Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program dan Kegiatan dalam dokumen Memorandum Program Sanitasi ini
merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat kabupaten, Provinsi maupun Kementerian/Lembaga untuk periode Jangka Menengah. Dari sisi penganggaran, dokumen ini juga memuat rancangan dan komitmen pendanaan untuk implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran pada tingkat kabupaten, Provinsi, Pusat maupun dari sumber pendanaan lainnya.
Untuk sumber penganggaran dari sektor Pemerintah, keseluruhan komitmen dalam dokumen ini akan menjadi acuan tindak lanjut melalui proses penganggaran formal tahunan.
Beberapa pokok utama yang telah dicapai melalui penyusunan dokumen ini antara lain:
Proses Penganggaran telah mempertimbangkan komitmen bersama antara
kemampuan APBD pemerintah kabupaten dan pendanaan Pemerintah Pusat maupun partisipasi dari sektor pendanan lain yang peduli sanitasi.
Program dan anggaran untuk 5 tahun ke depan sudah diketahui, sehingga
perencanaan lebih optimal dan matang.
Memorandum program investasi pemerintah kabupaten merupakan
rekapitulasi dari semua dokumen perencanaan sanitasi dan telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan kabupaten dari aspek teknis, biaya dan waktu.
Memorandum program investasi ini dilengkapi dengan kesepakatan
pendanaan yang diwujudkan melalui persetujuan yang ditanda tangan oleh Bupati/Gubernur selaku kepala daerah.
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 2
Program investasi sektor Sanitasi ini telah disusun berdasarkan prioritas
menurut kebutuhan pemerintah kabupaten untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan kabupaten.
Proses penyusunan rencana program investasi ini telah ditekankan aspek
keterpaduan antara pengembangan wilayah/ kawasan dengan pengembangan sektor bidang yang terkait kesanitasian, yang mencakup: Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan, dan Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan.
Memorandum program ini dilengkapi dengan tabel-tabel rencana investasi program, rencana pelaksanaannya sampai akhir 5 (lima) tahun ke depan, peta-peta pokok yang dapat menjelaskan arah pengembangan dan struktur ruang kotanya.
1.2. Maksud dan Tujuan
Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan terminal seluruh program dan kegiatan pembangunan sektor sanitasi di daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten, Provinsi, Pusat dan masyarakat setempat dalam kurun waktu 5 tahun, yang pendanaannya berasal dari berbagai sumber: APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten/Kota, Bantuan Luar Negeri (pinjaman maupun hibah), swasta maupun masyarakat, dan sebagainya.
Sebagai suatu pusat kegiatan, Memorandum Program Sanitasi (MPS) merangkum masukan dari Buku Putih Sanitasi(BPS), Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), sejalan dengan itu (MPS) telah disusun pula dokumen-dokumen perencanaan sebagai berikut : RTRWK, RPJMD, Renstra Kabupaten, RKA KL, dan lain-lain.
Memorandum Program merupakan justifikasi dan komitmen pendanaan dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi, Pusat, atau dari lembaga lainnya untuk program/kegiatan yang telah teridentifikasi. Memorandum Program merupakan landasan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan strategi pembangunan sektor sanitasi dalam jangka menengah (5 tahun).
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 3 Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Memorandum Program ini adalah sebagai berikut.
1.2.1. Maksud :
1. Tersusunnya dokumen rencana strategi dan komitmen pendanaan oleh
pemerintah Kabupaten dan pihak terkait untuk implementasi pembangunan sanitasi yang komprehensif Jangka Menengah. Secara spesifik MPS bersifat
sebagai “Expenditure Plan” – khususnya untuk program pembangunan
sanitasi.
2. Mendorong para stakeholders melaksanakan kebijakan pengembangan sanitasi
yang lebih efektif, partisipatif, dan berkelanjutan.
1.2.1. Tujuan:
1. MPS diharapkan dapat dipakai sebagai pedoman penganggaran pendanaan
untuk implementasi pelaksanaan pembangunan sanitasi mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019 yang telah tercantum dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten.
2. Memberikan gambaran tentang kebijakan pendanaan untuk implementasi
pembangunan Sanitasi Kabupaten Dairi selama 5 tahun yaitu tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 baik pendanaan yang dialokasikan dari APBD Kabupaten, Propinsi, Pemerintah Pusat maupun sumber pendanaan lain non pemerintah.
3. Sebagai dasar penyusunan Rencana Operasional tahapan pembangunan
sanitasi.
4. Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak
swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi daerah Kabupaten Dairi
5. Sebagai dasar masukan dalam memberikan umpan balik (feed-back) RPJMD
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 4 Gambar 1.1 – Skema Proses Perencanaan PPSP
1.3. Wilayah Perencanaan
1.3.1. Gambaran Umum
Kabupaten Dari terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Sumatera Utara dan merupakan gerbang pintu keluar-masuk dari/ke Provinsi Aceh dari arah sebelah
Barat, secara geografis berada pada koordinat 98o00’ - 98o30’ BT dan 2o15’
00”-3o00’00”LU, berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara dengan Kabupaten Karo dan Provinsi Aceh
b. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat
c. Sebelah Barat dengan Provinsi Aceh
d. Sebelah Timur dengan Kabupaten Samosir
Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 400 - 1700 meter diatas permukaan laut (m. dpl), didominasi kelerengan berombak, bergelombang curam sampai dengan terjal. Luas Kabupaten Dairi dengan kelerengan terjal kurang lebih 27.824 Ha atau sekitar 14,43%, selebihnya bergelombang, beromak dan sebagian kecil datar sehingga sangat rentan terhadap erosi maupun longsoran tanah
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 5
Kondisi geologi regional dalam Peta Geologi Lembar Sidikalang meyebutkan bahwa secara regional, geomorfologi wilayah Kabupaten Dairi termasuk dalam zona fisiografi jajaran pegunungan Bukit Barisan Bagian Timur dan Bagian Tengah Kabupaten Dairi berada di dataran tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400 - 1.700 meter diatas permukaan laut (dpl), memiliki karakter topografi yang spesifik dan bervariasi dengan curah (ceruk) yang cukup dalam dimana pada musim hujan berfungsi sebagai saluran drainase alami. Secara ekologis, Kabupaten Dairi merupakan penyagga ekosistem Danau Toba dan menyumbang sebagian besar input air ke Danau Toba melalui belasan sungai-sungainya
Letak Kabupaten Dairi cukup strategis dengan jarak sekitar 153 km dari kota Medan membuat tingkat aksessibilitas keluar/masuk Kabupaten Dairi relatif tinggi, baik dari/ke Kota Medan sebagai primary city Provinsi Sumatera Utara maupun secondary city lainnya, bahkan lintas Provinsi Aceh
Luas Wilayah Kabupaten Dairi kurang lebih 192.780 Ha atau sekitar 2,69% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan Ibukota Kabupaten adalah Sidikalang, meliputi 15 (lima belas) kecamatan, 169 desa/kelurahan
1.3.2 Perumusan Kebijakan Penataan Ruang
Perumusan kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah
tindakan yang harus ditetapkan untuk mencancapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.
Kebijakan penataan ruang Wilayah kabupaten berfungsi sebagai :
Sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah
kabupaten,
Sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten
Memberikan arahan bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW
kabupaten,
Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 6
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :
Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten,
Karakteristik wilayah kabupaten,
Kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan tujuan
penataan ruangnya,
Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:
Mengakomodasikan kebijakan penataan ruang wilayah Nasional dan
kebijakan penataan ruang wilayah Provinsi pada wilayah kabupaten bersangkutan;
Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
pada wilayah kabupaten bersangkutan,
Mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yang
diperkirakan akan timbul di masa yang akan datang;
Tidak bertentangan dengan peraturan perundag-undangan.
1.3.2.1. Dasar Perumusan Kebijakan
Dasar Perumusan Kebijakan Penataan Ruang adalah sebagai berikut:
Tujuan Penataan Ruang, Sebagaiman telah disampaikan pada sub bab
rumusan tujuan, bahwa penataan ruang kabupaten Dairi bertujuan untuk “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Dairi Yang Sejahtera Berbasis Agribisnis dan Pariwisata Yang Berwawasan Lingkungan”
Kapasitas Sumber Daya Wilayah; Mengandalkan potensi sumber daya lokal
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta berperan menjaga
keseimbangan alam lokal-regional merupakan cara pandang (mind setting)
yang jelas, realistis dan dapat diwujudkan. Potensi sumberdaa lahan untuk budidaya yang besar dan lokasi yang strategis yaitu dekat dengan kota Medan sebagai pusat regional. Namun pada dasarnya potensi sumber daya alam yang
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 7 ada berkemampuan untuk mencapai tujuan pembangunan, seperti potensi pertanian yang belum teroleah maksimal, produktifitas lahan yang belum terolah maksimal, sumber daya hutan yang berlimpah, pertamangan, dan lain-lain.
Kebijakan Penataan Ruang Nasional dan Provinsi; Kebijakan penataan
ruang Nasional dan Provinsi di Kabupaten Dairi antara lain adalah kedudukan Kota Sidikalang sebagai PKW, Wilayah Sungai (WS) Nasional yaitu WS Toba - Asahan dan WS Alas - Singkil, jaringan jalan Nasional Lintas Tengah yang menghubungkan batas Provinsi Aceh dengan kota-kota di Provinsi Sumatra Utara. Selanjutnya terdapat Kawasan Strategis Provinsi di Kawasan Danau Toba, Kawasan Strategis Provinsi di Kecamatan Sitinjo sebagai pengembangan kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan. Secara lebih rinci kebijakan penataan ruang Nasional dan Provinsi akan diakomodir pada rencana struktur dan pola ruang serta rencana kawasan strategis RTRW Kabupaten dairi.
1.3.2.2 Rumusan Kebijakan Penataan Ruang
Memperhatikan rumusan tujuan penataan ruang, kapasitas sumber daya wilayah, kebijakan penataan ruang Nasional dan Provinsi di Kabupaten Dairi, maka rumusan kebijakan penataan ruang adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi kesenjangan pembangunan dan perkembangan antar wilayah
2. Mengembangkan wilayah pusat-pusat pemukiman untuk mendukung
pengembangan ekonomi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, pertambangan dan agroindustri sesuai daya dukung wilayah.
3. Meningkatkan fungsi Kota Sidikalang sebagai PKW dan Kota Sumbul,
Tigalingga dan Parongil sebagai PKLp;
4. Memperkuat dan memulihkan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan
lindung, kawasan lindung dan lain-lainnya.
5. Mendorong peningkatan produktifitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 8
6. Mendorong bertumbuhnya sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro
dan pariwisata sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan.
1.3.3. Perumusan Strategi Penataan Ruang
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten kedalam langkah-langkah operasonal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi:
Sebagai dasar untuk penyusunan rencana struktur ruang, rencana pola ruang,
dan penetapan kawasan strategis kabupaten;
Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW
kabupaten,
Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten;
Kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam melaksanakan kebijakan
penataan ruangnya;
Ketentuan peraturan perundang-undangan
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:
Memiliki kaitan logis dengan kebijakan penataan ruang;
Tidak bertentangan dengan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
wilayah nasional, dan provinsi;
Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
pada wilayah kabupaten bersangkutan secara efisien dan efektif;
Harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur dan rencana pola
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 9
Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Strategi merupakan turunan dari kebijakan yang dijabarkan secara lebih operasional yang dapat dituangkan dalam bentuk ruang. Mengacu kepada klausul kebijakan yang telah dirumuskan diatas serta dikaitkan dengan program pembangunan Kabupaten Dairi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014, maka strategi penataan ruang adalah sebagai berikut:
1. Strategi yang diperlukan untuk “Mengurangi kesenjangan pembangunan dan
perkembangan antar wilayah” melalui:
a. Pengembangan interaksi kawasan untuk peningkatan perkembangan
ekonomi kawasan dengan mengusulkan pengembangan jaringan jalan Lintas Tengah dan sarana pendukung.
b. Pengembangan interaksi kawasan untuk peningkatan perkembangan
ekonomi kawasan dengan mengusulkan pengembangan jaringan jalan Lintas Tengah dan sarana pendukungnya
c. Pengembangan interaksi kawasan untuk peningkatan perkembangan
ekonomi kawasan dengan mengusulkan pengembangan jaringan jalan Nasional.
d. Pengembangan interaksi kawasan untuk peningkatan perkembangan
ekonomi kawasan dengan mengusulkan pengembangan jaringan jalan Provinsi.
e. Peningkatan akses kawasan untuk peningkatan perkembangan ekonomi
kawasan dengan mengusulkan pengembangan jaringan jalan Provinsi.
f. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang
pengembangan di PKL dan PPK
2. Strategi yang diperlukan untuk mengembangkan wilayah pusat-pusat
permukiman untuk mendukung pengembangan ekonomi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, pertambangan dan agroindustri sesuai daya dukung wilayah, malalui:
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 10
a. Peningkatan kegatan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
pariwisata, pertambangan dan agroindustri melalui pola intsnsifikasi dengan tetap mempertahankan ekosistem lingkungan.
b. Peningkatan pengembangan kawasan agropolitan dengan melengkapi
fasilitas perdagangan, pusat koleksi distribusi dan jasa pendukung komoditas pertanian.
c. Peningkatan pengembangan agroindustri berupa perlengkapan saprodi dan
sarana pendukungnya
d. Peningkatan pengembangan kegiatan jasa perdagangan untuk mendukung
kegiatan sektor primer dan sekunder, serta menciptakan lapangan kerja.
e. Pengembangan kegiatan sekor unggulan antara lain pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, pariwisata, pertambangan dan agroindustri.
3. Strategi yang diperlukan untuk “Meningkatkan fungsi Kota Sidikalang sebagai
PKW dan Kota Sumbul sebagai PKLp” melalui;
a. pengembangan fungsi pusat-pusat kegiatan sesuai dengan potensi kegiatan wilayah
b. Pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan fungsi pusat kegiatan baik internal maupun eksternal
c. peningkatan prasarana transportasi dalam rangka untuk menunjang pengembangan ekonomu daerah
4. Strategi yang perlu dilakukan dalam rangka “Memperkuat dan memulihkan fungsi kawasan lindung yang meliputi hutan lindung, kawasan lindung, dan lain-lainnya” melalui:
a. Penetapan tata batas kawasan lindung dan budidaya untuk memberikan kepastian rencana pemanfaatan ruang dan investasi
b. Penyusunan dan pelaksanaan program rehabilitasi lingkungan, terutama pemulihan fungsi hutan lindung yang berbasis masyarakat
c. Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 11
d. Penggalan kerjasama regional, nasional dan internasional dalam rangka pemulihan fungsi kawasan lindung terutama hutan lindung
e. Pengaturan penduduk yang berada dalam kawasan lindung dalam bentuk enclave dan relokasi
5. Strategi dalam rangka “Mendorong peningkatan produktifitas wilayah melalui intensifikasi lahan dan moderenisasi pertanian dengan pengelolaan yang ramah lingkungan” melaui:
a. Peningkatan produktifitas hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan melalui intensifikasi lahan.
b. Pemanfaatan lahan non produktif secara lebih bermakna bagi peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Peningkatan teknologi pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan sehingga terjadi peningkatan produksi dengan kualitas yang lebih baik dan bernilai ekonomi tinggi
d. Penguatan pemasaran hasil pertanian melaui peningkatan sumber data manusia dan kelembagaan serta fasilitasi sertifikasi yang dibutuhkan.
6. Strategi yang perlu di terapkan dalam kerangka “mendorong bertumbuhnya sektor ekonomi sekunder dan tersier berbasis agro dan pariwisata sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara berhasil guna, terpadu dan ramah lingkungan” melalui:
a. Pengembangan industri pengelolahan hasil kegiatan agro sesuai komoditas unggulan kawasan dan kebutuhan pasar (agroindustri dan agribisnis).
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 12 Peta 1.2. Peta Administrasi dan Cakupan Wilayah Kajian Kabupaten Dairi
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 13
1.3.2. Kebijakan dan Strategi Penetapan Fungsi Kawasan Perdesaan dan
Kawasan Perkotaan
1.3.3.1. Kebijakan dan Strategi Penetapan Fungsi Kawasan Perdesaan
1. Strategi (1) Pengembangan produk unggulan perdesaan.
a. Pengembangan fungsi kawasan perdesaan sesuai potensi wilayah, yakni
perdesaan terletak di kawasan pegunungan untuk hutan lindung, hutan produksi dan perkebunan, serta perdesaan di dataran rendah untuk pertanian pangan.
b. Peningkatan nilai tambah produk perkebunan dan pertanian dengan
pengolahan hasil;
c. Mendorong eksport hasil perkebunan sebagai komoditas unggulan
daerah; serta
d. Pengembangan fasilitas sentra produksi dan pemasaran pada pusat
kegiatan ekonomi.
2. Strategi (2) Penetapan kawasan lahan pertanian (perkebunan) tanaman
pangan.
a. Peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pertanian
dan perkebunan sehingga dapat meningkatkan produktivitas;
b. Pemberian insentif pada lahan yang telah ditetapkan sebagai lahan
pertanian dan pengembangan tanaman pangan; serta
c. Pengendalian secara ketat kawasan yang telah ditetapkan sebagai lahan
pengembangan kegiatan pertanian dan perkebunan sebagai komoditas unggulan.
3. Strategi (3) Pengembangan sistem agropolitan pada kawasan potensial.
a. Pengembangan produk unggulan disertai pengolahan dan perluasan
jaringan pemasaran;
b. Menetapkan prioritas pengembangan kawasan agropolitan dan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 14
c. Peningkatan kemampuan permodalan melalui kerjasama dengan swasta
dan pemerintah; serta
d. Pengembangan sistem informasi dan teknologi di kawasan Agropolitan
dan Minapolitan berupa Balai Pengkajian Penerapan Teknologi Pertanian dan Perikanan (BP2TP) sebagai perkotaan yang didukung oleh pertanian dan perikanan. Tugas pokok BP2TP adalah menyusun program-program penelitian yang diperlukan dalam pengembangan kegiatan agrobisnis. Salah satunya adalah pengkajian tentang bibit unggul komoditas kehutanan, pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan yang dikembangkan berorientasi pasar.
1.3.3.2. Kebijakan dan Strategi Penetapan Fungsi Kawasan Perkotaan
1. Strategi (1) Memberikan pelayanan sosial ekonomi sesuai potensi kawasan
perkotaan dan peran yang harus diemban dalam skala yang lebih luas.
a. Penetapan Perkotaan Kota Kalabahi (PKSN) sebagai perkotaan
pengembangan dan pelayanan pemerintahan, kesehatan, pendidikan, perdagangan jasa perhubungan, dan pariwisata;
b. Pengembangan perkotaan sebagai pusat pelayanan sosial-ekonomi bagi
area yang lebih luas; serta
c. Pengembangan kawasan perkotaan dengan dukungan infrastruktur yang
memadai.
2. Strategi (2) Pengembangan kawasan perkotaan ibukota kecamatan.
a. Pemenuhan fasilitas perkotaan sesuai skala pelayanan ibukota
kecamatan; dan
b. Peningkatan interaksi kawasan perdesaan dengan kawasan perkotaan
ibukota kecamatan; serta
c. Pengembangan kawasan perkotaan ibukota kecamatan dan ibukota desa
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 15 1.3.4 RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) NASIONAL DI KABUPATEN DAIRI
Sistem Perkotaan Nasional di Kabupaten Dairi didasari Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN); menetapkan Kota Sidikalang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan Fungsi mendorong pengembangan kota-kota sentra Produksi.
Kawasan Strategis Nasional di Kabupaten Dairi meliputi 3 (tiga) kawasan, yaitu :
Kawasan Danau Toba dan sekitarnya di Kecamatan Silahisabungan;
Kawasan Ekosistem Leuser di Kecamatan Tanah Pinem, Gunung
Sitember, Silima Punggapungga dan Siempat Nempu Hilir;
Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser di Kecamatan Tanah Pinem.
Wilayah Sungai (WS) Strategis Nasional di Kabupaten Dairi terdiri dari 2 (dua) WS, yaitu:
WS Toba - Asahan (Sumatera Utara - Strategis Nasional) dengan tahapan
pengembangan I-IV/A/1;
WS Toba - Asahan ke Danau Toba melalui Waduk PLTA Renun di Kecamatan Sumbul telah dimanfaatkan untuk PLTA Renun dengan kapasitas tenaga 2x41 MW atau setara dengan 82 MW.
WS Alas - Singkil termasuk DAS Singkil (Nanggroe Aceh Darussalam
dan Sumatera Utara - Lintas Provinsi) dengan tahapan pengembangan I-IV/A/1.
1.3.5 RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PROVINSI DI SUMATERA UTARA DI KABUPATEN DAIRI
Kabupaten Dairi termasuk dalam pegembangan kawasan andalan Provinsi Sumatera Utara, merupakan bagian dari pengembangan kawasan Tapanuli dan sekitarnya dengan fokus pegembangan pada sektor perkebunan, pertambangan, perikanan laut, pertanian, industri dan pariwisata.
Sistem Perkotaan Provinsi Sumatera Utara di Kabupaten Dairi menetapkan Kota Sidikalang sebagai PKW dengan fungsi utama sebagai pusat Pemerintahan Kabupaten Dairi, Industri Pengelolahan Hasil Pertanian dan Perdagangan.
Selain Itu, kebijakan struktur ruang wilayah Kabupaten Dairi yang dtetapkan dalam RTRW Provinsi Sumatera Utara, yaitu :
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 16
Menetapkan pengembangan jaringan jalan strategis keruangan, yaitu
jaringan jalan Lintas Tengah menghubungkan Batas Aceh - Lubuk Pakam - Sidikalang - Panji - Tele - Dolok Sanggul - Siborong-borong - Tarutung - Sipirok - Padang Sidempuan - Siabu - Jembatan Merah - Ranjau Batu - batas Sumatera Barat (ke arah lubuk Sikaping)
Pengembangan jaringan jalan Kolektor Primer (K-1 dan K-2)
menghubungkan:
Medan - Kabanjahe - Kutabuluh - Lubuk Pakam - batas Aceh Sidikalang - Kutabuluh - kea rah Tapak Tuan (batas Aceh) Kabanjahe - Merek - Sumbul - Sidikalang
Panji - Tele - Dolok Sanggul - Siborong-borong
Pemantapan Terminal Penumpang tipe B di Sitinjo Kabupaten Dairi;
Peningkatan kapasitas pembangkit listrik PLTA Renun;
Pengembangan pengelolaan Wilayah Sungai, meliputi:
Wilayah Sungai Strategis Nasional, yaitu WS Toba - Asahan; Wilayah Sungai Lintas Provinsi, yaitu WS Alas - Singkil
Pengembangan pola pengelolaan Cengkungan Air Tanah (CAT)
1.3.6 RENCANA SISTEM PERKOTAAN
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Utara, dan dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota yang berbatasan, sistem perkotaan di Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut:
A. Pusat Kegiatan Wiayah (PKW) Kota Sidikalang (meliputi Kecamatan
Sidikalang dan Sitinjo) Fungsi utama, yaitu:
Ibukota Kabupaten;
Ibukota Kecamatan;
Pusat pelayanan pemerintahan kabupaten;
Pusat pelayanan pemerintahan kecamatan;
Pusat pendidikan kabupaten dan dengan kabupaten/kota yang berbatasan;
Pusat pelayanan kesehatan kabupaten dan dengan kabupaten/kota yang
berbatasan;
Pusat kawasan agropolitan;
Pusat Stasiun Terminal Agribisnis.
B. Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) Kota Sumbul, Parongil dan
Tigalingga
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 17
Ibukota kecamatan;
Pusat pelayanan pemerintahan kecamatan;
Pusat distrik agropolitan Kabupaten Dairi;
Pusat pengembangan agribisnis perikanan.
C. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
PPK Kota Bunturaja, dengan fungsi utama, yaitu:
Ibukota kecamatan;
Pusat pelayanan pemerintahan kecamatan; Pusat distrik agropolitan Kabupaten Dairi.
D. Pusat Pelayanan Lokal (PPL)
Pusat Pelayanan Lokal (PPL) dengan fungsi utama sebagai pusat kegiatan antar desa, meliputi:
Kutabuluh Silalahi Berampu Sigalingging Lae Parira Silumboyah Tiga Baru Sopobutar Gunung Sitember 1.4. Metodologi
1.4.1. Metodologi Penyusunan Dokumen
Metode penyusunan MPS adalah sebagai berikut:
1. Review SSK
2. Internalisasi
3. Konsultasi dengan pokja provinsi dan satker terkait di provinsi
4. Akses sumber pendanaan non pemerintah
5. Pengawalan program dan kegiatan kedalam mekanisme penganggaran
Proses penyusunan MPS terdiri dari beberapa tahapan yang tidak dapat terlepas antara satu dengan lainnya, antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan review SSK khususnya untuk Kerangka Logis, Program, Kegiatan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi I- 18
2. Melakukan konsultasi kepada SKPD terkait di kabupaten
3. Melakukan konsultasi teknis kepada pokja provinsi dan satker terkait
4. Melakukan pertemuan dengan sumber-sumber alternatif non pemerintah
ditingkat kabupaten
5. Melakukan pengawalan kepada mekanisme penganggaran
1.4.2. Sistematika Penyajian
Sistematika dokumen MPS terdiri dari 5 bab yaitu sebagai berikut:
1. Bab Pertama berisi pendahuluan yang menggambarkan tentang latar
belakang, maksud dan tujuan penyusunan MPS, metode penyusunan dan sistematika dokumen.
2. Bab Kedua berisi hasil review SSK yang menyangkut kondisi eksisting
sanitasi, Prioritasi Program, kerangka logis.
3. Bab Ketiga berisi tentang rencana implementasi program dan kegiatan,
perhitungan volume kebutuhan infrastruktur dan non infrastruktur.
4. Bab Keempat berisi tentang rencana kebutuhan biaya untuk implementasi
dan sumber pendanaan bagi masing-masing kegiatan. Disamping itu dalam bab ini juga menguraikan rencana antisipasi bilamana terjadi funding gap.
5. Bab Kelima berisi inventarisasi status kesiapan dari masing-masing
kegiatan, langkah-langkah dan tindak lanjut yang harus dilakukan bagi kegiatan yang belum memenuhi kriteria kesiapan dan rencana Monev.
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 1 BAB V
RENCANA IMPLEMENTASI
Bab ini menguraikan rencana tindakan yang akan dan perlu dilakukan dalam rangka persiapan tahap implementasi, utamanya untuk program dan kegiatan yang sudah ada kesepakatan dan alokasi penganggarannya. Khusus tahapan proses terkait pengawalan anggaran tahun 2015 dan tahun 2016.
Khusus untuk Bab ini difokuskan untuk rencana implementasi tahun 2015 dan tahun 2016. Untuk tahun-tahun selanjutnya perlu dilakukan updating dan dipersiapkan secara detail pada dokumen MPS Tahunan.
5.1 Kondisi Kesiapan Pelaksanaan
Kesiapan Pelaksanaan yang mencakup ketersediaan studi dan perencanaan teknis (DED, AMDAL, dll) lahan, organisasi pelaksana, organisasi pengelola, anggaran, surat-surat pernyataan (surat minat, surat kesediaan menerima aset, surat kesediaan menyediakan anggaran operasi dan pemeliharaan telah di susun sesuai dengan perencanaan pada program dan kegiatan yang akan dilakukan di setiap tahunnya dari tahun 2015 sampai dengan 2018. Untuk status kesiapan dalam mekanisme penganggaran untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2015 dan 2016 serta status kesiapan pelaksanaan kegiatan infrastruktur untuk tahun 2015 dan 2016, Pemerintah Kabupaten Dairi telah menyiapkan kesiapan implementasi dalam pembangunan sanitasi di sektor air limbah, persampahan, drainase dan PHBS. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 2 Tabel 5.1 Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran Tahun 2015
(khusus sumber dana dari Pemerintah)
No. Kegiatan Pemega ng Mata Anggar an
Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran Reguler Penangg ung Jawab / Tindak Lanjut Renja SKPD Musre nbang APBN PU RKA DPA RPIJM Konreg
I SUB- SEKTOR AIR LIMBAH
A ASPEK PENINGKATAN AKSES AIR LIMBAH
Program Pengembangan Kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Fasilitas Pembinaan Teknik Pengelolaan air limbah
1 Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota Dinas PU X V V X V - Dinas PU
Penyediaan Prasarana dan sarana air limbah
2 MCK (Komunal)
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 3
daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK)
(2). Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK kepada
masyarakat oleh dinas terkait BLHD V V X X V - BLHD
(3). Pembentukan Kelompok Swaadaya Masyarakat BPMPD V V X X V - BPMPD
(4). Pembebasan Lahan/Tanah V V X X V -
(5). Perencanaan Detail (DED) pembangunan MCK Dinas PU V V V V V - Dinas PU
(6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang
teknis, keuangan dan manejerial Dinas PU V V X X V -
Dinas PU, BPMD
(7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM BPMPD V V X X V - Dinas PU,
BPMD
(8). Pembangunan MCK umum Dinas PU V V V V V - Dinas PU
(9). Biaya operasional dan Pemeliharaan MCK Umum Dinas PU V V V V V - Dinas PU
3 MCK ++ (SANIMAS) SLBM
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK++)
BPMPD V V X X V - Dinas PU,
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 4
(2). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM
SANIMAS ) BPMPD V V X X V -
Dinas PU, BPMD
(3). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang
teknis, keuangan, dan manajerial. Dinas PU V V X X V -
Dinas PU, BPMD
(4). Pembebasan Lahan/Tanah V V X X V -
(5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ Dinas PU V V V - V - Dinas PU
(6). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM BPMPD V V X X V - Dinas PU,
BPMD
(7). Pembangunan MCK++ Dinas PU V V V V V - Dinas PU
(8). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++ Dinas PU V V X X V - Dinas PU
4 A. IPAL Komunal untuk Gray Water
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun IPAL Komunal)
BPMPD V V X X V - BPMPD
(2). Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada
masyarakat oleh Dinas Terkait Dinkes V V X X V -
Dinkes, Dinas PU
(3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) BPMPD V V X X V - BPMPD,
Dinas PU
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 5
BPN
(5). Perencanaan Jaringan Perpipaan Dinas PU V V - - V - Dinas PU
(6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang
teknis, keuangan, dan manajerial. Dinas PU V V X X V -
BPMPD, Dinas PU
(7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM BPMPD V V X X V - BPMPD,
Dinas PU
(8). Pembangunan IPAL Komunal dan Jaringannya Dinas PU X V - - V - Dinas PU
(a).Pembangunan Jaringan Perpipaan X V - - V -
(b) Pembangunan Sambungan Rumah X V - - V -
(9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal Dinas PU V V - - V - Dinas PU
B. Tangki Septik Komunal
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun tangki septik Komunal)
BPMPD V V X X V - BPMPD
(2). Sosialisasi Rencana Pembangunan Tangki Septik
Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Dinkes V V X X V -
Dinkes, Dinas PU
(3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) BPMPD V V X X V - BPMPD,
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 6
(4). Pembebasan Lahan/Tanah PKAD V V - - V - PKAD,
BPN
(5). Perencanaan Jaringan Perpipaan Dinas PU V V - - V - Dinas PU
(6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang
teknis, keuangan, dan manajerial. Dinas PU V V X X V -
BPMPD, Dinas PU
(7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM BPMPD V V X X V - BPMPD,
Dinas PU
(8). Pembangunan Tangki SeptikKomunal dan Jaringannya Dinas PU X V - - V - Dinas PU
(a).Pembangunan Jaringan Perpipaan X V - - V -
(b) Pembangunan Sambungan Rumah X V - - V -
(9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan Tangki Septik Komunal Dinas PU V V - - V - Dinas PU 5 PEMBANGUNAN ISTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA ( IPLT )
(1). Studi Kelayakan Dinas PU V V X X V -
Dinas PU, BLHD
(2). Studi lingkungan Pembangunan IPLT BLHD V V X X V -
Dinas PU, BLHD
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 7
(3). Sosialisasi dan kampanye Rencana Pembangunan IPLT BPMPD V V X X V - BPMPD
(4). Pembebasan Lahan/Tanah PKAD V V X X V - PKAD,
BPN (5). Pembentukan Kelembagaan Pengelola IPLT Dinas
PU X V V V V -
Dinas PU
(6). Pelatihan bagi Pengelola IPLT BPMPD V V X X V -
Dinas PU, BPMPD
(7). Pelaksanaan dan supervisi Pembangunan IPLT
Dinas
PU X V X X V -
Dinas PU, BPMPD
(8). Pengadaan Truk Tinja Dinas
PU X V - - V -
Dinas PU
(9). Pembangunan IPLT BLHD V V - - V - BLHD
(10). Operasi dan Pemeliharaan IPLT dan Fasilitasnya V V - - V - Dinas
PU (11). Perda Retribusi Pengelolaan truk tinja Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
II SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
B ASPEK PENINGKATAN AKSES SARANA DAN
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 8
PROGRAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN
KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
(1). Penyusunan Masterplan Persampahan (Perencanaan Teknis dan Management Persampahan) dan DED
Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU
(2). Penyusunan study kelayakan TPA
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU, BLHD
(3). Penyusunan Studi lingkungan/UKL dan UPL V V X X V - BLHD
(4). Sosialisasi "Rencana" Pembangunan TPA kepada
masyarakat sekitarnya BPMPD V V X X V -
BPMPD, Dinas
PU (5). Sosialisasi Pembangunan TPA kepada masyarakat
sekitarnya BPMPD V V X X V -
BPMPD, Dinas
PU
(6). Pembebasan lahan/Tanah PKAD V V - - V - PKAD,
BPN
(7). Pembangunan TPA Kota Kalabahi Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU
(8). Supervisi dan Pembangunan TPA Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU
(8.1). Pembangunan Prasarana Dasar/Fasilitas Umum TPA V V - - - - Dinas
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 9
(8.2). Pembangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA X V - - - - Dinas
PU
(8.3). Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA V V - - - - Dinas
PU
(8.4). Pengadaan Fasilitas Operasional TPA X V - - - -
Dinas PU
(9) Pembentukan Kelembagaan Pengelolaan TPA/unit kerja
TPA BPMPD V V X X V -
BPMPD, Dinas
PU
(10).Pelatihan Pengelolaan TPA V V - - V -
BPMPD, Dinas
PU (11). Penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat disekitar
TPA Dinkes V V X X V -
Dinkes, Dinas
PU
(12). Penyusunan Perda Pengelolaan TPA BLHD V V - - V -
Sekda, Biro Hukum (13). Pemantauan dan Evaluasi TPA//Tahapan Operaional Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU (14). Operasional dan Pemeliharaan TPA dan Fasilitasnya Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 10
(15) Pemantauan Kualitas Air, udara dan tanah Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU (16) Penghijauan di sekitar lokasi TPA Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU
PENGELOLAAN SAMPAH DARI SUMBERNYA
(1). Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan
kelompok masyarakat Dinkes V V X X V - Dinkes
(2). Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya Dinkes V V X X V - Dinkes,
BLHD
(3). Kampanye tatacara dan gerakan pemilahan sampah dari sumbernya.
Dinas
PU V V X X V -
Dinkes, BLHD
(4).Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga BLHD V V X X V - BLHD
(5). Pembentukan POKMAS ditingkat Rt/Rw tentang
pengolahan sampah BPMPD V V X X V - BPMPD
(6). Pembentukan kader warga peduli lingkungan di setiap
kelurahan BPMPD V V X X V - BPMPD
(7). Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan BLHD X V X X V -
BLHD, Dinas
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 11
(8). Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa RT/RW BLHD V V X X V -
BLHD, Dinas
PU
(9). Pengadaan keranjang sampah komposter BLHD X V X X V - BLHD
(10). Pengadaan Gerobag Sampah BLHD V V X X V - BLHD
(11). Pengadaan Gerobag sampah bermotor BLHD V V X X V - BLHD
(12). Operasional dan Pemeliharaan BLHD V V X X V - BLHD
PENGELOLAAN SAMPAH DARI STASIUN ANTARA
SAMPAI TPA
1 Pembangunan TPS 3R
(1). Advokasi dan Sosialisasi pembentukan KSM,
perencanaan, pembangunan dan pelatihan. BLHD V V X X V -
BLHD, BPMPD
(2). Pembebasan Lahan (150 M2) PKAD V V X X V - PKAD,
BPN
(3). Penyusunan DED TPS 3R Dinas
PU V V V V V -
Dinas PU
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 12
(4). Pembentukan Badan Pengelola TPS 3R BPMPD V V X X V -
BPMPD, BLHD
(5). Supervisi dan Pembangunan TPS 3R Dinas
PU X V - - V -
Dinas PU (6). Operasinal dan Pemeliharaan TPS 3R Dinas
PU V V - - V -
Dinas PU 2 Penyedian Prasarana dan sarana Pengelolaan Persampahan
dan Peningkatan Operasi dan Pemiliharaan
(2.1). Pengadaan amroll truck BLHD V V X X V - BLHD
(2.2). Operasi dan pemeliharaan amroll truck BLHD V V X X V - BLHD
(2.3). Pemeliharaan Kontainer BLHD V V X X V - BLHD
(2.4). Pengadaan EXCafator BLHD V V X X V - BLHD
(2.5). Operasional dan Pemeliharaan Alat Berat BLHD V V X X V - BLHD
III SUB-SEKTOR DRAINASE
C A. ASPEK PENINGKATAN AKSES
Program Pengembangan Kinerja pengelolaan Drainase
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 13
(1). Penyusuan DED Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan Dinas
PU X V X X V -
Dinas PU (2) Data Base Saluran Drainase Ibu Kota Kecamatan (IKK) Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
(3). Reviw Masterplan Drainase Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
B. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE
PRIMER
(1). Pembangunan Saluran Drainase Primer Dinas
PU X V X X V -
Dinas PU
(a). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer
Dinas
PU X V X X V -
Dinas PU
(b). Pembebasan lahan Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
(c). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer Dinas PU V V X X V - Dinas PU
(e). Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 14
(2). Pemeliharaan Saluran Drainase Primer
(a). Pemeliharaan Saluran Drainase Primer Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (b). Pengerukan sedimen Saluran Drainase Primer Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
SALURAN DAN GORONG - GORONG DRAINASE
SEKUNDER
(1). Pembangunan Saluran Drainase Sekunder
(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Sekunder
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
(c). Pembebasan lahan Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (d). Pembangunan Saluran Drainase sekunder Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (e). Supervisi Pembangunan Saluran Drainase sekunder Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 15
(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Sekunder
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi
Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
(2). Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder
(a). Pemeliharaan saluran drainase sekunder Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (b). Pengerukan Sedimen/normalisasi Saluran Drainase
Tersier/Lingkungan Dinas PU V V X X V - Dinas PU
SALURAN DAN GORONG - GORONG DRAINASE
TERSIER
(1). Pembangunan Saluran Drainase Tersier/lingkungan
(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran
Tresier/Lingkungan dan Gorong-gorong
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (d). Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 16
Lingkungan PU PU
(2). Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier/lingkungan
(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tresier
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Tresier
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi
Saluran dan Gorong-gorong Drainase Tresier
Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU
(3). Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier/lingkungan
(a). Pemeliharaan saluran drainase tersier Dinas
PU V V X X V -
Dinas PU (b). Pengerukan Sedimen/normalisasi Saluran Drainase
Tersier/Lingkungan Dinas PU V V X X V - Dinas PU D PHBS DAN PROHISAN
Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui
kampanye/Promosi/Sosialisasi
Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS
melalui Kampanye/ promosi/Sosialisasi
(1). Road Show STBM tingkat Kabupaten Dinkes V V X X V - Dinkes
(2). Penyuluhan dan kampanye Hidup Bersih dan Sehat/
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 17
pada tempatnya melalui siaran radio ,surat kabar lokal. (3). Sosialisasi pada masyarakat tentang STBM ( Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat ) Dinkes V V X X V - Dinkes
(4). Pemicuan CLTS bagi masyarakat Dinkes V V X X V - Dinkes
(5). Monitoring dan fasilitasi STBM Dinkes V V X X V - Dinkes
(6). Verifikasi STBM Dinkes V V X X V - Dinkes
(7). Deklarasi ODF ( Open Defecation Free ) di desa/
komunitas yang seluruh penduduknya telah BAB di jamban Dinkes V V X X V - Dinkes
B. Penyediaan Sarana Fisik untuk mendukung PHBS
(1) Pembuatan Media Promosi dan Informasi Tentang STBM
seperti banner, stiker, spanduk dll Dinkes V V X X V - Dinkes
(2). Pengadaan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di
sekolah Dasar (1 paket = 7 set CPTS) Dinkes V V X X V - Dinkes
(3). Dana Stimulan (kran,pipa,timba) di Sekolah Dasar Dinkes V V X X V - Dinkes
(4). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) di tempat-tempat umum ( terminal, pasar dan alun-alun Kota kalabahi )
Dinkes V V X X V - Dinkes
(5). Pengadaan Media lembar balik CTPS untuk sekolah (1
paket = 500 buah) Dinkes V V X X V - Dinkes
(6) Wirausaha sanitasi marketing (1 mlyar/tahun) (pendanaan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 18
C. Peningkatan peranserta masyarakat dalam PHBS
(1). Lomba PHBS tk. Kecamatan Dinkes V V X X V - Dinkes
(2). Lomba Kecamatan PHBS Tk.kabupaten Dinkes V V X X V - Dinkes
(3). Program adipura Dinkes V V X X V - Dinkes
(4). Gerakan menuju Dairi bersih, Sehat dan hijau Dinkes V V X X V - Dinkes
D. Kelembagaan dan Pembinaan Sanitasi
(1). Pembentukan kader warga peduli lingkungan/pokja
sanitasi tk.desa Dinkes V V X X V - Dinkes
(2). Pembentukan masyarakat perduli lingkungan/pokja
sanitasi tk.kec. Dinkes V V X X V - Dinkes
(3. Pembentukan forum komunikasi masyarakat perduli
lingkungan di tk.kabupaten Dinkes V V X X V - Dinkes
(4). Bina kader desa Siaga aktif dalam PHBS Dinkes V V X X V - Dinkes
(5). Bina kesehatan dan PHBS sekolah-sekolah Dinkes V V X X V - Dinkes
Keterangan:
- “V” : Sudah ada/siap; “-” : Tidak ada/belum siap; “X” : Tidak perlu
- Kolom 9: Person / Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut / Pengawalan.
- Para “Penanggung Jawab” berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang ini kepada Pokja – tembusan para pemegang Mata Anggaran. Hasil akhir yan diinginkan adalah kepastian implementasi dari Kegiatan tersebut.
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 19 Tabel 5.2 Kriteria Kesiapan Implementasi Infrastruktur Tahun 2015
(khusus sumber dana dari Pemerintah)
No. Rencana Kegiatan (sesuai dengan
MPS) Lokasi Master plan Reviw RPIJM Dok. FS Dok. Studi Lingku ngan DED Lah an Kesiap an Masya rakat Kesiapan Lembaga Pengelola Penanggung Jawab / Tindak Lanjut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I SUB- SEKTOR AIR LIMBAH
Pembangunan MCK umum X V X X - - - - Dinas PU
Pembangunan MCK++ X V X X - - - - Dinas PU
Pembangunan IPAL Komunal dan
Jaringannya - - - Dinas PU
Pembanguna Tangki septik komunal - - - Dinas PU
Pelaksanaan dan supervisi Pembangunan
IPLT
- - - Dinas PU
II SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
Pembangunan TPA Kota Kalabahi - - - Dinas PU
Pembangunan Prasarana Dasar/Fasilitas
Umum TPA - X - - -
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 20
Lingkungan TPA
Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA - X - - -
Supervisi dan Pembangunan TPS 3R - - - Dinas PU
III SUB-SEKTOR DRAINASE
Pembangunan Saluran Drainase Primer V X X X - V V - Dinas PU
Pembangunan Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Primer V X X X - V V - Dinas PU
Pembangunan Saluran Drainase sekunder V X X X - V V - Dinas PU
Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase
Sekunder
V X X X - V V -
Dinas PU Pembangunan Saluran Drainase
Lingkungan V X X X - V V - Dinas PU
Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase
Tresier
V X X X - V V -
Dinas PU
D PHBS DAN PROHISAN
(4). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) di tempat-tempat umum ( terminal, pasar dan alun-alun
Kota kalabahi )
X X X X - X - -
Dinkes
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 21 Keterangan:
- “V” : Sudah ada/siap; “-” : Tidak ada/belum siap; “X” : Tidak perlu
- Kolom 11: Orang / Dinas Penanggung Jawab untuk Koordinator Tindak Lanjut / Pengawalan.
- Para “Penanggung Jawab” berkewajiban memberikan laporan secara rutin Daftar Centang ini kepada Pokja – tembusan para pemegang Mata Anggaran. Hasil akhir yan diinginkan adalah kepastian implementasi dari Kegiatan tersebut.
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 22 Tabel 5.3 Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran Tahun 2016
(khusus sumber dana dari Pemerintah)
No. Kegiatan
Pemegang Mata Anggaran
Kriteria Kesiapan dalam Mekanisme Penganggaran Reguler Penangg ung Jawab / Tindak Lanjut Renja SKPD Musre nbang APBN PU RK A DP A RPIJ M Konreg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I SUB- SEKTOR AIR LIMBAH
A ASPEK PENINGKATAN AKSES AIR LIMBAH
Program Pengembangan Kinerja pengelolaan air minum dan
air limbah
Fasilitas Pembinaan Teknik Pengelolaan air limbah
1 Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota Dinas PU X V V X - - Dinas PU
Penyediaan Prasarana dan sarana air limbah
2 MCK (Komunal)
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengolahan Air Limbah Domestik (pada
daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK) Dinkes
V V X X - -
Dinkes
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 23
masyarakat oleh dinas terkait
(3). Pembentukan Kelompok Swaadaya Masyarakat BPMPD V V X X - - BPMPD
(4). Pembebasan Lahan/Tanah V V X X - -
(5). Perencanaan Detail (DED) pembangunan MCK Dinas PU V V V V - - Dinas PU
(6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan dan manejerial
Dinas PU
V V X X - -
Dinas PU, BPMD (7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM
BPMPD
V V X X - -
Dinas PU, BPMD
(8). Pembangunan MCK umum Dinas PU V V V V - - Dinas PU
(9). Biaya operasional dan Pemeliharaan MCK Umum Dinas PU V V V V - - Dinas PU
3 MCK ++ (SANIMAS) SLBM
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada
daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK++) BPMPD
V V X X - -
Dinas PU, BPMD (2). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM
SANIMAS ) BPMPD V V X X - - Dinas PU, BPMD (3). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang Dinas PU V V X X - - Dinas
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 24
teknis, keuangan, dan manajerial. PU,
BPMD
(4). Pembebasan Lahan/Tanah V V X X - -
(5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ Dinas PU V V V - - - Dinas PU
(6). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM
BPMPD
V V X X - -
Dinas PU, BPMD
(7). Pembangunan MCK++ Dinas PU V V V V - - Dinas PU
(8). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++ Dinas PU V V X X - - Dinas PU
4 A. IPAL Komunal untuk Gray Water
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada
daerah yang berpotensi untuk dibangun IPAL Komunal) BPMPD
V V X X - -
BPMPD (2). Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada
masyarakat oleh Dinas Terkait Dinkes V V X X - -
Dinkes, Dinas PU (3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
BPMPD V V X X - - BPMPD, Dinas PU (4). Pembebasan Lahan/Tanah PKAD V V - - - - PKAD, BPN
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 25
(6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang
teknis, keuangan, dan manajerial. Dinas PU V V X X - -
BPMPD, Dinas PU (7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM
BPMPD V V X X - -
BPMPD, Dinas PU
(8). Pembangunan IPAL Komunal dan Jaringannya Dinas PU X V - - - - Dinas PU
(a).Pembangunan Jaringan Perpipaan X V - - - -
(b) Pembangunan Sambungan Rumah X V - - - -
(9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal Dinas PU V V - - - - Dinas PU
B. Tangki Septik Komunal
(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun tangki septik Komunal)
BPMPD V V X X V - BPMPD
(2). Sosialisasi Rencana Pembangunan Tangki Septik
Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Dinkes V V X X V -
Dinkes, Dinas PU
(3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) BPMPD V V X X V - BPMPD,
Dinas PU
(4). Pembebasan Lahan/Tanah PKAD V V - - V - PKAD,
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 26
(5). Perencanaan Jaringan Perpipaan Dinas PU V V - - V - Dinas PU
(6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang
teknis, keuangan, dan manajerial. Dinas PU V V X X V -
BPMPD, Dinas PU
(7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM BPMPD V V X X V - BPMPD,
Dinas PU
(8). Pembangunan Tangki SeptikKomunal dan Jaringannya Dinas PU X V - - V - Dinas PU
(a).Pembangunan Jaringan Perpipaan X V - - V -
(b) Pembangunan Sambungan Rumah X V - - V -
(9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan Tangki Septik Komunal Dinas PU V V - - V - Dinas PU
5 PEMBANGUNAN ISTALASI PENGOLAHAN LUMPUR
TINJA ( IPLT ) (1). Studi Kelayakan Dinas PU V V X X - - Dinas PU, BLHD (2). Studi lingkungan Pembangunan IPLT
BLHD
V V X X - -
Dinas PU, BLHD
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 27
(4). Pembebasan Lahan/Tanah
PKAD V V X X - -
PKAD, BPN
(5). Pembentukan Kelembagaan Pengelola IPLT Dinas PU X V V V - - Dinas PU
(6). Pelatihan bagi Pengelola IPLT
BPMPD V V X X - - Dinas PU, BPMPD
(7). Pelaksanaan dan supervisi Pembangunan IPLT
Dinas PU
X V X X - -
Dinas PU, BPMPD
(8). Pengadaan Truk Tinja Dinas PU X V - - - - Dinas PU
(9). Pembangunan IPLT BLHD V V - - - - BLHD
(10). Operasi dan Pemeliharaan IPLT dan Fasilitasnya V V - - - - Dinas PU
(11). Perda Retribusi Pengelolaan truk tinja Dinas PU V V X X - - Dinas PU
II SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
B
ASPEK PENINGKATAN AKSES SARANA DAN
PRASARANA
PROGRAM PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN
KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kab. Dairi V- 28
Teknis dan Management Persampahan) dan DED
(2). Penyusunan study kelayakan TPA Dinas PU
V V X X - -
Dinas PU, BLHD
(3). Penyusunan Studi lingkungan/UKL dan UPL BLHD V V X X - - BLHD
(4). Sosialisasi "Rencana" Pembangunan TPA kepada masyarakat sekitarnya
BPMPD
V V X X - - BPMPD,
Dinas PU
(5). Sosialisasi Pembangunan TPA kepada masyarakat sekitarnya
BPMPD
V V X X - - BPMPD,
Dinas PU
(6). Pembebasan lahan/Tanah PKAD V V - - - -
PKAD, BPN
(7). Pembangunan TPA Kota Kalabahi Dinas PU V V - - - - Dinas PU
(8). Supervisi dan Pembangunan TPA Dinas PU V V - - - - Dinas PU
(8.1). Pembangunan Prasarana Dasar/Fasilitas Umum TPA V V - - - -
(8.2). Pembangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA X V - - - -
(8.3). Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA V V - - - -