1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH) adalah suatu proses patologi pada prostat yang menyebabkan terjadinya gejala pada saluran kemih bagian bawah (LUTS/lower urinary tract symptoms) umumnya pada pria (Roehrborn, 1996). Gejala LUTS yang terjadi dapat dinilai dengan International Prostate Symptom Score (IPSS), berguna dalam mengukur derajat keparahan dari keluhan LUTS dan menilai kualitas hidup penderita LUTS (AUA, 2010).
BPH meningkat seiring bertambahnya usia, dimulai kira-kira usia 40 tahun. Dari hasil pemeriksaan histopatologi dari berbagai belahan dunia, didapatkan angka BPH sekitar 10% pada usia 30 tahun, 20% pada usia 40 tahun, mencapai 50 – 60 % pada usia 60, dan 80 – 90% pada usia 70 dan 80 tahun (Roehrborn 2002).
Pengobatan BPH dapat berupa medikamentosa dan bedah. Intervensi bedah di indikasikan setelah terapi medis gagal atau terdapat BPH dengan komplikasi, seperti retensi urin berulang, gross hematuria berulang, batu vesika urinaria berulang, infeksi saluran kemih yang berulang dan insufisiensi renal berulang (Bozdar, 2010). Transurethral Resection of the Prostate (TURP) adalah suatu tindakan endoskopis pengurangan masa prostat (prostatektomi) dengan tujuan agar urin dapat mengalir lancar. TURP merupakan gold standard dalam tatalaksana bedah untuk (BPH) yang menyebabkan gangguan atau sumbatan pada kandung kemih saat akan berkemih / bladder outlet obstruction (BOO) (Rassweiler, 2006).
Komplikasi tindakan TURP yaitu perdarahan, sindroma TUR, trauma sfingter externa, retensi urin, inkontinensia, striktur, sampai gangguan disfungsi seksual Perdarahan saat dan setelah TURP masih merupakan perhatian dan dapat menyebabkan morbiditas meningkat dan gangguan yang fatal. Pada penelitian Reich menyatakan bahwa angka kejadian post TURP yang membutuhkan tranfusi darah adalah 2,9% (Reich, 2008). Data dari penelitian Hahn dkk menyatakan rata-rata penurunan hemoglobin saat dilakukan TURP adalah 2.15-2.55 Hb/g (Hahn, 2006). Pada penelitian dengan residen sebagai operator TURP didapatkan penurunan
1
2
hemoglobin sebanyak 1.7 g/dl dan tidak terdapat kasus yang ditranfusi (Del Rosso, 2012). Meski angka kejadian komplikasi terus membaik, pendarahan masih merupakan komplikasi paling sering yang terjadi selama prosedur TURP, terutama pada prostat dengan volume >30 cc (Welliver et al, 2013). Selain dari perdarahan komplikasi lain seperti TUR sindrom yang memiliki gejala mual, muntah, hipertensi, gangguan penglihatan, dan bradikardia juga perlu diawasi serta kejadian cedera pada sfingter eksterna dan orifisium urethra dapat terjadi (Marszhalek, 2009). Beberapa hal yang dapat menyebabkan jumlah perdarahan yang banyak saat TURP adalah, volume prostat yang direseksi, waktu reseksi / lama operasi, histologi dari prostat, dan penggunaan aspirin sebelum operasi (Marshzalek, 2009). Pada penelitian ini ingin diketahui hubungan antara lama operasi dan berat hasil prostat yang direseksi dengan penurunan angka hemoglobin.
1.2. Rumusan Masalah
Adakah hubungan penurunan hemoglobin dengan lama operasi dan berat prostat yang dikeluarkan ?
1.3. Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan penurunan hemoglobin dan lama operasi dan berat prostat yang dikeluarkan.
1.4. Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Menentukan hubungan penurunan hemoglobin setelah operasi TURP.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Menentukan hubungan penurunan hemoglobin dan lama operasi.
2. Menentukan hubungan penurunan hemoglobin dan berat prostat yang dikeluarkan.
3
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1 Bidang Akademik/ Ilmiah
Dengan mengetahui hubungan penurunan hemoglobin dan lama operasi dan berat prostat yang dikeluarkan sehingga dapat melakukan tatalaksana bedah yang lebih baik.
1.5.2 Bidang Pelayanan Masyarakat
Sebagai tambahan edukasi kepada masyarakat mengenai tatalaksana pada BPH yang lebih aman bila dilakukan dengan tepat dan persiapan yang baik sebelum operasi. 1.5.3 Bidang Pengembangan Penelitian
Dengan penelitian ini, diharapkan menjadi bahan pertimbangan pada penelitian lanjutan mengenai hubungan penurunan hemoglobin dan lama operasi dan berat prostat yang dikeluarkan.