BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan masalah penelitian dan landasan teori, maka kerangka
konseptual peneliti dapat dilihat paada gambar dibawah ini :
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan gambar kerangka konsep di atas, dapat terlihat bahwa
masing-masing variabel yang diteliti terikat satu sama lain dimana variabel
dependen yaitu keputusan kedit dipengaruhi oleh variabel independen, yaitu:
karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur. Dalam
penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah keputusan pemberian kredit oleh
bank terkait dengan variabel-variabel di atas. Dari gambar kerangka konsep
tersebut terdapat kaitan erat antara tiap variabel, dan variabel yang satu
mempengaruhi variabel yang lain.
Gulo W (1982) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian yang
ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang biasanya
Karakter Debitur (X1)
Lama Usaha (X2)
Pengalaman (X4)
SDM Debitur (X3)
Keputusan Pemberian Kredit.
mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relative tetap. Karakter menjadi hal
yang penting karena hal ini menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta
kejujuran dari calon debitur. Pihak bank harus mengetahui tentang karakter calon
debitur, karenanya perlu ketelitian dan kehati-hatian dalam memutuskan
pemberian kredit.Karakter debitur berpengaruh terhadap keputusan kredit,
semakin taat dan memiliki latar belakang yang baik dari pengalaman kreditur lain
semakin yakin pihak bank mengabulkan permohonan kredit yang diajukan. Selain
itu semakin tinggi jenjang pendidikan seorang debitur akan semakin tinggi daya
analisis guna menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi dalam
menjalankan operasional usaha dan semakin jelas prospek jenis usaha debitur
untuk dikembangkan semakin yakin pihak bank memberikan fasilitas kredit.
Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lamanya
seorang pelaku usaha atau bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi
produktivitasnya (kemampuan/keahliannya), sehingga dapat menambah efisiensi
dan mampu dalam mengembalikan pinjaman.. Semakin lama menekuni bidang
usaha akan semakin cepat dalam mengembalikan pinjaman ke bank.
SDM diartikan sebagai kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi
secara langsung terhadap kinerjanya Mangkunegara (2005). Jadi dapat
disimpulkan bahwa SDM debitur sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dimiliki seorang debitur dalam pelaksanaan suatu kegiatan
pengembalian pinjaman ke pihak bank.
Pengalaman usaha menurut Hermawan (2012) dalam Luh Ikka (2013)
melaksanakan tugas juga membuat kerja lebih efisien. Oleh karena itu, lama usaha
debitur diduga akan berpengaruh terhadap kemampuan membayar kredit secara
lancar karena pengalaman usaha yang kini semakin lama akan dapat
meningkatkan pemahaman kemampuan debitur dalam mengelola usahanya,
sehingga mendukung keberhasilan usaha.Dengan keberhasilan usaha tersebut
akan dapat menjamin perolehan pendapatan /keuntungan sebagai sumber biaya
hidup serta memberikan peluang kemampuan membayar kredit secara lancar.
Semakin lama pengalaman usaha calon debitur akan semakin baik bagi pihak
bank untuk melakukan pemeberian kredit kembali.
3.2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual di atas telah dijelaskan dan diuraikan
bagaimana karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman
debiturberpengaruh terhadap keputusan pemeberian kredit dengan jaminan
sebagai variabel moderating pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut).
Keputusan pemeberian kredit dikaitkan dengan Teori Keagenan
(Agency Theory) yaitu dengan pendekatan pengawasan eksternal yang dilakukan
melalui penggunaan hutang. Penambahan hutang dalam struktur modal dapat
mengurangi penggunaan saham sehingga meminimalisasi biaya keagenan ekuitas.
Akan tetapi, perusahaan memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman dan
terlalu besar juga akan menimbulkan konflik keagenan
antara shareholders dengan debtholders sehingga memunculkan biaya keagenan
hutang. Pengembalian hutang oleh debitur secara rutin dan tepat waktu kepada
pihak bank akan mempengaruhi pihak bank dalam pemberian keputusan kredit
kembali.
Karakter adalah sifat dan watak dari debitur (kejujuran, tanggungjawab,
integritas dan konsisten), baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam
lingkungan usaha. Sifat dan watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit
benar-benar dapat dipercaya. Karakter menjadi hal yang penting karena hal ini
menyangkut aspek kepribadian, sifat atau watak serta kejujuran dari calon debitur.
Pihak bank harus mengetahui tentang karakter calon debitur. Karakter debitur
berpengaruh terhadap keputusan kredit, semakin taat dan memiliki latar belakang
yang baik dari pengalaman kreditur lain semakin yakin pihak bank mengabulkan
permohonan kredit yang diajukan. Dengan demikian dapat disimpulkan karakter
debitur berpengaruh terhadap keputusan pemeberian kredit.
Semakin lama usaha akan meningkatkan keterampilan berdagang sehingga
makin bertambah dan semakin banyak pula relasi bisnis maupun pelanggan yang
berhasil di jaring Wicaksono(2011). Keahlian keusahawaan merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengorganisasikan dan menggunakan
faktor-faktor lain dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat Sukirno(1994).Dengan demikian dapat disimpulkan lama usaha
debitur berpengaruh terhadap keputusan pemeberian kredit.
SDM debitursangat diperlukan dalam keputusan pemeberian kredit yaitu
seorang debitur akan semakin tinggi daya analisis guna menyelesaikan
permasalahan yang akan dihadapi dalam menjalankan operasional usaha. Dengan
SDM yang memadai, debitur menjadi berkualitas dan berkarakter, sehingga
memiliki pandangan yang luas dalam menjalankan usahanya dan mampu
beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.The iceberg
model atau model gunung es, yang dikemukakan oleh Spencer and Spencer (1993)
menjelaskan faktor-faktor yang membentuk kompetensi seseorang. Secara
keseluruhan kompetensi seseorang dikelompokkan dalam dua bagian yaitu
kompetensi yang tampak (visible competencies) dan bagian yang tidak nampak
(hiddencompetencies). Kompetensi yang tampak terbagi dua yaitu keterampilan
(skill) dan pengetahuan (knowledge).Tingkat SDM yang rendah akan
mengakibatkan daya serap pelaku debitur terhadap informasi dan pasar semakin
lambat, sehingga usaha–usaha yang mengarah pada peningkatan produksi dan
pendapatan akan bergerak lamban dan begitu pula sebaliknya.Dengan demikian
dapat disimpulkan Semakin tinggi SDM seorang debitur akan berpengaruh
terhadap keputusan pemeberian kredit.
Pengalaman usaha yang semakin lama akan mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam mengelola usaha dan menghindari risiko yang menyebabkan
kegagalan. Pengalaman usaha menurut Hermawan (2012) dalam Luh Ikka (2013)
bahwa pengalaman kerja akan mempengaruhi keterampilan karyawan dalam
melaksanakan tugas juga membuat kerja lebih efisien. Oleh karena itu, lama usaha
debitur diduga akan berpengaruh terhadap kemampuan membayar kredit secara
lancar karena pengalaman usaha yang kini semakin lama akan dapat
sehingga mendukung keberhasilan usaha.Dengan keberhasilan usaha tersebut
akan dapat menjamin perolehan pendapatan /keuntungan sebagai sumber biaya
hidup serta memberikan peluang kemampuan membayar kredit secara
lancar.Dengan demikian dapat disimpulkan semakin lama pengalaman usaha
berpengaruh terhadap keputusan pemeberian kredit.
Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis pertama dalam penelitian
sebagai berikut :
H: Karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman
debitur,berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan
pemberian kredit padaPT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2003)
penelitian asosiatiaf kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lain”. Peneliti menggunakan desain penelitian
untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis pengaruh karakter debitur,
lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitursebagai variabel independen
terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area
Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di PT. Bank BNI (Persero) Tbk yang berada
Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Waktu penelitian direncanakan pada
4.3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Credit Analyst yang bertugas pada
masing-masing cabang di PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian
Utara (Sumbagut) tetapi keputusan terakhir terhadap pemberian kredit adalah
berada di masing-masing Kepala Cabang PT. Bank BNI (Persero) Tbk.
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 cabang. Karena jumlah
populasi yang relative sedikit jumlahnya maka seluruh populasi dijadikan sampel,
sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
sensus.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data primer.Data yang
diperlukan dalam penelitian dikumpulkan dengan memakai kuesioner yang
berisikan berbagai pertanyaan kepada analis kredit sehubungan dengan
permohonan kredit yang diajukan kepada PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area
Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Sehubungan dengan keterbatasan waktu bagi analisis kredit untuk bertemu
secara langsung dengan peneliti dan memperlancar proses penelitian, maka
peneliti meninggalkan lembaran kuesioneruntuk dapat diisi pada waktu yang
kuesioner kepada Credit Analyst yang bertugas pada masing-masing cabang di
PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) melalui
pos dan elektronik mail. Pengisian lembar kuesioner adalah dengan menjawab
setiap pertanyaan secara jujur berdasarkan data debitur yang ada. Setelah selang
waktu yang telah dijanjikan peneliti mengambil daftar kuesioner yang telah diisi
oleh analisis kredit yang menjadi responden dengan mempertegas kembali
prosedur pengisian kuesioner, sehingga kesalahan dalam pengisian daftar
kuesioner dapat dieleminir.
4.5. Defenisi Operasional Variabel dan Metode Pengukuran Variabel
Defenisi operasional variabel adalah suatu defenisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan
kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
konstrak atau variabel tersebut Nazir (2003). Pada penelitian ini variabel yang
diteliti dibagi menjadi dua bagian yaitu variabel terikat (variabel dependen) dan
variabel bebas (variabel independen). Defenisi operasional masing-masing
variabel adalah sebagai berikut :
1. Karakter Debitur
Karakter debitur merupakan ukuran untuk menilai kemauan calon debitur
untuk mengembalika fasilitas kredit yang telah diterima. Pribadi yang berkarakter
baik akan berusaha untuk mengembalikan fasilitas kredit yang diterimanya
dengan cara yang wajar. Karakter debitur diartikan sebagai sifat yang melekat
pada calon debitur yang menurut persepsi Analyst Credit dinilai memiliki
kemauan dan kepatuhan untuk mengembalikan fasilitas kredit modal kerja yang
butir pertanyaan tentang ketaatan debitur dalam melunasi kewajiban sebelumnya,
misalnya: ada tidaknya pinjaman di bank lain sebelumnya, kehidupan pribadi
debitur yang dapat dilihat melalui sisi ketaatan spiritual atau kehidupan
beragamanya,kejujuran, integritas untuk menjalankan usaha, pola perilaku
konsumsi yang dapat dilihat dengan cara pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari,
manajemen dan pengelolaan usaha, kehidupan debitur dengan lingkungannya, dan
pola penggunaan modal kerja sebelumnya dari debitur.
Pengukuran masing-masing variabel ini menggunakan instrument kuesioner
dengan skala interval, Sangat Setuju (SS) nilai 5 poin, Setuju (S) nilai 4 poin,
Netral (N) nilai 3 poin, Tidak Setuju (TS) nilai 2 poin, dan Sangat Tidak Setuju
(STS) nilai 1 poin. Semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan tingkat Karakter
debitur semakin rendah dan semakin mengarah ke poin 5 menunjukkan tingkat
Karakter debitur. Setiap item pertanyaan diadaptasi dari kuesioner penelitian
Pattanayak, dkk dalam Masud(2004).
2. Lama Usaha
Lama usaha merupakan faktor utama dalam pemberian kredit, dimana lama
usaha yang dinilai memenuhi syarat adalah minimal 2 tahun. Penentuan lama
usaha diperlukan karena dengan berjalannya waktu maka terbukti debitur telah
teruji mampu mengatasi hambatan yang dilaluinya selama menjalankan usaha.
Lama usaha dalam penelitian ini diartikan sebagai umur usaha yang dipandang
layak untuk dinilai sebagai dasar dalam pemutusan kredit oleh para credit analyst.
Lama usaha ini diukur dengan menggunakan lima butir pertanyaan yang
menunjukkan kematangan calon debitur terhadap usaha yang ditekuni, target yang
terhadap hambatan usaha yang dihadapi, respon debitur terhadap ritme usaha, dan
upaya memperkenalkan produk baru.
Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lamanya
seorang pelaku usaha atau bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi
produktivitasnya (kemampuan/keahliannya), sehingga dapat menambah efisiensi
dan mampu dalam mengembalikan pinjaman. Semakin lama menekuni bidang
usaha akan semakin cepat dalam mengembalikan pinjaman ke bank.
Keterampilan berdagang makin bertambah dan semakin banyak pula relasi bisnis
maupun pelanggan yang berhasil di jaring Wicaksono (2011).
Pengukuran masing-masing variabel ini menggunakan instrument kuesioner
dengan skala interval, Sangat Setuju (SS) nilai 5 poin, Setuju (S) nilai 4 poin,
Netral (N) nilai 3 poin, Tidak Setuju (TS) nilai 2 poin, dan Sangat Tidak Setuju
(STS) nilai 1 poin. Semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan tingkat lama usaha
debitur semakin rendah dan semakin mengarah ke poin 5 menunjukkan tingkat
lama usaha debitur semakin tinggi. Setiap item pertanyaan diadaptasi dari
kuesioner penelitian Pattanayak, dkk dalam Masud (2004).
3. Sumber Daya Manusia (SDM) Debitur
Kompetensi sumber daya manusia merupakan variabel bebas atau variabel
independen dalam penelitian ini. Kompetensi sumber daya manusia diartikan
sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki seseorang
dalam pelaksanaan suatu kegiatan mengembalikan pinjaman kepihak bank.
Indikator yang digunakan untuk mengukur sumber daya manusia adalah
pelaksanaan pelatihan atau penyuluhan yang dilaksanakan oleh pihak bank,
keterampilan menggunakan teknologi.
Pengukuran masing-masing variabel ini menggunakan instrument kuesioner
dengan skala interval, Sangat Setuju (SS) nilai 5 poin, Setuju (S) nilai 4 poin,
Netral (N) nilai 3 poin, Tidak Setuju (TS) nilai 2 poin, dan Sangat Tidak Setuju
(STS) nilai 1 poin. Semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan tingkat sumber
daya manusia debitur semakin rendah dan mengarah ke poin 5 menunjukkan
tingkat sumber daya manusia debitur semakin tinggi. Setiap item pertanyaan
diadaptasi kuesioner penelitian Inayah (2010).
4. Pengalaman
Penganalisisan terhadap pengalaman pimpinan calon debitur akan dapat
meyakinkan bank bahwa kredit yang diberikan dapat dikelola dengan baik,
dengan kata lain semakin lama seseorang mengelola perusahaan, maka orang
tersebut akan semakin mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Indikator yang digunakan untuk pengalaman debitur adalah reputasi debitur
dan sifat positifdebitur, kemampuan debitur membayar kewajibannya tepat waktu,
penetapan limit pemeberian kredit, analisis terhadap modal untuk melihat
seberapa besar tanggungjawab debitur.
Pengukuran masing-masing variabel ini menggunakan instrument kuesioner
dengan skala interval, Sangat Setuju (SS) nilai 5 poin, Setuju (S) nilai 4 poin,
Netral (N) nilai 3 poin, Tidak Setuju (TS) nilai 2 poin, dan Sangat Tidak Setuju
(STS) nilai 1 poin. Semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan pengalaman
pengalaman debitur semakin tinggi. Setiap item pertanyaan diadaptasi dari
kuesioner penelitian Putra (2012).
5. Keputusan Pemberian Kredit
Keputusan kredit diartikan sebagai persepsi Credit Analyst tentang disetujui
atau ditolaknya suatu permohonan kredit dengan memperhatikan kelayakan dari
faktor yang dinilai. Variabel ini diukur dengan empat butir pertanyaan sebagai
variabel independen dalam penelitian ini yang berkaitan dengan sektor ekonomi
yang dibiayai. Variabel ini akan memberikan keputusan akhir kepada suatu
permohonan kredit apakah layak disetujui atau harus ditolak.
Pengukuran masing-masing variabel ini menggunakan instrument kuesioner
dengan skala interval, Sangat Setuju (SS) nilai 5 poin, Setuju (S) nilai 4 poin,
Netral (N) nilai 3 poin, Tidak Setuju (TS) nilai 2 poin, dan Sangat Tidak Setuju
(STS) nilai 1 poin. Semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan Keputusan
pemberian kredit semakin rendah dan semakin mengarah ke poin 5 menunjukkan
Keputusan pemberian kredit semakin tinggi. Setiap item pertanyaan diadaptasi
Tabel 4.1
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel
Penelitian Defenisi Variabel Pengukuran Variabel Skala
1. Karakte penyuluhan yang dilaksanakan oleh pihak bank kredit yang diberikan dapat dikelola dengan baik, dengan
5. Keputusan
analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis) dan regresi residual.
Pengujian untuk hipotesis pertama menggunakan metode regresi berganda dan
untuk hipotesis kedua menggunakan analisis regresi residual.. Persamaan tersebut
adalah sebagai berikut :
Y1 = Keputusan Pemberian Kredit
X1 =Karakter Debitur
X2 = Lama Usaha
X3 = SDM Debitur
X4 = Pengalaman
Analisis regresi linier berganda bermanfaat terutama untuk tujuan peramalan
(estimation), yaitu tentang bagaimana variabel independen digunakan
mengestimasi nilai variabel dependen. Penelitian ini pada dasarnya menguji
pengalaman terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero)
Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Teknik analisis data
menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service
Solution).
4.6.1. Uji Kualitas Data
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat
dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing
untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari
48penggunaan instrumen. Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data, uji
analisis yang digunakan antara lain :
4.6.1.1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dlaam melakukan fungsi ukurnya Azwar(2000). Validitas juga
berhubungan dengan tujuan pengukurann. Pengukuran dikatakan valid jika
mengukur tujuannya dengan nyata dan benar Erlina(2008).
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sampel
yang digunakan untuk uji validitas berjumlah 64 orang, yang merupakan Credit
Analyst yang bertugas pada masing-masing cabang di PT. Bank BNI (Persero)
Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan-pertanyaan
a. Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan tersebut valid
b. Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid Ghozali(2013)
4.6.1.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat seberapa besarnya suatu pengukur mengukur
dengan stabil dan konsisten terhadap situasi apapun Erlina(2008). Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisiten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran dilakukan sekali saja atau one shot, dimana suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai:
a. Nilai Cronbach Alpha > 0,60 reliabel
b. Nilai Cronbach Alpha < 0,60 tidak reliabel Ghozali(2013)
4.6.2. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis
regresi berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi
pengujian normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas.
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan model regresi yang
baik dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal dan tidak bias
sesuai dengan kaidah Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).
4.6.2.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas ingin mengetahui apakah dalam model regeresi
variabel variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam
penelitian ini menggunakan Uji Statistik. Kriteria pengujian satu sampel
menggunakan pengujian satu sisi dengan membandingkan probabilitas dengan
a. Nilai signifikan atau probabilitas berdistribusi < 0,05 maka distribusi data
adalah tidak normal.
b. Nilai signifikan atau probabilitas berdistribusi > 0,05 maka distribusi data
adalah normal Ghozali(2013).
4.6.2.2. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah situasi dimana terjadi korelasi diantara
variabel-variabel indepeden antara yang satu dengan yang lainnya Erlina(2008). Uji ini
bertujuan untuk menguji, apakah model regresi ditemukan atau tidak korelasi
dianatara variabel independen. Jika terjadi korelasi antara variabel independen
maka akan ditemukan adanaya masalah multikolonieritas. Suatu model regresi
yang baik tidak menimbulkan masalah multikolonieritas. Untuk itu diperlukan uji
multikolonieritas terhadap setiap data variabel bebas yaitu dengan :
a. Melihat angka collinearity statistic yang diyunjukkan oleh nilai Variance
Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF > 5, maka variabel bebas yang ada
memiliki masalah multikolonieritas Ghozali (2013).
b. Melihat nilai Tolerance pada output penilaian multikolonieritas yang tidak
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,1 maka akan memberikan kenyataan
bahwa tidak terjadi masalah multikolonieritas Ghozali (2013).
4.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan grafik scatterplot. Uji yang dilakukan peneliti disini
adalah untuk melihat apakah suatu model terbebas dari heteroskedastisitas.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
a. Jika terdapat pola tertentu pada grafik scatterplot, seperti titik-titik yang
membentuk pola yang teratur (bergelombang, menyebar kemudian
menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar, maka
indikasinya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.6.3. Pengujian Hipotesis
4.6.3.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F adalah pengujian secara simultan (bersama-sama) untuk mengetahui
adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F ini
menggunakan α 5%. Nilai F table dapat dilihat dengan menggunakan F table.
Hipotesis untukuji statistik F adalah sebagai berikut :
H1 : b1,b2,b3,b4ǂ 0, karakter debitur, lama usaha, SDM debitur,
pengalamansecara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pemberian
kredit.
Dengan dasar ketentuan sebagai berikut :
a. Jika F hitung > F tabel atau nilai sig < 0.05 , maka H1 diterima
4.6.3.2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Untuk menguji hipotesis secara parsial dilkukan uji t. Uji t adalah uji yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan dilakukan jika nilai thitung >
ttabel maka terbukti variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat tingkat pengaruh signifikan
berdasarkan pada α 5%. Nilai t tabel dapat dilihat dengan tabel t. hipotesis untuk
uji statistik t adalah sebagai berikut :
H1 : b ǂ 0 , karakter debitur, lama usaha, SDM debitur, pengalaman secara
parsial berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit.
Dengan dasar ketentuan sebagai berikut :
c. Jika t hitung > t tabel atau nilai sig < 0.05 , maka H1 diterima
d. Jika t hitung < t tabel atau nilai sig > 0.05 , maka H1 tidak diterima
4.6.4. Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Ghozali (2005) nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu yang artinya nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel dependen dan jika mendekati nol adalah kebalikannya.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi yang kecil mengindikasikan kemampuan variabel-variabel
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang
mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel bebas memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Ada dua pilihan dalam menggunakan R Square atau Adjusted R Square.
Nugroho(2005) menyatakan untuk regresi linier berganda sebaiknya
menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square
karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan, dimana
jika variabel independen satu maka menggunakan R Square dan jika lebih dari
satu menggunakan Adjusted R Square.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Data Penelitian
Tabel 5.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
No Keterangan Jumlah Persentase (%)
1. Kuesioner yang disebar 64 100
2. Kuesioner yang diterima 49 76,57
Kondisi lengkap 36 56,26
Kondisi tidak lengkap 13 20,31
3. Kuesioner yang tidak diterima 15 23,43
Penelitian dilakukan terhadap Credit Analyst yang bertugas pada
masing-masing cabang di PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara
(Sumbagut). dengan menyebar kuesioner penelitian sebanyak 64 kuesioner.
Penyebaran kuesioner dilakukan melalui anatr langsung ke kantor cabang,
pengiriman via pos dan elektronik mail. Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan
bahwa kuesioner yang diterima sebanyak 49 (76,57 %) dan yang tidak diterima
sebanyak 15 (23,43 %). Dari 49 kuesioner yang diterima tidak seluruhnya dapat
digunakan dalam proses pengolahan data karena hanya 36 (56,26 %) saja
kuesioner dalam kondisi baik, sisanya 13 (20,31 %) dalam kondisi cacat.
Kuesioner yang tidak digunakan atau cacat disebabkan ada isian data responden
(misalnya jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja) dan daftar pertanyaan
yang tidak diisi sehingga menyulitkan untuk dapat menginventaris data-data
Descriptive Statistics
Berdasarkan hasil tabulasi data pada 36 kuesioner yang telah dikumpulkan,
maka dapat diuraikan jawaban responden terhadap pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner penelitian. Pada variabel karakter debitur, menunjukkan bahwa jawaban
responden paling rendah (minimum) nilai 4 dengan kategori setuju dan jawaban
paling tinggi (maximum) 5 dengan kategori sangat setuju. Nilai rata-rata (mean)
4,14 menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai
4 dengan kategori setuju.
Pada variabel lama usaha, bahwa jawaban responden memiliki jawaban
paling rendah (minimum) nilai 4 dengan kategori nset dan ujujawaban paling
Tabel 5.2
tinggi (maximum) 5 dengan kategori sangat setuju. Nilai rata-rata (mean) 4,11
menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai 4
dengan kategori setuju.
Pada variabel SDM debitur, menunjukkan bahwa responden memiliki
jawaban paling rendah (minimum) nilai 4 dengan kategori setuju dan jawaban
paling tinggi (maximum) 5 dengan kategori sangat setuju. Nilai rata-rata (mean)
4,33 menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai
4 dengan kategori setuju.
Pada variabel pengalaman menunjukkan bahwa responden memiliki
jawaban paling rendah (minimum) nilai 4 dengan kategori setuju dan jawaban
paling tinggi (maximum) 5 dengan kategori sangat setuju. Nilai rata-rata (mean)
4,50 menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai
5 dengan kategori sangat setuju.
Pada variabel keputusan pemberian kredit, menunjukkan bahwa responden
memiliki jawaban paling rendah (minimum) nilai 4 dengan kategori setuju dan
jawaban paling tinggi (maximum) 5 dengan kategori sangat setuju. Nilai rata-rata
(mean) 4,75 menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban
mendekati nilai 5 dengan kategori sangat setuju.
5.1.2. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden terdiri dari jenis
Tabel 5.3
Karakteristik Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. Laki-Laki 30 83,33
No. Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. SLTA 0 0
2. D3 0 0
3. S1 33 91,67
4. S2 3 8,33
Jumlah 36 100
No. Masa Kerja (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. <5 27 75,00
2. 5-10 7 19,44
3. >10 2 5,56
Jumlah 36 100
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, diketahui bahwa berdasarkan jenis kelamin
jumlah responden dalam penelitian didominasi oleh laki-laki. Hal ini tampak dari
jumlah responden laki-laki sebanyak 30 orang (83,33%), sedangkan perempuan
berjumlah 6 orang (16,67 %).
Menurut kategori usia, jumlah responden terbanyak berada pada kategori
jumlah responden pada usia 30-40 berjumlah 4 orang (11,11 %) dan responden
dengan usia >40 tahun berjumlah 2 orang (5,56 %).
Berdasarkan kategori pendidikan, diketahui bahwa para kredit analis
mayoritas memiliki tingkat pendidikan Strata 1 (S1) dengan jumlah 33 orang (
91,67%) dan pendidikan Strata 2 (S2) berjumlah 3 oraang (8,33 %) sedangkan
yang memiliki tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA),
Pendidikan Diploma 3 (D3) dengan jumlah 0 orang (0 %)
Berdasarkan kategori masa kerja, maka dapat disimpulkan bahwa responden
yang terlibat dalam penelitian ini mayoritas memiliki masa kerja < 5 tahun dengan
jumlah 27 orang (75,00 %), sedangkan responden dengan masa kerja 5-10 tahun
berjumlah 7 orang (19,44 %) dan sisanya responden dengan masa kerja >10 tahun
berjumlah 2 orang (5,56 %).
5.1.3. Uji Kualitas Data
Uji kualtias data dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data
yang terdapat pada kuesioner penelitian. Uji kualitas data dilakukan melalui uji
validitas dan uji reliabilitas.
5.1.3.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji sah atau valid tidaknya item
pertanyaan pada variabel karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur,
pengalaman. Item pertanyaan akan terbukti valid jika nilai dari rhitung > rtabel. Nilai
rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation, sedangkan nilai
0,05 diperoleh nilai degree of freedom (df) sebesar 34 (N-2) sehingga diketahui
nilai rtabel sebesar 0,3291.
Tabel 5.4
Uji Validitas Karakter Debitur
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,342 0,3291 Valid
2 0,422 0,3291 Valid
3 0,357 0,3291 Valid
4 0,492 0,3291 Valid
5 0,385 0,3291 Valid
Pada tabel 5.4 tampak hasil uji validitas terhadap variabel karakter debitur.
Hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item pertanyaan memiliki nilai
lebih besar dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
item pertanyaan pada variabel karakter debitur valid.
Tabel 5.5
Uji Validitas Lama Usaha
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0, 382 0,3291 Valid
2 0,580 0,3291 Valid
3 0,519 0,3291 Valid
4 0,619 0,3291 Valid
5 0,340 0,3291 Valid
Pada tabel 5.5 tampak hasil uji validitas terhadap variabel lama usaha . Hasil
besar dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan item
pertanyaan pada variabel lama usahabernilai valid.
Tabel 5.6
Uji Validitas SDM Debitur
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,608 0,3291 Valid
2 0,406 0,3291 Valid
3 0,608 0,3291 Valid
4 0,604 0,3291 Valid
Pada tabel 5.6 tampak hasil uji validitas terhadap variabel SDM debitur.
Hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item pertanyaan memiliki nilai
lebih besar dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan
item pertanyaan pada variabel SDM debitur bernilai valid.
Tabel 5.7
Uji Validitas Pengalaman
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,515 0,3291 Valid
2 0,394 0,3291 Valid
3 0,509 0,3291 Valid
4 0,336 0,3291 Valid
5 0,382 0,3291 Valid
6 0,372 0,3291 Valid
Pada tabel 5.7 tampak hasil uji validitas terhadap peng informasi . Hasil
memiliki nilai lebih besar dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan item pertanyaan pada variabel pengalaman bernilai valid.
Tabel 5.8
Uji Validitas Keputusan Pemberian Kredit
Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,403 0,3291 Valid
2 0,386 0,3291 Valid
3 0,408 0,3291 Valid
4 0,355 0,3291 Valid
Pada tabel 5.8 tampak hasil uji validitas terhadap variabel keputusan
pemberian kredit. Hasil pengujian menunjukkan nilai rhitung pada tiap item
pertanyaan memiliki nilai lebih besar dari nilai rtabel. Maka dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan item pertanyaan pada variabel keputusan pemberian
kredit bernilai valid.
5.1.3.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner penelitian
yang digunakan reliabel atau andal. Pengujian terhadap variabel penelitian
Tabel 5.9 Reliability Statistics
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Karakter Debitur 0,685 Reliabel
Lama Usaha 0,693 Reliabel
SDM Debitur 0,685 Reliabel
Pengalaman 0,673 Reliabel
Keputusan Pemberian
Kredit
0,701 Reliabel
Berdasarkan tabel reliability statistics tampak nilai Cronbach Alpha pada
variabel penelitian Karakter Debitur, Lama Usaha, SDM Debitur, Pengalaman,
Keputusan Pemberian Kredit memiliki nilai lebih besar dari 0,60. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner penelitian yang digunakan reliabel
atau andal.
5.1.4. Pengujian Asumsi Klasik
5.1.4.1. Uji Normalitas
Pada uji normalitas dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara
Tabel 5.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.43796639
Most Extreme Differences Absolute .052
Positive .046
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z .311
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik nonparametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S). Tampak pada tabel di atas hasil pengujian
menunjukkan nilai sig. lebih besar dari 0,05 (1,000 > 0,05). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa melalui uji statistik terbukti data residual berdistribusi
5.1.4.2. Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil pengujian di atas, diketahui pada perhitungan nilai
Tolerance tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang
dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil
perhitungan yang sama ditunjukkan pada nilai VIF, dimana tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
5.1.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 5.1 Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik Scatterplots dalam Gambar 5.1. menunjukkan bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur, hal ini dapat
5.1.5. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan menjawab rumusan masalah tentang apakah
karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur secara
simultan dan parsial berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit pada PT.
Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) . Pengujian
hipotesis dilakukan melalui uji statistik F dan uji statistik t.
5.1.5.1.Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 5.12
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 45.851 4 11.463 4.910 .003a
Residual 72.371 31 2.335
Total 118.222 35
a. Predictors: (Constant), PENG, SDM, KD, LU
b. Dependent Variable: KPK
Hasil uji statistik F dapat ditunjukkan dari nilai sig lebih kecil dari 0,05
(0,003 < 0,05) sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan
variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dapat diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terbukti karakter debitur, lama usaha debitur,
SDM debitur, pengalaman debitur secara simultan berpengaruh signifikan
5.1.5.2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 5.13
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Hasil uji signifikansi parameter individual (Uji Statistik t) variabel
independen yang mempunyai nilai sig lebih kecil dari 0,05 . Secara parsial
karakter debitur (X1) berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel keputusan
pemberian kredit. Variabel lama usaha (X2) secara parsial berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap variabel keputusan pemberian kredit. Variabel SDM
debitur (X3) secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel
keputusan pemberian kredit. Sedangkan Variabel pengalaman (X4) berpengaruh
positif signifikan terhadap variabel keputusan pemberian kredit.
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 5.14 diperoleh persamaan regresi
berganda sebagai berikut :
5.1.6. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 5.14
PengujianKoefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .623a .388 .309 1.528
a. Predictors: (Constant), PENG, SDM, KD, LU
Hasil uji Koefisien Determinasi (R2) diketahui nilai R sebesar 0,623, hal ini
menunjukkan variabel karakter debitur, lama usaha, SDM debitur, dan
pengalaman sebagai variabel independen memiliki hubungan yang kuat sebesar
62,3 % dengan variabel keputusan pemberian kredit sebagai variabel dependen.
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,309 berarti variabel keputusan pemberian
kredit hanya dapat dijelaskan oleh variabel karakter debitur, lama usaha, SDM
debitur, dan pengalaman sebesar 30,9 %, sedangkan sisanya 869,1 % dapat
dijelaskan oleh variabel lainnya di luar penelitian ini.
5.2. Pembahasan
Pada uji statistik yang dilakukan melalui uji signifikansi simultan atau uji
statistik F diperoleh nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel dan nilai sig. lebih kecil
dari 0,05. Hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang
menyatakan bahwa variabel karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur,
pengalaman debitur secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
5.2.1. Pengaruh karakter debitur terhadap keputusan pemberian kredit.
Hasil pengujian melalui uji signifikansi parameter individual atau uji
statistik t menunjukkan variabel karakter debitur secara parsial berpengaruh
negatif signifikan terhadap variabel keputusan pemberian kredit.
Karakter yang dimiliki oleh setiap debitur menunjukkan pengaruh positif
dalam mendukung keputusan pemberian kredit. Penilaian karakter untuk
mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik yaitu
kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya calon debitur. Oleh karena itu
pemilihan karakter yang baik dan tepat merupakan salah satu indikasi untuk
menentukan baik tidaknya kredit tersebut kelak.
5.2.2. Pengaruh lama usaha terhadap keputusan pemberian kredit
Berdasarkan hasil uji statistik t, diketahui variabel lama usaha terbukti
secara parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap variabel keputusan
pemberian kredit.
Lama usaha berkaitan erat dengan pengalaman yang menunjang kegiatan
usaha. Pengalaman usaha yang semakin lama akan mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam mengelola usaha dan menghindari risiko yang menyebabkan
kegagalan, keberhasilan usaha tersebut akan dapat menjamin perolehan
pendapatan /keuntungan sebagai sumber biaya hidup serta memberikan peluang
5.2.3. Pengaruh SDM debitur terhadap keputusan pemberian kredit
Berdasarkan hasil uji statistik t, diketahui bahwa variabel SDM debitur
(X3) secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel
keputusan pemberian kredit.
The Iceberg Model atau model gunung es yang dikemukakan oleh Spencer
and Spencer (1993), menjelaskan bagaimana karakteristik kompetensi yang harus
dimiliki setiap orang pada tingkat eksekutif, manajer, dan karyawan dapat
membantu menghadapi tantangan baru di masa depan dan bentuk organisasi baru
yang akan dihadapi. Karakteristik kompetensi yang dikemukakan oleh Spencer
and Spencer berupa keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), konsep diri
(self concept), karakteristik pribadi (traits), dan tujuan (motives) menjadi
karakteristik pribadi yang sangat diperlukan dalam mewujudkan hasil akhir
berupa prestasi kerja.
5.2.4. Pengaruh pengalaman terhadap keputusan pemberian kredit
Berdasarkan hasil uji statistik t, diketahui bahwa variabel pengalaman (X4)
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel keputusan pemberian kredit.
Pengalaman debitur sangat diperhitungkan dalam pemberian fasilitas kredit,
karena untuk melihat sampai sejauh mana pengalaman calon debitur dalam
mengelola usaha, watak dan itikad baik debitur dalam mengelola usaha. Lama
usaha berkaitan erat dengan pengalaman yang menunjang kegiatan usaha.
Keberhasilan usaha tersebut akan dapat menjamin perolehan pendapatan
/keuntungan sebagai sumber biaya hidup serta memberikan peluang kemampuan
kemampuan membayar kredit secara lancar karena pengalaman usaha yang kini
semakin lama akan dapat meningkatkan pemahaman kemampuan debitur dalam
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh karakter debitur, lama usaha
debitur, SDM debitur, pengalaman debitur secara simultan dan parsial
berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank BNI (Persero)
Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Berdasarkan hasil tabulasi data pada 36 kuesioner yang telah dikumpulkan,
maka dapat diuraikan jawaban responden terhadap pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner penelitian. Pada variabel karakter debitur menunjukkan bahwa
responden cenderung memilih jawaban kategori setuju, variabel lama usaha
menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban dengan kategori
setuju, variabel SDM debitur menunjukkan bahwa responden cenderung memilih
jawaban kategori sangat setuju, variabel keputusan pemberian kredit,
menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban dengan kategori
sangat setuju.
Penelitian dilakukan terhadap Credit Analyst yang bertugas pada
masing-masing cabang di PT. Bank BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara
(Sumbagut). dengan menyebar kuesioner penelitian sebanyak 64 kuesioner.
Penyebaran kuesioner dilakukan melalui antar langsung ke kantor cabang,
pengiriman via pos dan elektronik mail. Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan
15. Dari 49 kuesioner yang diterima tidak seluruhnya dapat digunakan dalam
proses pengolahan data karena hanya 36 saja kuesioner dalam kondisi baik,
sisanya 13 dalam kondisi cacat. Kuesioner yang tidak digunakan atau cacat
disebabkan ada isian data responden (misalnya jenis kelamin, usia, pendidikan,
dan masa kerja) dan daftar pertanyaan yang tidak diisi sehingga menyulitkan
untuk dapat menginventaris data-data responden dan untuk mengolah data
penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur, pengalaman debitur secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit pada PT. Bank
BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sally (2011) yang
menemukan bahwa kapasitas usaha, karakter debitur, sektor ekonomi yang
dibiayai merupakan kendala dalam persetujuan pemberian kredit yang akan
diambil.
2. Secara parsial karakter debitur (X1) berpengaruh negatif signifikan terhadap
variabel keputusan pemberian kredit. Variabel lama usaha (X2) secara
parsial berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap variabel keputusan
pemberian kredit. Variabel SDM debitur (X3) secara parsial berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap variabel keputusan pemberian kredit.
Sedangkan Variabel pengalaman (X4) berpengaruh positif signifikan
terhadap variabel keputusan pemberian kredit. Pengalaman debitur sangat
ai sejauh mana pengalaman calon debitur dalam mengelola usaha, watak dan
itikad baik debitur dalam mengelola usaha. Lama usaha berkaitan erat dengan
pengalaman yang menunjang kegiatan usaha. Keberhasilan usaha tersebut
akan dapat menjamin perolehan pendapatan /keuntungan sebagai sumber
biaya hidup serta memberikan peluang kemampuan membayar kredit secara
lancar
6.2.
Keterbatasan dan Saran Penelitian
A. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah penelitian ini hanya terkonsentrasi pada
sektor kredit mikro, yaitu pada skala usaha kecil dan menengah, sementara banyak
jenis-jenis kredit lain yang disalurkan oleh bank kepada sektor-sektor lainnya
Peneliti juga hanya meneliti karakter debitur, lama usaha debitur, SDM debitur,
pengalaman debitur padahal sebenarnya banyak faktor-faktor lain yang dapat
dinilai, seperti: laporan keuangan sederhana yang dimiliki oleh debitur, atau
mungkin faktor internal bank sendiri. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil
persepsi jawaban responden hal ini akan menimbulkan masalah jika persepsi
responden berbeda dengan realita yang ada dan mengandung unsur subjektif dan
jawaban responden tidak jujur, sehingga dikhawatirkan jawaban yang diberikan
oleh responden kurang objektif dan menyebabkan penelitian ini kurang dapat
digeneralisasi.
B. Saran Penelitian
Melihat keterbatasan penelitian saat ini maka saran peneliti agar PT. Bank
BNI (Persero) Tbk, Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) agar mempermudah
pelaksanaan pemberian kredit tanpa agunan kepada nasabahnya (plafond, kredit
maksimum) yang layak diberikan untuk modal kerja calon debitur dan
perkembangan usaha debitur.
Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini pada sektor
perkreditan lain, tidak hanya bertumpu pada sektor mikro, misalnya: kredit
korporasi, kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, atau kredit
konsumtif lain, seperti kredit multiguna dan kartu kredit. Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan dapat memberikan penjelasan secara detail kepada responden sebelum
mengisi kuesioner tidak hanya berdasarkan pada pemahaman responden terhadap
isi kuesioner agar jawaban responden lebih objektif dan akurat terhadap fenomena
yang sebenarnya dihadapi pada perbankan mikro agar penelitian dapat
digeneralisi. Diharapkan untuk penelitian kedepannya juga dapat menentukan alat
untuk memperoleh data yang lebih baik agar dapat mewakili setiap unsur dalam