ASAS-ASAS HUKUM
KONTRAK
Latar Belakang
• Secara terminologi, ‘asas’ bermakna dasar, alas, fundamen. Asas juga
didefinisikan sebagai suatu kebenaran
yang menjadi pokok dasar atau tumpuan berpikir atau berpendapat.
• Jadi asas hukum adalah dasar-dasar
umum yang terkandung dalam peraturan hukum, dasar-dasar umum tersebut
Lanjutan...
• Asas menurut Bellefroid adalah norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum tersebut.
• The Liang Gie menyebut asas merupakan suatu dalil umum yang dinyatakan dalam
istilah umum tanpa menyarankan cara-cara khusus mengenai pelaksanaannya, yang
Lanjutan...
• Sudikno Mertokusumo, yang memberi penjelasan sebagai berikut: Pengertian
asas hukum atau prinsip hukum bukanlah peraturan hukum konkrit, melainkan
merupakan pikiran dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang dari peraturan yang konkrit yang terdapat dalam dan di belakang setiap sistem
• Dari pengertian asas hukum di atas, dapat
disimpulkan bahwa asas hukum bukan
merupakan kaidah hukum konkrit (nyata), melainkan merupakan latar belakang
peraturan yang konkrit dan bersifat umum atau abstrak.
• Untuk menemukan asas hukum dicarilah sifat-sifat umum dalam kaidah atau
• Asas hukum merupakan “jantungnya” peraturan hukum karena asas hukum
merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya suatu peraturan hukum dan
sebagai alasan bagi lahirnya peraturan hukum atau merupakan ratio legis dari peraturan hukum. Asas hukum ini tidak
akan habis kekuatannya melahirkan suatu peraturan hukum, melainkan akan tetap saja ada dan melahirkan
Fungsi Asas Hukum
• Fungsi asas hukum dalam hukum mendasarkan eksistensinya pada rumusan oleh pembentuk
undang-undang dan hakim (ini merupakan fungsi yang bersifat mengesahkan) serta mempunyai pengaruh yang normatif dan mengikat para
pihak.
• Nieuwenhuis menjelaskan hubungan fungsional antara asas dan ketentuan hukum (rechtsgels) sebagai berikut: Asas-asas hukum berfungsi sebagai pembangun sistem. Asas-asas itu
membentuk satu dengan lainnya suatu sistem
AZAS – AZAS DALAM HUKUM PERJANJIAN
Dalam hukum perikatan, terdapat 5 (lima) asas yang dikenal menurut ilmu hukum perdata.
Kelima asas itu antara lain adalah:
1. Asas kebebasan berkontrak (freedom of
contract),
2. Asas konsensualisme (consensualism)
3. Asas kepastian hukum (pacta sunt servanda) 4. Asas itikad baik (good faith)
1. Asas Kebebasan Berkontrak
• Azas ini merupkan perwujudan
ps.1338
• Azas ini memberikan kebebasan
untuk:
a) Berbuat/tidak berbuat sesuatu
b) Mengadakan perjanjian dgn
siapapun
• Kebebasan berkontrak memberikan jaminan untuk:
a) bebas menentukan apakah ia akan melakukan perjanjian atau tidak;
b) bebas menentukan dengan siapa ia akan melakukan perjanjian;
c) bebas menentukan isi atau klausul perjanjian;
d) bebas menentukan bentuk perjanjian; dan e) kebebasan-kebebasan lainnya yang tidak
Menurut Pitlo yang dikutip J.Satrio
bahwa berdasarkan pasal 1338 ayat
1 KUHPer azas kebebasan
berkontrak adalah meliputi:
- Orang bebas untuk membuat kontrak
- Bebas untuk mengatur sendiri isi
perjanjian yang akan mengikat
perbuatannya
Lanjutan...
Asas ini mengandung SISTEM
TERBUKA, yang mengandung
makna bebas membuat perjanjian.
Pasal 1338 (1) “Semua perjanjian
yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya”
Perkataan “semua” berisi suatu
Lanjutan...
• Sistem terbuka dalam hukum perjanjian juga memungkinkan kita untuk membuat perjanjian diluar KUHPer. Misalnya, UU hanya mengatur perjanjian jual beli dan sewa menyewa, tetapi dalam praktek timbul suatu macam perjanjian yang
dinamakan sewa beli, yang merupakan campuran antara jual beli dan sewa
2. Asas konsensualisme
• Arti AZAS KONSENSUALISME ialah
pada dasarnya perikatan lahir sejak detik tercapainya kesepakatan.
• Jadi pernyataan sepakat tanpa pernyataan secara tertulis (formalitas) telah
• Tetapi ada kalanya UU menetapkan bahwa untuk sahnya suatu perjanjian diharuskan perjanjian itu diadakan secara tertulis
(perjanjian “perdamaian”) atau dengan akta notaris (perjanjian penghibahan “barang
tetap”).
Teori Kesepakatan
Ada 4 teori yang terjadinya kesepakatan (Mariam Darus Badrulzaman):
• a. Teori Kehendak (wilstheorie)
• Mengajarkan bahwa kesepakatan terjadi pada saat dinyatakannya kehendak pihak penerima.
• b. Teori Pengiriman (verzendtheorie)
• Mengajarkan bahwa kesepakatan terjadi pada saat kehendak yang dinyatakan itu dikirim oleh pihak yang menerima tawaran. Kritik terhadap teori ini,
Lanjutan...
• c. Teori Pengetahuan (vernemingstheorie) • Kesepakatan terjadi apabila pihak yang
menawarkan itu mengetahui adanya
acceptatie (penerimaan).
• d. Teori Penerimaan (ontvangstheorie)
3. Asas Mengikatnya Perjanjian
Lanjutan...
• Asas pacta sunt servanda merupakan
asas bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang
dibuat oleh para pihak, sebagaimana
layaknya sebuah undang-undang, mereka tidak boleh melakukan intervensi terhadap substansi kontrak yang dibuat oleh para
4. Asas iktikad baik
• Ketentuan tentang asas iktikad baik diatur dalam Pasal 1338 ayat 3 BW yang
menegaskan “perjanjian harus
dilaksanakan dengan iktikad baik.”
• Asas iktikad baik merupakan asas bahwa para pihak, yaitu Kreditur dan Debitur
harus melaksanakan substansi kontrak
Lanjutan...
• Asas iktikad baik terbagi menjadi dua
macam, yakni iktikad baik nisbi dan iktikad baik mutlak.
• Iktikad baik nisbi adalah orang memperhatikan sikap dan tingkah laku yang nyata dari subjek. • Sedangkan iktikad mutlak, penilaiannya
terletak pada akal sehat dan keadilan, dibuat indikator yang objektif untuk menilai keadaan (penilaian tidak memihak) menurut
5. Asas Kepribadian
• Asas kepribadian dalam suatu perjanjian diatur dalam pasal 1315 KUHPer, yang
menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun dapat mengikatkan diri atas nama
sendiri atau meminta ditetapkannya suatu janji, melainkan untuk dirinya sendiri.
• Suatu perjanjian hanya meletakkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban antara para pihak yang membuatnya dan tidak
Asas-asas Perjanjian (Nasional)
• Disamping kelima asas diatas, dalam Lokakarya Hukum Perikatan yang
diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), Departemen Kehakiman RI pada tanggal 17 – 19
Desember 1985 telah berhasil
6. Asas Kepercayaan
• Asas kepercayaan mengandung
pengertian bahwa setiap orang yang
akan mengadakan perjanjian akan
memenuhi setiap prestasi yang
7. Asas Persamaan Hukum
• Asas persamaan hukum
mengandung maksud bahwa subjek
hukum yang mengadakan perjanjian
mempunyai kedudukan, hak dan
8. Azas Keseimbangan
• Azas keseimbangan hadir untuk
menyelaraskan pranata-pranata hukum
dan azas-azas pokok hukum yang dikenal dalam KHUPer, yang berdasarkan latar
belakang dan pemikiran individualisme di satu pihak dan cara berfikir bangsa
Lanjutan...
• Asas keseimbangan dilandaskan pada
upaya mencapai suatu keadaan seimbang yang sebagai akibat darinya harus
memunculkan pengalihan kekayaan secara sah.
• Tidak terpenuhinya keseimbangan, dalam konteks asas keseimbangan, bukan semata menegaskan fakta dan keadaan, melainkan lebih dari itu berpengaruh terhadap
Lanjutan...
• Sutan Remy Sjahdeni menyebut bahwa keseimbangan para pihak hanya akan
terwujud apabila berada pada posisi yang sama kuat. Oleh karena itu hubungan
kontraktual para pihak semata-mata pada mekanisme kebebasan berkontrak,
9. Asas Kepastian Hukum
• Perjanjian sebagai figur hukum
mengandung kepastian hukum.
Kepastian ini terungkap dari kekuatan
mengikatnya perjanjian, yaitu sebagai
undang-undang bagi yang
10. Asas Moralitas
• Asas moral ini terikat dalam perikatan wajar, yaitu
suatu perbuatan sukarela dari seseorang tidak dapat menuntut hak baginya untuk menggugat prestasi
dari pihak debitur.
• Hal ini terlihat dalam zaakwarneming, yaitu
seseorang melakukan perbuatan dengan sukarela (moral). Yang bersangkutan mempunyai kewajiban hukum untuk meneruskan dan menyelesaikan
perbuatannya.
11. Asas Kepatutan
• Asas kepatutan tertuang dalam Pasal
1339 KUHPer. Asas ini berkaitan
dengan ketentuan mengenai isi
perjanjian yang diharuskan oleh
kepatutan berdasarkan sifat
12. Asas Kebiasaan
• Asas ini dipandang sebagai bagian
dari perjanjian. Suatu perjanjian tidak
hanya mengikat untuk apa yang
13. Asas Perlindungan
• Asas perlindungan mengandung
pengertian bahwa antara debitur dan kreditur harus dilindungi oleh hukum. • Namun, yang perlu mendapat
perlindungan itu adalah pihak debitur
Asas Asas Perjanjian dalam Islam
• Syamsul Anwar mengemukakan 8 asas; 1. Asas ibahah (mabda’ al-ibahah)
2. Asas kebebasan (mabda’ hurriyah) 3. Asas Konsesnualisme (mabda’
al-radha’iyyah)
4. Asas janji mengikat
5. Asas keseimbangan (mabda’ at-tawazzun) 6. Asas Kemaslahatan (al-maslahah)
7. Asas Amanah
Perbandingan Asas-asas Kontrak
Hukum Perikatan Hukum Kontrak Syariah
1. Asas Kebebasan
berkontrak (pasal 1338 (1) KUHPdt
2. Asas Konsensualitas pasal 1320 (1) KUHPdt
3. Asas Pacta Sunt
Servanda pasal 1338 (1) KUHPdt
4. Asas Iktikad baik pasal 1338 (3) KUHPdt
1. Asas Kebebasan
(Al-Hurriyah) Al Maidah 5 : 1
2. Asas Kerelaan (Al-Ridho / An taradhim) An Nisa’ 4 : 29
3. Asas Kepastian Hukum dan Al kitabah (Tertulis) Bani Israil 17 : 15, Al
Maidah : 1
4. Asas Beriktikad Baik ( Al-Amanah ) Al Haj 22 : 24
Lanjutan..
5. Asas Personalitas
(Kepribadian) pasal 1315 dan 1340 KUHP
6. Asas Moralitas
7. Asas Persamaan Hukum
8. Asas Perlindungan
5. Asas Kepribadian (Akhlakul Karimah) Al Baqoroh 112
6. Asas Kejujuran dan
Kemanfaatan (Al Ahzab 33 : 70)
7. Asas Persamaan (Al
Musawah) Hujurat 49 : 13 dan Al Ahzab 33 : 70
8. Asas keadilan (Al ‘adalah) Al Anbiya’ 21 : 112 dan Al A’raf 7 : 29)