• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)BAB III. ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA. 3.1.. Arahan Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang. 3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan RPJMN Tahun 2014-2019 telah dirumuskan sasaran, arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang cipta karya yang mencakup pembangunan perumahan dan kawasan permukiman , serta air minum dan sanitasi yang layak dan terjangkau. dan diprioritaskan dalam rangka. meningkatkan standar hidup penduduk 40 persen terbawah. A. Pembangunan Perumahan Sasaran pembangunan perumahan secara nasional tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut 1.. Terfasilitasinya penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk 2,2 juta rumah tangga dari anggaran Pemerintah dalam menurunkan akumulasi kekurangan tempat tinggal khususnya masyarakat berpenghasilan rendah menjadi lima juta rumah tangga di tahun 2019 melalui : (i). Penyediaan rumah umum untuk 900.000 rumah tangga yang didukung dengan penyaluran bantuan pembiayaan perumahan berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sejahtera tapak, KPR satuan rumah susun (sarusun), dan KPR sewa beli untuk sarusun;. (ii). Penyediaan rumah susun sewa untuk 550.000 rumah tangga;. (iii) Penyediaan KPR swadaya untuk 450.000 rumah tangga; (iv) Bantuan stimulan pembangunan baru rumah swadaya untuk 250.000 rumah tangga; serta (v). Pembangunan rumah khusus di daerah perbatasan, pasca bencana, dan pasca konflik untuk 50.000 rumah tangga.. 2. Mendorong keswadayaan masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan tempat tinggal yang layak untuk 2,2 juta rumah tangga untuk mendukung penurunan angka kekurangan rumah. 3. Peningkatan kualitas rumah tidak layak huni untuk 1,5 juta rumah tangga, termasuk dalam rangka penanganan kawasan permukiman kumuh.. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 1.

(2) Arah. Kebijakan. dan. Strategi. pembangunan. perumahan. yakni. meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai melalui strategi : 1. Peningkatan peran fasilitasi pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyediakan hunian baru (sewa/milik) dan peningkatan kualitas hunian. Penyediaan hunian baru (sewa/milik) dilakukan berdasarkan sistem karir perumahan. melalui. pengembangan. sistem. pembiayaan. perumahan. nasional yang efektif dan efisien termasuk pengembangan subsidi uang muka, kredit mikro perumahan swadaya, bantuan stimulan, mempertajam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, serta integrasi tabungan perumahan rakyat dalam sistem jaminan sosial nasional. Sementara peningkatan kualitas hunian dilakukan melalui penyediaan prasarana, sarana dan utilitas, pembangunan kampung deret, serta bantuan stimulan dan/atau kredit mikro perbaikan rumah termasuk penanganan permukiman kumuh yang berbasis komunitas. 2. Peningkatan. tata. kelola. dan. keterpaduan. antara. para. pemangku. kepentingan pembangunan perumahan melalui : (i) penguatan kapasitas pemerintah. dan. pemerintah. daerah. dalam. memberdayakan. pasar. perumahan dengan mengembangkan regulasi yang efektif dan tidak mendistorsi pasar; (ii) penguatan peran lembaga keuangan (bank/nonbank); (iii) revitalisasi Perum Perumnas menjadi badan pelaksanan pembangunan. perumahan. sekaligus. pengelola. Bank. Tanah. untuk. perumahan; dan (iv) mendorong peranserta masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan perumahan. 3. Peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terkait dengan penyediaan perumahan untuk MBR melalui : (i) peningkatan ekuitas Perum Perumnas dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) salah satunya melalui Penyertaan Modal Negara (PMN); (ii) mendorong peran BTN yang lebih besar dalam pembangunan perumahan, serta (iii) melakukan perpanjangan Peraturan Presiden tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan terkait penyaluran pinjaman kepada penyalur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan. sumber. pendanaan. dari. pasar. modal. dengan. dukungan. pemerintah. 4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen lahan dan hunian di perkotaan melalui fasilitasi penyediaan rumah susun milik, fasilitasi RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 2.

(3) penyediaan dan revitalisasi rumah susun sewa, serta pengembangan instrumen pengelolaan lahan untuk perumahan seperti konsolidasi lahan (land consolidation), bank tanah (land banking), serta pemanfaatan lahan seperti lahan milik negara, BUMN, swasta, dan masyarakat, tanah terlantar, serta tanah wakaf. 5. Pengembangan sistem karir perumahan (housing career system) sebagai dasar penyelesaian backlog kepenghunian. 6. Pemanfaatan teknologi dan bahan bangunan yang aman dan murah serta pengembangan implementasi konsep rumah tumbuh (incremental housing). 7. Penyediaan layanan air minum dan sanitasi layak yang teintegrasi dengan penyediaan dan pengembangan perumahan. 8. Revitalisasi dan pengembangan industrialisasi perumahan. B. Pembangunan Kawasan Permukiman Sasaran pembangunan kawasan permukiman berdasarkan RPJMN Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen melalui penanganan kawasan permukiman kumuh seluas 38.431 hektar dan peningkatan keswadayaan masyarakat di 7.683 kelurahan. 2. Tercapaianya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia yang dilakukan mealui tiga pendekatan yaitu optimalisasi dan pembangunan baru (supply side), peningkatan efisiensi layanan air minum (demand side), dan penciptaan lingkungan yang kondusif (enabling environmen). 3. Optimalisasi penyediaan layanan air minum dilakukan melalui (i) fasilitasi SPAM PDAM yaitu bantuan program PDAM menuju 100 persen PDAM Sehat dan pengembangan jaringan SPAM MBR di 5.700 kawasan dan (ii) fasilitasi SPAM non-PDAM yaitu bantuan program non-PDAM menuju 100 persen pengelola non-PDAM sehat dan pengembangan jaringan SPAM MBR di 1.400 kawasan. Sedangkan pembangunan baru dilakukan melalui (i) pembangunan SPAM kawasan khusus yaitu SPAM kawasan kuimuh perkotaan untuk 661.600 sambungan rumah (SR), SPAM kawasan nelayan untuk 66.200 SR, dan SPAM rawan air untuk 1.705.920 SR; (ii) pembangunan SPAM berbasis masyarakat untuk 9.665.920 SR; (iii) pembangunan SPAM perkotaan yaitu SPAM IKK untuk 9.991.200 SR dan SPAM Ibukota Pemekaran dan RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 3.

(4) Perluasan Perkotaan untuk 4.268.800 SR; (iv) pembangunan SPAM Regional untuk 1.320.000 SR di 31 kawasan. 4. Peningkatan efisiensi layanan air minum dlakukan melalui penerapan prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional. Penerapan prinsip tersebut dilakukan melalui (i) pelaksanaan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) pada komponen sumber, operator dan konsumen di seluruh kabupaten/kota; (ii) optimalisasi bauran air domestik di seluruh kabupaten/kota; (iii) penerapan efisiensi konsumsi air minum pada tingkat rumah tangga sekitar 10 liter/orang/hari setiap tahunnya dan pada tingkat komersial dan fasilitas umum sekitar 10 pesen setiap tahunnya. 5. Penciptaan lingkungan yang mendukung dilakukan melalui (i) penyusunan dokumen perencanaan air minum sebagai rujukan pembangunan air minum di seluruh kabupaten/kota yang mencakup Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), rencana strategs penyediaan air minum daerah (Jakstrada) dan rencana tahunan penyediaan air minum; (ii) peningkatan pendataan air minum sebagai rujukan perencanaan dan penganggaran air minum di seluruh kabupaten/kota; (iii) fasilitasi pengembangan peraturan di daerah yang menjamin penyediaan layanan air minum di seluruh kabupaten/kota. 6. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan ) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar yaitu (i) untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur air limbah sistem terpusat skala kota, kawasan dan komunal di 438 kabupaten/kota (melayani 34 juta jiwa), serta peningkatan kualitas pengelolaan air limbah sistem setempat melalui peningkatan kualitas pengelolaan. lumpur. tinja. perkotaan. dan. pembangunan. Instalasi. Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di 409 kabupaten/kota; (ii) untuk sarana prasarana pengelolaan persampahan dengan pembangunan TPA sanitari landfill di 341 kabupaten/kota, penyediaan fasilitas 3R komunal di 334 kabupaten/kota, fasilitasi 3R terpusat di 112 Kabupaten/kota; (iii) untuk sarana prasarana drainase permukiman dalam pengurangan genangan seluas 22.500 Ha di kawasan permukiman termasuk 4.500 Ha di kawasan kumuh;. serta. (iv). kegiatan. pembinaan,. fasilitasi,. pengawasan. kampanye serta advokasi di 507 kabupaten /kota seluruh Indonesia.. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 4. dan.

(5) 7. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui (i) pembinaan dan pengawasan khususnya bangunan milik Pemerintah di seluruh kabupaten/kota; (ii) penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) untuk seluruh bangunan gedung dan penyerapan penyelenggaraan bangunan hijau di seluruh kabupaten/kota; dan (iii) menciptakan building codes yang dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaran dan penataan bangunan di seluruh kabupaten/kota. Arah Kebijakan dan Strategi pembangunan kawasan permukiman adalah sebagai berikut: 1. Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi melalui strategi : a). Jaga Air, yakni strategi yang ditempuh melalui (i) pengarusutamaan pembangunan air minum yang memenuhi prinsi 4K (kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan), (ii) pengelolaan sanitasi melalui peningkatan pengelolaan air limbah di perdesaan dengan sistem on-site dan di perkotaan dengan sistem on-side melalui IPLT dan sistem off-side baik skala kawasan maupun skala kota, peningkatan kualitas TPA menjadi TPA sanitary landfill dengan prioritas skema TPA regional, pengelolaan sampah melalui penerapan prinsip 3R, serta (iii) peningkatan kesadaran masyarakat akan hygiene, sanitasi dan nilai ekonomis air. b). Simpan Air, yakni strategi untuk menjaga ketersediaan dan kuantitas air melalui upaya konservasi sumber air baku air minum yakni perluasan daerah resapan air hujan, pemanfaatan air hujan (rain water harvesting) sebagai sumber air baku air minum maupun secondary uses pada skala rumah tangga (biopori dan penampung air huja) dan skala kawasan. (kolam. retensi),. serta. pengelolaan. drainase. berwawasan. lingkungan. c). Hemat Air, yakni strategi untuk mengoptimalkan Sistem Penyediaan air Minum (SPAM) yang telah ada melalui pengurangan kebocoran air hingga 20 persen, pemanfaatan idle capacty; pengelolaan. dan. kebutuhan air di tingkat penyelenggara dan skala kota. d).. Bauran Air Domestik, yakni upaya untuk mengoptimalkan berbagai alternatif sumber air domestik yang tersedia sesuai tujuan pemanfaatan air, termasuk di dalamnya pemakaian air tingkat kedua (secondary water uses) dan daur ulang air yang telah dipergunakan (water reclaiming).. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 5.

(6) 2. Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen aset baik di perencanaan, penganggaran dan investasi termasuk untuk pemeliharaan dan pembaharuan infrastruktur yang sudah terbangun melalui strategi : a). Optimalisasi infrastruktur air minum dan sanitasi eksisting melalui penurunan Non-Revenue Water (NRW) dan pemanfaatan idle capacity. b). Pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi untuk memperluas cakupan layanan. c). Rehabilitasi infrastruktur. air. pemanfaatan. minum. yang. dan. sanitasi. sub-optimal,. untuk. infrastruktur. infrastruktur. yang. dengan. menua. dan. infrastruktur yang terkena dampak bencana. d). Pengembangan inovasi teknologi air minum, air limbah, persampahan dan drainase untuk memaksimalkan potensi yang ada. e). Pembentukan dan penyehatan pengelola infrastruktur air minum, air limbah dan persampahan, baik berbasis institusi maupun berbasis masyaakat. f). Penerapan tarif atau iuran bagi seluruh sarana dan prasarana air minum dan sanitasi terbangun yang menuju prinsip tarif pemulihan biaya penuh (full cost recovery) /memenuhi kebutuhan untuk Biaya Pokok Produksi (BPP), pemberian subsidi dari Pemerintah bagi penyelenggara air minum dan sanitasi. juga. dilakukan. sebagai. langkah. jika. terjadi. kekurangan. pendapatan dalam rangka pemenuhan full cost recovery. g). Pengaturan kontrak berbasis kinerja baik perancangan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan aset infrastruktur. 3. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota dan masyarakat melalui strategi : a). Peningkatan kualitas rencana dan implementasi Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) dan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK). melalui. pengarusutamaan. dalam. proses. perencanaan. dan. penganggaran formal. Penyusunan RI-SPAM didasari optimalisasi bauran sumber daya air domestik kota/kabupaten dan telah mengintegrasikan pengelolaan sanitasi sebagai upaya pengamanan air minum. Peningkatan kualitas. SSK. dilakukan. dengan. memutakhirkan. SSK. untuk. mengakomodasi perubahan lingkungan dan mengadopsi target universal acces di wilayah kabupaten/kota. b). Integrasi peningkatan promosi hygiene dan sanitasi dalam rangka demand generation sebagai prasyarat penyediaan infrastruktur air minum dan sanitasi. c). Peningkatan peran, kapasitas serta kualitas kinerja Pemerinta Daerah di sektor air minum dan RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 6.

(7) sanitasi. d). Advokasi kepada para pemangku kepentingan di sektor air minum dan sanitasi baik eksekutif maupun legislatif serta media untuk menjamin keselarasan serta konsistensi perencanaan dan implementasinya di tingkat pusat dan daerah. 4. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi melalui strategi : a). Sinergi dan koordinasi antar pelaku program dan kegiatan mulai tahap perencanaan sampai implementasi baik secara vertikal maupun horizintal, termasuk sinergi dengan pelaksanaan sanitasi sekolah dan pesantren, kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup. dan. upaya-upaya. mitigasi. dan. adaptasi. perubahan. iklim,. penanganan dan pencegahan kawasan kumuh, serta pembangunan kawasan tertinggal, perbatasan dan kawasan khusus. b). Pelaksanaan pelayanan air minum dan sanitasi berbasis regional dalam rangka mengatasi kendala ketersediaan air baku dan lahan serta dalam rangka mendukung konektivitas antar wilayah untuk pertumbuhan ekonomi. c). Sinergi pendanaan air minum dan sanitasi yang dilaksanakan melalui (i) peningkatan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan kabupaten/kota, (ii) pemanfaatan alokasi dana terkait pendidikan untuk penyediaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi di sekolah, (iii) pem nfaatan alokasi dana terkait kesehatan baik untuk upaya preventif penyakit dan promosi higiene dan sanitasi serta pemanfaatan jaminan kesehatan masyarakat, serta (iv) sinergi penyediaan air. minum. dan. sanitasi. dengan. Dana. Alokasi. Khusus. (DAK),. Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan (TP), dana hibah berbasis kinerja/hasil, masyarakat dan sumber dana lain terkait lingkungan hidup, pembangunan desa,. serta. kelautan. dan. perikanan.. pengetahuan (knowledge management). d).. Penguatan. pengelolaan. termasuk pengelolaan data dan. informasi melalui sistem terintegrasi (National Water and Sanitation Information Services / NAWASIS) yang memanfaatkan teknologi serta melibatkan partisipasi aktif sluruh atakeholder terkait. 3.1.2. Arahan Penataan Ruang A.. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ( RTRWN ) Penyusunan RPI2JM bidang cipta karya juga merujuk pada Peraturan. Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang telah menetapkan arahan Pusat Kegiatan Nasional RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 7.

(8) (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Strategi Nasional (PKSN), Kawasan Strategi Nasinal (KSN) yang terdapat pada kabupaten/kota serta arahan spasial untuk bidang cipta karya berdasarkan RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten Morowali Utara. Berdasarkan. arahan. dalam. RTRWN,. beberapa. kawasan. yang. ditetapkan sebagai pusat-pusat kegiatan nasional di Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1. Kawasan Pusat-Pusat Kegiatan No. PKN. 1. Palu. PKW Poso, Luwuk, Buol, Kolonodale, Toli-toli, dan Donggala. KSN -. KSN Nama Kawasan. Sudut Kepentingan. Kawasan Industri Perdagangan (Kapet). Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama tranfortasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.. Sumber : PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN. Berdasarkan tabel 3.1 menunjukan bahwa Kota Palu termasuk PKN, sedangkan Poso, Luwuk, Buol, Kolonodale (Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara), Toli-Toli dan Donggala termasuk PKW. B.. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Tengah Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 8. Tahun 2013 Tentang RTRW Provinsi Sulawesi Tengah, penetapan pusat-pusat kegiatan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah sesuai dengan Struktur Ruang Wilayah dan Pola Ruang Wilayah. Beberapa arahan dalam RTRW Provinsi Sulawesi Tengah telah menetapkan sistem perkotaan nasional dan sistem perkotaan provinsi. Sistem Perkotaan Nasional tetap mengacu pada RTRWN dan untuk sistem perkotaan provinsi dapat dilihat pada tabel berikut.: Tabel 3.2 Sistem Perkotaan Provinsi RINCIAN PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL) No. 1 2 3. Nama PKL Tentena Tambu Salakan. Nama Kota/Kabupaten Poso Donggala Banggai Kepulauan. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 8.

(9) RINCIAN PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL) No. Nama PKL Nama Kota/Kabupaten 4 Bungku Morowali 5 Ampana Tojo Una-Una 6 Bora Sigi 7 Banggai Banggai Kepulauan 8 Tinombo Parigi Moutong 9 Parigi Parigi Moutong 10 Toili Banggai 11 Wakai Tojo Una-Una 12 Bangkir ToliToli 13 Paleleh Buol 14 Beteleme Morowali 15 Wuasa Poso 15 Watatu Donggala Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 – 2034 Dalam RTRW Provinsi Sulawesi Tengah juga telah menetapkan beberapa Kawasan Strategis Provinsi yang terdapat di Kabupaten Morowali termasuk. Kabupaten. Utara. diantaranya. kawasan. strategis. dari. sudut. kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana terlihat pada tabel berikut. Tabel 3.3 Rincian Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi No.. Nama KSP. Nama Kabupaten/Kota. 1. Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) Kota Palu Palu Utara 2. Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) yaitu: KTM Air Terang. Buol. KTM Tawaru-Bungku. Morowali. KTM Padauloyo KTM Bahari Bolano Lambunu KTM Tampolore 3. Kawasan Agrotourism Sausu – Manggalapi - Palolo dsk.. Parigi Moutong Tojo Una-una Poso Kab. Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. 4 Kawasan Perbatasan; Kawasan Tindantana Kawasan Teluk Matarape. Perbatasan kabupaten Poso dengan kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan; Perbatasan kabupaten Morowali dengan Provinsi Sulawesi Tenggara;. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 9.

(10) Kawasan Surumana. Perbatasan kabupaten Donggala dengan Provinsi Sulawesi Barat; Kawasan Umu Perbatasan kabupaten Buol dengan Provinsi Gorontalo; Perbatasan kabupaten Tojo UnaUna dengan Provinsi Gorontalo; Kawasan Kepulauan Togian Perbatasan kabupaten ParigiMoutong dengan Provinsi Gorontalo; Kawasan Molosipat Perbatasan kabupaten Banggai Kawasan Pulau Sonit Kepulauan dengan Provinsi Maluku Utara Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 - 2034 Untuk kawasan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi di Kabupaten Morowali termasuk Morowali Utara adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Rincian Kawasan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi No. Nama KSP Nama Kawasan Nama Kabupaten/Kota 1. Kawasan Danau Poso Poso Sumber Daya Danau Lindu Sigi Air sebagai sumber energi PLTA 2. Kawasan Zona I: Selat Donggala, Kota Palu, Sumber Daya Makassar dan Laut Tolitoli dan Buol Perikanan Sulawesi dan Kelautan Zona II: Teluk Tomini Parigi Moutong, Poso, Tojo Una-Una dan Banggai Zona III: Teluk Tolo. Banggai, Banggai Kepulauan dan Morowali Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 – 2034 Untuk kawasan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di Kabupaten Morowali termasuk Morowali Utara dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.5 Kawasan Fungsi dan Daya Dukung No. Nama KSP 1. Kawasan Kritis Lingkungan, yaitu; Kaw. Sungai Podi dsk 2. Kawasan Wilayah Sungai yang memiliki nilai strategis , yaitu; Kaw. WS Parigi – Poso; Kaw. WS Laa-Tambalako Kaw. WS Randangan Kaw. WS Palu – Lariang; Kaw. WS Kaluku-Karama;. Lingkungan Hidup Nama Kabupaten/Kota Kab. Tojo Una-Una Kab. Parigi Moutong – Poso; Kab. Poso-Morowali Prov. Gorontalo-SultengSulbar Prov. Sulteng-Prov. Sulsel Prov. Sulbar-Sulteng;. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 10.

(11) No.. Nama KSP. Nama Kabupaten/Kota Kab. Tojo Una-Una – BanggaiKaw. WS Bongka – Mentawa; Morowali; Prov. Sulawesi SelatanKaw. WS Pompengan-Lorena; Sulawesi Tengah-Sulawesi Tenggara; Kab. Buol-Donggala-Parigi Kaw. WS Lambunu-Buol Moutong-Tolitoli 3. Kawasan Penanganan Khusus Kab. Sigi dan Kab. Poso Endemik Schistosomiasis 4. Kawasan Terusan khatulistiwa, Kab. Parigi Moutong – Kab. dsk. Donggala. Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 - 2034 Selain peruntukan kawasan tersebut di atas, Kolonodale (Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara) juga termasuk dalam kawasan andalan disulawesi Tengah sebagaimana pada tabel berikut. Tabel 3.6 Rincian Kawasan Andalan di Provinsi Sulaweswi Tengah Nama Kawasan No. Sektor Unggulan Kep. Penetapan Andalan 1. Poso dsk. Pertanian, perikanan, PP 26 tahun 2008 pariwisata, perkebunan, dan Tentang RTRWN industri 2. Tolitoli dsk. Pertambangan, perkebunan, PP 26 tahun 2008 perikanan, pertanian, dan Tentang RTRWN pariwisata 3. Kolonedale dsk. Pertanian, perikanan, PP 26 tahun 2008 pariwisata, perkebunan, agro Tentang RTRWN industri, dan pertambangan 4. Palu dsk. Pertambangan, perikanan, PP 26 tahun 2008 industri, pertanian, Tentang RTRWN perkebunan, dan pariwisata. Sumber : RTRW Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 - 2034 C. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Morowali Utara Dalam penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya juga mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Morowali Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Morowali Utara tahun 2015 2035 terutama yang berkaitan dengan arahan spasial untuk bidang cipta karya. Dalam RTRW tersebut, Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Morowali Utara dibentuk dengan mempertimbangkan adanya sistem perkotaan dalam dokumen RTRW Nasional dan RTRW Provinsi Sulawesi Tengah. Sistem perkotaan yang membentuk struktur ruang wilayah Kabupaten Morowali Utara adalah :. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 11.

(12) . Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dalam Sistem Perkotaan Nasional adalah Kolonodale (Kecamatan Petasia);. . Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dalam Sistem Perkotaan Provinsi adalah Beteleme (Kecamatan Lembo). . Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah Kecamatan Mori Atas, Kecamatan Mori Utara, Kecamatan Soyo Jaya, Kecamatan Bungku Utara, dan Kecamatan Mamosaloto.. . 1. Tomata. :. Mori Atas. 2. Mayumba. :. Mori Utara. 3. Lembah Sumara. :. Soyo Jaya. 4. Baturube. :. Bungku Utara. 5. Tanasumpu. :. Mamosalato. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah: 1. Bungintimbe. :. Petasia Timur. 2. Towara Pantai. :. Petasia Timur. 3. Bunta. :. Petasia Timur. 4. Bahoue. :. Petasia. 5. Ronta. :. Lembo Raya. 6. Lembobelala. :. Lembo. 7. Ensa. :. Mori Atas. 8. Londi. :. Mori Atas. 9. Lembontonara. :. Mori Utara. 10. Bau Molino. :. Soyo Jaya. 11. Tokala Atas. :. Bungku Utara. 12. Siliti. :. Bungku Utara. 13. Pandauke. :. Mamosalato. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 12.

(13) Sumber : RTRW Kabaupaten Morowali Utara Tahun 2014-2034 Gambar 3.1 Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Morowali Utara Pusat permukiman sebagai pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Morowali Utara terdiri dari Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) sebagaimana pada tabel berikut. Tabel 3.7 Rencana Pusat Kegiatan Kabupaten Morowali Utara No. Desa/ Kelurahan. Pusat Kegiatan. Kecamatan. 1. Kolonodale. PKW. Petasia. 2. Beteleme. PKL. Lembo. 3. Tomata. PPK. Mori Atas. Fungsi           . Ibukota kabupaten Pusat pelayanan regional Pusat distribusi barang Perdagangan & jasa Simpul transportasi regional Permukiman perkotaan Ibukota kecamatan Permukiman perkotaan Perdagangan & jasa Pengolahan hasil pertanian Pusat pelayanan local antar kecamatan  Ibukota kecamatan  Simpul transportasi  Permukiman perkotaan. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 13.

(14) No. Desa/ Kelurahan. Pusat Kegiatan. Kecamatan. 4. Mayumba. PPK. Mori Utara. 5. Lembah Sumara. PPK. Soyo Jaya. 6. Baturube. PPK. Bungku Utara. 7. Tanasumpu. PPK. Mamosalato. 8. Bungintimbe. PPL. Petasia Timur. 9. Towara Pantai. PPL. Petasia Timur. 10. Bunta. PPL. Petasia Timur. 11. Bahoue. PPL. Petasia. 12. Ronta. PPL. Lembo Raya. 13. Lembobelala. PPL. Lembo. 14. Ensa. PPL. Mori Atas. 15. Londi. PPL. Mori Atas. 16. Lembontonara. PPL. Mori Utara. 17. Bau Molino. PPL. Soyo Jaya. 18. Tokala Atas. PPL. Bungku Utara. 19. Siliti. PPL. Bungku Utara. 20. Pandauke. PPL. Mamosalato. Fungsi                                               . Pusat pelayanan desa Ibukota kecamatan Perkebunan Permukiman perdesaan Pusat pelayanan desa Ibukota kecamatan Pertanian lahan basah Permukiman perdesaan Pusat pelayanan desa Ibukota kecamatan Permukiman perdesaan Pusat pelayanan desa Simpul transportasi penyeberangan Ibukota kecamatan Pertanian lahan basah Permukiman perdesaan Pusat pelayanan desa Ibukota kecamatan Pertanian lahan basah Permukiman perdesaan Kawasan Minapolitan Permukiman perdesaan Kawasan Agropolitan Pertanian lahan basah Permukiman perdesaan Kawasan Minapolitan Permukiman perkotaan Kawasan Agropolitan Permukiman perdesaan Kawasan Agropolitan Permukiman perdesaan Perkebunan Permukiman perkotaan Perdagangan dan jasa Kawasan Agropolitan Permukiman perdesaan Perkebunan Permukiman perkotaan Perdagangan dan jasa Perkebunan Permukiman perdesaan Permukiman perdesaan Kebun Kawasan Agropolitan Permukiman perdesaan Pertanian lahan basah Permukiman perdesaan. Sumber : RTRW Kabupaten Morowali Utara Tahun 2015-2035 Arahan spasial dalam RTRW Kabupaten Morowali utara yang mengatur sistem jaringan prasarana yang berkaitan dengan bidang cipta karya adalah sebagai berikut : a. Prasarana air baku untuk air bersih; Pengembangan jaringan prasarana air baku untuk air bersih dilakukan melalui:. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 14.

(15) 1. Penggunaan sistem instalasi penyediaan air jaringan perpipaan dengan memanfaatkan sungai dan danau; 2. Pemakaian bak penampung yang bersumber dari air permukaan dan tadah hujan di kawasan perdesaan; 3. Pemanfaatan air tanah; 4. Peningkatan kapasitas Perusahaan Daerah Air Minum; 5. Perbaikan dan rehabitasi sistem transmisi dan distribusi; dan 6. Pengembangan sistem air bersih regional. b. Jaringan air bersih ke kelompok pengguna; Jaringan air bersih ke kelompok pengguna, terdiri dari instalasi pengolahan air minum yang meliputi: 1. Pengembangan. sistem. jaringan. air. minum. perpipaan. di. kawasan. perkotaan; dan 2. Pengembangan jaringan air minum dengan memanfaatkan sumber air baku di kawasan permukiman perdesaan. 3. Perluasan jaringan pelayanan yang dapat menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan air minum; dan 4. Pembangunan. jaringan. perpipaan. mandiri. perdesaan. dengan. mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah; 5. Pemanfaatan. secara. optimal. keberadaan. sumur. sebagai. fasilitas. penyediaan air minum di desa-desa rawan kekurangan air minum.. c. Air Minum Sistem penyediaan air minum yang akan dikembangkan di Kabupaten Morowali Utara bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air minum dalam menunjang kegiatan; rumah tangga, komersial, sosial, pemerintahan dan lainnya. Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Morowali Utara terdiri atas : 1. Sistem jaringan air minum perpipaan perkotaan Sistem jaringan air minum perpipaan perkotaan untuk melayani ibukota kabupaten. 2. Sistem jaringan air minum non perpipaan perkotaan RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 15.

(16) Sistem jaringan air minum non perpipaan perkotaan dengan menggunakan Terminal. Air. dan. Hidran. Umum untuk. melayani. seluruh. ibukota. kecamatan. 3. Sistem jaringan air minum non perpipaan perdesaan Sistem jaringan air minum non perpipaan pedesaan dengan menggunakan Terminal. Air. dan. Hidran. Umum. untuk. melayani. seluruh. desa.. Pengembangan pengelolaan air minum di Kabupaten Morowali Utara secara lebih teknis akan diatur lebih lanjut dalam Rencana Induk (Masterplan) Air Minum. 4. Pengembangan Instalasi Pengolahan air Pengembangan Instalasi Pengolahan air terdapat di Kolonodale dan Beteleme. Rencana pengembangan sistem jaringan air minum, terdiri atas : a. pembangunan sistem baru untuk melayani daerah yang belum terlayani; b. peningkatan kapasitas produksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan menurunkan kehilangan air; dan c. perbaikan dan rehabilitasi sistem transmisi dan distribusi d. Sanitasi Sistem sanitasi yang akan dikembangkan di Kabupaten Morowali Utara bertujuan untuk mengurangi tingkat pencemaran air tanah dari bakteri E. Colli akibat dari pembuangan tinja manusia yang belum dikelola secara baik, dan meningkatkan kualitas lingkungan. Sistem pengelolaan air limbah meliputi: a. Pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik dan non domestik dengan sistem pengelolaan setempat (on-site sanitation) dan sistem pengelolaan terpusat (off-site sanitation). Sistem sanitasi off site perkotaan di Kolonodale dan Sistem sanitasi on site perkotaan di Beteleme, Bungintimbe, dan Tomata; b. Pengelolaan air imbah secara setempat dilengkapi bidang resapan dengan sistem tangki septik individu dan sistem tangki septik komunal; c. Sistem. pembuangan. limbah. domestik. kawasan. perkotaan. dengan. pengembangan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT); dan. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 16.

(17) d. Sistem pembuangan air limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) untuk kegiatan industri dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengembangan sistem sanitasi di Kabupaten Morowali Utara secara lebih teknis akan diatur lebih lanjut dalam Rencana Induk (Masterplan) Sanitasi. e.. Persampahan Secara umum kegiatan penanganan sampah yang akan dikembangkan. di Kabupaten Morowali Utara meliputi: pemilahan sampah, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir. Pengelolaan sampah akan menggunakan prinsip 3 R yaitu mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle). 1.. Tempat penampungan sementara Tempat. penampungan. sementara. (TPS). adalah. adalah. tempat. sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. Tempat penampungan sementara sampah terdapat di Desa Beteleme Kec. Lembo, Kel. Kolonodale, Kel. Bahontula, Kel. Bahoue, Kec. Petasia, Desa Bungintimbe, Desa Tompira Kec. Petasia Timur, Desa Tomata Kec. Mori Atas, Desa Taliwan Kec. Mori Utara, Desa Lembasumara Kec. Soyo Jaya, Desa Baturube Kec. Bungku Utara, Desa Tanasumpu Kec. Mamosalato. 2.. Tempat pemrosesan akhir Tempat pemrosesan akhir (TPA) adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah. Lokasi TPA ditentukan berdasarkan kriteria teknis : 1.. Struktur Geologi / Batuan. 2.. Morfologi. 3.. Hidrogeologi. 4.. Jarak Terhadap Sungai Utama. 5.. Jarak Terhadap Tepi Laut. 6.. Jarak Terhadap Jalan Utama. 7.. Jarak Terhadap Jalur Patahan ( Sesar ). 8.. Jarak Terhadap Permukiman Padat. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 17.

(18) Tempat pemrosesan akhir sampah dengan sistem control landfill terdapat di Desa Koromatantu Kec. Petasia Timur. Pengembangan pengelolaan persampahan di Kabupaten Morowali Utara secara lebih teknis akan diatur lebih lanjut dalam Rencana Induk (Masterplan) Persampahan.. f.. Drainase Sistem drainase yang akan dikembangkan di Kabupaten Morowali Utara. bertujuan untuk mempercepat pengeringan dan mengurangi daerah genangan di daerah pusat pemerintahan, perdagangan dan perumahan. Sistem jaringan drainase meliputi: a. pengembangan drainase wilayah Kabupaten dilakukan secara terpadu dengan pendekatan ramah lingkungan; b. pengembangan drainase wilayah Kabupaten dengan mengintegrasikan sistem drainase dengan sistem DAS dan Sub DAS; c. pembangunan prasarana penangkapan air hujan berupa sumur resapan atau kolam retensi pada kepemilikan lahan yang luas sehingga air hujan dapat meresap ke tanah; d. pengembangan saluran tersier (rumah tangga/daerah tangkapan) menuju saluran sekunder dan primer dengan memperhitungkan retensi air hujan; dan e. pengembangan kolam retensi berdasarkan debit banjir pada skala kawasan. Sistem drainase di Kabupaten Morowali Utara secara umum terdiri dari sistem draInase primer berupa sungai alami dan sistem drainase sekunder, berupa saluran drainase, diantaranya : a.. Sistem Jaringan Drainase di Desa Beteleme Kec. Lembo; Kel. Kolonodale, Kel. Bahontula, Kel. Bahoue, Kec. Petasia; Desa Bungintimbe, Desa Tomata Kec. Mori Atas; Desa Taliwan Kec. Mori Utara; Desa Lembasumara Kec. Soyo Jaya; Desa Baturube Kec. Bungku Utara; Desa Tanasumpu Kec. Mamosalato; dan. b.. Sistem Jaringan Drainase di daerah perdagangan/komersial terdapat di Kolonodale Kecamatan Petasia. Pengembangan sistem drainase di Kabupaten Morowali Utara secara. lebih teknis akan diatur lebih lanjut dalam Rencana Induk (Masterplan) Drainase.. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 18.

(19) 3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis Dalam penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya juga memperhatikan keterpaduan. pembangunan. bidang. cipta. karya. yang diarahkan. untuk. mendukung pengembangan wilayah pada wilayah pengembangan strategis (WPS). WPS merupakan wilayah-wilayah yang dipandang memerlukan prioritas pembangunan yang didukung keterpaduan penyelenggaraan infrastruktur dan meningkatkan peranserta seluruh stakeholder. Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kementrian PU-PR 2015-2019 telah ditetapkan 35 WPS yang mempresentasikan. keseimbangan. pembangunan. antar. wilayah. dan. mereflesikan amanat NAWACITA yaitu pembangunan wilayah dimulai dari pinggiran dan perwujudan konektivitas dan keberpihakan terhadap maritim. Selanjutnya pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan diterpadukan (i) dengan pengembangan 16 Kawasan Strategi Pariwisata Nasional Prioritas (KSPNP), untuk Pulau Sulawesi (KSPNP : Toraja dsk, Bunaken dsk dan Wakatobi dsk),. (ii) dengan 22 Kawasan Industri. Prioritas (KIP), untuk Pulau Sulawesi ( KIP : Palu, Morowali, Bantaeng, Bitung dan Konawe), (iii) dengan program pengembangan perkotaan KSN, PKW dan PKSN/Kota perbatasan, untuk Pulau Sulawesi (5 PKN, 27 PKW dan 2 PKSN), (iv) dengan program pengembangan Tol Laut sebanyak 24 buah (pelabuhan hub dan pelabuhan feeder), untuk Pulau Sulawesi meliputi Makassar, Pantoloan, Kendari dan Bitung. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis berdasarkan fungsinya dibagi dalam beberapa kelompok WPS diantaranya yang mencakup Pulau Sulawesi terdiri dari WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Manado-Bitung-Amurang dan Makassar-Pare-Pare-Mamuju. dan. WPS. Pusat. Pertumbuhan. Sedang. Berkembang Gorontalo-Mangondow dan Palu-Banggai. 3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) RPI2JM. Bidang. Cipta. Karya. juga. mengintegrasikan. arahan. pembangunan daerah sesuai RPJMD Kabupaten Morowali Utara Tahun 20162021 yang dijabarkan lebih lanjut dalam Renstra SKPD terkait untuk pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Adapun Visi yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Morowali Utara adalah. “Mewujudkan Masyarakat. Kabupaten Morowali Utara yang Sejahtera dan Berdaya Saing melalui Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Profesional”.. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 19.

(20) Untuk mencapai visi tersebut ditempuh dengan 7 (tujuh) misi sebagai berikut : Misi Pertama. :. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan pelayanan publik yang professional. Misi Kedua. :. Meningkatkan infrastuktur daerah dan daya dukung lingkungan secara berkelanjutan. Misi Ketiga. :. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif. Misi Keempat. :. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan. Misi Kelima. :. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang inklusif. Misi Keenam. :. Mewujudkan kerukunan dan harmonisasi keagamaan, dan. Misi Ketujuh. :. Mengentaskan kemiskinan dari pinggiran. Secara lebih operasional ketujuh misi tersebut dijabarkan dalam sejumlah. prioritas. diimplementasikan Pembangunan. pembangunan dan. Daerah. diukur bertujuan. daerah. tingkat untuk. sehingga. lebih. keberhasilannya. memberikan. arah. mudah Prioritas. dan. fokus. pembagunan pada lima tahun mendatang, juga menjawab sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Morowali Utara saat ini yakni sebagai berikut. 1. Penataan Organisasi Perangkat daerah dan tata Kelola Pemerintahan 2. Peningkatan investasi daerah dan pertumbuhan ekonomi 3. Peningkatan Pendidikan dan kesehatan 4. Pembangunan Infrastruktur daerah dan sarana-prasarana pelayanan publik 5. Pengembangan Potensi Unggulan Daerah, Pariwisata, Koperasi dan UMKM 6. Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan dan Penanggulanan Bencana 7. Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kearifan Lokal Muatan RPI2JM Bidang Cipta Karya bertolak dari Misi. Kedua. meningkatkan infrastuktur daerah dan daya dukung lingkungan secara berkelanjutan dengan prioritas pembangunan infrastruktur daerah dan sarana-prasarana pelayanan publik. Beberapa Sasaran yang terkait dengan Bidang Cipta Karya meliputi (i) tersedianya perumahan dan permukiman kota bagi warga, dengan indikator rasio permukiman layak huni mencapai 65%RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 20.

(21) 75%, (ii) Meningkatnya kebersihan lingkungan, dengan indikator tersedianya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) persatuan penduduk, (iii) Meningkatnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan indikator luas ruang terbuka hijau yang meningkat, (iv) Meningkatnya luas taman kota, dengan indikator luas taman kota yang meningkat, (v) Meningkatnya akses air bersih dan sanitasi layak, dengan indikator persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih meningkat dan persentase rumah tinggal yang bersanitasi mencapai 30%-40%, (v) Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai peruntukan dengan indikator persentase pemanfaatan ruang sesuai peruntukan meningkat, dan (vi) Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang untuk pendirian bangunan (permukiman) dengan indikator ketaatan terhadap RTRW di atas 45%. Arah Kebjikan dan Strategi dalam rangka mencapai sasaran RPJMD tersebut diatas ditempuh melalui (i) peningkatan partisipasi pihak pengembang dalam penyediaan perumahan dan permukiman dengan strategi meningkatkan ketersediaan perumahan dan permukiman bagi warga kota yang terjangkau, (ii) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah mandiri dengan strategi penyediaan dan penataan Tempat Pembuangan Sampah (TPS dan TPA), (iii) Penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau dengan strategi. melakukan. penataan. ruang. terbuka. hijau. dengan. baik,. (iv). Pembangunan dan pemeliharaan taman kota dengan strategi melakukan penataan taman kota, (v) pembangunan sarana dan prasarana air bersih dan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan sanitasi yang layak dengan strategi menyediakan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi dasar yang memadai, dan (vi) Mengimplementasikan secara konsisten Perda tentang RTRW dan penguatan regulasi yang bertujuan untuk mempertahankan khasanah arsitektur lokal dan mempertahankan aspek lingkungan, dengan strategi meningkatkan kesesuaian tata ruang wilayah, tata ruang kota dan pemanfaatan. tata. ruang. secara. terkontrol. dan. terkendali. serta. mempertahankan khasanah arsitektur lokal.. 3.2.. Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya. 3.2.1. Rencana Kawasan Permukiman (RKP) Kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman ditetapkan dengan mempertimbangkan kebutuhan pencapaian target berdasarkan prinsip pembangunan permukiman serta peran Pemerintah RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 21.

(22) dalam pembangunan permukiman. Kebijakan dan strategi tersebut meliputi kebijakan umum terkait pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Tur Bin Was) yang berlaku untuk semua tipologi permukiman serta kebijakan khusus meliputi pelaksanaan pembangunan pada tipologi permukiman perkotaan, perdesaan dan kawasan permukiman khusus. Dalam. rangka. kebijakan. pengembangan. kawasan. permukiman,. Kabupaten Morowali Utara Sebagai Daerah Otonomi yang baru dimekarkan, belum memiliki dokumen khusus yang mengatur tentang Rencana Kawasan Permukiman. Rujukan pengembangan kawasan permukiman untuk sementara mengacu pada RTRW Kabupaten Morowali Utara. Berdasarkan struktur ruang kawasan permukiman sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdapat di Kolonodale yang merupakan permukiman perkotaan Ibu Kota Kabupaten Morowali Utara. Untuk kawasan permukiman sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) terdapat di Beteleme yang merupakan permukiman perkotaan Ibu Kota Kecamatan Lembo, Pusat permukiman sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) terdapat di Desa Tomata, Mayumba, Lembah Sumara, Baturube dan Tanah Sumpu yang merupakan permukiman perkotaan Ibu Kota Kecamatan, dan pusat permukiman sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) terdapat di Desa Bungintimbe, Towara Pantai, Bunta, Bahoue, Ronta, Lembobelala, Ensa, Londi, Lembontonara, Bau Malino, Tokala Atas, Siliti dan Pandauke yang merupakan permukiman perdesaan. Selanjutnya untuk penetapan kawasan permukiman prioritas akan diatur lebih lanjut dalam penyusunan dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukinan Kabupaten Morowali Utara yang sampai saat ini belum tersedia. 3.2.2. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) a. Rencana Sistem Pelayanaan Pembagian Kabupaten. pengembangan. Morowali. Utara. wilayah/daerah. disesuaikan. pelayanan. berdasarkan. kondisi. SPAM. di. topografi,. penyebaran penduduk dan pengembangan perkotaan sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Morowali Utara. Sistem pelayanan wilayah dibagi menjadi 13 zona, yang diuraikan pada tabel berikut.. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 22.

(23) Tabel 3.8 Zonasi Pengembangan Wilayah/Daerah Pelayanan SPAM IKK Kabupaten Morowali Utara. No ZONASI 1 ZONA 1. 2 ZONA 2. 3 ZONA 3. 4 ZONA 4. 5 ZONA 5. Kecamatan Petasia. Petasia Petasia Timur Lembo. Lembo. Kelurahan/Desa 1 2 3 4 5 1 1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5. Kolonodale Bahontula Bahoue Ganda ganda Korolaki Korolama Bunta Tompira Beteleme Tinompo Kumpi Korompeeli Lemboroma Korowou Wawopada Wara'a Tingkeao Mora Uluanso. 1 Bungintimbe 2 Towara 3 Molino 4 Mohoni 5 Keuno/Molores 6 Keuno/Molores 7 Polewali 8 Towara Pantai 9 Peboa 6 ZONA 6 Petasia Barat 1 Tiu 2 Maralee 3 Togo Mulyo 4 Tontowea 5 Ulu Laa 7 ZONA 7 Mori Utara 1 Mayumba 8 ZONA 8 Bungku Utara 1 Posangke 2 Tokala Atas 3 Uewajo 4 Baturube 5 Woomparigi Tambaarobone RPI2JM Kabupaten Morowali Utara6Tahun 2016-2021 7 Taronggo 8 Uemasi 9 Tirongan Atas 10 Pokeang 9 ZONA 9 Bungku Utara 1 Kalombang 2 Tirongan Bawah 3 Tanaku Raya 4 Opo. Sumber Air. S. Ance Ombo. S. Ance Ombo. S. Poau. S. Uepoto. Petasia Timur. S. Laa. MA Tadiola. S. Katu. S. Tiworo BAB III - 23. S. Werampado.

(24) 7 8. 9. ZONA 7 ZONA 8. ZONA 9. Mori Utara Bungku Utara. Bungku Utara. 10 ZONA 10 Mamosalato. 11 ZONA 11 Soyo Jaya. 12 ZONA 12 Lembo Raya. 13 ZONA 13 Mori Atas Mori Utara. 2 3 4 5 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3. 1 2 3 4. Maralee Togo Mulyo Tontowea Ulu Laa Mayumba Posangke Tokala Atas Uewajo Baturube Woomparigi Tambaarobone Taronggo Uemasi Tirongan Atas Pokeang Kalombang Tirongan Bawah Tanaku Raya Opo Lemo Tananagaya Tanasumpu Pandauke Tambale Tambayoli Lembah Sumara Tandoyondo Sumara Jaya Petumbea Ronta Pontangoa. Tomata Pambarea Wawondula Tabarano. MA Tadiola. S. Katu. S. Tiworo. S. Werampado. S. Anoa. S. Sumara Jaya. S. Kapuia. S Korompolo MA Tiwolu MA Korongkalae. Sumber : Dokumen RISPAM Kab. Morowali Utara, 2015. b. Rencana Pengembangan SPAM Rencana pengembangan SPAM Kabupaten Morowali Utara disesuaikan dengan ketersediaan sumber-sumber air baku yang memiliki debit yang dapat mencukupi dan berlokasi paling dekat dengan perencanaan pengembangan wilayah. per. zona.. Penentuan. tingkat. urgensi. pelaksanaan. kegiatan. pembangunan SPAM ditetapkan dengan parameter-parameter penentu sebagai berikut : a. Ada di kawasan strategis pengembangan perkotaan/perekonomian yang sudah ditetapkan dalam dokumen RTRW Kabupaten Morowali Utara; b. Mempunyai tingkat pelayanan yang rendah saat ini; c. Termasuk kawasan rawan kekeringan; dan RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 24.

(25) d. Kemampuan keuangan daerah Tabel 3.9 Prioritas Zonasi Pengembangan Wilayah/Daerah Pelayanan SPAM IKK Kabupaten Morowali Utara No ZONASI 1 ZONA 1. 2 ZONA 2. 3 ZONA 3. 4 ZONA 4. 5 ZONA 5. Kecamatan Petasia. Petasia Petasia Timur Lembo. Lembo. Petasia Timur. Kelurahan/Desa 1 2 3 4 5 1 1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5. Kolonodale Bahontula Bahoue Ganda ganda Korolaki Korolama Bunta Tompira Beteleme Tinompo Kumpi Korompeeli Lemboroma Korowou Wawopada Wara'a Tingkeao Mora Uluanso. Sumber Air. Tingkat Thn 2035. Urgensi. Prioritas. 80%. Ibukota Kabupaten Kawasan Pusat Kegiatan Wilayah, terpadat. I. 80%. Satu skim dengan Zona 1. I. 80%. Kawasan Pusat Kegiatan Lokal, terpadat. II. 80%. Satu skim dengan Zona 3 terpadat. II. S. Ance Ombo. S. Ance Ombo. S. Poau. S. Uepoto. 1 Bungintimbe 80% Kawasan Pusat Pelayanan II 2 Towara Lingkungan terpadat 3 Molino 4 Mohoni 5 Keuno/Molores S. Laa 6 Keuno/Molores 7 Polewali 8 Towara Pantai 9 Peboa 6 ZONA 6 Petasia Barat 1 Tiu 80% Belum masuk DED IV 2 Maralee 3 Togo Mulyo MA Tadiola 4 Tontowea 5 Ulu Laa 7 ZONA 7 Mori Utara 1 Mayumba S. Katu 80% Belum masuk DED III 8 ZONA 8 Bungku Utara 1 Posangke 80% Pusat Pelayanan Kawasan III 2 Tokala Atas Perbaikan Jaringan 3 Uewajo 4 Baturube 5 Woomparigi S. Tiworo 6 Tambaarobone 7 Taronggo 8 Uemasi 9 Tirongan Atas 10 Pokeang 9 ZONA 9 Bungku Utara 1 Kalombang 80% Perbaikan jaringan I 2 Tirongan Bawah 3 Tanaku Raya S. Werampado 4 Opo 5 Lemo 10 ZONA 10 Mamosalato 1 Tananagaya 80% Pusat Pelayanan Kawasan IV 2 Tanasumpu S. Anoa 3 Pandauke 4 Tambale 11 ZONA 11 Soyo Jaya 1 Tambayoli 80% Pusat Pelayanan Kawasan IV 2 Lembah Sumara S. Sumara Jaya 3 Tandoyondo 4 Sumara Jaya 12 ZONA 12 Lembo Raya 1 Petumbea 80% Pusat Pelayanan Lingkungan III 2 Ronta S. Kapuia 3 Pontangoa RPI2JM Kabupaten Morowali 13 ZONA 13 Mori Atas 1 Tomata UtaraS Tahun Korompolo2016-2021 80% Pusat Pelayanan Kawasan IV BAB III - 25 2 Pambarea MA Tiwolu Mori Utara 3 Wawondula MA Korongkalae 4 Tabarano.

(26) 11 ZONA 11 Soyo Jaya. 12 ZONA 12 Lembo Raya. 13 ZONA 13 Mori Atas Mori Utara. 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4. Pandauke Tambale Tambayoli Lembah Sumara S. Sumara Jaya Tandoyondo Sumara Jaya Petumbea Ronta S. Kapuia Pontangoa Tomata S Korompolo Pambarea MA Tiwolu Wawondula MA Korongkalae Tabarano. 80%. Pusat Pelayanan Kawasan. IV. 80%. Pusat Pelayanan Lingkungan. III. 80%. Pusat Pelayanan Kawasan. IV. Sumber : Dokumen RISPAM Kab. Morowali Utara, 2015. Adapun rencana pengembangan SPAM IKK Kabupaten Morowali Utara disusun pentahapannya berdasarkan 3 periode, yaitu : a. Periode mendesak (thn 2016& 2017) b. Periode jangka menengah, jangka 5 tahun pertama (thn 2018 s/d 2020) c. Periode jangka panjang, jangka 5 tahun berikutnya (thn 2025, 2030 dan. 2035) Dengan memperhatikan ketetapan didalam dokumen RTRW, potensi sumber air baku, kondisi topografi dan skala prioritas yang sudah ditetapkan sebelumnya dan ketersediaan sumber air baku, maka secara tabelaris rencana pengembangan SPAM IKK dirincikan sebagai berikut : Tabel 3.10 Urutan Prioritas Zonasi Pengembangan Wilayah/Daerah Pelayanan SPAM IKK Kabupaten Morowali Utara No Prioritas 1. 2. 3. 4. I. II. III. IV. Zona. Kecamatan. 1. Petasia. 2. Petasia. 9. Bungku Utara (S. Werampado). 3. Lembo (S. Poau). 4. Lembo (S. Uepoto). 5. Petasia Timur. 7. Bungku Utara (S. Tiworo). 8. Lembo Raya. 12. Mori Utara. 10. Mamosalato. 11. Soyo Jaya. 6 13. Petasia Barat Mori Atas + Mori Utara. Sumber : Dokumen RISPAM Kab. Morowali Utara, 2015. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. BAB III - 26.

(27) Tabel 3.11 Rencana Pengembangan Wilayah/Daerah Pelayanan SPAM IKK Tahun 2016 – 2035 Kabupaten Morowali Utara No A. Uraian. LOKASI. Tahun Kegiatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035. SPAM IKK 1 Prioritas I Zona 1 Petasia a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 2 Petasia, Petasia Timur a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 9 Bungku Utara a. Perencanaan S. Werampado b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan 2 Prioritas II Zona 3 Lembo a. Perencanaan S. Poau b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 4 Lembo a. Perencanaan S. Uepoto b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 5 Petasia Timur a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan 3 Prioritas III Zona 7 Mori Utara a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 8 Bungku Utara a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 12 Lembo Raya a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan 4 Prioritas IV Zona 10 Mamosalato a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 11 Soyo Jaya a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 13 Mori Atas Mori Utara a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan Zona 6 Petasia Barat a. Perencanaan b. Unit Air Baku c. Unit Produksi d. Unit Distribusi e. Unit Pelanggan. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021. Pengelola & Penanggungjawab. Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab. Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab. Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab. Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab. Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab. Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab Ditjen SDA & PemKab Ditjen SDA Ditjen CK Ditjen CK & PemKab PemKab. BAB III - 27.

(28) c.. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum Kebocoran atau kehilangan air didefinisikan sebagai air yang tidak. memberikan pendapatan bagi PDAM/UPTD. Besarannya dinyatakan dalam presentase antara air yang hilang dengan air yang didistribusikan, dihitung dengan formula sebagai berikut : KA = (Ad-At)/Ad Dimana : KA = Kehilangan Air Ad = Air Terdistribusi At = Air Terjual (memberikan revenue) Sesuai dengan definisi bahwa kehilangan air adalah air yang tidak memberikan pendapatan bagi PDAM/UPTD. Maka pada dasarnya terdapat kebocoran air yang sebenarnya tidak hilang secara fisik. Air tersebut tetap dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi tidak memberikan pendapatan bagi PDAM/UPTD. Oleh karena itu, sifat kehilangan air dalam suatu SPAM dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu kehilangan air secara berupa air yang benar-benar hilang tidak termanfaatkan, serta kehilangan air secara non fisik berupa kehilangan pendapatan PDAM/UPTD akibat adanya pemakaian air yang tidak tertagih. Kehilangan jenis kedua ini biasa juga disebut kehilangan air komersial. Ilustrasi kehilangan air dalam suatu SPAM disajikan pada Gambar di bawah ini. Gambar. 3.2 Diagram kehilangan air dalam sistem penyediaan air minum. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 28.

(29)  Penurunan Kebocoran Teknis Untuk dapat mengontrol dan melakukan tindakan untuk mengurangi kehilangan air secara fisik maka diperlukan hal-hal sebagai berikut: . Peta jaringan perpipaan yang secara akurat memuat informasi: letak, dimensi, jenis, tahun pemasangan, dan aksesoris yang terpasang. . Meteran induk dan meteran di zona distribusi yang berfungsi baik. . Peralatan deteksi kebocoran serta peralatan untuk melakukan perbaikan. . Zona-zona distribusi/pelayanan air yang dilengkapi dengan aksesoris untuk melakukan kontrol kehilangan air serta pelaksanaan perbaikan. . SDM yang memiliki kemampuan berkaitan perbaikan dan pemasangan jaringan perpipaan. . SOP untuk O & M perpipaan.  Penurunan Kebocoran non Teknis Dalam upaya mengurangi kehilangan air secara non-fisik maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: . Inventarisasi pelanggan meliputi: lokasi, tipe/kelas, dimensi meteran dan pemakaian airnya. . Data teknis meteran pelanggan: jenis/tipe, tahun pembuatan, tahun pemasangan, informasi perbaikan/kalibrasi yang pernah dilakukan. . Pembacaan meteran pelanggan secara cermat dan teratur. 3.2.3. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Morowali Utara adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan. sanitasi. secara. komprehensif. pada. tingkat. kota. yang. dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Morowali Utara dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. A.. Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi Kerangka kerja pengembangan sanitasi merupakan sistem sanitasi di. masa depan yang akan menjadi tolak ukur pengembangan sanitasi dalam kerangka perencanaan jangka pendek (1-2 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (10 – 15 tahun). Kerangka kerja ini diawali dengan RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 29.

(30) penetapan visi dan misi pembangunan sanitasi yang dirumuskan dan disepakati oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten, dengan mengacu pada visi dan misi Kabupaten Morowali Utara dalam RPJMD Tahun 20162021, sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. Tabel 3.12: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Morowali Utara Visi Kab/Kota. Misi Kab/Kota. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Morowali Utara yang sejahtera dan berdaya saing melalui penyelenggaraa n pemerintah yang bersih dan profesional. Misi Pertama: Mewujudkan birokrasi yang bersih dan pelayanan publik yang professional Misi Kedua: Meningkatkan infrastuktur daerah dan daya dukung lingkungan secara berkelanjutan Misi Ketiga: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif Misi Keempat: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan Misi Kelima: Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah yang inklusif Misi Keenam: Mewujudkan kerukunan dan harmonisasi keagamaan, dan Misi Ketujuh: Mengentaskan kemiskinan dari pinggiran. Visi Sanitasi Kab/Kota Terwujudnya Kabupaten Morowali Utara. yang. Berperilaku. hidup. bersih, sehat, cerdas dan. sejahtera. melalui pembangunan. dan. peningkatan layanan. sanitasi. yang. ramah. lingkungan. dalam. mencapai Universal Akses. Misi Sanitasi Kab/Kota Misi Air Limbah Domestik: Meningkatkan perilaku hidup sehat serta peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga yang berwawasan lingkungan Misi Persampahan Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan sehat dan bersih serta peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang berwawasan lingkungan dan teknologi terpadu. Misi Drainase Perkotaan Meningkatkan perilaku sadar lingkungan serta kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan drainase yang tepat guna dan berwawasan lingkungan Misi PHBS Terkait Sanitasi Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan mengaju pada pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sumber :Dokumen SSK Kab Morowali Utara tahun 2016 (diolah kembali). Berdasarkan visi dan misi sanitasi tersebut di atas memberikan gambaran tentang arah kebijakan, tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi di Kabupaten Morowali Utara ke depan yang meliputi sub sektor air RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 30.

(31) limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan sektor pembangunan sanitasi lainnya, sebagaimana diuraikan pada tabel berikut.. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 31.

(32) Tabel.3.13 Matrik Kerangka Kerja Logis Sektor Air Limbah Bidang Cipta Karya Tujuan & Sasaran Subsektor Air Limbah. Permasalahan Mendesak. Isu-isu Strategis. 1. Akses masyara kat terhadap sarana dan prasaran a sanitasi masih rendah dan perilaku hidup bersih dan sehat masyara kat masih sangat rendah. Terbatasny a sumber pendanaan pemerinta h daerah. Rumusan Tujuan. Rumusan Sasaran. Target Capaian. Tersedian ya anggaran untuk pengelolaa n air limbah domestik yang memadai. Meningkatk an anggaran untuk air limbah domestik dari 0% (rata-rata pertumbuh an) per tahun menjadi 1,5 % di tahun 2021. Rata-rata pertumbuh an penganggar an air limbah domestik menjadi 1,5% di tahun 2021. Indikator Area berisiko sanitasi dapat pengangg aran yang merata. Program & Kegiatan Nilai Data Dasar Rata-rata pertumbu han per tahun nilai investasi sektor air limbah di Kabupate n Morowali Utara hanya sebesar 0%. Sumber & Tahun Data Dasar Dinas PU dan Perhubun gan 2016 Dinas Kesehatan dan KB 2016. Strategi. Memaksimal kan Potensi pembiayaan sumber dana lainnya (Pusat dan Provinsi). Program Penataan Peraturan Daerah. Kegiatan 1. Kajian teknis rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 32.

(33) 2. Pendana an & pembiaya an masih belum mencuku pi, sehingga berdamp ak pada terbatasn ya penyedia an sarana dan prasaran a, sistem maupun cakupan layanan air limbah domestik. 3. Legalitasi rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah Fasilitasi sosialisasi peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 33.

(34) 2. Belum adanya master plan dan DED pengelolaa. Pembuan gan air limbah di lingkung an permuki. Tersedian ya master plan pengelolaa n air limbah. Tersedianny a kualitas dokumen master plan dan DED pengelolaan. Tersedianya 1 dokumen master plan dan DED pengelolaan air limbah. Dokumen Master plan dan DED pengelola an air. Belum ada master plan dan DED dalam pengelolaa. Dinas Pu dan Perhubun gan, Tahun 2016. Memaksimal kan penyusunan master plan dan DED. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa. 4. Program Pengemba ngan Kinerja Pengelolaa n Air Minum dan Air Limbah. 5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberda yaan Masyarak at Program Pengemba ngan Kinerja Pengelolaa n Air. 8. 6. 7. 1. Publikasi peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah Penetapan NSPM dan SPM Pelaksanaan koordinasi (lintas SKPD, lintas program) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyuluhan Masyarakat Perilaku Hidup Sehat (Pengelolaan Air Limbah Domestik) Penyusunan Master Plan dan DED air limbah. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 34.

(35) 3. 4. n air limbah domestik di Kabupaten Morowali Utara Belum adanya IPLT. BABS 43 %. man belum sesuai standar lingkung an yang berlaku Tidak adanya sarana IPLT mengaki batkan tidak adanya minat masyara kat untuk mengura s tangki septik rumahny a Kurangn ya kesadara n masyara kat. domestik pada tahun 2017. air limbah. Kabupaten Morowali Utara Pada Tahun 2017. limbah. n air limbah. Tersedian ya fasilitas IPLT dan optimalisa si pemanfaat annya. Meningkatk an sarana dan prasarana air limbah domestik (IPLT) dari tidak memiliki menjadi 1 unit IPLT di tahun 2021. Pada akhir tahun 2021 terbangun 1 unit IPLT. Masyarak at di Kabupate n Morowali Utara secara khusus wilayah perkotaan dapat mengakse s layanan IPLT. Belum ada IPLT di Kabupate n Morowali Utara. Minum dan Air Limbah. Dinas PU dan Perhubun gan, Tahun 2016. Memaksimal kan pembanguna n IPLT. Program Pengemba ngan Kinerja Pengelolaa n Air Minum dan Air Limbah. 1. 2 3. Sosialisasi dan kampanye rencana pembanguna n IPLT 4. BABS 0% tahun 2019. Studi AMDAL Pembanguna n IPLT Pembebasan Lahan/tana h. 5. Perencanaan Detail (DED) Pembanguna n IPLT Pembentuka n. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 35.

(36) terhadap perilaku membua ng air limbah dan memperh atikan dapak kesehata n yang ditimbulk an. 6. Kelembagaa n Pengelola IPLT. Pelatihan bagi Pengelola IPLT. 7 8 9 10 11. Pembanguna n IPLT Supervisi Pembanguna n IPLT Pengadaan Truk Tinja Operasi pemeliharaa n IPLT Monitoring dan Evaluasi. Sumber :Dokumen SSK Kab Morowali Utara tahun 2016 (diolah kembali). RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 36.

(37) Tabel.3.14 Matrik Kerangka Kerja Logis Sektor Persampahan Bidang Cipta Karya Subsektor. Persampahan. Permasalahan Mendesak. 1. Alokasi dana untuk pengelolaa n sampah masih rendah. Isu-isu Strategis. Pendanaan & pembiayaa n masih belum mencukupi , sehingga berdampak pada terbatasny a penyediaan sarana dan prasarana, sistem maupun cakupan layanan persampah an. Tujuan & Sasaran Rumusan Tujuan. Rumusan Sasaran. Target Capaian. Tersedian ya anggaran untuk pengelola an persampa han yang memadai. Meningka tkan anggaran untuk Persampa han dari 0% (ratarata pertumbu han) per tahun menjadi 1,5% di tahun 2021. Rata-rata pertumbu han pengangg aran Persampa han menjadi 1,5% di tahun 2021. Indikator. Area berisiko sanitasi dapat pengang garan yang merata. Program & Kegiatan Nilai Data Dasar. Rata-rata pertumb uhan per tahun nilai investasi sektor Persamp ahan di Kabupate n Morowali Utara hanya sebesar 0%. Sumber & Tahun Data Dasar. Dinas PU dan Perhubunga n 2015 Dinas Kesehatan dan KB 2016. Strategi. Memaksim alkan Potensi pembiayaa n sumber dana lainnya (Pusat dan Provinsi). Program Program Pengemba ngan Kinerja Pengelolaa n Persampa han. Kegiatan 1. Penetapan NSPM , SPM serta Perda Persampah an. 2. Pelaksanaa n koordinasi (lintas SKPD, lintas program) tentang pengelolaa n sampah. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 37.

(38) sistem maupun cakupan layanan persampah an. 2. Belum adanya Perda tentang Persampah an. Akses masyaraka t terhadap sarana dan prasarana sanitasi masih rendah dan perilaku hidup bersih dan sehat masyaraka t masih sangat rendah. Program Promosi Kesehatan dan Pemberda yaan Masyarak at. 3. Pelaksanaa n Bimbingan Teknis. 4. Penyuluha n Masyaraka t Perilaku Hidup Sehat (Pengelolaa n Sampah). RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 38.

(39) 3. Sarana dan prasarana untuk pengelolaa n persampah an masih kurang. Masyaraka t cenderung tingkat kesadaran terhadap perilaku membuang sampah tidak memperhat ikan perspektif kesehatan. Tersedian ya sarana Pengelola an sampah. Meningka tnya pemanfaa tan sarana pengelola an sampah di tahun 2021. - Pada akhir tahun 2019 terbangun TPS 3R dan TPS bak beton. Persentase pengangku tan meningkat 100% di tahun 2021. sebagian besar masyarak at terakses ke TPS 3R dan sebagaian besar wilayah memiliki TPS bak beton. - Belum memiliki TPS 3R dan TPS bak beton di wilayah kajian sanitasi. Sebagian besar wilayah kajian terangkut sampahn ya oleh armada pengangk ut sampah. - 3 unit dump truk yang ada baru bisa melayani 20% timbulan sampah di wilayah kajian. Dinas PU dan Perhubungan Tahun 2016. Memaksima lkan Potensi pembiayaan sumber dana lainnya (Pusat, Provinsi, CSR dan Swadaya Masyarakat) untuk pengadaan sarana pengelolaan persampaha n. Program Pengemba ngan Kinerja Pengelolaa n Persampa han. 1. Pengadaan TPS 3R. 2. Pengadaan TPS (Bak Beton) Pengadaan Truk Sampah. 3. 4. Monitoring dan Evaluasi. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 39.

(40) 4. Belum adanya TPA. Pembuang an sampah di TPS dan TPA belum tersedia. Tersedian ya teknologi pengelola an persampa han. Meningkat nya penggunaa n Teknologi pengelolaa n persampah an yang terstandar disasi di tahun 2020. - Pada akhir tahun 2019 terbangun TPST 3R. Masyarak at di wilayah kajian terakses TPST 3R. - Belum memiliki unit TPST 3R di wilayah kajian. Dinas PU dan Perhubungan Tahun 2016. Memaksima lkan Potensi pembiayaan sumber dana lainnya (Pusat, Provinsi, CSR dan Swadaya Masyarakat) untuk pemanfaatn teknologi pengelolaan persampaha n. Program Pengemba ngan Kinerja Pengelolaa n Persampa han. 1. Pembebasa n Lahan. 2. Penyusuna n DED TPST 3R Pembentuk an lembaga pengelola TPST 3R Pelatihan bagi pengelola TPST 3R Pembangu nan TPST 3R Supervisi TPST 3R. 3. 4. 5 6. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 40.

(41) - Pada tahun 2017 terbangun TPA dengan sistem Controlled Landfill. Terbangu nnya TPA yang menggun akan sistem Controlle d landfill. - Belum terbangun nya TPA diwilayah kajian sanitasi. Dinas PU dan Perhubungan Tahun 2016. Memaksima lkan Potensi pembiayaan sumber dana lainnya (Pusat, Provinsi dan CSR) untuk pemanfaatn teknologi pengelolaan persampaha n. Program Pengemba ngan Kinerja Pengelolaa n Persampa han. 7. Operasi dan Pemelihara an TPST 3R. 1. Pembangu nan TPA Controlled Landfill/ Sanitary Landfill. 2. Pengawasa n dan Supervisi Pelaksanaa n Pekerjaan Peningkata n TPA Peningkata n Jalan Masuk Ke. 3. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 41.

(42) TPA 4 5. 6 7. 8. 9. Pengadaan Alat Berat Pembentuk an Kelembaga an Pengelolaa n TPA/Unit Kerja TPA Pelatihan Pengelolaa n TPA Penyuluha n dan Bimbingan kepada masyaraka t disekitar TPA Operasi dan Pemelihara an TPA dan fasilitasnya Monitoring dan Evaluasi TPA. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 42.

(43) Sumber :Dokumen SSK Kab Morowali Utara tahun 2016 (diolah kembali). Tabel.3.15 Matrik Kerangka Kerja Logis Sektor Drainase Bidang Cipta Karya Tujuan & Sasaran Subsektor. Drainase. Permasalahan Mendesak 1. Terbatasn ya sumber pendanaa n pemerinta h daerah. Isu-isu Strategis Akses masyarakat ke sarana dan prasarana sanitasi sangat rendah serta perilaku hidup. Rumusan Tujuan. Rumusan Sasaran. Tersedian ya anggaran untuk pengelola an drainase yang memadai. Meningkat nya ratarata pertumbu han pendanaa n drainase dari 0% menjadi 1,5% di. Target Capaian. Pertumbu han pendanaa 1,5% di tahun 2021. Program & Kegiatan. Indikator. Nilai Data Dasar. Wilayah kajian mendapat kan pengangga ran terkait pengelolaa n drainase sesuai. Rata-rata pertumbuh an per tahun nilai investasi sektor drainase di Kabupaten Morowali Utara hanya. Sumber & Tahun Data Dasar Dinas PU dan Perhubun gan, Tahun 2016. Strategi. Memaksi malkan Potensi pembiay aan sumber dana lainnya (Pusat dan Provinsi). Program Peraturan dan Fungsi Drainase. Kegiatan 1. 2. Penyusu nan regulasi (perda) drainase Penetap an NSPM dan SPM. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 43.

(44) bersih dan sehat masyarakat memprihati nkan Penganggar an yang ada masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga berdampak pada cakupan layanan drainase. tahun 2021. dengan tingkat risiko pada dokumen BPS. mencapai 0%. Promosi Kesehatan dan Pemberda yaan Masyarak at. 3. Pelaksa naan koordina si (lintas SKPD, lintas program ) tentang drainase. 4. Pelaksa naan Bimbing an Teknis Penyulu han Masyara kat Perilaku Hidup Sehat (Pemelih. 5. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 44.

(45) araan drainase ) 2. Belum adanya Master plan dan DED drainase di Kabupaten Morowali Utara. drainase di lingkungan permukima n belum tertata dengan sebagaiman a mestinya. Tersedian ya master plan drainase dan DED. Meningkatn ya kualitas master plan dan DED drainase. Tersedianya 1 dokumen master plan dan DED pengelolaan drainase Pada Tahun 2017. Dokumen Master plan dan DED pengelolaan drainase. Belum memiliki dokumen master plan dan DED drainase untuk wilayah kajian sanitasi. Dinas PU dan Perhubun gan, Tahun 2016. Memaksi malkan penyusu nan master plan dan DED. Master Plan Drainase. 1. 2. 3. 3. Belum adanya ketegasan fungsi sistem. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap fungsi dan. Tersedian ya jaringan saluran drainase. Meningkatn ya ketersediaa n jaringan drainase. Berkurangn ya genangan di wilayah kajian dari. Wilayah kajian terakses sarana drainase. Terdapat beberapa kelurahan dan desa yang rawan. Dinas PU dan Perhubun gan, Tahun. Memaksi malkan pembang unan jaringan. Program Pembangu nan Saluran Drainase. 1. Penyusu nan Master Plan Drainas e kabupat en Penyusu nan DED Drainas e Penyusu nan Data Base Sistem Drainas e Perkotaa n Perenca naan teknis pemban gunan. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 45.

(46) drainase (apakah fungsi saluran drainase untuk sistem pemutusa n air hujan atau apakah juga untuk pembuang an drainase dapur dan cuci). pemanfaata n drainase masih sangat rendah. yang memenuhi standard. yang memenuhi standard di tahun 2021. 31,1 Ha menjadi 0 Ha pada tahun 2021. terutama pada area rawan genangan. terhadap genangan. 2016. saluran drainase yang sesuai standard. dan Goronggorong. Drainas e Primer 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pemban gunan drainase primer Supervis i Pemban gunan Drainas e primer Pemelih araan drainase primer Rehabilit asi Saluran Drainas e Primer Perenca naan Teknis pemban gunan drainase sekunde r Pemban. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 46.

(47) 8. 9. 10. 11. gunan drainase sekunde r Supervis i Pemban gunan Drainas e sekunde r Pemelih araan drainase sekunde r Rehabilit asi Saluran Drainas e sekunde r Perenca naan teknis pemban gunan drainase. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 47.

(48) tersier 12. 13. 14. 15. 16. Pemban gunan drainase tersier Supervis i pemban gunan drainase tersier Pemelih araan drainase tersier Rehabilit asi saluran drainase tersier Monitori ng dan Evaluasi. Sumber :Dokumen SSK Kab Morowali Utara tahun 2016 (diolah kembali). RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 48.

(49) B. Tujuan, Sasaran Strategi Pembangunan Sanitasi Tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi ditetapkan dengan melihat kondisi eksisting (data dasar) pembangunan sektor saat ini yang meliputi pengelolaan. sanitasi di Kabupaten Morowali Utara. air limbah domestik, persampahan dan drainase. perkotaan, sebagaimana diuraikan pada tabel berikut.. 1). Air Limbah Domestik Tabel 3.16 Tujuan, Sasaran Dan Data Dasar Pembangunan Air Limbah Domestik Tujuan (1) Tersedianya anggaran untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta pengelolaan air limbah domestik yang memadai Tersedianya master plan pengelolaan air limbah domestik pada tahun 2017 Tersedianya fasilitas IPLT dan optimalisasi pemanfaatannya. Sasaran. Data Dasar. (2) Meningkatkan anggaran untuk air limbah domestik dari 0% (rata-rata pertumbuhan) per tahun menjadi 1,5 % di tahun 2021. (3). Rata-rata pertumbuhan per tahun nilai investasi sektor air limbah di Kabupaten Morowali Utara hanya sebesar 0%. Tersediannya kualitas Belum ada master plan DED dalam dokumen Outplan dan DED dan pengelolaan air limbah pengelolaan air limbah Meningkatkan sarana dan Belum ada prasarana air limbah domestik Kabupaten (IPLT) dari tidak memiliki Utara menjadi 1 unit IPLT di tahun 2019. IPLT di Morowali. Sumber: Dokumen SSK Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016. 2). Persampahan Tabel 3.17 Tujuan, Sasaran Dan Data Dasar Pengembangan Persampahan Sasaran Data Dasar Tujuan (1) (2) (3) Tersedianya anggaran Meningkatkan anggaran Rata-rata untuk pengelolaan untuk Persampahan dari pertumbuhan per persampahan yang 0%(rata-rata tahun nilai investasi memadai serta pertumbuhan) per tahun sektor Persampahan di peningkatan perilaku Kabupaten Morowali masyarakat akan menjadi 1,5% di tahun Utara hanya sebesar kesadaran lingkungan 2021 0% yang bersih dan sehat. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 49.

(50) Sasaran Tujuan (1) (2) Tersedianya sarana Peningkatan Kelembagaan pengelolaan Pengelolaan sampah persampahan dan peningkatan SDM dalam pengelolaan persampahan. Data Dasar (3) Belum memiliki TPS 3R dan TPS bak beton di wilayah kajian sanitasi 3 unit dump truk yang ada baru bisa melayani 20% timbulan sampah di wilayah kajian Sanitasi. Tersedianya. Belum terbangunnya TPA diwilayah kajian sanitasi Belum memiliki unit TPST 3R di wilayah kajian. pengelolaan persampahan. teknologi Meningkatnya penggunaan Teknologi pengelolaan persampahan yang terstandardisasi di tahun 2021 dan peningkatan jumlah Personil dalam pemanfaatan teknologi pengelolaan persampahan. Sumber: Dokumen SSK Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016. 3). Drainase Perkotaan Tabel 3.18 Tujuan, Sasaran Dan Data Dasar Pembangunan Drainase Sasaran Data Dasar Tujuan (1) (2) (3) Rata-rata Tersedianya anggaran Meningkatkan untuk pengelolaan pertumbuhan per sumber pertumbuhan drainase serta pendanaan sektor tahun nilai investasi peningkatan perilaku drainase di drainase dari berbagai sektor masyarakat dalam Kabupaten Morowali pemanfaatan drainase sumber pendanaan dan Peningkatan SDM Utara hanya mencapai lingkungan 0% pengelola drainase Tersedianya master plan Penyusunan Dokumen master plan dan DED drainase dan DED drainase yang berkualitas di tahun 2019 Tersedianya. jaringan Meningkatnya saluran drainase yang Pembangunan Pemeliharaan. Belum memiliki dokumen master plan dan DED drainase untuk wilayah kajian sanitasi. Terdapat beberapa dan kelurahan dan desa jaringan yang rawan terhadap. RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 50.

(51) Tujuan (1) memenuhi standard. Sasaran Data Dasar (2) (3) drainase yang memenuhi genangan standard di tahun 2021. Sumber: Dokumen SSK Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016. Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi di Kabupaten Morowali Utara ditempuh melalui skenario rencana peningkatan akses sanitasi sebagaimana tabel berikut. Tabel 3.19 Rencana Peningkatan Akses Sanitasi di Kabupaten Morowali Utara Komponen Air Limbah Domestik Persampahan Drainase Perkotaan. 2015 15% 10% 27%. 2016 18% 20% 35%. 201 7 30 % 43 % 42 %. Tahun 201 8 51% 73% 58%. 201 9 100 %% 100 % 100 %. 202 0 100 % 100 % 100 %. 202 1 100 %0 100 % 100 %. Penetapan skenario rencana peningkatan akses sanitasi tersebut di atas disesuaikan dengan Program Pemerintah untuk mencapai univesal acces tahun 2019 melalui Gerakan Nasional 100-0-100. 3.2.4. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan ( RTBL ) Kabupaten Morowali Utara merupakan DOB yang dimekarkan dari Kabupaten Morowali (Kabupaten Induk) pada tahun 2013 yang mana hingga saat ini belum memiliki dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Untuk. sementara. penyelenggaraan. program. bangunan. dan. lingkungan. mengacu pada Permen PU Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTRW dan RPJMD Kabupaten Morowali Utara. Arah kebijakan penataan bangunan dan lingkungan diimplementasikan melalui program/kegiatan yang meliputi program perencanaan tata ruang, program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dan program pengembangan pelayanan perizinan. Beberapa kegiatan yang terkait dengan program tersebut diantaranya kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yang difokuskan pada kawasan Ibu Kota Kabupaten dan Ibu Kota Kecamatan melalui pelaksanaan penertiban dan pengawasan Perda tentang Perizinan Tertentu yang didalamnya mengatur pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB);; kegiatan penataan bangunan dan lingkungan strategis yang difokuskan pada RPI2JM Kabupaten Morowali Utara Tahun 2016-2021 BAB III - 51.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kadar kortisol pada kedua kelompok yang diberi obat analgetik ketorolak ataupun kelompok yang diberi

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN

Hal ini bisa dilihat pada program pembelajaran guru, baik pada program semester maupun pada Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang secara rinci mencantumkan perencanaan waktu

antara kemahiran berbicara dan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 tergolong

melakukan sejumlah operasi pemotongan atau pembentukan dalam beberapa stasiun kerja pada setiap langkah penekanan menghasilkan beberapa jenis pengerjaan dan setiap

[r]

Limbah cair industri kelapa sawit berasal dari unit proses pengukusan (sterilisasi), proses klarifikasi dan buangan dari hidrosiklon. Limbah cair industri minyak kelapa

Laporan Akhir ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui penilaian sikap konsumen dalam minat memilih jasa logistik pada PT POS Indonesia cabang Merdeka