• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Edukasi: Video Edukasi Peran Orang Tua terhadap Tayangan TV untuk Anak – Anak “Temani Mereka” T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Video Edukasi: Video Edukasi Peran Orang Tua terhadap Tayangan TV untuk Anak – Anak “Temani Mereka” T1 BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Literasi Media

Potter menyatakan bahwa literasi media adalah seperangkat perspektif yang kita gunakan secara aktif saat mengakses media massa untuk menginterpretasikan pesan yang kita hadapi. Literasi media berhubungan dengan bagaiamana khalayak dapat mengambil control atas media. Literasi media merupakan skill untuk menilai makna dalam setiap jenis pesan, mengorganisasikan makna itu sehingga berguna, dan kemudian membangun pesan untuk disampaikan kepda orang lain.

David Buckingham dalam laporanya untuk Ofcom, sebuah lembaga regulator industry komunikasi independen di Inggris, menyebutkan definisi literasi media sebagai “the ability to access, understand, and create communications in a variety contexts”.

Kemampuan untuk mengakses media merujuk pada kemampuan untuk menentukan konten media yang sesuai dengan kebutuhannya dan menghindar dari konten media yang tidak dibutuhkan. Sementara kemampuan memahami mengacu pada apa yang dilakukan oleh khalayak ketika menemukan informasi dan kemampuan menciptakan adalah kemampuan untuk menulis di media.

Kemampuan ini dibutuhkan untuk memberdayakan seseoarang untuk menjadi pemikir kritis dan menjadi produsen yang kreatif untuk memperluas pesan. Sementara itu, Art Silverblatt menekankan pengertian literasi media pada beberapa elemen, di antaranya: (1) kesadaran akan pengaruh media terhadap individu dan sosial; (2) pemahaman akan proses komunikasi massa; (3) pengembangan strategi untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan media; (4) kesadaran bahwa isi media adalah teks yang menggambarkan kebudayaan dan diri kita sendiri pada saat ini; dan (5) mengembangkan kesenangan, pemahaman, dan penghargaan terhadap isi media. 2.2 Televisi

(2)

ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah komunikatornya melembaga, pesan bersifat umum, sasaranya menimbulkan keserampakan, dan komunikasi bersifat heterogen.

Televisi berasal dari kata tele, tampak dan vision, jauh atau jika digabungkan menjadi satu makna yang berarti “jauh dan tampak” atau dengan kata lain televisi merupakan suatu alat untuk “melihat jarak jauh”.

Televisi merupakan jaringan komunikasi dengan peran seperti komunikasi massa yaitu satu arah, menimbulkan keserampkan dan komunikan bersifat heterogen. Televisi merupakan media massa yang berfungsi sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan, selain itu sikap negative televisi adalah sepintas lalu tdak terlalu dapat diterima dengan sempurna, dan menghadapi public yang heterogen (Dominick, 2009:192)

2.3 Uses and Gratification

Harbert Blumer dan Elihu Katz (1974) mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi (Dedy Nur Hidayat, 2006:192)

Sebagaimana yang diketahui, bahwa kebutuhan manusia yang memiliki motif yang berbeda-beda. Dengan kata lain, setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman dan lingkungan yang berbeda. Perbedaan ini tentunya berpengaruh pula kepada pemilihan konsumsi akan sebuah media. Katz Blummer, Gurenteh mencoba mencoba merumuskan asumsi dasar dari teori ini, yaitu khalayak dianggap aktif, dimana penggunaan media massa diasumsikan memiliki tujuan.

Ada tiga fungsi penting dalam teori uses and gratification yang mempengaruhi bagaimana atau alasan audiens menggunakan media (Jhon Vivian, 2008:477) yaitu:

1. Fungsi Mengawasi

(3)

2. Fungsi Sosialisasi

Mencari informasi adalah sifat alami sifat alami setiap manusia yang membantu mereka bisa diterima orang lain di masyarakat, fungsi sosialisasi ini adalah proses yang tidak akan berhenti dan selalu berhubungan dengan media pada dasarnya untuk bersosialisai dengan orang lain, kita pastinya membutuhkan informasi tentang apa yang akan kita sosialisasikan degan orang lain.

3. Fungsi Diversi

Fungsi diversi atau pengalihan berfungsi untuk pengalhan diri seseorang dari kemajuan sehari-hari melaui media massa, missal dengan menonton acara televisi, sinetron, berita, dan acara olahraga.

2.4 Perkembangan Anak

Perkembangan selalu bersifat tetap, sehingga tidak mungkin diputar kembali atau dikembalikan ke posisi semula. Maka fase perkembangan merupakan episode paling kritis dalam rentang kehidupan seorang anak, karena dampak perkembangan apapun isisnya akan terus menerus berproses seumur hidup. Dengan kata lain, perkembangan bermakna kepada sebuah perubahan yang sistematos bukan random. Perubahan bersifat permanen atau menetap bukan temporer atau sesaat. Progresif bukan regresif, menuju kedepan bukan bukan kebelakang. Terjadi secara terus menerus bukan fluktuasi dalam periode tertentu hidup sesorang. Bukan hanya dalam satu tahun atau satu generasi melainkan sepanjang peradaban. Demikian juga terjadi atas semua orang, nukan orang-orang tertentu dan berkaitan erat dengan bertambahnya usia serta pengalaman hidup seseorang (Steward Friedman, 1987:26)

Dalam proses perkembangan anak, fakta menunjukan bahwa factor kebudayaan tempat anak bertumbuh sangat berperan terhadap pola perkembangannya karena budaya berperan dalam system tata nilai dan keyakinan seorang anak. Selain itu, iklim, Negara, situasi politik, keamanan, dan ekonomi ikut mempengaruhi perkembangan anak.

(4)

anak, sesuatu yang tepat untuk anak-anak. Usia tiga tahun bisa jadi tidak bermanfaat bila diberikan kepada anak-anak usia Sembilan tahun, lebih ektrim lagi mungkin sekali tidak bermakna bagi anak-anak yang sedang menjelang remaja.

2.5 Peran Orang tua

Dalam buku psikologi popular yang berjudul Relasi Orang Tua dan Anak dalam halaman 94 Dra. M. M. Nilam Widyarini M.Si mengatakan meskipun tidak mudah membina hubungan remaja – orang tua yang hangat, bila terdapat anggapan bahwa hubungan itu selalu diwarnai oleh ketegangan – ketegangan hal itu tidaklah benar.

Teori independence mengenai hubungan remaja – orang tua menggambarkan bahwa kemandirian remaja dicapai bukan melalui pemberontakan, melainkan melaui peningkatan kebebasan dan tanggung jawab secara bertahap.

Teori independence tampak dalam kenyataan sebagian besar orang tua berusaha mengontrol sepenuhnya perilaku anak ketika masih kecil, tetapi selepas itu orangtua mulai memberi kebebasan dan mengizinkan mereka ikut anmbil keputusan. Setelah semakin besar, masih banyak remaja yang tetap menghargai pandangan orang tua dan mengharapkan nasihatnya.

Teori lain menjelaskan peran orang tua terhadap remaja (dan anak pada umumnya) adalah teori attachment (kelekatan). Menurut teori ini, hubungan yang hangat dan penuh rasa percaya dengan orang tua atau penggatinya, membuat anak memiliki rasa aman dan percaya diri.

Dalam suasana demikian anak merasa nyaman belajar tentang dunia dan orang lain, hingga mereka menjadi kompeten dalam relasi sosial. Sebaliknya, anak – anak yang tidak memiliki kepercayaan atau kelekatan dengan orang tua akan diliputi kecemasan dan menjadi kurang kompeten dalam relasi sosial.

Adanya kelekatan dengan orangtua membuat remaja tak akan melepaskan diri dari ikatan dengan keluarga, ketika mengembangkan hubungan diluar keluarga kelekatan dengan orang tua tak akan membuat mereka tergantung.

(5)

Film dokumenter merupakan suatu bentuk produk audio visual yang menceritakan suatu fenomena keseharian. Materi documenter dapat berupa cerita tentang keprihatinan social, pengalaman dan pergulatan hidup yag memberikan inspirasi dan semangat hidup bagi penonton, atau kilas balik dan kupasan tentang peristiwa yang pernah terjadi dan ada kaitanya dengan masa sekarang. (Bayu Tapa Brata, 2007 : 57)

Film dokumenter adalah sebuah genre film dimana sebutan ini pertama kali disematkan pada film karya Lumiere bersaudara yang bercerita tentang perjalanan mereka. melalui film documenter, realitas yang terjadi di dunia nyata dapat dipindahkan melaui proses representasi kedalam bentuk film. Repesentasi yang dibangun dalam film documenter kemudian sangat tergantung pada tujuan pembuatan film, latar belakang produksi film serta sikap dari creator film dokumenter. Dengan demikian film dokumenter dapat diartikulasikan dalam berbagai bentuk dan tujuan oleh sineas yang membuatnya. (Fajar Junaedi, 2011 : 3)

Tahap – tahap pembuatan film documenter:

Menurut Chandra Tansil, tahap pembuatan film documenter dibagi menjadi 6 bagian, yaitu:

1. Membangun gagasan 2. Riset

3. Menyusun alur cerita 4. Menyusun desain produksi 5. Syuting

6. Penyuntingan gambar dan suara dimeja editing (Chandra, 2010;5) 2.6.1 Jenis - jenis film documenter

Menurut Gerzon R. Aryawaila dalam buku documenter: dari ide sampai produksi ia membagi jenis documenter menjadi 12 versi, namun

yang akan dipelajari disini documenter dibedakan atas 11 bentuk. 1. Dokumenter Laporan Perjalanan

(6)

mereka berlangsung tentang perjalanan mulai dari yang paling kecil hingga yang paling besar sesuai dengan pesan dan gaya tertentu. Seiring perjalanan waktu pendekatan dokumenter ini dibuat semenarik mungkin sehingga banyak orang yang mau menontonya.

Film Nanook the north (1992) salah satu bentuk film dokumenter perjalanan pertama yang pernah ada. Untuk dokumenter televisi yang menggunakan pendekatan jenis dokumenter perjalanan ini antara lain Jelajah (TransTV), Jejak Petualang (Trans7) dan Backpaker (TV-One). Karena peruntukan penayangannya di televisi maka kedalaman masalah disesuaikan dengan kebutuhan televisi.

2. Dokumenter Sejarah

Diawali pada masa rezim Adolf Hitler yang banyak sekali menyisipkan unsur sejarah ke dalam film – filmnya yang bersifat dokumenter, maka terjalin film dokumenter sejarah ini. dalam film – film tersebut sengaja oleh pihak berkuasa dijadikan media pembelajaran yang bersifat pencerahan, namun dibalik itu juga memberikan pemahaman yang memanipulasi. Seperti member visi dan pemahaman yang mengarahkan ke suatu tujuan dan untuk memanipulasi fakta yang ada.

Film dokumenter sejarah adalah dokumenter yang sangat kental aspek referential meaning-nya (makna yang sangat bergantung pada referensi peristiwanya) sebab keakuratan data sangat dijaga dan hamper tidak boleh ada yang salah baik pemaparan datanya maupun penafsiranya. Tiga hal penting dalam dokumenter sejarah adalah waktu peristiwa, lokasi sejarah dan tokoh pelaku sejarah tersebut. salah satu contoh film televisi dengan pendekatan dokumenter sejarah adalah Metro Files (MetorTV).

3. Dokumenter Biografi

Dokumenter yang berkaitan dengan sosok seseorang, mereka yang diangkat menjadi tema utama biasana seseorang yang dikenal luas di dunia atau masyarakat tertentu atau seseorang yang biasa namun

(7)

dari seorang. Plot yang diambil biasanya hanya peristiwa – peristiwa yang bersifat penting dan krusial dari orang tersebut. isinya bisa erupa sanjungan, simpati, kritik pedas, atau bahkan pemikiran dari orang tersebut.

Dokumenter biografi cenderung mengupas secara kronologis dari yang secara garis penceritaan bisa dari awal tokoh dilahirkan hingga saat tertentu (mulai dari saat berkuasa, masa keemasan dan sampai meninggal). Dokumenter profil sebenarnya memiliki persamaan dengan dua kelompok diatas, namun yang dari segi pembahasan tidak dilakukan. Film – film dokumenter profil ini biasanya ditemu pada saat menjelang berbagai macam kampanye pemilihan ditanah air, baik itu pemilihan kepala daerah, legislative atapun pemilu. Namun jika mengangkat cerita seseorang yang terkenal tentu akan lebih muda untuk ditonton orang lain. Yang menjadi masalah adalah dokumenter biografi yang mengangkat tentang seseorang yang tidak kehebatan, keunikan maupun aspek lain yang menarik. Contohnya film dokumenter yang mengangkat cerita tentang He Ah Lie yang tujuanya lebih pada menginspirasi penontonya agar berfikir bahwa hidup ini indah, masih banyak yang tidak seberuntung kita, masih banyak orang yang mencintai kita.

4. Dokumenter Kontradiksi

Dokumenter yang mengetengahkan sebuah perbandingan, bisa dari seseorang atau sesuatu yang bersifat budaya, perilaku dan peradaban suatu bangsa. Seperti misalnya pada tahun 2007, Michael Moore pernah membuat film dokumenter kontradiksi berjudul Sicko. Film ini mengisahkan tentang perbedaan pelayanan kesehatan oleh pemerintah AS dibandingkan dengan Negara maju lainya seperti Kanada, Inggris dan Perancis. Ternyata pelayanan kesehatan masyarakat AS tertinggal jauh dengan 3 Negara tadi.

(8)

pemerintah terusik dengan kenyataan yang ditampilkan. Peromabakanpun dilakukan agar masyarkat As bisa menikmati pelayanan kesehatan seperti halnya di Kanada, Inggris, dan Perancis. Hal ini tidak akan dilakukan oleh pemerintah AS jika yang diproduksi oleh Moore adalah film fiksi.

5. Dokumenter Ilmu Pengetahuan

Dokumenter yang berisi penyampaian informasi mengenai suatu teori, system berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Genre ini dibedakan atas dua bentuk, yaitu:

a. Dokumenter Sains

Untuk dokumenter sains bisa kita temui pada National Geographic, Animal Planet, Asian Food Channel, Home & Health dan Discovery Turbo.

b. Dokumenter instruksional

Film dokumenter ini sangat umum kita temui karena bertutur tentang How To. Dari yang ringan seperti misalnya bagaimana caranya tenis, sampai yang lebih teknis seperti bagaimana caranya membuat jembatan termasuk dalam dokumenter yang sifatnya intruksional.

6. Dokumenter Nostalgia

Dokumenter yang mebgisahlan kita baik dan napak tilas tentang sesuatu kejadian di masa lampau lalu dibandingkan dengan keadaanya di ajaman sekarang (kental dengan nuansa sejarah juga). Dikemas dengan menggunakan penuturan perbandingan (sekarang dan masa lalu). Dokumenter jenis ini sebenarnya dekat dengan sejarah. Namun biasanya mengetengahkan napak tilas kejadian – kejadian dari seorang atau kelompok tertentu.

7. Dokumenter Rekonstruksi

Dokumenter ini biasa ditemui pada dokumenter investigasi dan sejarah, dokumenter jenis ini mencoba memberi gambaran ulang terhadap peristiwa yang terjadi secara utuh. Puzzle atau bagian –

(9)

Pada saat revolusi indusrti terjadi pada era tahun 1880an di Inggris, terjadisebuah peristiwa yang melingkupi rasa takut masyarakat London waktu itu yang terkenal dengan sebutan ‘Jack the Ripper’. Cerita ini diangkat dengan pendekatan dokumenter rekontruksi walaupun terjadi ratusan tahun lalu. Namun White Caple tempat dimana Jack the Ripper beraksi dan the Scotland Yard masih ada sehingga bisa di rekontruksi. Di film ini juga diangat tema tentang ‘Sherlock Holmes’. Seseoarang ang diakui oleh Sir Conan Doyle sebagai sosok yang menginspirasi dirinya membuat karakter detektif terkenal asal Inggris tersebut.

8. Investigasi

Jenis dokumenter ini memang kepanjangan dari investigasi jurnalistik yang dikemas untuk mengungkap sebuah peristiwa yang belum atau tidak pernah terungkap dengan jelas. Misalnya fil documenter yang menguak misteri meninggalnya Jhon F Kennedy, Munir (aktivis Kontras), Lady Diana, Marsinah (aktifis buruh wanita era 1990an), Nike Ardila dan lain sebagainya.

9. Eksperimen Seni

Dokumenter seni yang menggabungkan gambar, suara dan music secara artistic tanpa menggunakan narasi, wawancara maupun dialog. Music nuansa gerak kehidupan yang dapat membangkitkan emosi penontonya, seperti film Barak (1992) karya Ron Fricke.

10. Diary

Dokumenter yang mengacu pada perjalanan nostalgia seseoarang lengkap dengan tanggal, lokasi dan karakternya yang diceritakan kepada orang lain seperti halnya sebuah diary (buku harian). Oleh karena itu sudut pandang dari tema – temanya menjadi sangat subjektif karena sangat berkaitan dengan apa yang dirasakan subjek pada lingkungan tempat tingggal dia, peristiwa yang dialamu atau bahkan perlakuan kawan – kawanya terhadap dirinya. Struktus ceritanya linear serta runut. Narasi menjadikan unsur suara lebih

(10)

11. Dokudrama

Dokumenter dimana pada beberapa bagian film disutradarai atau diatur dahulu dengan perancangan yang detail. Hal ini muncul sebagai solusi atas permasalahan utama documenter, yaitu: hanya bisa mengfilmkan peristiwa yang sudag terjadu berdasarkab data dan fakta yang akurat tanpa rekayasa. (Ayawaila, Gerzon. 2009. Dokumenter: dari ide sampai produksi)

2.7 Cinematografi

Cinematografi secara etimologis berasal cinematography yang bersumber dari bahasa Yunani kinema yang berarti gerakan dan graphoo yang berarti menulis. Maka dapat diartikan sebagai bidang ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan kemudian menggabungkan gambar – gambar yang telah ditangkap agar menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan idea tau cerita. Dalam sinematografi teknik penggabungan gambar ini dikenal dengan istilah montase.

Dalam produksi film dokumenter terdapat beberapa hal penting dalam cinematografi yaitu:

a. shot

Shot dapat diartikan sebagai bagian dari adegan. Misalnya dalam produksi film documenter yang hendak menceritakan suasana keceriaan, maka dapat diambil gambar suasana pagi yang cerah.

b. scene

Dalam bahasa tulis apabila kalimat – kalimat dirangkai makan akan membentuk suatu paragraph, namun penyusunan kalimat – kalimat untuk membentuk paragraph tidak dapat sembarangan. Kalimat yang disusun harus membentuk logika yang dapat diterima oleh akal sehat. Dalam bahasa audio – visual inilah yang dinamakan sebagai scene, sehingga secara mudah scene dapat dipahami sebagai paragraph yang berarti gabungan scene – scene sehingga membentuk logika yang logis dan dapat dipahami.

(11)

lainya agar menjadi scene. Beberapa transisi yang dikenal yaitu cut, cut merupakan perpindahan atau pergantian langsung dari satu shot ke shot yang lain. Kemudiam cut juga berfungsi sebagai kesinambungan adegan dimana pengambilan gambar kamera tidak mampu mengikuti adegan yang terjadi. Selain itu cut juga berfungsi untuk mengekplorasi detil objek, kemudian untuk membangun suasana dalam peristiwa ditampilkan, dan fungsi terakhir dari cut adalah untuk menyatakan perubahan tempat dan waktu. Setelah cut adalah transisi dissolve yang mempunyai arti perpindahan gambar yang dilakukan secara tumpang tindih dari shot tertentu dengan bagian awal dari shot sesudahnya. Transisi ini dimanfaatkan sebagai jembatan yang menghubungkan dua shot yang berbeda tempat, adegan, waktu dan sebagainya. Selain cut dan dissolve yaitu transisi wipe yang berarri efek optic yang memiliki fungsi sebagai transisi dari adegan ke adegan. Yang terakhir terdapat transisi fade yang berarti efek optic yang dimanfaatkan untuk kepentingan transisi, dimana gambar berubah secara berangsur angsur menjadi lebih gelap atau sebaliknya.

c. sequence

berbagai scene apabila ditata menjadi sebuah kesatuan akan menjadi sequence, dengan demikian akan paham tentang kejadian tersebut secara utuh.(Fajar Junaedi, 2011 : 49 – 52)

2.8 Film Dokumenter Ilmu Pengetahuan

Film Dokumenter ilmu pengetahuan merupakan salah satu jenis film dokumenter yang bersifat mendidik. Dokumenter ini dibuat untuk lembaga pendidikan formal dan non formal, dan dapat bersifat komersial. Dalam dokumenter ilmu pengetahuan, tujuannya berupa penyampaian suatu informasi mengenai disiplin ilmu tertentu. Dokumenter tipe ilmu pengetahuan terbagi dalam dua bentuk kemasan dengan tujuan publik yang berbeda. Bila ditujukan untuk publik khusus biasa disebut film edukasi, sedangkan jika ditujukan untuk publik umum dan luas disebut film instruksional (Pratista, 2008: 11).

Gambar

gambar berubah secara berangsur angsur menjadi lebih gelap atau

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII pokok bahasan SPLDV

Permasalahan dalam penelitian adalah bagaimanakah penegakan hukum oleh kepolisian dalam tindak pidana penambangan emas ilegal oleh Polres Way Kanan dan apakah

Ibu yang baru melahirkan lebih percaya kepada kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan orang tuanya yang dilakukan secara turun- temurun daripada mengaplikasikan informasi dari

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Isalm

Peraturan mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dibuat untuk menghormati dan menghargai hasil kerja otak manusia, sebagai hak kebendaan, hak atas sesuatu benda

Dalam manajemen klinis menyusui, perlu pengetahuan teknis dan ilmiah oleh perawat dalam mendukung intervensi di komplikasi dan konseling untuk ibu

Penerapan dan implementasi dari ketentuan delik-delik terkait Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara, Hakim, dan Advokat/Penasihat Hukum yang menerima suap yang diatur

Dalam Skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Hak Cipta Terhadap Karya Cipta Lagu dan Musik dalam Bentuk Ringtone pada Telepon Seluler ini akan membahas