• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 ATA 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 5 ATA 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

h a l | 5 1 1

BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi. Disamping itu, sebagai konsekuensi negara kesatuan memang tidak dimungkinkan semua wewenang pemerintah didesentralisasikan dan diotonomkan sekalipun kepada daerah. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubenur sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku wakil Pemerintah di daerah, dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota.

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa.

(2)

h a l | 5 1 2

bersifat lintas kabupaten dan kota, serta sebagian tugas pemerintahan dalam bidang tertentu lainnya, termasuk juga sebagian tugas pemerintahan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota. Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada desa mencakup sebagian tugas-tugas kabupaten/kota di bidang pemerintahan yang menjadi wewenang kabupaten/kota.

Penyelenggaraan ketiga asas sebagaimana diuraikan tersebut di atas memberikan konsekuensi terhadap pengaturan pendanaan. Semua urusan pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan pemerintah daerah harus didanai dari APBD, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah harus didanai dari APBN melalui bagian anggaran kementerian/lembaga. Pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan kepada gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi, dan sebagian urusan pemerintahan yang akan ditugaskan kepada daerah provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan asas tugas pembantuan serta terdapat Urusan Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN (Dana Urusan Bersama ) dan dari APBD (Dana Daerah Urusan Bersama). Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sedangkan Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah (lingkup PNPM-MP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009.

Berdasarkan pola pertanggungjawaban dan pelaporan penyelenggaraan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, maka yang menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten / Kota hanyalah pelaporan tugas pembantuan dan urusan bersama.

Sebelum mengalami rasionalisasi, pada tahun 2014 Pemerintah Kota Semarang memperoleh alokasi dana APBN Induk untuk penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama sebesar Rp.22.465.630.000,- yang terdiri dari : 1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp.7.859.380.000,-

2. Dana Urusan Bersama (DUB) sejumlah Rp.14.606.250.000,-

(3)

h a l | 5 1 3

pada beberapa kegiatan Tugas Pembantuan di daerah. Kota Semarang dikenakan rasionalisasi sebesar Rp.565.735.000,- pada DIPA yang berasal dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama bersumber dana APBN yang diselenggarakan di Pemerintah Kota Semarang menjadi sebesar Rp 21.899.895.000,- yang terdiri

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.7.293.645.000,- 2. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,-

Namun kemudian pada bulan Oktober 2014, secara nasional Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri memberikan penugasan untuk melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan. Untuk Kota Semarang pelaksanaan Program ini dianggarkan sebesar Rp.1.209.994.000,- sehingga secara keseluruhan penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar Rp.23.109.889.000,-yang terdiri :

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.8.503.639.000,- 2. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,-

Sampai dengan akhir tahun 2014, anggaran tersebut mempunyai realisasi fisik sebesar 95,79 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.22.065.932.400,- atau sebesar 95,48% dari pagu sebesar Rp.23.109.889.000,-. Kesemuanya terbagi dalam 7 (enam) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan dilaksanakan oleh 7 (enam) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Adapun secara terinci, penyelenggaraan kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada masing-masing SKPD adalah sebagai berikut :

1. Dinas Pertanian Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian melalui DIPA Nomor.018.04.4.0391135/2014 dengan anggaran setelah rasionalisasi sebesar Rp.1.058.300.000,- dari pagu awal sebesar Rp.1.280.500.000,-

2. Dinas Kesehatan Kota Semarang (TP)

(4)

h a l | 5 1 4

3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2014 dengan anggaran setelah rasionalisasi sebesar Rp.633.795.000,- dari pagu awal sebesar Rp.977.330.000,-

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014 dengan anggaran sebesar Rp.1.200.000.000,-

5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.010.04.4.035167/2014 dengan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-.

6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.010.08.4.035169/2014 dengan anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.

7. Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang (UB)

Melaksanakan Urusan Bersama dari Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum melalui DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014 dengan anggaran sebesar Rp. 14.606.250.000,-.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada tahun 2014 yang ditugaskan dari Kementerian / Lembaga adalah sebagai berikut :

A. KEMENTERIAN PERTANIAN

1. Dasar Hukum :

Nomor.018.04.4.039135/2014. 2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Hortikultura

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Dinas Pertanian Kota Semarang

(5)

h a l | 5 1 5

Dalam melaksanakan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan dengan anggaran sebesar Rp. 1.058.300.000,- melalui 3 kegiatan berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk

Florikultura Berkelanjutan, anggaran sebesar Rp. 672.800.000,- dan

terealisasi sebesar Rp. 648.350.900,- (96,37%) dengan fisik 100 %

Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk florikultura melalui pengembangan kawasan, sekolah lapang Good Agriculture Process (GAP), dan penyediaan sarana prasarana di

Kecamatan Ngaliyan, Banyumanik, Tembalang, Semarang Utara, Semarang Barat, Semarang Tengah, Mijen, Gunungpati dan Candisari. Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :

1) Pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura, anggaran Rp. 512.800.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 490.007.900,- (95,56%)

dan fisik 100 %.

Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura pada lahan seluas 5.500 m² yang terdiri dari lahan pertanian anggrek seluas 2.000 m² dan lahan pertanian non anggrek seluas 3.500 m², di Kecamatan Mijen dan Tembalang. Fasilitasi

bantuan ini diberikan kepada 13 Kelompok Tani Anggrek, yaitu : KT. MEKARSARI ( Kel. Srondol Wetan), KT. ANGGREK BULAN

(Kel.Pudakpayung), KT. ANGGREK PRASETYA MAKMUR (Kel.Pudakpayung), KT. SEUDATI (Kel.Pudakpayung), KT. Wanita KENCANA BAROKAH (Kel.Meteseh), KT. VERONICA (Kel. Wonosari), KT.AGRO PESONA (Ngaliyan), KT. WANITA BOUGENVIL (Kel.Plombokan), KT. BAROKAH (Kel.Gunungpati), KT. WANITA BINA MANDIRI MIROTO (Kel. Miroto), GAPOKTAN MEKAR MAKMUR (Kel.Krapyak), KT. AMARILIS (Kel Jatingaleh) dan KT. SEKAR SARI (Kec. Semarang Barat). Sedangkan fasilitasi bantuan kepada Kelompok Tani Non Anggrek diberikan kepada 4 Kelompok Tani, yaitu : KT. CATLEYA ( Kel.

(6)

h a l | 5 1 6

2) Sekolah Lapang GAP / Good Agriculture Practice, anggaran Rp. 30.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 30.000.000,- (100%)

dengan fisik 100 %.

Pada kegiatan ini diberikan pelatihan baik secara teori maupun praktek mengenai budidaya florikultura sesuai dengan Standar Operasi Prosedur di Kota Semarang yang diikuti oleh 1 kelompok tani yang terdiri dari 20 orang.

3) Pengadaan Sarana Prasarana Budidaya ( 1 unit Green house) dengan anggaran Rp 75.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.74.057.000,- (98,74%) dengan fisik 100 %

Bantuan sarpras budidaya yang diberikan berupa pembuatan 1 unit Green House, dengan kelompok tani penerima adalah KT. Sumber Raharjo Kel. Wates Kec. Ngaliyan.

4) Pengadaan Sarana Prasarana melalui fasilitasi sarana pasca panen (30 unit) dengan anggaran Rp 55.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 54.286.000,- (98,70%) dengan fisik 100 %

Bantuan yang diberikan berupa gerobak dorong, rak tanaman, fiber box dan lain sebagainya.

b. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk

Tanaman Sayur dan Tanaman Obat Berkelanjutan, anggaran

sebesar Rp. 264.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 247.005.000,-

(93,39%) dengan fisik 100 %

Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman Obat pada lahan seluas 20 hektare di Kecamatan Ngaliyan, Kec. Banyumanik dan Kec. Tembalang melalui pengembangan tanaman Temulawak dan tanaman Jahe. Kelompok Tani yang akan menerima bantuan adalah : a. Pengembangan kawasan Tanaman Temulawak (10 Ha) kepada 4

Kelompok Tani : KT. SRENDENG INDAH/LMDH (Kel. Wates),

KT. KARANGGAWANG SEJAHTERA (Kel.Sendangguwo), KT. SUKA MAJU (Kel Meteseh), KT. DENGKLEK ASRI

MAKMUR (Kel.Tembalang).

b. Pengembangan kawasan Tanaman Jahe (10 Ha) kepada 6 Kelompok Tani :

(7)

h a l | 5 1 7

INDAH/LMDH (Kel.Wates), KT. LEGOK SARI (Kel. Sendangguwo), KT. KARANGGAWANG SEJAHTERA (Kel. Sendangguwo), KT. SUMBER MAKMUR II (Kel. Meteseh).

c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen

Hortikultura, anggaran Rp. 121.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.

101.201.900,- (83,64%) dengan fisik 100 %.

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan administrasi yang tertib serta laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan.

Adapun keluaran dalam kegiatan ini adalah :

(1) Penataan dan Pengolahan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura, anggaran Rp.18.300.000,- dan terealisasi sebesar Rp.13.538.000,- ( 73,98 %) dengan fisik 100 %. Target yang ingin dicapai kegiatan ini adalah tersusunnya laporan pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura sebanyak 1 laporan.

(2) Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, dan Perlengkapan Kepegawaian Kegiatan Pengembangan Hortikultura dengan anggaran Rp. 23.538.000,- terealisasi sebesar Rp.18.694.900,- atau sebesar 79,42 %.

(3) Layanan Perkantoran (12 bulan) dengan anggaran Rp.69.162.000,- terealisasi sebesar Rp. 59.969.000,- (96,71 %) dengan fisik 100 %. Keluaran dari sub kegiatan ini adalah pemberian dukungan layanan perkantoran terhadap pelaksanaan Program/Kegiatan sesuai DIPA Nomor. 018.04.4.039135/2014.

(4) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan anggaran sebesar Rp.10.000.000,- (1 unit) terealisasi sebesar Rp. 9.000.000,- (90%) dengan fisik 100 %.

(8)

h a l | 5 1 8

B. KEMENTERIAN KESEHATAN

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2014 2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Kesehatan Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Dalam melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak sesuai DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2014 dengan anggaran sebesar Rp.3.401.550.000,- meliputi bantuan operasional pada 37 puskesmas diluar gedung dan operasional pengelolaan kegiatan oleh Dinas Kesehatan sebagai Satker. Pada kegiatan ini dilakukan :

a. Bantuan Operasional Kegiatan untuk 37 Puskesmas, anggaran

Rp.3.014.890.000,- terealisasi Rp.3.008.656.640,- (99,79%) dengan

fisik 100 %

Kegiatan ini merupakan bantuan dana melalui Kementerian Kesehatan kepada pemerintahan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju MDGs (Millennium Development Goals) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan Jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Meskipun telah terdapat dana BOK, Pemerintah Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui BOK. Alokasi dana BOK ini tidaklah sama besarnya pada setiap puskesmas yang ada, namun sesuai dengan jumlah penduduk miskin, jangkauan pelayanan dan ketersediaan sumberdaya manusia di masing-masing puskesmas. Sedangkan ruang lingkup pemanfaatan dana BOK di Puskesmas dan Jaringannya terdiri dari 3 hal, yaitu :

1. Upaya Kesehatan di Puskesmas, meliputi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi, Perbaikan Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Penyehatan Lingkungan, dan Pengendalian Penyakit

2. Penunjang Pelayanan Kesehatan

(9)

h a l | 5 1 9

Untuk melaksanakan Program ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang menerbitkan Surat Keputusan Nomor.900/378 Tanggal 15 Januari 2014 tentang Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se-Kota Semarang tahun 2014 sebagai berikut :

1. Puskesmas PONCOL menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.91.071.000,-

2. Puskesmas MIROTO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp. 69.108.000,-

3. Puskesmas BANDARHARJO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.82.426.000,-

4. Puskesmas BULU LOR menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.78.484.000,-

5. Puskesmas HALMAHERA menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.74.745.000,-

6. Puskesmas BUGANGAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.46.996.000,-

7. Puskesmas KARANGDORO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.59.817.000,-

8. Puskesmas PANDANARAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.90.946.000,-

9. Puskesmas LAMPER TENGAH menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.53.950.000,-

10. Puskesmas KARANG AYU menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.52.951.000,-

11. Puskesmas LEBDOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.65.691.000,-

12. Puskesmas MANYARAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.62.072.000,-

13. Puskesmas KROBOKAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.45.087.000,-

14. Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.44.538.000,-

15. Puskesmas GAYAMSARI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.98.662.000,-

(10)

h a l | 5 2 0

17. Puskesmas KAGOK menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.65.721.000,-

18. Puskesmas PEGANDAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.95.230.000,-

19. Puskesmas GENUK menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.84.623.000,-

20. Puskesmas BANGET AYU menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.89.852.000,-

21. Puskesmas TLOGOSARI WETAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.111.462.000,-

22. Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.110.609.000,-

23. Puskesmas KEDUNGMUNDU menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.130.450.000,-

24. Puskesmas ROWOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.78.152.000,-

25. Puskesmas NGESREP menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.64.845.000,-

26. Puskesmas PADANGSARI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.60.432.000,-

27. Puskesmas SRONDOL menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.65.810.000,-

28. Puskesmas PUDAKPAYUNG menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.52.810.000,-

29. Puskesmas GUNUNGPATI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.117.359.000,-

30. Puskesmas SEKARAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.69.878.000,-

31. Puskesmas MIJEN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.115.247.000,-

32. Puskesmas KARANGMALANG menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.50.177.000,-

33. Puskesmas TAMBAK AJI menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.70.973.000,-

(11)

h a l | 5 2 1

35. Puskesmas NGALIYAN menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.96.836.000,-

36. Puskesmas MANGKANG menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.62.643.000,-

37. Puskesmas KARANGANYAR menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.48.840.000,-

Dari anggaran sebesar Rp.3.245.600.000,- yang dialokasikan untuk BOK kepada 37 puskesmas se-Kota Semarang sebesar Rp.2.775.000.000,- sedangkan sebesar Rp.470.600.000,- digunakan untuk biaya pengelolaan Satuan Kerja Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan. Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se Kota Semarang diantaranya untuk penyuluhan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Posyandu Lansia, Posyandu Balita, penyuluhan jajanan Anak Sekolah dan Penjaringan Anak Sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), Pendataan Ibu hamil, pelayanan nifas, pelacakan kematian neonatal, pemantauan ibu hamil resiko tinggi dan lain sebagainya.

b. Perencanaan BOK (1 Dokumen), anggaran Rp.32.870.000,-

terealisasi Rp.32.870.000,- ( 100%) dan fisik 100 %

Sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan, pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.

c. Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen), anggaran

Rp.36.565.000,- terealisasi Rp. 36.165.000,- (98,91%) dan fisik 100 %.

(12)

h a l | 5 2 2

d. Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan), anggaran

Rp.86.515.000,- terealisasi Rp.82.572.500,- (95,44 %) dan fisik 100 %

Pada kegiatan ini dilakukan penyusunan laporan kegiatan/ pembinaan /Sosialisasi terkait dengan program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp.3.347.211.500,- atau sebesar 98,40 % dari pagu anggaran yang tersedia

C. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

1. Dasar Hukum :

DIPA: Nomor.026-04.4.039645/2014 2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Untuk merealisasikan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan anggaran Rp.633.795.000,- sesuai DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2014 , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan :

a. Padat Karya Infrastruktur (2 paket), anggaran Rp. 470.520.000,-

terealisasi Rp.469.956.400,- (99,89%) dan fisik 100% .

Dalam kegiatan ini diberikan kerja waktu tertentu (pekerjaan sementara) kepada 176 O/H penganggur di lingkungan lokasi yang terbagi dalam 8 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 22 orang ( 1 orang tenaga tukang, 1 orang kepala kelompok dan 20 orang anggota ) selama 20 hari kerja untuk melakukan pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan.

(13)

h a l | 5 2 3

sepanjang 200 m dengan lebar 2,1 meter dan dikerjakan dalam 20 hari kalender.

Dari anggaran yang ada, sebesar Rp 160.000.000,- diantaranya digunakan untuk pengadaan material pembangunan jalan untuk 2 paket pekerjaan padat karya infrastruktur. Sedangkan sisanya untuk biaya upah tenaga kerja.

b. Terapan Teknologi Tepat Guna, dengan anggaran sebesar

Rp.108.275.000,- terealisasi Rp.108.163.000,- (99,90%) dengan fisik

100%

Kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan membatik dengan pewarna natural dan diberikan pembibitan tanaman indigo (pewarna biru) kepada 20 orang peserta di kelurahan Gunungpati, Kec. Gunungpati pada tanggal 16 s.d 19 September 2014.

c. Layanan Perkantoran (6 bulan) , dengan anggaran sebesar

Rp. 55.000.000,- terealisasi Rp.48.171.400,- (87,58 %) dengan fisik

100%

Kegiatan ini merupakan kegiatan administrasi, mulai dari seleksi proposal, identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan kegiatan.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2013 dengan anggaran sebesar Rp.569.281.000,- yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang pada Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100 % dengan serapan keuangan sebesar Rp.626.290.800,- atau sebesar 98,82 %.

(14)

h a l | 5 2 4

D. KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014 2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah. 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Hal yang melatar belakangi pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014 adalah persoalan lahan kritis dan sumber daya air di Indonesia yang sampai saat ini terus terjadi seiring meningkatnya jumlah penduduk dan berlangsungnya kegiatan pembangunan. Sehingga perlu dilakukan kegiatan penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang berbasis pada kegiatan masyarakat (PLKSDA-BM). Keterlibatan masyarakat dalam penanganan lahan kritis tersebut, selain untuk perbaikan kondisi lingkungan lahan juga akan membawa dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan berpotensi kritis menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan melibatkan kerjasama dengan Tenaga Pendamping Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDA-BM ini mengambil lokasi di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Mijen dengan keluaran kegiatan sebagai berikut :

1) Pengadaan Saprodi

a. Pupuk Kandang sebanyak 350.710 kg di 28 Kelurahan , pada 5 Kecamatan.

b. Pestisida, zat pengatur tumbuh, dan fungisida sebanyak 111 liter, di 22 kelurahan

2) Teknik Civil

a. Gazebo sebanyak 9 buah, di 5 kelurahan

(15)

h a l | 5 2 5

c. Jaringan perpipaan sebanyak 3 paket pekerjaan (100 m di Kel Sumurejo, 200 m di Kel. Kedungpane dan 200 m di Kel. Gondoriyo)

d. Bak Tandon Air sebanyak 1 unit di Kel. Sumurejo

e. Instalasi Listrik sebanyak 2 unit di Kel Ngijo dan Kel. Kedungpane

3) Peralatan Penunjang berupa :

a. Handsprayer sebanyak 2 unit di kel Sumurejo dan Kel. Mijen b. Power sprayer sebanyak 1 unit di Kel. jatirejo

c. Mesin Potong Rumput Gendong sebanyak 5 Unit di Kel. Mangunsari ( 2 unit), Kel.Plalangan ( 1 unit), Kel.Gunungpati ( 2 unit)

4) Pengembangan ekonomi produktif (ternak kambing) sebanyak 98

ekor terdiri 17 ekor jantan dan 81 ekor betina di 16 kelurahan ( Kec.Gunungpati, Kec.Mijen dan Kec.Ngaliyan)

5) Operasional dan pengelolaan KTPM, TPM dan Satker (7 bulan) a. Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639

petani peserta program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping Masyarakat /TPM sebanyak 5 orang.

b. Konservasi lahan Kritis seluas 138,69 Hektare c. Dukungan kesekretariatan selama 7 bulan

Secara keseluruhan, pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014 sampai dengan akhir semester II secara fisik sebesar 93,52 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.882.645.500,- atau sebesar 73,55 %.

(16)

h a l | 5 2 6

(KTPM) dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) hanya bisa dibayarkan selama 7 dari 12 bulan yang ditargetkan

E. KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 010.04.4.035167/2014 2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Kegiatan sesuai DIPA No. 010.04.4.035167/2014 ini dilakukan pelepasan tanda blokir oleh Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Mei 2014.

Dalam Program Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, melalui pembangunan Gedung Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah seluas 270 m2 yang terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 digunakan sebagai tempat parkir kendaraan operasional yang selama ini belum tersedia tempat parkirnya, dan lantai 2 akan digunakan sebagai ruang perkantoran. Dari anggaran Rp 1.000.000.000,- sebesar Rp 824.938.000,- diantaranya digunakan untuk pembangunan fisik gedung oleh pelaksana pekerjaan CV.SARANA WIJAYA (sesuai dengan SPMK No.050/910-981/32/2014 tanggal 8 Agustus 2014, pekerjaan Pembangunan Sarpras Pemerintahan dalam rangka Penanggulangan di Daerah Rawan Bencana, dengan waktu penyelesaian selama 120 hari kerja yaitu dari tanggal ditandatangani SPMK sampai dengan tanggal 5 Desember 2014). Sedangkan sebesar Rp. 128.453.000,- untuk biaya perencanaan, biaya pengawasan, biaya pengelolaan proyek dan penunjangan administrasi satker. Dengan dibangunnya gedung kantor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, peran dan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana yang terjadi di Kota Semarang kepada masyarakat yang sedang mengalami bencana.

(17)

h a l | 5 2 7

Bencana telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100 % dengan serapan keuangan sebesar Rp.941.826.200,- atau sebesar 94,18 %.

F. KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 010.08.4.035169/2014 2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil . 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Alokasi Tugas Pembantuan pada Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil tahun 2014 dilatar belakangi penerapan KTP elektronik (KTP_el) di seluruh Indonesia, untuk mewujudkan Sistem Administrasi Kependudukan yang tertib dan baku dalam rangka pemberian pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat. Penerapan KTP_el merupakan amanat Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan serangkaian peraturan lainnya, diantaranya Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional yang di dalamnya diatur bahwa penerbitan KTP non elektronik berlaku sampai dengan 31 Desember 2014. Untuk mendorong penerapan KTP_el maka Pemerintah Pusat melalui Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri melakukan upaya peningkatan perekaman data penduduk di Kab/Kota yang dianggarkan pada APBN Perubahan 2014 dalam Tugas Pembantuan.

Sesuai DIPA-010.08.4.035169/2014, program yang dilaksanakan dalam Tugas Pembantuan APBN Perubahan 2014 oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang adalah Program Penataan Administrasi Kependudukan yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu dengan keluaran sebagai berikut:

a. Pengurusan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan sebanyak 16.000 Blanko KTP Non Elektronik

(18)

h a l | 5 2 8

d. Pengelolaan Sistem Informasi Adm Kependudukan

1) Pemeliharaan SIAK berupa : Server, PC , Printer, Laptop , UPS, Perangkat jaringan dan AC R. Server

2) Pengadaan peralatan dan mesin : Gronding,Stabilizer dan == Hardisk External

3) Penyusunan data agregat kependudukan

e. Penyusunan Laporan Pengelolaan Kegiatan Pembantuan (1 Laporan)

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) pada program Penataan Administrasi Kependudukan sampai dengan akhir tahun 2014 secara fisik tercapai 80,4 % dengan realisasi keuangan sebesar 60,86 % atau sebesar Rp. 736.400.600,- dari anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.

Rendahnya capaian anggaran disebabkan karena tidak cukup waktu yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, karena masuk dalam APBN Perubahan 2014. Sehingga terdapat beberapa sub kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ,yaitu distribusi KTP_el karena blanko KTP_el yang disediakan oleh Pemerintah Pusat jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan target KTP_el yang harus dicetak dan diterima pada waktu target pelaksanaan anggaran sudah hampir selesai. Oleh karena itu kegiatan distribusi KTP_el tidak dilaksanakan. Selain itu juga terdapat pengadaan blanko dan formulir pencatatan sipil yang tidak dilaksanakan karena telah dianggarkan dalam APBD Kota Semarang Tahun 2014 dan direalisasikan baik secara fisik maupun keuangan.

G. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (UB)

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014 2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan : Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang 4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

(19)

h a l | 5 2 9

Pemerintah, yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota.

Pada tahun 2014 sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014 anggaran DUB (Dana Urusan Bersama) untuk melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan dengan sasaran 177 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 16 Kecamatan sebesar Rp.14.606.250.000,- dengan besarnya DDUB (Dana Daerah untuk Urusan Bersama ) yang disediakan untuk mendampingi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) APBN (DUB) adalah sebesar Rp.768.750.000,-. Sehingga secara keseluruhan Dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar Rp.15.375.000.000,-.

Sesuai ketentuan, Dana diberikan berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Bersifat stimulan agar masyarakat belajar dan berlatih melaksanakan rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan yang telah ditetapkan pada Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis) melalui Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis). Besarnya dana BLM tiap kelurahan ditentukan berdasarkan jumlah penduduk miskin di kelurahan lokasi PNPM Mandiri Perkotaan.

Adapun pencairan dana dan Pemanfaatan Dana BLM Tahun Anggaran 2014 kepada BKM melalui 2 tahap, yaitu tahap I sebesar 60 % dan tahap II sebesar 40 %, dengan syarat pencairan dan pemanfaatan sebagaimana diatur pada Petunjuk Operasional Kegiatan yang oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

Sedangkan untuk pengelolaan dana BLM, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) berhak memperoleh Biaya Operasional (BOP) Kegiatan, dengan besaran yang disesuaikan dengan kategori besar / kecil kelurahan, tetapi tidak diperkenankan untuk membayar honor / insentif anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) atau membiayai Fasilitator.

(20)

h a l | 5 3 0

Secara organisasi kegiatan, dalam Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan berada di Bapermas Perempuan dan KB Kota Semarang, sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penandatangan SPM diampu oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014 , dari anggaran sebesar Rp. Rp.14.606.250.000,- terealisasi sebesar Rp.14.535.000.000,- atau sebesar 99,51 % dari pagu yang tersedia, dan sampai dengan 31 Desember 2014 pemanfaatan di KSM / realisasi fisik sebesar 87,65 % . Sesuai Keppres 42 Tahun 2003, Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 dan SE Menteri PU No.12/SE/M/2006, bahwa Satker melakukan penyerahan pekerjaan selesai pada Bulan Maret tahun selanjutnya. Sehingga meskipun Dana tersebut sudah ditransfer ke rekening BKM, namun terdapat dana yang belum dimanfaatkan di KSM (kekurangsiapan KSM) seperti masih dalam proses verifikasi proposal. Sedangkan ketidakterserapan anggaran sebesar 100 % disebabkan BKM di Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati tidak dilakukan pencairan dana karena sampai batas waktu penerbitan SP2D di KPPN, BKM di Kelurahan Pongangan tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan pencairan, diantaranya telah menyusun Laporan Pertanggungjawaban dana periode sebelumnya. Sehingga dari target sasaran Program kepada 177 BKM di Kota Semarang, hanya dapat terealisasi kepada sebanyak 176 BKM.

H. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT.

1. Dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada tahun 2014 dijumpai beberapa kendala, yaitu :

a. Terdapat rasionalisasi anggaran pada DIPA No. 018.04.4.039135/2014 dengan Satker Dinas Pertanian, dan DIPA No. 026-04.4.039645/2014 dengan Satker Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang turunnya ditengah perjalanan kegiatan, sehingga selain pelaksanaan harus menunggu revisi DIPA juga harus dilakukan perencanaan ulang kegiatan untuk menyesuaikan anggaran yang baru.

(21)

h a l | 5 3 1

c. Terdapat penambahan anggaran dari APBN-P 2014 dari Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil , yang DIPA nya baru turun pada bulan Oktober, sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana 100 % meskipun telah dilakukan percepatan pelaksanaan kegiatan. Kendala lain adalah sarpras perekaman KTP-el dalam kondisi yang kurang baik dan terdapat beberapa yang tidak dapat berfungsi karena pemakaian dari tahun 2012 dan belum dilakukan pemeliharaan dan penggantian.

d. Pada kegiatan Fasilitas / Pembinaan / Monev Kegiatan Bidang Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup, dengan Satker Bappeda, DIPA baru diterima pada akhir bulan Mei 2014, sehingga efektif melaksanakan kegiatan hanya pada 7 bulan untuk melaksanakan kegiatan secara keseluruhan.

e. Kurang terintegrasinya perencanaan kelompok swadaya masyarakat yang didampingi fasilitator PNPM-MP dengan perencanaan masyarakat di tingkat kelurahan (dalam musrenbangkel).

f. Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam kelembagaan masyarakat yang dibentuk oleh program pemberdayaan masyarakat.

2. Tindak Lanjut

a. Meningkatkan koordinasi diantara SKPD pelaksana kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama, Bappeda Provinsi Jawa Tengah, KPPN, maupun Kementerian / Lembaga (K/L) Pemberi Penugasan, sehingga dapat meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis maupun administratif. b. Memaksimalkan peralatan perekaman data kependudukan yang ada dengan

menyusun jadwal lokasi dan waktu perekaman.

c. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia kelembagaan di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) maupun Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar pemahaman dan tanggung jawab masyarakat terkait program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di wilayahnya dapat terwujud.

Referensi

Dokumen terkait

Penyedia Barang/Jasa tersebut di atas telah lulus kualiikasi, memenuhi syarat administrasi, teknis dan harga. Demikian Pengumuman ini dibuat untuk

/ Jasa Program Program Pembangunan ahan T.A 2017 serta berdasarkan hasil sebut dalam Berita Acara Nomor : jabat Pengadaan Barang / Jasa Program P.APBD Kabupaten Asahan

yang lebih luas, mampu melintas batas kelompok etnis atau tradisi budaya dan agama kita sehingga kita mampu melihat “kemanusiaan” sebagai sebuah keluarga yang

This indicated that the alternative hypothesis stating that using Realia Media gives effect toward student s’ writing Procedure Text at ninth grade in MTs Islamiyah

Sehubungan dengan telah selesainya masa evaluasi administrasi, teknis dan harga penawaran pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Kopian maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Sintesis Menulis suatu tema yang terorganisasi Menulis suatu tema yang terorganisasi dengan baik.. Menulis

Jl. Wofier Mongisidi Kel. Wbngurer Borot Kec. Msdidlr Koto tlitung Xp./fax. 156.m0.ffi0,- fSeriafus Lima Puluh Enarn Juta Rupiah). Hasilevaluasi penararan

Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Mursalim juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kepemilikan institusional dengan kebijakan dividen dan berpengaruh