• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapita Selekta Teknik Mesin RELIABILITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kapita Selekta Teknik Mesin RELIABILITY"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

Kapita Selekta Teknik Mesin

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

Disusun Oleh : Nama : Dalil P. Panjaitan

Npm : 4312216212

FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA

(2)

2

Proses maintenance (pemeliharaan) merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam kehidupan. Kegiatan pemeliharaan merupakan usaha untuk menjaga agar suatu benda/hal dapat terus memberikan nilai fungsi yang optimal selama masa kerjanya. Proses mempertahan fungsi menjadi sangat penting dalam dunia industri. Suatu industri mengoperasikan berbagai macam peralatan untuk dapat menghasilkan produk dengan efisien. Dapat dikatakan,kebanyakan peralatan ini memiliki biaya awal (starting cost) tinggi. Namun biaya tersebut tertutupi dengan estimasi break-even. Estimasi ini mengkalkulasi jumlah waaktu (atau jam kerja) yang harus dipenuhi oleh peralatan guna menutupi biaya awal Setelah biaya awal terbayar, peralatan tersebut menghasilkan keuntungan (profit) Oleh karena itu, dalam dunia industri penting untuk menjaga fungsi peralalatan tetap optimal baik selama masa break-even dan setelah masa break-even. Poses tersebut dilakukan dengan pemeliharaan. Reliability, availability, maintainability sebagai tujuan utama dilakukan proses pemeliharaan.

Menurut McGraw-Hill Concise Encyclopedia Engineering;

Reliability adalah kemungkinan suatu sistem akan melaksanakan fungsi/kinerja dengan memuaskan di dalam lingkungan kerja dan kondisi operasi tertentu. Reliability berurusan dengan pengurangan dari frekuensi terjadi kegagalan terhadap interval waktu tertentu. Reliability merupakan pengukukuran probabilitas akan failure free operation pada suatu interval waktu. Diekspresikan:

R(t) = exp(-t/MTBF) = exp(- t)…(1)Ȝ

* adalah constant failure rate dan MTBF adalah mean time between failure. KeuntunganȜ

dari periode lama tanpa kegagalan akan meningkatkan kapasitas produksi. Di saat yang bersamaan, sedikitnya kegagalan juga menjadi penghematan biaya karena berkurangnya penggunaan sumber daya serta waktu kerja untuk pemeliharaan. Peningkatan reliability terjadi dengan penambahan biaya kapital, namun dengan harapan bahwa akan terjadi pengurangan downtime serta biaya maintenance yang lebih rendah, sehingga biaya-biaya awal akan tertutupi dari peningkatan pemasukan karena peningkatan reliability.

Dalam perhitungan reliability seperti pada rumusan diatas, failure rate dapat dianggap konstan, namun dalam perhitungan lebih lanjut failure rate dapat tidak konstan sesuai dengan pertimbangan failure mode, antara lain infant mortality (pengurangan failure rate seiring dengan waktu), chance failure (failure rate constant) atau wear out (peningkatan failure rate seiring dengan waktu).

Menurut McGraw-Hill Concise Encyclopedia of Engineering

(3)

3

M(t) = 1- exp(-t/MTTR) = 1 - exp(- t)…(2)ȝ

dimana adalah constant maintenance rate dan MTTR adalah mean time repair. Beberapaȝ

faktor yang mempengaruhi maintainability adalah 1) active repair time (fungsi dari desain, pelatihan, dan skill dari teknisi pemeliharaan),2) logistic time (waktu yang hilang untuk proses supply), serta 3) administrative (fungsi dari struktur operasi dari organisasi yang bersangkutan).

Menurut McGraw-Hill Concise Encyclopedia of Engineering

Availability adalah kemungkinan bahwa kinerja sistem memuaskan, dan hal ini bergantung pada reliability dan maintainability.” Availability berhubungan dengan durasi up-time untuk suatu proses dan merupakan suatu pengukuran akan seberapa sering sistem “sehat”. Umumnya dirumuskan sebagai (up-time/up- time+downtime). Apabila up-time merupakan kondisi sehat, maka down-time sebagai kebalikan dari up-time; kondisi dimana sistem tidak sehat/berjalan dengan sesuai

RCM (Reliability Centered Maintenance)

RCM adalah metode untuk menentukan tugas-tugas pemeliharaan yang akan menjamin sebuah perancangan sistem keandalan. Dengan kata lain, RCM merupakan sebuah proses yang digunakan untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua aset fisik terus melakukan apa yang penggunanya ingin dilakukan dalam kondisi operasinya saat ini.

RCM adalah sebuah proses sistematis yang dilakukan untuk menjamin seluruh fasilitas fisik dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan desain dan fungsinya . RCM merupakan proses untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk memastikan setiap aset fisik terus dapat melakukan operasi sebagaimana yang diinginkan penggunanya. RCM menggunakan sebuah perspektif sistem dalam analisis fungsi sistem, kegagalan pada fungsi, dan pencegahan terhadap kegagalan.

Pada dasarnya, RCM merupakan sebuah program perawatan yang fokus pada pencegahan terjadinya jenis kegagalan yang sering terjadi. Metodologinya berkaitan dengan beberapa hal yang tidak ditangani oleh program perawatan lainnya. Program perawatan ini dalam implementasinya merupakan perawatan terencana berdasarkan prediksi.

(4)

4

RCM berfungsi untuk mengatasi penyebab dominan dari kegagalan yang nantinya akan membawa pada keputusan maintanance yang berfokus pada pencegahan terjadinya jenis kegagalan yang sering terjadi. Pemanfaatan RCM mempunyai tujuan untuk memperoleh informasi yang penting pada desain awal yang kurang baik sebagai dasar melakukan improvement. Maka desain sifat mampu dipelihara (maintainability) sebuah peralatan dapat dikembangkan. RCM digunakan juga untuk mengembangkan sistem perawatan yang dapat mengembalikan dari deteriorasi yang terjadi pada peralatan setelah lama dioperasikan. Membuat peralatan memiliki reliability dan safety baik, sehingga biaya perawatan menjadi minimum.

Adapun langkah proses pemanfaatan RCM:

1.Identifikasi peralatan yang penting dan memerlukan perhatian khusus untuk dirawat, biasanya digunakan metode root cause failure analysis (RCFA), failure mode effect critacality analysis (FMECA) dan fault tree analysis (FTA).

2.Menentukan penyebab terjadinya kegagalan, tujuannya untuk memperoleh probabilitas kegagalan dan menentukan komponen kritis yang rawan terhadap kegagalan. Untuk melakukan hal ini maka diperlukan data histori yang lengkap.

3.Mengembangkan kegiatan analisis dengan FTA, seperti menentukan prioritas peralatan yang perlu dirawat.

4.Mengklasifikasikan kebutuhan tingkat perawatan pada sebuah peralatan

5.Mengimplementasikan perawatan pada sebuah peralatan berdasar keputusan klasifikasi kebutuhan tingkat perawatan.

6.Melakukan evaluasi, ketika sebuah peralatan dioperasikan maka data secara real-life mulai dicatat, tindakan dari RCM perlu dievaluasi setiap saat agar terjadi proses penyempurnaan.

Gambar

Gambar 2.2. Struktur RCM (IAEA-TECDOC-1590, 2007)
Gambar 2.3. Komponen RCM (IAEA-TECDOC-1590, 2007)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini menggunakan metode Reliability Centered Maintenance yang disingkat dengan (RCM), yaitu untuk menentukan kegiatan perawatan yang optimal bagi

Dengan menggunakan RCM Decision Worksheet diperoleh bahwa jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk setiap komponen diantaranya adalah scheduled on condition task artinya

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jadwal perawatan mesin press mill yang bersifat preventive dengan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) agar dapat

Preventive Task pada RCM dibagi menjadi 3 kategori, yaitu schedule on-condition task dilakukan untuk mendeteksi kegagalan potensial, kegagalan potensial merupakan kondisi fisik

Penelitian dengan menggunkan metode RCM bertujuan untuk menentukan Komponen kritis, menetukan Category risiko, dan menentukan usulan perawatan terkait dengan

Menurut Jardine (2001), Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan sebuah proses teknik logika untuk menentukan tugas-tugas pemeliharaan yang akan

Metode Reliability Centered Maintenance II ini digunakan untuk menentukan interval perawatan berdasarkan pada RCM II Decision Worksheet sesuai dengan fungsi dan sistem dari

Metode Reliability Centered Maintenance II ini digunakan untuk menentukan kegiatan interval perawatan berdasarkan pada RCM II Decision Worksheet sesuai dengan fungsi dan sistem kerja