• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

semester 3 jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

Nur Intan Rahmatia Usman Ruru 16.2.1.032

Dosen Pengampu : Aris Soleman, M.Psi

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak Media Sosial Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak,” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik”. Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak Aris Soleman, M.Psi selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan dating lebih baik lagi.

(3)

DAFTAR ISI

Sampul ... 1

Kata Pengantar ... 2

Daftar Isi ... 3

Bab I Pendahuluan ... 4

Bab II Pembahasan ... 8

Bab III Penutup ... 20

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan

Teknologi memang akan selalu berkembang dengan cepat dan menimbulkan pengaruh bagi kehidupan manusia, baik secara besar ataupun kecil. Social media

merupakan hasil dari kemajuan teknologi yang dirasa cukup memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia.

Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page

pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Dalam media sosial tidak ada batasan-batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka berada.1

Jika kita melihat pada era sebelumnya dimana seseorang berkomunikasi dalam skala besar hanya untuk memperoleh informasi dan berperan sebagai komunikan melalui media tradisional seperti surat kabar, saat ini masyarakat menggunakan fasilitas internet dan sosial media untuk memperoleh informasi dan bahkan menjadi komunikator secara bebas. melalui sosial media, seseorang dapat berbagi apa saja yang ingin ia bagikan pada sesama pengguna sosial media tersebut yang telah terhubung dengan akun yang dimiliki.

Kemunculan sosial media di Indonesia yang mulai menarik banyak pengguna adalah friendster yang muncul pada kisaran tahun 2002 yang didirikan oleh Jonathan Abrams. Friendster merupakan sosial media yang dibuat untuk anak muda pada saat itu. Dimulailah era sosial media. Pengguna friendster pada tahun 2008 tercatat lebih dari 8 juta sebelum akhirnya situs ini ditutup dan berubah fungsi menjadi situs game.2

1 Hana Feberia, “Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku di Kalangan Remaja,” dari http://mudazine.com/hanafeberia/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-di-kalangan-remaja/

(5)

Kesuksesan Friendster ini kemudian memunculkan sosial media baru seperti

MySpace, Facebook, Twitter dan LinkedIn yang dinilai memperoleh kesuksesan yang jauh lebih tinggi. Bahkan saat ini telah diciptakan sosial media ask.fm dengan fitur tanya dan jawab antar pengguna.

Seiring berkembangnya teknologi smartphones, ponsel-ponsel baru bersistem Operasi Android, iOs, dan Windows telah banyak digunakan oleh masyarakat dunia. Dari sinilah kemudian muncul sosial media baru seperti Instagram, Path, Pinterest,

PicMix, We Hear It, Etsy, Fancy, Pheed yang saat ini hanya dapat digunakan pada ponsel atau tablet bersistem operasi Android, Windows dan iOs.

Kemunculan sosial media ini membuat pengaruh yang cukup besar terhadap gaya hidup masyarakat baik dalam hal ekonomi, sosial bahkan budaya, tentu saja ada pengaruh positif maupun negatif.

Berbagai alasan mengapa seseorang membuat sebuah akun pada sosial media, diantaranya untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman, memperoleh informasi dan kabar melalui news feed yang disediakan oleh sosial media, hingga menunjukkan eksistensi diri. Dalam sebuah penelitian dinyatakan, media sosial berhubungan dengan kepribadian introvert. Semakin introvert seseorang maka dia akan semakin aktif di media sosial sebagai pelampiasan.3

Selain itu, berbagai dampak positif yang kita dapat dari kemajuan tekhnologi saat ini, terdapat juga dampak negatifnya yang tidak bisa begitu saja diabaikan. Salah satunya yang sangat berpengaruh adalah perubahan sifat dan karakter seseorang dari penggunaan alat-alat modern khususnya media komunikasi.

Kemudian, pola menggunakan sosial media yang tidak terkontrol akan menimbulkan dampak psikologis bagi anak-anak. Diantaranya, keterampilan anak jadi kurang berkembang. Selanjutnya, usia anak adalah usia di mana si anak sedang

(6)

mengembangkan segala kemampuannnya seperti kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain dan kemampuan mengemukakan pendapat.

Dalam media sosial ada banyak video yang tidak baik ditonton oleh anak sehingga merekapun banyak berkhayal dengan apa yang dilihat ditambah dengan suara pada video sehingga langsung terhubung dengan dunia khayalan anak. Menurut Alex Sobur, anak merupakan penonton yang pasif, sementara itu khayalan dan suara dari dimensi interaksi dan respon yang dialami dalam kontak langsung dengan dunia khayalan mereka. Komunikasi berlangsung satu arah.4

Komunikasi satu arah banyak dampak yang bisa terjadi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak seperti informasi yang tidak benar akan diterima begitu saja, bayangkan jika informasi yang didapat mengenai bahasa kasar, anak akan dengan mudah mengikuti apa yang dia dapat. Dampak lainnya, disadari atau tidak, perilaku-perilaku yang dilihat di sosial mediai akan menjadi satu memori dalam diri si anak dan akibatnya si anak menjadi meniru yang bisa berkembang karakter pribadinya di kemudian hari, kalau tidak segera diantisipasi.

Dengan demikian, maka orang tua bertanggung jawab dalam pembentukan sikap dan perilaku yang di akibatkan dari dampak sosial media yang selanjutnya merupakan pembetukan karekter atau watak anak, juga sangat tergantung dari rangsangan pendidikan yang diberikan oleh orangtua.

Melalui tulisan ini akan dibahas berbagai dampak dari penggunaan media sosial terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak serta tanggungjawab orangtua dalam mengantisipasi dampak tersebut.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang saya dapatkan dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut :

(7)

1. Bagaimana Dampak Sosial Media terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?

2. Bagaimana tanggungjawab Orangtua dalam Menyikapi Dampak Sosial Media?

BAB II PEMBAHASAN

(8)

Media Sosial tumbuh pesat berkat internet. mengenai kelahiran internet sendiri tidak ada kesepahaman. Apakah lahir ketika adopsi TCP/IP ataukah ketika

World Wide Web (WWW) muncul. Namun, momen monumental jaringan global tersebut terjadi pada tanggal 29 Oktober 1969 lalu saat Departemen Pertahanan (DOD) Amerika Serikat mendanai sebuah proyek penelitian jaringan komputer yang dilakukan oleh Advanced Research Projects Agency (ARPA). Perkembangan sosial media menurut Eka Putri Pitasari dkk, dewasa ini semakin hari semakin cepat, beragam, unik, merambah beragam segmen dan berkarakteristik.5

Di Indonesia pada tahun 1993 merupakan tahun internet mulai dikenal banyak kalangan masyarakat luas terbukti dengan munculnya puluhan website, baik website personal maupun website perusahaan pada saat itu. Pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.6

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia. Pengguna Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain dari Indonesia menempati porsi yang cukup besar dari keseluruhan pengguna media sosial tersebut. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring social yang bisa kita lihat dalam website resminya kominfo.go.id yang dirilis pada 7 November 2013. Sebelum saya menjabarkan dampak media sosial maka terlebih dahulu agar kita lebih memahami judul makalah ini, berikut saya jabarkan:

1. Media Sosial

a. Pengertian Media Sosial

5 Eka Putri Pitasari, Panduan Optimalisasi Media Sosial: untuk Kementrian Perdagangan RI (Jakarta: Pusat Hubungan Masyarakat, 2014), h. 9.

(9)

Adapun yang dimaksud dengan Media Sosial menurut Ardianto Elvinaro pada dasarnya media sosial sama dengan media massa, media massa ini di bagi dua bagian yaitu media cetak dan media elektronik, media cetak seperti surat kabar, majalah, sedangkan media elektronik seperti radio, televisi, film, media online (internet).7

Secara umum sosial media didefinisikan sebagai media online yang mendukung interaksi sosial. Media Sosial menggunakan teknologi berbasis Web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook, WA, Instagram dan Wikipedia.

Dapat dipahami bahwa perkembangan media sosial dimulai dari tumbuh pesatnya Internet sehingga banyak macam-macam media social seperti Twitter, Facebook, Instagram, WA dan lain sebagainya, bahkan media sosial dimasa depan kemungkinan besar akan lebih canggih lagi dan dampak dari itu akan semakin banyak baik positif dan negatif.

b. Karakteristik Media Sosial

Sosial media secara umum terbagi dalam beberapa karakter yaitu adanya keterbukaan dialog antar para pengguna. Sosial media dapat dirubah oleh waktu dan diatur ulang oleh penciptanya, atau dalam beberapa situs tertentu, dapat diubah oleh suatu komunitas. Selain itu sosial media juga menyediakan dan membentuk cara baru dalam berkomunikasi. Sebagaimana yang diketahui sebelum muncul dan populernya media sosial, kebanyakan orang berkomunikasi dengan cara sms atau telpon lewat handphone. Namun sekarang dengan adanya media sosial, orang cenderung berkomunikasi lewat layanan obrolan (chat) atau berkirim pesan lewat layanan yang tersedia di sosial media.8

7 Ardianto Elvinaro, Komunikasi Masa Suatu Pengantar (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 103.

(10)

Selain itu, ada berbagai macam karakteristik lainnya yang timbul dikarenakan media sosial ini yaitu:

1) Partisipasi

Partisipasi ini mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau berminat menggunakannya, hingga mengaburkan batas antara media dan audience (Media massa/media siaran).

2) Keterbukaan

Kebanyakan sosial media terbuka bagi umpan balik dan partisipasi melalui saranasarana voting, komentar dan berbagi informasi. Jarang sekali dijumpai batasan untuk mengakses dan memanfaatkan isi pesan (perlindungan password terhadap isi cenderung dianggap aneh).

3) Perbincangan

Sosial media memungkinkan terjadinya perbincangan antar pengguna secara “dua arah”.

4) Komunitas

Media sosial memungkinkan terbentuknya komunitas-komunitas secara cepat (instan) dan berkomunikasi secara efeketif tentang beragam isu/kepentingan (dari hobi fotografi, politik, hingga tanyangan TV favorit).

5) Keterhubungan

Mayoritas sosial media tumbuh subur lantaran kemampuan melayani keterhubungan antar pengguna, melalui fasilitas tautan (links) ke Website, sumber-sumber informasi dan pengguna-pengguna lain.

Hal ini ditambah lagi oleh pendapat Azhar Asyad mengenai beberapa ciri (karakteristik) media yang dihasilkan sosial media atau teknologi berbasis computer diantaranya sebagai berikut:

a. Mereka dapat digunakan secara acak;

b. Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan anak atau keinginan perancang atau pengembang sebagaimana direncanakannya;

(11)

d. Dapat melibatkan interaktivitas anak yang tinggi.9 c. Jenis-Jenis Media Sosial

Dua situs jejaring sosial yang paling terkenal dan banyak digunakan saat ini adalah Facebook dan Twitter. Facebook adalah situs jejaring sosial yang sedang populer saat ini. Didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama temannya sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin

Adapun jenis-jenis media sosial zaman now selain Facebook dan Twitter, yaitu:

a. Instagram

b. Whatsapp Messenger c. Line

d. Path e. Youtube

Dan lain sebagainya.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak a. Pengertian

Pertumbuhan berkaitan dengan kuantitatif yang menyangkutpeningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahansecara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisikyang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.

(12)

Menurut Nagel, perkembangan merupakan pengertian dimanaterdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsitertentu, oleh karena itu bilamana terjai perubahan struktur baik dalam organisasi aupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.10

Perkembangan menggambarkan perubahan kualitas dan abilitasdalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapasitas,fungsi dan efisiensi. Perkembangan itu bersiafat keseluruhan misalnyaperkembangan intelektual, emosional, spiritual, adalah hubungan satusama lain, misalnya perembangan kemampuan membca meliputiperkembangan suara, pengalaman, sosial, dan emosional.

Hal ini juga berarti bertambahnya fungsi dari organ-organ manusia sebagai contoh si mamat karena dia bertambah besar dan tinggi badannya sedang berkembang berarti si mamat sudah mulai bisa melihat benda dengan baik, mendengar dengan baik, memegang benda dengan tangannya, berfikir sederhana, dipanggil namanya dia menengok, ditanya dia dapat menjawab dengan benar dan seterusnya.11

b. Aspek-aspek Perkembangan Anak

Perkembangan sebenarnya tidak terjadi dalam kontak yang terpisah-terpisah, namun untuk menyederhanakan dan memudahkan pembahasaan perkembangan sering dibagi kedalam beberapa aspek. Sebagai contoh Dodge membagi area perkembangan kedalam empat aspek yaitu, aspek sosial emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa.12

Setiap individu pada hakikatnya akan mengalamai pertunbuhan fisik dan perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa,

10 Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 35.

11 Sulthon, Ilmu Pendidikan (Kudus: Nora Media Interprise, 2011), h. 89.

(13)

bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. Berikut ini diuraikan pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek tersebut:

1) Intelek

Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf otak. Pertumbuhan syaraf yang telah matang akan diikuti fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu seorang individu juga akan mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya, mana kala pertumbuhan syaraf pusat atau otaknya telah mencapai matang. Perkembangan tingkat berpikir atau perkembangan intelek akan diawali dengan kemampuan mengenal yaitu untuk mengetahui dunia luar.

2) Emosi

Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan suara yang keras atau tingkah laku yang lain. begitu pula sebaliknya seorang yang gembira akan melonjak-melonjak sambil tertawa lebar dsb.13

Perjalanan kehidupan setiap orang tidaklah sama, kehidupan mereka berjalan sesuai dengan polanya sendiri. Seseorang yang pola kehidupannya berlangsung mulus, dimana dorongan dan keinginanannya dapat tercapai dan terpenuhi maka cenderung memiliki perkembangan emosi yang stabil dan demikian dapat menikmati hidupnya. Tatapi seballiknya, jika dorongan dan keinginannya tidak dapat terpenuhi, sangat dimungkinkan perkembangan emosinya terganggu.14

3) Sosial

Sejalan dengan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya menjadi dewasa, akan mengenal lingkungan lebih luas, mengenai banyak manusia. Perkenalan dengan orang lain dimulai perkenalan dengan ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya, dan akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya.

13 Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, h. 26.

(14)

Selanjutnya manusia yang dikenal semakin banyak dan heterogen, namun pada umumnya anak akan lebih tertarik dengan teman sebayanya yang sama jenis. Anak membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya , memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat. Dalam perkembnagnnnya setiap orang akan mengetahui bahwa manusia itu slaing membantu dan dibantu, memberi dan diberi.

4) Sikap, Nilai dan Moral

Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalakan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan tidak boleh, yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Menurut Piaget, pada awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat “paksaan”, dan anak belum mengetahui maknanya. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan semakin lama semakin luas dengan ketentuan yang berlaku dalam masyarakat dan negara.15

3. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial a. Dampak Positif Penggunaan Media Sosial

1) Internet sebagai media komunikasi, dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. Dengan jejaring sosial kita dapat menjalin komunikasi dan menghimpun keluarga, kerabat dan teman lama yang berada diseluruh penjuru dunia yang sulit untuk bertemu bahkan sudah lama tidak berjumpa atau berkomunikasi. Dengan adanya media sosial hal ini dapat terjadi degan mudah didunia maya.

2) Mendapatkan informasi yang terkini dengan cepat. Hal-hal yang baru terjadi beberapa menit sudah dapat diketahui oleh orang banyak diberbagai tempat sekaligus.

(15)

3) Dengan adanya media sosial kita bisa berkenalan dengan orang-orang yang tidak kita ketahui sama sekali dengan cepat dan mudah, sehingga membuat hubungan pertemanan atau relasi menjadi bertambah

4) Bisa menjadi wadah atau tempat bercerita, berbagi aspirasi bahkan untuk anak-anak yang sulit berinteraksi dengan orang lain atau biasa disebut ansos (anti sosial)

5) Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

6) Media sosial juga dapat digunakan sebagai media promosi yang lebih murah dan mudah. Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar.

7) Pada zaman sekarang kita bisa menyampaikan aspirasi secara langsung ke aparat pemerintahan. Saat kepresidenan SBY, Beliau sudah membuat akun media sosial di twitter yang membuat para penggunanya bisa langsung menyampaikan aspirasi ke Presiden tanpa melalui orang ketiga.

8) Menjual barang tidak harus memiliki toko terlebih dahulu, cukup menggunakan media sosial sebagai tempat bertransaksi.16

b. Dampak Negatif dari Media Sosial

1) Susah bersosialisasi dengan orang sekitar secara langsung. Hal ini disebabkan karena pengguna media sosial menjadi malas belajar berkomunikasi secara nyata, hanya berbagi dan berinteraksi didunia maya.

2) Pengguna media sosial menjadi tidak peduli dengan keadaan sekitar. Contohnya ketika seseorang berada di warnet membuka situs media sosial mereka seirngkali lupa waktu

(16)

3) Menjadi terbiasa dengan bahasa yang tidak formal yang digunakan dimedia sosial sehingga sulit untuk menggunakan bahasa baku

4) Banyaknya postingan yang tidak penting yang seharusnya tidak perlu dipublikasikan. Hal ini membuat berkurangnya privasi.

5) Kejahatan yang dikenal dengan sebutan cyber crime yang terjadi di dunia maya seperti hacking, cracking, phising, spamming, dan lain-lain.

6) Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun dengan mudah diakses oleh siapapun.. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

7) Banyaknya penipuan yang dilakukan menggunakan media sosial, seperti online shop yang tidak benar – benar menjual suatu produk.

8) Akun pemerintahan dapat dengan mudah diakses atau dibajak.17

4. Rekfleksi Dampak Media Sosial terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Diawal bab penulis sudah menjelaskan bahwa awal munculnya media dikarenakan perkembangan internet yang sangat pesat dari awalnya hanya sebuah proyek penelitian jaringan komputer oleh Departemen Pertahanan (DOD) Amerika Serikat yang dilakukan oleh Advanced Research Projects Agency (ARPA) pada tahun 1969 hingga kini 2017 banyak media-media sosial yang bermunculan seperti

Facebook dan Twitter yang paling banyak digunakan dan ada beberapa media sosial lainnya seperti Instagram, Whatsapp Messenger, Line, Path, Youtube dan lain sebagainya, membuat para orangtua khawatir akan pertumbuhan dan perkembangan anaknya yang diakibatkan dari dampak media sosial.

Selanjutnya, dari apa yang dibahas diatas maka penulis menyimpulkan bahwa :

(17)

a. Intelek

Dengan berkembangnya media sosial banyak informasi-informasi yang bersifat positif dan bahkan negetif. Pertama positif, jika seoarang anak mengambil positifnya maka dengan media sosial wawasan dan pengetahuan anak akan bertambah. Kedua, jika negatif maka anak dalam bercerita akan menggunakan bahasa tidak formal sehingga sulit berbahasa baku, mudah tertipu dan bahkan berfikiran mesum.

b. Emosi

Media sosial juga sangat berdampak baik maupun buruk bagi emosi anak. Misalnya dari segi positif anak akan dengan mudah sabar dan ikhlas saat mereka membaca dan mendengarkan ceramah, nasehat-nasehat bahkan termotivasi untuk sukses, sedangkan dari segi negatif mudah terprovokasi dengan adanya berita-berita hoax yang tidak diklarifakasi terlebih dahulu info yang didapat.

c. Sosial

Selain itu, dampak sosial yang didapat dari media sosial bersifat positif, anak akan mudah bersosialisasi atau berkenalan dengan teman sebayanya, sedangkan segi negatif anak tidak akan peduli dengan keadaan sekitar misalnya dengan mengakses media sosial media anak akan lupa waktu.

d. Sikap, Nilai dan Moral

Media sosial juga berperan terhadap tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya anak, misalnya segi postif anak mengenal nilai-nilai kebaikan. Sedangkan negatifnya, anak akan bertindak seperti apa yang dilihatnya, bayangkan jika yang dilihat pertengakaran atau perkelahian.

(18)

afektif dan orangtua harusnya dapat bertanggung jawab dala menyikapi dampak dari media sosial zaman now.

B. Tanggungjawab Orangtua dalam Menyikapi Dampak Sosial Media bagi Anak

Orangtua merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya. Sebagai orangtua harusnya dapat mengontrol anak agar tidak terlalu menggunakan media sosial dikarenakan dapat mengakibatkan ketergantungan dan mereka akan malas dalam belajar jika tidak diantsipasi oleh orangtua, berikut ini tanggungjawab orangtua dalam menyikapi dampak sosial media bagi anak :

a. Meluangkan waktu lebih banyak bersama anak bisa dengan belajar bersama lebih dalam tentang komputer dan internet. Baik orangtua maupun anak harus tahu dan bisa mengoperasikan situs jejaring sosial, forum diskusi, keamanan transaksi belanja, cara chatting, cara mengetahui situs baik dan situs buruk, mencari dan memutar video di YouTube, dan cara mencari gambar dan video via Google.

b. Berikan pemahaman mengenai manfaat dan bahaya internet Setelah mempelajari caranya, tambahkan pemahaman pada anak tentang manfaat dan bahaya internet. Orangtua harus memiliki pengetahuan lebih luas, dan mendiskusikannya dengan anak. Beritahu juga soal karakteristik predator online, dan berbagai kasus terungkapnya predator online di berbagai negara.

c. Ingatkan pada anak agar tidak percaya begitu saja pada orang yang baru dikenalnya. Tekankan kepada anak agar tidak memberikan informasi pribadi, seperti email dan nomor telepon.

(19)

e. Hindari anak mengakses internet di kamar pribadi. Meski fasilitas di rumah lengkap, komputer dan ponsel sudah terkoneksi dengan internet, pastikan ada batasan. Jangan biarkan anak-anak mengakses internet di kamar pribadinya. Letakkan komputer di ruang keluarga atau di ruangan orangtua agar mudah dilihat dan dikontrol.

f. Kenalkan aktivitasl lainnya dengan internet.Arahkan anak untuk melakukan aktivitas kreatif dan positif dengan media internet. Kenalkan juga tentang banyaknya kesempatan berprestasi atau mendapatkan hadiah dari kegiatan kreatif di internet, misalkan kompetisi menulis. Untuk itu kenalkan lebih dahulu kegiatan menulis di internet, misalnya dengan mengisi blog pribadi.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari apa yang dibahas pada bab- bab sebelumnya maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dampak media sosial terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak ada 4 hal yang penulis temukan, yaitu :

(20)

Dengan berkembangnya media sosial banyak informasi-informasi yang bersifat positif dan bahkan negetif. Pertama positif, jika seoarang anak mengambil positifnya maka dengan media sosial wawasan dan pengetahuan anak akan bertambah. Kedua, jika negatif maka anak dalam bercerita akan menggunakan bahasa tidak formal sehingga sulit berbahasa baku, mudah tertipu dan bahkan berfikiran mesum.

2. Emosi

Media sosial juga sangat berdampak baik maupun buruk bagi emosi anak. Misalnya dari segi positif anak akan dengan mudah sabar dan ikhlas saat mereka membaca dan mendengarkan ceramah, nasehat-nasehat bahkan termotivasi untuk sukses, sedangkan dari segi negatif mudah terprovokasi dengan adanya berita-berita hoax yang tidak diklarifakasi terlebih dahulu info yang didapat.

3. Sosial

Selain itu, dampak sosial yang didapat dari media sosial bersifat positif, anak akan mudah bersosialisasi atau berkenalan dengan teman sebayanya, sedangkan segi negatif anak tidak akan peduli dengan keadaan sekitar misalnya dengan mengakses media sosial media anak akan lupa waktu.

4. Sikap, Nilai dan Moral

Media sosial juga berperan terhadap tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya anak, misalnya segi postif anak mengenal nilai-nilai kebaikan. Sedangkan negatifnya, anak akan bertindak seperti apa yang dilihatnya, bayangkan jika yang dilihat pertengakaran atau perkelahian.

Selanjutnya sebagai solusi dari dampak media sosial terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak ada pada orangtua. Orangtua merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya, jadi sudah seharunya orangtua mengawal anaknya, seperti yang penulis simpulkan dibawah ini:

(21)

tahu dan bisa mengoperasikan situs jejaring sosial, forum diskusi, keamanan transaksi belanja, cara chatting, cara mengetahui situs baik dan situs buruk, mencari dan memutar video di YouTube, dan cara mencari gambar dan video via Google.

2. Berikan pemahaman mengenai manfaat dan bahaya internet Setelah mempelajari caranya, tambahkan pemahaman pada anak tentang manfaat dan bahaya internet. Orangtua harus memiliki pengetahuan lebih luas, dan mendiskusikannya dengan anak. Beritahu juga soal karakteristik predator online, dan berbagai kasus terungkapnya predator online di berbagai negara.

3. Ingatkan pada anak agar tidak percaya begitu saja pada orang yang baru dikenalnya. Tekankan kepada anak agar tidak memberikan informasi pribadi, seperti email dan nomor telepon.

4. Kenalkan etiket bergaul dengan teman “online”. Memperluas pergaulan sah saja, apalagi anak-anak kini sudah semakin terbuka dengan teknologi internet. Namun perlu diajarkan kepada anak agar memperhatikan batasan pergaulannya. Jangan izinkan anak-anak bertemu langsung dengan teman baru yang dikenal lewat chatting.

5. Hindari anak mengakses internet di kamar pribadi. Meski fasilitas di rumah lengkap, komputer dan ponsel sudah terkoneksi dengan internet, pastikan ada batasan. Jangan biarkan anak-anak mengakses internet di kamar pribadinya. Letakkan komputer di ruang keluarga atau di ruangan orangtua agar mudah dilihat dan dikontrol.

6. Kenalkan aktivitasl lainnya dengan internet.Arahkan anak untuk melakukan aktivitas kreatif dan positif dengan media internet. Kenalkan juga tentang banyaknya kesempatan berprestasi atau mendapatkan hadiah dari kegiatan kreatif di internet, misalkan kompetisi menulis. Untuk itu kenalkan lebih dahulu kegiatan menulis di internet, misalnya dengan mengisi blog pribadi.

(22)

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna memperbaiki makalah penulis selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Asyad, Azhar. Media Pengajaran.Banda Aceh: Rajawali Pers, 1995.

Elvinaro, Ardianto. Komunikasi Masa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.

Hildayani, Rini. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka, 2011. Pitasari, Eka Putri. Panduan Optimalisasi Media Sosial: Untuk Kementrian

(23)

Sulthon. Ilmu Pendidikan (Kudus: Nora Media Interprise, 2011.

Sunarto., Hartono, Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

______________________ Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta 2012.

Yuhefizar. 10 Jam Menguasai Internet Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008.

Setyastuti, Yuanita. “Aprehensi Komunikasi Berdasarkan Konteks Komunikasi dan Tipe Kepribadian Ekstrovert – Introvert”. Jurnal Komunikator volume 4, nomor 2. November 2012.

Dis, Dissy. “Media Online.” Dari http://syakurabdan.blogspot.co.id/2017/01/media-online.html

Feberia, Hana. “Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku di Kalangan Remaja.” Dari http://mudazine.com/hanafeberia/pengaruh-media-sosial-terhadap-perilaku-di-kalangan-remaja/

Tea, Romel. “Artikel Media Sosial: Pengertian, Karakteristik, dan Jenis. Dari

http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html

Teknologi, Hikmah. “Data Blogger dan Pengguna Friendster.” Dari

http://teknohikmah.blogspot.com/2008/04/data-blogger-dan-pengguna-friendster.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 3.7 yaitu anova atau uji F ternyata didapat hasil pengujian secara simultan antara variabel independen kompetensi dan lingkungan kerja fisik

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kepada

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Dari segi proses, penerapan TGfU untuk mengajarkan bermain sepak bola adalah efektif. Keefektifan

Dari hasil uji homogenitas uranium di dalam meat bahan bakar dengan muatan uranium 4,80 g/cm3 yang menggunakan undakan balok AIMgSi1 standar (kode X), diperoleh

Hal itu menunjukkan bahwa cerita-cerita misteri pada majalah bobo lebih condong pada cerita mistik yang membahas tentang ketakutan, kegelisahan, kecemasan yang

Fortivikasi ikan tuna kering kayu kaleng menggunakan tepung tulang ikan tuna dan tepung ikan teri dengan konsentrasi berbeda, tidak memberikan pengaruh berbeda signifikan

Juga terlihat bahwa umumnya pertambahan tinggi tanaman tidak berbeda nyata pada perlakuan 0, 10 dan 15 hari waktu proteksi dari setiap isolat virus yang dicobakan.. Waktu

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lokasi bank yang jauh dari rumah adalah alasan utama yang paling mendominasi siswa tidak berkeinginan menabung di bank syariah dengan jumlah