PERANGKAT LUNAK PADA PROSES
PRODUKSI FOTO DENGAN
INFORMASI REAL TIME UNTUK
KLIEN SEBAGAI INOVASI USAHA
JASA FOTOGRAFI
2017
MANAJEMEN OPERASIONAL
LECTURE : DR. FAROMAN SYARIEF, M.M
PASCA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS BSI BANDUNG
EDWARD ENRIECO
|
71160009
www.behance.net/enriecof
enrieco
PERANGKAT LUNAK PADA PROSES PRODUKSI FOTO DENGAN
INFORMASI REAL TIME UNTUK KLIEN SEBAGAI INOVASI
USAHA JASA FOTOGRAFI
edward enrieco
Tags: inovasi jasa, fotografi komersial,capture one pro, capture pilot
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hampir tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruh kemajuan dan perkembangan zaman. Hal tersebut membuat perusahaan, dalam tulisan ini perusahaan adalah usaha kecil menengah yang sifatnya profesional individual, suka atau tidak suka, harus bersaing untuk memunculkan dan menggunakan produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk-produk yang ada sekarang akan hilang dari pasar dan digantikan dengan produk-produk lain sehingga pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang akan tergantung dari kebijaksanaan produk yang didefinisikannya. Dalam kondisi saat ini, dimana perkembangan pasar sangat dinamis dan penuh persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan eksistensinya jika hanya bertahan pada produknya yang sekarang. Oleh karena itu, pengembangan produk baru merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan. Pengembangan tersebut meliputi pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan dari produk yang sudah ada.
Proses pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai resiko kegagalan. Untuk memperkecil resiko kegagalan, produk baru perlu dibuat berdasarkan konsep produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen (pelanggan).
fisik tidak dapat diketahui bentuknya, hanya dapat dirasakan apakah mampu memenuhi keinginan pelanggan atau tidak.
Salah satu kebutuhan jasa yang yang dibutuhkan dalam industri kreatif adalah Fotografi atau dalam hal ini secara khusus adalah jasa Fotografi bidang Komersial. Jasa Fotografi menjadi penting, salah satunya dikarenakan dalam kegiatan dalam satu periode anggaran akan mempunyai biaya promosi untuk kegiatan promosi baik iklan dan sebagainya, perusahaan atau lembaga akan membuat iklan cetak baik untuk konsumsi online maupun offline.
Banyak pilihan yang dapat diambil oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhan foto dalam memenuhi kegiatan promosinya. Mulai dari Perusahaan,dan Individual, dapat memenuhi unsur kegiatan promosinya.
Biasanya Perusahaan dalam hal ini Konsumen akan memilih Fotografer yang akan mengeksekusi foto produk hasil akhir dari perusahaan yang akan digunakan sebagai materi iklan untuk perusahaan tersebut. Kemudian akan dilakukan pemilihan konsep dalam produksi foto atau imaji tersebut.
RUANG LINGKUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Jasa
Pengertian jasa yang paling sering digunakan sebagai acuan dikemukakan oleh Kotler (2003), yang menyatakan bahwa jasa adalah berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh salah satu pihak dalam memberikan penawaran pada pihak lain dalam wujud tidak kasat mata dan tidak mengakibatkan kepemilikan atas sesuatu hal; produksinya bisa atau tidak bisa terikat pada suatu produk secara fisik.
Karakteristik Jasa.
Ada 4 karakteristik utama jasa,yaitu: tidak berwujud (intangibility), tidak dapat dipisahkan (inseparability), bervariasi (variability), dan tidak dapat disimpan (perishability) (Kotler, 2003).
FOTOGRAFI
Fotografi adalah sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar/foto melalui media cahaya dengan alat yang disebut kamera dengan maksud dan tujuan tertentu.
photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis) adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya (Wikipedia).
FOTOGRAFI KOMERSIAL
INOVASI JASA
Inovasi dipahami dalam dua aspek, yang pertama berhubungan dengan proses kreatif untuk membuat sesuatu yang baru, sedangkan pemahaman kedua berhubungan dengan hasil atau produk sesungguhnya. Bagi jasa, hasil bukan saja dimaksudkan sebagai produk jasa baru, melainkan lebih kepada peningkatan modifikasi jasa yang sudah ada.
Inovasi merupakan penelitian, pengembangan, dan / atau rekayasa yang bertujuan untuk mengembangkan nilai praktis dan konteks penerapan pengetahuan baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses produk atau produksi.
Inovasi merupakan perubahan pengetahuan untuk produk, proses dan jasa baru; tindakan menggunakan sesuatu yang baru.
Inovasi merupakan penelitian, pengembangan, dan / atau rekayasa yang bertujuan untuk mengembangkan nilai praktis dan konteks penerapan pengetahuan baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses produk atau produksi.
Inovasi merupakan ciptaan baru (dalam bentuk manifestasi atau tidak berwujud) yang memiliki nilai ekonomi yang signifikan (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh seorang individu.
Ada 2 (dua) kategori utama dalam pengklasifikasian inovasi jasa (S.P. Johnson, L. J. Menor, A.V. Roth, dan R. B. Chase, dalam J. A. Fitzsimmons dan M. J. Fitzsimmons, 2008) yaitu:
1. Radical innovation.
Radical innovation adalah produk jasa yang belum tersedia pada waktu yang lalu, atau berupa sistem baru (new delivery system) untuk produk jasa yang sudah ada. Yang termasuk ke dalam kategori pertama ini adalah:
a. Major innovation, merupakan inovasi jasa yang benar-benar baru bagi pasar (belum pernah ada di pasar). Biasanya sangat dikendalikan oleh informasi dan teknologi yang berbasis komputer.
2. Incremental innovation
Adalah perubahan-perubahan terhadap produk jasa yang telah ada, yang dinilai sebagai perkembangan (improvement). Perubahan-perubahan ini bisa berupa: a. Service line extention, merupakan peningkatan-peningkatan atau perluasan pada lini jasa yang telah ada.
b. Service improvements, adalah perubahan-perubahan pada fitur-fitur jasa yang ditawarkan.
c. Style changes, adalah perubahan-perubahan sederhana yang memberikan dampak pada persepsi , emosi, dan sikap pelanggan. Jadi, yang terjadi bukanlah perubahan jasa secara fundamental, namun hanya pada penampilan saja.
Siklus Pengembangan Jasa Baru
Dapat dipahami bahwa siklus pengembangan produk baru dimulai pada tahap development. Pada tahap development, dilakukan screening ide-ide baru. Konsep yang menang (lulus screening) akan dikembangkan dan diuji apakah layak untuk dikerjakan. Setelah itu masuk ke tahap analisys. Pada tahap ini dilakukan analisis bisnis dan project authorization. Kemudian, konsep masuk ke tahapan design. Disinilah konsep jasa melalui proses design, pengujian, program pemasaran, dan termasuk uji pasar. Akhirnya jasa baru memasuki tahap peluncuran secara penuh dan sebagai mekanisme kontrol terhadap produk baru tersebut dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi ini kemudian masuk lagi ke tahap development.
Elemen-Elemen Pola Jasa (Service Design Elements)
Terdapat 2 (dua) kelompok elemen jasa (J. A. Fitzsimmons dan M. J. Fitzsimmons, 2008), yaitu:
1. Structural elements, meliputi: sistem penyampaian (delivery system), pola fasilitas (facility design), lokasi (location), dan perencanaan kapasitas (capacity planning). 2. Managerial elements, meliputi: informasi (information), Kualitas / mutu (Quality), (service encounter), dan pengelolaan kapasitas dan permintaan (managing capacity and demand).
Persamaan Nilai Pelanggan
Untuk memastikan diterimanya inovasi jasa baru, proses disain seharusnya meninjau dari sisi pelanggan tentang apa pentingnya jasa baru tersebut bagi pelanggan.
Nilai jasa dari pandangan pelanggan dapat dirumuskan dengan persamaan berikut: Hasil-hasil untuk pelanggan + Kualitas proses.
Nilai = Harga yang dikenakan kepada pelanggan + Biaya yang dikeluarkan
Penentuan Posisi Strategik melalui Stuktur proses
• Degree of complexity.
• Degree of divergence
Banyaknya (jumlah) keleluasaan pelayanan yang diperbolehkan untuk dilakukan oleh server.
Cetak-Biru Jasa (Service Blueprinting).
Service blueprinting merupakan rancangan grafis visual yang bisa membantu para manajer jasa untuk mendapatkan gambaran holistik tentang jasa dan layanannya serta memperoleh wawasan manajerial mengenai karakteristik pengalaman pelanggan. Dalam merancang sebuah service blueprinting, organisasi jasa harus menggunakan perspektif pelanggan, sehingga urutan-urutan proses yang
didokumentasikan mencerminkan tahap-tahap yang dilalui pelanggan dalam mendapatkan layanan atau jasa yang dikehendaki. Setiap tahap mencakup aspek visible dan invisible penyampaian jasa kepada pelanggan.
Klasifikasi Pola Proses Jasa
Proses-proses jasa (service processes) dapat diklasifikasikan berdasarkan: konsep perbedaan (the consept of divergence), objek dimana aktifitas jasa diarahkan (the object toward which the service actifity is directed), dan tingkatan kontak pelanggan (the degree of customer contact).
Pendekatan-Pendekatan Umum pada Pola Sistem Jasa • Pendekatan Lini Produksi, meliputi:
Terbatasnya keleluasaan tindakan personil, divisi tenaga kerja, substitusi teknologi untuk orang (people), standar jasa layanan (service standardization)
• Pelanggan sebagai co-producer:
Pelayanan pribadi (self-service), menurunkan permintaan jasa (smoothing service demand), dan customer-generated content.
• Kontak dengan pelanggan:
Tingkatan kontak dengan pelanggan, pemisahan antara kontak tingkat tinggi dengan kontak tingkat rendah, Peluang penjualan dan pilihan-pilihan penyampaian jasa.
• Kewenangan informasi:
BAB III
ANALISIS DESKRIPSI
INOVASI PERANGKAT LUNAK PADA PROSES PRODUKSI FOTO SEBAGAI ALUR INFORMASI REAL TIME UNTUK KLIEN PADA USAHA JASA FOTOGRAFI
Walaupun tidak begitu banyak yang bisa dilakukan dalam pengembangan produk jasa pada proses produksi foto, namun pada dasarnya inovasi tetap dan harus dilakukan. Inovasi dapat dilakukan baik untuk kategori klasifikasi radical innovation, maupun incremental innovation. Misalnya dengan menambahkan jasa studio fotografi dengan teknologi tercanggih khusus untuk klien, yang pada awalnya jasa ini jarang ada di perusahaan atau bahkan di pasar (major innovation atau start-up business).
Siklus Pengembangan Jasa Baru
Pada jasa fotografi umum, siklus pengmbangan produk baru dimulai pada tahap development. Pada tahap development, dilakukan pencarian ide-ide baru misalnya ide jasa layanan fotografi dengan pengunaan perangkat lunak dengan metode preview klien yang baru didukung oleh teknologi online internet . Konsep (ide) akan dikembangkan dan diuji apakah layak untuk dikerjakan. Setelah itu masuk ke tahap analisys. Artinya apakah konsep ini secara bisnis layak untuk dilanjutkan. Kemudian, konsep masuk ke tahapan design. Disinilah konsep jasa melalui proses design, pengujian, program pemasaran, dan termasuk uji pasar. Akhirnya jasa baru memasuki tahap peluncuran secara penuh dan sebagai mekanisme kontrol terhadap produk baru tersebut dilakukan evaluasi. Elemen-Elemen Pola Jasa (Service Design Elements) pada JasaFotografi:
1.Structural elements:
• Klien (biasanya bersama Tim dan pemilik produk) terlibat langsung dalam sistem pemotretan (production system) misalnya ikut menunggu dan melihat sebagai supervise untuk hasil foto yang diinginkan
2. Managerial elements:
• informasi (information).Informasi tentang jasa fotografi melalui telepon,
pendaftaran melalui web dansebagainya.
• Kualitas / mutu (Quality) Jasa foto dan tepat waktu, hasil foto yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Perangkat LunakCapture One Pro
Capture One Pro atau C1Pro adalah perangkat lunak pengubah gambar mentah dan profesional yang dikembangkan oleh Phase One .AS, Denmark. Ini dirancang untuk fotografer profesional yang perlu mengolah gambar berkualitas tinggi dengan volume tinggi dalam alur kerja yang cepat dan efisien. Capture One memungkinkan untuk melakukan penyesuaian pada banyak format file RAW asli kamera serta file gambar TIFF dan JPEG, dan mendukung penembakan yang tertambat. Pengguna termasuk fotografer amatir dan profesional.
Dalam perangkat lunak Capture One (selanjutnya disebut Capture One) terdapat fasilitas menangkap gambar dengan preview yang langsung bisa tersambung dilihat pada layar monitor computer, yang kemudian akan dibagi untuk fasilitas klien yang menggunakan perangkat berjalan seperti telepon genggam pintar atau smartphone, tablet pc dan semacamnya melalui fasilitas sambungan internet atau daring. Fasilitas tersebut dikenal sebagai Capture Pilot yang mampu menghubungkan secara realtime pada gadget dan computer di seluruh dunia yang dapat mengakses suatu sesi pemotretan yang dilakukan oleh seorang fotografer professional di studio atau pada suatu lokasi di lapangan.
Biarkan klien anda menyetujui hasil foto anda di manapun di dunia ini.
Capture Pilot adalah aplikasi atau seperti yang disebutkan di atas, alat yang disederhanakan yang dapat digunakan pada perangkat yang mendukung web. Alat ini
memungkinkan Anda memiliki stasiun jarak jauh tambahan tempat konten Capture
One Pro yang dipilih dapat dilihat, dinilai dan diberi label warna. Selain itu pada aplikasi ada kontrol jarak jauh penuh dari kamera yang didukung, jika terpasang pada perangkat lunak Capture One.
Capture Pilot memiliki banyak kegunaan untuk saya sebagai fotografer, untuk asisten saya dalam penataan lampu studio flash atau lampu continuous sesuai dengan layout lighting yang akan digunakan, klien saya dan bahkan penata gaya dalam pemotretan.
Pengaturan Perangkat Lunak CAPTURE PILOT pada Capture One Pro
mengkonfigurasinya untuk tugas ini mudah dilakukan. Ingat, Phase One bukan perusahaan pendukung TI, dan saya hanya menyarankan satu metode untuk melakukan ini, dan kami tidak menawarkan dukungan resmi yang terhubung ke Capture Pilot melalui internet.
Pertama, saya perlu mengetahui alamat IP saya, contohnya :
saya akan melihat nomor IP yang dikembalikan yang terlihat seperti ini: 62.251.74.177
Catat ini karena saya perlu memberikan ini kepada siapapun yang ingin mengakses sesi Capture One pemotretan saya dari jarak jauh melalui Capture Pilot.
Di Capture One Pro, jalankan server gambar Capture Pilot dengan mengklik di sini:
Jadi kita memiliki 10.0.1.7:56004 untuk Capture Pilot pada perangkat iOS dan 10.0.1.7:80 untuk Capture Pilot pada perangkat berbasis web.
IP Lokal adalah alamat IP komputer yang menjalankan Capture One Pro. Nomor port menjelaskan bagaimana koneksi eksternal dapat mengakses Capture One Pro.
Untuk membuat pengaturan Port baru, klik dulu ikon '+' di bagian bawah pilihan "Port Settings".
Pertama, saya akan membuat entri untuk Capture Pilot Web.
Pada dasarnya, pastikan informasi yang tertera pada Capture One Pro, masuk sama di sini - yaitu nomor port harus 80 dan alamat IP Private harus 10.0.1.7. Sama seperti yang kita temukan di Perangkat Capture Pilot.
Setelah router diupdate, saya siap untuk memberikan alamat IP saya pada KLIEN saya yang berada dimana saja dan bisa memonitor dan supervise untuk foto-foto yang dihasilkan.
Untuk perangkat web-enabled apapun sangat sederhana. Alamat yang harus saya ketik klien di browser web mereka adalah alamat IP yang saya temukan dari Google beserta nomor port dari Capture Pilot. Alamat harus ditulis dalam sintaks ini:
62.251.74.177:80
KLIEN akan melihat "halaman web" yang serupa dengan yang ada di bawah ini dan
berdasarkan pada apa yang saya izinkan untuk Capture Pilot. (Ini bisa dipilih di menu
Membuka gambar dalam mode web ini akan memungkinkan KLIEN untuk menilai dan memberi warna pada sebuah gambar.
Untuk Capture Pilot di iOS (iPad, iPhone, iPad Touch), mereka perlu menyiapkan server khusus.
Klik ikon plus di layar awal Capture Pilot, seperti yang diluncurkan dari perangkat iOS.
Kemudian masukkan rincian yang ditampilkan di Capture Pilot Tool dari Capture One Pro
Server akan terhubung dan saya atau KLIEN akan dapat melihat dan menilai gambar.
Jika perangkat iOS sudah diatur, jika saya memiliki kamera yang terhubung ke komputer host, saya juga bisa memotret dari jarak jauh.
Pemesanan DHCP
Sebagian besar router jaringan tidak secara otomatis menyimpan alamat IP unik untuk komputer Anda. Pada contoh di atas, IP lokal untuk komputer saya adalah 10.0.1.7. Namun, pada saat penulisan ini, itu adalah 10.0.1.18.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan analisis deskripsi yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan : 1. Inovasi yang dapat dilakukan pada jasa fotografi komersial, antara lain:
dengan menambahkan jasa laboratorium dengan teknologi tercanggih khusus untuk anak-anak, yang pada awalnya jasa ini tidak ada di perusahaan atau bahkan di pasar (major innovation atau start-up business) Inovasi lainnya adalah jasa layanan apotek (new service for the market presently served), jasa konsultasi gizi anak (servive line extention), membuat taman bermain anak lengkap dengan peralatannya (service improvement).
2. Elemen-Elemen Pola Jasa (Service Design Elements) pada Jasa Dokter Anak Structural elements:
• pasien (biasanya bersama orang tua) terlibat langsung dalam sistem
penyampaian (delivery system) misalnya pasien berjalan dari ruang tunggu ke kamar pemeriksaan.
• pola fasilitas (facility design) ◊ misalnya fasilitas ruang tunggu yang
dilengkapi televisi dan juga taman bermain anak.
• lokasi (location) ◊ lokasi di tengah kota yang mudah diakses dari manapun
juga.
• perencanaan kapasitas (capacity planning) ◊ kapasitas disesuaikan dengan
jumlah jam praktek. Managerial elements:
• informasi (information) ◊ Informasi tentang jadwal imunisasi melalui
telepon, pendaftaran melalui sms.
• Kualitas / mutu (Quality) ◊ Praktek dibuka tepat waktu, hasil labaratorium
dapat dipertanggungjawabkan.
• (service encounter) ◊ budaya berdoa sebelum dan sesudah diperiksa.
• pengelolaan kapasitas dan permintaan (managing capacity and demand). ◊
pendaftaran pasien ditutup pada jam yang telah ditentukan. 2. Rekomendasi