TUGAS PENGANTAR BISNIS
“ KELANGKAAN KEDELAI”
Oleh :
Nadya Kurniawati
(13130210247)
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
KEDIRI
2013
Kelangkaan ‘‘Akibat Ketergantungan
Impor ’’ Kedelai
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyaknabati yang dibutuhkan oleh tubuh manusia di dunia,salah satunya di Indonesia jenis palawija ini menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari - hari sebagai bahan lauk - pauk serta sebagai bahan baku dari produk olahan tempe, tahu, dan kecap yang tidak bisa terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Hal tersebut yang mengakibatkan tingginya permintaan kedelai di pasar dalam negeri terutama untuk memenuhi permintaan rumah tangga.
Dengan kebutuhan masyarakat Indonesia akan kedelai yang tinggi memaksa pemerintah untuk mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Sedangkan Kedelai putih sendiri bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah dan tidak dapat memenuhi kebutuhan permintaan kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang kurang mendapat perhatian sebenarnya lebih mudah beradaptasi dan cocok untuk pertanian Indonesia.
Kebutuhan akan kedelai masyarakat Indonesia yang tinggi tetapi tidak di imbangi dengan hasil panen yang mencukupi yang membuat negara ini mengimpor kedelai. Semakin menurunya kuantitas produksi kedelai dalam negeri akibat adanya penurunan luas lahan pertanian yang semakin gencar di alih fungsikan menjadi area pemukiman penduduk dan kurang intensifnya petani untuk membeli bibit unggul kedelai. Akibatnya hasil produksi kedelai nasional hanya berkisar 800.000 ton pertahun, sedangkan kebutuhan akan bahan ini mencapai 2,5 juta ton pertahun, dikarenakan hal itu membuat pedagang menjadi tergantung pada kedelai impor. Dari kebutuhan 2,5 juta ton pertahun pemerintah mengimpor sebanyak 1,6 juta ton kedelai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berikut grafik hasil produksi, konsumsi dan impor di Indonesia :
sumber : Badan Pusat Statistik 2012, Sumber Tani (Diolah)
Sementara itu berdasarkan data BPS, laju rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1978-2008 adalah 1,56% per tahun. Sedangkan data dari Departemen Pertanian bahwa laju pertumbuhan konsumsi kedelai tahun 1978-2008 adalah 7,22% per tahun. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi kedelai di Indonesia berkembang lebih cepat dari perkembangan laju pertumbuhan penduduk.
Terlalu tergantung pada kedelai impor membuat langkanya produsen tempe atau tahu yang memakai kedelai lokal sebagai bahan baku, keputusan ini dapat dilihat dari harga kedelai impor lebih murah dari kedelai lokal sehingga kedelai lokal kalah bersaing ditambah dengan pasokan yang minimum. Menurut Menteri Pertanian Suswono “ Melonjaknya harga kedelai saat ini akibat petani kedelai beralih ke komoditas jagung karena dinilai lebih menjanjikan “ .
Terkena dampak dari kekeringan yang terjadi di negara pengekspor kedelai terbesar dunia menyebabkan kelangkaan kedelai terjadi di Indonesia,menurunya hasil produksi di Amerika Serikat dan di ikuti dengan negara cina yang membeli kedelai secara besar – besaran mengakibatkan menipiskan pasokan kedelai di pasar dunia. Laporan dari Departemen Pertanian AS menyebutkan produksi kedelai turun dari 81,25 juta ton menjadi 76,25 juta ton. Termasuk pengaruh fluktuasi harga dollar saat ini yang telah menembus ke angka Rp 11.000,00 ribu per dollar, yang sangat berpengaruh terhadap harga-harga impor, tak terkecuali kedelai. Sebelumnya harga kedelai di pasaran sebesar Rp. 5.000,00 hingga Rp. 5.500,00 per kilogram,namun kini mencapai Rp. 8.490,00 per kilogram. Tentunya akibat kenaikan ini sangat mempengaruhi produksi tahu dan tempe di kalangan produsen.
Menanggapi masalah ini pemerintah mempunyai 2 solusi yaitu solusi jangka pendek dan jangka panjang. Mengenai solusi jangka pendek telah disampaikan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang menandaskan bahwa akan membebaskan bea masuk impor
kedelai mulai 1 Agustus hingga akhir Desember tahun ini, bea masuk kedelai impor yang tadinya sebesar 5 % akan diturunkan menjadi 0 % yang bersifat sementara untuk menambah pasokan kedelai guna memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. (Kompas.com. 27/07). Sedangkan mengenai solusi jangka panjang pemerintah berencana untuk mengupayakan produksi kedelai dengan cara perluasan lahan disertai kualitas benih unggul kedelai yang bagus sehingga dapat diproduksi secara maksimal.