• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Algoritma Fibonacci Code dan Algoritma Inverted Elias Gamma Code Dalam Kompresi File Teks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Algoritma Fibonacci Code dan Algoritma Inverted Elias Gamma Code Dalam Kompresi File Teks"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

Ukuran data yang besar mengakibatkan pemborosan memori dan lambatnya proses pemindahan data. Kompresi bertujuan untuk mengurangi ukuran data tersebut menjadi sekecil mungkin. Fibonaaci Code dan Inverted Elias Gamma Code merupakan jenis kompresi lossless yang digunakan dalam penelitian ini, yang mana akan diukur kinerjanya dengan Compression Ratio (CR), Ratio of Compression (RC), Redundancy (Rd), waktu kompresi (milisekon) dan waktu dekompresi (milisekon) pada file teks. Kompresi file teks dilakukan dengan membaca string pada file teks dan mengkodekan

string menggunakan Fibonacci Code atau Inverted Elias Gamma, kemudian

melakukan proses kompresi. Hasil akhir dari kompresi adalah file berekstensi *.fib atau *egc yang berisi informasi karakter dan string bit hasil kompresi yang dapat didekompresi. Keluaran dari hasil dekompresi adalah sebuah file asli yang disimpan dengan ekstensi file *.doc. Sampel yang digunakan pada proses pengujian yaitu string yang terdiri dari satu jenis karakter (String Homogen) dan string yang terdiri dari beberapa jenis karakter (String Heterogen) yang tersimpan pada file teks yang berekstensi *.doc. Algoritma Fibonacci Code dan algoritma Inverted Elias Gamma

Code dipengaruhi oleh jumlah variasi karakter. Dalam proses kompresi pada string

homogen algoritma Inverted Elias Gamma Code lebih baik dibandingkan algoritma

Fibonacci Code dengan Compression Ratio rata-rata sebesar 13,8% dan waktu

dekompresi lebih cepat dengan rata-rata 0.0042 milisekon. Dalam proses kompresi pada string heterogen Inveretd Elias Gamma Code lebih baik dibandingkan algoritma

Fibonacci Code dengan Compression Ratio rata-rata sebesar 1,57% dan waktu

dekompresi lebih cepat dengan rata-rata 0.0062 milisekon.

Kata Kunci : Kompresi, Fibonacci Code, Inverted Elias Gamma Code, File Teks.

(2)

vii

COMPARISON FIBONACCI CODE ALGORITHM AND INVERTED ELIAS GAMMA CODE ALGORITHM

IN FILE TEXT COMPRESSION

ABSTRACT

The size of large data causes waste of memory and the slow data process. Compression aims to reduce the data size as small as possible. Fibonacci Code and Inverted Elias Gamma Code are lossless compression that are used in this study, whose performance is measure in terms of Compression Ratio (CR), Ratio of Compression (RC), Redundancy (RD), the compression time (milisecond) and decompression time (milisecond) at text file. The text file compression is done by reading string in text file and encode string using Fibonacci Code or Inverted Elias Gamma Code, then perform the compression process. The final result of the compression is file with extension *.fib or *.egc containing character and string bit information as compression result which can be decompressed. The output of the decompression is an original file which is stored with extension *.doc. The samples used in the testing process are a string consisting of one type of character (Homogeneous String) and a string consisting of several types of characters (Heterogeneous String) stored in a text file with extension *.doc. Fibpnacci Code and Inverted Elias Gamma Code algorithm are affected by the number of variations in character. In the compression process to the string homogenous Inverted E algorithm is better than Even-Rodlias Gamma Code algorithm shows the Compression Ratio on the average in the amount about 13,8 % and the time of decompression is faster about 0.0042 millisecond. In the compression process to the string heterogeneous Inverted Elias Gamma Code algorithm is better than Fibonacci Code algorithm by the Compression Ratio about 1,57% and the time of decompression is faster about 0.0062 millisecond.

Keywords: Compression, Fibonaaci Code, Inverted Elias Gamma Code, File Text.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data pengujian pada Tabel 4.4 untuk algoritma Elias Gamma Code dan pada Tabel 4.6 untuk algoritma Shannon-Fano, berikut adalah grafik perbandingan

Manfaat yang diharapkan dapat dihasilkan dari penelitian ini adalah untuk mengubah ukuran file teks (*.doc) yang besar menjadi lebih kecil

Perbandingan Kinerja Algoritma Fixed Length Binary Encoding (FLBE) dengan Variabel Length Binary Encoding (VLBE) Dalam Kompresi Text File. Medan: Universitas

Kompresi data lossless adalah teknik kompresi data dimana data yang telah dikompresi dapat dikembalikan ke data aslinya dengan tidak mengurangi informasi yang ada

Algoritma Elias Gamma Code memiliki batasan karakter yang bisa dikompresi, jika karakter yang berbeda diatas 35 dan kemunculan hanya sekali maka hasil redundancy data akan

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan dibahas adalah membandingkan Algoritma Elias Gamma Code dengan Shannon-Fano untuk melakukan

Tahapan ini dilakukan agar penulis mengetahui proses kompresi pada file dokumen menggunakan algoritma Elias Gamma Code Dan algoritma Goldbach Code yang memiliki tujuan untuk

Model kompresi file dengan menggunakan algoritma Inverted Elias Delta yaitu, dengan membangun biner Inverted Elias Delta dulu, kemudian mengganti biner file yang