• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DI KALANGANSISWA SEKOLAH DASAR

Muh.Syaifullah Al Fauzan

Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar

Muhsyaifulllah@gmail.com

Abstrak

Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca dikategorikan dalam keterampilan berbahasa tulis.

Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak dan berbicara dengan baik.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, pengajaran bahasa sangatlah penting, mengingat kegiatan berbahasa sangat dominan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat.

Pengajaran bahasa pada hakikatnya adalah mengajarkan untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pengajaran bahasa adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis. Namun untuk mampu berkomunikasi dengan baik, siswa harus memiliki keterampilan berbahasa.

H. G Tarigan dan Djago Tarigan dalam Astawan (2008: 112) menyatakan, keterampilan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut masing-masing berbeda dalam proses, namun merupakan satu kesatuan yang utuh. Hal ini karena keempat aspek tersebut tidak bisa terpisahkan dengan yang lainnya. Oleh karena itu dalam pengajaran bahasa, siswa diajarkan tentang menyimak terlebih dahulu, setelah itu barulah berbicara, membaca, dan menulis. Dalam meningkatkan kemampuan para siswagar tercapai atau berhasil dalam menyimaknya tergantung pada dua hal, yakni (1) keteladanan guru dan, (2) keikutsertaan (partisipasi) siswa. Guru harus memberi teladan sebagai penyimak yang baik, dan pembicara yang efektif. Sebaliknya siswa yang berpartisipasi dalam suatu diskusi harus memiliki informasi tertentu yang akan disampaikan kepada orang lain.

B. Metode Penulisan

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak Atau Mendengarkan

“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983)

Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya”. (Sabarti –at all: 1992).

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Peranan menyimak dalam proses komunikasi bukan saja karena memiliki berbagai manfaat, tetapi juga karena mendominasi dalam aktivitas komunikasi. Berdasarkan penelitian, 50 % aktivitas komunikasi adalah menyimak. Adler (1986), mencatat bahwa 53 % aktivitas komunikasi didominasi oleh menyimak.

B. Tujuan Menyimak

Tujuan utama menyimak menurut Logan adalah untuk menangkap, memahami atau menghayati pesan ide gagasan yang tersirat pada bahan simakan. menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Tujuan yang bersifat umum tersebut dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu yang ditekankan. Adapun tujuan menyimak menurut klasifikasinya adalah sebagai berikut.

1. Mendapatkan fakta

(4)

2 .Menganalisis fakta

Fakta atau informasi yang telah terkumpul dianalisis. Kaitannya harus jelas pada unsur-unsur yang ada, sebab akibat yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan penyimak harus dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak dalam bidang yang sesuai.

3. Mendapatkan inspirasi

Dapat dilakukan dalam pertemuan ilmiah atau jamuan makan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan ilham. Penyimak tidak memerlukan fakta baru. Mereka yang datang diharapkan untuk dapat memberikan masukan atau jalan keluar berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

4. Menghibur diri

Para penyimak yang datang untuk menghadiri pertunjukkan sandiwara, musik untuk menghibur diri. Mereka itu umumnya adalah orang yang sudah jenuh atau lelah sehingga perlu menyegarkan fisik, mental agar kondisinya pulih kembali.

C. Tahap-Tahab Menyimak

Ruth G. Stricland menyimpulkan ada sembilan tahapan menyimak, mulai dari yang tidak ketentuan sampai pada yang amat bersungguh-sungguh, yaitu sebagai berikut:

a. Menyimak berkala, yang terjadi pada saat anak merasakan keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya.

b. Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan.

c. Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk mengekspresikan isi hati anak.

d. Menyimak serapan karena anak keasikan menyerap hal-hal yang kurang penting, jadi merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya.

e. Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang di simak, karena perhatiannya terganggu oleh keasikan lain dan hanya mendengarkan hal-hal yang menarik saja.

(5)

g. Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan memberi komentar maupun pertanyaan.

h. Menyimak secara seksama, mengikuti jalan pikiran pembicara dengan sungguh-sungguh. i. Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan

gagasan pembicara. D. Jenis-Jenis Menyimak 1) Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal yang umum dan bebas terhadap suatu bahasa. Dalam prosesnya di sekolah tidak perlu langsung di bawah bimbingan guru. Pelaksanaannya tidak terlalu dituntut untuk memahami isi bahan simakan. Bahan simakan perlu dipahami secara sepintas, umum, garis besarnya saja atau butir-butir yang penting saja.

Jenis menyimak ekstensif dapat dibagi empat, yaitu sebagai berikut: a. Menyimak Sosial

Menyimak ini berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang mengobrol,

bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan yang lainnya, untuk merespon yang pantas, mengikuti bagian-bagian yang menarik dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan atau dikatakan orang.

b. Menyimak sekunder

Menyimak sekunder adalah sejenis mendengar secara kebetulan, maksudnya menyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu.

c. Menyimak Estetik

(6)

d. Menyimak Pasif

Menyimak pasif merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya penyimak pada saat belajar dengan teliti.

2) Menyimak Intensif

Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh konsentrasi untuk menangkap makna yang dikehendaki. Menyimak intensif ini memiliki ciri-ciri yang harus diperhatikan, yakni: (a)menyimak intensif adalah menyimak pemahaman, (b) menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi, (c) menyimak intensif ialah memahami bahasa formal, (d) menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan.

Adapun yang tergolong menyimak intensif ada lima, yaitu sebagai berikut: a. Menyimak Kritis

Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan. Penyimak menilai gagasan, ide, informasi dari pembicara.

b. Menyimak Konsentratif

Menyimak konsentratif merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimak nya. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik.

c. Menyimak Kreatif

Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan baik karena ia berimajinasi dan berapresiasi terhadap puisi itu.

d. Menyimak eksploratori

Menyimak eksploratori atau menyimak penyelidikan adalah sejenis menyimak dengan tujuan menemukan;

a. hal-hal baru yang menarik,

(7)

e. Menyimak interogatif

Menyimak interogatif merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak.

E. Strategi Meningkatkat Kemampuan Menyimak

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkat kemampuan menyimak, beberapa strategi dikemukakan berikut ini :

 Guru harus mendiskusikan etika atau sopan santun dalam menyimak dan perbedaan antara kritik yang konstruktif dan kritik yang negti.

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak secara berulang-ulang wacana yang dijadikan materi pembelajaran menyimak.

 Setelah membacakan cerita atau dongeng, guru hendaknya mengadakan diskusi mengenai bagian-bagian cerita atau dongeng tersebut yang patut dipuji atau yang perlu diperbaiki.

(8)

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Tujuan utama menyimak menurut Logan adalah untuk menangkap, memahami atau menghayati pesan ide gagasan yang tersirat pada bahan simakan. menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan.

Tahap-Tahab Menyimak yaitu,Menyimak berkala,Menyimak dengan perhatian dangkal, Setengah menyimak ,Menyimak serapan ,Menyimak sekali-sekali,Menyimak asosiatif; Menyimak dengan reaksi berkala , Menyimak secara seksama,Menyimak secara aktif .Strategi dalam meningkatkan keterampilan menyimak salah satunya yaitu guru harus Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimak secara berulang-ulang wacana yang dijadikan materi pembelajaran menyimak.

B.Saran

Referensi

Dokumen terkait

4.1 Menyusun teks lisan sederhana untuk mengucapkan dan merespon ungkapan meminta perhatian, mengecek pemahaman, dan menghargai kinerja yang baik, serta meminta dan mengungkapkan

Dari pendapat-pendapat diatas dapat saya tarik kesimpulan bahwa, menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan ucapan-ucapan lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,

Bertolak dari uraian di atas, dan dengan penuh pertimbangan serta kenyataan hasil studi pendahuluan bahwa pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran matematika belum

Majid (2013:9) menguraikan bahwa kegiatan menyimak cerita/dongeng adalah suatu proses mendengarkan cerita, yang mencakup kondisi pendengar, tingkat perhatian, tingkat

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian,

Melalui lima aspek mindful teaching yaitu: (1) mendengarkan dengan penuh perhatian, (2) penerimaan tanpa penilaian terhadap diri sendiri dan anak, (3) kesadaran

Berpidato merupakan keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang

Dalam pembelajaran keterampilan berbahasa strategi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis didukung oleh teknik pengajaran yang