UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN TRADISONAL PADA SISWA
KELAS VII MTS AL-WASHLIYAH 28 KECAMATAN SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TAHUN AJARAN 2012/2013 Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
OLEH :
Indah Chairani Lubis NIM. 608310092
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmad dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Skripsi ini dimaksud kan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana
pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi, bahasa, maupun dari teknik penulisannya.Oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan, saran dan
relevan dari bapak/ibu Dosen demi kesempurnaan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. IbnuHajar, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. BasyaruddinDaulay, M.Kes Dekan FIK Unimed.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd Pembantu Dekan I FIK Unimed.
4. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes AIFO Pembantu Dekan II FIK Unimed.
5. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd Pembantu Dekan III FIK Unimed.
6. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Ketua Jurusan PJKR.
7. Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd Sekretaris Jurusan PJKR.
8. Bapak M.Irfan, S.Pd, M.Or Ketua Prodi PKR FIK Unimed
9. Bapak Syamsuddin Siregar, S.Pd, M.Or Dosen Pembimbing skripsi Penulis
yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan
yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
10.Para Dosen dan Asisten Dosen, Staff Administrasi, Staff Perpustakaan dan
Perlengkapan dilingkungan FIK UniversitasNegeri Medan.
11.Terimakasih Kepada Kepala MTS Al-Washliyah 28 SeiRampah yang telah
memberikan izin melakukan penelitian di sekolah tersebut.
12.Terkhusus buat Ayahanda penulis dan Ibunda tercinta yang telah mengasuh,
membesarkan dan membimbing serta mendoakan penulis sehingga dapat
menyelesaikan studi ini..
13.Untuk seluruh Staf perpustakaan FIK UNIMED dan Administrasi
15.Buat Semuateman- teman PJKR dan terkhususnya buat teman- teman yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, yang memberikan semangat dan
dukungan sehingga penulisan ini dapat selesai.
Semoga penulisan ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama bagi
pihak sekolah dan juga bagi penulis sendiri. Akhir kata, kritikdan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca budiman sebagai masukan
untuk menutupi kekurangan yang ada pada skripsi ini dan dapat bermanfaat bagi
seluruh Civitas Akademi Universitas Negeri Medan, khususnya pada jurusan
PJKR/ PKR FIK UNIMED.
. Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis
tidak dapat membalasnya kiranya tiada kata lain untuk penulis ucapkan selain
berserah diri kepada Tuhan YME dan melimpahkan kuasa Nya untuk kita semua,
Amin.
Medan, Juli2013
Penulis
Indah ChairaniLubis
v ABSTRAK
INDAH CHAIRANI LUBIS NIM. 608310092.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas VII MTSAl Washliyah 28 Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013.
(PEMBIMBING : SYAMSUDDIN SIREGAR)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
menggunakan penerapan permainan tradisional terhadap hasil belajar lompat jauh
gaya jongkok dikelas VIIMTS Al-Washliyah 28 Kecamatan Sei Rampah
Kabupaten Serdang Bedagai. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1
yaitu dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang akan diberikan tindakan
berupa pengajaran melalui penerapan permainan tradisional. Metode penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research).Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan tes hasil belajar I dan tes
hasil belajar II yang berbentuk aplikasi teknik dasar lompat jauh gaya jongkok.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil
analisisnya : 1).PadaSiklus I, dari 32 orang siswa yang menjadi subjek dalam
penelitian ini, ternyata hanya 17 orang siswa (53,12%) yang sudah memiliki
ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 15 orang siswa (46,88%) belum
memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai
64,55. 2) PadaSiklus II, ternyata 28 orang siswa (87,5%) yang sudah memiliki
ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 4 orang siswa (12,5%) belum
memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya mencapai
76,80
Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
menggunakan permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh
gaya jongkok pada siswa kelas VII MTS Al-Washliyah 28 Kecamatan Sei
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. LatarBelakangMasalah……… 1
B. IdentifikasiMasalah………... 6
C. PembatasanMasalah……….. 6
D. RumusanMasalah………. …... 6
E. TujuanPenelitian……… 7
F. ManfaatPenelitian………. 7
BAB II LANDASAN TEORITIS……….... 9
A. KajianTeoritis……….... 9
1. HakikatPendidikanJasmani……….………….……...9
2. HakikatHasilBelajar……….….. 13
3. HakikatHasiBelajarLompatJauh Gaya Jongkok…………. 16
4. HakikatBermain………. 23
5. HakikatPermainanTradisional……… 25
B. KerangkaBerfikir………... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……… 35
A. LokasidanWaktuPenelitian……….. 35
1. Lokasi……….. 35
2. Waktu……….. 35
B. PopulasidanSampel……….. 35
1. Populasi……… 35
2. Sampel ……….... 36
D. DesainPenelitian ……… 38
E. InstrumenPenelitian……… 42
F. TeknikAnalisis Data ………. 45
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………. 45
A. Deskripsi Data Penelitian………. 45
B. HasilPenelitian ……… 56
C. PembahasanHasilPenelitian ……….. 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……… 60
A. Kesimpulan……… 60
B. Saran……….. 60
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Lembar Portofolio ... 43
2. DeskripsiTesAwal ... 45
3. ObservasiSiklus I ... 48
4. DeskripsiSiklus I ... 50
5. ObservasiSiklus II ... 53
6.DeskripsiHasilBelajarSiklus II ... 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1. Cara Melakukan Awalan Lompat Jauh ... 19
2. Cara Melakukan Tolakan Lompat Jauh ... 20
3. Sikap Badan Saat Melayang ... 21
4. Mendarat Dalam Lompat Jauh ... 22
5. Rangkaian Gerakan Lompat Jauh ... 23
6. Model Engklek ... 29
7. Lompat Tali ... 30
8. Balap Karung ... 33
9. Desain Penelitian ... 38
10.Diagram Tes Awal ... 46
11. Diagram Siklus I ... 51
12. Diagram Siklus II ... 55
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
1. RPP Siklus I ... 64
2. RPP Siklus II ... 66
3. Paparan Nilai Pre Test... ... 69
6. Paparan Nilai Siklus I... ... 72
7. Paparan Nilai Siklus II... ... 75
8. Perbandingan Siklus I dan Siklus II... ... 78
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, dimana
pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya
melalui proses pendidikan. Pendidikan dikatakan baik apabila pendidikan itu
dapat memberi kesempatan berkembangnya semua aspek pribadi manusia atau
dengan kata lain mampu merumuskan tujuan pendidikan yang berisikan
pengembangan aspek pribadi manusia. Proses belajar itu terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya, oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan
dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali
siswa menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna
sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas. Siswa perlu
mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan
mempelajari hal-hal yang akan diperlukan dalam kehidupannya. Tuntutan
masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola
2
Dalam proses belajar mengajar, guru harus memliki gaya mengajar atau
strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, salah satu langkah
untuk memiliki strategi itu adalah mengenai teknik-teknik penyajian bahan
pelajaran. Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
untuk melakukan PBM dengan baik oleh guru Pengertian lain ialah sebagai teknik
penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran
kepada siswa di luar kelas, seperti bermain permainan, dan lainnya.
Dari generasi ke generasi sudah disadari bahwa bermain adalah kegiatan
yang menyenangkan, Batasan mengenal bermain menjadi penting untuk dipahami
karena berfungksi sebagai parameter antara lain dalam hal menentukan sejauh
mana aktivitas yang dilakukan anak dapat dikategorikan dalam bermain atau
bukan bermain. Namun sekarang, banyak generasi yang terkontaminasi
kepribadiannya melalui perkembangan zaman yang modern.
Permainan rakyat atau permainan tradisional sebagai asset budaya bangsa
perlu dilestarikan, digali dan ditumbuh kembangkan, karena selain merupakan
olahraga atau permainan untuk mengisi waktu luang, juga memiliki potensi untuk
dapat lebih dikembangkan sebagai permainan yang bisa membantu meningkatkan
kualitas jasmani bagi pelakunya.
Permainan tradisional berupaya membentuk sebahagian daripada
kehidupan yang dilalui oleh nenek moyang kita. Perkara utama yang menjamin
kesinambungan permainan tradisional pada masa lalu adalah keseragaman cara
hidup nenek moyang kita. Permainan tradisional juga dikenali sebagai permainan
rakyat. Ada diantara permainan ini yang sekarang tidak dimainkan lagi tetapi
3
masih dimainkan lagi oleh anak-anak hingga hari ini. Berbagai jenis permainan
tradisional banyak kita miliki yang merupakan keaneka ragaman budaya bangsa
hal ini memerlukan pengelolaan dan pembinaan yang serius dan terus menerus
supaya disamping menjadi olahraga juga dapat menjadi objek pariwisata yang
akan menambah devisa negara dan menyangkut nama bangsa didunia. Permainan
trayangdisional merupakan permainan yang disukai anak-anak, mereka bermain
dengan senang dan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Sukintaka (1992:91)
Memberi pembatasan arti dari permainan tradisional yang telah dimainkan oleh
anak-anak pada suatu daerah secara tradisi. Tradisi disini adalah permaianan itu
mewarisi dari generasi ke generasi berikutnya. Jika permainan tersebut telah
dimainkan oleh anak-anak dari zaman ke zaman berikutnya.
Permainan tradisional menurut Yunus (1981) umumnya bersifat rekreatif,
karena banyak memerlukan kreasi anak. Permainan ini biasanya merekonstruksi
berbagai kegiatan sosial dalam masyarakat. Seperti : pasaran yang menirukan
kegiatan jual beli, jaranan yang menirukan orang yang sedang melakukan
perjalanan dengan naik kuda, permainan menthok -menthok yang melambangkan
kemalasan. Permainan tradisonal mendapat pengaruh yang kuat dari budaya
setempat, oleh karena itu permainan tradisonal mengalami perubahan baik berupa
pergantian, penambahan maupun pengurangan sesuai dengan kondisi daerah
setempat. Dengan demikian, permainan tradisional meskipun nama permainannya
berbeda antar daerah, namun memiliki persamaan atau kemiripan dalam cara
memainkannya.
Permainan dibagi menjadi dua yaitu : permainan untuk bermain (play) dan
4
mengisi waktu luang dan bersifat hiburan yang pada umumnya dilakukan oleh
anak -anak. Permainan untuk bertanding dibagi menjadi yaitu :
1. Permainan yang memerlukan kekuatan atau keterampilan fisik, contoh:
engrang, panah, dayung dan pencak silat.
2. Permainan yang memerlukan suatu siasat, contoh : Dakon dan dam-daman.
3. Permainan yang memerlukan kekuatan fisik dan siasat, contoh: takraw,
gerobak sodor, kasti.
4. Permainan yang bersifat untung-untungan, contoh: karapan sapi, adu ayam.
Apabila permainan tersebut dapat dikategorikan sebagai olahraga
tradisional maka terdiri dari beribu-ribu pulau, dari pulau-pulau yang kecil hingga
besar masing-masing memiliki cirri khas dari suku, adat istiadat, cirri khas suku
bangsa tersebut tidak membedakan satu dengan yang lainnya.
Memang telah lama orang bermain. Dan bermain telah menjadi kenyataan
merupakaan gejala yang menyebar luas dalam macam-macam kalangan
masyarakat, baik itu golongan anak-anak, remaja, dewasa, orang tuda, laki-laki
maupun perempuan. Sehubung dengan pengembangan dan pembinaan sumber
daya manusia, maka pendidikan jasmani disekolah mempunyai peranan sangat
dasar. Peran yang penting karena sebagai upaya langsung yang bersentuhan
dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis anak didik. Gerak dan
permainan merupakan wahana untuk memacu motivasi serta dorongan dalam
merangsang proses belajar disekolah.
Dalam pendidikan jasmani, aplikasi permainan biasanya mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana siswa merasa lebih senang dan tertarik
5
pendidikan jasmani pada pokok bahasan atletik nomor lompat jauh yang
membutuhkan tehnik-tehnik dalam melakukan gerakan, seperti lompat jauh gaya
menggantung (hang), gaya jongkok (tuck) dan berjalan di udara (walking on the
air). Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Dan banyak macam permainan tradisional yang akan mampu meningkatkan hasil
belajar lompat jauh. Dan hal ini harusnya diketahui oleh guru. Agar pembelajaran
selalu menarik, tidak membosankan dan siswa tetap semangat.
Dari hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi pendidikan
jasmani (Penjas) MTS Al-Washliyah 28 Kecamatan Sei Rampah mengatakan
bahwa: “siswa kurang mampu melakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok
dengan baik dan tepat, sehingga hasil belajar teknik dasar lompat jauh mereka
kurang memuaskan, kemudian konsentrasi siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar (PBM) yang sedang mereka ikuti. Hal ini terlihat dari cara melakukan
tolakan, tumpuan, dan sikap mendarat. Guru Penjas tersebut juga memberikan
beberapa kesempatan pengulangan untuk melakukan lompat jauh kepada
siswa-siswa tersebut. Namun hasilnya masih kurang memuaskan, ini dapat dilihat dari
proses melakukannya mulai awalan, tumpuan dan sikap mendarat. Belum
diketahui secara pasti penyebabnya, apakah itu dikarenakan kurangnya variasi
strategi pembelajaran atau ide-ide yang dimiliki guru.
Kemudian, masih ada permasalahan yang lain. Seperti hasil belajar lompat jauh
siswa yang kurang memuaskan. Dimana di kelas VII-1 ini terdapat 40 siswa, yang
mana terdapat 7 siswa yang tuntas (17,5%) dan 33 siswa yang tidak tuntas
(82,5%). Permasalahan ini membuat peneliti tertarik untuk membuat penelitian
6
Jauh Gaya Jongkok Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas VII MTS Al Washliyah 28 Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang telah diuraikan penulis di atas, maka penulis dapat
mengindentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: faktor-faktor apa sajakah
yang mempengaruhi hasil belajar lompat jauh. Apakah gaya mengajar dapat
memotivasi siswa dalam mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani. Apakah
penggunaan gaya mengajar dapat mempengaruhi hasil belajar lompat jauh.
Apakah aplikasi permainan tradisional dapat mempengaruhi hasil belajar lompat
jauh. Apakah dengan penerapan permainan tradisional dapat meningkatkan hasil
belajar lompat jauh.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan penulisan maka Penulisan membatasi penelitian ini membahas
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui
Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas VII MTS Al Washliyah 28 Kecamatan
Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013”
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
7
Tradisional Pada Siswa Kelas VII MTS Al Washliyah 28 Kecamatan Sei Rampah
Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah: “Untuk Mengetahui Peningkatan
Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Permainan Tradisional Pada
Siswa Kelas VII MTS Al Washliyah 28 Kecamatan Sei Rampah Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2012/2013”.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas dapat diperoleh manfaat penelitian
sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berhubungan langsung
dengan Penjas.
2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam
menerapkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap
masalah-masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.
3. Untuk melestarikan permainan tradisional yang hampir punah dimasa
anak-anak pada zaman modern ini.
4. Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan yang
berharga bagi pihak sekolah dan upaya sosialisasi perlunya permainan
8
5. Dapat dijadikan perbandingan bagi pembaca yang akan mengadakan
penelitian.
6. Sebagai cara mengenalkan permainan tradisional kepada anak. Agar warisan
60 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa adanya peningkatan proses hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok melalui permainan tradisional pada siklus I, setelah tes
hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan
teknik lompat jauh gaya jongkok masih rendah. Dari 32 orang siswa yang menjadi
subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 17 orang siswa (53,12%) yang sudah
memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 15 orang siswa (46,88%)
belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang diperoleh hanya
mencapai 64,55.
Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan
tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Ternyata 28 orang siswa
(87,5%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 4
orang siswa (12,5%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata – rata yang
diperoleh hanya mencapai 76,80.
Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
menggunakan permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh
gaya jongkok pada siswa kelas VII MTS Al-Washliyah 28 Kecamatan Sei
Rampah Kabupaten Serdang Bedagai T.A. 2012/2013.
B. Saran
61
61
1. Disarankan kepada seluruh Pendidikan Jasmani untuk mempertimbangkan
penggunaan permainan tradisional harus disesuaikan dengan materi karena hal
ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan hasil belajar siswa.
2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan
pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara
langsung kepada guru, dan tidak melakukan gerakan yang efektif ketika proses
pembelajaran berlangsung, maka disarankan kepada guru yang akan
melaksanakan pembelajaran diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara
memotivasi siswa untuk berani berbicara maupun bertanya, dan melakukan
gerakan yang efektif.
3. Kepada seluruh elemen pendidikan untuk dapat mencoba melakukan model
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan permainan tradisional.
4. Sebagai salah satu upaya melestarikan permainan tradisinal yang dimiliki setiap
daerah di Indonesia. Karena begitu maju zaman ini, maka semakin hilang
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Ateng (1992).Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Adang Suherman (2000). Dasar-Dasar Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Agus Kristiyanto (2010). Penelitian TIndakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press.
Ahmad dan Nurlan Kusmaedi, (1991). Olahraga Pilihan Tenis Meja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Bandung.
Arikunto.S., Suhardjono, Supriadi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta
Agus Salim, (2007). Buku Pintar Tenis Meja. Bandung: Jember
http://images.google.com diakses pada pukul 12.30 WIB oleh Adrian Setiadi.
Sutarmin (2007). Terampil Berolahraga Tenis Meja. Surakarta. Era Intermedia.
Muhajir, (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga, Jakarta.
Nana Sudjana, (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Rusli Lutan (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Rusli Lutan (2000).Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Suharsimi Arikunto (2010). Prosedur Penelitian. Penerbit PT Rineka Cipta
Suryosubroto B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka cipta, Jakarta