• Tidak ada hasil yang ditemukan

BALANCED SCORECARD SEBAGAI APLIKASI DALAM PERENCANAAN STRATEGI PERGURUAN TINGGI (Studi Teoritis pada Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BALANCED SCORECARD SEBAGAI APLIKASI DALAM PERENCANAAN STRATEGI PERGURUAN TINGGI (Studi Teoritis pada Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BALANCED SCORECARD SEBAGAI APLIKASI

DALAM PERENCANAAN STRATEGI PERGURUAN TINGGI (Studi Teoritis pada Program Studi Teknik Industri

Universitas Widya Mandala Madiun)

Vinsensius Widdy Tri Prasetyo

Fakultas Teknik Universitas Widya Mandala Madiun

ABSTRACT

Nowadays, science and technology develop so fast and everything is unpredictable. It is hoped that the Faculty of Engineering-University of Widya Mandala Madiun may produce skillful graduates, so that they may satisfy the user due to their field and skill. Skillful manpower is needed in accordance with the workplace. In order that the goals of education are fully gained, appropriate strategies need formulating. The Directorate General of Education realizes the importance of the formulation of strategies in university by including the format of management as an effort to increase the quality of education. The quality of education can run continuously if it is correlated to the strategy planning which refers to the decided goals. Then, the strategy planning is changed into operational planning which is implemented every year.

The Faculty of Engineering-University of Widya Mandala Madiun is one of the faculties which are located in Madiun among the faculties in other universities of different towns. Along with its effort to develop the mentality of the nation, the Faculty of Engineering-University of Widya Mandala Madiun is hoped to be capable of running its duties well and can fulfil the demands of the user. That is why, it needs to introduce a brief discussion about Balanced Scorecard as the implication of strategy planning for the Faculty of Engineering-University of Widya Mandala Madiun.

Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Planning

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat dan penuh ketidakpastian sekarang ini, diharapkan sektor pendidikan benar-benar menghasilkan tenaga yang kinerjanya sesuai dengan yang diharapkan, sehingga menjadi tenaga

(2)

kerja yang dapat diterima oleh user/pengguna sesuai dengan bidang ilmunya. Untuk dapat menghasilkan tenaga kerja yang handal diperlukan suatu proses, yaitu proses pendidikan. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dibutuhkan suatu strategi agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) menyadari bahwa pentingnya perumusan strategi bagi perguruan tinggi dengan memasukkan pada format manajemen baru dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Agar kualitas pendidikan dapat berjalan secara berkelanjutan, perlu dikorelasikan dengan rencana strategi dengan merujuk pada visi dan misi yang telah ditetapkan. Dari rencana strategi tersebut kemudian diturunkan menjadi rencana operasional yang diimplementasikan setiap tahunnya.

Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun merupakan salah satu program studi di antara program studi pada perguruan tinggi lain di Madiun. Dalam usaha turut mencerdaskan kehidupan bangsa, Program Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun dituntut untuk selalu menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan harapan user/pengguna maupun masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan wacana tentang Balanced Scorecard sebagai aplikasi untuk perencanaan

(3)

Strategi Perguruan Tinggi” dengan mengambil objek pada Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam artikel ini adalah “Bagaimana aplikasi Balanced Scorecard dalam perencanaan strategi pada Perguruan Tinggi pada Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun?

3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengaplikasikan Balanced Scorecard dalam perencanaan strategi pada Perguruan Tinggi dengan mengambil objek pada Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun. Dengan batasan masalah hanya sampai pada penyusunan program dan tidak membahas penyusunan anggaran, implementasi, dan pemantauan.

B. Tinjauan Pustaka

1. Perencanaan Strategi Perguruan Tinggi

Pimpinan organisasi setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan-kekuatan eksternal suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati terhadap persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor lain yang dapat mengidentifikasikan peluang dan ancaman.

(4)

perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal (Rangkuti, 2001:3). Dengan demikian, perencanaan strategi penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.

Secara definitif, perencanaan strategi menurut Umar (2001:17) adalah “Seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan di masa datang”.

Dengan demikian, perencanaan strategi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang lebih terfokus pada bagaimana manajemen puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

2. Balanced Scorecard

a. Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard adalah “kumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari strategi perusahaan yang mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan (Tunggal, 2002:1)”. Sedangkan

(5)

Balanced Scorecard dapat memberikan peta jalan yang menunjukkan bagaimana perusahaan meningkatkan Return on Investements (ROI). Namun, Balanced Scorecard tidak hanya mewujudkan kinerja keuangan (ROI) saja, tetapi didukung secara komprehensif oleh kinerja non-keuangan yang lain, yaitu melalui prespektif customers, proses bisnis/intern, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard, kinerja keuangan yang dihasilkan harus merupakan akibat dari diwujudkannya kinerja dalam pemuasan kebutuhan customers, pelaksanaan proses bisnis/intern yang produktif dan cost effective, dan/atau pembangunan personal yang produktif dan berkomitmen secara seimbang. Dengan keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategis penting untuk menghasilkan kinerja keuangan berjangka panjang.

b. Balanced Scorecard sebagai Inti Sistem Manajemen Strategis

Organisasi perusahaan merupakan wealth-creating institution, tetapi dalam lingkungan kompetitif sekarang ini, suatu organisasi tidak hanya sebagai wealth-creating institution, namun diharapkan juga sebagai wealth-multiplying institution. Ketidakmampuan personal perusahaan dalam merumuskan langkah-langkah untuk menjadi wealth-multiplying institution ditentukan oleh kompetisi manajerial para manajer dalam mengelola human capital, dan sistem manajemen (Mulyadi, 2001: 32).

(6)

Terdapat dua proses dalam sistem manajemen strategis, yaitu pertama proses mental creation yang meliputi empat tahap : 1) perumusan strategi, 2) perencanaan strategi, 3) penyusunan program, dan 4) penyusunan anggaran, dan kedua adalah proses physical creation yang meliputi dua tahap yaitu implementasi, dan pemantauan. Untuk mengetahui penggambaran secara jelas sistem manajemen strategis, dapat dilihat seperti pada Gambar 1 berikut,

Perumusan strategi Perencanaan strategi Penyusunan program Penyusunan anggaran Implementasi Pemantauan

Hasil analisis lingkungan makro dan lingkungan industri, misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, tujuan dan strategi

Rencana strategik : • sasaran strategik • target • inisiatif strategi Program Anggaran Pelaksanaan rencana Umpan balik Mental creation procces Sistem Manajemen Strategik Physical creation process

Gambar 1. Sistem Manajemen Strategis

(7)

c. Sistem Perumusan Strategi

Secara teknis, perumusan strategi dapat ditentukan melalui tiga tahap (three-stage) kerangka kerja. Model tersebut dapat digunakan untuk membantu para ahli strategi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi-strategi yang paling tepat. Adapun tahapan kerangka kerja dalam perumusan strategi menurut konsep Fred R. David adalah seperti pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Tiga Tahap Pelaksanaan untuk Menentukan Strategi Utama Menurut Konsep Fred R. David

(Sumber : Umar, 2001:52)

Tahap 1 : The Input Stage Internal Factor Evaluation ( IFE ) Matrix Competitive Profile ( CP ) Matrix

Tahap 2 : The Matching Stage Strenghts- Weaknesses-Opportunity- Threats (SWOT) Matrix Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix Internal-Exsternal (IE) Matrix

Tahap 3 : The Decision Stage Quanttaitive Strategic Planning Matrix

( QSPM ) External Factor

Evaluation ( EFE ) Matrix

(8)

d. Sistem Perencanaan Strategi

Tahap perencanaan strategik merupakan tahap yang menentukan kekomprehensivan, kekoherenan, dan keseimbangan rencana laba jangka panjang untuk mewujudkan visi organisasi ke dalam sasaran-sasaran strategis dan penyusunan program.

Balanced Scorecard menyediakan kerangka untuk menerjemahkan strategi pilihan ke dalam sasaran-sasaran strategik yang terukur, komprehensif, dan koheren. Perencanaan strategis menghasilkan tiga keluaran, yaitu 1) sasaran strategis, 2) target, dan 3) inisiatif strategis, seperti yang dijelaskan pada Gambar 3 berikut.

(9)

Visi Misi Tujuan Strategi Target Inisiatif strategi Sasaran strategi Ditentukan pada tahap perumusan strategi Ditentukan pada tahap perencanaan strategi

Gambar 3. Hubungan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dengan Sasaran Strategi, Target, dan Inisiatif Strategi

e. Sistem Penyusunan Program

Penyusunan program digunakan untuk menerjemahkan inisiatif strategi ke dalam program-program kegiatan yang mengacu pada rencana laba jangka panjang. Adapun hubungan visi, misi, tujuan, strategi, sasaran strategi, target, dan inisiatif strategi dengan program dapat dilihat pada Gambar 4 berikut,

(10)

Visi Misi Tujuan Strategi Target Inisiatif strategi Sasaran strategi Ditentukan pada tahap perumusan strategi Ditentukan pada tahap perencanaan strategi Program Ditentukan pada tahap penyusunan program

Gambar 4. Hubungan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Sasaran Strategi, Target, dan Inisiatif Strategi dengan Program

C. Pembahasan

Karya ilmiah ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk mempelajari secara teori bagaimana Balanced Scorecard dapat diaplikasikan dalam perencanaan strategi pada perguruan tinggi dengan mengambil objek pada Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mandala Madiun.

Langkah awal perencanaan strategi perguruan tinggi dalam artikel ini adalah perumusan strategi, kemudian melakukan perencanaan strategi, selanjutnya

(11)

1. Perumusan strategi

Teknik untuk merumuskan strategi Program Studi Teknik Industri, mengacu konsep dari Fred R David, dengan melalui beberapa matriks dengan tiga tahap pelaksanaan sebagai berikut :

a. Tahap pertama : The input stage dengan tahapan :

1) Menganalisis faktor eksternal (External Factor Evaluation/EFE) Matriks EFE ini digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal Program Studi Teknik Industri yang meliputi persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan persaingan, dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut :

a) Buat daftar critical succes factors yang mencakup peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dari program studi.

b) Tentukan bobot (weight) dari critical succes factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi dan begitu sebaliknya dengan jumlah bobot adalah 1,0.

c) Tentukan rating setiap critical succes factors antara 1 sampai dengan 4, dengan skala 1 = di bawah rata-rata, 2 = rata-rata, 3 = di atas rata-rata, dan 4 = sangat bagus.

d) Hitung skor dengan cara mengalikan bobot dengan rating dari semua critical succes factors.

(12)

Adapun bentuk matrik External Faktor Evaluation (EFE) adalah seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Matrik External Factor Evaluation (EFE) Critical Succes Factors Bobot Rating Skor Peluang (opportunity)

Ancaman (threats)

Total

2) Menganalisis faktor internal (Internal Factor Evaluation/IFE)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal Program Studi Teknik Industri yang berkaitan dengan kekuatan (strenghs) dan kelemahan (weaknesses) yang meliputi aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan proses operasi, dengan langkah analisis sebagai berikut :

a) Buat daftar critical succes factors yang mencakup kekuatan (strenghs) dan kelemahan (weaknesses) dari program studi.

b) Tentukan bobot (weight) dari critical succes factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi dan begitu sebaliknya dengan jumlah bobot adalah 1,0.

c) Tentukan rating setiap critical succes factors antara 1 sampai dengan 4, dengan skala 1 = sangat lemah, 2 = sedang, 3 = cukup

(13)

d) Hitung skor dengan cara mengkalikan bobot dengan rating dari semua critical succes factors.

Adapun bentuk matrik Internal Faktor Evaluation (IFE) adalah seperti pada Tabel 2 berikut,

Tabel 2. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) Critical Succes Factors Bobot Rating Skor Kekuatan (strenghs)

Kelemahan (weaknesses) Total

3) Menganalisis Competitive Profile program studi

Matriks Competitive Profile digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing utama program studi lain mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis Program Studi Teknik Industri. Adapun bentuk matrik Competitive Profile seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3.Competitive Profile Matrix (CPM) Critical Succes Factors Bobot Program Studi Teknik Industri Program studi pesaing Program studi pesaing

Rating Skor Rating Skor Rating Skor

(14)

b. Tahap kedua : The Matching Stage

Dari hasil perhitungan pada tahap pertama dilanjutkan analisis pada tahap kedua (The Matching Stage) untuk mendapatkan alternatif strategi yang dipilih dari matriks SWOT, SPACE, dan IE. Adapun tahapan kerja dari masing-masing matriks tersebut, adalah sebagai berikut :

1) Analisis SWOT (Strenght-Weaknesses-Opportunity-Threats)

Analisis SWOT digunakan untuk mengembangkan empat tipe strategi, yaitu : Strategi SO (Strenght-Opportunity), Strategi WO (Weakness-Opportunity), Strategi ST (Strenght-Threats), dan Strategi WT (Weakness- Threats), dengan tahapan kerja sebagai berikut :

a) Buat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan Program Studi yang dikutip dari matrik EFE dan IFE.

b) Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal kemudian dicatat dalam sel strategi SO.

c) Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal kemudian dicatat dalam sel strategi WO.

d) Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal kemudian dicatat dalam sel strategi ST.

(15)

Tabel 4. Matriks SWOT IFE EFE Strenght ( S ) 1. 2. 3. dst Weaknesses ( W ) 1. 2. 3. dst Opportunity ( O ) 1. 2. 3. dst Strategi SO 1. 2. 3. dst Strategi WO 1. 2. 3. dst Threats ( T ) 1. 2. 3. dst Strategi ST 1. 2. 3. dst Strategi WT 1. 2. 3. dst

2) Analisis SPACE (Strategic Position and Action Evaluation)

SPACE matriks digunakan untuk memetakan kondisi Program Studi dengan menggunakan model diagram cartesius yang terdiri atas dua dimensi dan empat kuadran dengan skala ukuran yang sama. Keempat kuadran tersebut dapat menunjukkan identifikasi pemakaian strategi bagi Program Studi Teknik Industri. Dimensi SPACE matrik, yaitu dimensi internal yang terdiri atas financial strength (FS) dan competitive advantage (CA) dan dimensi eksternal terdiri atas environmental stability (ES) dan industrial strength (IS).

Langkah kerja untuk mengembangkan suatu matrks SPACE adalah sebagai berikut :

(16)

a) Pilih variabel untuk mengukur financial strength (FS) competitive advantage (CA), environmental stability (ES) dan industrial strength (IS).

b) Beri tanda dengan angka berurutan dari +1 (paling buruk) sampai +6 (paling baik) untuk dimensi FS dan IS, dan memberi tanda –1 (paling baik) sampai –6 pada dimensi ES dan CA.

c) Hitung nilai rata-rata variabel tiap dimensi (FS,CA, IS dan ES), kemudian petakan nilai rata-ratanya pada sumbu matriks SPACE. d) Jumlahkan kedua nilai pada sumbu X dan petakan hasilnya pada

sumbu X, kemudian jumlahkan kedua nilai pada sumbu Y dan petakan hasilnya pada sumbu Y, kemudian petakan perpotongan kedua titik X dan Y tersebut.

e) Gambar arah vektor dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru untuk mengetahui tipe strategi apa yang disarankan untuk program studi, apakah strategi aggressive, conservative, defensive, atau competitive.

Adapun diagram cartesius untuk matriks SPACE diperlihatkan seperti pada Gambar 5 berikut.

(17)

FS

Gambar 5. Diagram Cartesius Matriks SPACE

3) Analisis Internal-External ( IE )

Matriks IE digunakan untuk memposisikan Program Studi Teknik Industri ke dalam matriks yang terdiri atas 9 sel. Adapun bentuk matriks IE seperti pada Tabel 5 berikut,

Tabel 5. Matriks IE I II III IV V VI VII VII IX Kuat 3,0 – 4,0 Lemah 1,0 – 1,99 Tinggi 3,0-4,0 Sedang 2,0-2,99 Rata-rata 2,0 – 2,99 4,0 3,0 2,0 1,0 3,0 1,0 2,0

Skor Total IFE

S kor T o ta l E F E CA ES IS -6 +6 -6 aggresive +6 competitive defensive conservative

(18)

c. Tahap ketiga : The Decision Stage

Pada tahap ini dilakukan pemilihan alternatif strategi. Strategi yang dipilih ditetapkan berdasarkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih pada tahap kedua (The Matching Stage) dengan membuat matriks QSPM. Adapun tabel matriks QSPM seperti pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Bentuk Dasar Matriks QSPM

Faktor Utama Alternatif Strategi Bobot Alternatif Strategi I Alternatif Strategi II Alternatif Strategi III Faktor eksternal: - - - Faktor internal - - - Penjelasan matriks :

• Kolom di sebelah kiri QSPM terdiri atas key success factor yang dihasilkan dari matriks IFE dan EFE.

• Barisan atas terdiri atas alternatif strategi yang direkomendasikan atas matriks SWOT, matriks SPACE, dan matriks IE.

• Bobot adalah menunjukkan kemenarikan yang diterima oleh masing-masing faktor dalam matriks IFE dan EFE.

2. Perencanaan strategi

(19)

perspektif, yaitu finansial, konsumen, proses internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran dengan sasaran strategi masing-masing perspektif, sebagai berikut (Indrajit dan Djokopranoto, 2006:143).

a. Perspektif Keuangan dengan sasaran strategi peningkatan profitabilitas. b. Perspektif Konsumen dengan sasaran strategi : kegunaan bagi pelanggan,

peningkatan mutu, peningkatan efektivitas, kesan dan reputasi, customers relationship.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal dengan sasaran strategi : peningkatan proses inovasi, peningkatan proses operasi, peningkatan layanan purnajual.

d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Staf dengan sasaran strategi : peningkatan kepuasan karyawan, peningkatan retensi karyawan, peningkatan produktivitas karyawan, peningkatan kompetensi karyawan, penggunaan teknologi informasi.

3. Penyusunan program

Penyusunan program dilakukan setelah perencanaan strategi telah dilakukan. Program disusun berdasarkan tiap-tiap sasaran strategi yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan strategi. Untuk menyusun program, digunakan teknik interview kepada Program Studi.

Untuk lebih jelasnya, ketiga analisis di atas dapat dibuat suatu matrik sistem perencanaan strategik Program Studi Teknik Industri, seperti pada lampiran.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Akreditasi Nasional. 2006. Bahan Sosialisasi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi. Jakarta.

Indrajit, Eko., Djokopranoto. 2006. Manajemen Perguruan Tinggi Modern. Edisi pertama. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard, Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja keuangan Perusahaan. Edisi pertama. Cetakan pertama. Yogyakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis– Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Cetakan ke delapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tunggal, Amin Widjaja. 2002. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Cetakan Kedua. Jakarta: Harvarindo.

Umar, Husein. 2001. Strategic Management in Action. Penerbit: PT. Gramedia Jakarta: Pustaka Utama.

(21)

LAMPIRAN :

MATRIK SISTEM PERENCANAAN STRATEGI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Pernyataan Visi

Pernyataan Misi

Pernyataan Tujuan

Rumusan Strategi

Perspektif & Sasaran Strategik

Ukuran Strategik

Inisiatif Strategik Program Ukuran Hasil

(Lag Indicator)

Ukuran Pemacu Kinerja

(Lead Indicator) Target Perspektif Keuangan :

• Peningkatan profitabilitas Perspektif Konsumen :

• Kegunaan bagi pelanggan

• Peningkatan mutu

• Peningkatan efektifitas

• Kesan dan reputasi

Customers relationship Perspektif Proses Bisnis Internal :

• Peningkatan proses inovasi

• Peningkatan proses operasi

• Peningkatan layanan purna jual

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Staf :

• Peningkatan kepuasan karyawan

• Peningkatan retensi karyawan

• Peningkatan produktivitas karyawan

• Peningkatan kompetensi karyawan

(22)

Gambar

Gambar 1. Sistem Manajemen Strategis
Gambar 2. Tiga Tahap Pelaksanaan untuk Menentukan Strategi Utama                           Menurut Konsep Fred R
Gambar 3. Hubungan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dengan Sasaran                  Strategi, Target, dan Inisiatif Strategi
Gambar 4. Hubungan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Sasaran Strategi,                     Target, dan Inisiatif Strategi dengan Program
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan nilai-nilai Islam yang diterapkan di SJP, tantangan apa saja yang dihadapi dan menguak alasan masih digunakannya lembaga keuangan

Hasil analisis dapat diambil kesimpulan yaitu: 1) Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel konsumsi di Sumatera Utara mampu dijelaskan

Jika Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran yang diterima secara lengkap dan disetujui oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang

1. Penguatan positif berupa pujian dari atasan setelah melakukan inspeksi. Penguatan negative untuk menghindari pengucilan oleh rekan kerja jika tidak melaksanakan

INOVASI PRODUK ES CINCAU HIJAU DENGAN SAUS DARI TEPUNG BERAS DAN SIRUP MERAH TERHADAP DAYA TERIMA

dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai.

Hasil uji heterokedastisitas diketahui bahwa nilai probabilitas Kepemimpinan Transformasional 0.097, Efikasi Diri 0.103 dan iklim inovasi 0.327 lebih besar dari 5%, dengan