• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBUAT KEPUTUSAN INVESTASI MODAL docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBUAT KEPUTUSAN INVESTASI MODAL docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

OLEH : DEVI SUSANTI

KELAS : 3.A. AKUNTANSI

NIM : 1362201113

DOSEN : INDARTI

1. MEMBUAT KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

Keputusan investasi modal (capital investment decision) berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, serta penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Proses pengambilan keputusan investasi modal disebut penganggaran modal. Jenis-jenis keputusan investasi modal :

a. Keputusan pengurangan biaya

b. Keputusan pelunasan pabrik dan fasilitas penggudangan c. Keputusan pemilihan mesin

d. Keputusan untuk membeli atau menyewa e. Keputusan penggantian peralatan

Keputusan investasi modal merupakan kebutuhan perusahaan untuk melakukan

investasi yang mengakibatkan komitmen jangka panjan. Keputusan investasi harus mempertimbangkan perencanaan yang matang, tujuan, dan prioritas, pengaturan keuangan, dan penggunaan kriteria tertentu untuk pemilihan aktiva jangka panjang. Proses pengambilan

keputusan untuk investasi modal sering disebut capital budgeting.

Tugas manajemen keuangan yang dilakukan secara rutin adalah bagaimana mengatur aliran dana agar operasi perusahaan berjalan dengan baik. Tugas rutin tersebut tentu tidak banyak menyita waktu dan perhatian karena sudah dilaksanakan berulang-ulang. Disamping tugas rutin tersebut manajer keuangan mempunyai tugas yang cukup brat yaitu membuat keputusan investasi. Keputusan ini sangat penting dengan semakin besarnya dan berkembangnya perusahaan maka manajemen di tuntut mengambil keputusan investasi, seperti pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian perusahaan lainnya.

(2)

1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar dan jumlah tersebut tidak boleh di peroleh kembali dalam jangka pendek atau di peroleh sekalgus. 2. Dana yang di keluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga peusahaan

harus menunggu selama jangka cukup lama untuk bisa memperoleh kembali danatersebut. Dengan demikian akan mempengaruhi penyedian dana untuk keperluanlain.

3. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan dimasa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment yang akhirnya , yang akhirnya akan merugikan perusahaan.Misalnya proyeksi penjualan terlalu besar sehingga membeli peralatan yang besar dengan investasi juga besar, ternyata permintaan kecil, akhirnya banyak kapasitas.

A. Laporan Arus Kas Tambahan

Arus Kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan. Arus Kas Tambahan (Incremental cashflow) adalah arus kas yang benar-benar menyebabkan pertambahan terhadap arus kas proyek. Terdiri dari :

-sunk cost

-biaya kesempatan yang hilang

-modal kerja bersih

-biaya pendanaan

B. Laporan Proforma Arus Kas

Laporan proforma arus kas yaitu laporan-laporan arus kas yang diproyeksi atau ditaksir untuk masa depan. Terdiri dari :

a. Laporan keuangan proforma

(3)

c. Proyeksi arus kas

 Pendekatan dari Bawah ke Atas

Karena arus pendanaan tidak dimasukkan dalam laporan proforma, kita dapat langsung ke baris terbawah laporan pendapatan dan melakukan penyesuaian untuk fakta bahwa depesiasi yang bukan arus kas itu sudah dikurangkan dari perhitungan.

laba bersih proyek= EBIT – Pajak

OCF= Laba bersih+ penyusutan

 Pendekatan dari Atas ke Bawah

Karena kita berusaha mengukur perubahan dalam arus kas operasi, kita dapat menghitung saja perubahan dalam pemasukan dikurangi pengeluaran tunai dikurangi pajak.

OCF = Penjualan - Biaya - Pajak

 Pendekatan Perlindungan Pajak

Arus Kas Proyek = Arus kas dr operasi proyek

– Perubahan MKB proyek

pengeluaran modal proyek

(4)

Dengan mengabaikan depresiasi dan menghitung laba bersih setelah pajak sebagai pendapatan dikurangi biaya kas lalu disesuaikan dengan kenyataan bahwa deperesiasi inkremental akan mengurangi pajak.

OCF = (penjualan – biaya) (1 - T) + (Penyusutan x T)

2. ANALISIS DAN EVALUASI PROYEK

A. Analisi titik impas

Analisis Titik Impas adalah analisis yang berkaitan dengan penentuan titik impas pengelolaan suatu proyek, dengan titik impas tersebut adalah titik dimana keadaan proyek tersebut tidak “surplus” dan tidak “defisit”.

Untuk melakukan analisis ini, biaya perlu diklasifikasi menjadi dua yaitu : 1. Biaya variabel.

2. Biaya tetap.

a. Biaya Variabel,

Merupakan biaya yang berubah-ubah secara proporsional karena terjadinya perubahan pada pemicu biaya. Pemicu biaya (cost driver) adalah aktivitas yang menyebabkan biaya. Dimana total biaya variabel berubah, tetapi biaya variabel rata-rata bersifat tetap.

b. Biaya Tetap,

(5)

rata-rata bersifat variabel (tidak konstan). Total biaya adalah total biaya variabel dan total biaya tetap.

Rumus analisis titik impas :

FC

BEP =

---VC

(6)

Terdapat 3 ukuran titik impas yang umum digunakan yakni :

a. Titik Impas Akuntansi / Accounting Break Even (ABE) yakni volume penjualan yang menghasilkan laba net (net income /NI) = 0

b. Titik Impas Kas / Cash Break Even (CBE) yakni volume penjualan dimana Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow/OCF) = 0

c. Titik Impas Keuangan / Financial Break Even (FBE) yakni volume penjualan yang menghasilkan NPV = 0

(7)

Arus2 operasi: arus kas masuk & keluar yang secara langsung berhubungan dengan penjualan & produksi produk & jasa perusahaan. Arus kas operasi juga digunakan untuk membuat keputusan managerial.

OCF: arus kas yang dihasilkan dari operasi 2 nomal– memproduksi & menjual output barang2 atau jasa2.

OCF = NOPAT + Depresiasi.

NOPAT = EBIT x (1-T).

OCF = [EBIT x (1-T)] + Depresiasi.

Arus Kas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya organisasi dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi organisasi, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lainberguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan organisasi. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:

1. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;

(8)

3. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;

4. pembayaran kas kepada karyawan;

5. penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;

6. pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;

7. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan;

8. pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual;

9. penerimaan kas dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa.

Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih.

Arus kas yang menyangkut transaksi seperti penjualan peralatan merupakan arus kas aktivitas investasi. Akan tetapi, keuntungan atau kerugian atas transaksi tersebut merupakan arus kas operasi.

Referensi

Dokumen terkait

a) Aktivitas koperasi merupakan indikatoryang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara

Isnaeni dan Herjdiono (2015) menyatakan bahwa arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan perusahaan mampu menghasilkan

investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividend an

Semakin tinggi saldo kas bersih dari aktivitas operasi suatu perusahaan, diharapkan dapat meyakinkan investor bahwa operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup

Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai

Dari aktivitas operasi kebanyakan perusahaan menghasilkan arus kas positif, apabila arus kas negatif dari aktifitas operasi pada suatu periode adalah indikator adanya

et al (2009: 286) berpendapat, bahwa apabila arus kas dari aktivitas operasi tinggi maka perusahaan dapat menggunakannya untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan

Kenaikan arus kas operasi menunjukkan kemampuan kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan kas makin besar (meningkat) namun menurunnya arus kas operasi pada