2.5. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri memberikan pengaruh yang sangat besar terutama terhadap masyarakat di sekitarnya. Pengaruh dari segi perekonomian dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang direkrut oleh perusahaan yang berasal dari masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Selain itu, kehadiran PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri juga meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar yaitu dengan berdirinya unit-unit usaha di sekitar lokasi pabrik seperti ojek, becak, warung, dan lain-lain.

(3)

Limbah yang dihasilkan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri berada di bawah ambang batas. Hal ini dikarenakan limbah-limbah tersebut diolah terlebih dahulu sebelum dikeluarkan sehingga tidak mencemari tanah, lingkungan, dan udara, Bahkan, barang reject yang dihasilkan oleh perusahaan pun dapat diolah kembali.

2.6. Proses Produksi

Secara umum, proses produksi dibagi menjadi 8 tahapan proses pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri yaitu:

1. Proses penimbangan dan pemotongan karet.

2. Proses penggilingan karet (external mixer 22 inchi). 3. Proses pencampuran.

4. Proses penggilingan karet (mixer 18 inchi). 5. Proses Extruder (pembentukan).

6. Proses press. 7. Proses pemarutan

8. Proses pemeriksaan dan packing

2.6.1. Standard Mutu Bahan dan Produk

(4)

Rubber Industri memiliki standar ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu). ISO 9001:2008 merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuain dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan yang ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Sehingga PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri memiliki standar mutu produk sesuai dengan permintaan pelanggan.

2.6.2. Bahan yang Digunakan

Dalam proses produksinya PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri menggunakan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong.

1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan dan langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku utama dalam pembuatan ban vulkanisir adalah karet mentah dan carbon black.

(a) Karet Mentah (b) Carbom Black

Gambar 2.2. Karet Mentah dan Carbon Black

(5)

2. Bahan penolong

Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan ke dalam proses produksi, dimana komponen ini tidak dapat dibedakan dengan jelas pada produk. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Adapun bahan-bahan penolong yang digunakan adalah

a. Belerang

Belerang adalah bahan kimia yang digunakan untuk mempermudah proses pencampuran.

Gambar 2.3. Belerang

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

b. Rubber Procession Oil (RPO)

Rubber Procession Oil (RPO) adalah minyak yang digunakan pada proses

pencampuran bahan kimia pada mesin blumberry supaya tidak lengket pada proses pencampuran.

3. Bahan Tambahan

(6)

ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris.

2.6.3 Uraian Proses

Proses pambuatan yang dilakukan oleh PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri yaitu :

1. Proses penimbangan dan pemotongan karet.

Karet mentah yang diambil dari gudang bahan baku dipotong menggunakan mesin potong dan kemudian dibawa ke bagian penimbangan untuk ditimbang menggunakan timbangan manual.

2. Proses penggilingan karet (external mixer 22 inchi).

Setelah di potong dan ditimbang selanjutnya karet dibawa ke mesin giling (external mixer 22 inchi) untuk proses penggilingan karet sehingga menghasilkan karet giling.

3. Proses pencampuran

Karet giling dibawa ke mesin blumberry untuk dicampur dan diaduk sampai merata menggunakan carbon black, obat kimia dan RPO (Rubber Processing Oil), sehingga akan menghasilkan lembaran-lembaran masterbacth (produk setengah jadi) kemudian ditumpuk sementara di tempat penumpukan sementara.

(7)

Masterbatch di bawa ke mesin eksternal mixer 18 inchi untuk digiling dan dicampur dengan belerang.

5. Proses Extruder (pembentukan compound).

Masterbatch yang sudah dicampur dengan belerang dibentuk menggunakan

mesin Extruder dan menghasilkan compound. Compound dibawa ke gudang untuk menunggu pesanan atau diolah menjadi precured liner.

6. Proses press

Compound dibawa ke mesin press (prekon) untuk pembentukan ulir sesuai dengan permintaan pelangan dan kemudian diperiksa sehingga menghasilkan precured liner.

7. Proses pemarutan

Precured liner dibawa ke tempat pemarutan untuk proses perataan semua sisi

guna memenuhi standard mutu produk. 8. Proses pemeriksaan dan packing

Precured Liner yang sudah diratakan di bawa ke proses packing dan

pemeriksaan untuk diperiksa apakah sudah memenuhi standar atau tidak, seterusnya apabila sudah memenuhi standar maka produk di packing dan disimpan di gudang barang jadi sambil menunggu proses pengiriman.

(8)

Karet di potong dan di Di giling masterbacth 18 inchi

untuk pencampuran kimia

Precured Liner di periksa dan di packing

Precured Liner Karet mentah

Gambar 2.4. Blok Diagram Proses Pengolahan PrecuredLiner

(9)

2.7. Mesin, Peralatan dan Utilitas

2.7.1. Mesin Produksi

Mesin produksi yang digunakan pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mesin Giling Karet (External Mixer) yang digunakan sebagai awal dari proses pembuatan pertama kali yaitu tempat pengpresan masterbatch.

Tabel 2.1. Spesifikasi Mesin External mixer

No. Komponen Spesifikasi

1. Panjang 40 m

2. Lebar 20 mm

3. Tinggi 1 m

4. Berat ± 120 kg

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

Gambar 2.5. Mesin Giling Karet (External Mixer)

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

(10)

Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Internal Mixer

Model

Rincian

Eachcapcity

(L)

Mainmotor

(HP)

Hydraulicpuma

(HP)

GDI-3 2,5 ~ 4 20 ~ 30 1

GDI-25 22 ~ 27 50 2

GDI-50 45 ~ 55 100 3

GDI-75 70 ~ 80 175 ~ 200 3

GDI-100 95 ~ 110 250 ~ 300 5

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri

Gambar 2.6. Mesin Internal Mixer

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri

(11)

Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin Prekon

No. Komponen Spesifikasi

1. Tinggi Mesin 3850 mm

2. Berat Mesin 3200 kg

3. Lebar Mesin 500 mm

4. Kapasitas produksi mesin 1 unit per 30 detik

5. Panjang 300 mm

6. Panjang lemparan produk 700 m

7. Daya tekan 90 metric ton

8. Tegangan listrik 800 V

9. Kekuatan Daya listrik 8 kWatt

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri

Gambar 2.7. Mesin Prekon

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

2.7.2. Peralatan (Equipment)

(12)

1. Meteran

Meteran digunakan untuk mengukur produk yang akan dicetak sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

2. Pisau

Pisau digunakan untuk memotong masterbacth

2.7.3. Utilitas

Utilitas adalah sarana penunjang bagi unit-unit lain dalam suatu pabrik. Utilitas yang dimiliki oleh PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri untuk mendukung kegiatan produksinya yaitu:

1. Boiler

Boiler berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan mesin prekon dengan tekanan angin yang dikirimkan boiler tersebut.

2. Air

Air memegang peranan penting dalam kelangsungan proses produksi. Air yang digunakan untuk keperluan operasional antara lain air untuk keperluan sanitasi, air proses, air pendingin, air pengisi boiler. Kebutuhan air untuk pabrik dipompakan dari sungai menuju unit pengolahan air disaring dan diproses sebelum digunakan dipabrik.

(13)

Sumber tenaga listrik pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri berasal dari PLN. Namun apabila listrik PLN padam perusahaan juga menyediakan mesin generator pembangkit listrik.

2.8. Safety and F ire Protection

Safety and Fire Protection yang ada di telah diprogramkan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang mencakup tentang tata cara kerja yang baik di lantai pabrik secara khusus untuk menghindari kecelakaan kerja. Sistem keselamatan yang ditetapkan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri pada karyawan-karyawan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan memiliki SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang melindungi keselamatan karyawan pada saat bekerja.

2. Setiap karyawan diwajibkan memakai alat perlindungan diri selama bekerja. 3. Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program jaminan

sosial tenaga kerja yang meliputi jaminan kecelakaan kerja.

Program penerapan SMK3 di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah sebagai berikut:

(14)

2. Mewajibkan para karyawan di PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri untuk menggunakan APD (Alat Pelindung Diri). Adapun APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan yaitu :

a. Masker berguna untuk melindungi pekerja agar tidak terhisap debu dan racun secara langsung.

b. Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan dari bahaya panas, bahan kimia, dan sebagainya.

c. Helm untuk melindungi kepala pekerja saat bekerja dari benda yang jatuh atau melayang di atas di sekitar lantai produksi.

d. Safety shoes berguna untuk melindungi pekerja yang bekerja di lapangan. 3. Menyediakan alat pemadam kebakaran untuk mengantisipasi risiko kebakaran

yang terjadi di pabrik.

4. Melaksanakan program keselamatan diri karyawan apabila terjadi kebakaran.

2.9. Waste Treatment

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry tidak memiliki limbah pada umumnya kerana limbahnya yaitu produk cacat dapat di produksi ulang kembali sehingga tidak merugikan lingkungan sekitar.

2.10. Struktur Organisasi Perusahaan

(15)

wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab. Sebuah perusahaan akan berjalan dengan lancar apabila adanya sistem organisasi, manajemen yang baik dan semua kegiatan dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan dalam pemberian perintah dan tanggung jawab. Bentuk struktur organisasi yang digunakan pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry adalah berbentuk lini dan fungsional, dimana wewenang dari pimpinan

(16)

DIREKTUR

GUDANG PROCUREMEN SMI FINANCE ACCOUNTING PEMASARAN HCM

OUT SOURCE

Gambar 2.8.. Struktur Organisasi PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

(17)

2.10.1. Pembagian Tugas dan Tanggung jawab

Suatu organisasi agar dapat berjalan dengan baik membutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi. Masing-masing personil diberi tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Tugas dan tanggung jawab dari bagian struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah sebagai berikut:

1. Direktur

Merupakan pemimpin tertinggi perusahaan perusahaan. Perincian tugasnya adalah:

a. Sebagai pimpinan tertinggi perusahaan yang membidangi pengembangan perusahaan, pengadaan modal dan pengeluaran modal.

b. Membuat dan mengatur strategi perusahaan untuk mencapai target.

c. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan dimana personil dapat melakukan kewajibannya dengan efektif.

d. Memimpin, mendidik, mengarahkan, membina kerjasama, memberikan motivasi serta mengawasi kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan oleh perencanaan yang telah disetujui bersama.

e. Memberikan kekuasaan (mandat) kepada para manajer, dan bawahan yang ditunjuk dan berhubungan langsung dengan pimpinan.

f. Bertanggung jawab penuh pada kondisi dan kemajuan perusahan. 2. Direktur Utama

(18)

a. Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik.

b. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang akan diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan atau pasar.

3. Manager Produksi

Bagian produksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai dari

awal sampai akhir kegiatan produksi

b. Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan produksi.

4. Manager Umum

Bagian umum atau bagian personalia memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Bertugas dalam kegiatan personal dari para pegawai.

b. Mengurus secara langsung kegiatan eksternal perusahaan, misalnya: melayani tamu yang datang.

c. Mengawasi secara langsung pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan, baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim.

(19)

Bagian administrasi bertanggung jawab dalam hal mencatat semua kegiatan pembukuan pada keuangan yang terjadi di perusahaan tersebut.

Bagian keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Bertanggung jawab dalam hal pembukuan, pemasukan dan pengeluaran

yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya di pabrik.

b. Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh karyawan dengan perusahaan.

6. Manager Pemasaran

Mempunyai tanggung jawab dalam: a. Mengontrol pembelian barang.

b. Menerima laporan penjualan produk perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas jumlah penjualan perusahaan setiap bulan. 7. Manager Ma intena nce

Manager Ma intenance memiliki tanggung jawab sebagai berikut: a. Bertanggung jawab untuk pemenuhan bagian pemeliharaan dan

perbaikan.

b. Bertanggung jawab dalam kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.

c. Bertanggung jawab untuk memenuhi sistem menajemen mutu dan lingkungan bersama-sama dengan departemennya.

(20)

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Manajer gudang adalah sebagai berikut:

a. Mengatur pengiriman barang

b. Menerima laporan stok dari staf gudang

c. Bertanggung jawab atas berjalannya seluruh kegiatan yang dilakukan di gudang.

9. Pengawas atau supervisi

Pengawas atau supervisi bertugas d alam:

a. Mengawas derajat kualitas produk apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan.

b. Pengawasan terhadap pembelian dengan mempertimbangkan kualitas bahan baku.

c. Pengawasan persediaan bahan baku dan barang jadi d. Bertanggung jawab dalam mengatur penjadwalan.

10. Staf Bagian Pengendalian Mutu

(21)

11. Staf Teknisi

Mengawasi kegiatan perbaikan terhadap mesin, dan peralatan seperti mesin penggiling karet, mesin blumberry, mesin parut, mesin press dan mesin prekon.

12. Staf Bagian Sa fety dan Secur ity

Bagian penyiapan peralatan-peralatan yang menjaga kesalamatan para pekerja pabrik dan memilih pekerja untuk menjaga keamanan pabrik.

13. Staf Bagian Gudang

Bagian pergudangan memiliki tugas dan tanggung jawab mengawasi dan mencatat jumlah bahan baku dan produk jadi yang masuk atau dikeluarkan oleh perusahaan.

14. Staf bagian Administrasi dan keuangan

Bertanggungjawab dalam mengurus pembukuan di perusahaan dan bertanggungjawab dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan pada perusahaan.

15. Staf HUMAS

Berikut tugas staf HUMAS:

(22)

b. Menjelaskan hal-hal tertentu kepada pihak-pihak dan instansi terkait di luar sesuai kepentingan Perusahan.

c. Memfasilitasi dialog dan lobi-lobi pengurus tertentu dengan pihak-pihak dan instansi terkait dalam penyelenggaraan kegiatan.

d. Laporan berkala kepada Direktur.

e. Menghimpun dan melaporkan informasi dari luar kepada Direktur terkait dengan kepentingan perusahaan.

Wewenang staf Humas:

a. Memberikan usulan dan tanggapan kepada Direktur tentang informasi yang berkembang dari eksternal perusahaan.

b. Mengarahkan kepala divisi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. c. Mengusulkan beberapa orang sebagai panitia pada kegiatan yang

membutuhkannya.

d. Membuat kebijakan tertentu tentang bidang hubungan masyarakat.

16. Staf Kebersihan

Tugas dan tanggung jawab bagian kebersihan adalah sebagai berikut: a. Menjaga kebersihan di lingkungan pabrik.

(23)

2.11. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.11.1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah 76 orang dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Jumlah Tenaga Kerja PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

No Keterangan Jumlah Orang

1 Manajer pabrik 1

2 Manager produksi 1

3 Manager umum 1

4 Manager administrasi dan keuangan 1

5 Manager pemasaran 1

6 Manager gudang 1

7 Manager maintenance 1

8 Mandor 3

9 Operator 59

10 Kantor 7

Total 76

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

2.11.2. Jam Kerja

(24)

Jum’at istirahat dimulai dari jam 11.30-13.00 untuk melaksanakan ibadah shalat

Jum’at.

Tabel 2.5. Pembagian Shift Kerja

Hari Waktu Istirahat

Senin - Jumat 07.00-16.00 WIB 12.00-01.00

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

Sedangkan karyawan bagian kantor memiliki masa kerja selama 5 hari kerja dalam seminggu dengan jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Pembagian Shift Kerja Kantor

Hari Waktu Istirahat

Senin - Jumat 07.00-17.00 WIB 12.00-01.00

Sumber: PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

2.12. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

2.12.1. Sistem Pengupahan

(25)

2.12.2. Fasilitas Perusahaan

PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri selalu berusaha untuk mendorong karyawan agar dapat bekerja lebih baik aman selamat dalam bekerja. Perusahaan berusaha menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mendukung efektivitas karyawan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya fasilitas kesehatan atau jamsostek, tempat ibadah, fasilitas kerja berupa penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) selama bekerja demi keamanan dan keselamatan kerja seperti helm, sepatu kerja, sarung tangan dan masker.

2.13. Jenis Tata Letak Pabrik

Proses produksi pada PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri terdiri dari beberapa tahapan proses. Setiap tahapan proses menggunakan beberapa mesin dan peralatan. Proses tersebut adalah proses penimbangan dan pemotongan, proses penggilingan 22 inchi, proses pencampuran, proses penggilingan 18 inchi, proses pembentukan, proses pres, proses pemarutan, dan proses pemeriksaan dan packing. Proses-proses tersebut disusun berdasarkan urutan proses produksi

(26)

Dengan demikian, segala fasilitas proses produksi akan diletakkan berdasarkan garis aliran produk.

2.13.1.Pola Aliran Bahan

Pola aliran bahan yang dimiliki PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri adalah pola aliran bahan berbentuk U. Hal ini dapat dilihat dari masuknya bahan baku ke lantai produksi sampai ke proses penyimpanan produk jadi.

2.13.2.Departemen dan Rincian Luas Area

Rincian luas area departemen PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industri dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7. Luas Area PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry

No Aktivitas Panjang (m) Lebar (m) Luas Area (m2)

A Production

1 Masterbacth department 20 15 300

2 Compound department 17 15 255

3 Precured line department 25 20 500

B Production Service

1 Gudang carbon black 5 4 20

2 Gudang Karet Reject 5 4 20

(27)

Tabel 2.7. Luas Area PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry (Lanjutan)

No Aktivitas Panjang (m) Lebar (m) Luas Area (m2)

4 Gudang Produk Jadi 5 4 20

5 Gudang Plastik 3 2.5 7.5

6 Gudang Compound 5 4 20

C Personal Service

1 WC dan Kamar Mandi 3 2 6

2 Parkir 9.1 & 12 8 & 5 132.8

3 Kantin 9 7 63

4 Mushola/Tempat Ibadah 6.5 3 19.5

D General Service

1 Kantor 8 5 40

2 Pos Jaga/Piket 5.9 4 23.6

E Physical Plant Production Service

1 Gudang BBM 2.5 2 5

2 Maintenance 6.4 3.7 23.68

3 Pembangkit Tenaga Listrik 7 6 42

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi Pabrik
Gambar 2.2. Karet Mentah dan Carbon Black
Gambar 2.3. Belerang
Gambar 2.4. Blok Diagram Proses Pengolahan Precured Liner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai yang terkandung dalam revolusi mental tidak hanya tampil dalam hubungan dengan tugas/kedinasan saja namun juga tercermin dalam sikap dan perilaku dalam

This research aims to link SHRM and strategic management by examining relationships between types of leadership behavior (transformational, transactional and interaction between

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

Abstrak : penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan keterampilan proses terhadap self efficacy pada mata pelajaran akuntansi kelas

Figure 8 shows that the productivity growth of the companies in fiber industry group indicates positive trend by 17.3 percent in average with the productivity growth in 2008

48  ASRM  ASURANSI RAMAYANA Tbk 

Tahun 2014 Tentang Desa.Hampir 70% pemerintahan desa tidak berfungsi dimana Desa tidak memiliki keuangan yang cukup untuk membangun desa secara mandiri serta Perangkat desa

[r]