• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Seni Tari Kreasi Baru Bagi Guru SD di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelatihan Seni Tari Kreasi Baru Bagi Guru SD di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

222

Pelatihan Seni Tari Kreasi Baru Bagi Guru SD Di Kecamatan Jabung

Kabupaten Malang

Ratih Kartika Werdiningtiyas, Denna Delawanti Chrisyarani

Universitas Kanjuruhan Malang, ratihkartika@unikama.ac.id, dennadelawanti@unikama.ac.id

Abstract

This service aims to improve the ability of teachers in the art of dance and can improve the learning of dance both intra and ekstrakurikuler in each school District Jabung. Activities ranging from first up to seven the session on 6-8 October 2017 at 08.00-16.00 began delivering material insights into art education, basic dance malangan motion, range of motion dance bantengan parts 1 to 3, followed by create design patterns floors and practice. The results of the implementation of the activities have been implemented according to the plan, it is expected that the teacher can innovate in the learning of dance, what has been accepted teacher applied in the learning that they carry out.

Keywords: Primary school; new creation dance

Abstrak

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam karya seni tari dan dapat meningkatkan pembelajaran seni tari baik intra maupun ekstrakurikuler di sekolah masing – masing khususnya di Kecamatan Jabung. Kegiatan mulai dari sesi pertama sampai ke tujuh pada tanggal 6-8 oktober 2017 pukul 08.00-16.00 dimulai penyampaian materi wawasan pendidikan seni, gerak dasar tari malangan, ragam gerak tari bantengan bagian 1 sampai 3, dilanjutkan dengan membuat desain pola lantai serta di praktikkan. Hasil pelaksanaan kegiatan telah terlaksana sesuai rencana, diharapkan guru mampu menginovasi dalam pembelajaran seni tari, apa yang telah guru terima diaplikasikan dalam pembelajaran yang mereka laksanakan. Kata kunci: sekolah dasar; tari kreasi baru

A. PENDAHULUAN

Pendidikan seni merupakan pendidikan yang bermanfaat untuk mengembangkan bakat dan minat anak. Beberapa fungsi pendidikan seni tari di sekolah menurut Hidajat (2006:8-9), antara lain sebagai berikut: a) Memberikan pengalaman ketrampilan seni tari pada siswa agar mampu mempresentasikan diri di hadapan orang lain (fungsi seni sebagai

upaya konservasi) tentang nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat. b) Memberikan pengalaman berekspresi seni (tari) pada siswa agar mampu mengungkapkan ide atau gagasannya (fungsi kreasi, kreatif, dan inovasi) melalui kegiatan bermain. Berdasarkan uraian di atas fungsi seni tari di sekolah dapat menumbuh kembangkan sikap dan perilaku, menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan kepribadian.

(2)

223 Seni tari di SD selain sebagai

pengembang kreatifitas, bakat, dan minat anak, juga digunakan sebagai sarana hiburan. Biasanya digunakan untuk acara pembukaan kegiatan rapat, pengisi acara wisuda sekolah, dan lain sebagainya. Disetiap tahunnya menjelang kegiatan wisuda di sekolah guru berbondong-bondong mengajarkan berbagai materi kesenian, ada seni tari, musik, dan drama. Di beberapa sekolah dasar, materi seni tari yang diajarkan tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, akibatnya siswa jenuh dan cenderung pasif. Hal tersebut terjadi karena pengajar seni tari dalam proses pembelajaran tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru, sehingga kualitas pembelajaran seni tari hanya berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya. Sesuai dengan karakter anak SD gerak yang diberikan pun cenderung lebih mudah dilakukan dan dihafal. Materi yang cocok diberikan adalah pengembangan dari materi gerak tradisi atau biasa disebut dengan tari kreasi baru. Menurut Hadi (2003) tari kreasi baru adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Tidak hanya gerak tetapi musik, tata rias, dan kostum juga dikreasikan.

Pada kurikulum dimunculkan untuk mengembangkan materi seni tari diharapkan sesuai dengan daerah masing-masing. Misalnya: berdomisili di wilayah Malang, materi yang diberikan adalah pengembangan tari topeng disajikan dengan tema tari hewan, pahlawan, atau tema lainnya. Dengan pemberian pelatihan, diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan dalam karya seni tari dan dapat meningkatkan pembelajaran seni tari baik intra maupun ekstrakurikuler di sekolah masing – masing. Dalam hal ini memang dituntut adanya kreatifitas dan kemauan guru yang tinggi untuk dapat membuat suatu bentuk pembelajaran seni yang bervariatif. Berdasarkan hal tersebut maka

penyelesaian masalah dengan memberikan 1) penyuluhan atau penyadaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembelajaran seni tari budaya lokal, 2) pelatihan pemilihan, penggunaan, pembuatan materi pembelajaran seni tari yang berbasis budaya lokal untuk meningkatkan bakat, kreativitas, dan siswa. Target yang harus dicapai adalah guru sekolah dasar dituntut untuk mempunyai kemampuan yang lebih luas dalam menciptakan inovasi pembelajaran seni budaya dan keterampilan khususnya seni tari. Luaran yang dihasilkan yaitu 1) guru mampu memilih dan menggunakan media gerak dasar tari malangan sebagai pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran seni tari, 2) mengembangkan dan menciptakan materi pembelajaran seni budaya khususnya seni tari terkait dengan konsep budaya lokal, 3) meningkatkan kemampuan sekaligus skill guru dalam membelajarkan tari anak khususnya tari Bantengan.

B. PELAKSAAAN DAN METODE

Persiapan kegiatan Pelatihan Seni Tari Kreasi baru adalah sebagai berikut :1) mengadakan konsultasi dengan pengawas UPT Kecamatan Jabung, meminta izin pelaksanaan Pelatihan, 2) melakukan koordinasi dengan kepala UPT dan Ketua Bapopsi Kecamatan Jabung Kabupaten Malang mengenai tempat, waktu, jumlah peserta dan susunan acara, 3) mempersiapkan materi kegiatan setelah persiapan selesai, ditetapkan waktu kegiatan pada hari jumat sabtu dan minggu tanggal 6-8 Oktober 2017 pukul 08.00-17.00 di Gedung Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kecamatan Jabung.

Metode pelaksanaan program yang akan dilakukan adalah: 1) penyuluhan penyampaian materi tentang tari kreasi untuk anak SD, 2) pelatihan pemilihan, penggunaan materi tari kreasi yang dapat

(3)

224

meningkatkan skill guru dan siswa yang sesuai dengan budaya lokal Malang yaitu tari Bantengan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilaksanakan tiga hari dibagi dalam tujuh sesi dengan rincian materi sebagai berikut: Hari jumat tanggal 6 oktober 2017 pukul 08.00-12.00 dimulai dengan pembukaan dan sambutan. Penyampaian materi pertama tentang tari pendidikan serta diselesaikan dengan sharing mengenai permasalah yang terjadi dalam pembelajaran seni tari. Pukul 13.00-15.00 dimulai penyampaian materi kedua gerak dasar tari malang diselesaikan dengan penciptaan tari anak pada pembelajaran seni tari. Pukul 15.00-17.00 penyampaian materi ketiga gerak dasar tari bantengan yang diambil dari gerak dasar tari topeng malangan.

Hari sabtu tanggal 6 oktober 2017 pukul 08.00-12.00 dimulai dengan pembukaan dan doa. Penyampaian materi keempat mengulang atau mengingat kembali materi gerak dasar putra tari malangan, kemudian dilanjutkan penyampaian materi gerak tari bantengan bagian 1. Pukul 13.00-16.00 penyampaian materi keempat mengulang atau mengingat kembali gerak tari bantengan bagian 1, kemudian dilanjutkan penyampaian materi gerak tari bantengan bagian 2. Hari minggu tanggal 8 oktober 2017 pukul 08.00-12.00 dimulai dengan pembukaan dan doa. Penyampaian materi kelima mengulang atau mengingat kembali materi gerak tari bantengan bagian 2, kemudian dilanjutkan penyampaian materi gerak tari bantengan bagian 3. Pukul 13.00-16.00 peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan seluruh ragam gerak tari bantengan. Sebelum melanjutkan praktik, peserta dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 sampai 6 orang. Kemudian

masing-masing kelompok membuat desain pola lantai untuk gerak tari bantengan.

Pelatihan tari diikuti oleh guru kelas rendah atau kelas tinggi sekolah dasar baik negeri maupun swasta se-UPT Jabung Kabupaten Malang. Akan tetapi, pelatihan ini juga dihadiri oleh beberapa kepala sekolah untuk mengikuti pelatihan tari bantengan sehingga jumlah total peserta tari ada 40 orang.

Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat peserta

mampu menghasilkan dan

mempresentasikan dari tari bantengan. Karya tari bantengan merupakan hasil karya pengembangan gerak dasar tari malangan yang diperuntukkan siswa sekolah dasar. Tari bantengan ini diambil dari cerita gerak gerik banteng yang merupakan kesenian rakyat di kabupaten dan kota Malang. Bantengan sering dipertunjukan pada acara karnaval HUT R1, bersih desa, dan acara lainnya. Untuk melestarikan dan dapat digunakan sebagai pembelajaran di sekolah maka bantengan tersebut diaplikasikan dengan tari bantengan, tanpa adanya trans atau kesurupan.

Biasanya anak-anak mengetahui dan senang pada sesuatu yang pernah dilihatnya. Dari hal tersebutanak terangsang untuk menumbuhkan kreativitasnya. Kreativitas anak, dalam hal ini tergantung dari pengalaman dan pemahaman yang dijadikan sebagai materi gerak tari (Mulyani: 2016). Sesuai pernyataan Mulyani bahwa anak akan meniru ketika anak tersebut pernah melihat atau merasakan gerak gerik disekitarnya. Misalnya hewan, manusia, robot, dan sebagainya.

Berikut merupakan dokumentasi gambar dari hasil karya guru-guru yang mengkuti pelatihan tari bantengan:

(4)

225 Gambar 5.1 hasil evaluasi kelompok 1

Gambar 5.2 hasil evaluasi kelompok 2 Tari bantengan diperagakan oleh kelompok 1 yang terdiri dari enam orang. Pola lantai yang ditampil ada 4, yang pertama pola vertikal berbanjar, zigzag, lingkaran, dan horisontal. Kelompok 2 yang terdiri dari enam orang. Pola lantai yang ditampil ada 2, yang pertama pola vertikal berbanjar, dan segitiga membentuk huruf A.

Gambar 5.3 Kelompok 3 Memperagakan hasil tari Bantengan

Gambar 5.4 Kelompok 4 Evaluasi Tari Bantengan kelompok 4

Tari bantengan diperagakan oleh kelompok 3 yang terdiri dari lima orang. Pola lantai yang ditampil ada 3, yang pertama pola segitiga membentuk huruf A, huruf V dan horisontal. Tarian ini ditarikan oleh 4 orang dan ada 5 pola lantai yang ditampilkan, yang pertama pola segitiga huruf V, diagonal pojok kanan, vertikal, melingkar, dan horisontal 2 berbanjar.

Gambar 5.5 dan 5.6 kelompok 5 dan 6

Gambar 5.5 Evaluasi Tari Bantengan kelompok 5

Gambar 5.6 Kelompok 6 Evaluasi tari Bantengan

Tarian ini ditarikan oleh 6 orang dan ada 6 pola lantai yang ditampilkan, yang pertama pola horisontal 2 berbanjar, melingkar, diagonal pojok kiri, 2 segitiga depan dan belakang, vertikal 2 depan 4 belakang, dan segitiga huruf V. Pada kelompok 6 tari bantengan ditarikan oleh 5 orang dan ada 2 pola lantai yang ditampilkan, yang pertama segitiga huruf A dan pola vertikal 2 berbanjar.

Dari 6 kelompok yang menunjukkan presentasi tari, kelompok 5 unggul dalam membuat dan mempraktikkan pola lantai. Peserta sangat antusias dan melakukan gerak tari bantengan dengan riang gembira.

(5)

226

Menurut Mulyani (2016:69) bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik anak-anak adalah gerak yang tidak sulit atau gerak sederhana. Ciri khas tari anak yaitu gerakan yang lincah, ceat, gembira, dan senang . Sependapat dengan Mulyani, bahwa tari yang dihasilkan guru-guru sekolah dasar UPT Jabung merupakan tarian anak-anak yang ragam geraknya sangat sederhana dan lincah, sehingga ketika peserta didik diajarkan tarian tersebut lebih semangat.

Beberapa faktor pendukung keberhasilan program pengabdian ini, berupa: a) Adanya minat yang besar bagi para guru dalam mengikuti pelatihan tari kreasi baru khususnya tari bantengan, b) Dukungan serta tanggapan positif dari kepala UPT Jabung, ketua Bapopsi, dan K3S, c) Pengadaan fasilitas yang cukup dan mendukung keberhasilan program pengabdian yang di sediakan oleh UPT kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

Hasil dari pengabdian yang telah dilakukan ini bermanfaat bukan hanya untuk guru dan kepala sekolah akan tetapi juga siswa-siswa disekolah dan pemateri. Bagi guru dapat memperoleh banyak pengetahuan dan ilmu mengenai koreografi anak. Terutama inovasi dalam pembelajaran seni tari, apa yang telah guru terima akan diaplikasikan dalam pembelajaran yang mereka laksanakan. Guru yang awalnya kurang kreatif menari dalam proses pembelajaran sekarang mampu berinovasi dan mulai menciptakan materi-materi baru. Menurut Rohidi (dalam Hidajat, 2008: 4) tujuan pendidikan seni tari yaitu (1) sebuah strategi atau cara memupuk, mengembangkan sensivitas dan kreatifitas, (2) memberi peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berekspresi. Sesuai dengan pernyataan Rohidi kegiatan workshop ini dapat memberikan rangsangan menjadikan guru untuk mengembangkan kreatifitas mencipta tarian. Selain itu pula dapat memberikan kontribusi ke peserta didik lebih berekpresi

dan berkegiatan seni. mengembangkan pribadi anak kearah pembentukan pribadi yang utuh maupun menyeluruh, baik secara individual, sosial maupun budaya.

Bagi kepala sekolah menjadi tonggak dalam perubahan. Oleh sebab itu, dengan adanya pengabdian ini kepala sekolah memperoleh banyak sekali inspirasi guna mengembangkan dan menerapkan materi pembelajaran seni budaya yang di laksanakan di sekolahnya.

Bagi kepala UPT Kecamatan Jabung kegiatan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi seluruh guru sekolah dasar di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Selain itu, juga sebagai inspirasi untuk memberikan materi tari kresi anak dengan gerak dasar tari malangan dalam kegiatan di sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Jabung yang nantinya bisa dilanjutkan untuk dipresentasikan pada acara-acara di kecamatan seperti tari massal pada upacara HUT RI, hari Pahlawan, Hari Pendidikan dan lain-lain. Gerak dasar tari bantengan bisa lebih dikembangkan dengan tarian lain atau sebagai dasar gerak tradisi Malangan yang sesuai dengan pendapat (Hadi, 2008:9) karena lebih mengutamakan sikap dan bentuk gerak tari yang baik.

D. PENUTUP Simpulan

Hasil dari kegiatan pengabdian ini peserta memperoleh ilmu pengetahuan mengenai tari kreasi baru untuk siswa sekolah dasar, khususnya tari Bantengan. Tari bantengan yang merupakan tarian pengembangan dari tradisi topeng malangan. Hal tersebut mengacu pada kurikulum sekolah dasar tentang seni budaya yaitu mengembangkan kebudayaan lokal.

(6)

227 Saran

Saran kepada guru dan kepala sekolah diharapkan memiliki semangat kreativitas untuk meningkatkan kualitas pada pendidikan terutama pada pembelajaran seni budaya dan keterampilan agar bermanfaat bagi peserta didik di sekolah. Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih kami sampaikan secara khusus kepada LPPM UNIKAMA yang telah memberikan bantuan hibah dana Abdimas untuk kegiatan pengabdian yang kami laksanakan.

E. DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Y. S. 2003. Sosiologi Tari. FSP ISI Yogyakarta

Hidajat, R. 2006. Koreografi Anak. Malang: Balai Kajian Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Hidajat, R. 2008. Seni Tari. Malang: Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Karyati, D. 2005. Pengantar Bahan Ajar

Pendidikan Seni Tari dan Drama. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyani, N. 2016. Pendidikan Seni Tari Anak. Yogyakarta. Gava Media

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang penelitian ini adalah adanya penurunan jumlah kegiatan dan jumlah partisipan dari tahun 2010/2011 ke tahun 2011/2012 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Dengan peringatan bahwa ulama kaum muslimin, mereka mewajibkan hijrah bagi kaum muslimin dari negeri mereka yang telah dikuasai oleh kaum kafir, hanya apabila kaum muslimin tidak

Praktek ini difokuskan pada peningkatan kemampuan berfikir kritis dan peningkatan ketrampilan tehnikal (ketrampilan melakukan prosedur keperawatan gawat darurat)

Pembuatan rencana pembelajaran dan penyusunan instrumen penelitian Rencana pembelajaran dalam penelitian ini memuat sintakmatik dari model pembelajaran eksploratif

Pada Bulan April 2017 NTP-R sebesar 96,59 atau mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen dibanding bulan lalu yang disebabkan karena laju kenaikan pada indeks harga yang diterima

 Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi masa kini dan semakin kondusifnya kondisi ekonomi dan keamanan perlu di sikapi bersama warga sekolah terutama

Paling banyak hasil penelitian adalah kategori cukup, pengetahuan yang cukup tersebut dikarenakan informasi yang diperoleh responden dari orang lain atau media masa

tentang probabilitas Pengertian mengenai probabilitas pokok Ceramah LCD/power point. 100 mnt 10 Mahasiswa mampu memahami dan. menentukan jenis teknik sampel Teknik