• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Karakteristik Fungsi Lagrange Dalam Menyelesaikan Permasalahan Optimasi Berkendala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Karakteristik Fungsi Lagrange Dalam Menyelesaikan Permasalahan Optimasi Berkendala"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Optimasi (Optimization) adalah aktivitas untuk mendapatkan hasil terbaik di dalam

suatu keadaan yang diberikan. Tujuan akhir dari semua aktivitas tersebut adalah

meminimumkan usaha (effort) atau memaksimumkan manfaat (benefit) yang

diinginkan. Karena usaha yang diperlukan atau manfaat yang diinginkan dapat

dinyatakan sebagai fungsi dari variabel keputusan, maka optimasi dapat

didefinisikan sebagai proses untuk menemukan kondisi yang memberikan nilai

minimum atau maksimum dari sebuah fungsi. Kondisi tersebut akan dimodelkan

dalam fungsi tujuan, dimana fungsi tujuan itu dapat berupa fungsi linier dan fungsi

non linier (Parwadi Moengin, 2011).

Secara matematis fungsi tujuan dapat dinyatakan sebagai berikut.

Maksimum

Atau

Minimum

Program linier merupakan salah satu teknik riset operasi yang mampu

menyelesaikan masalah optimasi dimana fungsi tujuan dan kendalanya adalah

fungsi linier. Model matematika pemrograman linier dapat ditulis dalam bentuk

formulasi umum sebagai berikut:

Masalah Maksimasi.

Maksimum: = + + + (1.1)

dengan kendala:

(2)

, , … ,

Masalah Minimasi.

Minimum: = + + + (1.2)

dengan kendala:

+ + +

, , … ,

Keterangan:

= Koefisien fungsi tujuan

= Koefisien fungsi kendala

= Nilai fungsi kendala

Program nonlinier juga merupakan teknik riset operasi yang mampu

menyelesaikan masalah optimasi dimana fungsi tujuan dan kendalanya mempunyai

bentuk fungsi nonlinier pada salah satu atau keduanya. Dalam menyelesaikan

permasalahan nonlinier terdapat dua kondisi yaitu nonlinier tanpa kendala dan

nonlinier dengan kendala.

Program nonlinier berkendala mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

Maksimum/ Minimum

= dengan = { , … , }

dengan kendala

= (1.3)

Keterangan:

= Fungsi tujuan

(3)

Nilai = , , , … ,

Nilai = , , , … ,

Salah satu metode untuk menyelesaikan optimasi tanpa kendala adalah

dengan menggunakan metode kalkulus differensial. Tetapi permasalahan optimasi

dengan kendala belum tentu dapat diselesaikan dengan metode tersebut. Metode

lain yang digunakan untuk menyelesaikan optimasi dengan kendala adalah dengan

cara subsitusi. Dengan metode ini, salah satu variabel bebas, misalnya variabel ,

dari persamaan terkendala disubsitusikan pada fungsi tujuan yang akan dicari nilai

ekstrimnya. Dengan metode ini, maka akan dihasilkan suatu fungsi dengan dua

variabel bebas. Sebagai hasilnya, masalah ekstrim terkendala diselesaikan melalui

penyelesaian ekstrim tanpa kendala fungsi dua variabel. Namun demikian, metode

ini tidak selalu membawa hasil, bilamana batasan-batasannya tidak hanya

melibatkan satu persamaan kendala.

Disamping itu, masalah-masalah optimasi dengan kendala sering timbul

dalam masalah-masalah nyata, dimana batasan-batasannya tidak hanya satu fungsi.

Hal ini mengakibatkan tidak mudah untuk menyederhanakan masalah, sedemikian

sehingga diperoleh satu fungsi saja dengan dua variabel bebas. Di samping itu,

masalah yang sering timbul dengan metode subsitusi adalah tidak mudahnya

menentukan titik kritisnya. Salah satu metode untuk mengatasi masalah optimasi

dengan kendala adalah metode Lagrange. Metode ini dikembangkan didasarkan

pada kenyataan bahwa optimasi dengan kendala, nilai ekstrimnya selalu terletak

pada titik kritis. Metode Lagrange ini menyediakan suatu metode aljabar untuk

menentukan titik kritis, sehingga masalah optimasi dengan kendala dapat diatasi.

Metode pengali Lagrange (Multiplier Lagrange) dikemukakan oleh Joseph

Louis Lagrange (1736-1813). Metode ini dapat digunakan untuk menangani

permasalahan program nonlinier dimana fungsi tujuannya memiliki kendala. Untuk

memecahkan masalah optimasi dengan menggunakan fungsi Lagrange dilakukan

(4)

4

Pertama, membentuk suatu fungsi Lagrange dimana dibentuk suatu fungsi ∶ ℝ → ℝ�, yang didefinisikan dengan

, � = + ∑ = � (1.4)

Keterangan:

= Fungsi Lagrange

= Fungsi tujuan

= Fungsi kendala

� = Variabel slack

Kedua, mencari semua solusi , � dalam himpunan persamaan

� , � = , = , , , … , .

dimana

� , � , � .

� , � = ,� = , , , … , .

Setiap solusi dari sistem persamaan ini disebut titik kritis dari L.

Ketiga, menghitung nilai dari pada setiap titik dalam himpunan

{ | � ℎ , � }.

Fungsi Lagrange bermanfaat dalam mentransformasi persoalan optimasi

berkendala menjadi persoalan optimasi tanpa kendala. Kebanyakan

persoalan-persoalan optimasi dengan kendala dapat diselesaikan setelah persoalan-persoalan tersebut

diubah menjadi persoalan optimasi tanpa kendala.

Berdasarkan latar belakang di atas, pada penelitian ini penulis akan meneliti

(5)

permasalahan optimasi. Oleh karena itu penulis memilih judul “Analisis

Karakteristik Fungsi Lagrange Dalam Menyelesaikan Permasalahan Optimasi Berkendala ”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah bagaimana karakteristik fungsi Lagrange dalam

menyelesaikan permasalahan optimasi berkendala.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan dalam penelitian ini diantaranya adalah:

1. Metode penyelesaian optimasi yang digunakan adalah metode Lagrange. 2. Karakteristik fungsi Lagrange dirujuk dari jurnal Lagrange Multiplier and their

Application (Huijuan Li, 2008) dan dari jurnal Constrained Optimization Using Lagrange Multipliers (Henri P. Gavin and Jeffrey T. Scruggs, 2016).

1.4. Tinjauan Pustaka

Sebagai sumber pendukung teori dalam penulisan ini, penulis mengambil beberapa

pustaka yang memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.

Metode Lagrange adalah metode yang paling penting dan berguna untuk

optimasi berdasarkan kalkulus. Hal ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan

fungsi yang bergantung pada sejumlah variabel independen dan ketika kendala

fungsional terlibat. Dengan demikian, dapat diterapkan untuk berbagai situasi

praktis.

Metode Lagrange pada dasarnya mengubah masalah sebelumnya untuk

menemukan solusi minimum atau maksimum dari sistem persamaan aljabar,

(6)

6

dan kendala digabungkan menjadi fungsi baru , yang dikenal sebagai ekspresi

Lagrange (Usman Efendi, 2012).

Masalah optimasi dapat diselesaikan dengan berbagai metode, salah satunya

adalah metode Lagrange. Metode ini dapat digunakan untuk mendapatkan solusi

dari masalah optimasi. Dengan menggunakan metode Lagrange, nilai ekstrem dapat

diperoleh, sehingga solusi optimal dapat dicari. Pada penelitian ini, pendapatan

maksimum suatu perusahaan UD. Sari Madu dibatasi oleh beberapa kendala.

Setelah fungsi tujuan dan fungsi kendala dimodelkan maka pendapatan maksimal

dapat dicari. Sehingga pendapatan UD. Sari Madu dapat menjadi optimal.

Dalam pembentukan portofolio, seorang investor berusaha

memaksimumkan return yang diharapkan (expected return) dari investasi dengan

tingkat resiko terendah. Fungsi lagrange digunakan untuk mengoptimalkan

besarnya komposisi atau proporsi aset dalam portofolio berdasarkan maksimum

mean return yang diberikan. (Di Asih I Maruddani, 2009). Mengoptimalkan

portofolio saham dengan menggunakan metode pengali Lagrange dimana pada

penelitian ini membahas pemecahan model portofolio investasi Markowitz untuk

aset di pasar saham Bursa Efek Kolombia (Eduardo, 2013).

Penerapan metode pengali Lagrange dalam bidang ekonomi dimana tujuan

dari penelitian ini adalah menentukan nilai optimum suatu fungsi optimasi bersyarat

dan menyelesaikan masalah optimasi bersyarat tersebut dengan menggunakan

metode pengali Lagrange.

Metode pengali Lagrange paling banyak dipakai dengan pertimbangan

bahwa prinsip kerjanya sederhana dan mudah untuk dimengerti. Metode pengali

Lagrange digunakan untuk memperoleh nilai maksimum atau minimum dari fungsi

objektifnya dengan kendala berbentuk persamaan. Selain itu pengali Lagrange juga

digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi dalam bentuk program nonlinier.

Untuk menentukan nilai ekstrim fungsi berkendala tersebut digunakan metode pengali Lagrange, yaitu dengan cara membentuk sebuah fungsi baru yang

merupakan penjumlahan dari fungsi yang hendak dioptimumkan ditambah hasil kali pengali Lagrange atau λ dengan fungsi kendalanya (Rahmad Hidayat, 2015).

(7)

mencapai kondisi operasi yang optimal dan ekonomis maka PT. Petrokimia Gresik membagi daya pada setiap pembangkit listriknya. Untuk itu disimulasikan perhitungan ekonomis pembangkit listrik dengan metode lagrange multiplier yang iterasinya diselesaikan dengan metoda Newton-Raphson, dan karakteristik setiap pembangkit yang didapat diminimalisasi dengan metode lagrange multiplier dengan data yang diambil dari tiap pembangkit.

Hubungan antara biaya bahan bakar terhadap daya aktif yang dihasilkan pembangkit dirumuskan oleh persamaan berikut:

Biaya bahan bakar dan pembangkit tenaga listrik dari suatu sistem tenaga listrik dengan memperhitungkan susut daya pada saluran transmisi dinyatakan seperti pada persamaan berikut:

Fungsi biaya persamaan di atas akan diminimalkan dengan memperhatikan fungsi kendala operasi (Constraining), yaitu persamaan neraca daya.

�+ �− ∑ =

= .

Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah optimasi adalah dengan Metode Pengali Lagrange. Sebuah fungsi baru , dibentuk dengan menggabungkan fungsi biaya pembangkit dan persamaan kendala sistem, yaitu:

(8)

8

Penelitian ini menggunakan software MATLAB 7.6.0 (R2008a) dengan membuat program simulasi perhitungan pembebanan ekonomis pada PLTU dan PLTG dengan menggunakan Metode Pengali Lagrange.

Berdasarkan simulasi, pada permintaan beban rendah, PLTU membangkitkan daya yang lebih besar dari pada PLTU dengan batasan yang ada. Berdasarkan simulasi pada permintaan beban rendah 16 MW, PLTU membangkitkan daya sebesar 13,48 MW dan PLTG membangkitkan daya sebesar 3,05 MW. Biaya pembangkitan sebelum dilakukan optimasi memiliki biaya yang lebih mahal dari pada sesudah dilakukan optimasi. Berdasarkan simulasi dapat disimpulkan bahwa proses optimasi pembangkit dapat memenuhi permintaan beban pada suatu sistem dengan biaya operasi seminimal mungkin (Joko Susilo, Mochammad Facta, dan Susatyo Handoko, 2014).

Salah satu metode untuk mengatasi masalah ekstrim terkendala adalah metode Lagrange. Metode ini dikembangkan didasarkan pada kenyataan bahwa ekstrim terbatas, nilai ekstrimnya selalu terletak pada titik kritis. Metode Lagrange ini menyediakan suatu metode aljabar untuk menentukan titik kritis, sehingga masalah ekstrim terkendala dengan metode ini dapat diatasi. Langkah kedua adalah menentukan titik kritis dari fungsi . Titik kritis diperoleh dengan cara menyelesaikan secara simulkan dari,

, , , � = (1.14)

, , , � =

, , , � =

� , , , � = , , =

Langkah ketiga adalah menentukan nilai ekstrim terkendala. Bilamana ( , , , � adalah titik kritis dari , , , � maka ( , , adalah juga merupakan titik kritis dari , , , � dengan kendala , , . Jadi nilai ektrim , , dengan kendala , , adalah , , .

(9)

Tentukan nilai maksimum dan atau minimum dari,

, , = + + (1.15)

pada elips yang merupakan perpotongan silinder lingkaran tegak, − +

− = , dan bidang + = .

Penyelesaian:

Menentukan fungsi Lagrange. Dari persamaan fungsi kendala, diambil

(10)

10

Selanjutnya subsitusikanlah, − =

� dan − =� pada � = , maka dihasilkan, � �+ � �=

��+ �� = �� =

Karena � ≠ maka dihasilkan � = atau � = ± . Sehingga untuk � = , dihasilkan − = diperoleh =

− = diperoleh =

= [ + =

Sedangkan untuk � = − , dihasilkan − =

− diperoleh = − − = diperoleh = − = [ − + − ] = −

Jadi titik kritis adalah , , , , − dan − , − , − , − , − .

Menentukan nilai ekstrim. Karena titik kritis fungsi , , , �, � adalah , , , , − dan − , − , − , − , − maka titik kritis fungsi , , adalah

, , dan − , − , − . Jadi nilai ekstrim

, , = + + dengan kendala − + − = , dan + =

adalah

(1) , , = + + = , merupakan nilai maksimum

(11)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana karakteristik fungsi

Lagrange dalam menyelesaikan permasalahan optimasi berkendala.

1.6. Kontribusi Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi pembaca.

2. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pertimbangan terlebih bagi mahasiswa yang hendak melakukan penelitian serupa.

1.7. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode studi

literatur yang bersifat penjelasan dan uraian. Dalam penelitian ini diuraikan tentang

analisis karakteristik dari fungsi Lagrange yang dinyatakan dalam bentuk pengali

Referensi

Dokumen terkait

Mukernas dihadiri oleh seluruh perangkat onganisasi Musyawarah Pimpinan Pusat yang terdiri dan Pengurus Besar IDI Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia beserta ketua-ketua

[r]

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden No.70 Tahun 2012 pasal 83 ayat 1 butir d yaitu “ Panitia/ULP menyatakan Pelelangan/Pemilihan Langsung gagal apabila tidak ada penawaran

[r]

[r]

Bagaimana efektivitas pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning tipe NHT dengan media Get Smart pada materi sel terhadap hasil belajar kognitif dan aktivitas

Dalam pandangan pendidikan upaya Nabi tersebut dikatakan sebagai suatu upaya tindakan nyata penerapan metode pendidikan yang tepat dan sesuai dengan sasaran

Hasil tersebut jika dihubungkan dengan kriteria baku mutu air menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk yaitu kelas 4 untuk sungai Klinter dibandingkan