BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Dalam era globalisasi, semakin banyak perusahaan yang mengeluarkan
produk sejenis dengan perbedaan yang tidak begitu signifikan. Hal ini
mengakibatkan tingkat persaingan yang sangat tinggi antara perusahaan dalam
memasarkan produknya kepada konsumen. Konsistensi kualitas suatu produk
akan mempengaruhi dapat bertahannya suatu produk tersebut dalam kebutuhan
pasar yang beragam, sehingga diperlukan suatu upaya dalam manajemen
perusahaan untuk melakukan pengendalian dan peningkatan kualitas, karena
dalam persaingan pasar global, hanya produk berkualitas baiklah yang akan selalu
diminati oleh para konsumen. Hal ini hendaknya dijadikan sebagai pedoman
bahwa pengendalian kualitas merupakan proses dari produksi yang sangat
berpengaruh dalam meningkatkan kualitas suatu produk, sehingga setiap
keinginan daripada konsumen dapat terpenuhi oleh setiap perusahaan baik dalam
bidang produksi maupun dalam bidang jasa. Kualitas merupakan keseluruhan
karakteristik dari suatu produk atau jasa yang mampu memberikan kepuasan
kepada pelanggan atau konsumen (Feigenbaum, 1992).
Salah satu perusahaan produksi yang telah menggeluti dunia bisnis ini
adalah PT. Suryamas Lestariprima. PT. Suryamas Lestariprima merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang usaha moulding dan solid door, kemudian
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pembuat daun pintu kayu di kota
medan. Perusahaa ini mengekspor produknya ke berbagai Negara seperti
Australia, Amerika, Timur Tengah, Eropa, Thailand, Korea, Jepang, dan Negara
lainnya. Autralia merupakan negara tujuan ekspor dan paling banyak memesan
produk dari PT. Suyamas Lestariprima. Dalam proses produksi pembuatan daun
pintu kayu ini, PT. Suryamas Lestariprima masih mendapatkan permasalahan
pada kualitas, dimana masih terjadinya kecacatan pada setiap produk yang di
hasilkan. Adapun jenis kecacatan dan tingkat kecacatan produk yang terjadi dapat
dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jenis Kecacatan Produk Bulan Januari 2013-Desember 2013
Bulan Total
Tabel 1.2. Tingkat Kecacatan Produk Bulan Januari 2013-Desember 2013 Sumber: PT Suryamas Lestariprima
Dari data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa dalam proses produksi pembuatan
pintu kayu ini masih terjadi kecacatan yang cukup tinggi yang dimana tingkat kecacatan
ini melewati batas standart tingkat kecacatan yang diinginkan perusahaan yaitu sebesar ±
5%. Adapun jenis kecacatan yang terjadi pada proses pembuatan daun pintu ini adalah :
1. Permukaan Rusak
Permukaan rusak adalah merupakan jenis cacat dimana pada permukaan
daun pintu ditemukan adanya goresan, lubang jarum, dan permukaan tidak
2. Retak
Retak merupakan jenis cacat dimana pada komponen-komponen daun
pintu ada yang retak. Hal ini diakibatkan oleh operator kurang hati-hati
pada saat perakitan dimana saat perakitan daun pintu di press dengan
menggunakan mesin.
3. Regang
Regang adalah jenis cacat dimana pada daun pintu terdapat celah diantara
komponen-komponennya. Hal ini disebabkan oleh pengeringan yang
kurang baik, sehingga pada saat dirakit ada bagian daun pintu yang
menyusut dan menimbulkan celah, dimana celah tersebut masaih ada
walaupun daun pintu sudah di cat.
4. Mata Kayu
Mata Kayu adalah jenis kecacatan dimana pada daun pintu terdapat mata
kayu yang cukup besar. Hal ini terjadi dikarena penggunaan kayu yang
tanpa pemilihan, sehingga ketika kayu sudah dirakit mata kayu tetap ada
walaupun sudah di cat.
5. Gubal
Gubal merupakan jenis kecacatan dimana pada daun pintu terjadi warna
belang ataupun warna hitam. Hal ini disebabkan karena kayu yang telah
lama juga masih digunakan dalam pembuatan pintu kayu, sehingga pintu
terdapat 2 warna yang berbeda.
Untuk permasalahan ini pihak perusahaan masih belum mengambil langkah yang
perusahaan akan membutuhkan waktu untuk menunggu daun pintu yang telah siap di
dempul, sehingga terjadi proses pengerjaan berulang. Dengan metode Six Sigma dan
Kaizen, pihak perusahaan dapat melakukan perbaikan tanpa harus melakukan perbaikan
yang berulang yang dapat memakan waktu yang lama. Dengan metode ini pihak
perusahaan akan mampu mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat dan
kemudian pihak perusahaan dapat melakukan pengendalian dengan menganalisis
penyebab kecacatan dengan menggunakan Seven tools serta mengupayakan perbaikan
berkesinambungan dengan alat implementasi Kaizen Five-Step Plan, 5W dan 1H, dan
Five-M checklist.
Berdasarkan pada penelitiandalam menangani kecacatan pada PT. Mondrian para
peneliti menggunakan metode Six Sigma dan Kaizen dalam penanganan permasalahan
pada perusahaan tersebut. Dengan menggunakan metode ini perusahaan dapat
menemukenali penyebab kecacatan yang terjadi pada proses produksi, dan dengan
metode kaizen perusahaan dapat mengambil langkah perbaikan berkesinambungan dalam
masa yang akan dating (Susetyo Joko, Winarni, Catur Hartanto, 2011).
Beranjak dari penelitian terdahulu maka pemilihan perbaikan kecacatan
produksi daun pintu inidilakukan dengan menggunakan metodeSix Sigma dan
Metode Kaizen. Diharapkan dengan penelitian ini dapat dilakukan pemilihan
solusi yang dapat mengurangi kecacatan produksi yang berlangsung pada PT
Suryamas Lestariprima.
1.2. Rumusan Permasalahan
Permasalahan yang dialami oleh PT Suryamas Lestariprima yaitu cukup
perbaikan secara sistematik dan berkesinambungan yang dapat digunakan untuk
memperbaiki kecacatan produksi.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecacatan
produk dengan menggunakan metode Six Sigma dan metode Kaizen yang
digunakan untuk memperbaiki kecacatan produksi pintu kayu pada PT. Suryamas
Lestariprima.
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian dilakukan pada PT Suryamas Lestariprima.
2. Pengamatan dan penelitian dilakukan pada produksi pintu kayu.
3. Penelitian ini menggunakan Metode Six Sigma DMAIC untuk mengetahui
tingkat kualitas produk pintu kayu.
4. Penelitian ini menggunakan Metode Kaizen sebagai perbaikan
berkesinambungan.
Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan tidak mengalami restrukturisasi selama penelitian dilakukan.
2. Pekerja memahami dengan baik proses produksi pada PT Suryamas
Lestariprima.
3. Pekerja mampu dalam menerapkan metode Kaizen sebagai metode
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapakan adalah sebagai berikut:
1. Secara Ilmiah
Dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh selama
di bangku perkuliahan dengan melakukan analisis terhadap permasalahan
dan fenomena yang ada di perusahaan.
2. Secara Aplikasi
Dapat menerapkan teori dan metode yang diperoleh di bangku kuliah di
perusahaan.
3. Departemen Teknik Industri dapat meningkatkan hubungan kerjasama
dengan perusahaan.
4. Perusahaan mendapat alternatif perbaikan kecacatan produksi.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
BAB I : Pendahuluan
Bab ini meliputi uraian tentang latar belakang timbulnya masalah pada
perusahaan, perumusan maalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan
masalah serta sistematikan penulisan tugas sarjana.
BAB II : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan secara keseluruhan
BAB III: Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang tinjauan pustaka yang berisi teori-teori
sebagai landasan utama dalam melakukan analisa dan pembahasan masalah
penulis.
BAB IV: Metodologi Peneltian
Bab ini memaparkan metodologi yang digunakan untuk mecapai tujuan
penelitian meliputi penjelasan tahapan penelitian secara ringkas disertai diagram
alirnya.
BAB V : Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini berisi data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian
serta pengolah data yang membantu dalam pemecahan masalah.
BAB VI: Analisis Pemecahan Masalah
Bab ini berisi proses pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada
pemecahan masalah dan melakukan analisa hasil pengolahan data dan pemecahan
masalah.
BAB VII: Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah dan