BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Kunden Kecamatan Blora. Peneliti
mengambil lokasi Desa Kunden dengan pertimbangan bahwa Desa Kunden adalah salah
satu desa yang masih melestarikan dan maju dalam Kesenian Barongan sampai sekarang
dan terdapat upacara ritual terhadap Kesenian Barongan.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian Sejarah Kesenian Barongan Di
Desa Kunden Kecamatan Blora adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif,
metode penelitian yang digunakan adalah apa yang ada di dalam masyarakat, sejarah,
tingkah laku dan aktivitas sosial. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk
menghasilkan sebuah kesimpulan tentang hal yang akan diteliti yang terdapat di dalam
masyarakat. Terkadang apa yang terjadi di dalam masyarakat tersebut dianggap suatu hal
yang sulit untuk dipahami sehingga membutuhkan data penjelas untuk memahami hal
tersebut. (Strauss dan Corbin)
Peneliti bermaksud menggambarkan atau menguraikan tentang sejarah kesenian
Barongan di Desa Kunden Kecamatan Blora. Penelitian yang dilakukan bersifat
kualitatif, artinya penelitian menghasilkan data deskriptif analisis berupa kata-kata
tertulis terhadap apa yang diamati, atau dengan kata lain data yang dianalisis dan hasil
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini beberapa sumber data yang digunakan untuk melakukan
penelitian yaitu nara sumber (informan) seperti kepala desa Kunden, ketua kesenian
Barongan, para penari, penabuh musik Barongan, sesepuh desa dan masyarakat desa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk itu diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan kaidah peneliti.
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang ditempuh yaitu :
1. Studi Pustaka
Bahan kepustakaan digunakan untuk mendapatkan konsep-konsep mengenai
kesenian dan hal-hal yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Bahwa
kepustakaan didapatkan dari perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga dan perpustakaan daerah di Blora.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan
oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
pihak yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut (Moleong, 2002:135).
Wawancara harus dilakukan secara efektif artinya dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya dapat diperoleh data sebanyak-banyaknya. Bahasa harus
jelas dan terarah, suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh data yang
obyektif dan dipercaya (Arikunto, 1998:129).
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
kedalaman informasi serta dilakukan tidak secara formal terstruktur, untuk
menggali pandangan subyek yang diteliti secara mendalam. Wawancara ini dapat
dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan (H.B. Soetopo, 1998:126).
Wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mengungkapkan bagaimana Sejarah Kesenian Barongan di Desa Kunden
Kecamatan Blora Kabupaten Blora.
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam teknik wawancara yaitu:
a. Membuat daftar pertanyaan wawancara
b. Menentukan informan yang akan dijadikan sebagai sumber informasi
c. Menghubungi informan
d. Menentukan waktu wawancara
e. Melakukan wawancara
Dalam memilih informan yang dianggap menguasai dan dapat dipercaya
untuk menjadi sumber data yang jelas, informan yang dipilih antara lain :
a. Pawang atau sesepuh desa mereka diposisikan sebagai pemimpin upacara,
karena secara umum mereka yang tau tentang upacara ritual Kesenian
Barongan.
b. Aparat desa, materi wawancara seputar kondisi fisik desa yang meliputi
letak dan kondisi geografis desa, jumlah penduduk, pendidikan penduduk,
mata pencaharian penduduk dan kehidupan keagamaan masyarakat desa.
c. Tokoh masyarakat, materi wawancara seputar kehidupan sosial budaya
dan khidupan kesenian masyarakat yang meliputi asal usul dan latar
mengenai upacara ritual Kesenian Barongan dalam kelangsungan hidup
masyarakat.
d. Kelompok Kesenian Barongan. Materi wawancara seputar faktor-faktor
yang mendorong dalam kehidupan berkesenian serta berapa lama terjun
dalam dunia seni.
3. Observasi
Observasi merupakan jenis pengumpulan data langsung di lapangan. Penulis
memulai observasi pada bulan Januari hingga April 2014. Melalui pengamatan
terliat penulis secara langsung dapat mengumpulkan data-data yang penting
tentang Kesenian Barongan.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang berupa
dokumen (foto) dan informasi dari masyarakat yang berhubungan dengan obyek
penelitian yaitu pengambilan gambar (foto) saat pertunjukan dan merekam hasil
wawancara, surat-surat penting.
Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah foto, karena foto
menghasilkan data deskriptif yang sangat berharga dan sering digunakan dalam
penelitian-penelitian kualitatif, serta merupakan sumber data yag stabil dan
akurat. Proses dokumentasi dilakukan pada saat pengumpulan data, diantaranya
dilakukan dengan menanyakan kepada ketua Barongan tentang perkembangan
E. Analisa Data
Untuk memperoleh suatu simpulan yang benar, data yang diperoleh dari hasil
wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi selanjutnya adalah mengorganisir
catatan lapangan berdasarkan catatan-catatan khusus secara lengkap untuk dianalisis.
Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, yaitu analisis dilakukan untuk
memaparkan data-data berdasarkan hasil data penelitian yang diperoleh dilapangan.
Seluruh hasil analisis kemudian disusun dalam sebuah laporan yang sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian.
F. Kerangka Berfikir
Penelitian dengan judul Kesenian Barongan di Desa Kunden Kecamatan Blora
Kabupaten Blora dapat dilihat dalam skema kerangka berfikir tersebut
Kebudayaan
Religi Sosial
Ekonomi
Bahasa Kesenian
Pendidikan Teknologi
Musik
Tari
Lukis
Barongan
Kesenian Barongan merupakan kesenian asli kota Blora, sehingga kesenian
Baronan sangat populer di kalangan masyarakat Blora, terutama masyarakat desa
Kunden. Kota Blora memiliki 625 paguyuban kesenian Barongan, dan salah satu
paguyuban kesenian Barongan yang berada di desa Kunden adalah paguyuban kesenian
Barongan Guntur Seto.
Didalam pertunjukan kesenian Barongan Guntur Seto, terdapat urut-urutan
prosesi seni pertunjukan, kostum yang digunakan penari Barongan, Gerak tari yang
mengandung makna dalam gerakannya, dan iringan musik yang berperan penting karena
gerakan Barongan lebih bersifat spontanitas mengikuti iringan musik.
Barongan merupakan kesenian rakyat asli Blora, hal ini dapat dibuktikan dari
hasil pengamatan para ahli kesenian yang menyimpulkan bahwa alas jati wengker yang
menjadi tempat tinggal Gembong Amijoyo adalah hutan jati yang berada di Blora, karena
alas jati wengker adalah hutan jati yang sangat rimbun dan hijau yang memiliki kualitas
kayu yang bagus, hutan jati Blora adalah hutan jati terbaik di dunia sehingga dapat
disimpulkan bahwa alas jati wengker berada di hutan jati Blora yang sudah ada sebelum
Blora terbentuk.
Masyarakat Blora mengenal tarian Barongan secara turun-temurun. Sebelum
masa penjajahan Belanda, sekitar abad XVI disaat Blora berada dibawah kekuasaan
kerajaan Jipang pada saat itu, masyarakat berusaha untuk menceritakan kembali
pertikaian Gembong Amijoyo dengan Joko Lodro melalui suatu tarian, karena pada saat
itu masyarakat belum bisa menulis untuk menceritakan kejadian penting kepada generasi