• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi pemilihan struktur komposit dan struktur beton Bertulang ditinjau dari biaya pada bangunan hot air furnace

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi pemilihan struktur komposit dan struktur beton Bertulang ditinjau dari biaya pada bangunan hot air furnace"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN

STUDI PEMILIHAN STRUKTUR KOMPOSIT DAN STRUKTUR BETON BERTULANG DITINJAU DARI BIAYA PADA BANGUNAN HOT AIR FURNACE

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil NIP. 19520901 198112 1 001

Penguji I Penguji II

Ir. Besman Surbakti, M.T. Rahmi Karolina, S.T., M.T. NIP. 19541012 198003 1 004 NIP. 19820318 200812 2 001

Mengesahkan

Koordinator PPSE Ketua

Departemen T. Sipil FT. USU Departemen T. Sipil FT. USU

Ir. Zulkarnain A. Muis, M. Eng.Sc Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan NIP. 19560326 198103 1 003 NIP. 19561224 198103 1 002

(2)

STUDI PEMILIHAN STRUKTUR KOMPOSIT DAN

STRUKTUR BETON BERTULANG DITINJAU DARI BIAYA

PADA BANGUNAN HOT AIR FURNACE

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian

Pendidikan Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh :

AYU SILVIA DELISA

11 0424 021

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

(3)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : AYU SILVIA DELISA

NIM : 11 0424 021

Departemen : Teknik Sipil FT. USU

Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir Saya dengan Judul “Studi Pemilihan Struktur Komposit dan Struktur Beton Bertulang Ditinjau Dari Biaya Pada Bangunan Hot Air Furnace” bebas plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti terhadap plagiat dalam Tugas Akhir saya tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian pernyataan ini saya perbuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 21 April 2014

Penulis

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya kepada saya, sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik Sipil bidang

struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan

judul “STUDI PEMILIHAN STRUKTUR KOMPOSIT DAN STRUKTUR BETON

BERTULANG DITINJAU DARI BIAYA PADA BANGUNAN HOT AIR

FURNACE”.

Saya menyadari bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari

dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Zulkarnain A. Muis, M.Eng.Sc selaku Koordinator Koordinator PPSE,

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Ir. Sanci Barus, MT selaku pembimbing yang telah banyak memberikan

dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam

membantu saya menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak/Ibu seluruh staff pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

(5)

6. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas teknik Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada saya.

7. Teristimewa dihati buat keluarga saya, terutama kepada kedua orang tua saya,

Ayahanda Abdul Rauf dan Ibunda Misfa Yuhesnita, adik-adik tercinta Rahmat Trio

Hidayat dan Monica Zahara serta Angku dan ibu tersayang Rusmin Usman dan

Nuraini Hamid yang telah memberikan doa, motivasi, semangat dan nasehat kepada

saya. Terima kasih atas segala pengorbanan, cinta, kasih sayang dan do’a yang tiada

batas untuk saya.

8. Terkhusus buat orang tercinta Febry Ananda MS, ST, yang telah memberikan nasehat,

semangat, dan membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini, terima kasih atas

doanya.

9. Buat teman-teman Teknik Sipil Ekstensi pipit, muti, nisa, delima, cikay, dewi, dila,

serta teman-teman mahasiswa/i angkatan 2011 dan mahasiswa sipil lainnya yang tidak

dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kata

sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahaman saya dalam hal ini.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

demi perbaikan menjadi lebih baik.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, April 2014

Penulis

(6)

ABSTRAK

Hot Air Furnace atau dikenal dengan tungku pemanas adalah suatu struktur yang

memanaskan bahan sebanyak mungkin sampai mencapai suhu yang seragam. Dalam perencanaan struktur bangunan ini, pengaruh temperatur sangat besar sehingga dapat

mereduksi tegangan leleh dan modulus elastisitas. Tegangan leleh yang dipakai adalah baja tulangan BJTD 40 (fy = 400 MPa) dan baja profil A36 (fy = 240 MPa). Berdasarkan ACI 216R-89 tegangan leleh direduksi menjadi 350,73 MPa dan 210,48 MPa. Sedangkan

untuk modulus elastisitas beton (Ec = 4700 ) dan modulus elastisitas baja (Es = 2,1 x 105 MPa) direduksi menjadi 22100 MPa dan 1,859 x 105 MPa. Maka dari itu, alternatif pertama dalam perencanaan adalah struktur beton bertulang yang pada dasarnya memiliki ketahanan terhadap temperatur dan alternatif kedua adalah struktur komposit (baja-beton). Kedua desain struktur tersebut mengacu pada peraturan SNI 03-2847-2002 dan metode LRFD berdasarkan SNI 03-1729-2002. Untuk mempercepat perhitungan, analisis struktur dilakukan dengan menggunakan program SAP2000 versi 14.0 dengan memperhatikan

finite element modeling dimana semua model disimulasi elastis linear sehingga gaya

P-Delta aksial diasumsikan konstan sepanjang elemen. Pemodelan pada elemen balok dan kolom memakai elemen 1 Dimensi. Semua sambungan pada elemen balok dan kolom diasumsikan sebagai sambungan kaku dan kolom langsung terhubung pada pondasi yang diasumsikan perletakan jepit. Dalam penulisan ini, desain yang direncanakan untuk

bangunan struktur beton bertulang dan struktur komposit (baja-beton) telah memenuhi kriteria desain. Dari hasil desain, dapat dihitung biaya struktur (balok dan kolom) dan diketahui adanya perbedaan biaya yang signifikan antara struktur beton bertulang dan struktur komposit yaitu sebesar 54% dimana struktur beton bertulang lebih murah dibanding struktur komposit. Maka dari itu, pemilihan struktur beton bertulang adalah

alternatif yang efektif dan efisien dalam perencanaan bangunan Hot Air Furnace.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR NOTASI ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... I-1

1.1. Latar Belakang Masalah ... I-1

1.2. Rumusan Masalah ... I-3

1.3. Tujuan dan Manfaat ... I-3

1.4. Pembatasan Masalah ... I-3

1.5. Metodologi Penulisan ... I-4

1.6. Sistematika Penulisan ... I-6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... II-1

2.1. Perilaku Struktur Beton, Baja dan Komposit

Terhadap Perubahan Temperatur ... II-1

2.1.1. Perilaku Beton Terhadap Api ... II-1

2.1.2. Perilaku Baja Pada Temperatur Tinggi... II-3

2.1.3. Perilaku Struktur Komposit Pada Temperatur Tinggi ... II-4

2.2. Metode Perencanaan Struktur Beton Bertulang ... II-5

(8)

2.2.2. Perencanaan Kuat Batas (Ultimate Strength Design) ... II-7

2.2.2.1. Keruntuhan Lentur Akibat Kondisi Batas (Ultimate)... II-9

2.2.2.2. Keruntuhan Akibat Geser ... II-12

2.2.2.3. Pengaruh Keruntuhan Geser

Terhadap Jumlah Tulangan Memanjang ... II-14

2.2.3. Kuat Perlu ... II-15

2.2.4. Struktur Balok Persegi ... II-16

2.2.5. Struktur Kolom ... II-18

2.2.5.1. Interaksi Beban Aksial dan Momen ... II-19

2.3. Metode Perencanaan Struktur Komposit ... II-21

2.3.1. Umum ... II-21

2.3.2. Balok Komposit ... II-24

2.3.3. Lebar Efektif Pelat Beton ... II-26

2.3.4. Kekuatan Balok Komposit dengan Penghubung Geser ... II-26

2.3.5. Menghitung Momen Nominal ... II-27

2.3.6. Penghubung Geser (Shear Connector) ... II-29

2.3.7. Kolom Komposit ... II-30

2.3.8. Aksi Komposit ... II-33

2.4. Rencana Anggaran Biaya ... II-35

BAB III. METODOLOGI PERHITUNGAN STRUKTUR ... III-1

3.1. Pendahuluan ... III-1

3.1.1. Permodelan Geometri ... III-1

3.1.2. Material Property Data ... III-10

3.1.3. Section Designer ... III-13

(9)

3.1.5. Kombinasi Pembebanan ... III-15

3.1.6. Desain Struktur Beton Bertulang dan Komposit ... III-15

3.1.7. Interactive Database Editing ... III-15

3.2. Building Code ... III-16

3.3. Prosedur Perencanaan ... III-16

3.4. Tahapan Penyusunan Rencana Anggaran Biaya ... III-18

BAB IV. PERHITUNGAN STRUKTUR ... IV-1

4.1. Perencanaan Struktur Beton Bertulang ... IV-1

4.1.1. Perencanaan Dimensi Balok (Preliminary Design) ... IV-1

4.1.2. Perencanaan Tebal Pelat ... IV-1

4.1.3. Perencanaan Dimensi Kolom ... IV-2

4.1.4. Perhitungan Pembebanan ... IV-3

4.1.5. Analisa Pembebanan Vertikal ... IV-5

4.1.6. Analisa Struktur dengan Program SAP2000 ... IV-6

4.1.7. Perencanaan Dimensi Balok Anak (B1) ... IV-7

4.1.8. Perencanaan Dimensi Balok Induk (B2) ... IV-12

4.1.9. Perencanaan Dimensi Kolom (K1) ... IV-17

4.1.10. Perencanaan Dimensi Kolom (K2) ... IV-20

4.2. Perencanaan Struktur Komposit ... IV-25

4.2.1. Perhitungan Pembebanan ... IV-25

4.2.2. Analisa Pembebanan Vertikal ... IV-26

4.2.3. Analisa Struktur dengan Program SAP2000 ... IV-26

4.2.4. Perencanaan Dimensi Balok Anak (B1) ... IV-28

4.2.5. Perencanaan Dimensi Balok Induk (B2) ... IV-36

(10)

4.2.7. Perencanaan Dimensi Kolom Komposit (K2) ... IV-47

4.3. Perhitungan Anggaran Biaya Struktur Beton Bertulang dan

Struktur Komposit ... IV-52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... V-1

5.1 Kesimpulan ... V-1

5.2. Saran ... V-3

DAFTAR PUSTAKA ... xiii

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pengaruh perubahan suhu terhadap kekuatan beton

Gambar 2.2. Modulus Elastisitas Beton Pada Temperatur Tinggi

Gambar 2.3. Variasi sifat mekanis baja terhadap temperatur

Gambar 2.4. Hubungan beban (P) dan lendutan (฀) balok komposit

Gambar 2.5. Balok yang dibebani sampai runtuh

Gambar 2.6. Kurva Momen – Kelengkungan Balok

Gambar 2.7. Perilaku Keruntuhan Balok

Gambar 2.8. Ciri-Ciri Keruntuhan Penampang

Gambar 2.9. Balok dengan Keruntuhan Geser

Gambar 2.10. Rasio Tulangan Memanjang dan Kapasitas Geser

Gambar 2.11. Beberapa kemungkinan bentuk distribusi tegangan

Gambar 2.12. Distribusi tegangan

Gambar 2.13. Kolom Memikul Beban Aksial

Gambar 2.14. (a) Lantai jembatan komposit dengan penghubung geser, (b) Balok baja

yang diselubungi beton, (c) Lantai gedung komposit dengan penghubung

geser.

Gambar 2.15. Penampang balok komposit

Gambar 2.16. Distribusi tegangan plastis

Gambar 2.17. Distribusi tegangan plastis negatif

Gambar 2.18. Penampang Kolom Komposit dari profil baja IWF (a), Kingcross yang

dibungkus beton (b), Persegi (c) dan O (d) yang diisi beton

Gambar 2.19. Profil Baja Kingcross

(12)

Gambar 3.1. Denah Bangunan

Gambar 3.2. Koordinat lokal dengan system global

Gambar 3.3. Degrees of Freedom pada kondisi perletakan yang berbeda-beda

Gambar 3.4. Degrees of Freedom pada element frame

Gambar 3.5. Orientasi sumbu lokal 2 dan 3

Gambar 3.6. Merubah orientasi sumbu lokal 2 dan 3

Gambar 3.7. Modulus of elasticity of concrete at high temperatures

Gambar 3.8. Variasi sifat mekanis baja terhadap temperature

Gambar 3.9. Finite Element Modeling

Gambar 4.1. Modulus of elasticity of concrete at high temperatures

Gambar 4.2. Variasi sifat mekanis baja terhadap temperature

Gambar 4.3. Pemodelan Struktur 3 Dimensi Struktur Beton Bertulang oleh SAP2000

Gambar 4.4. Penampang balok anak B1

Gambar 4.5. Penampang balok induk B2

Gambar 4.6. Penampang Kolom K1

Gambar 4.7. Penampang Kolom K2

Gambar 4.8. Pemodelan Struktur Komposit 3 Dimensi oleh SAP2000

Gambar 4.9. Distribusi tegangan plastis positif

Gambar 4.10. Distribusi tegangan plastis negatif

Gambar 4.11. Distribusi tegangan plastis positif

Gambar 4.12. Distribusi tegangan plastis negatif

Gambar 4.13. Sketsa penampang kolom komposit K1

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Hasil perolehan dari SAP2000 untuk momen, aksial dan geser maksimum

Tabel 4.2. Hasil perolehan dari SAP2000 untuk momen, aksial dan geser maksimum

pada balok, kolom, dan pelat lantai

Tabel 4.3. Hasil SAP2000 untuk momen, aksial dan geser maksimum

pada balok, kolom, dan pelat lantai

Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Perhitungan Dimensi Beton Bertulang dengan Data

Proyek Hot Air Furnace

Tabel 4.5. Perhitungan Volume Struktur Beton Bertulang

Tabel 4.6. Perhitungan Volume Struktur Komposit

Tabel 4.7. Rekapitulasi Volume Struktur Beton Bertulang

Tabel 4.8. Rekapitulasi Volume Struktur Komposit

Tabel 4.9. Daftar Harga Upah dan Bahan

Tabel 4.10. Daftar Analisa Harga Satuan

Tabel 4.11. Rencana Anggaran Biaya Struktur Beton Bertulang

(14)

DAFTAR NOTASI

a : tinggi balok tekan efektif, cm

As : luas penampang, mm2

Ast : luas tulangan, mm2

Acn : luas penampang netto, cm2

Ag : luas penampang bruto, cm2

Ar : luas tulangan longitudinal, mm2

bE : lebar efektif pelat beton, cm

bo : lebar bentang antar balok, m

bw : lebar penampang, cm

C : gaya tekan pada beton, kg

d : tinggi efektif penampang, cm

DL : beban mati, kN

d1 ,d2 ,d3 : Jarak dari garis netral gaya-gaya yang bekerja, cm

E : beban gempa, kN

Ec : modulus elastisitas beton, MPa

Em : modulus elastisitas modifikasi, MPa

Es : modulus elastisitas baja, MPa

f'c : kuat tekan beton, N/mm2

fmy : tegangan leleh modifikasi, MPa

fy : kuat leleh baja, N/mm2

hwt : tinggi bangunan, m

k : factor panjang tekuk

(15)

LL : beban hidup, kN

Vc : kapasitas kemampuan beton untuk menahan gaya geser, kN

Vn : kuat geser nominal, kN

Vs : kuat geser tulangan, kN

Vu : gaya geser terfaktor, kN

Ø : diameter tulangan

(16)

γb : berat jenis beton ; γb = 24 kN/m3

γk : berat jenis keramik ; γk = 21 kN/m3

ρn : rasio tulangan arah horizontal (transversal)

ρv : rasio tulangan arah longitudinal

ρb : rasio tulangan seimbang

ρmin : rasio tulangan minimum

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, perencanaan struktur bangunan gedung beton bertulang tahan gempa berdasarkan standar peraturan gempa Indonesia yaitu SNI 1726-2012 dan standar peraturan beton

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya sehingga tugas akhir yang berjudul “ Perencanaan Struktur Bangunan Beton Bertulang Banyak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waste yang berada pada proyek konstruksi terutama pada pekerjaan struktur atas beton bertulang di bangunan tingkat

Dokumen ini ditulis untuk para professional di bidang bangunan dengan dua tujuan utama : 1) meningkatkan pemahaman mengenai perilaku yang kurang baik dari bangunan beton

iii LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA BANGUNAN WATCHROOM PKP-PK DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS DI BANDAR UDARA KELAS I UTAMA JUWATA-TARAKAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung kekuatan struktur bangunan atas jembatan beton bertulang dengan menggunakan metode pembebanan SNI 1725 2016 serta membandingkan hasil