• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Hidroksiapatit Dari Tulang Ayam Berporogen Pati Biji Durian Dengan Metode Presipitasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Hidroksiapatit Dari Tulang Ayam Berporogen Pati Biji Durian Dengan Metode Presipitasi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Hidroksiapatit (HAp) adalah biokeramik yang sangat bermanfaat dan banyak digunakan secara luas pada bidang medis dan nonmedis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu kalsinasi terhadap karakteristik HAp yang dihasilkan dari tulang ayam dan pengaruh porogen pati biji durian terhadap ukuran pori HAp. Pemilihan pati biji durian sebagai porogen karena biji durian bernilai ekonomis dan mempunyai kandungan pati yang tinggi yaitu 47,6%. Pada penelitian ini, HAp disintesis dengan metode presipitasi dengan menggunakan tulang ayam dan H3PO4 sebagai prekursor kalsium dan fosfor. Kondisi proses divariasikan terhadap suhu kalsinasi (500oC dan 900oC), waktu kalsinasi (2 jam dan 6 jam) dan penggunaan pati dan tanpa pati. Hasil sintesis menunjukkan bahwa pola XRD dari HAp berporogen pati dan tanpa porogen memiliki pola yang mirip dengan HAp standar (JCPDS 01-084-1998). HAp tanpa porogen memiliki ukuran kristal, kristalinitas dan rasio Ca/P masing – masing adalah 63,021 nm, 87,30% dan 1,566, sedangkan HAp berporogen pati memiliki ukuran kristal, kristalinitas dan rasio Ca/P masing – masing adalah 83,975 nm, 90,34% dan 1,485. Hasil analisis FTIR menunjukkan sampel HAp mempunyai gugus fungsi utama HAp yaitu OH- dan PO4 3-. Peningkatan suhu dan waktu kalsinasi meningkatkan ukuran partikel HAp tanpa porogen dan HAp berporogen pati. Hal ini terlihat dari hasil uji SEM dimana ukuran partikel rata-rata HAp tanpa porogen pada suhu 500oC adalah 0,74γ m (β jam) dan

0,λλ6 m (6 jam), pada suhu λ00o

C sebesar 1,017 m (β jam) dan 1,584 m (6 jam). Sedangkan untuk HAp berporogen pati pada suhu 500oC ukuran partikel rata-ratanya

adalah 0,8β6 m (β jam) dan 1,046 m (6 jam), pada suhu λ00oC sebesar 1,β65 m (β

jam) dan 1,674 m (6 jam).Untuk HAp berporogen pati, luas pori yang didapat

menurun dengan naiknya suhu dan waktu kalsinasi. Namun pada suhu 500oC selama 2 jam luas pori terlalu kecil. Hal ini mungkin disebabkan pati belum terbakar habis pada waktu 2 jam pada suhu 500oC. Luas pori rata-rata yang diperoleh adalah 0,046

m2

(500oC,2 jam), 0,403 m2 (900oC,2 jam), 0,337 m2 (500oC,6 jam), dan 0,208

m2

(900oC,6 jam).

Kata kunci: hidroksiapatit berpori, tulang ayam, pati biji durian, presipitasi, biomaterial.

(2)

ii ABSTRACT

Hydroxyapatite (HAp) is very usefull bioceramic that is widely used in medical and nonmedical field. This study aims to know the effect of calcination temperature and

holding time to the characteristic of HAp from chicken bone and effect of durian’s

seed starch to pore size of HAp. Selection of durian’s seed starch a s porogent because durian seed is economically viable and have a high starch content. In this study, HAp is synthesized via precipitation method using chicken bones and H3PO4 as

the precursors for calcium and phosphorus. Processing conditions were varied in terms of the calcination temperatures (500oC and 900oC), calcination holding times (2 h and 6 h) and using starch and without using starch. The results showed that XRD pattern of non porous HAp and porous HAp are similar with HAp standard pattern (JCPDS 01-084-1998). Non porous HAp has crystal size, cristallinity and Ca/P ratio are 63,021 nm, 87,30% and 1,566, respectively. Whereas Porous HAp has crystal size, cristallinity and Ca/P ratio are 83,976 nm, 90,34% and 1,485, respectively. FTIR result showed that sample has main functional group of HAp that are OH- and PO43-. Increasing of calcination temperature and holding time increase particle size

of non porous and porous HAp. From SEM result, average particle size of non porous HAp at 500oC are 0,743 μm (2 h) and 0,996 μm (6 h), for 900oC are 1,017 μm (2 h) and 1,584 μm (6 h). Whereas average particle size of porous HAp at 500oC a re

0,826 μm (2 h) and 1,046 μm (6 h), and for 900oC are 1,265 μm (2 h) and 1,674 μm

(6 h). Pore area of porous HAp decrease with increasing calcination temperature and holding time. At 500oC for 2 h, pore area is too small. This may be due to some of starch still has not burned out during calcination. Average pore area for 0,046 μm2 (500oC, 2 h), 0,403 μm2 (900oC, 2 h), 0,337 μm2 (500oC, 6 h), and 0,208 μm2 (900oC, 6 h).

Keywords: porous hydroxyapatite, chicken bone, durian’s seed starch, precipitation, biomaterial.

Referensi

Dokumen terkait

ini Sungai Barito merupakan prasarana transportasi penting di Kalimantan Selatan. Sungai tersebut menghubungkan Kota Banjarmasin dengan daerah-daerah lain di Kalimantan Selatan,

Moda produksi yang terbangun dalam rangka pemanfaatan sumberdaya perikanan PULL adalah terjadinya dominasi pemerintah daerah terhadap masyarakat nelayan, dengan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas V SD 2 Pasuruhan Lor Kudus dapat disimpulkan bahwa penggunaan model role playing dapat

Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena berdasarkan pengamatan, lembaga tersebut memiliki kelebihan dibanding Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) lain yakni dengan

Hasil penelitian : 1) Pembelajaran dimulai dari Pembukaan yaitu guru mengucapkan salam dilanjutkan dengan Doa Pembukaan, membaca.. Peraga Tilawati, Buku Jilid, dan

citra, sebagaimana terlihat dari hasil analisis semua parameter pengamatan, yakni persentase hidup, jumlah akar, panjang akar, bobot segar dan kering akar,

Ritual kong tek ( 德 )merupakan salah satu tradisi dalam ritual kematian masyarakat Tionghoa yang di dalamnya terdapat kepercayaan tradisional yang terkenal dengan

Penelitian menggunakan desain eksperimental laboratorium in vitro yang dilakukan untuk mengetahui efek dari ekstrak metanol Elephantopus scabr Linn yang