• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ELEKTRONIKA DASAR and PRATIKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH ELEKTRONIKA DASAR and PRATIKUM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH ELEKTRONIKA DASAR & PRATIKUM

1. Mencari referensi komponen-komponen elektronika dasar ?

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya

Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

Jenis-jenis Komponen Elektronika

Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

1. Resistor yang Nilainya Tetap

2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.

3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor

(2)

Gambar dan Simbol Resistor :

B. Kapasitor (Capacitor)

(3)

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap

(4)

Gambar dan Simbol Induktor :

D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .

(5)

Gambar dan Simbol Dioda:

E. Transistor

(6)

Gambar dan Simbol Transistor :

F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya

(7)

G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

(8)

2. 5 Rangkain dasar bersama cara kerjanya ?

Membuat rangkaian transistor sebagai saklar dengan menggunakan breadboard

Pada percobaan berikut ini kita akan belajar membuat rangkaian sederhana sebuah transistor sebagai saklar. Terdapat 2 jenis transistor yang dapat kita gunakan sebagai saklar yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Rangkaian transistor sebagai saklar dapat dilihar pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1 transistor berfungsi sebagai saklar

Beberapa komponen elektronika yang kita butuhkan antara lain :

1. Breadboard yang sudah dipasang jalur sumber arus 2. Transistor NPN BD 139 : 1 buah

3. Transistor PNP BD 140 : 1 buah 4. Resistor 1 Kohm : 4 buah 5. Resistor 330 Ohm : 2 buah 6. LED : 2 buah

7. Tombol : 2 buah

(9)

Cara kerja rangkaian.

Kedua jenis transistor ini memiliki sifat yang unik. Pada transistor NPN prinsip kerjanya adalah menghubungkan beban pada kolektor dengan ground (menggroundkan suatu beban) sedangkan pada transistor PNP menyalurkan arus listrik ke beban (menghubungkan beban ke positif). Beban dalam hal ini adalah lampu LED yang akan kita nyalakan.

R2 pada rangkaian transistor NPN berfungsi sebagai pulldown resistor. R2 akan menghubungkan kaki basis transistor NPN ke ground (negatif) sehingga transistor akan menyumbat atau tidak dapat mengalirkan arus listrik dari kolektor ke emitor. Sedangkan R1 berfungsi sebagai pemberi arus basis. Bila transistor NPN diberi arus basis (tombol ditekan), maka akan mengalir arus listrik ke kaki basis transistor sehingga transistor akan mengalirkan arus listrik dari kolektor ke emitor sehingga beban pada kolektor (lampu LED) akan terhubung ke ground dan menyala. R3 berfungsi sebagai pembatas arus listrik yang mengalir melewati LED.

Gambar

Gambar dan Simbol Resistor :
Gambar dan Simbol Kapasitor :
Gambar dan Simbol Induktor :
Gambar dan Simbol Dioda:
+4

Referensi

Dokumen terkait

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik , dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat

dipergunakan dalam tahanan listrik. Dapat disimpulkan bahwa resistor merupakan komponen yang berfungsi dalam menghambat arus listrik. Resitor dengan nilai tahanan yang tepat

Apakah hasil belajar siswa kelas X TITL pada kompetensi dasar menganalisis bahan-bahan komponen listrik elektronika dan menganalisis sifat komponen pasif dalam

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat arus dalam suatu rangkaian listrik..

Penguat operasional ( operational amplifier ) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan hambatan ( coupling ) arus searah

Sasaran kuliah ini adalah diberikan contoh-contoh pengaplikasian komponen elektronika antara lain penggunaan komponen pasif dan komponen aktif, yang akan di gabungkan menjadi

Artinya, sebuah resistor dengan nilai resistans tertentu berfungsi untuk membatasi arus listrik yang akan dialirkan kepada sebuah atau beberapa komponen elektronika

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus