• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab 5 persamaan diferensial tingkat n

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bab 5 persamaan diferensial tingkat n"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PERSAMAAN DIFERENSIAL TINGKAT TINGGI

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat

memahami cara menentukan akar-akar persamaan karakteristik dan

mengaplikasikan dalam menentukan selesaian umum dan selesaian persamaan

diferensial tingkat tinggi

Kompetensi Dasar

1. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

tinggi homogen dengan koefisien konstan

2. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode invers

fungsi operator,

3. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode

) (

1

D

F sebagai jumlah n pecahan parsial,

4. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode variasi

paramater,

5. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan Metode

koefisien tak tentu, dan

6. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode integral

khusus dimana Q(x) mempunyai bentuk yang sangat spesifik.

Bab V dalam buku ini membahas hal-hal pokok tentang (1) bentuk umum

(2)

tingkat tinggi yang meliputi: persamaan diferensial tingkat tinggi homogen

dengan koefisien konstanta, persamaan diferensial tingkat tinggi tidak homogen

dengan koefisien konstanta, persamaan diferensial tingkat tinggi homogen dengan

koefisien variabel, persamaan diferensial tingkat tinggi tidak homogen dengan

koefisien variabel.

5.1 Bentuk Umum

Persamaan diferensial linear tingkat tinggi disebut pula sebagai persamaan

diferensial linear tingkat-n. Secara umum persamaan diferensial tingkat tinggi

dinyatakan dalam bentuk:

) ( ... 1

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n

n n n

n n

n n

n

o        

 

 

Dengan Po 0, P1,P2,P3,...Pn1,Pn adalah fungsi atau konstanta.

karena Dy dx dy

 , D y

dx y

d 2

2 2

 , D y

dx y

d 3

3 3

 ,..., D y dx

y

d n

n n

1 1

1

 

 , dan D y

dx y

d n

n n

maka persamaan

) ( ... 1

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n n

n n

n n

n n

n

o        

 

 

dapat dinyatakan dalam bentuk:

) ( ... 1

3 3 2 2 1

1D y PD y PD y P Dy P y Q x

P y D

P n n n n n n

o        

 

 (PoDnP1Dn1 P2Dn2 P3Dn3 ...Pn1DPn)yQ(x)  F(D) y = Q(x)

Persamaan yang berbentuk F(D)yQ(x) dengan Q(x)0, maka bentuk

umumnya menjadi

0 ) ...

( 1

3 3 2 2 1

1      

PDPDPDPD P y

D

P n n

n n

n n

o .

Pada kasus Q(x)0 maka F(D)yQ(x)disebut persamaan diferensial linear

homogen tingkat tinggi, sedangkan jika Q(x)0maka F(D)yQ(x)disebut

(3)
(4)

Persamaan-persamaan pada contoh di atas selanjutnya dapat

dikelompokkan ke dalam persamaan homogen dan tidak homogen. Persamaan

pada contoh 1 disebut persamaan diferensial linear homogen tingkat dua dengan

koefisien konstan, persamaan pada contoh 2 disebut persamaan diferensial linear

tidak homogen tingkat tiga dengan koefisien konstan, persamaan pada contoh 3

disebut persamaan diferensial linear tidak homogen tingkat dua dengan koefisien

konstan, persamaan pada contoh 4 disebut persamaan diferensial linear tidak

homogen tingkat dua dengan koefisien variabel, persamaan pada contoh 5 adalah

persamaan diferensial linear homogen tingkat tiga dengan koefisien variabel,

sedangkan persamaan pada contoh 6 adalah persamaan diferensial linear tidak

homogen tingkat 3 dengan koefisien variabel.

5.2 Selesaian Umum Persamaan Diferensial Tingkat Tinggi

Misal yy1(x) adalah selesaian persamaan

) ( ...

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n q n

n n

n n

n n

n

o         

 

 

Maka yc1y1(x) juga selesaian persamaan di atas. dimana c adalah sebarang 1

konstanta.

Misal yy2(x) adalah selesaian persamaan

) ( ...

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n q n

n n

n n

n n

n

o        

 

 

Maka yc2y2(x) juga selesaian persamaan di atas. dimana c adalah sebarang 2

konstanta.

Misal yy1(x) y2(x) adalah selesaian persamaan

) ( ...

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n q n

n n

n n

n n

n

o         

 

 

Maka yc1y1(x)c2y2(x) juga selesaian persamaan di atas.

Dengan asumsi yang sama, misal yy1(x) y2(x)...yn1(x) yn(x) adalah

(5)

) ( ...

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n q n

n n

n n

n n

n

o        

 

 

, maka

) ( )

( ...

) ( )

( 2 2 1 1

1

1y x c y x c y x c y x

c

y    nn  n n juga selesaian persamaan

diferensial tingkat tinggi. .

Himpunan selesaian persamaan-persamaan berikut

) ( ),

( ...,

) ( ),

( ),

( 2 3 1

1 x y y x y y x y y x dan y y x

y

y      nn

disebut bebas liner jika persamaan c1y1c2y2c3y3...cn1yn1cnyn 0

dimana ci adalah konstanta dan terjadi hanya apabila

0 ... 1

3 2

1 cccn cn

c .

Syarat perlu dan cukup bahwa n selesaian merupakan bebas linear yaitu

jika diterminan matrik ordo (nxn yang masing-masing sukunya adalah selesaian )

dimaksud sampai turunan ke (n1)0.

Dengan kata lain yc1y1(x)c2y2(x)...cn1yn1(x)cnyn(x) adalah

primitif. Jika R(x) suatu selesaian khusus maka selesaian khususnya persamaan

diferensial linear tingkat tinggi dinyatakan dengan:

) ( ) ( )

( ...

) ( )

( 2 2 1 1

1

1y x c y x c y x c y x R x

c

y    nn  n n

Untuk lebih memudahkan cara menentukan selesaian persamaan diferensial linear

tinggi, maka dalam menentukan selesaian tersebut dikelompok menjadi:

1) persamaan diferensial homogen tingkat tinggi dengan koefisien konstan

2) persamaan diferensial tidak homogen tingkat tinggi dengan koefisien konstan

3) persamaan diferensial homogen tingkat tinggi dengan koefisien variabel

4) persamaan diferensial tidak homogen tingkat tinggi dengan koefisien variabel.

1) Persamaan Diferensial Homogen dengan Koefisien Konstan

Sebagaimana telah disebutkan pada awal Bab V, bahwa persamaan

diferensial linear homogen tingkat tinggi dengan koefisien konstan dinyatakan

dalam bentuk umum:

0 ...

3 3 3 2 2 2 1 1

1      

  

 

 

y P dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n q n

n n

n n

n n

(6)

Atau

0

... 1

1 3

3 2 2 1

1      

 

 

y PD y PD y P D y P y

D P y D

P n n

n n

n n

n

o

atau

0 ) ...

(PoDnP1Dn1 P2Dn2 P3Dn3  Pn1DPn y

Atau

F(D) y = 0

dengan Po 0, P1,P2,P3,...Pn1,Pn adalah konstan.

dan F(D) disebut fungsi operator diferensial.

Selanjutnya jika F(D)dapat difaktorkan, maka F(D)dapat dinyatakan

dalam bentuk (Dm1)(Dm2)(Dm3)...(Dmn)0. Sebaliknya jika

) (D

F tidak dapat difaktorkan maka tetap ditulis sebagai F(D)0.

Bentuk (Dm1)(Dm2)(Dm3)...(Dmn)0 dinamakan persamaan

karakteristik dengan mm1,m2,m3,...,mn disebut akar-akar persaman karakteristik.

Perlu diingat bahwa tidak penting menulis persamaan karakteristik, karena

akar-akarnya dapat dibaca secara langsung dari fungsi operator diferensial.

Persamaan karakteristik f(m)0setelah ditentukan akar-akarnya, untuk

menentukan selesaian umum persaamaan

0 ...

3 3 3 2 2 2 1 1

1      

  

 

 

y P dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n q n

n n

n n

n n

n

o ditentukan

dengan yciemix dimana i

m akar persamaan karakteristik yang telah diketahui.

Karena m1,m2,m3,...,mn adalah akar-akar persamaan karakteristik, maka jenis

akar-akarnya adalah bilangan nyata (real) dan tidak nyata (imajiner).

Untuk lebih jelasnya diberikan penjelasan sebagai berikut:

A. Andaikan m1 m2 m3 ....mn1 mnbilanganreal(R),

maka primitif persamaan diferensialnya

x m n x m n x

m x

m x

m n n

e c e

c e

c e c e c

y      

 1

3 2

1

1 3

2

1 ...

sehingga melibatkan n selesaian yang bebas linear dan n konstanta

(7)

Jika ycemxc emxc emx  cn emnxcnemnx

 1

3 2

1

1 3

2

1 ... adalah selesaian

maka ycemx yc emx yc emx ycn emnx ycnemnx

 ,

,..., ,

, 2 3 1

1

1 3

2 1

juga selesaian dari persamaan.

Perhatikan beberapa contoh berikut ini:

1. Tentukan selesaian persamaan diferensial

0 6 5

2 2

 

y

dx dy dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk

D2 5D6

y0

Sehingga persamaan karakteristik

0 6 5

2   

D D

0 ) 3 )( 2

(   

D D

akar-akarnya m1 2 dan mm2 3, keduanya berberda.

Primitif persamaan di atas adalah x x

e c e c

y 3

2 2 1

Karena yc1e2xc2e3xadalah selesaian

Maka yc1e2x dan yc2e3x juga selesaian

2. Tentukan selesaian persamaan diferensial

0 21 11

2 2

2

 

y

dx dy dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk

2D2 11D21

y0

Sehingga persamaan karakteristik

0 21 11

2 2    D D

0 ) 7 )( 3 2

(   

D D

akar-akarnya persamaan karakteristik

2 3

1 

(8)

berberda.

Primitif persamaan di atas adalah y ce x c2e 7x 2

3 1

 

Karena y ce2x c2e 7x 3

1

 adalah selesaian

Maka y ce x dan y c2e 7x 2

3 1

 juga selesaian persamaan. 3. Tentukan selesaian persaamaan

0 6

4 2

2 3 3 4

4

   

dx dy dx

y d dx

y d dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk

4 4 3  2 6

0

y D D D

D , sehingga persamaan karakteristiknya adalah:

D3 4D2 D6

0

D

0 ) 3 )( 2 )( 1

(    

D D D D

Akhirnya diperoleh akar-akar persamaan karaktristiknya

3 2

, 1 ,

0 2 3 4

1  mmdanm

m .

Karena m1m2m3m4 danbilanganreal (R)

Sehingga selesaian persamaan

4 4 3 2 6

0

y D D D

D adalah

.

3 4 2

3 1

2 0

1

x x

x x

e

c

e

c

e

c

e

c

y

.

3 4 2

3 2

1

x x

x

e

c

e

c

e

c

c

y

Karena

y

c

1

c

2

e

x

c

3

e

2x

c

4

e

3x

.

Maka

. ,

,

, 2 3 2 4 3

1

x x

x

e c y e c y e c y c

y    juga selesaian.

4. Tentukan selesaian persamaan

0 2

2 2

3 3

 

dx dy dx

y d dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk

(9)

D2 D2

0

D

0 ) 2 )( 1

(   

D D D

Akhirnya diperoleh akar-akar persamaan karaktristiknya

2 ,

1 ,

0 2 3

1  m  m

m

Karena m1 m2 m3 danbilanganreal(R)

Sehingga selesaian persamaan

D3 D2 2D

y0 adalah

.

2 3 1 2 0

1

x x

x

e

c

e

c

e

c

y

.

2 3 2

1

x x

e

c

e

c

c

y

Karena

y

c

1

c

2

e

x

c

3

e

2x

.

Maka

.

,

,

2 3 2

1

x x

e

c

y

e

c

y

c

y

juga selesaian.

B. Andaikan m1m2m3 ....mn1mnmbilanganreal(R),

maka primitif persamaan diferensialnya

mx n n n

n x c x e

c x

c x c c

y( 123 2 ... 1 2  1)

dalam hal ini selesaian persamaan melibatkan konstanta sebarang dan m kali

hubungan diantaranya.

Karena

mx n n n

n x c x e

c x

c x c c

y( 123 2 ... 1 2  1)

mx n n mx n n mx

mx mx

e x c e x c e

x c xe c e c

y123 2 ... 1 2  1

Maka

mx n n mx

n n mx

mx mx

e x c y e x c y e

x c y xe c y e c

y 1 2 1

2 3 2

1 , , ,... ,

 

 

 

 

Juga selesaian persamaan yang akar-akar persamaan karakteristiknya

memenuhi

) ( .... 1

3 2

1 m m m m m bilanganreal R

(10)

Perhatikan contoh berikut ini

1. Tentukan selesaian persamaan

0 4 4

2 2

 

y

dx dy dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dinyatakan dalam bentuk

0 ) 4 4

(D2  Dy

0 ) 2 )( 2

(   

D D

Sehingga persamaan karakteristiknya adalah:

0 ) 2 )( 2

(DD  sehingga akar persamaan karakteristiknya

2

2

1 m

m

Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik m1m2

Sehingga selesaian persamaan di atas adalah

x

e x c c

y( 12 ) 2

Karena

x

e x c c

y( 1 2 ) 2

x x

xe c e c

y 2 2

2

1 

 

Maka yc1e2x dan yc2xe2x juga selesaian

2. Tentukan selesaian persamaan

0 9 6

2 2

 

y

dx dy dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dinyatakan dalam bentuk

D2 6D9

y0

3



3

0

D D y

Sehingga persamaan karakteristik

D3)(D3

0

(11)

Akibatnya primitif persamaan di atas adalah

x

e x c c

y( 12 ) 3

Karena x

e x c c

y 3

2

1 )

(  

 selesaian maka x

x

xe c y dan e

c

y1 3  2 3 juga selesaian persamaan.

3. Tentukan selesaian persamaan

0 16 24

9 2

2

 

y

dx dy dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dinyatakan dalam bentuk

0 16 24

9D2yDyy

0 16 24

9 2   

D y Dy y

Sehingga persamaan karakteristik

0 16 24

9 2   

D D

0 ) 4 3 )( 4 3

(   

D D

Diperoleh akar-akar persamaan karakteristik

3 4

2

1 m 

m

Akibatnya primitif persamaan di atas adalah

x

e x c c

y 3

4 2

1 )

(  

Karena y c c x e 3x 4 2

1 )

(  

 selesaian maka y ce x dan y c xe 3x 4 2 3

4 1

 

 juga

selesaian persamaan.

4. Tentukan selesaian persamaan

0 8

12

6 2

2 3

3 4

4 5

5

 

 

dx y d dx

y d dx

y d dx

y d

Jawab

Bentuk lain persamaan di atas adalah

D5y6D4 12D38D2y

0

3 6 2 12 8

0

2    

(12)

3 6 2 12 8

0

2    

D D D D y

Sehingga persamaan karakteristik persamaan di atas adalah

3 6 2 12 8

0

2    

D D

D

D

0 ) 2 )( 2 )( 2 (

2    

D D D D

0 ) 2

( 3

2  

D D

Dan diperoleh akar-akar persamaan karakteristiknya m1m2 0

dan m3m4m5 2Sehingga selesaian umum persamaan diferensial

di atas adalah

x x

e x c x c c e x c c

y12 0 ( 345 2) 2

x

e x c x c c x c c

y12 ( 345 2) 2

Karena

x

e x c x c c x c c

y 1  2 ( 3  4  5 2) 2 selesaian persamaan, maka:

x x

x

e x c y dan xe

c y e c y x c y c

y 5 2 2

2 4 2

3 2

1 ,  ,  ,  , 

juga selesaian persamaan.

C. Andaikan terjadi kombinasi hubungan antar akar persamaan karakteristik

dalam bentuk 1 dan 2 di atas yaitu:

n

n m

m m

m m

m1234 .... 1

maka primitifnya

mx n x m mx

mx

e c e

e x c x c c e c

y (   2)...n1 

4 3 2 1

Perhatikan contoh berikut

1 Tentukan selesaian persamaan

0 4 11 9 2

2

3 3

4 4

  

y

dx dy dx

y d dx

y d dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk

0 4 11 9 2

2

3 3

4 4

  

y

dx dy dx

y d dx

y d dx

(13)

0 4 11 9 2

3

4     

D y D y D y Dy y

0 ) 4 11 9

( 4 3 2   

D D D D y

Sehingga persamaan karakteristiknya adalah

0 4 11 9 2

3

4     

D D

D D

0 4 11 9 2

3

4    

D D D D

0 ) 4 )( 1 )( 1 )( 1

(     

D D D D

Akar persamaan karakteristik m1m2m3 1danm4 4

Sehingga selesaian umum persamaan di atas adalah

x x

e c e x c x c c

y123 2   4 4

Karena y

c1c2xc3x2

exc4e4x

selesaian persamaan, maka

x x

x x

e c y dan e x c y xe c y e c

y 4

4 2

3 2

2 2

1 ,  ,  , 

   

juga selesaian persamaan diferensial yang diketahui

2. Tentukan selesaian persamaan

0 8 12

6 2

2

3 3

4 4

  

dx dy dx

y d dx

y d dx

y d

Jawab

Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk

0 8 12

6 2

2

3 3

4 4

  

dx dy dx

y d dx

y d dx

y d

0 8 12

6 3 2

4    

D y D y D y Dy

0 ) 8 12 6

( 4 3 2  

D D D D y

Sehingga persamaan karakteristiknya adalah

0 8 12

6 3 2

4    

D D D

D

0 ) 8 12 6

( 3 2  

D D D D

0 ) 2 )( 2 )( 2

(    

D D D D

(14)

Sehingga selesaian umum persamaan di atas adalah

selesaian persamaan, maka

x

juga selesaian persamaan diferensial yang diketahui.

D. Jika akar persamaan karakteristik tidak real (imajiner) dan misal

akar-akarnya dinyatakan dalam bentuk

bi

sehingga

)

(15)

1. Tentukan selesaian persamaan

0 5 2

2 2

 

y

dx dy dx

y d

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 5 2

2   

D D

Sehingga akar-akarnya adalah

2 4 2

2 . 1

i m  

Atau m1..2 12i

Dengan kata lain m1. 12i atau m1. 12i

Sehingga selesaian persamaan di atas adalah:

) 2 sin 2

cos

(c1 x c2 x e

yx

2. Tentukan selesaian umum persammaan

D2 1)(D2 D1

D3

y0

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

2 1)( 2  1

3

0

D D D D

Dan diperoleh akar-akarnya

i m12 0 ,

2 3 1

34

i

m    , m5 3

Selesaian umum persamaan

x x

x

e c x

c x c e x c x c e

y 3 4 5 3

2 1 2

1 0

) 2

3 sin 2

3 cos ( )

sin cos

(      

E Akar-akar persamaan karakteristika gabungan real dan tidak real, maka

selesaian umumnya menggunakan perpaduan bentuk 1, 2, 3, dan 4 di atas.

Perhatikan contoh-contoh berikut:

(16)

0 ) 4

(D4  D2 y

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 ) 4

( 4  2  y D D

0 ) 4 ( 4  2 

D D

0 ) 4 ( 2

2  

D D

akar-akarnya adalah m1m2 0, dan m3.4 02i

Sehingga diperoleh selesaian umum (D4 4D2)y0adalah

) 2 sin 2

cos ( )

(c1 c2x e0 e0 c3 x c4 x

y  xx

2. Tentukan selesaian persamaan

D2

(D2)(D2 16)y0 Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

D2

(D2)(D2 16)0`

Sehingga akar-akar persamaan karakteristik

i m

m

m1 2, 3 2, 3.4 04

Dan primitifnya adalah

) 4 sin 4

cos ( )

(c1 c2x e2 e0 c3 x c4 x

y  xx

2) Persamaan Diferensial Tidak Homogen dengan Koefisien Konstan

Bentuk umum persamaan diferensial linear tidak homogen dengan

koefisien konstan adalah

) ( ... 1

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n n

n n

n n

n n

n

o        

 

 

Dengan Po 0, P1,P2,P3,...Pn1,Pn adalah konstanta dan Q(x)0

karena Dy dx dy

 , D y

dx y

d 2

2 2

 , D y

dx y

d 3

3 3

 ,..., D y dx

y

d n

n n

1 1

1

 

 , dan D y

dx y

d n

n n

(17)

)

dapat dinyatakan dalam bentuk:

)

umumnya menjadi

)

Selesaian persamaan diferensial linear tidak homogen dengan koefisien konstan

dinyatakan dalam bentuk:

)

y(p) disebut selesaian khusus (particular solution).

Dengan demikian untuk menentukan selesaian

)

Untuk menentukan y( p), dapat dilakukan beberapa cara yaitu:

a) menggunakan metode invers fungsi operator,

b) metode ) (

1

D

(18)

c) metode variasi paramater,

d) metode koefisien tak tentu, dan

e) metode integral khusus dimana Q(x)0mempunyai bentuk yang sangat

spesifik.

Metode Invers Fungsi Operator

Misal F(D)yQ(x)adalah persamaan diferensial linear tidak homogen dengan

koefisien konstan, maka selesaiannya Yy(c) y(p)

setelah ditentukan

y

(c

)

selanjutnya

)

(

)

(

D

y

Q

x

F

) (

) (

D F

x Q y

Misal F(D)(Dm1)(Dm2)(Dm3)....(Dmn1)(Dmn) maka

) )...(

)( )(

(

) (

3 2

1 D m D m D mn

m D

x Q y

 

 

misal ( )

) (

1

x Q m D u

n

 --- (persamaan diferensial linear)

u m D v

n )

( 1

1

 

 --- (persamaan diferensial linear)

...

t m D z

) (

1

1 

 --- (persamaan diferensial linear) yang selesaiannya

telah dijelaskan pada bab III

Misal

(

)

)

(

1

x

Q

m

D

u

n

D

m

n

u

Q

(x

)

Jika

m

1

m

2

m

3

...

m

n1

m

n

bilangan

real

maka y P emx em m x em m x Q x e mnx

 

dx n

 

 ... ( )

)

(19)

Jika m1m2m3 ....mn1mnbilangan real

maka mx mx

 

n

dx e x Q e

P

y( ) 1

 

... ( ) 

Perhatikan beberapa contoh berikut ini

1. Tentukan selesaian persamaan diferensial

x

e y dx dy dx

y

d 4

2 2

10 2

3  

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 2 3

2   

D D

0 ) 2 )( 1

(   

D D

Sehingga akar-akarnya nyata yaitu m1 1,m2 2

Dan fungsi komplemennya x x

e c e c c

y 2

2 1

)

(  

Selesaian khususnya

) ( ) (

1 )

( Q x

D F p

y

x

e D

D p

y 10 4

) 2 )( 1 (

1 )

(

   

 

 (2 1) 4 2 2

10 )

(p e e e e dx

y x x x x

 

y(p) ex ex 10e2xdx.dx

y

(

p

)

e

x

e

x

5

e

2x

dx

y

(

p

)

5

e

x

e

3x

dx

x x

e e p

y 3

3 1 5 )

( 

      

x e p

y 4

3 5 )

( 

(20)

Sehingga selesaian persamaan y e x

2. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial

1

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0

Selesaian khususnya

(21)

  

 

y p ex ex x x ex x dx ) 3 2 ( )

4 3 ( )

( 2

 

y(p) ex e x(x2 3x 4) e x(2x 3 e x2dx)

 

y(p) ex e x(x2 3x 4) e x(2x 3) 2e x)dx

    

y p ex ex x x x dx ) 2 3 2 4 3 ( )

( 2

 

y p ex ex x x dx ) 9 5 ( )

( 2

 

y(p) ex (x2 5x 9)d(e x)

e x x e x

dx e

p

y  x x   

x

( )( 2 5 9)(2 5

e x x

e x e dx

e p

y   xx    x  

x

 ( ) ( 2 5 9 (2 5) 2

e x x x

dx

e p

y( ) x x( 25 92 52)

 

( 7 16

)

(  2 

y p ex ex x x

7 16

)

(  2 

y p x x

Sehingga selesaian persamaan 3 2 3 2 1

2 3

3

    

y x x

dx dy dx

y d dx

y d

adalah

) ( ) (c y p y

Y  

16 7 )

( )

(cc1c2xc3x2 ex2  x

y x

3. Tentukan selesaian persamaan diferensial

x

e dx dy dx

y d dx

y

d 2

2 2 3

3

4

4  

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 4 4 2

3   

D D D

0 ) 4 4

( 2   

D D D

0 ) 2 )( 2

(   

D D D

(22)

Dan fungsi komplemennya y(c)c1(c2c3x)e2x

Selesaian khususnya

)

Sehingga selesaian persamaan e x dx

Metode Penjumlahan n Pecahan Parsial.

)

dinyatakan dalam bentuk penjumlahan n pecahan parsial yaitu

)

dan masing-masing merupakan persamaan diferensial linear tingkat 1 yang

(23)

1. Tentukan selesaian persamaan

2

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0

Fungsi komplemennya adalah x x

e

Selesaian khususnya ditentukan dengan menggunakan metode penjumlahan

n pecahan parsial.

)

Diperoleh

(24)

3 2 1 ) (p   y

3 1 ) (py

Sehingga selesaian persamaan 2 4 3 2

2

 

y

dx dy dx

y d

adalah

) ( ) (c y p y

Y  

3 1

3 2

1  

x x

e c e c Y

2. Tentukan selesaian persamaan

x

e y dx dy dx

y

d 3

2 2

2

3  

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 2 3

2   

D D

Sehingga akar-akarnya adalah m1 1atau m2 2

Fungsi komplemennya adalah y(c)c1exc2e2x

Selesaian khususnya ditentukan dengan menggunakan metode penjumlahan

n pecahan parsial.

) ( 2 3 1 )

( 2 Q x

D D p y

  

x

e D D p

y . 3

) 2 )( 1 (

1 )

(

  

x

e D

B D

A p

y 2

2 1

)

( 

  

 

   

x

e D

D

D B D

A p

y 2 3

2 3

) 1 ( ) 2 ( )

( 

  

 

 

 

Diperoleh A1,B1

Sehingga

x

e D D

p

y 3

3 1 1 1 )

( 

  

 

(25)

Sehingga selesaian persamaan y e x dx

3. Tentukan selesaian persamaan

)

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0

Selesaian khususnya ditentukan dengan menggunakan metode penjumlahan

n pecahan parsial.

(26)

Diperoleh

Metode Variasi Parameter

Selesaiannya

Y

y

(

c

)

y

(

p

)

Fungsi komplemen

)

Diperoleh hubungan dasar

)

dengan mengganti C dengan fungsi x yang tidak diketahui, yaitu L .

Metode ini terdiri dari cara untuk menentukan L sedemikian sehingga

(27)

Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:

1.

Tentukan selesaian persamaan

x e y D

D x

sin )

2

( 2  

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 2

2  

D

D atau D(D2)0 dengan akar-akar nyata dan berbeda yaitu

2 ,

0 2

1  m

m sehingga fungsi kompelennya adalah

x

e c c c

y( ) 12 2 . Untuk menentukan y(p) selanjutnya dibentuk hubungan

x

e L L p

y( ) 12 2 dengan menurunkan Dy2L2e2x (L1' L2'e2x) dan

misal '2 2 0

'

1  

x

e L

L ...(1)

Karena Dy2L2e2x, D2y4L2e2x 2L'2e2x dengan memilih

x e x Q e

L x ( ) xsin

2 '2 2   ...(2)

Dari (2) diperoleh

Jadi (sin cos )

4 1 sin

2 1

2 '

2 e xdanL e x x

L  x  x

Dari (1) karena L1' L2'e2x maka L e x x ex exsin x

2 1 sin

2 1

'

1  

  

  

 

Didapat (sin cos ) 4

1

1 e x x

L  x

Selesaian persamaan (D2 2D)yexsinxadalah

)

(

)

(

c

y

p

y

Y

=c1 c2e2x ex x ex x e x x e xcosx e2x

4 1 sin 4 1 cos

4 1 sin 4 1

   

 

  

= c c e x ex x sin 2 1

2 2

1 

2. Tentukan selesaman persamaan

x y

D

D ) csc

( 3  

(28)

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

x y

D

D ) csc

( 3   adalah (D3 D)0atau D(D2 1)0 dengan

akar-akar nyata dan tidak nyata yaitu 0 dan i sehingga fungsi kompelennya

adalah

x c x c c c

y( ) 1  2cos  3sin . Selanjutnya dibentuk hubungan

x L x L L p

y( ) 12cos  3sin dengan menurunkan diperoleh

) sin cos

( cos

sin 3 '1 '2 '3

2 x L x L L x L x

L

Dy      dan dengan

memisalkan L'1L'2cosxL'3sinx0...(1)

KarenaDy L2sinxL3cosx dan

 

L x L x

y

D2 2 cos 3sin (L'2sinxL3' cosx)

dengan memisalkan L'2sinxL'3cosx0...(2)

maka

) sin cos

( ) cos sin

( '3

' 2 3

2 3

x L x L x

L x L y

D     

Dengan memisalkan L cosx L' sinx Q(x) cscx

3 '

2   

 ...(3)

Dari (1) dan (3)

Diperoleh L'1L'2cosxL'3sinxL'1(L'2cosxL3' sinx)0

atau L cscxdan L1 lncscx cotx

'

1   

dari (2) dan (3)

diperoleh L'3 1dan L'2 cotx

sehingga L3 xdan L2 lnsinx

Selesaian persamaan di atas adalah

)

(

)

(

c

y

p

y

Y

=c1c2cosxc3sinxlncscxcotx cosxlnsinxxsin x

3. Tentukan selesaian persamaan

x x

x e y x

D2 6 9)  3  (

(29)

Persamaan karakteristiknya adalah

0 ) 3 )( 3 ( 0 9 6

2      

D D

atau D

D dengan akar-akar nyata dan sama

yaitu

m

1

m

2

3

, sehingga fungsi komplemen

x

e x c c c

y( ) 12 3 Selanjutnya dibentuk hubungan

x

e x L L p

y( )( 1 2 ) 3 dengan menurunkan diperoleh

) (

3 ) 3

( L1 L2 e3x L2xe3x L1'e3x L'2xe3x

Dy    

Dengan memisalkan L'1e3xL'2xe3x 0...(1)

Maka x x x x

xe L e

x L L xe

L e

L L y

D ' 3

2 3 ' 2 ' 1 3

2 3 2 1 2

3 ) 3

( 9

) 6 9

(     

Dengan memisalkan (3L'1L'2x)e3x 3L'2xe3xe3xx2

Dari (1) dan (2) diperoleh

2 ' 2 1

' 1

x dan L x

L sehingga 1 ln 2 1

  

x danL x

L

Selesaian persamaan di atas adalah

)

(

)

(

c

y

p

y

Y

=

c1c2x

e3x+(ln xx1x)e3x

=

x

e x c

c 3

2 1

x x

e x

e3 3

ln 

Metode Koefisien tak Tentu

Yang dimaksud dengan metode koefisien tak tentu adalah membuat hubungan

dasar yAr1(x)Br2(x)Cr3(x)....Grn(x)

Dimana r1(x),r2(x),r3(x),...rn(x)adalah suku-suku Q dan fungsi-fungsi ini

muncul dari suku-suku Q dengan menurunkannya dan A, B, C, ....G adalah

konstanta.

Misal persamaannya f(D)yx3 maka yAx3Bx2 CxD

Misal persamaannya f(D)yexe3x maka yAexBe3x

Misal persamaannya f(D)ysinax maka yAsinaxBcosax

Misal persamaannya f(D)ysecx maka metode ini tidak dapat digunakan

(30)

Selanjutnya substitusikan y kedalam f(D)y maka koefiesien A,B,C,...

diperoleh dari menyelesaikan identintas.

Perhatikan contoh berikut:

1. Tentukan selesaian persamaan

x e y D

D 2 ) xsin

( 2  

Jawab

Selesaian persamaan

Y

y

(

c

)

y

(

p

)

Fungsi komplemennya x e c c c

y( ) 1 2 karena persamaan karakteristiknya

adalah (D2 2D)0atau D(D2)0

y(p) = AexsinxBexcosx

dengan menurunkan diperoleh

x e B A x e B A

Dy(  ) xsin (  ) xcos

x Ae x Be y

D2 2 xsin 2 xcos sehingga

x e y D

D 2 ) xsin

( 2  

x e x Be x

Aexsin 2 xcos ) xsin

2

(  

Diperoleh -2A=1 dan -2B=0 sehingga selesaian persamaan

2. Tentukan selesaian persamaan

x y

dx dy dx

y d

sin 5 4

2 2

  

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 ) 5 4

(D2  D 

Sehingga diperoleh

2 20 16 4

2 . 1

   

m

2 2 4

2 . 1

i m   

(31)

Fungsi komplemen y(c)

c1cosxc2sinx

e2x

Selanjutnya ditentukan integral khususnya

x D

D p

y sin

5 4 1 )

( 2

  

x D

p

y sin

5 4 1

1 )

(

    

x D

p

y sin

4 4

1 ) (

  

x D

D D p

y sin

1 1 1 1 4 1 ) (

    

x D

D p

y sin

1 1 4 1 )

( 2

  

x D

p

y sin

1 1

) 1 ( 4 1 ) (

 

 

x D

p

y ( 1)sin 8

1 )

(  

) sin (cos 8 1 )

(p x x

y  

Selesaian persamaan y x dx

dy dx

y d

sin 5 4

2 2

 

)

(

)

(

c

y

p

y

Y

x x

e x c x c

Y x sin

8 1 cos 8 1 )

sin cos

( 12 2  

 

3. Tentukan selesaian persamaan

1 2

2 2

2

   

y x x

dx dy dx

y d

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 1

2   

D D

(32)

2

Fungsi komplemen



Selanjutnya ditentukan integral khususnya

)

Selesaian persamaan 2 2 2 1

2

Metode Integral Khusus Q(x) Berbentuk Sangat Spesifik.

Integral khusus persamaan diferensial f(D)yQ(x)dengan koefisien konstan

dinyatakan dengan ( ) )

Untuk bentuk-bentuk tertentu Q(x) dapat dipandang sebagai bentuk khusus,

(33)

3. Jika n

Diperoleh dengan mengembangkan

)

Perhatikan contoh-contoh berikut ini.

1. Tentukan selesaian persamaan

2

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0

Integral khususnya adalah

(34)

) 2 )( 3 )( 1 (

9 4

) 1 ( 1

6 6

) 1 ( 3

1 )

( 4 2

   

x x

e e

p y

2 3 4 6 18 ) (

2 4

 

e x e x

p y

Selesaian persamaan (D3 2D2 5D6)y(e3x 3)2 adalah

)

(

)

(

c

y

p

y

Y

2 3 4 6 18

2 4

2 3 3 2

1     

x xx e x e x e

c e c e c Y

2. Tentukan selesaian persamaan

D2 4

ysin3x

Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 ) 4 ( 2  

D

Sehingga diperoleh

2 16 10 0

2 . 1

 

m

i m1.2 02

Fungsi komplemen

x

e x c

x c

c

y 0

2

1cos2 sin2

)

(  

Selanjutnya ditentukan integral khususnya

x D

p

y sin3

4 1 )

( 2

 

x p

y sin3

4 ) 3 (

1 )

( 2

   

x p

y sin3

5 1 ) ( 

Selesaian persamaan y x dx

dy dx

y d

sin 5 4

2 2

 

)

(

)

(

c

y

p

y

(35)

x x

c x c

Y sin3

5 1 ) 2 sin 2

cos

( 12

3. Tentukan selesaian persamaan

D4 10D2 9

ysin(2x3) Jawab

Persamaan diferensial di atas mempunyai persamaan karakteristik

0 ) 9 )( 1 (

0 9 10

2 2

2 4

  

  

D D

D D

Diperoleh akar-akarnya tidak nyata dan berbeda yatu

i

m1.2  dan m3.4 3i

Persamaan komplemennya adalah

c x c x

 

c x c x

c

y( ) 1cos  2sin  3cos3  4sin3

Integral khususnya

) 3 2 cos( ) 3 )( 1 (

1 )

( 2 2

 

x

D D

p y

) 3 2 cos( ) 5 )( 3 (

1 )

( 

x

p y

) 3 2 cos( 15

1 )

(p  x

y

Selesaian persamaan

D4 10D2 9

ysin(2x3) adalah

)

(

)

(

c

y

p

y

Y

 

cos

2 3

15 1 3 sin 3

cos sin

cos 2 3 4

1     

c x c x c x c x x

Y

Persamaan Diferensial Homogen dengan Koefisien Variabel

Bentuk umum persamaan diferensial linear homogen dengan koefisien variabel

adalah

) ( ...

3 3 3 2 2 2 1 1

1 P y Q x

dx dy P dx

y d P dx

y d P dx

y d P dx

y d

P n n q n

n n

n n

n n

n

o         

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa partisipan penelitian ini adalah individu dengan karakteristik kepribadian tidak pencemas, senang sendiri, cenderung konvensional dalam

Pada dasarnya perhitungan kebutuhan untuk pelayanan IVA harus berasal dari unit puskesmas (battom up) dengan dasar besaran jumlah sasaran tiap jenis pelayanan IVA untuk

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah

ini menunjukkan bahwa model integrasi random oversampling , AdaBoost, dan Naïve Bayes memiliki kinerja lebih baik dalam menemukan kecenderungan pelanggan yang

Adanya kontradiksi antara teori mengenai tanggungjawab sosial dengan berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

Untuk ketentuan disiplin, pemberhitan dengan hormat tidak dengan hormat, BKD menyarankan agar mengajukan banding administrasi kepada BAPEK.Untuk keputusan yang memutuskan