• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

11

LANDASAN TEORI

A. Konsep remaja 1. Pengertian remaja

Remaja merupakan fase perkembangan yang dinamis yang dialami seseorang dalam siklus kehidupan. Pada masa ini terjadi percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, sosial dan hal ini berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan. Menurut WHO (2014), remaja adalah anak yang berusia 10-19 tahun dan menurut undang-undang No.4 remaja adalah sebelum mencapai usia 21 tahun. Santrock (2009) mendefinisikan remaja antara usia 10-22 tahun. Menurut Wong, dkk (2009) menjelaskan bahwa masa remaja merupakan masa pertumbuhan hingga mencapai kematangan yang dimulai dengan perubahan pubertas. Masa remaja terdiri atas tiga sub fase yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja pertengahan (15-17 tahun), remaja akhir (18-20 tahun).

(2)

2. Batasan remaja

Menurut Permenkes Kesehatan RI nomor 25 tahun (2014). remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. Masa remaja itu diasosiasikan dengan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini merupakan periode persiapan menuju masa dewasa dan akan melewati beberapa tahapan perkembangan penting dalam hidup. Selain kematangan fisik dan remaja juga mengalami tahapan menuju kemandirian sosial dan ekonomi, membangun identitas, akuisisi kemampuan (skill) untuk kehidupan masa dewasa serta kemempuan bernegosiasi menurut (WHO, 2014).

3. Ciri-ciri remaja

Ciri ciri remaja menurut Suanti (2015) adalah sebagai berikut: a. Periode yang penting

Periode penting merupakan periode dimana terjadi akibat langsung terhadap sikap dan perilaku serta akibat pada jangka Panjang. Pada periode ini, terjadi perkembangan fisik dan mental yang sangat cepat pada remja. Oleh karena itu, remaja membutuhkan penyesuaian mental, sikap, dan minat baru.

b. Perode peralihan

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Peralihan merupakan suatu proses yang terjadi sebelumnya dan berlanjut pada masa sekarang. Misalnya, jika anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu

(3)

yang bersifat kekanak kanan dan harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah di tinggalakan.

c. Periode perubahan

Perubahan sikap dan perilaku pada masa remaja sejajar dengan perubahan fisik. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga perubahan sikap dan perilaku juga berubah dengan cepat. Adanya perubahan tersebut menyebabkan remaja ingin mandiri dan ingin terlepas dari orang tua. Hal ini dikarenakan bahwa remaja lebih senang bergaul dengan teman sebaya dari pada dengan orang tua.

d. Masa sebagai usia bermasalah

Setiap periode mendapat periode masing-masing masalah. Namun, masalah remaja merupakan masalah yang sulit diatasi. Adanya masalah tersebut, remaja lebih memilih barbagi dengan teman sebayanya dari pada orang tuanya. Akibatnya, banyak remaja yang sering menerima kegagalan dikarenakan tidak semua teman sebaya bisa memberikan solusi yang terbaik terhadap masalah dihadapi.

e. Periode mencari Identitas Diri

Pada masa awal remaja, penyesuaian diri dengan kelompok sangat penting. Namun, secara perlahan mereka mulai mencari identitas diri. Identitas diri yang ia cari bias diperoleh dari teman sebaya.

(4)

Adanya anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan cenderung perilaku merusak. Sehingga orang lain mudah talut terhadap perilaku remaja tersebut dan mengakibatkan rasa simpati dari orang lain pada remaja menjadi berkurang.

g. Ambang masa dewasa

Remaja akan mulai memusatkan diri pada perilaku menuju tahap dewasa jika sudah berada pada tahap akhir dewasa. Adanya tuntutan untuk mencari pekerjaan, berumah tangga, dan sebagainya menyebabkan remaja merasa cemas menghadapi kehidupan dewasa. Untuk mengurangi tingkat kecemasan tersebut, maka remaja perlu berkomunikasi dengan teman sebayanya guna mendapakat dukungan.

4. Tahap perkembangan remaja

Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada tiga tahap perkembangan pada masa remaja. Ketiga bagian tersebut, yaitu:

a. Remaja awal (early adolescent)

Tahap ini dimulai dari usia 12 sampai 14 tahun. Pada tahap ini, remaja mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak memiliki ketergantungan pada orang tua. Selain itu, remaja merasa aneh dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorong-dorongan yang menyertai perubahan tersebut.

(5)

Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru dan cepat tertarik pada lawan jenis.

b. Remaja menengah (middle adolescent)

Tahap ini dimulai dari usia 15 sampai 18 tahun. Pada tahap ini, remaja sangat membutuhkan teman sebaya dan merasa senang kalua banyak teman yang menyukainya. Selainitu, remaja lebih bersifat narcistic, yaitu mencintai diri sendiri dengan menyukai teman-teman yang memiliki kesamaan sifat dengan dirinya. Adapun ciri-ciri lain pada usia ini adalah remaja berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak bias mengetahui untuk memilih mana yang peka atau tidak peduli, ramai atau sendiri, dan optimis atau pesimis.

c. Remaja akhir (late adolescent)

Tahap ini dimulai dari usia 19 sampai 22 tahun. Pada tahap ini remaja merupakan masa menuju periode dewasa awal dan ditandai dengan pencapaian lima hal. Adapun lima hal tersebut yaitu : (1) minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelektual; (2) egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dalam pengalaman-pengalaman baru; (3) terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi; (4) egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri); (5) tumbuh yang memisahkan dirinya (private self) dengan masyarakat umum.

(6)

5. Tahap tumbuh kembang remaja putri dan laki-laki

Masa tumbuh kembang dimulai dari para natal atau intra uterin. Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri masa neonatal (0-28 hari), masa bayi (1 bulan sampai 2 tahun), masa pra sekolah 2-6 tahun, masa sekolah atau pubertas 2-12 tahun, dan masa remaja 10-18 tahun (Mulyana, 2013).

a. Pertumbuhan pada remaja putri

Sebelum mulai pacu tumbuh, remaja perempuan tumbuh dengan kecepatan 5,5 cm/tahun (4-7,5 cm). sekitar 2 tahun setelah mulainya pacu tumbuh, remaja perempuan mencapai PHV-nya dengan kecepatan sekitar 8 cm/tahun (6-10,5 cm). kecepatan maksimal dicapai 6-12 bulan sebelum menarche dan ini dipertahankan hanya untuk beberapa bulan. Kemudian kecepatan pertumbuhan linier mengalami deselerasi untuk dua tahun berikutnya atau lebih. Gambaran yang paling dini dan terpenting dari pertumbuhan tulang pada remaja perempuan adalah pertumbuhan pada lebar panggul selama pubertas. Pertumbuhan pelvis dan panggul secara kuantitatif hampir sama dengan remaja laki-laki. Tetapi, karena pertumbuhan remaja perempuan lebih kecil pada berbagai dimensi tubuhnya, maka lebar panggul tampak tidak proporsional (tampak lebih besar) dari pada remaja laki-laki.

b. Pertumbuhan remaja laki-laki

Sebelum mulai pacu tumbuh, kecepatan pertumbuhan linier remaja laki-laki sekitar 5 cm/tahun (3,5-6,5 cm). Pertumbuhan ini nerlangsung terus hingga mencapai sekitar 2 tahun, dimana pada saat itu remaja perempuan telah

(7)

mengalami pacu tumbuh. Kemudian, pada saat pertumbuhan ramaja perempuan seusianya telah memulai deselerasi, pertumbuhan, mencapai lebih 9 cm/tahun (7-12 cm/tahun). Rata-rata pada remaja laki-laki yang matur awal lebih dari 10 cm 12,5 cm), sedangkan pada remaja yang matur lambat sekitar 8,5 cm (6,5-10,5 cm). bahu yang lebih lebar, pinggul yang lebih sempit, kaki yang lebih Panjang, dan relative lebih Panjang pada ekstremitas atas. Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh hormone androgen (Soetjiningsih, 2004).

6. Perkembangan sosial remaja

Perkembangan sosial lebih mengarah pada hubungan atau interaksi sosial seseorang. Pada remaja, hubungan sosial berkembang akibat adanya dorongan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Dalam hal ini, mengemukakan pendapat bahwa sosial dapat diartikan sebagai cara-cara individu bereaksi terhadap orang-orang disekitarnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap dirinya. Remaja ingin memiliki hubungan sosial yang baik dengan sesame temannya agar bias di terima pada kelompok teman sebaya. Shingga interaksi sosial dengan teman sebaya bias terjalin dengan akrab (Affandi, 2011).

Remaja sebagai harapan bangsa diharapkan memperoleh perkembangan sosial yang matang dan menetapkan sebuah identitas didalam kelompok teman sebaya. Perkembangan sosial pada remaja dilihat dari dua ciri khas, yaitu interaksi dengan orang tua dan interaksi dengan teman sebaya. Pada masa remaja, interaksi dengan

(8)

orang tua sudah mulai memisahkan diri dari orang tua sehingga kelompok teman sebaya lebih berpengaruh dari pada orang tua (Wong, et al, 2008).

a. Interaksi dengan teman sebaya

Kelompok teman sebaya pada masa remaja berasal dari kelompok engan jenis kelamin yang berbeda, yaitu perempuan dan laki-laki. Kelompok teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat pada evaluasi diri dan perilaku remaja. Agar remaja bisa diterima dalam kelompok teman sebaya, maka remaja berusaha untuk menyesuaikan diri secara total dalam berbagai hal, misalnya dalam model berpakaian, gaya rambut, selera music, dan tata Bahasa (Wong, et al, 2008).

Kelompok teman sebaya bagi remaja merupakan tempat menghabiskan waktu, bicara, barbagi kesenagnag dan kebebasan. Semua ini bisa dilakukan remaja dalam melakukan interaksi dengan teman sebaya, contoh interaksi yan dilakukan remaja pada situs jejaring sosial seperti facebook, Instagram, path, youtube. Sehingga remaja lebih senang menunkapkan perasaannya melalui media jejaring sosial, hal ini merupakan bahwa sekelompok teman sebaya memiliki account sosial media sehingga lebih mudah bagi remaja untuk terbuka dan curhat pada jejaring sosial. Selain itu, teman sebaya bias menjadikan remaja mengembangkan kematangan diri dan mencapai identitas diri dalam kelompok teman sebaya (Resi susanti, 2015).

(9)

B. Konsep media sosial atau internet 1. Pengertian

Berdasarkan sejarahnya, internet lahir pada akhir dekade 1960 saat Departemen Pertahanan Amerika Serikat memerlukan sebuah standar baru untuk berkomunikasi. Jenis komunikasi yang dimaksud adalah sebuah jaringan yang dapat menghubungkan segala jenis computer di dalam departemen dengan computer milik pihak militer dan organisasi-organisasi penelitian ilmiah sebagai rekan kerja departemen. Jaringan ini didesain agar menjadi alat komunikasi yang aman, kuat, dan tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi dalam keadaan apapun, termasuk dalam keadaan terburuk sekalipun (Heywood, 1996).

Sejauh ini, belum ada kesepakatan mengenai pengertian media sosial atau internet. Ini dikarenakan internet adalah suatu hal yang sangat kompleks dan selalu berkembang dari hari ke hari. Makna internet atau sosial media menurut orang di masa lalu belum tentu sama dengan makna internet bagi orang-orang di masa kini, demikian di masa depan. Beberapa ahli berusaha untuk mendefinisikan sosial media atau internet menurut pandangan mereka masing-masing, berdasarkan sejarah, perkembangan, dan penggunaan teknologi ini.

Purwadi (2015) memeberikan pandangan dasar yang menggambarkan pengertian internet secara umum. Internet atau media sosial didefinisikan olehnya sebagai sebuah jaringan yang terdiri dari berbagai macam ukuran jaringan computer di

(10)

seluruh dunia, mulai dari sebuah computer personal, jaringan-jaringan lokal yang berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung jaringan-jaringan dibawah teknis. Jaringan-jaringan ini saling berkomunikasi satu sama lain dengan berbasis suatu protocol, atau suatu aturan komunikasi tertentu antar jaringan computer, sehingga setiap pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses semua layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya.

Kata internet berdasarkan penulisannya. Kata “internet” berarti suatu jaringan yang melibatkan komputer-komputer yang terhubung tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain walaupun perangkat keras dan perangkat lunaknya berlainan. Kata “internet” berarti jaringan sekumpulan jaringan (networks of networks) yang terdiri dari jutaan computer yang dapat berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan protocol yang sama. Protocol yng digunakan tersebut adalah Transmission Control Protocol.

2. Perkembangan media sosial dan internet

Belakangan ini, hadir beberapa alternative pandangan dalam mendefinisikan internet atau media sosial. Ini dikarenakan pandangan mengenai sosial media semakin hari semakin berkembang, dan makna media sosial atau intenet di jaman modern pun telah mengalami kemajuan. Oleh para ahli teknologi modern, sosial media atau internet didefinisikan sebagai jaringan computer global yang

(11)

menghubungkan jaringan-jaringan computer lain yang tersebar di seluruh dunia melalui sebuah sistem, untuk memfasilitasi pengiriman dan pertukaran data (Word Net Princeton, 2010). Internet juga dapat dijelaskan sebagai sesuatu sebagai yang menggabungkan jaringan-jaringan pendidikan, komersial, dan pemerintahan, serta menghubungkan kesemuanya melalui sistem telekomunikasi yang tersebar di seluruh dunia (Documentation Technical Glossary, 2010). Ini menunjukan bahwa perkembangan pengguna media sosial atau internet dapat memberikan suatu pandangan dan pemahaman baru dalam mendefinisikan internet (Purwadi, 2015).

3. Penggunaan media social

Pengguna media sosial atau internet umumnya didasari oleh beberapa kepentingan atau kebutuhan utama. Beberapa peneliti berusaha menggolongkan jenis-jenis penggunaan media sosial atau internet melalui berbagai macam aktivias yang biasa dilakukan oleh penggunanya. Menggolongkan pola-pola penggunaan media sosial atau internet didalam penelitiannya. Peneliti tersebut menyimpulkan ada empat pola pola utama yaitu:

a. Pertukaran informasi b. Konsumsi produk c. Rekreasi social d. Pengelolaan uang

Kategori tujuan utama manusia menggunakan sosial media atau internet ke dalam lima kategori. Kelima kategori tersebut adalah:

(12)

a. Untuk memperoleh informasi dan berjual beli barang b. Untuk mendapatkan hiburan

c. Untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman d. Untuk bertemu dengan orang-orang baru secara online e. Untuk melakukan bisnis dan keperluan lain

Kim, La Rose, dan Peng (2009) juga berhasil menggolongkan pengguna internet berdasarkan aktivitas yang dilakukan dan memilahnya menjadi sebelas jenis yang berbeda. Kesebelas aktivitas tersebut adalah:

a. Berbelanja online

b. Mengunduh musik, gambar dan video c. Mendengarkan music dan menonton video d. Bermain permainan online

e. Mengakses konten pornografi f. Berjudi online

g. Mengakses situs-situs media social h. Menggunakan pesan instan

i. Mengirim surat elektronik j. Mengobrol di ruang virtual

(13)

4. Fungsi media social

Internet dapat dikatakan memenuhi syarat untuk fungsi media massa bagi masyarakat. Menurut (Dominick yang dikutip oleh Jamilah Siregar, 2013).

a. Pengawasan (surveillance)

fungsi pengawasan peringatan, yang mana sosial media atau internet dapat menginformasikan tentang ancaman, menyampaikan atau menyebarkan informasi yang memiliki pengguna atau dapat membantu pengguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya: berita tentang kejadian, film, harga saham di bursa efek, ide-ide tentang produk terbaru, dan fungsi informasi.

b. Penafsiran (interpretation)

Fungsi ini meliputi fungsi adaptasi lingkungan, fungsi Pendidikan, dan fungsi meyakinkan pengguna internet dalam bentuk partisipasi untuk menyampaikan opini mengenai isu-isu yang sedang terjadi agar dapat mengajak partisipasi untuk membahasnya disertai perspektif terhadap isu-isu tersebut, sehingga dapan memperluas wawasan partisipan.

c. Pertalian (linkage)

Fungsi ini meliputi fungsi menciptakan rasa kebersatuan. Contoh, mengadakan sebuah group komunikasi pada aplikasi media sosial atau aplikasi internet. d. Hiburan (entertainment)

Fungsi membius termasuk kedalam fungsi hiburan karena kemampuan internet dan sosial media untuk mengurangi ketegangan pikiran pengguna dan membuat pikiran menjadi segar kembali.

(14)

5. Dampak negatif dan positif pengguna media sosial (Safitri, 2013) a. Dampak negatif

1) Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa sosial media atau internet identic dengan pornografi, dengan kemampuan informasi yang dimiliki sosial media dan internet, pornografi pun semakin meluas.

2) Violence and Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis da nisi pada dunia sosial media tidak terbatas, maka para pemilik ditus menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

3) Penipuan

Sosial media dan internet tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak memaparkan informasi yang didapatkan pada penyedia informasi tersebut.

4) Carding

Karena sifatnya yang real (langsung), cara belanja dengan menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan tindakan kejahatan pada bidan ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi yang menggunakan kartu kredit secara online dan mencatat

(15)

kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

5) Perjudian

Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu lagi pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Karena pada umumnya situs perjudia tidak agresif dan memerlukan banyak persetujjuan dari pengunjungnya.

6) Mengurangi waktu istirahat

Waktu istirahat akan berkurang karena kecanduan menggunakan sosial media seperti Instagram, youtube, facebook, google. Dapat membuat manusia lupa dengan lingkungan.

b. Dampak positive 1) Media komunikasi

Merupakan fungsi yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna sosial media dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

2) Media pertukaran data

Dengan menggunakan email, newsgroup, dan www.(world wide web :jaringan situs-situs web)para pengguna sosial media atau internet di seluruh dunia dapat berkomunikasi dan bertukar informasi dengan cepat dan murah

(16)

3) Media untuk mencari informasi atau data

Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.

4) Kemudahan memperoleh informasi

Kemudahan untuk memperoleh informasi yang ada di internet banyak membantu manusia sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Selain itu internet juga bias digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang Pendidikan, kebudayaan, kesehatan, dan lain-lain.

5) Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan

Dengan kemudahan ini, membuat masyarakat tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran atau penjualan barang. Karena dapat dilakukan melaui internet.

C. Konsep insomnia 1. Pengertian insomnia

Insomnia. Menurut International Classification of Sleep Disorder 2 (ICSD-2), Insomnia ditegakkan apabila terdapat 1 atau lebih keluhan: kesulitan memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur sehingga sering terbangun dari tidur, bangun terlalu dini hari dan sulit untuk tidur kembali, tidur dengan kualitas yang buruk. Kesulitan tidur diatas terjadi meskipun terdapat peluangdan keadaan yang cukup untuk tidur, serta setidaknya terdapat satu gangguan yang dialami pada siang hari : kelelahan, gangguan atensi, konsentrasi, dan memori, gangguan dalam hubungan

(17)

sosial dan pekerjaan atau performa yang jelek di sekolah, gangguan mood atau iritabel, mengantuk di siang hari, kekurangan energi inisiasi dan motivasi, sering mengalami kesalahan, kecelakaan saat bekerja atau menyetir, nyeri kepala, gangguan pencernaan akibat kurang tidur dan mengawatirkan kondisi ini (Lydia, 2015).

Kondisi fisik dan mental tertentu juga berpengaruh terhadap kejadian insomnia. Data yang didapatkan dari Canadian Community Health Survey (CCHS) melaporkan lebih dari 20% penderita asthma, arthritis/rhematik, masalah pada punggung atau diabetes dilaporkan mengalami insomnia. Setelah dilakukan penyesuaian dengan faktor demografi dan sosial ekonomi, gaya hidup dan kondisi mental didapatkan beberapa kondisi yang berhubungan dengan insomnia seperti fibromyalgia, artritis/reumatik, masalah punggung belakang, migren, penyakit jantung, kanker (Lydia, 2015).

2. Batasan insomnia

Data epidemiologi insomnia sangat beragam sesuai dengan klasifikasi insomnia yang digunakan, sehingga sulit untuk menentukan prevalensi insomnia secara tepat. Sekitar 30% orang dewasa mengalami insomnia, dan 10% diantaranya mengalami insomnia berat sehingga berdampak terhadap kualitas hidup mereka. Di Amerika, satu dari tiga orang dewasa melaporkan kesulitan untuk tertidur dan atau menjaga agar tetap tertidur, dengan 17% diantaranya melaporkan masalah ini sebagai hal

(18)

yang signifikan. Pada penelitian insomnia pada populasi umum di Kanada, didapatkan 13,4% dari 3,3 juta penduduk Kanada mengalami Insomnia. Sebuah penelitian prospektif yang dilakukan selama 12 bulan di Texas, yang bertujuan mengamati prevalensi dan kronisitas insomnia dan dampaknya terhadap kesehatan pada orang dewasa mendapatkan 25% sampel mengalami insomnia, dan 24% diantaranya jatuh ke kondisi kronik. Penelitan insomnia di RS Ciptomangunkusumo mendapatkan hasil 10% penduduk Indonesia menderita Insomnia dan 15% diantaranya adalah insomnia kronis (Lydia, 2015).

3. Tipe insomnia a. insomnia inisial

terganggu pada saat mau masuk tidur, namun demikian penderita akan tertidur juga karena kelelahan.

b. Tidur yang terbangun

Penderita dapat masuk tidur dengan mudah, tetapi setelah 2-3 jam akan terbangun dan ini terjadi berulang kali.

c. Insomnia terminal

Penderita dapat tidur dengan cukup nyenyak, teteapi bila terbangun tidak dapat tidur lagi.

(19)

4. Penyebab insomnia

Penyeban insomnia menurut Didi (2015) adalah, sebaggai berikut:

a. Makanan dan obat-obatan bebas: Caffein, nikotin, obat yang mengandung pseudoefedrin.

b. Obat-obatan dari dokter: Theofilin, Ventolin, Amphetamine, Phenylpropanolamine.

c. Penyakit

1) Insomnia primer (sleep apnea, periodic limb disorder, nocturnal myoclonus) 2) Gangguan nyeri

3) Intoksikasi obat dan alcohol 4) Dynspnea

5) Psikologi: despresi, ansietas, mania atau hiponmania, lingkungan, suhu terlalu panas atau dingin, kebisingan dan kerja melebihi batas normal

5. Penggolongan dan diagnostic insomnia menurut (Depkes RI, 2017) didasarkan pada:

a. keluhan adanya kesulita masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk

b. gangguan terjadi minimal 3 kali dalam waktu seminggu selama minimal satu bulan.

c. adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur (sleeplesness) dan peduli yang berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang hari.

d. ketidakpuasan terhadap kuantitas dan kualitas tidur menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan isu strategis berkenaan dengan pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah, sekarang ini masih banyak wacana, dimana pengawas melaksanakan pembinaan

Bab analisis dan perancangan berisi penjelasan mengenai dataset yang digunakan untuk pengujian, bentuk data keluaran dari hasil klasifikasi yang akan dilakukan, ekstraksi

Hal ini di buktikan dalam penelitian Handayani tentang “pengaruh stimulasi puting susu terhadap lamanya kala I fase aktif” ada pengaruh stimulasi puting susu

a) Upaya pencegahan yang efektif termasuk penggunaan kondom 100% pada setiap. hubungan seks yang beresiko, semata-mata hanya untuk

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAIT 5,499.. TOTAL LABA

CMMI membantu sebuah perusahaan IT untuk membangun langkah maju dengan lebih baik, dengan adanya pembagian level kedewasaan maka perusahaan juga dapat mengukur

Menurut Faqih (2001: 58) fitrah itu dapat tumbuh dan berkembang menjadi baik atau tidak baik. Maka dari itu, manusia harus dihindarkan dari segala sifat yang dapat

Dari hasil penelitian di simpulkan bahwa, penggunaan media audio visual secara keseluruhan mebuat guru untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada siswa