• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga,Kualitas Produk,dan Citra Merk Terhadap Keputusan Pembelian Batik Sri Mulyani Di Solo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Harga,Kualitas Produk,dan Citra Merk Terhadap Keputusan Pembelian Batik Sri Mulyani Di Solo"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOKO BATIK

SRI MULYANI DI SOLO

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

YASIR ARRAFAT B 100140 035

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOKO BATIK

SRI MULYANI DI SOLO

PUBLIKASIH ILMIAH

oleh:

YASIR ARRAFAT B 100140 035

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh : Pembimbing

(Ma’ruf, SE., M.M)

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOKO BATIK

SRI MULYANI DI SOLO

Oleh : YASIR ARRAFAT B 100140 035 Telahdipertahankan di depanDewanPenguji FakultasEkonomidanBisnis UniversitasMuhammadiyah Surakarta Padahari Senin, 2JuNi 2018 Dandinyatakantelahmemenuhisyarat

DewanPenguji :

1. Ihwan Susila, SE., M.Si, P.hD (……….) (Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Ma’ruf, M.M (……….)

(Sekretaris Dewan Penguji)

3. Zulfa Irawati, S.E., M.Si (……….)

(Anggota Dewan Penguji)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak sepenuhnya terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak sepenuhnya terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis yang diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya sesuai kemampuan.

Surakarta, Juli 2018

Penulis

(M YASIR ARAFAT)

(5)

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOKO BATIK

SRI MULYANI DI SOLO

ABSTRAKS

Analisis penelitian ini tentang pengaruh harga, kualitas produk, dan citra merek terhadap keputusan pembelian.Studi yang dilakukan pada Toko Batik Sri Mulyani di Solo.Sampel yang terambil dalam studi tersebut sebanyak 100 responden yang menjadi konsumen Toko Batik Sri Mulyani di Solo.Metode analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji validitas dan reliabilitas.Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan maka dapat dijelaskan bahwa harga, kualitas produk, dan citra merek berpengaruh signifika terhadap keputusan pembelian. Dalam model yang dibentuk harga, kualitas produk, dan citra merek mampu menjelaskan variabel keputusan pembelian sebesar 30,6%% dan sisanya 69,4%% masih dipengaruhi variabel lainnya.

Kata kunci: Harga, Kualitas Produk, Citra Merek, Keputusan Pembelian

ABSTRACT

The analysis of this research is about the influence of price, product quality, and brand image on purchasing decision. The study was conducted at Sri Mulyani Batik Store in Solo. Samples taken in the study were 100 respondents who became consumers of Batik Shop Sri Mulyani in Solo. Analytical methods used are multiple linear regression analysis, validity and reliability test. Based on the results of the analysis found it can be explained that the price, product quality, and brand image have a significant effect on purchasing decisions. In the model established price, product quality, and brand image able to explain the purchase decision variable by 30.6 %% and the remaining 69.4 %% still influenced by other variables.

Key words: Price, Product Quality, Brand Image, Purchase Decision

1. PENDAHULUAN

Batik merupakan suatu karyawan seni yang menggabungkan banyak manfaat unsur ornament pada kain dengan berbagai proses. Dalam perkembangannya yang awalnya batik dibuat dengan cara tulis kemudian cap hingga printing yang memanfaatkan teknologi. Batik dalam konsep kejawen lebih banyak berisikan konsep-konsep spiritual yang terwujud dalam bentuk makna-makna simbolik. Di Indonesia, batik menjadi salah satu ikon dan aset negara dengan

(6)

corak dan motif yang unik dan has tersebut. seni lukis batik yang ditampilkan mampu mengungkapkan ekspresi pada penciptanya. Dengan keunikan dan kekhasannya dari bentuk motif maupun coraknya, di beberapa negara berminat membeli dikarenakan di negaranya tidak dan bahkan ada negara yang mengakui batik sebagai warisan dari nenek moyangnya.Ini membentuk bahwa batik memiliki nilai tersendiri yang tidak mampu diungkapkan oleh setiap orang.

Di jaman dahulu perkembangan dunia usaha batik menjadi sangat besar.Prospek yang diberikan usaha tersebut membuat setiap orang berbondong-bondong mendirikan usaha batik tersebut. Usaha batik yang jaman dahulu hanya digunakan oleh kaum kalangan atas dikarenakan batik jaman dulu hanya ada batik tulis yang memerlukan proses yang lama dalam pembuatan bisa menyampai 1 bulan dalam pembuatan kain 1 pieces. Ini menjadi harga batik menjadi mahal dan yang mampu hanya kalangan atas. Seiring berjalannya waktu dan teknologi yang berkembang pesat permbuatan motif batik menggunakan teknologi yang disebut batik cap atau printing. Proses pengerjaannya tidak memerlukan waktu lama dan mampu membuat dalam skala banyak. Dengan proses tersebut tidak terlalu memakan biaya banyak dan mampu dijual tidak hanya dikalangan atas saja tetapi juga menengah kebawah.

Hal ini membuat peluang usaha batik menjadi lebih baik dikarenakan mampu menjangkau dari kalangan bawah sampai atas, dari harga yang paling terjangkau sampai harga yang paling mahal.Peluang ini dimanfaat sejumlah pelaku usaha yang terjun didunia kain batik.Dengan semakin banyaknya pelaku usaha batik membuat persaingan dibisnis batik semakin ketat.Ada yang memanfaatkan pada segi harga, kualitas produknya, membentuk merek yang kuat dan lain-lainnya. Semua startegi yang dibuat pelaku usaha akan memberikan dampak yang besar bagi masing-masing pelaku usaha batik.

Harga merupakan suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya (Kotler dan Keller dialih bahasakaan Bob Sabran, 2011: 4). Harga menjadi suatu hal yang penting bagi

(7)

pelaku usaha diakarenakan harga menjadi salah satu faktor produk yang dipasarkan dapat terjual atau tidak.Penetapan harga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan perubahan yang terjadi pada saat persaingan begitu ketat. Besar kecilnya harga juga mencerminkaan kemampuan perusahaan dalam bersaing dan akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Dalam penentuan harga dituntut juga pelaku usaha harus cermat memberikan berbagai variasi kebijakan penentuan harga seperti memberikan potongan harga dalam pembelian skala besar dan lainnya-lainnya agar konsumen tertarik membeli produk tersebut.

Konsumen yang tertarik dengan produk tersebut akan diwujudkan dengan sikapnya untuk mendekati produknya dan melakukan beberapa pemilihan atau perbandingan produk. Dari pemilihan produk tersebut, disini peran kualitas produk menjadi faktor yang sangat penting juga. Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini termasuk waktu kegunaan dari produk, keandalan, kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan, dan nilai-nilai yang lain. Tahap proses pemilihan produk, konsumen akan melihat seberapa kuat, seberapa baik bahan yang digunakan, atau yang lain sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan keputusan pembelian. Apabila aspek kualitas produk yang diharapkan konsumen sesuai dengan ekspektasi maka konsumen akan mendapatkan kepuasan dalam memakai produknya. Pada intinya produk yang dijual harus memberikan manfaat dari produk tersebut.Manfaat atau inti dari produk merupakan jasa hakekat yang memang dikehendaki oleh konsumen.

Tidak kalah penting juga citra merek merupakan seberapa kuat merek yang dibangun dimasyarakat mempu mempengaruhinya. Menurut Kotler (2007:346) Citra Merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Merek yang kuat dalam persiangan pasar adalah tujuan utama banyak pelaku usaha karena dimungkinkan terciptanya berbagai manfaat bagi perusahaan termasuk pengurangan resiko, keuntungan yang lebih besar, kerjasama dengan pihak lain serta kesempatan untuk memperluas merek. Citra

(8)

merek sebagai kepercayaaan opini dan kepercayaan kansumen terhadap kualutas produk yang dihasilkan oleh oleh perusahaan dan kejujuran perusahaan dalam produk yang ditawarkan kepada konsumen.Dapat dinyatakan bahwa jika konsumen berfikir bahwa perusahaan tersebut memiliki perspektif yang berorientasi positif maka konsumen memiliki kepercayaan terhadap merek atas citra merek yang dibangun oleh perusahaan.

Persepsi yang ditimbulkan konsumen pada segi harga, kualitas produk, maupun citra merk yang berorientasi kearah positif atau negatif akan menimbulkan keputusan pembelian konsumen. Apabila konsumen memiliki persepsi yang negatif pada produk yang ditawarkan maka konsumen akan menjauhi produk tersebut dan tidak akan melakukan keputusan pembelian tersebut dan sebaliknya memiliki persepsi positif, konsumen akan melakukan pembelian pada produk yang akan dibeli.

Berdasarkan penjelasan latarbelakang diatas yang memaparkan alasan bagaimana penelitian ini akan dibuat maka dapat rumuskan sebagaii berikut: 1) Bagaimana Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Toko Batik Sri Mulyani?2) Bagaimana Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toko Batik Sri Mulyani? 3) Bagaimana Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Toko Batik Sri Mulyani?

Tujuan ini untuk menjelaskan arah hasil penelitian yang ingin dibuktikan oleh peneliti. Berdasarkan rumusan yang dibuat maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian Toko Batik Sri Mulyani? 2) Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Toko Batik Sri Mulyani? 3) Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian Toko Batik Sri Mulyani?

2. METODE 2.1Populasi

Menurut Sugiyono (2010) populasi merupakan wilaya generalisasi secara umum yang mempunyai karakteristik yang berbeda yang dapat dipelajari

(9)

dan ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah membeli di Toko Batik Sri Mulyani di Solo.

2.2Sampel

Dari populasi ini dikarenakan keterbatas waktu, tenaga dan pikiran makan penelitian ini hanya menggunakan sampel sebagai data penelitian ini.Dalam pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dimana teknik sampel ini diambil berdasarkan tujuan dan juga mempertimbangkan kemudahan pengambilan sampelnya.Berdasarkan banyaknya populasi Toko Batik Sri Mulyani di Solo maka sampel yang dapat diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dianggap mampu mewakili populasi yang ada.

2.3Definisi Operasional dan PengukuranVariabel

Definisi ini sebagai identifikasi penjelas yang termasuk variabel dependen dan independen yang digunakan. Dalam penelitian ini dapat dibedakan sebagai berikut:

a) Variabel Dependen

Variabel ini sebagai yang diuji dalam sebuah penelitian.Variabel dependen yang digunakan adalah Keputusan Pembelian.Keputusan pembelian adalah pemeilihan dua atau lebih keputusan pembelian alternatif artinya seseornag dapat mengambil keputusan dengan beberapa alternative pilihan yang tersedia (Schiffman, Kanuk (2004:547). Indikator-Indikator dalam keputusan pembelian menurut Kotler (2012) adalah: 1) Pilihan Produk 2) Pilihan Merek 3) Pilihan Penyalur 4) Jumlah Pembelian 5) Waktu Pembelian 6) Metode Pembayaran

(10)

b) Variabel Independen

Variabel ini sebagai faktor yang digunakan untuk menguji variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

1. Harga (X1)

Harga merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukerkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler, dan Amstrong, 2011: 345). Indikator yang digunakan dalam variabel harga adalah (Cinjarevic, Tatic dan Avdic (2010) dan Herman, Xia, Monroe, dan Huber (2007))

1) Persepsi Harga

2) Harga yang ditawarkan Sesuai 3) Prosedur penetapan harga adil 4) Transparansi Harga

5) Referensi Harga 6) Reliabilitas Harga 2. Kualitas Produk (X2)

Produk dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar unuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (dimanfaatkan, dikonsumsi, atau dinikmati) (Kotler dan Keller, 2007: 4).indikator kualitas produk menurut Kotler dan Armstrong (2004: 286)adalah:

a) Kinerja (performance)

b) Keistimewaan Tambahan (feature)

c) Kesesuaian dengan spesifikasi (Coformance to specifications)

d) Daya Tahan (Durability) e) Keandalan (reliability) f) Estetika (asthetic)

(11)

3. Citra Merek (X3).

Deskripsi aosisiasi dan kepercayaan konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek sebagai proses pilihan seseorang, mengatur dam ,menafsirkan informasi yang masuk untuk menciptakan deskripsi yang berarti (kotler,2009 : 260). Indikator dalam citra merek yang digunakan adalah ((Sondoh Jr., Omar, Wahid, Ismail dan Harun, 2007)

1) Manfaat Eksperimental 2) Manfaat Simbolis 3) Keuntungan Sosial 4) Manfaat Fungsional 5) Penampilan Meningkat

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Uji Hipotesis

3.1.1 Analisa Regresi Berganda (Multiple Regression) Tabel 1

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model ß t Sig. Konstan 4,281 Harga (X1) 0,187 3,172 0,002 Kualitas Produk (X2) 0,240 3,872 0,000 Citra Merek (X3) 0,124 2,069 0,041 F 9,757 Sig. 0,000 R 0,483 R2 0,234

Persamaan regresi yang dihasilkan adalah: Y = 4,281 – 0,187 X1 + 0,240 X2 + 0,124 X3 + e Penjelasannya adalah:

a) Variabel konstanta menunjukkan nilai positif, ini berarti pada saat toko batik Sri Mulyo tidak mempertimbangkan harga, kualitas

(12)

produk dan citra merek maka keputusan pembeliannya tetap akan naik.

b) Variabel koefisien harga (ß1) menunjukan nilai positif, ini berarti

setiap terjadi peningkatan pada harga yang ditawarkan maka akan terjadi peningkatan keputusan pembelian konsumen.

c) Variabel koefisien Kualitas Produk (ß1) menunjukan nilai positif,

ini berarti setiap terjadi peningkatan kualitas produknya maka akan terjadi peningkatan keputusan pembelian konsumen.

d) Variabel koefisien Citra merek (ß1) menunjukan nilai positif, ini

berarti setiap terjadi peningkatan citra merek pada perusahaan maka akan terjadi peningkatan pada keputusan pembelian konsumen.

3.1.2 Uji t

Uji ini adalah untuk melihat secara parsial variaabel penjelas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 1 adalah

Terlihat pada variabel harga dapat dijelaskan memiliki nilai t hitung 4,281 dan juga nilai sig. 0,002. Seusai dengan ketentuan nilai sig. 0,002 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pada variabel kualitas produk dapat dijelaskan memiliki nilai t hitung 3,872 dan juga nilai sig. 0,000. Seusai dengan ketentuan nilai sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Pada variabel citra merek dapat dijelaskan memiliki nilai t hitung 2,069 dan juga nilai sig. 0,041. Seusai dengan ketentuan nilai sig. 0,041 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

(13)

3.1.3 Uji F

Uji ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruhnya variabel independen secara simultan yang dimasukkan dalam model.Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel IV. 10 adalah

Dapat dijelaskan memiliki nilai F hitung 9,757 dan juga nilai sig. 0,000. Seusai dengan ketentuan nilai sig. 0,000 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel harga, kualitas produk, dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

3.1.4 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengukur seberapa besar kekuatan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel IV. 10 adalah nilai R square 0,234 (23,4%) ini dapat dijelaskan bahwa kekuatan variabel harga, kualitas produk, dan citra merek dalam menjelaskan variabel independen sebesar 23,4% dan masih terdapat 76,6% dipengaruhi oleh variabel independen lainnya.

3.2Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Dilihat dari hasil analisis secara keseluruah menunjukkan bahwa harga memiliki dampak yang besar dan positif dalam membuat konsumen melakukan keputusan pembeliannya. Hal ini mencerminkan bahwa samakin tinggi harga yang ditawarkan perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat keputusan konsumen dalam melakukan pembelian sehingga dimungkinkan akan menciptkan keputusan pembelian.

Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman

(14)

dan kebutuhan pokok lainnya, konsumen akan sangat memperhatikan harganya. Pengusaha perlu memperhatikan hal ini, karena dalam persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, baik perusahaan besar maupun usaha kecil sekalipun harus memperhatikan konsumen dan para pesaingnya.

Ditambah lagi dari sisi konsumen juga sangat sensitif dengan harga apabila konsumen memiliki penghasilan yang rendah, bagaimanapun cara pengahasilkan yang didapat akan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan untuk diprioritas kan hal-hal yang lebih penting sehingga setiap harga yang ditawarkan semakin tinggi maka konsumen akan semakin tidak tertarik dengan produk tersebut dikarenakan harga dengan uang yang digunakan tidak sebanding artinya konsumen akan menghindari harga yang dianggap sangat mahal. Hal ini akan membuat keputusan konsumen juga semakin rendah. Akan tetapi trend konsumen berubah tidak hanya melihat dari sisi harga, konsumen juga melihat dari sisi nilai dan manfaat yang dirasakan jika nilai dan manfaat yang dirasakan tinggi maka konsumen juga memiliki pandang harga yang ditawarkan juga akan semakin tinggi sehingga tingkat keputusan pembelian juga akan tinggi karena manfaat dan nilai yang dirasakan tinggi.

Menurut Firdausy, dan Idawati (2017) harga tiket pesawat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Menurut Hustic dan Gregurec (2015) faktor produk menjadi faktor terpenting bagi pola keputusan pembelian konsumen. Menurut Rares, dan Jorie (2015) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

3.2.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Dilihat dari hasil analisis secara keseluruah menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki dampak yang besar dan positif dalam

(15)

membuat konsumen melakukan keputusan pembeliannya. Hal ini mencerminkan bahwa samakin tinggi kualitas produk yang diberikan perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat konsumen memiliki keyakinan dalam melakukan pembelian sehingga dimungkinkan akan meningkatkan keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 283) berpendapat bahwa kualitas dan peningkatan produk merupakan bagian yang penting dalam strategi pemasaran.Konsep produk berpendapat bahwa para konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik. Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian memusatkan energi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus-menerus meningkatkan mutu produk tersebut.Persepsi konsumen terhadap kualitas produk, dapat dipengaruhi oleh harga produk.Konsumen memiliki persepsi, apabila semakin tinggi harga suatu produk maka semakin tinggi pula kualitas dari produk tersebut. Konsumen dapat mempunyai persepsi seperti itu ketika mereka tidak memiliki petunjuk atau acuan lain dari kualitas produk, selain harga produk. Namun sebenarnya persepsi kualitas suatu produk dapat dipengaruhi pula oleh reputasi toko, iklan, dan variabel-variabel lainnya.

Ketika konsumen akan mengambil suatu keputusan pembelian, variabel produk merupakan pertimbangan paling utama, karena produk adalah tujuan utama bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Jika konsumen merasa cocok dengan suatu produk dan produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya, maka konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut terus menerus sehingga dengan produk yang berkualitas konsumen akan semakin yakin dan akan membangun keputusan pembelian yang semakin kuat.Menurut Rares, dan Jorie (2015); Rizan, Nauli, dan Saparuddin (2017) kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

(16)

3.2.3 Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian

Dilihat dari hasil analisis secara keseluruah menunjukkan bahwa citra merek memiliki dampak yang besar dan positif dalam membuat konsumen melakukan keputusan pembeliannya. Hal ini mencerminkan bahwa samakin tinggi citra merek yang dibangun perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat konsumen memiliki keyakinan dalam melakukan pembelian sehingga dimungkinkan akan meningkatkan keputusan pembelian.

Menurut Ferinda Dewi (2009: 203) berpendapat citra merek adalah merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subjektif dan emosi pribadinya.Ditambahkan citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Citra merek yang baik terhadap suatu barang akan meningkatkan persepsi yang baik pula terhadap seseorang. Dengan demikian citra merek yang baik terhadap suatu produk akan mempercepat bangun keputusan pembelian konsumen.

Menurut Foster (2016); Oladepo dan Abimbola (2015), Rizan, Nauli, dan Saparuddin (2017) citra merek memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut Fianto, Hadiwidjojo, dan Aisjah (2014) citra mereka yang dibangun akan menciptakan kepercayaan merek di benak konsumen yang menimbulkan dampak yang besar pada perilaku konsumen sehingga akan menciptakan keputusan kosnumen baik yang bersfiat negative ataupu positif. Menurut Tekin, Yiltay, dan Ayaz (2016) citra merek memiliki pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen yang dapat memainkan peran penting dalam memberikan keputusan pembelian konsumen.

4. PENUTUP

Dilihat dari hasil analisis yang dihasilkan dari data dilapangan yang meneliti tentang faktor yang sangat dimungkinkan dalam mempenfaruhi keputusan

(17)

pembelian konsumen di Toko Batik Sri Mulyani mendapatkan beberapa kesimpulaan yang didapatkan yaitu:

1) Didasarkan pada hipotesis pertama yang akan dibuktikan menunjukkan bahwa harga memiliki pengaruh positif dan signifikaan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti terbukti kebenarannya pada hipotesis pertama dan penelitian Firdausy, dan Idawati (2017); Hustic dan Gregurec (2015); dan Rares, dan Jorie (2015).

2) Didasarkan pada hipotesis kedua yang akan dibuktikan menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikaan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti terbukti kebenarannya pada hipotesis kedua dan penelitian Rares, dan Jorie (2015); Rizan, Nauli, dan Saparuddin (2017)

3) Didasarkan pada hipotesis ketiga yang akan dibuktikan menunjukkan bahwa citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikaan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti terbukti kebenarannya pada hipotesis ketiga dan penelitian Foster (2016); Oladepo dan Abimbola (2015), Rizan, Nauli, dan Saparuddin (2017); Fianto, Hadiwidjojo, dan Aisjah (2014); Tekin, Yiltay, dan Ayaz (2016).

4) Secara simultan variabel harga, kualitas produk, dan citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

5) Kekuatan variabel harga, kualitas produk, dan citra merek dalam menjelaskan variabel independen sebesar 30,6%.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Bob Foster. 2016. Impact of Brand Image on Purchasing Decision on Mineral Water Product “Amidis” (Case Study on Bintang Trading Company). American Research Journal of Humanities and Social Sciences Volume 2, 2016, 11 Pages.

Firdausy, Carunia Maulana dan Idawati, Rani. 2017. The Effect of Service quality, price and an Promotuon on Consumers’ Purchase Decision of Traveloka Online Airline Tickets in Jakarta, Indonesia. Internatonal Journal of Management Science and Business Administration, Volume 3, Issue 2, January 2017, Pages 42-49.

Hustic, Ivana dan Gregurec, Iva. 2015. The Influence of price on consumer’s purchase decision. Central Eurpean Conference on Information aan Intellegent Systems. Faculty of Organization and Information, September 23-25, 2015 Pp. 27-32.

Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 13.Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2011. 10th Edition. “Marketing an Introduction”. Indonesia: Perason.

Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I. Edisi Kedua belas. PT. Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 12. PT. Indeks. New Jersey

Oladepo, Onigbinde Isaac dan Abimbola, Odunlami Samuel. 2015. The Influence of Brand Image and Promotional Mix on Consumer Buying Decision- A Study of Beverage Consumes In Lagos State, Nigeria. British Journal of Marketing Studies, Vol. 3, No. 4 Pp. 97-109, May 2015

Rares, Angelina dan Rotinsulu Jopie Jorie. 2015.The Effect Of The Price, Promotion, Location, Brand Image and Quality Products Towards The Purchase Decision Of Consumer At Bengkel Gaoel Store Manado Town Square. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akun Vol. 3. Rizan, Mohama; Nauli, Muthya Octariany dan Saparuddin. 2017. The Influence

of Brand Image, Price, Product Quality and Perceive Risk on urchase Decision Tranformer Product PT. Schneider Indonesia. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 8, No. 1,Pp 101- 118.

Schiffman & Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall Sondoh Jr., Stephen L; Omar, Maznah Wan dan et.al. 2007. The Effect of Brand

Image on verall Satisfaction and Loyalty Intention in The Context of Color Cosmetic. Asian Academy of Management Journal, Vol, Vol. 12, No. 1, 83-107

(19)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tekin, Gokhan; Yiltaz, Sercan; dan Ayaz, Esra. 2016. The Effect of Brand Image on Consumer Behaviour: Case Study of Louiss Vuitton-Moet Hennessy. International Journal af Academic Value Studies, 2016/2 (2): 1-24.

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian untuk mengetahui atau menguji pengaruh masing-masing faktor (kualitas produk, citra merek, harga dan promosi) terhadap keputusan konsumen dalam pembelian

Citra Merek yang tertanam baik di benak konsumen dapat memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, sehingga banyak produk yang menunjukkan Citra

Sasaran tahun ke II RPJMD dan RENSTRA belum tercapai, guna mencapai target RENSTRA dan sasaran perlu didukung dengan program dan kegiatan yang mendukung kegiatan

Berdasarkan kedua definisi di atas, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terjadi ketika pengirim bertingkah laku atau memberikan informasi,

Berhubung kekuatan (mirrah) dalam hadith ini yang didatangkan secara mutlak, ia di’kait’kan (muqayyad) dengan hadith ke 3 yang mengaitkan kekuatan itu dengan kekuatan

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Progam Studi Strata Satu (S-1) jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syari‟ah dan Hukum di UIN Walisongo Semarang dengan judul, “Analisis Implikasi Hak Dan

ekspresi ini berarti bahwa user harus memilih menu line, click posisi awal garis pada di manapun, kemudian posisi garis berikut dapat terdiri dari beberapa titik dengan