• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis i’lal bil qalbi dalam Kitab Al-Hikam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis i’lal bil qalbi dalam Kitab Al-Hikam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi

yang dihasilkan alat ucap manusia. Samsuri (1980: 4) mengemukakan bahasa tidak

terpisahkan dari manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya. Mulai saat

bangun pagi-pagi sampai jauh malam waktu ia beristirahat, manusia tidak lepasnya

memakai bahasa, malahan pada waktu tidurpun tidak jarang ia “memakai bahasanya”. Pada waktu manusia kelihatan tidak berbicara, pada hakikatnya ia masih memakai

bahasa, karena bahasa ialah alat yang dipakainya untuk membentuk pikirann dan

perasaannya, keinginan dan perbuatan-perbuatan; alat yang dipakainya untuk

mempengaruhi dan dipengaruhi, dan bahasa adalah dasar pertama-tama dan paling

berurat-berakar pada masyarakat.

Adapun pengertian bahasa menurut Ghulayaini (2009: 27) adalah :

/Al-lugatu hiyā al-lafẓu yuʻabbiru bihā kullu qaumin ʻan maqāṣidhim/”Bahasa adalah

ungkapan-ungkapan yang digunakan oleh setiap orang (kaum) dalam menyampaikan maksud mereka”.

Selain sebagai alat komunikasi, Bahasa Arab juga sebagai alat pemersatu umat

Islam karena Al-Qur‟an diturunkan dalam Bahasa Arab. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Zukhruf ayat 3, sebagai berikut :

ۡ ۡ َ َ ٗ ٰء ۡ ٰ ۡ ج َ

/innna ja‟alnaahu qur‟aanan „arabiyyan la‟allakum ta‟qiluun/ Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).

Pembelajaran bahasa Arab tidak terlepas dari empat kajian berikut, yaitu:

(2)

menghasilkannya dan lainnya. Morfologi (ilmu shorof) adalah membahas tentang

pembentukan kata,pembagiannya dan musytaqnya. Sintaksis (ilmu nahwu) adalah

membahas tentang lafaz dan proses penyusunannya sehingga menjadi sebuah kalimat.

Dan semantik (ilmu Dilalah) yaitu membahas tentang makna leksikal, gramatikal,

ataupun kontekstual.

Penelitian ini mengkaji tentang ilmu ṣorof Salah satu bidang ilmu yang terdapat di dalam bahasa Arab. Algulayaini (2009: 28) menyebutkan :

:

ء ا

/al-ṣarfu : „ilmun bi usūli tu‟rafu biha ṣiyagul al-kalimāti al-„arabiyyati wa aḥwaluha

allatī laisat bii‟rābi wala binā‟/ ṣorof : ilmu yang mempelajari tentang asal-usul melalui bentuk-bentuk kata arab dan keadaan-keadaannya yang bukan I‟rab ataupun bina‟.

Ilmu ṣaraf adalah cabang linguistik yang mengidentifikasikan satuan –satuan dasar bahasa sebagai gramatikal Irawati (2013 : 101). Asrori (2004 : 24)

mendefenisikan Ilmu ṣaraf merupakan cabang ilmu bahasa yang mengkaji aspek kebahasaan yang berupa kata dan bagian-bagiannya. Perubahan bentuk kata adalah

fokus utama kajian morfologi.

Menurut Verhaar dalam syarif (2012:54) Morfologi adalah salah satu dari bidang

linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal. Kemudian

Chaer dalam syarif (2012:54) mengatakan morfologi sebagai suatu disiplin ilmu tidak

bisa lepas dari tiga unsur subdisiplin linguistik lainnya(fonologi, sintaksis, dan

semantik). DalamPenelitian ini membahas tentang I‟lal yang merupakan salah satu kajian dari morfologi.

Dari beberapa defenisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa morfologi adalah

cabang linguistik yang mengidentifikasi aspek kebahasaan berupa kata, meliputi :

pembentukan kata dan perubahannya serta arti kata yang berbeda sebagai akibat dari

(3)

Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis tentang i‟lal bil qalbi yang merupakan salah satu kajian dari ilmu ṣaraf. Menurut Ibrahim (1969:5) i‟lal ialah :

ا

ا إ

tagyīru baya`a ila bai‟un biqalbi ya`i hamzatan wa tagyīru aamana ila āmana biqalbi hamzatiṡ-ṡaniyati alifan… wa hakaẓa/I‟lal adalah perubahan yang terjadi pada salah

satu tiga huruf „illat(alif, wau dan ya) atau pada hamzah, contoh qawala menjadi qāla dengan mengganti wau dengan alif dan pada kata bayā‟a menjadi bai‟un dengan mengganti ya dengan hamzah dan a`mana menjadi āmana yaitu dengan mengganti hamzah yang kedua dengan alif... dan seterusnya.

(4)

/wa amma fi alhamzati ma‟a hurufi al-„illati bi qalbi ba‟điha ila ba‟đin wa yusamma bil qalbi/adapun hamzah beserta huruf-huruf „illat dengan mengganti sebagian dengan sebagian yang lain disebut bil qalbi.

/walaqad każżaba allażῑna min qablihim fakaifa kāna nakῑri/Dan Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka Alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.

Kata

/kāna

/ pada kalimat di atas merupakan bentuk fi‟il māḍi. Aslinya berasal dari kata

/

kawana/ yang mengikuti wazan

/fa‟ala/

. Waw diganti alif

karena harakatnya waw terletak setelah fathah dan berada dalam satu kata sehingga

menjadi

/kāna

/

Kajian ini meneliti tentang i‟lal bil qalbi atau i‟lal dengan cara mengganti huruf illat. Adapun alasan peneliti memilih judul ini ialah karena kata-kata yang mengalami proses pengi‟lalan khususnya i‟lal bil qalbi sering dituturkan oleh para pemakai bahasa Arab, khususnya dikalangan mahasiswa tetapi pada umumnya mereka tidak tahu asal

kata yang mereka ucapkan. Seperti kata

ه

ء ش

/insyāAllahu/

Jika Allah

menghendaki. Kata

ء ش

/syā‟a/

pada kalimat di atas berasal dari kata

ئ ش

/

syaya‟a/

yang mengikuti wazan

/fa‟ala/

. Huruf ya‟ diganti dengan huruf alif karena huruf sebelum ya‟ berharakat fathah dan berada dalam satu kata sehingga menjadi

ء ش

/syā‟a/

.

Peneliti ingin mengetahui bagaimana proses sebuah kata itu terbentuk sehingga

para pengguna bahasa arab mudah dalam memakai bahasa Arab untuk berkomunikasi.

Juga dalam aturan penulisan kata Arab terdapat beberapa kaidah yang harus ditaati

(5)

Kitab Al-hikam adalah kitab yang memuat untaian kata-kata mutiara yang

memiliki ratusan kata-kata indah yang singkat padat dan ada pula yang panjang

beruntai, buku ini bisa dikatakan sebagai permata dalam mahkota para sufi dengan

dimensi kesusastraannya, kitab ini mampu menjelaskan dengan lugas cara hidup yang

islami,baik secara zahir maupun batin.

Untuk itu, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang buku ini

terutama pembentukan kata demi katanya khususnya i‟lal bil qalbi yaitu apa saja kata yang mengalami proses I‟lal bil qalbi dengan cara penggantian, bagaimana bentuk asalnya dalam untaian kata dari kitab al-Hikam yang terdapat dalam buku mutu

manikam karya Muhammad bin Ibrahim ibnu ibad An-naqzi Ar-rindy.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di dalam latar belakang, Agar penelitian ini tidak menyimpang

dari pokok bahasan, maka diperlukan adanya rumusan masalah yaitu : Bagaimana proses I‟lal bil qalbi pada kata yang terdapat dalam untaian kata dari kitab al-hikam yang terdapat dalam buku mutu manikam dari kitab Al-Hikam oleh Muhammad bin

Ibrahim ibnu ibad An-naqzi Ar-rindy?

1.2.Tujuan Penelitian

Secara khusus penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu : Untuk mengetahui proses i‟lal bil qalbi yang terdapat dalam untaian kata dari kitab al-hikam yang terdapat dalam buku mutu manikam dari kitab Al-Hikam oleh Muhammad bin

Ibrahim ibnu ibad An-naqzi Ar-rindy

1.3.Manfaat Penelitian

(6)

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menarik peneliti lain untuk mengkaji lebih dalam tentang I‟lal, khususnya I‟lal bil qalbi yang belum terungkap dalam kajian ini. Selain itu, kajian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berharga dalam

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya tentang I‟lal bil qalb

b. Manfaat Praktis

Dari sisi praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan bahan acuan

oleh para pengguna bahasa Arab agar lebih teliti dalam menggunakan kaidah atau

aturan dalam tata bahasa ṣorof, termasuk I‟lal bil qalbi.

1.4.Metode Penelitian

Metode berasal dari bahasa Yunani:methos yang berarti cara atau jalan. Metode

merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang

diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang

dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan.

Penelitian adalah rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu

permasalahan (Subagyo,117:1).

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Deskripsi merupakan gambaran ciri-ciri data

secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri, data di sini berupa kata-kata atau

gambaran sesuatu. (Djajasudarma: 1994). Metode ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasi, menganalisis data dan

menginterprestasikannya.

Selanjutnya zed (2008: 1) menyebutkan dalam riset pustaka peneliti

memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Jelasnya,

riset pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan dari perpustakaan saja

(7)

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut umar (2003: 56) data

primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai objek

penelitian. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah untaian dari Kitab

Al-Hikam karya As-syeikh Ibn „Ataillah as-sakandari yang terkandung dalam buku mutu manikam dari kitab Al-Hikam oleh Muhammad bin Ibrahim ibnu ibad An-naqzi

Ar-rindy . 2012. Sedangkan data sekunder penelitian ini berasal dari semua literature yang

berkaitan dengan objek penelitian.

Objek atau sasaran dalam penelitianini adalahuntaian kata dari kitab al-hikam

yang terdapat dalam buku mutu manikam dari kitab Al-Hikam oleh Muhammad bin

Ibrahim ibnu ibad An-naqzi Ar-rindy

1.3 Teknik Pengumpulan Data Dan Teknik Analisis Data

Secara garis besar analisis data meliputi tiga langkah yaitu persiapan, tabulasi dan

penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto 2006: 235). Menurut

Ainin (2010 :134) langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menganalisa data

adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan pengecekan data (pemeriksaan kembali)

2. Reduksi data, dalam hal ini peneliti harus memilih dan memilah data yang relevan

dan kurang relevan dengan tujuan penelitian. Data yang relevan akan dianalisis

oleh peneliti, sedangkan data yang kurang relevan tidak akan dianalisis.

3. Penyajian data, meliputi : identifikasi, klasifikasi, penyusunan, penjelasan data

secara sistematis, objektif dan menyeluruh serta pemaknaan

4. Penyimpulan, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan kategori dan

makna temuan.

Adapun tahap-tahap pengumpulan dan penganalisian data yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut :

(8)

2. Mengumpulkan data yang terdapat dalam untaian kata dari kitab al-hikam yang

terdapat dalam buku mutu manikam dari kitab Al-Hikam oleh Muhammad bin

Ibrahim ibnu ibad An-naqzi Ar-rindy

3. Menganalisis kata yang mengandung proses I‟lal bil qalbi yang terdapat dalam untaian kata dari kitab al-hikam yang terdapat dalam buku mutu manikam dari

kitab Al-Hikam oleh Muhammad bin Ibrahim ibnu ibad An-naqzi Ar-rindy

4. Menyusun secara sistematis dan membuatnya dalam bentuk laporan berupa

skripsi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Terdahulu

Penelitian tentang analisis morfologi yang berhubungan dengan kaidah bahasa

telah banyak diteliti oleh pembelajar bahasa Arab. Sebagian besar alasan peneliti

tertarik dengan penelitian ini dikarenakan dapat membantu para pembelajar dalam

memahami kaidah bahasa yang berhubungan dengan Morfologi Bahasa Arab.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak semua ajaran dalam kitab al Hikam dapat diaplikasikan kepada santri atau jamaah pondok pesantren Bi Ba’a Fadlrah, namun ada beberapa ajaran yang sangat

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pendidikan karakter yang dipaparkan dalam kitab Al-Hikam Al- Atha’iyyah adalah proses penanaman nilai agama dalam upaya menjadi

Berdasarkan Telaah terhadap manggala, kolofon dan edisi kitab Tadzkir al-Ghabi terlihat bahwa upaya mensyarah yang dilakukan Syekh Burhanuddin untuk‘memiliki’ kitab al-Hikam

Hasil penelitian ini adalah metode yang digunakan oleh guru Bakhiet dalam menyampaikan isi kitab Al Hikam pada pengajian tasawuf di Majelis Ta‟lim Nurul Muhibbin

In‟amuzzahidin, Muh., Pemikiran Sufistik Muhammad Shalih al- Samarani Dalam Kitab Matn al-Hikam Dan Majmu’at al-.. Syariah al-Kafiah li al-Awam , Semarang: Puslit

Tujuan dari penelitian adalah untuk menemukan tema-tema psikologi positif dalam Kitab Al-Hikam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari kepada para Mahasiswa Prodi Psikologi

Hal ini berarti jika individu mempunyai intensitas mengikuti pengajian kitab al-Hikam yang tinggi maka individu akan termotivasi untuk mengikuti pengajian tersebut

ibdal yang terdiri atas 31 fi‟il madhi (verba perfektum), 15 fi‟il mudhori‟ (verba imperfektum), 1 fi‟il amar (verba imperatif), 23 isim mashdar (nomina