BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jadwal dengan tahap-tahap kegiatan penelitian sebagai beri-kut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Mar Apr Mei Jun Jul
1 Penyusunan proposal 2 Seminar Proposal 3 Persiapan Penelitian 4 Pelaksanakan Penelitian 5 Pengumpulan data 6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan
Berdasarkan time schedule tersebut, penelitian dilaksanakan selama lima bulan yaitu bulan Maret 2014 sampai dengan Juli 2014.
3.2
Jenis Penelitian
penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, dimana pada tahap pertama penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan pada tahap kedua dilakukan dengan metode kualitatif.
Metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data kuantitatif yang terukur yang dapat bersifat deskriptif, komparatif dan asosiatif, sedangkan metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memper-dalam, memperluas, memperlemah, dan menggugur-kan data kuantitatif yang diperoleh pada tahap awal (Sugiyono, 2012: 415). Proses penyusunan modul dimulai dengan persiapan penentuan topik, bahan dan informasi, pembuatan design modul, mengadakan
workshop dan focus group discussion, merevisi modul dan menghasilkan modul final.
3.3
Variabel Penelitian
Penelitian ini menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian ini mempu-nyai dua variabel yaitu variabel bebas manajemen konflik (X) dan variabel terikatnya teknik pengambilan keputusan (Y).
3.4
Definisi Operasional
1. Manajemen Konflik
Manajemen konflik adalah pengelolaan persoal-an ypersoal-ang sedpersoal-ang dihadapi dengpersoal-an berdasarkpersoal-an penge-nalan, diagnosis, menyepakati suatu solusi, pelaksa-naan dan evaluasi.
2. Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik pengambilan keputusan adalah kemam-puan seseorang dalam mengambil keputusan secara otomatis, berdasarkan informasi yang diharapkan, berdasarkan pertimbangan dan berdasarkan ketidak-pastian ganda.
3.5
Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi
3.5.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi. Apa yang bisa kita lakukan adalah mengambil beberapa repre-sentatif dan kemudian diteliti. Reprerepre-sentatif dari popu-lasi ini yang dimaksud adalah sampel. Untuk itu diperlukan teknik tertentu dalam pengambilan sampel. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakter-istik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah semua guru SMP Negeri 4 Ambarawa Kabupaten Semarang yang ber-jumlah 30 orang guru.
3.5.3 Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan di-gunakan dalam penelitian, peneliti mengdi-gunakan teknik total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara keseluruhan.
3.6
Teknik Pengumpulan Data
Pengembangan modul pelatihan manajemen konflik melalui beberapa tahapan:
a. Persiapan: modul ini disusun berangkat dari ada-nya potensi atau masalah untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat bagi dunia pendidikan;
b. Penulisan: tata tulis dan bahasa menggunakan kaidah EYD dengan istilah yang mudah dipahami dan dimengerti;
c. Masukan: dalam proses penyusunan modul penulis menerima masukan pembimbing;
d. Workshop: dilakukan setelah penyelesaian modul untuk mensosialisasikan informasi kepada pendi-dik;
e. Focus Group Discussion: berdasarkan temuan dari
workshop;
f. Revisi: penulis memperbaiki modul sesuai masukan dalam Focus Group Discussion;
g. Modul Final: hasil akhir dari modul yang sudah direvisi.
3.7
Instrumen Penelitian
3.7.1 Jenis Instrumen
3.7.2 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas (kesahihan) dan reliabilitas (kehandalan) suatu alat ukur yang akan digunakan dalam peneliti-an. Responden uji coba instrumen sebanyak 32 guru selain yang menjadi sampel penelitian yaitu guru di SMP Negeri 5 Ambarawa Kabupaten Semarang.
a.Validitas
Slameto (2010: 30) menyatakan bahwa suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Margono (2004: 24) mengemukakan bahwa alat ukur yang valid (sahih) adalah alat ukur yang mampu mengukur apa yang akan diukur. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya diukur secara tepat.
Jenis-jenis validitas menurut Sutrisno Hadi (2010: 111-116) ada lima macam validitas yaitu face validity, logical validity, factorial validity, content validity dan empirical validity. Dalam penggunaannya tidak semua validitas itu diuji, namun dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini hanya meng-gunakan dua uji validitas yaitu content validity
masing-masing variabel. Sedangkan validitas empiris yaitu uji coba instrumennya pada sasaran yang sesuai dengan sasaran penelitian, sering juga disebut dengan kegiatan uji coba. Validitas empiris menggunakan teknik analisis butir, yang dilakukan dengan mengko-relasi skor-skor pada butir yang dimaksud dengan skor total. Adapun untuk uji validitas, digunakan rumus teknik korelasi product moment dengan rumus :
dimana:
= Koefisien korelasi
N = Jumlah individu x = Skor butir angket y = Skor total angket
Setelah diadakan perhitungan diperoleh harga rxy, selanjutnya dikonsultasikan dengan rtabel product
moment. Apabila uji validitas item pertanyaan/pernya-taan diperoleh harga rxy lebih besar dari rtabel maka
butir item tersebut dinyatakan valid. Perhitungan pengujian validitas item dilakukan dengan alat bantu komputer melalui program SPSS.
b. Reliabilitas
yang baik tidak akan mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel apabila dipergunakan dalam penelitian akan diperoleh data yang dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut baik dan mantap, artinya alat ukur tersebut walaupun beberapa kali dipergunakan untuk mengumpulkan data hasilnya tetap sama.
Menurut pendapat Kountur (2007: 71) estimasi reliabilitas dengan pendapatan konsistensi internal didasarkan pada data dari sekali pengenaan satu bentuk alat ukur, pada satu kelompok subjek single trial administration. Untuk menghitung koefisien relia-bilitas dengan bantuan SPSS versi 19.00 for windows
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Kriteria untuk menetapkan reliabilitas instrumen yaitu koefisi-en reliabilitas > 0,60 berarti instrumkoefisi-en sudah andal. Adapun rumus untuk menguji reliabilitas adalah seba-gai berikut:
Keterangan:
rii = Reliabilitas instrumen
n = Jumlah item
Vi = Variance item
Vt = Variance total skor.
2. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keandalan. 3. Reliabilitas artinya dapat dipercaya.
3.8
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ialah cara untuk menga-nalisis data yang diperoleh selama penelitian sehingga akan diketahui kebenarannya atas suatu permasalah-an. Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis. Analisis data yang digunakan adalah dengan korelasi Kendal Tau karena data variabel penelitian berbentuk ordinal. Koefisien korelasi X dengan Y dengan rumus Kendal Tau (Sugiyono, 2010: 253) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
τ = Koefisien korelasi Kendal Tau yang
besarnya (-1τ<1)
A = Jumlah ranking atas
B = Jumlah ranking bawah
N = Jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian apabila nilai zhitung > ztabel
maka antara X dan Y ada korelasi yang berarti.
Setelah penyelesaian penyusunan modul pela-tihan manajemen konflik, maka diadakan workshop