• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi pemilihan struktur komposit dan struktur beton Bertulang ditinjau dari biaya pada bangunan hot air furnace

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi pemilihan struktur komposit dan struktur beton Bertulang ditinjau dari biaya pada bangunan hot air furnace"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pemilihan bahan struktur yang akan digunakan untuk bangunan tertentu dipengaruhi

oleh tinggi dan bentang struktur, ketersediaan bahan di pasaran, kondisi pondasi, peraturan

bangunan setempat, biaya konstruksi dan pertimbangan-pertimbangan arsitekturan. Untuk

bangunan dengan tinggi kurang dari 4 tingkat, baik beton bertulang, baja struktur maupun

konstruksi dinding penahan sama-sama meguntungkan. Sedangkan untuk bangunan 4

sampai 20 lantai, beton bertulang dan baja struktur lebih menguntungkan dari segi biaya. Peraturan bangunan di suatu kota tertentu mungkin lebih berpihak pada salah satu

bahan saja dibanding dengan bahan lainnya misalnya, banyak kota memiliki zona

kebakaran dimana hanya struktur tahan api saja yang dapat didirikan, kondisi ini sangat

cocok untuk beton bertulang. Jika ditinjau dari segi waktu, pemilihan struktur baja menjadi

alternatif yang baik karena dapat didirikan lebih cepat dibandingkan struktur beton

bertulang. Akan tetapi, apabila sebuah material baja mengalami kenaikan temperatur,

misalnya terkena api secara langsung maka kekuatan leleh dan tarik dari material baja

tersebut akan mengalami penurunan secara drastis. Hal ini dapat menyebabkan fungsi

material baja tersebut sebagai elemen struktur akan berubah. Meskipun demikian,

keuntungan dari segi waktu ini tidaklah sebesar yang terlihat semula karena jika

strukturnya harus memiliki tingkat ketahanan tertentu terhadap api, pembuat bangunan

(2)

Untuk bangunan Hot Air Furnace atau dikenal dengan tungku pemanas pemilihan

bahan struktur sangat perlu diperhatikan. Menurut Pedoman Efisiensi Energi untuk

Industri di Asia, idealnya tungku harus memanaskan bahan sebanyak mungkin sampai

mencapai suhu yang seragam dengan bahan bakar dan pekerja sesedikit mungkin. Kunci

dari operasi tungku yang efisien terletak pada pembakaran bahan bakar yang sempurna

dengan udara berlebih yang minim.

Alternatif pertama adalah menggunakan struktur beton bertulang yang memiliki

beberapa kelebihan antara lain: beton memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kebanyakan bahan lain, mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air,

sangat kokoh, tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi, memiliki usia layan yang

sangat panjang, mudah untuk dicetak menjadi bentuk yang beragam. (Jack C. McCormac, 2003).

Selain struktur beton bertulang, alternatif lain adalah struktur komposit. Sistem

struktur komposit terbentuk akibat interaksi antara komponen struktur baja dan beton yang karakteristik dasar masing-masing bahan dimanfaatkan secara optimal. Aksi komposit

terjadi apabila dua batang struktural pemikul beban, seperti pada pelat beton dan balok

baja sebagai penyangga dihubungkan secara menyeluruh dan mengalami defleksi sebagai

satu kesatuan. (Charles G. Salmon, 1991).

Keistimewaan yang nyata dari sitem komposit menurut Charles G.Salmon adalah :

- Penghematan berat baja

- Penampang balok baja yang digunakan lebih kecil

- Kekakuan lantai meningkat

- Kapasitas menahan beban lebih besar

(3)

Penampang komposit mempunyai kekakuan yang lebih besar dibandingkan dengan

penampang lempeng beton dan gelagar baja yang bekerja sendiri-sendiri dan dengan

demikian dapat menahan beban yang lebih besar atau beban yang sama dengan lenturan

yang lebih kecil pada bentang yang lebih panjang.

Maka dari itu, untuk bangunan Hot Air Furnace dilakukan pemilihan bahan struktur

yang digunakan yang ditinjau dari segi biaya apakah struktur beton bertulang atau struktur

komposit yang efektif dan efisien dengan terlebih dahulu melakukan preliminary design

dan analisis struktur dengan bantuan program komputer SAP2000.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Berapa dimensi struktur bangunan yang dipakai untuk struktur beton bertulang dan

struktur komposit.

2. Berapa anggaran biaya untuk struktur beton bertulang dan struktur komposit.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Mengetahui dimensi struktur beton bertulang dan struktur komposit.

2. Menentukan anggaran biaya struktur beton bertulang dan struktur komposit serta

dapat memilih struktur mana yang lebih efektif dan efisien.

Manfaat dari penulisan ini adalah dapat membandingkan biaya konstruksi struktur beton bertulang dan struktur komposit sehingga bisa mendapatkan alternatif pembangunan

(4)

1.4. Pembatasan Masalah

Secara garis besar pembatasan masalah dalam tugas akhir ini adalah:

1. Preliminary design berdasarkan SNI 03-2847-2002, SNI 03-1729-2002 dan

ACI 216R-89.

2. Pembebanan dihitung berdasarkan PPIUG 1983.

3. Perhitungan mekanika struktur untuk mendapatkan gaya-gaya dalam (momen,

lintang dan normal) dengan menggunakan program SAP2000 versi 14.0.

4. P-Delta pada analisis SAP2000 tidak diaktifkan.

5. Menghitung volume dan anggaran biaya balok dan kolom pada struktur beton

bertulang dan struktur komposit.

6. Anggaran biaya pelat lantai tidak dihitung.

1.5. Metodologi Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah mengumpulkan data dari kajian literatur dan jurnal-jurnal yang berkaitan serta masukan-masukan dari dosen

pembimbing. Melakukan preliminary design dan selanjutnya menganalisa struktur dengan

(5)

Bagan 1.1 Diagram Alir Penulisan

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara garis besar

isi setiap bab yang akan dibahas pada tugas akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

Beban Gravitasi dan Beban Tambahan Mulai

Pengumpulan dan Pencarian Data

Pemilihan Kriteria Design

Preliminary Design

Perhitungan Volume dan Anggaran Biaya Struktur

Selesai

Analisis Struktur Dengan SAP 2000

Menganalisis dan Mendesain Berdasarkan Peraturan SNI Output Gaya Dalam Akibat Beban Gravitasi dan Beban Tambahan

(6)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penulisan, pembatasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

Secara umum bab ini memberikan gambaran mengenai penyusunan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi gambaran umum dari perilaku beton, baja dan struktur komposit

terhadap perubahan temperatur serta konsep perencanaan desain struktur beton

bertulang dan struktur komposit sesuai peraturan SNI 03-2847-2002 dan SNI

03-1729-2002.

BAB III METODOLOGI PERHITUNGAN

Bab ini berisi tahapan/proses perhitungan dalam mendesain struktur yang terdiri dari pemodelan geometri struktur bangunan dengan menggunakan program SAP2000

v.14.0, pemilihan material, pembebanan, analisis struktur, desain penampang serta

tahapan dalam membuat rencana anggaran biaya. BAB IV PERHITUNGAN STRUKTUR

Bab ini berisi desain penampang (memastikan bahwa penampang yang dipilih

memenuhi persyaratan), analisis struktur, membandingkan hasil desain dengan

kenyataan di lapangan serta menghitung volume dan anggaran biaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh kegiatan tugas akhir ini

Referensi

Dokumen terkait

Pertama, Evaluasi terhadap perencanaan audit mutu internal yang memperlihatkan kesesuaian dengan kriteria standar.. adalah a) memperhatikan lakukan pelanggan, b) mengetahui

Bentuk Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ……… ……… ……… Cukup Jelas Bentuk Surat Perintah Mulai Kerja(SPMK) ……… ……… ……… ……… Cukup Jelas

Menurut riset pasar pada 2010 di 5 kota besar Indonesia, para ibu tetap setia dengan Kecap Manis ABC Mantaap karena dapat membuat rasa masakan lebih mantap, sehingga mereka

Keberhasilan kerja membutuhkan motif-motif untuk mendorong atau memeri semangat dalam pekerjaan. Motif itu meliputi motif untuk kreatif dan inovatif yang

Faktor yang berhubungan signifikan dengan kepatuhan pembayaran iuran peserta mandiri program JKN BPJS Kesehatan di Kota Solok pada penelitian kami yaitu

Hayat (2008) melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap Rentabilitas perusahaan perbankan yang go-public

Menurut Pasal 5 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1974, disebutkan pengertian Perusahaan Pembangunan Perumahan yang dapat pula masuk dalam pengertian developer,