APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),yang
merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yangdisetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinciyang memuat rencana
penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran( 1 Januari –
31 Desember) yang ditetapkan setiap tahun berdasarkan undang-undang.Setiap tahun
pemerintahan menghimpun dan membelanjakan dana melalui AnggaranPendapatan dan Belanja Negara. Istilah ini mengacu pada anggaran yang digunakan
oleh pemerintah pusat dan bukan termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan juga a nggaran BUMN. Penyusunan anggaran negara merupakan rangkaian aktivitasyang melibatkan banyak pihak, termasuk semua departemen dan lembaga serta DewanPerwakilan Rakyat (DPR). Peran DPR dalam penyusunan anggaran menyebabkan penyusunan anggaran lebih transparan, demokratis, objektif dan akuntabel.Sesuai dengan amanat UUD 1945 bahwa APBN harus diwujudkan dalam bentukUndang-Undang. Dalam hal ini presiden berkewajiban menyusun dan mengajukanRancangan APBN (RAPBN) kepada DPR. RAPBN tersebut memuat asumsi umum yangmendasari penyusunan APBN, perkiraan penerimaan, pengeluaran, transfer,defisit/surplus, pembiayaan defisit serta kebijakan pemerintah. Selain itu APBN jugamemuat perkiraan
terperinci mengenai penerimaan dan pengeluarandepartemen/lembaga, proyek, data aktual, proyeksi perekonomian, dan informasi terkaitlainnya. Semuanya dituangkan dalam Nota
Definisi APBDAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah suaturencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan PerwakilanRakyat Daerah (UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan Negara).Semua Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah harus dicatat dan dikelola dalamAPBD.Penerimaan dan pengeluaran daerah tersebut adalah dalam rangka pelaksanaantugas-tugas desentralisasi.
Sedangkan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitandengan pelaksanaan Dekonsentrasi atau Tugas Pembantuan tidak dicatat dalam APBD.APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu tahun anggaran.APBD merupakan rencana pelaksanaan semua Pendapatan Daerah dan semua BelanjaDaerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dalam tahun anggaran tertentu.Pemungutan semua penerimaan Daerah bertujuan untuk memenuhi target yangditetapkan dalam APBD. Demikian pula semua pengeluaran daerah dan ikatan
yangmembebani daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dilakukan sesuai jumlah dansasaran yang ditetapkan dalam APBD. Karena APBD merupakan dasar pengelolaankeuangan daerah, maka APBD menjadi dasar pula bagi kegiatan pengendalian, pemeriksaan dan
pengawasan keuangan daerah.Tahun anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu mulai 1 Januari
dan berakhir tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan. Sehingga pengelolaan, pengendalia n, dan pengawasan keuangan daerah dapat dilaksanakan berdasarkankerangka waktu
tersebut.APBD disusun dengan pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran
yangmengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biayaatau input yang ditetapkan. Jumlah pendapatan yang dianggarkan dalam APBDmerupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat tercapai untuk setiapsumber pendapatan. Pendapatan dapat direalisasikan melebihi jumlah anggaran yangtelah ditetapkan. Berkaitan dengan belanja, jumlah belanja yang dianggarkan
melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas bebanAPBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut.