• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koordinator - PENATAAN PERGURUAN TINGGI - Kopertis Wilayah IV Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Koordinator - PENATAAN PERGURUAN TINGGI - Kopertis Wilayah IV Tahun 2015"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENATAAN PERGURUAN

TINGGI

Abdul Hakim Halim

(2)

Pendahuluan(1)

“Build a world-class university and wait 200 years."

Sen. Daniel Moynihan, 1970

"Becoming a member of the exclusive group of

world-class universities is not achieved by

self-declaration; rather, elite status is conferred by

the outside world on the basis of international

recognition.“

The Challenge of Establishing World-Class Uni versities

.( World Bank Report)

“It costs a lot to produce a bad product."

(3)
(4)

Pendahuluan(3)

Academic  integrity  is  the  moral  code  or  ethical  policy  of  academia.  This  includes values such as avoidance of cheating or plagiarism; maintenance  of  academic  standards;  honesty  and  rigor  in  research  and  academic  publishing.    [Alison Kirk, 1996]

Bahan dari Presentasi Dirjen Dikti pada Rakor Kopertis di Palembang, 2013

Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara

penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara

(5)

Pendahuluan(4)

Mutu

Pendidika n Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar PT

Sasaran Kinerja PT

Kinerja PT rata-rata nasional

Standar PT

Standar

Internasional

(6)

Manajemen Mutu(1)

Kenapa mutu pendidikan tinggi sangat penting?

Daya saing bangsa tergantung kepada mutu pendidikan tinggi

Keterbatasan sumber: dana, SDM

Manajemen Mutu

Seluruh aktivitas dan fungsi yang dijalankan untuk memperoleh

output dengan mutu yang sesuai dengan yang telah ditetapkan

Pendekatan/paradigma manajemen mutu: orientasi

(7)

Input

Input

Prose

Prose

s

s

Outp

Outp

ut

ut

(8)

Manajemen Mutu(3)

Orientasi

(9)

Manajemen Mutu Pendidikan

Tinggi(1)

Ujian

Negara

Ujian

Lokal

Proses

Pembelajar

an

Manajemen

berorientasi

output

(Seolah-olah)

Negara sebagai

satu-satunya

penanggungjawab

mutu lulusan

(10)

200

1

Kepmendiknas nomor 184/U/2001

tentang Pedoman Wasdalbin 23 Nov

2001 Ujian Negara Terdafta rDiakui Disamak an Kepdirjen nomor 08/Dikti/Kep/2002 tentang Petunjuk Teknis KMDN no.

184/U/2001

PT berwenang untuk menerima mahasiswa,

menyelenggaraka n proses belajar dan menerbitkan ijazah Wajib lapor, selambat-lambatnya 1 bulan sejak semester berakhir

(11)

Otonom

i

Pelanggar

an

Kelas

jauh

Dosen tidak memenuhi

kualifikasi

Ijazah

bodong

Mutu

rendah

Data tidak

reliable

200

1

EPSBE

D

PD

Dikti

(12)

Otono

mi

200

1

Manajemen Mutu Pendidikan

Tinggi(4)

Law enforcement

200

9

Quality

(13)

Kebijakan Ditjen Dikti:

• UU nomor 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

• Permendikbud nomor 49/2014 (SN Dikti), 50/2014 (SPM Dikti),

87/2014 (Akreditasi)

• Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

• Lembaga layanan Pendidikan Tinggi

• Pembersihan data dosen PNS KL non Kemendikbud, Guru

Dosen tetap vs. dosen tidak tetap

• NIDN, NUPN, NIDK(?)

Linearity

(14)

Manajemen Mutu Pendidikan

Tinggi(6)

Jabatan akademik

Rasio dosen-mahasiswa

(15)

1 2 3 4 5 7 8 9 6 STANDAR DIKTENDI K STANDAR DIKTENDI K STANDA R SARPRAS STANDA R SARPRAS STANDA R PROSES STANDA R PROSES STANDA R ISI STANDA

R ISI PENILAIANSTANDAR

STANDAR PENILAIAN STANDAR PENGELO-LAAN STANDAR PENGELO-LAAN STANDAR PEMBIAYAAN STANDAR PEMBIAYAAN sikap Pengetahu an Ketrampila n umum Ketrampila n khusus CAPAIAN PEMBELAJARAN ACUAN ACUAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

dirumuskan sesuai jenis dan jenjang program studi, dicantumkan pada Lampiran SN DIKTI, dan dapat

ditambahkan oleh Perguruan Tinggi

dirumuskan oleh forum prodi sejenis atau pengelola prodi (dlm hal tdk memiliki forum Prodi) dan ditetapkan dalam SK Dirjen

MENCA-PAI

MENCA-PAI

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(7)

(16)

Manajemen Mutu Pendidikan

Tinggi(8)

Standar Mutu

Internasional

Standar Mutu

Nasional

Organisasi Profesi

Industri

Standar

Mutu

(17)

Manajemen Mutu Pendidikan

Tinggi(9)

Sistem Akadem

ik

Sistem Keuanga

n Sistem

Pengemban gan SDM

Sistem Perencana

an

Sistem Sarpra

s Sasaran

Kinerja PT

Sistem Penjaminan Mutu Internal

(18)

Permasalahan Prodi/PT(1)

Laporan akademik

Program studi (Prodi), selama 4 semester berturut-turut tidak

melakukan pelaporan, maka prodi diberi surat peringatan dari Kopertis sebangak 3 kali, dengan sela waktu 3 bulan

Prodi, selama 6 semester berturut-turut tidak melakukan

pelaporan, maka prodi dinon-aktifkan

Jika perguruan tinggi (PT) secara agregat selama 6 semester

(19)

Permasalahan Prodi/PT(2)

Rasio dosen-mahasiswa

Prodi memiliki rasio dosen-mahasiswa 1:>30 (Prodi IPA) atau

1:>45 (Prodi IPS) tetapi 1:≤300 maka prodi akan diberi

peringatan sebanyak 3 kali dengan sela waktu 3 bulan. Bila dalam 2 semester tidak melakukan perubahan, maka prodi dinon-aktifkan

Bila prodi memiliki rasio-dosen 1: >300, maka prodi langsung

dinon-aktifkan

Bila PT secara agregat memiliki rasio dosen mahasiswa 1:

(20)

Permasalahan Prodi/PT(3)

Pelanggaran. Pelanggaran mencakup dan tidak terbatas

pada PDD/PJJ tanpa izin, kelas jauh, Prodi/PT tanpa izin,

pemadatan kelas (2 hari), jumlah mahasiswa melebihi

kuota (prodi kesehatan/kedokteran), ijazah/gelar palsu,

pemindahan mahasiswa. Sanksi meliputi:

Ringan: peringatan dan wasdalbinSedang: dinon-aktifkan

Berat: pencabutan izin prodi/PT

Sengketa antar organ yayasan/BP, yayasan dan PT,

(21)

Permasalahan Prodi/PT(4)

Konsekuensi status prodi non-aktif:

• Tidak boleh menerima mahasiswa baru untuk tahun akademik baru

• Tidak memperoleh layanan dari Kementerian, dalam bentuk beasiswa, akreditasi, pengurusan NIDN, sertifikasi dosen, hibah, kegiatan lain di Kementerian

• Tidak memperoleh akses PD Dikti

• Konsekuensi status PT non-aktif:

• Tidak boleh menerima mahasiswa baru untuk tahun akademik baru

• Tidak memperoleh layanan Kementerian, dalam bentuk beasiswa, akreditasi, pengurusan NIDN, sertifikasi dosen, hibah, kegiatan lain di Kementerian

• Tidak memperoleh akses PD Dikti

(22)

Prosedur pengaktifan kembali(1)

Laporan Akademik

Verifikasi dan validasi data oleh Kopertis dan PT membuat Pakta Integritas

Masalah rasio dosen-mahasiswa

Rencana penyelesaian oleh PT

Verifikasi dan validasi data oleh Kopertis dan PT membuat Pakta Integritas

Masalah pelanggaran peraturan perundang-undangan:

Surat pernyataan penutupan PDD/PJJ tanpa izin, kelas jauh dan

sebagainya yang ditandatangani pimpinan PT dan Yayasan (di atas meterei) dan diketahui/disaksikan oleh Kopertis

Pengumuman di media cetak 10 hari berturut-turut dengan ukuran minimum B5 terkait penutupan dan pemindahan mahasiswa

(23)

Prosedur pengaktifan kembali(2)

Masalah sengketa:

PT, Yayasan dan Kopertis berkoordinasi dalam penyelesaian

(24)

Jadwal Pengaktifan kembali

Januari – Maret: pengajuan pengaktifan PT kepada

Kopertis

April – Juli: verifikasi oleh Kopertis

(25)

Status Perguruan Tinggi(1)

Perguruan Tinggi

Negeri Swasta Total

PT

121

2986

3107

PTA

72

919

991

PTK

173

-

173

Tot

al

366

3905

4271

(26)

Status Perguruan Tinggi(2)

No. Bentuk PT

Status PT Aktif AktifNon BentuAlih

k

Alih

Kelola Merger Hapus 1 Universitas 56 2 2 0 0 1

2 Institut 6 0 2 0 0 0

3 Sekolah Tinggi 230 25 6 8 6 1

4 Akademi 126 15 12 3 4 3

5 Politeknik 29 3 2 2 0 0

(27)

Status Perguruan Tinggi(3)

No. Bentuk PT

Program Studi PT

Aktif Jumlah

Program Studi PT Non

Aktif Jumlah Prodi Aktif Prodi Non Aktif Prodi Aktif Prodi Non Aktif

1 Universitas 890 51 941 23 13 36

2 Institut 41 7 48 0 0 0

3 Sekolah Tinggi 720 59 779 3 33 36

4 Akademi 157 28 185 1 30 31

5 Politeknik 117 11 128 0 11 11

(28)

Status Perguruan Tinggi(4)

Dosen

Mahasiswa

Ras

io

Negeri Swasta

Total

Negeri Swasta

Total

PT

70.387 139.558 209.94

5 2.161.874 4.244.467 6.406.341 1:30,5

PTA

10.187 5.035 15.222 288.790 50.906 339.696 1:22, 3

PTK

9.160 - 9.160 106.621 - 106.621 1:11, 6

Total

89.734 144.593 234.32

7 2.557.285 4.295.373 6.852.658 1:29,2

(29)

Kasus(1)

Data jumlah suatu angkatan tertentu meningkat dari tahun ke

tahun

Nama mahasiswa fiktif, dan historis pembelajaran tidak ada (FRS,

DHMD

Perpindahan mahasiswa tanpa izin; konversi tanpa aturan

Konversi dari pendidikan non-formal ke program studi (pendidikan

formal), pendidikan S1 diselesaikan dalam waktu satu tahun

Pembelajaran D3 (memiliki izin pendirian prodi) di sebuah PT

tetapi memperoleh gelar S1 (memiliki izin pendirian) dari PT lain yang berada di kota lain (PDD tanpa izin)

Peserta kursus tetapi memperoleh gelar D3 dari sebuah PT (PDD

(30)

Kasus(2)

PDD tanpa izin, kelas jauh, sekali seminggu (sehari

seminggu) untuk program S1, di tempat belajar yang

tidak memenuhi syarat

Perkuliahan dipadatkan 2 hari

Ijazah tanpa proses pembelajaran yang memadai

Ijazah palsu yang diterbitkan oleh lembaga bukan PT

(31)

Penutup(1)

Perguruan tinggi perlu melakukan penataan

institusional, di samping dalam rangka peningkatan

mutu penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi,

juga dalam rangka tertib administrasi, tatakelola

(governance), manajemen (management), dan

leadership

Untuk mendukung upaya penataan tersebut, perguruan

tinggi perlu membangun basis data, sistem

informasi/sistem pendukung keputusan yang memadai

Sistem basis data yang dibangun paling tidak

memenuhi sistem pendataan untuk menjalankan

standar nasional pendidikan tinggi

Integritas akademik harus menjadi platform penataan

(32)

Penutup (2)

Dalam waktu sangat dekat ke depan ini, bagi yang

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor: 44 Tahun 2015 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 37 ayat (1) Perguruan Tinggi harus

Tim dosen dalam melakukan penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus dengan memilih satu atau kombinasi dari berbagai teknik dan

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa dari keempat variabel yang diteliti, ternyata variabel Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang paling

• Publikasi jurnal ilmiah internasional bereputasi dan atau dalam jurnal ilmiah terakreditasi per tahun. • Buku ajar edar nasional terbit pada akhir tahun ke- 2

Perlu kita ketahui bersama, dalam penulisan sebuah karya ilmiah, penelitian, atau apapun itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui sejauh mana tulisan itu asli, serta

Informasi dalam dunia Organisasi sangat di butuhkan bagi para anggota mahasiswa yang berasal dari luar pulau untuk mengenal lebih dekat dengan organisasi yang di

Maka sesuai dengan judul Peraturan Daerah ini maka materi pokok yang diatur dalam Peraturan Daerah ini adalah Pembentukan, Perubahan status Desa menjadi Kelurahan

 Alokasi kursi DPR hendaknya dilakukan dengan menggunakan data yang berbasiskan sensus penduduk terakhir, dan hasil alokasi dapat dipergunakan setidaknya minimal dua kali