• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL) tentang HIV AIDS dan VCT dalam Peningkatan Demand pada Pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan Kota Medan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)

PERSEPSI LELAKI SEKS LELAKI (LSL) TENTANG HIV/AIDS DAN VCT DALAM PENINGKATAN DEMAND PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KLINIK IMS DAN

VCT PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN Dengan hormat,

Saya merupakan salah seorang mahasiswa Program Studi S-1 Reguler Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis persepsi Lelaki Seks Lelaki (LSL)

tentang HIV/AIDS dan VCT dalam peningkatan demand pada pelayanan

Voluntary Counseling and Testing (VCT) di Klinik IMS dan VCT Puskesmas

Teladan Kota Medan. Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan

saudara untuk menjadi informan dalam penelitian ini. Partisipasi saudara dalam

penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi informan atau menolak tanpa ada

sanksi apapun.

Dan mohon menandatangani form ini jika saudara/i bersedia menjadi informan

dalam penelitian ini.

Nama (Samaran) : ... (Informan No. ...)

Usia : ... Tahun

Saya menyatakan bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian yang

dilaksanakan oleh saudara : Muhammad Fahmi, NIM :121000015.

Kerahasiaan informasi dan identitas saudara dijamin oleh peneliti dan tidak akan

disebarluaskan baik melalui media massa atau pun elektronik. Terima kasih atas

bantuan dan partisipasi saudara berikan. Salam sehat untuk anda.

Medan, ... 2016

( )

(2)

LAMPIRAN 2. PEDOMAN WAWANCARA

PERSEPSI LELAKI SEKS LELAKI (LSL) TENTANG HIV/AIDS DAN VCT DALAM PENINGKATAN DEMAND PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KLINIK IMS DAN

VCT PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN

Bagian I. Identitas Informan No. ...

1. Umur : ... Tahun

2. Pendidikan Terakhir : ...

3. Status Perkawinan : Kawin / Belum Kawin (Lingkari)

4. Pekerjaan : ...

5. Asal Daerah Kecamatan : Medan ...

6. Tanggal Wawancara : ...

5. Tanda Tangan : ...

Bagian II. Daftar Pertanyaan

1. Persepsi tentang HIV/AIDS

A.Pertanyaan “Persepsi Kerentanan” :

1) Bagaimana pandangan saudara tentang HIV/AIDS? Probing: ciri khas

yang melekat pada HIV/AIDS dari berbagai aspek bahaya/pengobatan.

2) Menurut pandangan saudara, bagaimana seseorang dapat terinfeksi

(3)

Universitas Sumatera Utara 3) Menurut pandangan saudara, bagaimana konsekuensi yang terjadi jika

seseorang menderita HIV/AIDS? Probing: keadaaan fisik dan psikis

ODHA yang timbul.

B.Pertanyaan “PersepsiKeparahan” :

1) Menurut pandangan saudara, bagaimana kondisi kesehatan jika

seseorang sudah dianggap sebagai tersangka HIV/AIDS?

2) Menurut pandangan saudara, apakah HIV/AIDS dapat disembuhkan?

Probing: jika ya, bagaimana? jika tidak, mengapa?

3) Menurut saudara, bagaimana cara efektif mencegah terjadinya

keparahan penyakit HIV/AIDS? Probing: menjaga PHBS,

pendampingan dan dukungan, rujukan tindak lanjut, pemberian ARV.

C.Pertanyaan “Persepsi Ancaman” :

1) Bagaimana pandangan saudara dampak seseorang jika menderita

HIV/AIDS dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat? Probing:

risiko dampak kesehatan, stigma dan diskriminasi yang diterima dari

masyarakat.

2) Bagaimana pandangan saudara terhadap penularan HIV/AIDS kepada

istri dan anak? Probing: stigma dan diskriminasi yang diterima dari

(4)

2. Persepsi tentang VCT

A.Pertanyaan “Informasi” :

1) Apakah saudara pernah mendengar tentang klinik IMS dan VCT

(khususnya Puskesmas Teladan)? Probing: menyebutkan apa

kepanjangannya, nama tempatnya dan dimana saja.

2) Jika pernah, saudara dapat informasinya dari siapa? Probing: teman,

petugas kesehatan, LSM, media massa.

3) Bagaimana cara beliau (narasumber) menyampaikan informasinya

kepada saudara? Probing: sikap penyampaian, informasi

singkat/lengkap, menyebutkan tempat/lokasi.

4) Informasi apa saja yang beliau (narasumber) berikan kepada saudara

terkait pelayanan VCT di Klinik IMS dan VCT Puskesmas Teladan?

Probing: sejauh apa informasi yang beliau (narasumber) berikan,

apakah saudara tahu tujuan beliau (narasumber) memberitahukan

kepada saudara.

B.Pertanyaan “Pengetahuan” :

1) Apakah saudara mengetahui apa itu pelayanan VCT? Probing: manfaat,

tujuan, kegunaan.

2) Menurut saudara, pentingkah pelayanan VCT tersebut untuk saudara,

mengapa alasannya? Probing: penting (alasannya hanya untuk

(5)

Universitas Sumatera Utara pengobatan bagi pasien terinfeksi, sarana pelayanan gratis) atau tidak

penting (alasannya sarana formalitas belaka saja yang tidak

memberikan solusi pengguna jasa/pasien).

C.Pertanyaan “Penilaian” :

1) Apakah saudara setuju tentang keberadaan atau letak Klinik IMS dan

VCT Puskesmas Teladan? Probing: setuju/tidak setuju, alasannya...

2) Apakah saudara mendapat manfaat atau kenyamanan setelah melakukan

pemeriksaan dan pelayanan VCT di klinik tersebut, mengapa? Probing:

apakah ada perasaan cemas/khawatir tentang kerahasiaan data, merasa

lebih baik/sehat, apakah melaksanakan saran yang diberikan.

D.Pertanyaan “Pengalaman” :

1) Berapa kali saudara datang/berkunjung melakukan permintaan

pelayanan VCT Puskesmas Teladan, mengapa? Probing: untuk apa, apa

dorongan/motivasi saudara, pelayanan apa saja yang disediakan, apakah

sulit prosedurnya atau bagaimana, dan pembiayaan dalam pelayanan.

2) Menurut saudara, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh petugas

klinik IMS dan VCT? Probing: sikap pelayanan dokter/perawat, cara

mereka memeriksa (ramah/diberi semangat perubahan perilaku atau

mereka merasa risih/tidak diperhatikan), apakah diberi kesempatan

untuk bertanya seputar keluhan, apakah mereka memberikan jawaban

(6)

3) Apakah saudara memiliki saran untuk penyediaan pelayanan VCT di

klinik tersebut? Probing: saran sikap petugas, informasi yang

diperlukan, konseling, kerahasiaan, sarana dan pengawasan yang

bagaimana diinginkan.

E.Pertanyaan “Kepercayaan” :

1) Mengapa saudara yakin dan mau melakukan VCT di Puskesmas

Teladan? Probing: keunggulan pelayanan/fasilitas/kenyamanan yang

dimiliki, kemampuan petugas dalam penanganan, apa yang

membedakan dengan tempat lainnya.

2) apakah saudara merasa butuh terhadap pelayanan VCT di Puskesmas

Teladan, alasannya? Probing: hanya sekedar untuk tahu atau ikut-ikutan

saja, apakah saudara ada niat yang kuat dari dalam diri untuk pergi ke

klinik tersebut untuk mengetahui status kesehatan, atau ada desakan

dari pihak luar.

F.Pertanyaan “Teman Seprofesi” :

Pernahkan saudara mendengar tentang VCT dari teman seprofesi Anda ?

Probing: Seberapa yakin saudara dengan informasi yang beliau berikan,

mengapa saudara bersikap demikian?

G.Pertanyaan “Media Massa” :

Pernahkan Anda mendengar tentang VCT dari media massa? Probing: dari

(7)

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 3. HASIL WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW)

PERSEPSI LELAKI SEKS LELAKI (LSL) TENTANG HIV/AIDS DAN VCT DALAM PENINGKATAN DEMAND PADA PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KLINIK

IMS DAN VCT PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN

1. Persepsi Informan tentang HIV/AIDS

1.1 Persepsi Kerentanan Informan tentang HIV/AIDS

Matriks 1. Pernyataan Informan untuk Dapat Tertular HIV/AIDS

Informan Pernyataan

1 “Ku rasa yang bisa terserang HIV/AIDS karena sering berhubungan seks yang tidak aman.”

2 “Orang yang bisa kena... saya kurang tau. Tapi saya dengar-dengar dari media massa dan dengar dari orang, ya itu berhubungan seks secara bebas. Mungkin dari makanan orang pengidap HIV. Hanya itu yang bisa menularkan ke orang lain.”

3 “Ya betul sih aku beresiko... Pastilah semua PMS lah yang paling sering, itu karena sering gonta ganti pasangan. Kalo aku gak karena kan setia, hehehe... Paling pake kondomlah dek. Tapi nggak tahu juga pasanganku setia apa nggak. Hehehe... HIV/AIDS sekarang itu lebih parah WPS menurut ku. Kalo LSL atau gay, nggak juga.”

4 “HIV bakalan tidak menunjukkan gejala apapun bagi orang yang HIV

positif. Kelihatannya seperti orang biasa, susah dilihat secara fisik. Mungkin tidak nampak diawal. Kan ada beberapa fase. Ada masa dimana fase HIV yang tidak bergejala 1-10 tahun. Baru lah selanjutnya masa HIV bergejala. Ini bisa aja ia tularkan dan mudah terserang ke orang lain secara tiba-tiba dan tidak diketahui olehnya.” 5 “Sebelumnya aku gatau kalau LSL itu beresiko HIV tapi lama

kelamaan aku tau karena kawan-kawan ku penah cerita masalah ini, zaman kan juga udah canggih kak aku cari infonya di internetlah. Aku nanggapinya biasa aja. LSL biasanya kena IMS ku tengok.” 6 “Penyakit yang sangat menular dan berbahaya jika tertular dengan

penderita HIV. Cara tertularnya bisa melalui seks bebas, tidak memakai alat kontrasepsi, alat jarum suntik secara bergantian. Orang-orang seperti itu keknya yang kena HIV.”

(8)

1.2 Persepsi Informan tentang Keparahan HIV/AIDS

Matriks 2. Pernyataan Informan Mengenai Konsekuensi/Risiko yang akan Terjadi dan Tingkat Kesembuhan jika Informan Menderita HIV/AIDS

Informan Pernyataan

1 “Apalah... bahaya. Resikonya mati. Ku dengar-dengar tidak bisa disembuhkan, cuma virusnya ditidurkan bisa. Nampaknya penderita kurang sehat lah, lesu.”

2 “Yang jelasnya berbahaya karena dia satu... belum ada obatnya, mungkin yang ada pun sekarang ini seperti apa... untuk menjaga daya tahan tubuh aja, tidak menghabiskan seluruh penyakitnya.”

3 “HIV itu penyakit yang memang berbahaya karna sampai sekarang pun tidak ada menyembuhkannya. Yang ada hanya untuk menahan tumbuhnya bakteri itu. Kalo orang uda terkena positif HIV tentu sangat mempengaruhi kesehatan, psikologis juga mempengaruhi atau terganggu karna mungkin ya orang yang terkena HIV/AIDS jadi bahan pikiran bagi dia. Apalagi pada fase kritis, dia terlihat melemah, penyakit-penyakit lain datang dan mudah masuk karna antibodi itu sudah diserang ama virus HIV tadi. Nah, apabila ketika seseorang sudah mengetahui HIV positif dan pada saat itu dia tidak berobat dalam artian mencegah virusnya itu maka lama kelamaan ditambah lagi dia seks bebas dan tetap mengulangi tidak menggunakan pengaman, maka lama kelamaan virus tersebut akan menggerogoti tubuh. Jadi sehingga virus akan semakin banyak datang, penyakit-penyakit yang lain pun akan mudah datang sehingga menyebabkan mungkin dari fisik menurun berat badan, lemah, atau bahkan terbaringlah di tempat tidur.”

4 “HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pada manusia.

Bakal tidak menunjukkan gejala apapun bagi orang yang HIV positif. Kelihatannya seperti orang biasa. Mungkin tidak nampak diawal. Kan ada beberapa fase. Ada masa dimana fase HIV yang tidak bergejala 1-10 tahun. Baru lah selanjutnya masa HIV bergejala. HIV juga bisa terhubung dengan penyakit lain.”

5 “Buruk.! Dapat membuat kita, kondisi badan melemah, berat badan berkurang, dan menyebabkan kematian.”

6 “HIV tidak kelihatan secara kasat mata kecuali sudah pada stadium 4

(9)

Universitas Sumatera Utara 1.3 Persepsi Informan tentang Ancaman HIV/AIDS

Matriks 3. Pernyataan Informan yang Dapat Mengancam Dirinya dalam Kehidupan Bekeluarga dan Bermasyarakat dari Adanya Penularan HIV/AIDS

Informan Pernyataan

1 “Tidak dapat disembuhkan. Jelek. Dampaknya negatif. Kasihan lah.

Apalagi bagi mereka yang tidak tahu apa-apa menjadi terkena. Takut juga aku dinyatakan HIV positif. Nanti kepikiran pula”

2 “Ya jelas ya terkucilkanlah... Kalau di luar ya, masyarakat mendiskriminasi. Saya belum berani, belum bisa, lah, belum siap ungkapkan ke keluarga jika hasilnya positif. Sudah pasti diskriminasilah secara umum. Jadi beban pikiran. Ngeri juga yah.”

3 “Khususnya Indonesia itu kan memegang adat timur. Jadi

kebanyakan orang tidak mengerti ketika seseorang terkena HIV/AIDS itu penyakit hina, penyakit kutukan, penyakit akibat suka berhubungan seks yang bebas. Eh sebenarnya, tak ada orang yang mau terkena penyakit ini. Jadi dampaknya ya bagi mereka yang tidak mengerti lagi mengenai mengenai permasalahan (bisa tertular HIV) pasti akan menjauhi penderita. Dalam artian takut tertular. Padahal HIV/AIDS itu tidak sembarangan juga nularkan kepada seseorang. Kita makan satu wadah dengan orang yang HIV tidak akan tertular. Penularan kan melalui darah, air mani, ASI. Ketika kita mandi bareng dengan orang yang HIV tidak akan menularkan tapi karna mereka yang tidak tahu maka mereka takut tertular. Keluarga yang tidak memahami juga mungkin akan diusir atau dicampakkan. Ketika orang yang mengerti, ia akan berikan support, mendukung karna tidak semua yang HIV itu dikarenakan mereka yang seksnya bebas (pelacur). Bagaimana perempuan yang menyusui ketika kena anaknya, apakah anaknya yang masih bayi pelacur? Kan enggak. bermasyarakat sih biasanya tidak terlalu ini... karna masyarakat bakal tidak tahu dia positif HIV atau tidak. Tetapi dalam keluarga kita harus memberitahukan kalau kita positif HIV. Bagaimana pun pasti nanti ada dampak kalau kita tidak kasi tahu ke keluarga. Apalagi seorang istri sama saja menzholimin nggak kita kasi tahu.”

5 “Tidak bisa disembuhkan. Dia merasa drop, cemas dengan

penyakitnya itu. Kalau keluarga saya akan malu, mungkin keluarga tahu setelah berikutnya (lama) tahu sendiri. Takut juga ya misalkan aku dinyatakan HIV positif. Kehilangan pelanggan, hehe...”

(10)

katanya tidak bisa untuk mengobati, untuk mengapakan virus itu menetralisirnya ada namanya ARV. Kalau sama keluarga diberitahu akan ada stigma HIV itu kan uda kotor banget. Takut juga ya kalo positif HIV. Beban mental juga.”

2. Persepsi Informan tentang VCT 2.1 Faktor Internal

2.1.1 Informasi

Matriks 4. Pernyataan Informan tentang Pernah Mendengar Informasi Pelayanan VCT Puskesmas Teladan, Mengetahui Kepanjangan VCT, Cara Penyampaian Informasi oleh Narasumber kepada Informan

Informan Pernyataan

1 “Dari kawan ku. Dia sering kesini juga, dia ada kerja gitu disini. Cuma disini aja yang tahu. Panjangan VCT kurang tahu. Informasinya bagus, serius. Dia bilang kek gitu alamat lengkapnya.” 2 “Informasinya dari bang ardi (aktivis GSM). Saya baru ini berobat.

Kepanjangan VCT saya tidak tahu. Yang tahu cuma disini kliniknya. Dia tidak menyampaikan tapi melalui BBM. Dia menyampaikan bahwa dia kerja dengan komunitas orang peduli HIV, jadi saya tertarik. Kata beliau untuk peduli dengan kesehatan kita, kita harus mengurangi seks bebas dan pakai kondom.”

3 “Teman sekomunitas. Kurang tahu kepanjangannya. Klinik VCT

yang saya tahu di petisah, veteran, dan di rumah sakit. Nah, kebetulan karena kami teman dekat, penyampaian itu tidak sulit. Disamping kesadaran saya juga terkadang kan penyampaian yang sulit itu tergantung orang yang mau kita menyampaikannya. Terkadang kita pun disampaikan tapi kesadaran kita tidak ada, tetap saja kita tidak akan bisa sharing, tidak terlalu formal.”

4 “Sebelumnya kan memang aku, informasinya yang sudah aku dapat

(11)

Universitas Sumatera Utara aku. Informasi jelas. Lebih apanya lagi kami pernah dapat pelatihan dari GSM terutama, ya udah lebih jelas sendiri. Jadinya informasi-informasi yang aku dapatkan lagi pun sudah tahu.”

5 “Saya dulu di veteran. Saya kenal bang Hadis. Dia anggota GSM. Jadi abang itu mengasi kami seminar di hotel pada tahun 2014. Dari situ saya tahu Puskesmas Teladan. Akses lebih dekat dari rumah saya. Saya di amplas. VCT nggak tau kepanjangannya. Saya cuma tahu ada tiga klinik VCT: di Teladan, Veteran, dan Petisah (Bestari).”

6 Dari anggota GSM secara individual. Setiap yang tahu beritahu sama yang lain. Informasi jelas. Media sosial tidak ada. VCT itu nggak tahu apa panjangannya. Saya tahu VCT di Padang Bulan, Veteran, dan Petisah. Lebih dekat dari tempat tinggal. Ngapain jauh-jauh.”

2.1.2 Pengetahuan

Matriks 5. Pernyataan Informan Mengenai Pengetahuan tentang Manfaat dan Alasan Kepentingan Informan akan Adanya Pelayanan VCT Puskesmas Teladan

Informan Pernyataan

1 “Menyembuhkan dan mengobati penyakit kelamin. Penting.

Alasannya kita kena sakit kelamin kan ada penanggulangannya.” 2 “Kita kan kadang-kadang HIV bukan saja berhubungan seks. Bisa

juga tertular dari makanan orang lain ataupun apa, makanya kan kadang-kadang untuk periksa. Penting kali lah. Untuk pencegahan diri sendiri, pengetahuan tentang kesehatan mengenai HIV dan penyakit IMS lainnya.”

3 “Sangat penting. Kalau tidak ada klinik ini misalnya kan bisa saja saya ke klinik lain tetapi kan seseorang itu perlu kenyamanan. Ketika nyaman saya disini kenapa saya harus ke tempat lain!. Saya pernah juga periksa di Veteran dan Petisah tapi saya lebih seringnya periksa disini. Bukan berarti tidak ke klinik lain.”

4 “Manfaatnya tentu sangat banyak ya, terutama untuk mencegah HIV,

IMS, mengobati juga dalam pengambilan ARV. Sangat penting karna banyak orang masalah kendala biaya ya misalnya, cek ke konseling untuk kesehatan. Mencegah supaya tidak tertular atau terkena.”

(12)

2.1.3 Penilaian

Matriks 6. Penilaian Informan tentang Keberadaan dan Manfaat yang Didapatkan Setelah Menggunakan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan

Informan Pernyataan

1 “Setuju-setuju yang penting pelayanannya bagus. Setelah melakukan

pemeriksaan, kita tahu kecemasan dari penyakit kita.”

2 “Saya setuju aja walaupun jauh dari rumah. Seharusnya setiap

kecamatan ada klinik seperti ini. Maksudnya ini tidak setuju kalau cuma disini aja. Kan untuk kepentingan orang banyak!. Setelah melakukan pemeriksaan, kita jadi tahu la pencegahan kesehatan dari kita. Hanya menambah wawasan saja jadinya. Sosialisasi pencegahan harus diutamakan.”

3 “Saya setuju-setuju saja. Tidak munafik selain gratis, ya juga fasilitasnya lengkap. Dokter yang menangani juga ramah LGBT. Mereka mengerti. Kita yang periksa nyaman.”

4 “Sangat setuju. Dekat dari rumah, klinik yang pertama kali aku kenal

itu, yang merasa aku nyaman itu disini. Pernah juga aku ke klinik lain. Manfaat yang aku rasakan lebih menjaga diri kita! Kadang kan dari hasil itu mereka ada terselip apanya juga kan. Uda dikasi tau arahan kamu lebih apalagi pakai kondomnya.”

5 “Saya setuju aja. Saya lebih sehat, rasa khawatir berkurang.”

6 “Aku setuju aja sih. Ada temanku dia betul-betul privasi, gak mau ke

puskesmas, katanya dia ada dokter pribadi gitu dia. Ya udalah mau bilang gimana!.”

2.1.4 Pengalaman

Matriks 7. Pernyataan Informan Mengenai Kunjungan yang Pernah Dilakukan, Kepuasan Prosedur Pelayanan, Beserta Saran dalam Pelayanan VCT Puskesmas Teladan

Informan Pernyataan

1 “Saya sudah lebih kurang dua kali. Tidak sulit prosedurnya. Sikap mereka bagus, ramah, kek mana dokter melayanilah! Diberi motivasi, diberi kesempatan bertanya. Baguslah pokoknya, nggak ada buruknya. Sarannya lebih bagus lagi.”

2 “Baru sekali ini saya datang. Waktu luang gak ada. Kan saya kerja juga. Prosedurnya biasa la nggak ribet. Pelayanannya bagus, ramah, gratis. Cara penyampaian atau penyuluhan dokter tadi bagus. Saran perubahan perilaku sih belum ada, belum ada diberikan kesempatan untuk bertanya. Sarana kan masih lengkap. Pengetesan HIV dan pengobatan lengkap.”

3 “Saya baru dua kali. Saya kan kerja juga dari pagi sampe sore. Gak

(13)

Universitas Sumatera Utara bagus, fasilitasnya lengkap, dokter yang menangani juga ramah. Mereka mengerti. Kita yang periksa nyaman. Tapi pernah juga pengalaman saya datang kesana sudah agak sore dan petugas perawatnya suruh saya datang lagi besok. Kecewa juga sih. Tapi emang salah ku juga ya. Hehehe...”

4 “Kalau dihitung itu baru empat kali. Rentangnya enam bulan sekali

saya datang. Tidak begitu periksa karna merasa baik-baik saja. Intinya pakai pengaman kan... Dokternya sendiri aku kenal semua. Mereka lebih welcome bersahabat. Semuanya ramah. Mereka selalu menekankan saran. Sebenarnya gini, sistem konseling HIV ini mereka tidak bakal menanyakan apapun sesuai yang ditanyakan aja. Tetapi disini kejujuran kita sendiri. Sarannya buat orang laboratorium aja. Untuk hari sabtu itu selalu tidak ada.”

5 “Kalau sempat saya berkunjung tiga bulan sekali. Tidak rumit

prosedurnya. Pelayanannya baik, bagus, ramah, diberi kesempatan bertanya, keluhan saya dijawab oleh dokter, tetapi saran untuk perubahan perilaku tidak ada. Menjadilah yang lebih baik lagi kepada pasien.”

6 “Saya tiga bulan sekali wajib periksa. Waktu pun ada. Baik, orangnya

ramah-ramah, ada diberi semangat perubahan perilaku. Banyak diberi kesempatan untuk bertanya. Kalau bisa pun ditambah lagi petugasnya. Kan kadang sering seminar, aku nunggu lama jadinya, bosan. Kadang dokter gak ada. Kalau mau berobat harus telepon dulu.”

2.1.5 Kepercayaan

Matriks 8. Pernyataan Informan tentang Keyakinan dan Kebutuhan akan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan

Informan Pernyataan

1 “Aku cuma disini aja yang tahu pelayanan VCT. Kawan aku yang informasinya kemari saja. Ngapain kemana-mana lagi, katanya. Aku pun ikut-ikut aja. Ada niat untuk mengetahui kecemasan tadi la makanya aku kesini.”

2 “Yang tahu cuma disini kliniknya. Secara pribadi saya sangat butuh

walaupun rumah saya jauh jaraknya dan ini sebenarnya pun dibutuhkan masyarakat. Kan kadang-kadang masyarakat gak tahu ada klinik ini, sosialisasinya itu kurang.”

3 “Kesadaran saya juga untuk periksa IMS, tapi waktu ini kadang nggak sempat, aku kerja. Aku lebih memilih praktek dokter swasta. Tapi kalo periksa HIV, saya tidak mau, saya kan nggak beresiko HIV.”

4 “Untuk pendalaman pemeriksaannya itu seperti apa. Mungkin kami

(14)

disini. Dimana kita pertama kali tinggal datang ke situ la. Ya aku kan aktivis juga di LSM, jadi lebih sharing ke mereka. Gimana sih pemeriksaannya, seperti apa sih mereka. Keyakinan itu dari dalam diri sendiri. Kalau kita tidak yakin di tempat itu ngapain kita lakukan!”

5 “Saya dulu di veteran. Dari seminar anggota LSM itu saya tahu Puskesmas Teladan. Akses lebih dekat dari rumah saya. Saya tidak tertarik untuk pelayanan VCTnya karna saya nggak beresiko terkena HIV. Saya kena IMS sekarang. Saya harus menjaga kesehatan saya, makanya berobat kemari. Kalau VCT masih ragu untuk datang. Malas lah.”

6 “Saya lebih dekat dari tempat tinggal puskesmas ini. Ngapain jauh

-jauh. Niatnya ada nggak bakteri, bersih nggak. Kadang kan mau juga bakteri bukan karna virus saja. Paling IMS sering periksa. HIV kan nggak terlalu.”

2.2 Faktor Eksternal 2.2.1 Teman Seprofesi

Matriks 9. Pernyataan Informan atas Dukungan Teman Seprofesi dalam Permintaan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan

Informan Pernyataan

1 “Dari kawan ku. Dia sering kesini juga, dia ada kerja gitu disini. Dia bilang serius gitu alamat lengkapnya. Kawan aku yang informasinya kemari saja. Ngapain kemana-mana lagi. Dukungannya paling nyuruh akunya periksa gitu.”

2 “Informasinya dari bang ardi (aktivis GSM). Dia sering juga dukung

kami beri pesan kesehatan gitu.”

3 “Teman sekomunitas. Nah, kebetulan karena kami teman dekat,

makanya aku mau. Dia termasuk orang yang menyadarkan saya. Terkadang kita pun disampaikan tapi kesadaran kita tidak ada, tetap saja kita tidak akan bisa sharing ke teman lainnya.”

4 “Sebelumnya kan memang aku, informasinya yang sudah aku dapat

sendiri dari teman LSM, Ya aku lebih sharing ke mereka. Gimana sih pemeriksaannya, seperti apa sih mereka.”

5 “Saya kenal bang Hadis. Dia anggota GSM. Jadi abang itu mengasi

kami seminar di hotel pada tahun 2014. Dari situ saya tahu.”

(15)

Universitas Sumatera Utara 2.2.2 Media Massa

Matriks 10. Pernyataan Informan atas Dukungan Media Massa dalam Permintaan Pelayanan VCT Puskesmas Teladan

Informan Pernyataan

1 “Media massa tidak ada.”

2 “Ada. Tapi informasi pencegahan kesehatan dengan memakai

kondom. Bukan mengenai VCT.”

3 “Nggak ada.”

4 “Tidak pernah dicantumkan klinik HIV segala macam tetapi dia lebih

pencegahan dalam arti berikan slogan-slogan hindari HIV.”

5 “Tidak ada.”

(16)
(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini, Rabu tanggal Tiga Puluh Satu bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua Belas, dimulai pukul 09.30 WIB (10.30 WITA), sampai dengan pukul 14.30 WIB (15.30 WITA) telah

Implementasi Prinsip Kerja 5s Pada Bagian Pabrikasi I Untuk Meningkatkan Efisiensi Waktu Produksi.. Penerbit Lembaga PPM Dengan Yayasan

Berguna bagi para pelajar atau pemakai yang ingin mengetahui sejarah Sumpah Pemuda mendapatkan arti lain dalam menerima informasi yang lebih menarik sekaligus terhibur.

[r]

Tema yang dipilih dalam skripsi ini adalah “ Pengaruh dosis pemberian terapi relaksasi otot progresif terhadap perubahan tekanan darah penderita hipertensi ( studi

Metode yang digunakan sistem dalam mengenkripsi dan mendekripsi pesan adalah metode enkripsi substitusi vigenere cipher dan implementasinya menggunakan bahasa pemrograman Java 2

Dalam upaya meningkatkan ketepatan jumping smash pada atlet bulutangkis UKO UNP, latihan depth jump baik digunakan dalam peningkatan daya iedak otot tungkai

Responden yang Diabetes Mellitus banyak terdapat pada responden yang katagori umur berisiko Diabetes Mellitus tipe II karena responden kurang mengetahui salah satu