• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Diare dan Pencegahan Dehidrasi pada Anak di TK Methodist-2 Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Diare dan Pencegahan Dehidrasi pada Anak di TK Methodist-2 Medan Tahun 2013"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3 kali per hari disertai konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lender.Disebut diare akut jika terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat; jika diare berlanjut sampai 2 minggu atau lebih disebut diare kronik (Suraatmaja, 2010).

Menurut WHO (2013), diare biasanya merupakan suatu simptom yang menunjukkan adanya infeksi pada saluran pencernaan. Infeksi ini bisa disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus dan parasit.Sampai saat ini diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena angka mortalitas dan morbiditas-nya yang masih tinggi.Secara global, diare diperkirakan menyebabkan 2 juta kematian per tahun, sehingga menempati urutan ketiga penyebab kematian akibat infeksi di dunia.Kematian akibat diare paling banyak terjadi pada anak dibawah 5 tahun (WHO, 2009).

Dalam Riskesdas (2007), prevalensi diare di perkotaan sebesar 7,4% dan di perdesaan sebesar 10% namun diare dapat mengenai semua kelompok umur dan berbagai golongan sosial, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Jika dilihat per kelompok umur, prevalensi tertinggi terdeteksi pada pada anak balita (1-4 tahun) yaitu 16,7% dan menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia (25,2%) pada kelompok umur 1-4 tahun. Penyakit diare termasuk dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa.Faktor pengetahuan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian luar biasa diare (Depkes,2011).

Target dari Millennium Development Goals (MDG) 4 adalah untuk menurunkan angka mortalitas anak sebanyak 2/3 pada tahun 2015. Salah satunya

(2)

adalah dengan cara menurunkan mortalitas pada anak akibat diare. Sebenarnya diare dapat dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang paling sederhana adalah dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar dan lain sebagainya. Menurut UNICEF, cuci tangan merupakan hal yang sederhana namun dapat menyelamatkan ratusan ribu jiwa anak-anak setiap tahun di seluruh dunia. Keluarga berperan penting untuk mengajarkan anak-anak untuk membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh MacDonald (2007) ditemukan hanya 38% ibu di Indonesia yang dapat mengenali tanda dehidrasi pada anak. Penyebab mortalitas yang paling banyak adalah dehidrasi berat dan kehilangan cairan.Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang tepat dan cepat..Penanganan pencegahan dehidrasi yang baik dimulai dari rumah, sehingga pengetahuan ibu mengenai pencegahan dehidrasi sangatlah penting.Yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan asupan cairan yang cukup untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.

Makanan yang kurang bersih seperti jajanan di pinggir jalan, air yang tidak matang, tidak mencuci tangan sebelum makan merupakan beberapa faktor resiko terjadinya diare pada anak. Faktor-faktor resiko tersebut tidak terlepas dari peranan keluarga khususnya ibu dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya kebersihan makanan yang di konsumsi serta mengajarkan anak cara mencuci tangan yang benar.

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu menjadi hal yang harus diperhatikan dalam penanganan diare pada anak. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist 2 Medan yang berlokasi di Jl Thamrin 58 Medan tahun 2013.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di TK Methodist-2 Medan tahun 2013?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah : 1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak usia TK.

2.Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak.

2. Untuk mengetahui distribusi karakteristik usia, pendidikan dan pekerjaan ibu yang mempunyai anak yang bersekolah di TK Methodist-2 Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :

1. Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut mengenai diare dan pencegahan dehidrasi pada anak. 2. Hasil penelitian diharapkan berguna untuk meningkatkan promosi kesehatan

tentang diare dan pencegahan dehidrasi pada anak di daerah penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MACHIAVELLIAN, LOVE OF MONEY, ETHICAL SENSITIVITY, DAN PENGETAHUAN ETIKA TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSIi. DENGAN GENDER SEBAGAI

Evaluasi Doumen Penawaran dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pengadaan, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, Berita Acara Pembukaan Penawaran, dan Dokumen Penawaran yang disampaikan

 Inferensi adalah proses yang digunakan dalam sistem pakar untuk menghasilkan informasi baru dari informasi yang.

tioksidan dari daun eceng gondok ( Eichhornia cras- sipes (Mart.) Solms) pada ekstrak etanol dan berba- gai fraksi dari pelarut dengan berbagai tingkat kepo- laran, dengan proses

Untuk mencukupi kebutuhan darah banyak yang menyampaian informasi manfaat donor darah bagi tubuh manusia, akan tetapi dalam penyampaian sebuah informasi masih

Berdasarkan pentingnya pembelajaran dengan pendekatan saintifik, pentingnya buku sebagai panduan pembelajaran, dan keterbatasan penelitian tentang buku SD bidang IPA

Sesuai dengan tugas dan fungsi, Bagian penjualan CV Delta Computindo melakukan pencatatan transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit dan membuat

Oleh sebab itu, bahan organik yang akan dijadikan masukan andalan pertanian padi pada masa depan selain dapat diproduksi secara in situ , juga harus lebih berkualitas, seperti