Cybermedia
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Tugas pada Mata Kuliah Cybermedia Dakwah
Semester Genap 2023/2024 Dosen Pengampu: Priyanggo Karunia
Oleh:
Erik Juliawan ( 2022006 )
Fakultas: Dakwah dan Komunikasi Islam Program Studi: Komunikasi dan Penyiaran Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG 2023
A. Latar Belakang
Abad ini perkembangan teknologi komunikasi terus mengalami kemajuan yang sangat pesat. Disadari atau tidak, perkembangan teknologi komunikasi telah membawa kita ke arah kehidupan yang baru, yaitu era komunikasi yang praktis dan dinamis. Bila kita membandingkannya dengan teknologi komunikasi di beberapa tahun ke belakang, maka kita akan melihat perbandingan yang sangat mencolok dalam dunia transformasi komunikasi.
Fenomena inilah yang secara tidak langsung ikut mengubah pola kehidupan manusia.
Cyber media merupakan bagian dari perkembangan teknologi komunikasi. Cyber media melahirhan banyak dampak dalam kehidupan manusia. Layaknya sebuah inovasi, dampak yang dilahirkan tentu akan memiliki dua sisi, yaitu sisi negative dan juga positif.
Dampak positif dari cyber media dalam kehidupan manusia antara lain, mampu menghadirkan berita-berita yang up to date dan berkesinambungan, penyajian berita juga seolah menyempurnakan media-media konvensional dengan mengabungkan video, teks, dan gambar. Cyber media juga mampu menjadikan masyarakat tidak hanya sebagai konsumen berita, tapi cyber media juga mampu menjadikan masyarakat sebagai produsen sekaligus distributor media. Dalam hal ini sering dikenal dengan istilah jurnalisme warga. Fenomena ini tentu saja tidak pernah ada dalam media konvensional.
Namun selain dampak positif, cyber media juga turut mengahadirkan beberpa dampak negatif. Dampak negatif yang sangat memprihatinkan adalah, lahirnya cyber crime (tindak kriminal dalam dunia cyber). Ada banyak sekali jenis cyber crime dalam dunia maya dan cyber crime di Indonesia telah menuju ke level yang sangat mengkhawatirkan. Padahal seharusnya hal ini tidak perlu terjadi apabila manusia cerdas dalam menganggapi beragam perkembangan teknologi. Cyber crime membuktikan kepada kita bahwa, manusia sering kali terperangkap dalam belenggu perkembangan teknologi.
B. Fenomena Cyber
Teori Media siber dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media siber merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media. Media siber adalah digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Media siber juga merupakan media yang menggunakan internet, media siber berbasis tekhnologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif, dan dapat berfungsi secara privat maupun secara publik (Mondry, 2008: 13).
Perkembangan Media Siber (Cyber Media) juga dimanfaatkan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan bisnis bahkan dari penyedia media masa pun seperti koran, majalah, radio dan televisi memanfaatkan media cyber untuk kepentingannya. Dengan hadirnya Media Siber (Cyber Media) munculah istilah E-mail, e-Goverment, E-Learning, E- Commerce, website, weblog dan sebagainya. Orang kini dengan mudah berkomunikasi dengan rekan, keluarga atau relasi tanpa harus dipisahkan oleh jarak dan waktu. Mencari berita terkini tidak harus menunggu koran terbit. Mencari informasi atau referensi tidak harus pergi ke perpustakaan atau membeli ke toko buku. Bahkan untuk berbelanja orang tidak harus ke luar rumah. Cukup dengan perangkat digital yang terkoneksi dengan jaringan internet, maka semua dapat dilakukan kapan dan dimana saja.
Media Siber memiliki karakteristik yang berbeda dengan media konvensional (cetak/elektronik), berikut karakteristik media siber:
1) Multimedia, dapat memuat atau menyajikan berita/ informasi dalam bentuk teks, audio, video, grafis, dan gambar secara bersamaan.
2) Aktualisasi, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
3) Cepat, begitu diposting atau di unggah, langsung bias diakses semua orang.
4) Update, pembaruan (updating) informasi dapat dilakukan dengan cepat baik dari sisi konten maupun redaksional, misalnya kesalahan ketik/ejaan.
5) Kapasitas luas, halaman web bias menampung naskah sangat panjang.
6) Fleksibilitas, pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan dimana saja, juga jadwal terbit (update) bias dilakukan setiap saat.
7) Luas, menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
8) Interaktif, dengan adanya fasilitas kolom komentar dan chat room.
9) Terdokumentasi, informasi tersimpan di “bank data” dan dapat ditemukan ketika diperlukan.
10) Hyperlinked, terhubung dengan sumber lain (links) yang terkait dengan informasi tersaji. (Syamsul, 2012: 11).
B. Pendorong Perubahan di Dunia Cyber
Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel maupun gelombang elektromagnetik). Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antarkomputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak (dalam hal ini provider) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet. Pihak yang telah tergabung dalam jaringan ini akan memiliki alamat tersendiri (bagaikan nomor telepon) yang dapat dihubungi melalui jaringan internet. Provider inilah yang menjadi server bagi pihak-pihak yang memiliki Personal Computer (PC) untuk menjadi pelanggan ataupun untuk mengakses internet.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif.
Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan. Bisa dikatakan bahwa internet merupakan produk ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat.
Tidak hanya peneliti, kalangan akademis, dokter, atau ilmuwan saja yang dapat memanfaatkan ’keajaiban’ internet, melainkan juga semua orang dapat mengakses dan dapat pula membuka dunia informasi dengan hanya menggunakan jari mereka.
Melalui The World Wide Web, hanya dalam hitungan detik, informasi apapun yang sedang dicari akan terpapar di layar komputer. Dalam hitungan detik pula kita bisa meloncat dari satu negara ke negara yang lainnya. Beragam informasi disediakan oleh internet yang
pada dasarnya bekerja dengan merangkai satu komputer dengan komputer lainnya yang tersebar di seluruh dunia.
Internet tidak hanya dimanfaatkan untuk mencari atau mengunduh beragam informasi saja. Saat ini dengan hadirnya surat elektornik (email), grup diskusi (mailing list), jurnal online (blog, facebook), hingga ruang mengobrol (messenger, chat room) memberikan kemudahan bagi siapapun di manapun untuk berkomunikasi di dunia cyber. Bahkan kehadiran sarana komunikasi melalui komputer ini (Computer Mediated Communication) menghasilkan sebuah komunitas baru. Komunitas yang terdiri dari pengguna internet (netter) yang saling bertukar informasi, melakukan transaksi bisnis, bekerja, berdiskusi, ataupun hanya sekadar mengobrol saja. Inilah kekuatan dari internet. Keberadaannya membentuk sebuah kultur baru di mana batas-batas geografis, demografis, etnisitas, ras, agama, hingga budaya menjadi tersamarkan. Semua netter berada dalam wilayah yang disebuat dengan cyberworld atau dunia siber.
Berikut beberapa faktor pendorong di dunia cybermedia:
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web atau jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain- lain.
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
C. Ancaman dan Kerentanan di Dunia Cyber
Di tengah gempuran perkembangan teknologi, tak bisa dihindari bahwa muncul berbagai tantangan, diantaranya yaitu tantangan keamanan siber. Dengan penggunaan internet yang semakin meningkat, serta teknologi yang semakin berkembang, membuat jumlah ancaman siber menjadi meningkat juga. Bahkan di Indonesia, disebut-sebut mengalami serangan siber 12,8 juta pada tahun 2018 dan melonjak hingga 74,2 juta serangan siber pada tahun 2020 (Laporan Honeynet Project, BSSN).
ISO (International Organization for Standardization) 27032:2012 mendefinisikan keamanan siber atau cybersecurity sebagai upaya yang dilakukan dalam menjaga kerahasiaan (confidentially), integritas (integrity), dan ketersediaan (availability) dari informasi di cyberspace. Cyberspace merupakan lingkungan yang kompleks yang merupakan hasil dari interaksi yang terjadi antara orang dengan perangkat lunak serta layanan di internet.
Hubungan tersebut didukung oleh perangkat teknologi informasi dan komunikasi serta koneksi jaringan yang tersebar di seluruh dunia. Dapat disimpulkan bahwa keamanan siber merupakan tindakan yang dilakukan untuk melindungi sistem komputer dari serangan digital atau akses yang ilegal.
Ada beberapa elemen yang termasuk ke dalam cybersecurity atau keamanan siber yang digunakan untuk memastikan secara keseluruhan.Elemen-elemen tersebut yaitu:
1. Application security 2. Information security 3. Cloud security 4. Network security
5. Disaster recovery/business continuity planning 6. Operational security
7. End-user education
Ancaman keamanan siber bisa berbeda-beda tergantung modus operasi pelaksanaannya dan biasanya terjadi di cyberspace. Berikut beberapa jenis ancaman keamanan siber:
1) Cyber crime
Ancaman ini berawal di Amerika Serikat pada tahun 1960-an dan terjadi hingga saat ini. Seseorang akan dinyatakan melakukan cyber crime jika melakukan akses secara ilegal seperti transmisi ilegal atau manipulasi data untuk tujuan tertentu seperti menciptakan
gangguan dan mencari keuntungan finansial. Cyber crime dapat dilakukan oleh satu orang individu atau sekelompok orang.
Biasanya para pelaku cyber crime merupakan orang-orang yang sudah ahli dalam melakukan hacking. Seringkali proses cyber crime juga dilakukan dari tempat berbeda tetapi dalam waktu yang bersamaan. Beberapa contoh tindakan yang termasuk ke dalam cyber crime adalah pencurian identitas (identity theft), pembobolan kartu kredit, atau memata-matai suatu target (cyber espionage).
2) Cyber warfare
Terjadinya komunikasi via internet dan teknologi memberikan banyak kemudahan tetapi juga meningkatkan masalah baru yaitu cyber warfare. Cyber warfare merupakan perang yang terjadi dalam cyberspace dan melakukan penyerangan yang terjadi dalam komputer dan internet. Biasanya wilayah yang diserang dalam cyber warfare bukanlah wilayah fisik tetapi biasanya objek dalam cyber warfare merupakan cyberspace yang dikuasai oleh suatu negara.
3) Cyber terrorism
Suatu aktivitas dikatakan cyber terrorism jika aktivitas tersebut dilakukan oleh sejumlah jaringan atau kelompok teroris yang bertujuan untuk mengganggu keamanan sosial, politik, dan ekonomi dari suatu negara dengan memanfaatkan kekuatan teknologi internet.
D. Kesimpulan
Cyber media merupakan bagian dari perkembangan teknologi komunikasi. Cyber media melahirhan banyak dampak dalam kehidupan manusia, layaknya sebuah inovasi.
Cyber media juga mampu menjadikan masyarakat tidak hanya sebagai konsumen berita, tapi cyber media juga mampu menjadikan masyarakat sebagai produsen sekaligus distributor media. Perkembangan Media Siber (Cyber Media) juga dimanfaatkan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, perusahaan bisnis bahkan dari penyedia media masa pun seperti koran, majalah, radio dan televisi memanfaatkan media cyber untuk kepentingannya. Seperti mencari atau mengunduh beragam informasi dengan mudah. Saat ini dengan hadirnya berbagai platform digital, memberikan kemudahan bagi siapapun di manapun untuk berkomunikasi di dunia cyber.
Namun dibalik semua itu, dengan penggunaan internet yang semakin meningkat serta teknologi yang semakin berkembang, tidak bisa dipungkiri akan membuat rentannya ancaman siber yang juga menjadi meningkat. Ancaman keamanan siber bisa berbeda-beda tergantung modus operasi pelaksanaannya, seperti cyber crime, cyber warfare dan cyber terrorism.