• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemilihan Supplier Bahan Baku pada Rantai Pasok Minyak Sawit di PTPN IV dengan Menggunakan Integrasi Metode Fuzzy ANP dan VIKOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemilihan Supplier Bahan Baku pada Rantai Pasok Minyak Sawit di PTPN IV dengan Menggunakan Integrasi Metode Fuzzy ANP dan VIKOR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Supplier memegang peranan penting dalam ketersediaan bahan baku untuk berlangsungnya aktivitas produksi suatu perusahaan. Pemilihan supplier yang tepat tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan. Menurut Demirtas dan Ustun (2008) bahan baku dan komponen dapat mencapai 70% dari biaya produk dalam industri manufaktur. Oleh karena itu pemilihan supplier memainkan peranan penting dalam manajemen pembelian.

Pemilihan supplier merupakan tugas penting bagi departemen pembelian. Departemen pembelian sebagai pengambil keputusan dalam pemilihan supplier

dihadapkan pada permasalahan yang cukup kompleks, mereka dituntut untuk mempertimbangkan secara simultan sejumlah faktor seperti: harga, kualitas, pelayanan dan lain – lain. Pemilihan supplier adalah permasalahan multi kriteria yang melibatkan faktor atau kriteria kualitatif dan kuantitatif. Konsekuensinya trade-off antara faktor tangible dan intangible sangat penting dilakukan dalam pemilihan supplier (Tahriri et al., 2008). Faktor tangible dalam hal ini seperti harga dan jumlah barang yang dapat dikirimkan supplier dan faktor intangible

seperti reputasi supplier di industri yang digelutinya. Karena peranan supplier

(2)

PT. Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Unit Usaha Dolok Ilir merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan Crude Palm Oil (CPO). Perusahaan memperoleh bahan baku berupa TBS (Tandan Buah Segar) melalui 2 cara yaitu dari perkebunan PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir sendiri dan dari beberapa supplier yang dipilih dari pihak perusahaan. Supplier yang telah dipilih akan dikontrak selama 1 tahun untuk memasok TBS ke perusahaan. Pihak

supplier memperoleh TBS dari petani-petani sekitar supplier yang menjual TBS kepada mereka. TBS yang telah dikumpulkan oleh supplier kemudian dipasok ke perusahaan. Perusahaan ini memiliki beberapa supplier untuk memasok bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Daftar Supplier Bahan Baku PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir

No Supplier Lokasi Produk 6. UD. Mitra Bersama Tebing Tinggi

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir

Sistem pemilihan supplier yang diterapkan oleh perusahaan adalah memilih supplier hanya berdasarkan daftar supplier yang dimiliki oleh perusahaan dan kesepakatan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dengan pihak supplier

(3)

keterlambatan dalam mengirim bahan baku ke perusahaan. Data keterlambatan

supplier dalam mengantar TBS dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2. Data Keterlambatan Pengiriman TBS

No Supplier Total Keterlambatan

Maret April Mei

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir

Pada prakteknya, Supplier seharusnya mengirimkan bahan baku setiap harinya ke perusahaan. Dari Tabel 1.2 dapat diperoleh informasi bahwa frekuensi keterlambatan pengiriman TBS mencapai 57% dari total pengiriman. Keterlambatan supplier dalam mengirim TBS akan mempengaruhi kualitas TBS dimana asam lemak bebas TBS akan meningkat apabila melewati standar jam pengolahan TBS yaitu 24 - 48 jam pasca panen dan menyebabkan mutu TBS menjadi tidak sesuai dengan standar perusahaan.

(4)

perusahaan dari pihak supplier selama 3 periode terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Data TBS yang Dibeli Perusahaan

Supplier

UD. RIANA 605.560 601.340 1.096.100 1.094.900 502.760 502.760

CV. Citra Sewangi 150.560 134.680 349.870 340.720 312.780 297.470

CV. Putra Ambarita

Simalungun 355.240 345.160 470.200 467.520 329.650 312.690

PT. Hot Abadi

Lestrai 255.540 247.230 437.900 431.010 350.560 337.700

UD. Mitra Bersama 121.650 98.170 203.390 192.090 190.650 187.750

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir

(5)

Tabel 1.4. Jumlah TBS yang Diproduksi Perusahaan No Pemasok TBS Jumlah TBS yang Diolah (Ton)

Maret April Mei

1. Perkebunan PTPN IV 41.053,68 39.445,21 41.022,39

2. UD. DICKY S. 666,48 1.193,46 496,89

3. UD. RIANA 601,34 1.094,90 502,76

4. CV. Citra Sewangi 134,68 340,72 297,47

5. CV. Putra Ambarita

Simalungun 345,16 467,52 312,69

6. PT. Hot Abadi Lestrai 247,23 431,01 337,70

7. UD. Mitra Bersama 98,17 192,09 187,75

Total 43.146,74 43.164,91 43.157,65

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir

Pada Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa jumlah TBS yang diproduksi perusahaan tidak sesuai dengan kapasitas olah perusahaan setiap bulannya yaitu sebesar 43.200 ton. Hal ini disebabkan oleh supplier yang mengirimkan TBS yang tidak sesuai dengan standar mutu perusahaan sehingga perusahaan tidak membeli seluruh TBS yang dikirim oleh pihak supplier.

Pemilihan supplier yang hanya didasarkan pada daftar supplier dan kesepakatan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dengan pihak supplier juga menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan. Perusahaan tidak memperhitungkan faktor-faktor lain seperti jarak pengiriman supplier ke perusahaan, kualitas TBS yang diterima oleh perusahaan, kemampuan pengiriman supplier dan lain sebagainya. Oleh karena itu, evaluasi supplier harus dilakukan untuk mendapatkan penilaian supplier. Penilaian tersebut akan dijadikan dasar perusahaan untuk mempertimbangkan prioritas supplier, manakah supplier yang harus didahulukan atau apakah perlu dilakukan penambahan atau penggantian

(6)

diperpanjang kontraknya dalam mengirimkan TBS ke perusahaan. Hal ini didasarkan kepada kriteria-kriteria yang ditetapkan.

Pemilihan supplier pada PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir akan dilakukan dengan menggunakan integrasi antara metode fuzzy ANP dan VIKOR. Penggunaan fuzzy dalam penelitian ini adalah untuk mengakomodir sifat samar dalam pengambilan keputusan untuk memberikan judgement dimana dapat mengatasi ketidakpastian didalam kriteria-kriteria kualitatif. Metode ANP digunakan karena ANP mengizinkan pembahasan untuk hubungan yang lebih mendalam antar kriteria dan sub-kriteria. Metode VIKOR digunakan karena menghasilkan solusi yang mendekati ideal dan setiap alternatif dievaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian terkait dengan pemilihan supplier menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dan VIKOR diantaranya sebagai berikut. Metode Fuzzy ANP (Analytical Network Process) digunakan oleh Kuo (2015) dan diintegrasikan dengan metode fuzzy

TOPSIS yang digunakan untuk melakukan evaluasi pada supplier carbon dengan menggunakan 13 kriteria. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode

fuzzy ANP dan dilakukan perangkingan dengan menggunakan metode fuzzy

TOPSIS pada 7 supplier.

(7)

5 supplier, 2 kriteria pemilihan dan 17 subkriteria pemilihan supplier. Metode DANP digunakan dalam menghitung pembobotan setiap subkriteria pada masing-masing supplier dan metode VIKOR digunakan untuk mengurutkan ranking dari

supplier. Kelebihan dari metode VIKOR ini ialah melakukan perangkingan terhadap alternatif dan menentukan solusi yang mendekati solusi kompromi paling ideal.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang dihadapi PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir terkait supplier adalah terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pemenuhan pasokan TBS oleh supplier

seperti keterlambatan, kualitas yang tidak sesuai dan banyaknya TBS yang ditolak sehingga menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi kapasitas olahnya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu kriteria dan urutan prioritas dalam pemilihan

supplier agar diperoleh supplier yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan,

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Menentukan kriteria dan sub-kriteria dalam melakukan pemilihan supplier.

2. Menentukan urutan prioritas supplier berdasarkan metode Fuzzy ANP dan VIKOR.

(8)

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa

Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan serta membandingkannya dengan masalah yang terjadi pada perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk membantu perusahaan dalam menerapkan pemilihan supplier terbaik.

3. Bagi Departemen Teknik Industri

Menambah jumlah hasil karya mahasiswa yang dapat menjadi literatur dan referensi penelitian bagi peneliti-peneliti selanjutnya di Departemen Teknik Industri.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan baku yang diteliti dalam penelitian ini adalah tandan buah segar.

2. Supplier yang diteliti dalam penelitian ini adalah enam supplier sesuai dengan kondisi aktual di perusahaan.

3. Responden kuesioner perbandingan berpasangan ditentukan berdasarkan bidang di dalam perusahaan yang mempunyai pengalaman terhadap pemilihan

(9)

4. Kajian penelitian hanya pada lingkup Pabrik Kelapa Sawit. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama proses penelitian misalnyaperusahaan tidak melakukan penambahan atau pengurangan supplier

selama penelitian.

2. Setiap responden tidak mengalami tekanan pada saat pengisian kuesioner. 3. Tidak ada pemasok yang diistimewakan oleh perusahaan.

4. Pihak supplier tidak mengalami kendala dalam mendapatkan TBS dari petani-petani sekitar.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana.

(10)

Bab III Landasan Teori berisi mengenai konsep supply chain, teori fuzzy,

teori Analytic Network Process (ANP), danteori VIseKriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje (VIKOR).

Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir identifikasi variabel penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data berupa data-data yang mendukung penelitian dan hasil kuesioner yang diolah sesuai dengan fuzzy ANP dan VIKOR.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pemilihan supplier

berdasarkan bobot kriteria dan metode VIKOR.

Gambar

Tabel 1.1. Daftar Supplier Bahan Baku PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir
Tabel 1.2. Data Keterlambatan Pengiriman TBS
Tabel 1.3. Data TBS yang Dibeli Perusahaan
Tabel 1.4. Jumlah TBS yang Diproduksi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini perusahaan mengalami bebarapa masalah dalam pembelian ke supplier karena beberapa supplier seringkali mengirim pesanan tidak sesuai dengan jumlah yang dipesan dan

Terdapat kelemahan dalam pemilihan pemasok yang dilakukan oleh Home Industry Nedy yaitu pengambil keputusan (purchasing manager) menilai hanya berdasarkan pada harga