• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 1200137 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 1200137 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang secara naluriah

memiliki rasa ingin diakui di dalam kelompoknya, semakin menjadi tuntutan

sebagai upaya untuk mempertahankan kehidupannya. Pengakuan tersebut lahir

dari diri manusia itu sendiri sebagai sebuah kebutuhan naluriah, berupa

perwujudan diri untuk melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan sepanjang

hayatnya. Perwujudan diri dalam ilmu psikologi disebut juga sebagai aktualisasi

diri. Kebutuhan akan perwujudan diri merupakan tingkatan tertinggi dari

perkembangan psikologi seorang manusia yang bisa dicapainya. Manusia yang

bisa mengembangkan, menggunakan semua bakat serta kemampuannya dan

karena hal tersebut memperkaya hidupnya, merupakan perwujudan dari

aktualisasi diri (Munandar, 1992). Aktualisasi diri juga dapat dipandang sebagai

upaya seorang manusia untuk memaksimalkan potensi diri yang dianugerahkan

Tuhan kepadanya.

Kreativitas merupakan komponen penting yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan aktualisasi diri. Gardner (dalam Beetlestone, 2012) menyebutkan

bahwa kreativitas merupakan salah satu dari multipel intelejensi yang meliputi

berbagai macam fungsi otak. Aspek kreatif otak mampu membantu menjelaskan

dan menginterpretasikan hal abstrak yang ditemui individu tersebut dalam

kehidupan. Selain itu, manusia yang dapat mengoptimalkan nilai kreatif yang

dimilikinya telah memasuki jalan bagi munculnya self directed. Munculnya sikap

self directed dalam diri manusia mampu mendorong sikap lain berkembang

sebagai potensi yang dimilikinya, seperti halnya sikap literasi dan numerasi

(Beetlestone, 2012). Sikap-sikap positif tersebut akan mendorong setiap manusia

untuk mengaktualisasikan dirinya dalam lingkungan sosial yang ditempatinya.

Memperhatikan betapa pentingnya nilai kreatif berkembang dalam diri

seorang manusia, dunia pendidikan sebagai pondasi pembangunan karakter

maupun pengoptimalan potensi seseorang sudah seharusnya mengintegrasikan

(2)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan dipandang sebagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk

melihat berbagai macam penyelesaian terhadap suatu masalah yang dihadapinya.

Siswa yang tertanam kuat nilai kreatif dalam dirinya mampu menginterpretasikan

konsep abstrak terhadap mata pelajaran yang sedang dihadapinya, serta mampu

mengaktualisasikan gagasan-gagasan kompleks selama proses pembelajaran

(Beetlestone, 2012). Terintegrasinya nilai kreatif dalam dunia pendidikan

membantu siswa untuk berkembang dan tidak terbatasi oleh suatu sistem yang

membuatnya merasa terkungkung untuk mengekspresikan potensi dalam dirinya.

Nilai kreatif yang terintegrasi dalam mata pelajaran di sekolah tidak lepas dari

pengaruh gaya belajar yang diterapkan guru juga kurikulum yang berlaku. Di

beberapa negara maju, pendidikan yang mengintegrasikan nilai kreatif sudah

mulai dilaksanakan sejak era behaviorisme (Sternberg, 2015). Mereka percaya

bahwa pendidikan adalah pondasi dasar untuk membangun jiwa kreatif pada

siswanya. Pendidikan juga merupakan hal penting yang dibutuhkan siswa untuk

melengkapi kehidupan mereka sebagai makhluk pembelajar sejati dan juga

makhluk sosial yang memaksa mereka akan menghadapi situasi dan kondisi yang

baru (Tomasevic, 2014). Di Indonesia pendidikan yang mengintegrasikan nilai

kreatif dalam pembelajaran formal di sekolah masih sangat minim. Hal ini dapat

dilihat dari posisi Indonesia pada Global Creativity Index tahun 2015 berada pada

posisi 115 dari 139 negara (Florida, 2015). Posisi tersebut jelas sekali

menggambarkan bahwa Indonesia masih tergolong kedalam negara dengan

tingkat kreativitas penduduknya yang masih sangat rendah.

Penelitian mengenai upaya peningkatan nilai kreativitas siswa telah banyak

dilakukan oleh beberapa peneliti. Di beberapa negara maju, usaha untuk

meningkatkan nilai kreativitas siswa, dilakukan dengan cara melakukan

peningkatan terhadap kualitas kreatif dari pendidiknya terlebih dahulu (Sendur,

2014; Herraneen, 2015). Penelitian tersebut secara umum meninjau dari sisi guru

sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas siswa. Di sisi lain, upaya

peningkatan kreativitas siswa dilakukan dengan cara mengadopsi model

pembelajaran sains untuk diterapkan pada pelajaran pendidikan seni dan desain

(Constantino, 2015). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Constantino (2015)

(3)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dituntut untuk dapat beradaptasi dengan model pembelajaran tersebut sehingga

kreativitas siswa dapat berkembang. Upaya-upaya tersebut dilakukan sebagai

salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan nilai kreatif dalam diri siswa.

Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan nilai kreatif siswa sudah mulai

dilakukan dengan berbagai model pembelajaran yang mengintegrasikan nilai

kreatif ke dalam proses pembelajaran di sekolah formal. Model tersebut seperti

creative problem solving (CPS) (Supardi & Putri, 2010), dan model MFI dan

POGIL (Widyaningsih, dkk. 2012). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

oleh Supardi & Putri (2010) maupun Widyaningsih, dkk (2012) menunjukkan

hasil bahwa penerapan model pembelajaran yang berpusat pada siswa seperti

CPS, MFI, dan POGIL memberikan pengaruh terhadap peningkatan nilai kreatif

dalam diri siswa. Upaya-upaya tersebut dapat dijadikan acuan bagi pendidikan di

Indonesia supaya nilai kreatif siswa dapat terus berkembang.

Meskipun peneliti sebelumnya meninjau upaya peningkatan nilai kreativitas

siswa dari segi guru, siswa, dan juga model pembelajaran yang diterapkan,

peneliti mencoba melakukan penelitian upaya peningkatan nilai kreativitas siswa

dari segi lain, yakni penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran

merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran supaya ilmu yang hendak

disampaikan oleh guru kepada siswa menjadi semakin mudah dipahami (Susilana,

2009). Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar

diharapkan memberikan dampak positif kepada siswa sebagai pembelajar dan

kepada guru sebagai pendidik.

Media pembelajaran dalam kegiatan belajar-mengajar memiliki kedudukan

tersendiri karena perannya yang begitu besar. Menurut Kemp dan Dayton (1985)

media pembelajaran memiliki kontribusi sebagai penyampai pesan pembelajaran

supaya lebih terarah, pembelajaran memiliki daya tarik lebih, pembelajaran

menjadi lebih interaktif, waktu pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih efisien,

meningkatkan kualitas pembelajaran, kegiatan pembelajaran dapat berlangsung

kapanpun dan dimanapun diperlukan, serta meningkatnya sikap positif siswa dan

guru terhadap kegiatan pembelajaran. Besarnya peran tersebut membuat media

(4)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada untuk melengkapi komponen kegiatan belajar mengajar antara guru dan

siswa.

Bukan hanya peran besar yang membuat media memiliki kedudukan

tersendiri, fungsi dari media dalam kegiatan pembelajaran juga berkontribusi

besar sebagai upaya meningkatkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

Susilana (2009) menjelaskan bahwa media merupakan bagian integral dari

keseluruhan proses pembelajaran, artinya media pembelajaran merupakan salah

satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan

komponen dalam sistem pembelajaran lainnya untuk mewujudkan situasi belajar

yang kondusif. Selain itu, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai kreatif dari diri

siswa, penggunaan media pembelajaran dapat menjadi dasar konkrit untuk siswa

berpikir, dan akan membuat siswa terjauh dari penyakit verbalisme. Oleh karena

itu media pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan kebutuhan primer

yang sudah seharusnya ada pada setiap interaksi antara guru dan murid dalam

kegiatan belajar mengajar.

Melihat betapa besar peran dan fungsi dari media pembelajaran, salah satu

media yang cocok digunakan dengan diterapkannya kurikulum nasional ialah

media pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS sendiri diartikan

sebagai lembaran-lembaran yang berisi tugas untuk dikerjakan oleh siswa berupa

petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas (Sumantri,

2015). LKS dipilih karena karakteristiknya yang mampu menuntun siswa dalam

melakukan kerja ilmiah untuk menghasilkan sikap ilmiah. Selain itu, karena

karakteristik dari LKS yang bersifat menuntun memungkinkan terjadinya proses

ilmiah dan meningkatnya nilai kreatif yang dimiliki siswa.

LKS yang dirancang untuk penelitian ini, sesuai dengan kurikulum nasional

yakni LKS yang mengadaptasi pendekatan saintifik dengan pola 5M. Penggunaan

LKS sebagai media pembelajaran menggunakan pola 5M ini akan sangat efektif

untuk membantu siswa mengembangkan nilai kreatif sebagai anugerah Tuhan

Yang Maha Esa. Kegiatan pembelajaran akan terdiri dari lima pengalaman belajar

pokok yang meliputi kegiatan mengamati fenomena, mengajukan pertanyaan,

mengumpulkan data/informasi, membuat produk baru dan mengkomunikasikan

(5)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terintegrasi dengan perilaku kreatif (William, 1968) sebagai sarana bagi siswa

mengembangkan perilaku kreatifnya pada kegiatan pembelajaran di sekolah.

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang mendalami aspek

mikroskopik dari suatu zat yang meliputi sifat, karakteristik, maupun reaksi-reaksi

yang terlibat pada zat tersebut. Kimia juga diartikan sebagai cabang dari ilmu

alam yang mempelajari komposisi zat dan perubahannya (Brent, 1960).

Karakteristik dari mata pelajaran kimia membuka peluang sebesar-besarnya

kepada para siswa untuk mengeksplor kemampuannya dalam menggali kedalaman

konsep, teori, rumus, ataupun hukum-hukum yang sudah ada dan dianut

masyarakat sebagai sebuah disiplin ilmu. Oleh karenanya kimia harus

mengintegrasikan nilai kreatif dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

Kimia sebagai suatu disiplin ilmu tidak lepas dari keterikatannya dengan

kurikulum yang berlaku di Indonesia. Adanya kurikulum bertujuan mengarahkan

guru untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa melalui berbagai

kompetensi yang diharapkan oleh negara dalam membangun karakter

penduduknya (diadaptasi dari Kemendikbud, 2015). Banyak topik dalam ilmu

kimia yang dapat diintegrasikan dengan nilai kreatif kedalam setiap

pembelajarannya. Salah satu topik kimia yang cocok untuk mengembangkan nilai

kreatif siswa dan sesuai dengan tuntutan kurikulum adalah perancangan alat uji

daya hantar listrik larutan.

Topik perancangan alat uji daya hantar listrik larutan menjadi tuntutan bagi

siswa SMA kelas X pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Perancangan

alat uji daya hantar listrik larutan termaktub jelas dalam kompetensi dasar

kurikulum nasional pada K.D 4.8 yakni “Membedakan daya hantar listrik larutan

melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan” (Kemendikbud, 2015, hlm. 3).

Oleh karenanya penyusunan suatu media berupa lembar kerja siswa yang

terintegrasi dengan nilai kreatif dalam perancangan alat uji daya hantar listrik

larutan adalah perlu. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan, maka penelitian

ini diberi judul “Konstruksi Lembar Kerja Siswa Pola 5M Bermuatan Nilai

Kreatif Bagi Siswa SMA Kelas X dalam Perancangan Alat Uji Daya Hantar

(6)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah tersebut, yaitu “Bagaimana konstruksi LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif bagi siswa SMA kelas X dalam perancangan alat uji daya hantar listrik larutan?” Agar

penelitian lebih terarah, selanjutnya rumusan masalah tersebut diuraikan menjadi

pertanyaan-pertanyaan yang lebih khusus yaitu:

1. Bagaimana kesesuaian komponen LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif

dalam perancangan alat uji daya hantar listrik larutan yang telah dikonstruk?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif

dalam perancangan alat uji daya hantar listrik larutan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang

menjadi tujuan umum dari penelitian ini adalah mengonstruk LKS pola 5M

bermuatan nilai kreatif bagi siswa SMA kelas X dalam perancangan alat uji daya

hantar listrik larutan. Sedangkan secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan keseuaian komponen LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif

dalam perancangan alat uji daya hantar listrik larutan yang telah dikonstruk.

2. Mengeksplorasi tanggapan siswa terhadap LKS pola 5M bermuatan nilai

kreatif dalam perancangan alat uji daya hantar listrik larutan.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian terhadap konstruksi LKS pola 5M bermuatan

nilai kreatif bagi siswa SMA kelas X dalam perancangan alat uji daya hantar

listrik larutan, manfaat yang didapat adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran

kimia yang terintegrasi dengan nilai kreatif khususnya dalam perancangan alat uji

(7)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Praktis

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan praktis

bagi :

a. Guru

Penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam mengembangkan nilai kreatif

siswa SMA kelas X, khususnya dalam perancangan alat uji daya hantar listrik

larutan.

b. Peneliti Lain

Memberikan gambaran kepada peneliti selanjutnya mengenai pengembangan

maupun implementasi dari LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif dalam

perancangan alat uji daya hantar listrik larutan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Setiap bab terdiri dari bagian bab yang

disusun secara sistematis sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Bab I merupakan bagian pendahuluan dari skripsi ini. Bab ini terdiri dari lima

bagian bab yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi. Pada latar belakang

dipaparkan konteks-konteks menarik yang membuat penelitian ini perlu untuk

dilakukan. Kekosongan konteks yang diuraikan pada latar belakang menjadi celah

adanya permasalahan, yang kemudian dituangkan dalam rumusan masalah

penelitian. Adapun maksud dari dilaksanakannya penelitian ini disampaikan pada

bagian tujuan penelitian. Gambaran mengenai nilai lebih yang didapat dari

penelitian ini dipaparkan pada bagian manfaat penelitian, sedangkan struktur

organisasi skripsi menjelaskan kandungan dari setiap bab yang ada dalam skripsi

ini.

Bab II berisikan kajian pustaka yang memaparkan teori, konsep, rumus, dan

lain sebagainya sebagai pondasi dalam penelitian ini. Pustaka tersebut meliputi

kajian tentang lembar kerja siswa (LKS) sebagai media pembelajaran, pendekatan

(8)

Vanisa Manda Putri, 2016

KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF BAGI SISWA SMA KELAS X DALAM PERANCANGAN ALAT UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III merupakan metode penelitian. Bab ini berisi tujuh bagian bab yang

terdiri dari metode penelitian, partisipan dan tempat penelitian, alur penelitian,

prosedur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, serta analisis

pengumpulan data. Pada bab ini dibahas rancangan alur penelitian, instrumen

yang digunakan, cara pengumpulan data, hingga analisis data yang diperoleh dari

hasil penelitian.

Bab IV berisi temuan dan pembahasan terhadap penelitian yang telah

dilakukan. Pada bab ini dibahas segala sesuatu yang ditemukan pada saat

penelitian berlangsung untuk menjawab pertanyaan penelitian, temuan tersebut

kemudian dianalisis dengan cara menghubungkannya dengan teori-teori terkait

serta implikasinya terhadap penelitian.

Bab V yaitu simpulan, implikasi dan rekomendasi. Simpulan berisi jawaban

terhadap rumusan masalah penelitian, implikasi memaparkan hal-hal penting yang

dapat dimanfaatkan dari penelitian ini dan rekomendasi berisi masukan-masukan

kepada pihak yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan maupun

pengembangan dari penelitian ini.

Daftar pustaka berisi data mengenai sumber rujukan yang digunakan dalam

penelitian ini. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Komposisi komulatif dokumen penawaran dan kelengkapan administrasi tahap pembukaan file dokumen penawaran (administrasi, teknis dan harga) serta dokumen kualifikasi

PADA SATUAN KERJA PENGADILAN NEGERI SINTANG TAHUN ANGGARAN 2016 ULP DI EMPAT LINGKUNGAN PERADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK.. INDONESIA KOORDINATOR WILAYAH KALIMANTAN

Pada hari ini Sabtu tanggal tiga puluh bulan April tahun dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini selaku POKJA ULP Pembangunan Pagar Gedung Kantor

Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa ”Terdapat perbedaan kemampuan menulis bahasa Inggris siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Respons Pertumbuhan dan Produksi Kailan ( Brassica Oleraceae L .) pada Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan ( Tithonia Diversifolia (Hemsl.)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Harga Jual Sepeda Motor Bekas Dengan Penekatan Logika Fuzzy Infrence System Mamdani.. Pemanfaatan Metode Logic Mamdani Untuk SPK

Dengan hormat, kami sampaikan bahwa sesuai dengan hasil evaluasi Dokumen Penawaran untuk paket pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Negeri

Berdasarkan Pengumuman Pemenang Penyedia Jasa Konsultansi dengan Seleksi Sederhana Pascakualifikasi Tanggal 02 Juni 2016 dan Penutupan Masa Sanggah Tanggal 05 Juni 2016 untuk