• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG LINGKUP DAN SASARAN EVALUASI PROGR (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RUANG LINGKUP DAN SASARAN EVALUASI PROGR (1)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG LINGKUP DAN SASARAN EVALUASI PROGRAM DIKLAT Aldian Boby M/Dian Pradana/Nanda Krezna/Risma Chulashotud D

S1 Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

risma.reynaldo@gmail.com

Dr. Sulthon, M.Pd dan Ence Surahman, S.Pd.,M.Pd

A. Pendahuluan

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4) dinyatakan bahwa lembaga pelatihan merupakan satuan pendidikan nonformal, di samping satuan pendidikan lainnya yaitu kursus, kelompok belajar, majelis ta’lim, kelompok bermain, taman penitipan anak, pusat kegiatan belajar masyarakat serta satuan pendidikan yang sejenis. Termasuk dalam kegiatan sejenis adalah panti penyuluhan, magang, bimbingan belajar, kepramukaan, pondok pesantren tradisional (salafiyah), padepokan dan sanggar. Pelatihan dapat dilakukan alam jenis dan ruang lingkup pendidikan keagamaan, pendidikan jabatan kerja, pendidikan kedinasan, dan pendidikan kejuruan. Menurut Gomes dalam Soekidjo (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi sering dijadikan satu menjadi diktat ( pendidikan dan pelatihan ). Namun diantara keduannya mengandung perbedaan dalam beberapa hal.

(2)
(3)

B. Pembahasan

2.1 Ruang Lingkup Evaluasi Program Diklat 1. Dasar dan Tujuan Evaluasi

Evaluasi yang efektif harus mempunyai dasar yang kuat dan tujuan yang jelas. Maka akan dikemukakan tentang:

a. Dasar evaluasi atau prinsip ilmiah yang mendasari waktu menyusun evaluasi, ialah:

Program evaluasi bertujuan untuk mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya, sehingga naik tingkat, kelas maupun tamat sekolah. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input, transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran. Jika kita ingin melakukan kegiatan evaluasi, terlepas dari jenis evaluasi apa yang digunakan, maka guru harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka guru akan mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Hampir setiap orang yang membahas evaluasi pula tentang tujuan dan fungsi evaluasi.

(4)

lagi, Gilbert Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan evaluasi dan pengukuran adalah untuk “selection, placement, diagnosis and remediation, feedback : norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation and guidance of learning, program and curriculum interpretation, formative and summative evaluation, and theory development”. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa:1

a. Penempatan pada tempat yang tepat b. Pemberian umpan balik

c. Diagnosis kesulitan belajar siswa d. Penentuan kelulusan

2. Prinsip Evaluasi

Di dalam petunjuk pelaksanaan penilaian yang diterbitkan oleh Ditdikmenum, dikemukakan sejumlah prinsip evaluasi dalam semua program pembelajaran, yaitu: menyeluruh, berorientasi pada tujuan, objektif, terbuka, bermakna, sesuai, dan mendidik. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan secara singkat berikut ini.

1. Menyeluruh Evaluasi dilakukan terhadap semua ranah kemampuan, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif.

2. Berkesinambungan Evaluasi dilaksanakan secara kontinu dan terus-menerus.

3. Berorientasi pada tujuan Evaluasi merupakan kegiatan yang dilaksankan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

4. Objektif Objektif mengandung arti bahwa informasi dan skor yang diperoleh, serta keputusan yang ditetapkan sesuai dengan keadaan siswa yang sebenarnya.

5. Terbuka Proses dan hasil evaluasi dapat diketahui oleh semua pihak yang terkait, yaitu, sekolah, siswa, dan orang tua.

(5)

Aspek yang bersifat rohani setidaktidaknya mencangkup 4 hal, yaitu:

Disamping inpout, unsur lain dari evaluasi adalah output. Dilihat dari sisi outputnya evaluasi pendidikan adalah Penilaian terhadap lulusan sesuatu sekolah dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian. Sebagai obyek evaluasi, ia harus memberikan respon atau jawaban, maka obyek tersebut juga disebut sebagai responden.

2.2 Sasaran Evaluasi Program Diklat

Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang dititik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Dengan demikian sasaran penilai untuk unsur-unsurnya meliputi input, transformasi dan output.

a. Input

Calon siswa sebagai pribadi yang utuh, dapat ditinjau dari beberapa segi yang menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk mengukur. Aspek yang bersifat rohani setidak nya mencakup 4 (emapat) hal.

(6)

didik perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna mengetahui sampai sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing calon peserta didik dalam mengikuti program tertentu. adapun alat yang biasa dipergunakan dalam rangka mengevaluasi kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (aptitude test).

2. Aspek kepribadian Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Sebelum mengikuti program pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi kepribadiannya masing-masing, sebab baik buruknya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti program pendidikan tertentu. evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkapkan kepribadian seseorang adalah dengan jalan menggunakan tes kepribadian (personality test).

3. Aspek sikap Sikap pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Karena sikap ini merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka memperoleh informasi mengenai sikap sseorng adalah hal yang sangat penting. Karena itu maka aspek sikap perlu dinilai atau di evaluasi terlebih dahulu bagi calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu. 4. Aspek intelegensi Untuk mengetahui tingkat intelegensi digunakan tes

intelegensi yang sudah banyak diciptakan oleh para ahli. Dalam hal ini yang terkenal adalah tes buatan Binet dan Simon yang dikenal dengan tes Binet-Simon. Dari hasil tes akan diketahui IQ (Intelliigence Quotient) orang tersebut. IQ bukanlah intelegensi. IQ berbeda dengan intelegensi karena IQ hanyalah angka yang memberikan petunjuk tinggi rendahnya intelegensi seseorang. b. Transformasi

Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperoleh nya hasil pendidikan yang diharapkan. Selanjutnya apabila disoroti dari segi transformasi maka obyek dari evaluasi pendidikan itu meliputi :

a. Bahan pelajaran atau materi pelajaran

(7)

tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

b. Metode mengajar dan teknik penilaian

Metode pengajaran suatu ilmu pengetahuan tentang motode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik. Atau bisa juga yang dimaksud metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang di pergunakan oleh seorang guru atau instruktur dan metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai materi pelajaran.

c. Sarana atau media pendidikan.

Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan dan merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses kegiatan belajar dan mengajar.

d. Sistem administrasi.

Sistem administrasi kegiatan untuk mengumpulkan data, pengolahan data dan menyusun perencanaan dengan administrasi sangat penting dalam transformasi. Demikian juga dalam melakukan pengorganisasian dalam menjalankan aktivitas organisasi diperlukan administrasi misalnya administrasi keuangan, absensi siswa, guru dan kegiatan lain nya

e. Guru dan unsur-unsur personal lainnya.

Guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih/membimbing. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melatih/Membimbing berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan peserta didik. Itulah sebabnya setiap guru perlu manatap dirinya dan memahami konsep dirinya. Misalnya dalam penampilan, guru harus mampu menarik simpati para siswanya, karena bila seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya kepada para siswanya. Maka guru harus memahami hal ini dan berusaha mengubah dirinya menjadi simpatik. Demikian juga dalam hal kepribadian lainya.

c. Output

(8)

C. Penutup

3.1 Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut.

1. Evaluasi pendidikan adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat suatu keputusan dalam pendidikan.

2. Ruang lingkup evaluasi adalah sebagai berikut. (a). Dasar evaluasi ialah: Filsafat, Psikologi, Komunikasi, Kurikulum, Manajemen, Tujuan evaluasi, (b). Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input, transformasi dan output. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya, (c). Prinsip-prinsip evaluasi adalah Menyeluruh, Berkesinambungan, Berorientasi pada tujuan, Objektif, Terbuka, Bermakna, (d). Obyek penilaian meliputi dua hal yaitu Input dan output. Adapun Subyek evaluasi, adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Sasaran evaluasi pelatihan adalah input, transformasi dan output.

3.2 Saran

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algesindo, Bandung.

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rajawali Grafindo

Persada, 2003 Ainin M., Thohir M., dan Asrori Imam, Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,

Miskad, Malang, 2006. Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta,

Daryanto. 1993. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,

Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Radar Jaya Offset,

Suparlan. 2008. Guru Sebagai Profesi. Hikayat, Yogyakarta,

Suryanto Adi. 2006. Evaluasi Pembelajaran di SD, Universitas Terbuka, Jakarta,

Suharsimi Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

Zainal Arifin.1995. Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Dapartemen Agama RI,

http://www.scrib.com/doc/21624443/Tujuan-dan-Fungsi-Evaluasi-Pendidikan-Islam Roestiyah, 2009. Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Bina Aksara , Jakarta,

Referensi

Dokumen terkait

Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan handout pembelajaran embriologi berbasis kon- tekstual dapat disimpulkan bahwa: 1) Handout pembelajaran embriologi berbasis

Jika puting susu ibu menyentuh langit-langit belakang puting susu ibu menyentuh langit-langit belakang mulut bayi, terjadi refleks menghisap dan terjadi mulut bayi, terjadi

Penelitian ini dilakukan untuk mengnalisis pengaruh sosialisasi perpajakan, modernisasi sistem administrasi perpajakan, kualitas pelayanan, religiusitas, persepsi

mengenai menyajikan konsep dalam berbagai bentuk tertentu pada bangun ruang. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa terlihat bahwa dari 5 orang siswa

Tables, number lines, circle graphs, the percent equation, and percent bar models will be used to help students make sense of real-life problems and estimate answers.. Students

pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel , dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan

Judul atau tema penelitian yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan/Prodi Judul atau tema penelitian yang telah disetujui oleh Ketua Jurusan/Prodi selanjutnya